You are on page 1of 17

PORTOFOLIO TUGAS WASPEN

Disusun untuk memenuhi Nilai mata kuliah Wawasan Pendidikan

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Edwita, M. Pd

Disusun oleh;

Made Wedakrisna Mahendradatta

(1713422021)

Prodi :

D4 Akuntansi Sektor Publik 1

PROGRAM STUDI D4 AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

FAKULTAS EKONOMI
2023
Berikut adalah analisis terhadap diri saya:

1. Efisien dalam bekerja: Saya mengutamakan efisiensi dalam melakukan tugas-tugas


Saya. Ini menunjukkan bahwa Saya cenderung memiliki kemampuan organisasi yang
baik dan mampu mengelola waktu dengan efektif. Saya mungkin memiliki
kecenderungan untuk mencari cara-cara yang lebih efisien dalam menyelesaikan
tugas-tugas sehari-hari Saya.
2. Introvert namun bisa bergaul dengan orang lain: Saya mengidentifikasi diri sebagai
seorang introvert, yang berarti Saya mendapatkan energi dari waktu sendiri dan
cenderung merasa lelah atau terbebani setelah berinteraksi sosial yang intensif.
Meskipun demikian, Saya tetap mampu berinteraksi dengan orang lain dan bergaul
dengan mereka. Saya mungkin lebih memilih interaksi yang lebih kecil dan lebih
intim daripada situasi sosial yang ramai.
3. Tenang menghadapi masalah besar: Saya memiliki kemampuan untuk tetap tenang
dan mengatasi masalah besar yang muncul di hadapan Saya. Ini menunjukkan bahwa
Saya memiliki tingkat ketenangan dan ketabahan yang tinggi dalam menghadapi
tantangan dan kesulitan. Saya mungkin mampu mempertahankan perspektif yang
rasional dan objektif dalam situasi yang menantang.
4. Menerima kelebihan dan kekurangan diri sendiri: Saya memiliki pemahaman dan
penerimaan yang baik terhadap kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Kemampuan
untuk menerima diri sendiri dengan baik adalah tsaya sikap yang sehat dan dapat
membantu Saya tumbuh dan berkembang sebagai individu. Saya mungkin memiliki
kesadaran diri yang baik dan mampu belajar dari pengalaman serta mengembangkan
diri.
5. Menikmati game analitis dan strategis: Saya menyukai permainan yang melibatkan
pemikiran analitis dan strategis, yang menunjukkan bahwa Saya memiliki
kecenderungan untuk berpikir secara kritis dan logis. Saya mungkin menikmati
tantangan intelektual dan menikmati memecahkan masalah yang rumit menggunakan
keterampilan analitis Saya.

Secara keseluruhan, gambaran diri Saya menunjukkan individu yang efisien, introvert namun
mampu bergaul dengan orang lain, tenang menghadapi masalah, menerima diri sendiri
dengan baik, dan memiliki minat dalam game analitis dan strategis. Pemahaman akan
karakteristik ini dapat membantu Saya dalam mengeksplorasi minat dan kekuatan Saya, serta
memanfaatkannya untuk mencapai tujuan dan memperoleh kepuasan dalam kehidupan
sehari-hari.
Solusi Inovatif untuk Mengatasi Permasalahan Pendidikan di Indonesia

Pendahuluan:

Pendidikan merupakan kunci keberhasilan dalam pembangunan suatu negara. Namun,


Indonesia masih dihadapkan dengan berbagai tantangan dalam sistem pendidikan yang perlu
segera diatasi. Dari rendahnya tingkat melek huruf hingga kesenjangan akses pendidikan
antar daerah, diperlukan solusi inovatif yang mampu mengatasi permasalahan ini secara
efektif. Dalam tulisan ini, saya akan memberikan beberapa solusi inovatif yang dapat
membantu mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia.

