You are on page 1of 6

Eksistensi Satua Bali Sebagai Media Pendidikan Karakter Siswa .......

(Ni Wayan Arik Arsini, hal 63-68)

EKSISTENSI SATUA BALI


SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER
SISWA DI SD NEGERI 10 PEDUNGAN, DENPASAR SELATAN

Oleh
Ni Wayan Arik Arsini
E-mail:
Program Pascasarjana Pendidikan Sastra Agama
dengan Konsentrasi Bahasa Bali
Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar
(Received: 07-10-2020; Reviewed: 07-10-2020; Revised: 10-10-2020; Accepted: 10-11-2020; Published: 01-12-2020)

ABSTRACT
The existence or existence of Satua Bali in the era of globalization needs attention.
This aims to preserve one of the local wisdoms in Bali. Satua itself is a folklore that
lives and develops in Balinese society, which has an educational theme and contains a
message. Satua which is rich in moral messages should be listened to and be used as an
example, especially for the younger generation in order to manifest good character.This
writing aims to examine how the existence or existence and preservation of satua Bali
as a medium for character education, especially in elementary schools. This research
was conducted on third grade students at 10 Pedungan State Elementary School, South
Denpasar. The results of the assessment show that Satua Bali contributes to character
education for elementary school children. This is shown from the satua given with the
title Ni Bawang, signing Ni Kesuna, which can educate students to have religious,
responsible, honest, social care or help-to-help character. Teaching satua is not only an
educational medium to shape the character of students for the better, but also preserves
the satua as a cultural heritage.

Keywords: Existence, Satua Bali, Character Education

ABSTRAK
Eksistensi atau keberadaan satua Bali dalam era globalisasi perlu mendapatkan
perhatian. Hal ini bertujuan untuk melestarikan salah satu kearifan lokal yang ada di
Bali. Satua sendiri merupakan cerita rakyat yang hidup dan berkembang di lingkungan
masyarakat Bali, yang memiliki tema mendidik dan mengandung amanat (pesan). Satua
yang kaya akan pesan moral hendaknya dapat disimak dan dijadikan teladan khususnya
bagi generasi muda guna mewujudkan karakter yang baik. Penulisan ini bertujuan untuk
mengkaji bagaimana eksistensi atau keberadaan dan kelestarian satua Bali sebagai media
pendidikan karakter khususnya pada sekolah dasar. Penelitian ini dilakukan pada peserta
didik kelas III di Sekolah Dasar Negeri 10 Pedungan, Denpasar Selatan.Hasil pengkajian
menunjukkan bahwa satua Bali memberikan kontribusi dalam pendidikan karakter anak

Vidya Samhita Jurnal Penelitian Agama, VI (2) 2020 63


p-ISSN: 2460-3376, e-ISSN: 2460-44445
Jurnal homepage: http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/vs
Eksistensi Satua Bali Sebagai Media Pendidikan Karakter Siswa ....... (Ni Wayan Arik Arsini, hal 63-68)

sekolah dasar. Hal ini ditunjukkan dari satua yang diberikan dengan judul Ni Bawang
teken Ni Kesuna dapat mendidik peserta didik memiliki karakter religius, bertanggung
jawab, jujur, peduli sosial atau sikap tolong menolong. Pengajaran satua tidak hanya
sebagai media pendidikan untuk membentuk karakter siswa menjadi lebih baik, tetapi
juga melestarikan satua itu sebagai warisan budaya.

