You are on page 1of 31

LAPORAN AKHIR

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


HIBAH INTERNAL PERGURUAN TINGGI

SOSIALISASI CARA KALIBRASI, UJI FUNGSI ALAT KESEHATAN LAIK PAKAI


PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI LINKUNGAN KLINIK DR ABDUL
RADJAK UPK PONDOK GEDE

TIM PENGUSUL
Mulyatno S.Kom.,MM 0329067201
Gunawan STST.,MT 0314048208

FAKULTAS KESEHATAN PRODI D-IV TEKNIK ELEKTROMEDIK


UNIVERSITAS MOHAMMAD HUSNI THAMRIN TAHUN 2020
i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
IDENTITAS PKM.............................................................................................................iii
RINGKASAN.....................................................................................................................iv
BAB 1. PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1. Analisis Situasi............................................................................................1
1.2. Tujuan Kegiatan.............................................................................................4
1.3. Permasalahan Mitra.....................................................................................6
BAB 2. SOLUSI DAN TARGET LUARAN...................................................................10
BAB 3. METODE PELAKSANAAN..............................................................................11
BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI..............................................................12
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN...........................................................................13
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................18
6.1 Kesimpulan....................................................................................................18
6.2 Saran.............................................................................................................18
BAB 7. BIAYA DAN PENJADWALAN..........................................................................19
7.1 Anggaran Biaya............................................................................................19
7.2 Jadwal Penelitian...........................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................7

ii
IDENTITAS TIM PKM

Judul Kegiatan PKM : Sosialisasi Cara Kalibrasi, Uji Fungsi Alat Kesehatan

Laik Pakai Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Di


Linkungan Klinik Dr Abdul Radjak Upk Serdang

Tim PKM :

No Nama Jabatan Bidang Instansi Asal Alokasi Waktu


Keahlian
(jam/minggu)
1 Sulaiman Metere, SKM.,M.Si Ketua Teknik Universitas MH 9 Jam/Minggu
Elektromedik Thamrin
2 Gunawan ST.,MT Anggota 1 Teknik Universitas MH 9 Jam/Minggu
Elektromedik Thamrin

iii
RINGKASAN

Pelayanan kesehatan merupakan tempat dimana masyarakat memberikan


layanan kesehatannya kepada tenaga ahli, selain itu Sarana dan prasarana juga
sangat menunjang terciptanya pelayanan kesehatan yang paripurna, terutama alat
kesehatan yang baik dan laik pakai. Universitas MH thamrin fakultas Kesehatan
Prodi D-IV Teknik Elektromedik ingin turut serta membantu dan memecahkan
masalah alat kesehatan yang berada di tempat pelayanan kesehatan. Kegiatan
meliputi cara persiapan alat, Pengoprasian, penyim#panan, Pemeliharaan sampai
dengan troubleshooting alat kesehatan. Dengan diselengarakannya kegiatan
Sosialisasi Cara Pemeliharaan Dan Penggunaan Alat Kesehatan Dengan Baik Dan
Benar Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Di Linkungan Yayasan Pelayanan
Kesehatan Dr Abdul Radjak (Klinik,Pondok Gede) ini dengan didampingi Akademisi,
Praktisi, dan Mahasiswa, sehingga alat kesehatan yang terdapat pada tempat
pelayanan kesehatan dapat digunakan dengan laik dan siap pakai dengan metode
pemeliharaan yang sesuai serta perawatan rutin untuk menjaga performa alat.
Selain terjun langsung ke lapangan melaksanakan kegiatan pemeliharaan Team
juga melakukan sosialisasi ke petugas klinik agar kegiatan tersebut dapat di
teruskan oleh petugas klinik langsung, kegiatan ini diupayakan menjadi program
rutin Universitas MH thamrin Fakultas Kesehatan Prodi D-IV Teknik Elektromedik
dan di selengarakan tiap tahun,selain mamfaat dari tempat pelayanan kesehatan
team yang berisi Akademisi, Praktisi dan Mahasiswa mampu mengetahui secara
update kegiatan pemeliharaan yang langsung di lapangan sehingga mampu
terlaksananya kemajuan dan update informasi tentang ilmu pemeliharaan alat
kesehatan

iv
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Situasi pelayanan penggunaan alat kesehatan pada klinik merupakan salah satu
aspek penting dalam memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan berkualitas.
Berbagai macam alat kesehatan digunakan dalam pelayanan kesehatan, seperti alat
suntik, alat infus, alat monitoring pasien, dan lain sebagainya. Oleh karena itu,
penting untuk memastikan bahwa alat-alat tersebut digunakan dengan benar dan
aman.

