Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Masalah: Kondisi kebersihan gigi dan mulut yang buruk dan
sering dijumpai penumpukan plak dan deposit - deposit lainnya
pada permukaan gigi. Plak gigi merupakan deposit lunak yang
Kata kunci: melekat erat pada permukaan gigi. Plak merupakan penyebab
Pengetahuan kebersihan gigi utama terbentuknya penyakit gigi dan mulut. Berdasarkan data
dan mulut, dari Riskesdas Tahun 2007 dan 2013, persentase perilaku
Media leaflet, penduduk umur 10 tahun ke atas yang menyikat gigi dengan
Siswa Sekolah Dasar. benar dari 7,3% di tahun 2007 menurun menjadi 2,3% di tahun
2013. Hal ini menjadi masalah kebersihan gigi dan mulut buruk,
karena salah satu cara pencegahan yang efektif terhadap
terjadinya penyakit di rongga mulut. Tujuan: Menjelaskan
pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut dengan
penggunaan media leaflet pada siswa Sekolah Dasar. Metode:
Menggunakan literature review yang diperolah dari 3 database
yaitu Google Scholar, PubMed, Science Direct dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris. Pencarian jurnal dilakukan tahun
2015-2020. Jurnal dipilih berdasarkan sesuai dengan kriteria
inklusi dan eksklusi yang akan di review. Hasil: Berdasarkan
hasil literaute review pada 10 jurnal, menunjukkan terdapat
perubahan pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut
dengan penggunaan media leaflet pada siswa Sekolah Dasar.
ABSTRACT
Key word: Background: The condition of oral hygiene is poor and often
Knowledge of oral hygiene, found plaque and deposit buildup - other deposits on the surface
Leaflet media, of the teeth. Dental plaque is a soft deposit attached to the surface
Basic school students. of the teeth. Plaque is the main cause of the formation of dental
and oral diseases. Based on data from Riskesdas in 2007 and 2013,
the percentage of the behavior of the population was 10 years and
above which brushed his teeth correctly from 7.3% in 2007
declined to 2.3% in 2013. This became a problem of oral hygiene,
Because one effect is effective against the occurrence of diseases in
the oral cavity. Purpose: Explain knowledge of oral hygiene using
leaflet media to basic school students. Method: using literature
review obtained from 3 databases namely. Google Scholar,
593
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
PENDAHULUAN
Prioritas kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat yaitu pada anak-anak dimana
kesadaran dalam menjaga kebersihan gigi masih rendah. Penyakit yang berhubungan
dengan gigi dan mulut pada anak-anak dapat mengganggu kemampuan belajar mereka,
karena usia anak-anak adalah periode peningkatan perkembangan dan kualitas hidup.
Kebiasaan anak-anak untuk makan makanan manis dan kurangnya pengetahuan dalam
hal kebersihan gigi menyebabkan risiko penyakit pada gigi lebih tinggi dibanding pada
dewasa (Rasiman, 2020).
Berdasarkan data dari Riskesdas Tahun 2007 dan 2013, persentase perilaku
penduduk umur 10 tahun ke atas yang menyikat gigi dengan benar dari 7,3% di tahun
2007 menurun menjadi 2,3% di tahun 2013. Hal ini menjadi masalah kebersihan gigi dan
mulut buruk, karena salah satu cara pencegahan yang efektif terhadap terjadinya
penyakit di rongga mulut (Kantohe dkk, 2016).
Kondisi kebersihan gigi dan mulut yang buruk dan sering dijumpai penumpukan
plak dan deposit - deposit lainnya pada permukaan gigi. Plak gigi merupakan deposit
lunak yang melekat erat pada permukaan gigi. Plak juga terdiri dari sisa-sisa makanan,
air ludah dan kuman-kuman. Plak merupakan penyebab utama terbentuknya penyakit
gigi dan mulut salah satunya seperti karies gigi. Pembentukan plak tidak dapat dihindari,
karena plak setiap satu jam setelah gigi dibersihkan maka akan langsung terbentuk
kembali. Memelihara kebersihan gigi dan mulut secara rutin sangatlah penting, karena
dapat mengurangi akumulasi plak sehingga dapat mencegah karies gigi (Maramis, 2018).