Kata Kunci: eksistensi, satua Bali, pendidikan karakter

PENDAHULUAN kurikulum, peningkatan kualitas guru


Belajar merupakan aktivitas yang dengan mengadakan sertifikasi guru,
disengaja dan dilakukan oleh individu pengadaan sarana dan prasarana
agar terjadi perubahan kemampuan diri, pembelajaran serta sumber belajar.
dengan belajar anak yang tadinya tidak Dewasa ini masyarakat dihadapkan
mampu melakukan sesuatu, menjadi pada situasi yang menuntut penyesuaian
mampu melakukan sesuatu, atau anak terhadap perubahan yang begitu cepat.
yang tadinya tidak terampil menjadi Derasnya arus globalisasi sangat
terampil (Ruhimat dkk, 2011:124). Salah sulit untuk dibendung, bahkan tidak
satu pertanda bahwa seseorang itu telah jarang menimbulkan dampak yang
belajar adalah adanya perubahan tingkah mengkhawatirkan di tengah masyarakat,
laku pada diri orang itu yang mungkin seperti fenomena karakter anak-anak yang
disebabkan oleh terjadinya perubahan semakin menurun. Pendidikan karakter
pada tingkat pengetahuan, keterampilan memiliki peran yang sangat penting
dan sikapnya. Belajar sangatlah penting, untuk memperkokoh mental dan karakter
belajar dapat dimulai dari lingkungan generasi muda agar sejalan dengan tujuan
pendidikan pertama yaitu keluarga. pendidikan yakni pembentuk karakter yang
Dimana dalam lingkungan keluarga anak baik. Untuk mewujudkan hal ini memang
diberikan pendidikan tentang budi pekerti tidaklah mudah, namun dapat diupayakan
atau tingkah laku. Makin bertambah usia dengan memanfaatkan media tertentu
seseorang maka peranan lingkungan sebagai sarana untuk mentransmisi nilai-
pendidikan yang lain (sekolah dan nilai pendidikan karakter. Salah satunya
masyarakat) sangat penting. Lingkungan dengan upaya menggali kearifan lokal
pendidikan sekolah yang bermutu dapat yang telah ada. Kemajuan dan pengaruh
menciptakan sumber daya manusia yang luar itu tentu saja penting, namun adalah
berkualitas. penting juga untuk melestarikan nilai
Pendidikan merupakan sarana kearifan lokal dan identitas Bali sendiri.
terpenting untuk mewujudkan kemajuan Hal yang sama juga berlaku untuk
bangsa dan negara. Menciptakan manusia permainan anak-anak, yang pemakaiannya
yang unggul dan berkarakter merupakan untuk pembentukan karakter bangsa
salah satu tantangan dan keharusan dalam juga berarti pelestarian permainan anak-
menghadapi era globalisasi. Saat ini anak itu sendiri (Suarka, 2011). Kearifan
pemerintah sudah melakukan berbagai lokal dapat berupa tradisi yang hidup dan
upaya dan usaha untuk meningkatkan berkembang di tengah-tengah masyarakat.
kualitas pendidikan antara lain berupa Seperti halnya cerita rakyat yang menjadi
alokasi dana pendidikan, pembaharuan milik suatu kebudayaan kolektif yang

64 Vidya Samhita Jurnal Penelitian Agama, VI (2) 2020


p-ISSN: 2460-3376, e-ISSN: 2460-44445
Jurnal homepage: http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/vs
Eksistensi Satua Bali Sebagai Media Pendidikan Karakter Siswa ....... (Ni Wayan Arik Arsini, hal 63-68)