1. Pemanfaatan Teknologi Digital:

Teknologi digital telah menjadi kekuatan besar dalam transformasi pendidikan di seluruh
dunia, dan hal ini juga berlaku untuk Indonesia. Pemanfaatan teknologi digital dapat
memperluas akses pendidikan ke daerah-daerah terpencil dan meningkatkan kualitas
pembelajaran. Solusi seperti platform pembelajaran online, penggunaan perangkat mobile,
dan pengembangan aplikasi pendidikan dapat membantu siswa mendapatkan akses ke materi
pembelajaran yang relevan dan berkualitas tinggi. Selain itu, teknologi digital juga
memungkinkan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan menarik, seperti pembelajaran
berbasis game dan simulasi, yang dapat meningkatkan minat dan partisipasi siswa.

2. Program Pendidikan Berbasis Komunitas:

Salah satu tantangan pendidikan di Indonesia adalah kesenjangan akses pendidikan antar
daerah. Solusi inovatif dapat melibatkan pendekatan berbasis komunitas, di mana komunitas
lokal dan organisasi non-pemerintah bekerja sama untuk menyediakan pendidikan yang
terjangkau dan berkualitas. Program-program ini dapat melibatkan pembentukan pusat-pusat
belajar komunitas, mentorship oleh sukarelawan, atau pendidikan jarak jauh melalui
teknologi. Pendekatan ini dapat membantu mengurangi kesenjangan pendidikan antara daerah
perkotaan dan pedesaan, serta meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam upaya
meningkatkan pendidikan.

3. Pelatihan Guru dan Pengembangan Kurikulum:

Guru memegang peran kunci dalam memastikan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, solusi
inovatif harus mencakup pelatihan yang komprehensif bagi para guru. Program pelatihan
yang berfokus pada metode pengajaran yang inovatif, penggunaan teknologi dalam
pembelajaran, dan pemahaman mendalam tentang kebutuhan siswa dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran di seluruh negeri. Selain itu, pengembangan kurikulum yang relevan
dan responsif terhadap perkembangan zaman juga penting. Kurikulum harus
mempertimbangkan kebutuhan siswa, termasuk keterampilan 21 abad yang esensial, seperti
keterampilan berpikir kritis, kerjasama, dan pemecahan masalah.

4. Kemitraan antara Sektor Publik dan Swasta:

Pendidikan adalah tanggung jawab bersama pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat.
Solusi inovatif dapat melibatkan kemitraan yang erat antara sektor publik dan swasta.
Pemerintah dapat memberikan insentif dan kerangka kebijakan yang memfasilitasi partisipasi
sektor swasta dalam pendidikan, seperti program kemitraan sekolah-bisnis atau sponsor
perusahaan untuk program pendidikan. Kemitraan semacam ini dapat memberikan sumber
daya tambahan, termasuk dana, teknologi, dan pengalaman, yang dapat digunakan untuk
meningkatkan infrastruktur pendidikan, kualitas guru, dan ketersediaan bahan pembelajaran.

5. Penekanan pada Keterampilan 21 Abad:

Dalam era globalisasi dan kemajuan teknologi, keterampilan 21 abad menjadi sangat penting
bagi siswa untuk berhasil di dunia yang terus berubah. Solusi inovatif harus menekankan
pengembangan keterampilan seperti keterampilan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi,
kolaborasi, dan pemecahan masalah. Pengintegrasian keterampilan ini dalam kurikulum dan
metode pengajaran akan membantu siswa menghadapi tantangan masa depan dan
mempersiapkan mereka untuk berkontribusi secara aktif dalam masyarakat dan pasar kerja
global.

Kesimpulan:

Permasalahan pendidikan di Indonesia memerlukan solusi inovatif yang mampu mengatasi


tantangan yang dihadapi. Dari pemanfaatan teknologi digital hingga program pendidikan
berbasis komunitas, pelatihan guru, kemitraan antara sektor publik dan swasta, serta
penekanan pada keterampilan 21 abad, terdapat banyak potensi solusi inovatif yang dapat
membawa perubahan positif dalam sistem pendidikan. Dengan implementasi solusi-solusi ini
secara efektif, Indonesia dapat menghadirkan pendidikan yang lebih inklusif, berkualitas, dan
relevan bagi semua warganya, sehingga menciptakan masa depan yang lebih baik bagi
generasi mendatang.
Terdapat beberapa kurikulum yang pernah diterapkan di Indonesia sebelum adopsi
Kurikulum 2013. Berikut adalah analisis kebijakan beberapa kurikulum tersebut:

1. Kurikulum 1947: Kurikulum ini merupakan kurikulum pertama yang diterapkan di


Indonesia setelah kemerdekaan. Kurikulum ini bertujuan untuk mengembangkan
pendidikan yang mengakar pada nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme. Fokus
utamanya adalah memperkuat identitas nasional dan mempersiapkan generasi muda
untuk menghadapi tuntutan pembangunan negara.
2. Kurikulum 1964: Kurikulum ini dikenal sebagai Kurikulum Nasional 1964.
Kurikulum ini menekankan pendekatan klasik dan akademik dengan kurikulum yang
terpisah antara sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas.
Fokusnya adalah pada penguasaan pengetahuan intelektual dalam bidang matematika,
ilmu pengetahuan, dan humaniora.
3. Kurikulum 1975: Kurikulum ini dikenal sebagai Kurikulum 1975 yang
memperkenalkan pendekatan sosialis. Kurikulum ini menekankan pendidikan yang
berbasis pada nilai-nilai sosialis dan memperhatikan aspek-aspek psikologis dan
sosial siswa. Salah satu tujuannya adalah untuk mencapai kesetaraan pendidikan di
semua tingkatan dan mengurangi kesenjangan sosial.
4. Kurikulum 1984: Kurikulum ini dikenal sebagai Kurikulum 1984 atau Kurikulum
Berorientasi Pengembangan Kepribadian. Kurikulum ini menekankan pendidikan
yang holistik dengan pendekatan yang lebih aktif dan kreatif. Fokusnya adalah pada
pengembangan kepribadian siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler dan pendidikan
karakter.
5. Kurikulum 1994: Kurikulum ini dikenal sebagai Kurikulum 1994 atau Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini memberikan keleluasaan kepada
setiap satuan pendidikan untuk merancang kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan
konteks lokal. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan kebebasan dan fleksibilitas
kepada sekolah dalam merancang pembelajaran.

Setiap kurikulum memiliki tujuan, pendekatan, dan fokus yang berbeda. Selain itu, setiap
kurikulum juga didasarkan pada kondisi dan kebutuhan pendidikan pada saat itu. Analisis
lebih mendalam mengenai kurikulum-kurikulum tersebut membutuhkan penelitian lebih
lanjut dan pemahaman yang mendalam tentang konteks dan implementasinya pada waktu
tersebut.
Perbandingan pendidikan antara Indonesia, Jepang, Kanada, dan China melibatkan beberapa
perbedaan dalam hal sistem pendidikan, kurikulum, pendekatan pengajaran, dan hasil
pendidikan. Berikut adalah gambaran umum perbandingan tersebut:

1. Indonesia:
• Sistem pendidikan Indonesia terdiri dari pendidikan dasar (SD/MI),
pendidikan menengah (SMP/MTs dan SMA/SMK/MA), serta pendidikan
tinggi.
• Kurikulum di Indonesia umumnya didasarkan pada Kurikulum 2013, yang
menekankan pendekatan tematik dan kurikulum berbasis kompetensi.
• Pendidikan di Indonesia menghadapi tantangan dalam hal aksesibilitas,
kualitas pendidikan, dan kesenjangan antara daerah perkotaan dan pedesaan.
2. Jepang:
• Sistem pendidikan Jepang terdiri dari pendidikan dasar (shougakkou),
pendidikan menengah (chuugakkou), dan pendidikan menengah atas
(koutougakkou).
• Kurikulum di Jepang sering kali didasarkan pada Kurikulum Nasional yang
ditentukan oleh Kementerian Pendidikan, Budaya, Olahraga, Ilmu
Pengetahuan, dan Teknologi Jepang.
• Pendidikan di Jepang cenderung menekankan disiplin, kerja keras, dan
penghargaan terhadap konsistensi.
3. Kanada:
• Sistem pendidikan Kanada terdiri dari pendidikan dasar, menengah, dan
tinggi.
• Kanada menerapkan model pendidikan yang terdesentralisasi, dengan
provinsi-provinsi memiliki kendali besar atas pendidikan di wilayah mereka.
• Kurikulum di Kanada bervariasi antarprovinsi, tetapi umumnya menekankan
pendekatan yang inklusif, pengembangan keterampilan kritis, dan kreativitas.
4. China:
• Sistem pendidikan di China terdiri dari pendidikan dasar, menengah, dan
tinggi.
• China memiliki kurikulum yang didominasi oleh ujian standar nasional,
terutama untuk pendidikan menengah atas (gaokao).
• Pendidikan di China sering kali menekankan pada keunggulan akademik,
menghafal fakta, dan kompetisi ketat dalam mencapai hasil yang baik dalam
ujian.