Faktor yang mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut adalah pengetahuan salah
satunya pengetahuan menyikat gigi yang meliputi frekuensi menyikat giginya, cara atau
teknik menyikatnya, dan bentuk dari sikat gigi yang digunakan, sehingga plak yang
merupakan salah satu penyebab utama penyakit gigi dapat dicegah sedini mungkin. Usia
anak Sekolah Dasar merupakan saat yang ideal untuk melatih kemampuan motorik
seorang anak, termasuk diantaranya latihan menyikat gigi. Kemampuan menyikat gigi
secara baik dan benar merupakan faktor cukup penting sebagai upaya pemeliharaan
kebersihan gigi dan mulut (Pudentiana dkk, 2020).
Langkah awal sebagai upaya dalam meningkatkan pengetahuan dan mencegah
masalah kesehatan gigi dan mulut pada anak adalah dengan cara memberikan
pendidikan kesehatan gigi dan mulut. Pemberian pendidikan kesehatan gigi dan mulut
pada anak sekolah dasar penting dilakukan, karena pada masa ini anak mulai
mengembangkan kebiasaan yang biasanya cenderung menetap sampai dewasa, salah
satunya adalah kebiasaan menjaga kebersihan gigi dan mulut (Azalea dkk, 2016).
Media pendidikan dapat digunakan sebagai sarana penunjang, yang dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat dari penerima materi. Untuk anak-
anak penggunaan media yang berisi gambar-gambar dapat meningkatkan efektivitas
594
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
METODE
Metode yang dalam penelitian ini menggunakan metode literature review dengan
protocol dan tinjauan berdasarkan PRISMA cheklist untuk menentukan seleksi studi
dengan menggunakan database Google Scholar, PubMed, dan Science Direct. Jumlah jurnal
minimal yang direncanakan adalah 10 jurnal, yang diterbitkan dalam 5 tahun terakhir.
Pencarian artikel menggunakan kata kunci dengan metode “boolean searching” (AND, OR
dan Not) yang digunakan untuk memperluas pencarian sehingga mempermudah dalam
penentuan artikel yang digunakan.
Literatur - literatur yang membahas pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut
dengan penggunaan media leaflet pada siswa Sekolah Dasar berhasil didapatkan dari
hasil academic database sejumlah 814 jurnal yang telah didapatkan, dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1. Google Scholar : 461
2. PubMed : 6
3. Science Direct : 347
Selanjutnya dilakukan skrining untuk memeriksa adanya duplikasi jurnal, sehingga
didapatkan jumlah jurnal yang lolos dalam skrining duplikasi berdasarkan judul (n=38),
abstrak (n=22), dan full text (n=10) yang disesuaikan dengan tema literature review.
Ringkasan dari proses seleksi jurnal hingga didapatkan jurnal – jurnal yang layak,
disajikan dalam bentuk PRISMA flow diagram (Bagan 1).
595
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
Excluded ( n=16)
Artikel berdasarkan
Selain siswa Sekolah Dasar
abstrak. n = 22
usia 8-12 tahun (n=6)
Outcome selain penggunaan
media leaflet (n=10)
Bagan 1 PRISMA flow diagram dalam pemilihan kelayakan seleksi penetuan studi
kasus.
Karakteristik Responden
Katagori berdasarkan usia
Berikut adalah tabel distribusi frekuensi kriteria subjek penelitian katagori usia pada
siswa Sekolah Dasar dari hasil review 10 artikel atau jurnal penelitian ini.
596
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
Tabel 1 Distribusi frekuensi kriteria subjek katagori usia \pada siswa Sekolah Dasar.
Kategori Usia Frekuensi Persentase (%)
8 tahun 30 4
9 tahun 85 11,5
10 tahun 356 48,2
11 tahun 246 33,3
12 tahun 21 3
Total 738 100
Berdasarkan hasil tabel di atas, setelah dilakukan review pada 10 artikel atau jurnal
didapatkan 5 kriteria subjek penelitian berdasarkan kategori usia siswa Sekolah Dasar.
Subjek penelitian paling banyak yaitu usia 10 tahun dengan persentase sebesar 48,2%.
Sedangkan, subjek penelitian paling sedikit yaitu usia 12 tahun dengan persentase sebesar
3%.