diwariskan secara turun temurun. Cerita kearifan lokal. Salah satu strategi dalam
anak termasuk juga satua Bali seperti pendidikan karakter pada peserta didik
yang dinyatakan Pramukti (2011:713) sekolah dasar khususnya di Bali adalah
bahwa cerita anak dapat dijadikan melalui media cerita (satua) Bali.
media pembelajaran untuk membuat Satua merupakan dongeng, mitos/
pelajaran sangat menyenangkan sehingga mithe maupun legenda yang hidup dalam
menjadi pintu masuk yang efektif dalam masyarakat Bali. Adapun pengertian
peningkatan pendidikan karakter. dongeng, satua atau folklore (volkloor,
Satua sendiri merupakan cerita rakyat folklore, folktale) berarti cerita-cerita
yang hidup dan berkembang di lingkungan lisan berbentuk prosa yang hidup
masyarakat Bali, yang para tokohnya tidak dalam lingkungan masyarakat luas
hanya manusia maupun binatang yang tanpa diketahui siapa pencipta atau
beraktivitas layaknya manusia. Dalam pengarangnya (anonim), baik berupa
satua umumnya bercerita tentang hukum kepercayaan rakyat atau dongeng atau
sebab akibat atau dalam bahasa keagamaan dalam bahasa Bali diistilahkan satua-
Hindu dikenal dengan istilah Karmaphala. satua (folktale), legenda (legend) dan mite
Setiap perbuatan pasti akan menimbulkan (myth yang hidup dikalangan masyarakat
akibat. Hal itulah yang mendominasi Bali (Antara, 2008:11). Jadi satua dapat
kisah dalam satua, disamping kisah disimpulkan sebagai cerita rakyat Bali
yang bertemakan lelucon, anekdot atau yang berbentuk prosa, yang berkembang
kehidupan raja serta para pengikutnya, dari mulut ke mulut dan tidak diketahui
kesengsaraan yang berujung kebahagiaan, siapa pencipta atau pengarangnya. Peserta
dan sebagainya. Satua yang kaya akan didik sekolah dasar sering membaca buku
pesan moral hendaknya dapat disimak dan terutama buku-buku yang mengisahkan
dijadikan teladan khususnya bagi generasi tentang petualangan atau buku-buku yang
muda guna mewujudkan karakter yang menceritakan tentang kehidupan binatang.
baik. Salah satu strategi dalam pendidikan Satua termasuk ke dalam sastra lisan yang
karakter pada peserta didik sekolah dasar kemudian ditulis lebih lanjut, sehingga
khususnya di Bali adalah melalui media baik sastra tertulis maupun sastra lisan
cerita (satua) Bali. Penulisan ini bertujuan masih hidup berdampingan dan sering
untuk mengkaji bagaimana eksistensi atau ada keterpaduan. Sastra tertulis dalam
keberadaan dan kelestarian satua-satua prakteknya biasanya berfungsi sebagai
Bali sebagai media pendidikan karakter sastra yang dibacakan, dan sebaliknya
khususnya pada sekolah dasar. Penelitian sastra lisan sering kemudian ditulis
ini dilakukan pada peserta didik kelas III dan dijadikan sastra tulis. Satua yang
di Sekolah Dasar Negeri 10 Pedungan, merupakan sastra lisan sering ditulis untuk
Denpasar Selatan. menjaga agar tradisi tersebut dapat terus
terpelihara.
PEMBAHASAN Satua merupakan alat pendidikan
Satua Bali untuk membantu para guru atau pendidik
Pendidikan karakter semakin untuk menanamkan pendidikan kepada
dirasakan penting untuk membentuk peserta didik di sekolah. Dengan
watak anak sejak pendidikan dasar. memberikan secara tidak langsung satua
Pendidikan karakter ini bisa dilakukan (dongeng) maka watak, mental, sikap
antara lain dengan mengajak anak-anak dan tingkah laku anak itu pasti akan
usia sekolah dasar menyimak kisah-kisah terpengaruh juga.
atau cerita rakyat yang menjadi khasanah

Vidya Samhita Jurnal Penelitian Agama, VI (2) 2020 65


p-ISSN: 2460-3376, e-ISSN: 2460-44445
Jurnal homepage: http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/vs
Eksistensi Satua Bali Sebagai Media Pendidikan Karakter Siswa ....... (Ni Wayan Arik Arsini, hal 63-68)