Kondisi situasi pelayanan penggunaan alat kesehatan pada klinik dapat


bervariasi tergantung pada berbagai faktor. Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kondisi tersebut antara lain jumlah dan jenis alat kesehatan yang
tersedia, ketersediaan tenaga medis yang terampil dan berpengalaman, tingkat
kesadaran dan pemahaman staf medis dan pasien tentang penggunaan alat
kesehatan yang baik dan benar, serta peraturan dan standar operasional prosedur
yang diterapkan oleh klinik. Salah satu masalah yang sering terjadi dalam
penggunaan alat kesehatan adalah kesalahan penggunaan atau pemeliharaan alat.
Kesalahan tersebut dapat menyebabkan risiko kerusakan alat, risiko kegagalan
dalam memberikan pelayanan kesehatan, dan risiko infeksi nosokomial yang dapat
membahayakan keselamatan pasien.Untuk meminimalkan risiko tersebut, perlu
dilakukan berbagai tindakan seperti memastikan bahwa staf medis dilatih dengan
baik dan memahami cara menggunakan dan merawat alat kesehatan dengan benar,
melakukan pemeliharaan dan perawatan rutin pada alat kesehatan, serta mematuhi
protokol keamanan dan kebersihan untuk mencegah risiko infeksi nosokomial.Selain
itu, penting juga untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman pasien tentang
penggunaan alat kesehatan yang baik dan benar. Hal ini dapat dilakukan melalui
sosialisasi dan penyediaan informasi yang mudah dipahami mengenai cara
penggunaan dan perawatan alat kesehatan.
Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, klinik dapat
memperbarui peraturan dan standar operasional prosedur yang diterapkan. Hal ini dapat
membantu memastikan bahwa seluruh staf medis memahami dan mematuhi prosedur yang
5
telah ditetapkan untuk penggunaan alat kesehatan yang baik dan benar.Dalam
kesimpulannya, kondisi situasi pelayanan penggunaan alat kesehatan pada klinik sangat
penting untuk dipertimbangkan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan
berkualitas. Dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut dan
mengambil tindakan yang tepat, diharapkan risiko terkait penggunaan alat kesehatan dapat
diminimalkan dan pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan.

1.2 Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah melakukan


Sosialisasi agar penggunaan dan pelayanan alat Kesehatan di klinik dapat berjalan
secara optimal.
1.3 Permasalahan Mitra
Klinik kesehatan Pondok Gede merupakan salah satu usaha pelayanan
Kesehatan setingkat klinik tingkat pertama Dalam penggunaan alat Kesehatan di
klinik belum ada upaya kegiatan perawatan dan maintenance yang dilakukan oleh
tenaga ahli sehingga banyak alat Kesehatan yang tidak terawat dengan baik dan
terjadi gangguan pada pelayanan karena alat tidak siap pakai bahkan tidak laik
pakai.

6
BAB II
SOLUSI DAN TARGET LUARAN

2.1 Analisis Situasi

Klinik kesehatan Pondok Gede merupakan salah satu usaha pelayanan Kesehatan
setingkat klinik tingkat pertama dalam pelayanannya jika menggunakan alat
Kesehatan yang minim maintenance,adalah Jika alat kesehatan tidak dirawat
dengan baik, maka dapat mengakibatkan berbagai konsekuensi negatif. Berikut
adalah beberapa akibat yang dapat terjadi apabila alat kesehatan tidak dirawat
dengan baik:

2.1.1 Risiko Kerusakan Alat


Alat kesehatan yang tidak dirawat dengan baik cenderung memiliki masa pakai
yang lebih pendek. Ketika alat tersebut tidak dijaga atau dirawat dengan baik, maka
bagian-bagian alat tersebut dapat mengalami kerusakan. Hal ini dapat mengurangi
efektivitas alat kesehatan dan bahkan membuat alat tersebut tidak dapat digunakan
sama sekali.