Katagori berdasarkan jenjang kelas pada siswa Sekolah Dasar
Berikut adalah tabel distribusi frekuensi kriteria subjek penelitian katagori jenjang
kelas pada siswa Sekolah Dasar dari hasil review 10 artikel atau jurnal penelitian ini.
Tabel 2 Distribusi frekuensi kriteria subjek katagori jenjang kelas pada siswa Sekolah
Dasar.
Kategori Jenjang Kelas Frekuensi Persentase (%)
Kelas III 2 11,7
Kelas IV 5 29,4
Kelas V 8 47,2
Kelas VI 2 11,7
Total 17 100
Berdasarkan hasil tabel di atas, setelah dilakukan review pada 10 artikel atau jurnal
didapatkan 4 kriteria subjek penelitian berdasarkan kategori jenjang kelas pada siswa
Sekolah Dasar. Subjek penelitian paling banyak pada kelas V dengan persentase sebesar
47,2%. Sedangkan, subjek penelitian paling sedikit pada kelas III dan VI persentase
sebesar 11,7%.
Hasil Review
Pengetahuan Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut Pada Siswa Sekolah Dasar
Bedasarkan hasil literature review pada 10 artikel atau jurnal, didapatkan beberapa
kategori pengetahuan yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang. Uraian secara sistematis
dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3 Pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut sebelum dan setelah
penggunaan media leaflet pada siswa sekolah dasar.
Kategori Pengetahuan
Artikel Terkait Sebelum Setelah
Kategori Frekuensi Kategori Frekuensi
Nubatonis dan Sangat Baik 25 Sangat baik 72
Ayatulah, 2019
Hadju dan Cukup 7 Cukup 24
Asriani, 2020
597
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
Tabel 4 Penilaian kebersihan gigi dan mulut sebelum dan setelah penggunaan media
leaflet pada siswa sekolah dasar.
Kategori Penilaian Kebersihan
Artikel Terkait Gigi dan mulut
Sebelum Frekuensi Setelah Frekuensi
Nubatonis dan Buruk 45 Baik 69
Ayatulah, 2019
Pudentiana, 2020 Sedang 9 Baik 15
Hermawan dkk, Buruk 26 Sedang 27
2015
Berdasarkan hasil tabel di atas, setelah dilakukan review pada 10 artikel atau jurnal
didapatkan hasil sebelum penggunaan media leaflet pada artikel Nubatonis dan Ayatulah,
2019 kategori penilaian kebersihan gigi dan mulut buruk berjumlah 45 siswa dan setelah
penggunaan media leaflet kategori penilaian kebersihan gigi dan mulut baik berjumlah 69
siswa. Pada artikel Pudentiana, 2020 kategori penilaian kebersihan gigi dan mulut sedang
berjumlah 9 siswa dan setelah penggunaan media leaflet kategori penilaian kebersihan
gigi dan mulut baik berjumlah 15 siswa. Sedangkan pada Hermawan dkk, 2015 kategori
penilaian kebersihan gigi dan mulut buruk berjumlah 26 siswa dan setelah penggunaan
media leaflet kategori penilaian kebersihan gigi dan mulut sedang berjumlah 27 siswa.
598
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
PEMBAHASAN
Pengetahuan Tentang Kebersihan Gigi dan Mulut Pada Siswa Sekolah Dasar
Setelah dilakukan analisis pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut pada
siswa Sekolah Dasar dari 10 artikel atau jurnal yang digunakan pada literature review ini
menunjukkan bahwa pada artikel Nubatonis dan Ayatulah, 2019 katagori pengetahuan
sangat baik dengan jumlah 24 siswa. Sedangkan hasil setelah penggunaan media leaflet
katagori pengetahuan sangat baik terdapat peningkatan jumlah frekuensi menjadi 72
siswa. Peningkatan ini disebabkan karena penggunaan media leaflet dalam penyuluhan
sehingga dapat meningkatkan pengetahuan siswa tentang kebersihan gigi dan mulut.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Lodes Hadju (2020), bahwa ada
pengaruh penyuluhan melalui media leaflet terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan
gigi dan mulut pada siswa kelas V di SD Negeri 18 Mandonga Kota Kendari. Pada artikel
Hadju dan Asriani, 2020.