Perlu dicatat bahwa perbandingan ini hanya memberikan gambaran umum dan tidak
mencakup semua aspek sistem pendidikan. Setiap negara memiliki keunikannya sendiri
dalam hal pendidikan dan konteks budaya yang memengaruhi pendidikan.
Analisis Tokoh Internasional

Nama Tokoh Informasi Pemikiran Kelebihan Kekuraangan


Nama lengkap Al-Ghazali konsep pendidikan menurut Al- Metode pengajaran menurut Al- AL-Ghazali cenderung terhadap
AL-GHAZALI adalah Muhammad bin Ghazali dapat disimpilkan bahwa Ghazali adalah salah satu metode dua hal yaitu, pertama,
Muhammad, mendapat gelar secara filosofis konsep ini adalah pengajaran yang ideal, kecenderungan agama dan tasawuf
Imam besar Abu Hamid Hujjatul merupakan konsep yang ideal, yang ini terlihat ketika Al-Ghazali yang terlihat dari ketika Al-Ghazali
Islam yang dilahirkan pada menekankan pada aspek-aspek mampu menunjukan asas mendidik, menempatkan ilmu-ilmu agama di
tahun 450 H/ 1085 M, di suatu religius sebagai dasar pengembangan asas mengajar, dan asas belajar. atas segalanya, sebagai alat
kampung Ghazalah, Thusia, potensi manusia (peserta didik) Dalam asas belajar Al-Ghazali mensucikan diri dan dunia. Kedua,
suatu kota di Khurasan, Persia. tentunya suatu konsep yang dapat menyarankan agar konsentrasi kecenderungan pragmatis yang
diterapkan dalam proses pendidikan dalam belajar, mengetahui tujuan terlihat dari setiap pemaparnnya
di Indonesia. pembelajaran, dan belajara secara tentang ilmu akan ada kata yang
sistimatis menyangkut terhadap manpaat dari
mempelajari tentang ilmu tersebut.
John Dewey: John Dewey (1859-1952) adalah Dewey adalah pendukung utama Dewey berhasil menyuarakan Kritik terhadap Dewey adalah
seorang filsuf, psikolog, dan pendekatan pendidikan progresif. Ia pendekatan pendidikan yang lebih bahwa pendekatannya mungkin
pendidik Amerika Serikat. menekankan pentingnya progresif dan mempengaruhi terlalu berfokus pada pengalaman
pembelajaran berbasis pengalaman, banyak sistem pendidikan di langsung, sehingga kurang
di mana siswa belajar melalui seluruh dunia. Pemikirannya memberi perhatian pada
interaksi langsung dengan dunia tentang pendidikan demokratis dan pengetahuan teoritis dan akademik
nyata. Dewey juga menekankan pengalaman belajar masih relevan yang penting.
pentingnya pendidikan demokratis hingga saat ini.
yang memberi perhatian pada
partisipasi aktif siswa dalam proses
pembelajaran.