2.1.2 Risiko Kegagalan Pelayanan Kesehatan


Alat kesehatan yang digunakan dalam pelayanan kesehatan harus dapat berfungsi
dengan baik untuk memberikan hasil yang akurat dan membantu diagnosis dan
pengobatan yang tepat. Jika alat tersebut tidak dirawat dengan baik, maka dapat
terjadi kegagalan dalam pelayanan kesehatan, sehingga pasien tidak mendapatkan
pengobatan yang tepat.

2.1.3 Risiko Infeksi Nosokomial


Alat kesehatan yang tidak dirawat dengan baik dapat menjadi sumber infeksi
nosokomial, yaitu infeksi yang terjadi di rumah sakit atau lingkungan kesehatan
lainnya. Infeksi nosokomial dapat terjadi karena alat kesehatan yang tidak steril atau
terkontaminasi, sehingga dapat menginfeksi pasien yang sedang menjalani
perawatan.
7
2.1.4 Biaya Pemeliharaan dan Perbaikan yang Tinggi
Jika alat kesehatan tidak dirawat dengan baik, maka diperlukan biaya pemeliharaan
dan perbaikan yang lebih tinggi untuk memperbaiki kerusakan pada alat tersebut.
Hal ini dapat mengganggu anggaran klinik atau rumah sakit dan dapat
memengaruhi kemampuan klinik atau rumah sakit dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang berkualitas.

Oleh karena itu, penting untuk merawat alat kesehatan dengan baik dan rutin
melakukan perawatan dan pemeliharaan alat tersebut. Hal ini dapat meminimalkan
risiko kerusakan alat, risiko kegagalan pelayanan kesehatan, dan risiko infeksi
nosokomial

2.1.5 Adapun solusi yang akan dilakukan oleh kami adalah :

Untuk mengatasi kondisi tersebut, dibutuhkan solusi yang dapat meningkatkan


kualitas pelayanan kesehatan dan memastikan alat kesehatan dirawat dengan baik.
Beberapa solusi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
2.1.5.1 Pelatihan dan Sosialisasi
Klinik dapat memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada staf klinik
tentang cara pemeliharaan dan penggunaan alat kesehatan yang baik
dan benar. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran staf klinik tentang
pentingnya merawat alat kesehatan dengan baik.
2.1.5.2 Pembelian Alat Kesehatan Berkualitas
Pemilihan alat kesehatan yang berkualitas dapat meminimalkan risiko
kerusakan alat dan dapat meningkatkan keakuratan hasil diagnosis dan
pengobatan. Oleh karena itu, klinik harus memilih alat kesehatan yang
berkualitas dan dapat diandalkan.
2.1.5.3 Perawatan Rutin
Klinik harus melakukan perawatan rutin dan pemeliharaan alat kesehatan
secara teratur. Hal ini dapat memastikan alat kesehatan dalam kondisi
8
baik dan dapat digunakan secara optimal.
2.1.5.4 Penggunaan Alat Kesehatan Secara Bergantian
Penggunaan alat kesehatan secara bergantian dapat memperpanjang
masa pakai alat dan mengurangi risiko kerusakan. Klinik dapat membagi
alat kesehatan ke dalam beberapa kelompok dan digunakan secara
bergantian untuk menghindari penggunaan yang berlebihan.
2.1.5.5 Pengecekan Alat Sebelum Digunakan
Sebelum menggunakan alat kesehatan, staf klinik harus memastikan alat
tersebut dalam kondisi baik dan dapat digunakan dengan aman. Hal ini
dapat menghindari risiko kegagalan pelayanan kesehatan dan risiko infeksi
nosokomial.
Dengan melakukan solusi-solusi tersebut, diharapkan kualitas pelayanan kesehatan
dapat meningkat dan alat kesehatan dapat dirawat dengan baik, sehingga dapat
memberikan manfaat yang maksimal bagi pasien.

2.2 Target Luaran

Target luaran dari sosialisasi mengenai cara pemeliharaan dan penggunaan alat
kesehatan dengan baik dan benar pada fasilitas pelayanan kesehatan di
lingkungan klinik Dr. Abdul Rajak Pondok Gede adalah sebagai berikut:

2.2.1 Meningkatkan Kesadaran Staf Klinik


Diharapkan sosialisasi dapat meningkatkan kesadaran staf klinik
tentang pentingnya merawat alat kesehatan dengan baik dan benar. Hal ini
dapat mengurangi risiko kerusakan alat dan meningkatkan keakuratan hasil
diagnosis dan pengobatan.