Pendidikan Karakter pula dengan upaya mengimplementasikan


Pendidikan karakter adalah usaha Tri Kaya Parisudha dalam agama Hindu.
sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana serta proses pemberdayaan Satua Bali dan Pendidikan Karakter
potensi dan pembudayaan peserta didik Peserta didik
guna membangun karakter pribadi atau Cerita biasanya berisi tentang
kelompok yang baik bagi warga negara. perjalanan tokoh atau cerita yang terjadi
Lickona (1991) menyatakan pendidikan pada kurun waktu, tempat dan kondisi
karakter merupakan pendidikan untuk tertentu. Cerita anak biasanya bertema
membentuk kepribadian seseorang melalui mendidik, alurnya lurus, latarnya berkaitan
pendidikan budi pekerti sehingga terlihat dengan dunia anak dan penokohannya
dalam perilaku nyata seseorang yakni mengandung peneladanan yang baik.
jujur, bertanggung jawab, toleransi, taat Cerita anak juga memiliki tujuan agar
janji, hati-hati, disiplin, suka menolong, anak tidak hanya memiliki pengetahuan,
kerjasama, tabah, dan demokratis. tetapi juga dapat hidup dengan toleran,
Tujuan pendidikan karakter adalah religius, jujur, disiplin dan kerja keras.
membentuk bangsa yang tangguh, Cerita rakyat yang berpendidikan karakter
berakhlak mulia, bermoral, bertoleransi, akan membuat peserta didik terbiasa
bekerja sama atau bergotong royong. menjadi insan yang berbudaya, yakni
Selain itu pendidikan karakter juga memiliki kepekaan nurati dan empati
membentuk bangsa mempunyai jiwa serta membiasakan peserta didik untuk
patriotik atau suka menolong sesama, tidak sombong, taat dan jujur. Pendidikan
berkembang dengan dinamis, berorientasi karakter dalam satua Bali Ni Bawang
pada ilmu pengetahuan serta teknologi, teken Ni Kesuna pada anak sekolah dasar
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang dapat diuraikan sebagai berikut.
Maha Esa.
Secara umum untuk mewujudkan Bertanggung Jawab dan Religius
pendidikan karakter dapat dilakukan Dalam satua Ni Bawang teken Ni
melalui pendidikan formal, non formal, Kesuna dapat dilihat pendidikan karakter
dan informal. Pendidikan karakter di bertanggung jawab dan religius pada
sekolah dasar merupakan pondasi dalam kutipan satua berikut.
upaya membangun manusia Indonesia
yang seutuhnya. Cerita (satua Bali) Ni Bawang anak jemet, dueg magae
dijadikan media dalam pendidikan karakter nulungin reramanne. Dueg masih ia
kepada anak sekolah dasar, karena media ngraos, sing taen ne madan ngraos ane
pembelajaran yang dekat dengan anak jelek-jelek. Jemet malajahang raga,
adalah cerita. Dalam pemilihan strategi apa-apa ane dadi tugasne dadi anak luh.
yang tepat, pengajar harus memperhatikan Marengin meme magarapan di paon,
karakteristik peserta didik. Dengan matanding canang, sing taen leb teken
demikian guru dalam konteks pendidikan ajah-ajahan agamane.
karakter yang disajikan melalui media
satua Bali haruslah cermat dalam memilih Terjemahannya:
satua yang sesuai dengan karakteristik Ni Bawang adalah anak yang rajin
atau kondisi peserta didik. Hal itu akan menolong orang tuanya. Dia juga
berdampak positif terhadap keberhasilan pandai berbicara, tidak pernah berkata
pembentukan kepribadian peserta didik yang jelek-jelek. Selalu mengerjakan
yang diharapkan. Usaha tersebut senada tugas-tugasnya sebagai seorang anak

