You are on page 1of 3

Nama :

1. Nuriyati Nurul Agustina (1602036048)


2. Taufiq Aulia Rahman (1602036068)

1. Kontrak Bisnis Syariah dengan Akad Muzara’ah


2. Bentuk Usahanya adalah menanam Bawang merah
3. Dengan uraian bisnis sebagi berikut :
 Taufiq dan Nurul Melakukan kerjasama dengan akad Muzaraah, dimana Nurul
sebagai pemilik lahan((‫ ملك االرض‬dan taufiq sebagai pengelola lahan/penggarap(
‫ )مديراالرض‬,
 Taufiq memiliki keahlian untuk mengelola sawah tetapi tidak mempunyai lahan
dan modal untuk membeli bibit yang rencananya akan menanam bawang merah.
 Nurul memiliki lahan seluas 1 hektar tetapi tidak bisa mengelola sendiri dan
meminta taufiq untuk mengelolanya dan dengan kesepakatan rencananya akan
ditanami dengan bawang merah serta Nurul akan memberikan biaya untuk
membeli bibit tersebut sebesar 10 juta dan diberi jangka waktu 2 tahun untuk
mengelolanya. Dimana keuntungan dibagi berdua dengan 60 % untuk Nurul dan
40% untuk taufiq.
 Modal Pokok bisa diangsur sebesar Rp 416.000 perbulan dan pembagian
keuntungan 4 bulan sekali setelah panen.
 Apabila terjadi kerugian, maka Nurul juga ikut menanggungnya kecuali apabila
kerugian tersebut terjadi karena adanya ketidakjujuran atau kelalaian yang
dilakukan oleh Taufiq.
KESEPAKATAN PRINSIP BISNIS SYARIAH

Demi kelancaran kerjasama ini selanjutnya kedua belah pihak sepakat untuk mengikatkan
diri dalam akad Muzara’ah berdasarkan ketentuan dan persyaratan yang akan diuraikan
sebagai berikut :
1. Pemilik lahan ((‫ملك االرض‬dengan ini mengikatkan diri untuk menyediakan modal
untuk pembelian bibit bawang merah serta pupuk-pupuknya sebesar Rp 10 juta
rupiah dan Lahan seluas 1 hektar untuk dikelola oleh penggarap/petani, dimana
Modal tersebut akan diangsur perbulan sebesar Rp 416.000.
2. Pembiayaan yang dimaksud berlangsung selama jangka waktu 2 tahun terhitung
saat penggarap memulai pekerjaanya.
3. Untuk kesepakatan Nisbah atau bagi hasil, maka disepakati pembagian nisbahnya
sebesar 60% untuk pemilik lahan dan 40% untuk penggarap/petani.
4. Pembagian keuntungan saat 4 bulan sekali yaitu saat panen, apabila gagal panen
saat itu, maka pembagian keuntungan tersebut diundur sampai panen.
5. Apabila terjadi kerugian maka pemilik lahan dengan legowo juga ikut
menanggungnya selagi kerugian tersebut bukan karena kelalain penggarap/petani
dan juga atau adanya ketidakjujuran.
6. Penggarap/petani memberikan laporan kepada pemilik lahan apabila terjadi
sesuatu dengan usahanya atau mungkin dengan kondisi lahannya.
7. Penggarap/petani mengelola dan mengadakan pencatatan tersendiri atas
pengeluaran dana secara jujur dan amanah dengan I’tikad baik.
8. Penggarap/petani dilarang melakukan pengalihan usaha dengan cara apappun
dengan dana tersebut.
9. Apabila penggarap/petani terbukti menggunakan dana diluar rencana kerja yang
telah ditentukan bersama oleh pemilik lahan, maka kesepakatan dari awal
putus/rusak, dan petani harus mengembalikan dana tersebut yang telah digunakan
diluar rencana kerja dan tidak boleh melanjutkan pekerjaanya.
10. Untuk pemilik lahan dilarang meminta dengan paksa terkait nisbah/keuntungan
apabila sebelum waktunya pembagian keuntungan tersebut, maupun sudah
waktunya pembagian tetapi belum juga panen, karena hal tersebut dikarenakan
adanya sesuatu yang terjadi, mungkin karena terkena banjir, ataupun tanamanya
diserang hama.

Demikianlah kontrak/perjanjian ini dibuat dan ditandatangani atas dasar kesepakatan


kedua belah pihak, demi terjalinya kerjasama yang lancar dan bersih dari hal-hal yang
tidak diinginkan.

Pemilik Lahan Penggarap/petani

You might also like