Maria Maria Montessori (1870-1952) Montessori mengembangkan metode Metode Montessori telah diadopsi Montessori sering kali dikritik
Montessori adalah seorang dokter dan pendidikan Montessori yang di berbagai lembaga pendidikan di karena pendekatannya cenderung
pendidik Italia. menekankan kemandirian dan seluruh dunia. Pendekatannya yang membatasi peran guru dan kurang
kebebasan anak. Pendekatan ini berfokus pada kemandirian, memberi perhatian pada aspek
memberikan lingkungan yang eksplorasi, dan penggunaan materi sosial dan kolaboratif dalam
terstruktur, tetapi memungkinkan pendidikan yang dirancang khusus, pendidikan.
anak untuk belajar dalam ritme memberikan kesempatan bagi anak-
mereka sendiri dan mengeksplorasi anak untuk mengembangkan
materi secara mandiri. Montessori potensi mereka secara holistik.
juga menekankan penggunaan materi
pendidikan yang didesain khusus
untuk merangsang pengembangan
anak.
Paulo Freire: Paulo Freire (1921-1997) adalah Freire dikenal dengan konsep Freire telah menginspirasi gerakan Kritik terhadap Freire adalah bahwa
seorang pendidik dan filsuf asal pendidikan pembebasan. Ia pendidikan kritis di seluruh dunia. pendekatannya terlalu politis, dan
Brasil. menekankan pentingnya pendidikan Pemikirannya tentang pendidikan beberapa orang menganggapnya
yang mendorong kesadaran kritis dan pembebasan dan pentingnya terlalu berat sebelah dalam
pemahaman tentang konteks sosial- kesadaran kritis dalam proses pandangannya terhadap masalah
politik. Freire berpendapat bahwa pembelajaran terus menjadi sumber sosial dan ekonomi.
pendidikan seharusnya inspirasi bagi banyak pendidik.
menghilangkan ketidakadilan dan
membantu individu untuk
mengembangkan pemahaman kritis
terhadap dunia di sekitar mereka.
Lev Vygotsky Lev Vygotsky (1896-1934) Vygotsky mengembangkan teori Pemikiran Vygotsky telah Beberapa kritik terhadap Vygotsky
adalah seorang psikolog dan perkembangan kognitif sosial, yang memengaruhi pemahaman kita adalah bahwa teorinya mungkin
pendidik asal Uni Soviet. menekankan peran penting interaksi tentang pentingnya interaksi sosial terlalu bergantung pada konteks
sosial dalam pembelajaran dan dalam pendidikan. Konsep zona sosial tertentu dan kurang
perkembangan anak. Menurutnya, perkembangan proksimal dan peran memberikan perhatian pada faktor-
pembelajaran terjadi melalui pentingnya bimbingan dan faktor biologis dalam
kolaborasi dengan orang lain, dan kolaborasi dalam pembelajaran perkembangan anak.
anak-anak mampu mencapai tingkat masih relevan dalam praktik
perkembangan yang lebih tinggi pendidikan saat ini.
melalui bantuan dan dukungan dari
individu yang lebih berpengalaman.
IBNU Ibnu Khaldun, seorang Prinsip- prinsip dari pemikiran Ibdu Metode pengajaran menurut Ibnu Metode pembelajaran yang
KHOLDUN cendikiawan muslim yang Kholdun dalam metode pembelajaran Kholdun adalah menekankan dilakukan dengan secara bertahap
sangat populer ini mempunyai secara garis besarnya meliputi proses pembelajaran yang membutuhkan waktu yang banyak
nama lengkap Abdu Ar-Rahman beberapa hal sebagai berikut : dilakukan oleh guru harus secara dan tentunya juga biaya
bin Al-Hasan bin Khaldun, a. Adanya penahanan dan bertahap dan pengulangan materi. penyelanggaraan Pendidikan
dilahirkan di Tunisia pada tahun pengulangan secara berproses. Dalam hal ini menjadi lebih besar, selain itu juga
732 H/1332 M dan wafat di b. Seorang guru dalam diharapkan ilmu pengetahuan yang proses pembelajarannya berpusat
Mesir pada tahun 808 H (1406). melaksanakan tugas diajarkan mengarah dalam bentuk pada guru, bukan pada siswa aktif
Nama lengkapnya Abu Zaid kependidikannya harus mengerti pengajaran tuntas. Kemudian, Ibnu
Abdurahman Ibnu Muhammad psikologi murid-muridnya Khaldun juga menekankan sikap
Ibnu Khaldun Waliyudin al c. Dalam menyajikan materi yang lemah lembut dan kasih
Tunisi al Hadramy al Asbili al pelajaran, hendaknya guru sayang terhadap anak didiknya, dan
Miliki memfoluskan pada satu masalah, melarang sikap keras dan kasar
jangan mencampuraduk terhadap anak
d. Dalam menyajikan materi didiknya terutama untuk
pelajaran, hendaknya seorang Pendidikan Dasar.
guru jangan terlalu lama
mengulur waktu sehingga
menganggu jadwal belajar
seharusnya. Ini akan
menimbulkan sifat pelupa pada
anak, sehingga memutuskan
berbagai ilmu yang di pelajari.
e. Utamakan pemahaman pelajaran,
jangan hanya hafalan
f. Seorang guru hendaknya bersikap
kasih sayang terhadap anak
didiknya.
Nama Tokoh-Tokoh Pendidikan UNJ