2.2.2 Mengurangi Risiko Kegagalan Pelayanan Kesehatan


Dengan mengetahui cara pemeliharaan dan penggunaan alat kesehatan
yang baik dan benar, staf klinik dapat menghindari risiko kegagalan
pelayanan kesehatan. Hal ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap fasilitas
kesehatan.

2.2.3 Mencegah Risiko Infeksi Nosokomial


Dengan memastikan alat kesehatan dalam kondisi baik dan digunakan
dengan aman, dapat mencegah risiko infeksi nosokomial. Hal ini dapat
menjaga kesehatan pasien dan mencegah penyebaran penyakit di
lingkungan klinik.

9
Meningkatkan Kepercayaan Masyarakat
Dengan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan menggunakan
alat kesehatan yang baik dan benar, dapat meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap fasilitas pelayanan kesehatan. Hal ini dapat meningkatkan
kunjungan pasien dan meningkatkan reputasi klinik.

Dengan mencapai target luaran tersebut, diharapkan dapat meningkatkan


kualitas pelayanan kesehatan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap fasilitas pelayanan kesehatan.

10
BAB III

METODE PELAKSANAAN

1. Survei kelompok sasaran


Pada tahap pertama untuk mendapatkan informasi tentang lokasi dan dan
karakteristik serta pengumpulan informasi peralatan kesehtanan di tempat pelayanan
kesehatan.
2. Persiapan Sarana dan Prasarana
Tahap ini merupakan tahap yang mempersiapkan sarana dan prasarana yang akan
mendukung kegiatan ini. Persiapannya adalah mengenai tempat dan lokasi yang akan
kami gunakan untuk kegiatan . Sarana yang lainnya akan dipersiapkan secara bertahap
dengan mempertimbangkan tingkat kebutuhan yang ada di lingkungan sasaran.
3. Pelaksanaan kegiatan aksi
Muatan yang paling penting dalam program ini adalah memberikan sosialisasi
kepada pelayanan kesehatan dalam melakukan pemeliharaan peralatan kesehatan yang
di gunakan dalam praktek pelayanan kesehatan.meliputi
a. Inventarisasi peralatan
b. Pemeliharaan alat kesehatan
c. Kalibrasi dan uji fungsi alat kesehtana
d. Monitoring kegitan pemeliharaan
e. Dokumentasi hasil pemeliharaan alat kesehatan
f. Perencanaan lanjutan
4. Evaluasi
Pada tahap evaluasi, diharapkan tempat pelayanan kesehatan mampu mengelola dan
merawat sarana dan prasarana secara mandiri evisien dan berkelanjutan.

11
BAB IV

KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Universitas Mohammad Husni Thamrin memiliki komitmen yang tinggi terhadap Tri
Darma Perguruan Tinggi di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat, hal ini
dibuktikan dengan adanya LPPM universitas. Setiap tahunnya LPPM universitas
menyelenggarakan Hibah Internal bagi dosen untuk melakukan penelitian dan
pengabdian masyarakat yang di danai oleh Universitas Mohammad Husni Thamrin.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini akan dilaksanakan oleh dua orang dosen yang
berlatar belakang profesi Elektromedik. Yang akan berusaha untuk kegiatan
pengabdian masyarakat tentang Sosialisasi Cara Pemeliharaan Dan Penggunaan Alat
Kesehatan Dengan Baik Dan Benar Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Di Linkungan
Yayasan Pelayanan Kesehatan Dr Abdul Radjak (Klinik,Pondok Gede)

12
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Cara Pemeliharaan Dan Penggunaan


Alat Kesehatan Dengan Baik Dan Benar Pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Di Linkungan Yayasan Pelayanan Kesehatan Dr Abdul Radjak (Klinik,Pondok
Gede). Waktu pelaksanaan kegiatan kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dilakukan dari bulan April 2022. melakukan Sosialisasi agar
penggunaan dan pelayanan alat Kesehatan di klinik dapat berjalan secara
optimal.

Gambar 1. Pengabdian masyarakat di klinik Pondok Gede

Setelah dilakukan sosialisasi kepada staff dan manejemen klinik


yang selanjutnya akan dilakukan pencontohan proses maintenance
dengan mengajarkan cara mengelola dan maintenance alat Kesehatan
kepada staff dan manajemen lab seingga peralatan yang ada di lingkungan
klinik siap dan laik pakai serta aman bagi pasien dan pengguna.