66 Vidya Samhita Jurnal Penelitian Agama, VI (2) 2020


p-ISSN: 2460-3376, e-ISSN: 2460-44445
Jurnal homepage: http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/vs
Eksistensi Satua Bali Sebagai Media Pendidikan Karakter Siswa ....... (Ni Wayan Arik Arsini, hal 63-68)

perempuan. Membantu ibu memasak di Kesuna nguapin awakne aji oot apang
dapur, membuat canang, tidak pernah kadene ia ane ngalesung. Krana ngugu
lepas dari ajaran agama. munyin Ni Kesuna, ditu Ni Bawang
lantas tigtiga, siama aji yeh anget tur
Dari kutipan satua tersebut dapat tundena magedi.
dilihat nilai pendidikan karakter yang
terdapat di dalamnya adalah sikap Terjemahannya:
bertanggung jawab. Sebagai seorang anak
kita harus rajin membantu orang tua dan Pada suatu hari, Ibu mereka akan pergi
bertanggung jawab terhadap pekerjaan ke pasar. Ibu memanggil kedua anknya
yang kita lakukan. Dalam pendidikan dan menyuruh anaknya untuk menjemur
peserta didik dapat kita ajarakan untuk gabah, kemudian menumbuknya
memiliki sikap bertanggung jawab supaya menjadi beras. Pada waktu itu
misalnya dalam melaksanakan tugas sebenarnya Ni Bawang sudah selesai
piket. Peserta didik yang mendapat giliran menumbuk padi kemudian mandi sambil
piket akan memiliki rasa tanggung jawab membawa jun (tempat air dari tanah
untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. liat) untuk mengambil air. Pada saat
Mengerjakan pekerjaan rumah yang itulah Ni Kesuna melumuri badannya
diberikan oleh guru juga merupakan salah dengan dedak agar seolah-olah dia yang
contoh untuk mendidik peserta didik melakukan kegiatan menumbuk padi.
agar memiliki karakter yang bertanggung Karena ibu mendengarkan perkataan Ni
jawab. Nilai religius atau agama yang Bawang bahwa dia yang telah melakukan
terdapat dalam satua adalah Ni Bawang kegiatan menumbuk padi, maka saat Ni
yang tidak pernah lupa untuk membuat Kesuna datang dari mengambil air, ia
canang sebagai sarana persembahyangan. kemudian dipukuli, disiram dengan air
Nilai religius ini juga bisa kita terapkan hangat, dan diusir dari rumah.
pada peserta didik misalnya dengan
mengajarkan peserta didik untuk berdoa Nilai pendidikan karakter yang
(Tri Sandya) sebelum memulai dan dapat diambil dari kutipan teks tersebut
mengakhiri pelajaran. adalah mengajarkan peserta didik untuk
selalu jujur dalam melakukan segala hal,
Jujur baik itu perkataan atau pun perbuatan.
Jujur adalah perilaku yang didasarkan Janganlah berperilaku tidak jujur seperti
pada upaya menjadikan dirinya sebagai Ni Kesuna yang mengatakan bahwa dia
orang yang selalu dapat dipercaya dalam sendirian yang telah melakukan kegiatan
perkataan, tindakan dan pekerjaan. Dalam menumbuk padi padahal yang melakukan
satua Ni Bawang teken Ni Kesuna dapat semua kegiatan itu adalah Ni Bawang.
dilihat pendidikan karakter jujur pada
kutipan satua berikut. Peduli Sosial
Peduli sosial adalah sikap dan
Sedek dina anu, memene makire luas tindakan yang selalu ingin memberi
ka peken. Ditu kaukina pianakne maka bantuan kepada orang lain dan masyarakat
dadua orahina nuunang padi, lantas yang membutuhkan. Dalam satua Ni
nebuk dadiang baas. Dugase ento Bawang teken Ni Kesuna dapat dilihat
sujatine Ni Bawang mara suud ngalesung pendidikan karakter peduli sosial pada
padi laut kayeh sambilanga ngaba kutipan satua berikut.
jun anggon ngalih yeh. Ditu lantas Ni

Vidya Samhita Jurnal Penelitian Agama, VI (2) 2020 67


p-ISSN: 2460-3376, e-ISSN: 2460-44445
Jurnal homepage: http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/vs
Eksistensi Satua Bali Sebagai Media Pendidikan Karakter Siswa ....... (Ni Wayan Arik Arsini, hal 63-68)