Nama Tokoh Informasi Pemikiran Kelebihan Kekuraangan


Prof. Arief Prof. Arief Rahman adalah Arief Rahman berkontribusi dalam Kelebihan: Keberhasilan Arief Kekurangan: Informasi yang
Rahman, seorang guru besar emeritus di membangun pendidikan karakter dan Rahman sebagai seorang pendidik tersedia tidak menyebutkan
M.Pd.: Fakultas Bahasa dan Seni telah menerbitkan buku yang berisi dan kontribusinya dalam kekurangan atau kritik yang
Universitas Negeri Jakarta. Dia pemikirannya tentang pendidikan membangun pendidikan karakter melekat pada Arief Rahman
telah aktif di bidang pendidikan Indonesia. Buku tersebut menjadikannya seorang tokoh yang sebagai tokoh pendidikan.
selama lebih dari 50 tahun dan memberikan kritik, saran, dan dihormati di Universitas Negeri
dikenal sebagai tokoh pengalaman yang teruji selama Jakarta. Pengalaman dan
pendidikan di Indonesia. puluhan tahun mengajar. pengetahuannya yang luas
memberikan inspirasi kepada para
peserta didik.
Ubedilah Ubedilah Badrun adalah seorang Ubedilah terkenal sebagai pengamat Ubedilah memiliki prestasi yang Kekurangan: Informasi yang
Badrun, M.Si.: aktivis, pengamat sosial dan sosial dan politik. Dia telah diakui sebagai mahasiswa tersedia tidak menyebutkan
politik, serta dosen di menghasilkan karya tulis yang berprestasi, dan kontribusinya kekurangan atau kritik yang
Universitas Negeri Jakarta. Dia dipublikasikan di berbagai media dalam pergerakan mahasiswa dan melekat pada Ubedilah Badrun
telah berprestasi sejak kuliah dan massa, membahas isu-isu politik dan penelitian sosial dan politik sebagai tokoh pendidikan.
terlibat dalam pergerakan sosial yang relevan di Indonesia. membuatnya dihormati sebagai
mahasiswa pada era sebelum tokoh di Universitas Negeri Jakarta.
reformasi di Indonesia.
Helvy Tiana Helvy Tiana Rossa adalah Helvy telah menciptakan karya sastra Helvy diakui sebagai penulis Kekurangan: Informasi yang
Rossa: seorang penulis, pendiri Forum yang inspiratif, termasuk cerpen inspiratif dan penggerak dalam tersedia tidak menyebutkan
Lingkar Pena (FLP), dan dosen "Ketika Mas Gagah Pergi". Melalui dunia sastra Indonesia. kekurangan atau kritik yang
di Universitas Negeri Jakarta. FLP, dia telah memberdayakan Kontribusinya dalam membentuk melekat pada Helvy Tiana Rossa
Dia terkenal karena karya sastra, ratusan ribu penulis muda dan FLP sebagai tempat bagi penulis sebagai tokoh pendidikan.
terutama cerpen, dan meningkatkan intensitas membaca di muda dan penerbitan buku
kontribusinya dalam penerbitan masyarakat. memberikan dampak positif pada
buku serta pemberdayaan perkembangan sastra dan literasi di
penulis muda melalui FLP. Indonesia.

You might also like