Pada artikel Pudentiana, 2020 sebelum penggunaan media leaflet katagori
pengetahuan baik dengan jumlah 46 siswa. Sedangkan hasil setelah penggunaan media
leaflet terdapat perubahan peningkatan frekuensi pada katagori pengetahuan baik yaitu
menjadi 70 siswa. Perubahan ini sejalan dengan penelitian Mahirawatie dan Larasati
(2020), bahwa hasil pengukuran pengetahuan menyikat gigi sebelum dan sesudah
konseling dengan media leaflet siswa SDN Gading VII Surabaya 2019. Hasil pengukuran
pengetahuan menyikat gigi menggunakan media leaflet untuk siswa kelas VI-A SDN
Gading VII Surabaya sebelum penyuluhan dapat diketahui bahwa nilai rata-rata
termasuk dalam kategori kurang. Setelah penyuluhan dengan menggunakan media leaflet
termasuk dalam kategori baik. Terdapat peningkatan yang signifikan dalam pengetahuan
599
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
kesehatan gigi dan mulut sebelum dan sesudah penyuluhan dengan menggunakan media
leaflet pada siswa kelas VI-A.
Berdasarkan hasil penelitian Nurlila (2016) menunjukkan bahwa pengetahuan siswa
tentang kesehatan gigi sebelum diberikan pendidikan kesehatan yang baik sebanyak 17
orang (45,9%) dan yang kurang 20 orang (54,1%) dan setelah diberikan perlakuan
(pendidikan kesehatan) yang baik sebanyak 36 orang (94,6%) dan yang kurang 2 orang
(5,4%). Pada penelitian ini didapatkan hasil pendidikan kesehatan berpengaruh terhadap
pengetahuan tentang kesehatan gigi di SD Kartika XX-10 Kota kendari.
Sesuai dengan penelitian Melkisedek O. Nubatonis (2019) perubahan peningkatan
pengetahuan dalam penelitian ini terjadi karena responden diajak untuk memanfaatkan
semua alat inderanya untuk mempelakari dan memahami materi kesehatan gigi melalui
media leaflet, melalui tampilan gambar, sehingga tidak menimbulkan kebosanan
responden, dapat menarik perhatian dan menimbulkan rangsangan untuk diikuti dan
pemahaman yang komperhensif. Hal ini dapat dimengerti karena leaflet menyuguhkan
materi secara ringkas dan dijelaskan secara singkat dan padat. Menurut Green dan
Kreuter (1991), proses belajar yang melibatkan partisipasi aktif peserta akan memperoleh
pengetahuan sebagai dasar perubahan perilaku yang lebih mantap dan akan bertahan
lebih lama (Nubatonis dan Ayatulah, 2019).
Penggunaan Media Leaflet Pada Siswa Sekolah Dasar
Setelah dilakukan analisis penggunaan media leaflet pada siswa Sekolah Dasar dari 10
artikel atau jurnal yang digunakan pada literature review ini menunjukkan bahwa
sebanyak 7 artikel atau jurnal ada perubahan pengetahuan tentang kebersihan gigi dan
mulut dengan penggunaan media leaflet. Artinya hasil penelitian artikel atau jurnal
menunjukkan ada pengaruh penggunaan media leaflet pada siswa Sekolah Dasar.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Femy Azalea (2016) yang ini
menunjukkan bahwa leaflet sebagai alat bantu dalam memberikan pendidikan kesehatan
gigi dan mulut menunjukkan hasil peningkatan pengetahuan yang lebih tinggi jika di
bandingkan dengan penggunaan buku saku. Penyajian materi pada media leaflet lebih
singkat, padat, dan detail. Dilihat dari ukuran huruf dalam media leaflet tidak terlalu kecil
ataupun tidak terlalu besar, hal ini juga berpengaruh terhadap ketertarikan siswa untuk
ingin membacanya.