13
Gambar 2. Proses sosialisasi kepada staff klinik

Gambar 3. Serah terima bantuan alat pelindung diri


pada proses maintenance

Dilakukan juga penyerahan bantuan alat pelindung diri untuk melindungi pada
proses maintenance alat Kesehatan yang infeksius sehingga petugas
maintenance dapat bekerja tanpa mengkawatirkan adanya kontaminasi terhadap
alat yang di lakukan maintenance

14
Dikarenakan kegiatan ini bersifat sosialisasi maka hasil monitoring hanya
berupa himbauan dan laporan hasil pengamatan yang tertuang pada Tabel 1:
Tabel 1.
Daftar alat Kesehatan dan ceklis pengecekan

No Nama Alat Lokasi kondisi Alat sebelum Hasil Pengabmas


dilakukan
Pengabmas
baik rusak Rusak kondisi alat kalibrasi saran
ringa berat
n
1 Termogun Klinik Pondok V     Dilakukan kadaluarsa dilakukan
Gede pembersihan 2023 preventive
Maintenance
2 Tensi Digital Klinik Pondok v     Dilakukan kadaluarsa dilakukan
Gede pembersihan 2023 preventive
Maintenance
3 Sterilisator Klinik Pondok   v   perbaikan kadaluarsa dilakukan
Gede engsel pintu 2023 preventive
Maintenance
4 Alat Lab Klinik Pondok v     Dilakukan kadaluarsa dilakukan
Gede pembersihan 2023 preventive
Maintenance
5 Unit Dental Klinik Pondok   v   perbaikan kadaluarsa dilakukan
Gede air water 2023 preventive
syringe Maintenance

15
Pengecekan alat di klinik Dr Abdul Radjak Pondok gede sangat penting
untuk memastikan bahwa alat-alat tersebut berfungsi dengan baik dan aman
digunakan oleh pasien. Hal ini sangat krusial dalam menjaga keselamatan dan
kenyamanan pasien, serta meminimalisir risiko kesalahan medis yang dapat
terjadi akibat penggunaan alat yang rusak atau tidak bekerja dengan baik.

Dalam sebuah klinik kesehatan, terdapat berbagai jenis alat yang perlu diperiksa
secara berkala, seperti alat pengukur tekanan darah, stetoskop, termometer,
timbangan, nebulizer, dan sebagainya. Proses pengecekan alat-alat ini harus
dilakukan secara berkala, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP)
yang telah ditetapkan oleh klinik.

Pada tahap awal, alat-alat tersebut harus diperiksa secara visual untuk
memastikan bahwa tidak ada kerusakan atau keausan yang terlihat. Selanjutnya,
alat-alat tersebut harus diuji dengan menggunakan benda atau cairan yang
memiliki karakteristik yang sama dengan yang akan diuji di pasien. Misalnya, alat
pengukur tekanan darah harus diuji dengan menggunakan manometer standar
untuk memastikan bahwa hasil pengukuran yang diberikan oleh alat tersebut
akurat dan dapat diandalkan.

Setelah proses pemeriksaan selesai dilakukan, hasil dari pengecekan tersebut


harus dicatat dan dikelola secara sistematis. Hal ini bertujuan untuk
memudahkan proses pengambilan keputusan jika terjadi masalah pada alat-alat
tersebut di masa yang akan datang. Sebagai contoh, jika hasil pengecekan
menunjukkan bahwa alat pengukur tekanan darah mengalami kerusakan atau
cacat, maka klinik dapat segera menggantinya dengan alat yang baru untuk
memastikan bahwa pasien mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Pada klinik kesehatan yang lebih besar, biasanya terdapat departemen khusus
yang bertanggung jawab atas pengelolaan alat-alat tersebut. Departemen ini
biasanya terdiri dari staf teknisi yang terlatih dan berpengalaman dalam merawat

16
dan memperbaiki alat-alat medis. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab
untuk memastikan bahwa alat-alat tersebut selalu tersedia dan siap digunakan
kapan saja dibutuhkan.

Selain melakukan pengecekan rutin, klinik kesehatan juga perlu memperhatikan


aspek lain yang berkaitan dengan penggunaan alat-alat medis. Misalnya,
pengelolaan limbah medis yang dihasilkan dari penggunaan alat-alat tersebut.
Limbah medis yang dihasilkan dari klinik kesehatan harus diolah dan dibuang
dengan benar, agar tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi masyarakat sekitar.