Ni Bawang laut magedi sambilanga dari sikap siswa Sekolah Dasar Negeri
ngeling sigsigan. Disubane ngutang 10 Pedungan setelah diberikan satua Ni
umah, neked kone ia di tukade katemu Bawang teken Ni Kesuna sebanyak tiga
ngajak kedis Crukcuk Kuning. Ditu I sampai empat kali, dinyatakan terjadi
Kedis Crucuk Kuning kapilasa teken perubahan sikap ke arah yang lebih baik.
unduk Ni Bawange. Ni Bawang gotola, Perubahan yang dapat dilihat adalah
baanga emas-emasan, marupa pupuk, sikap anak-anak yang bertanggung
subeng, kalung, bungkung, gelang muah jawab mengerjakan pekerjaan rumah
kain sutra. yang diberikan oleh guru, bertanggung
jawab melaksanakan tugasnya sebagai
Terjemahannya: piket, selalu menolong teman yang
mengalami kesulitan dan selalu berdoa
Ni bawang pergi meninggalkan (Tri Sandya) sebelum memulai pelajaran
rumah sambil menangis tersedu-sedu. dan mengakhiri pelajaran.
Setelah dia pergi meninggalkan rumah, Selain manfaat pembentukan
sampailah ia di sebuah sungai dan karakter peserta didik, penuturan satua
bertemu dengan burung Crukcuk Kuning. kepada siswa juga akan membuat satua
Burung Crukcuk Kuning merasa iba semakin dikenal tidak saja dikenal para
mendengarkan cerita Ni Bawang. Ni guru yang mengajarkan tetapi juga oleh
Bawang dipatuki, diberikan emas, berupa peserta didik. Dengan demikian eksistensi
anting-anting, kalung, cincin, gelang dan atau keberadaan satua tersebut akan terus
kain sutra. lestari.

Kutipan satua tersebut menceritakan


perjalanan Ni Bawang setelah DAFTAR PUSTAKA
meninggalkan rumah. Di sebuah sungai
Ni Bawang bertemu dengan seekor burung Antara, I Gusti Putu. 2008. Prosa Fiksi
Crukcuk Kuning. Karena merasa kasihan bali Tradisional. Singaraja: Yayasan
mendengarkan cerita Ni Bawang, maka Gita Wandawa
burung Crukcuk Kuning memberikan Ruhimat, Toto dkk. 2011. Kurikulum dan
hadiah berupa emas seperti anting-anting, Pembelajaran. Jakarta: Rajawali
kalung, cincin, gelang dan kain sutra. Nilai Pers.
pendidikan karakter yang bisa diberikan Suarka, I Nyoman dkk. 2011. Nilai
kepada peserta didik adalah, agar mereka Karakter Bangsa dalam Permainan
bisa bersikap peduli terhadap sesama. Tradisional Anak-Anak Bali.
Misalnya kalau mereka melihat teman Denpasar: Udayana University
yang terjatuh, mereka harus menolong Press
teman tersebut. Dengan memiliki karakter Pramukti, Esti B. 2011. Cerita Anak
sikap tolong menolong akan tercipta dan Sebagai Media Pembelajaran BI
dapat mewujudkan suasana kerukunan dalam Pembentukan Karakter Siswa
khususnya di dalam kelas. SD. Semarang:UNS
Tim Penyusun. 2007. Kusumasari 3.
PENUTUP Denpasar: Sabha Sastra Bali
Eksistensi atau keberadaan dan
kelestarian satua Bali khususnya dalam
dunia pendidikan memberikan kontribusi
yang signifikan. Hal ini ditunjukkan

68 Vidya Samhita Jurnal Penelitian Agama, VI (2) 2020


p-ISSN: 2460-3376, e-ISSN: 2460-44445
Jurnal homepage: http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/vs

You might also like