Sesuai dengan penelitian Mahirawatie dan Larasati (2020) terdapat peningkatan yang
signifikan dalam pengetahuan kesehatan gigi dan mulut sebelum dan sesudah
penyuluhan dengan menggunakan media leaflet. Leaflet yang diklasifikasikan dalam
media visual dirancang sedemikian rupa dengan warna yang menyenangkan dengan
penjelasan yang dibuat singkat namun jelas dilengkapi dengan gambar untuk menarik
minat pembaca. Leaflet dibuat dalam bentuk lembaran kemudian dilipat menjadi tiga
bagian, Sehingga kesan terlihat lebih praktis dan mudah dibawa. Beberapa kelebihan dari
leaflet adalah siswa dapat menyesuaikan diri dan belajar secara mandiri karena dapat
melihat isinya ketika sedang santai, dan informasinya dapat disimpan untuk dibaca
berulang kali dan secara detail. Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2018), bahwa
media pendidikan atau promosi kesehatan adalah segala cara atau upaya untuk
menampilkan pesan atau informasi yang disampaikan oleh pengajar melalui media
leaflet, sehingga siswa dapat menambah pengetahuannya yang pada akhirnya
diharapkan dapat merubah pengetahuan (kognitif).
600
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
KESIMPULAN
Penelitian ini menyajikan hasil dari systematic literature review untuk menjelaskan
tentang pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut dengan penggunaan media leaflet
pada siswa Sekolah Dasar.
Berdasarkan analisis dari 10 artikel atau jurnal yang digunakan pada literature review
ini menunjukkan ada perubahan pengetahuan tentang kebersihan gigi dan mulut dengan
penggunaan media leaflet pada siswa Sekolah Dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Apriyani, S. K., & Sumerti, N. N. (2015). Keberhasilan Penyuluhan Kesehatan Gigi
Menggunakan Media Poster Dan Media Model Pada Siswa Sd Negeri 6 Kawan
Bangli Tahun 2014. Jurnal Kesehatan Gigi, III(1), 11-15.
Azalea, F., Oenzil, F., & Mona, D. (2016). Perbedaan Pengaruh Media Leaflet dan Buku
Saku Sebagai Alat Bantu Pendidikan Terhadap Perubahan Tingkat Pengetahuan
Kesehatan Gigi Siswa Kelas 3. Andalas Dental Journal, 18-26.
Bardaweel, S. A., & Dashash, M. (2018). E-learning or educational leaflet: does itmake a
difference in oral health promotion? A clustered randomized trial. Al Bardaweel and
DashashBMC Oral Health, 2-8.
Barus, A., & Kristanto, J. (2014). Kesehatan Gigi dan Mulut yang Efektif dalam
Meningkatkan Kecerdasan Spiritual Siswa. Jurnal Health Quality, 27-33.
E, P. R., Tauchid , S. N., & Erwin. (2020). Perbedaan Penyuluhan Cara Menyikat Gigi Yang
Benar Metode Demonstrasi Dibandingkan Leaflet Dan Poster Terhadap Skor Debris
Index Murid Kelas V Sekolah Dasar Negeri Pondok Labu Jakarta Selatan. Prosiding
Seminar Nasional Sains, I(1), 190-199.
Fione, V. R. (2018). Perbedaan Media Liquid Crystal Display Dan Leaflet Dalam
Penyuluhan Kesehatan Gigi Terhadap Pengetahuan Kesehatan Gigi Siswa Sd Gmim
33 Tuminting Kota Manado. JIGIM (jurnal ilmiah gigi dan mulut), I(1), 8-13.
Hadju, L., & Asriani. (2020). Pengaruh Penyuluhan Melalui Media Leaflet Terhadap
Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Siswa Kelas V Di Sd
Negeri 18 Mandonga Kota Kendari. MIRACLE Journal of Public Health, III(1), 33-38.
Hermawan, Umboh, A., & Mintjelungan, C. (2015). Indeks Debris Sebelum Dan Sesudah
Dilakukan Promosi Kesehatan Tentang Menyikat Gigi Pada Murid Sd Negeri Poigar.
Jurnal e-GiGi (eG), III(2), 521-526.
Jeana, M. L. (2018). Peningkatan Pengetahuan Tentang Cara Memelihara Kesehatan Gigi
Dan Mulut Melalui Leaflet Dalam Menurunkan Akumulasi Plak. JIGIM (Jurnal Ilmiah
Gigi dan Mulut ), I(1), 21-28.
601
Home page: http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/jikg/index
602