Di era pandemi COVID-19 saat ini, pengecekan alat kesehatan menjadi lebih
penting karena risiko penyebaran virus yang tinggi. Klinik kesehatan harus
memastikan bahwa alat-alat tersebut selalu disterilkan dengan benar dan sesuai
dengan protokol Kesehatan.

17
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan
1. Dari hasil pengamatan ditemukan adanya alat Kesehatan yang minim
perawatan dikarenakan tidak memiliki tenaga ahli untuk melakukan
maintenance rutin.
2. Staff klinik telah diajarkan bagaimana memperlakukan alat Kesehatan
setelah dan sebelum di gunakan agar keamanan pasien terjaga.
3. Seluruh kegiatan pengabmas dilaksanakan oleh perwakilan dari
kampus dan diterima oleh staff klinik.

7.2. Saran
1. Setiap tempat pelayanan Kesehatan yang memiliki alat Kesehatan
wajib memiliki petugas yang melakukan maintenance atau perawatan.
2. Alat Kesehatan wajib dilakukan preventive maintenance demi
kelayakan fungsi dan keamanan pasien dan petugas .
3. Staff harus terlatih dalam menggunakan alat Kesehatan..

18
BAB VII

ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 Rincian Penggunaan Anggaran Biaya Kegiatan Pengabdian Kepada


Masyarakat :

Jenis Pembelanjaan Satuan Vol Biaya Satuan Total


Transportasi 3 Hari 9 150.000 1.350.000
Masker 1 9 90.000 810.000
Handsanitizer 1 9 54.000 486.000
Tas souvenir 1 75 12.000 900,000
Analisis Data 1 1 300.000 300.000
Lembar kerja kalibrasi 1 100 2.000 200.000
Plastic laminating 1 100 1.500 150.000
Plastic laminating 1 100 1000 100.000
Penyewaan alat toolshet 1 1 350.000 350.000
Publikasi 1 1 600.000 600.000
Penjilidan 1 5 50.000 250.000
Total Rp. 5.496.000

Jadwal Penelitian
No Nama Kegiatan Hari
. H-6 H-5 H-4 H-3 H-2 H-1 H1 H2 H3
1. Penerimaan proposal
oleh Internal UMHT
2. Persiapan alat dan
bahan Pengabmas
2. Sosialisasi kegiatan
pengabmas
3. Pemetaan kegiatan
pengabmas
4. Penunjukan PJ di setiap
lokasi Pengabmas
5. Persiapan
keberangkatan
6. Kegiatan Pengabmas
inventaris peralatan
7. Kegiatan Pengabmas
preventive maintenance
8. Kegiatan Pengabmas
19
sosialisasi cara
pemeliharaan
berkelanjutan

20
DAFTAR PUSTAKA

Bassett-Gunter, R., Yessis, J., Manske, S., & Gleddie, D. Healthy school communities in
Canada. Health Education Journal, 75(2), 235-248. 2016.

Badan Pusat statistik RI, 2021.

Nintinjri Husnida, Efektifitas Sosialisasi Konseling Sebaya Terhadap Pengetahuan


Pendewasaan Usia Perkawinan (Pup) Di Kelurahan Rangkasbitung Barat Kecamatan
Rangkasbitung Kabupaten Lebak, 2018.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Buku Saku Penerapan Trias UKS Masa
Pandemi, 2021.

Kasman, Thamrin. Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah. Jakarta: Kementrian


Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal PendidikanDasar, 2014.

Laksiwati, Faktor Yang Mempengaruhi pengetahuan dan Perilaku Remaja Tentang


Kesehatan Reproduksi, 2002 .

Rohmat Kurnia. Pedoman Usaha Kesehatan Sekolah. Jakarta: Bee Media Pustaka. 2017.

Sitepu, H., Ratag, G. A., & Siagian, I. Peran Serta Masyarakat Sekolah dalam
Pelaksanaan Progam USAha Kesehatan Sekolah Di SMP Negeri 1 Manado.
eBiomedik. 2015.

SIMFONI PPA, 1 Januari – 19 Juni 2020.

Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 2018 tentang Usaha Kesehatan
Sekolah.

World Health Organization. World health statistics. WHO Library Cataloguing-in-Publication


Data. 2014.

21
22
LAMPIRAN-LAMPIRAN

23
22
23
24
25
26
27
28

You might also like