You are on page 1of 104

ANALISIS EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KERJA TERHADAP

KINERJA PEGAWAI DI DINAS PERHUBUNGAN PEMERINTAH

PROVINSI SULAWESI SELATAN

PROPOSAL

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Menyelesaikan Tugas Akhir Pada

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen

Indonesia Paulus

Diajukan Oleh

GIAN NEYSA BULAWAN

6160302181002

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA PAULUS MAKASSAR

2021

i
ANALISIS EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KERJA TERHADAP

KINERJA PEGAWAI DI DINAS PERHUBUNGAN PEMERINTAH

PROVINSI SULAWESI SELATAN

PROPOSAL

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Menyelesaikan Tugas Akhir Pada

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Kristen

Indonesia Paulus

DISUSUN OLEH

GIAN NEYSA BULAWAN

6160302181002

Telah Diperiksa dan Disetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

Koordiana Sambara, S.E,M.M Djusniati Rasinan, SE,M.Si

i
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Analisis Efektivitas Penerapan Sistem Kerja Terhadap Kinerja

Pegawai di Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi Sulawesi

Selatan.

Nama Mahasiswa : Gian Neysa Bulawan

Nomor Pokok : 6160302181002

Program Studi : Manajemen

Skripsi telah Diperiksa dan Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Koordiana Sambara, S.E,M.M Djusniati Rasinan, SE,M.Si

ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Gian Neysa Bulawan

Tempat Tanggal Lahir :

NIM : 6160302181002

Program Studi : Manajemen

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang berjudul: “Analisis

Efektivitas Penerapan Sistem Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Perhubungan

Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.” adalah benar hasil karya saya sendiri dan

bukan merupakan plagiat atau salinan dari skripsi orang lain. Apabila di kemudian

hadir ternyata pernyataan saya tidak sesuai benar, maka saya bersedia menerima

sanksi akademis yang berlaku (dicabut predikat kelulusan dan gelar kesarjanaanya).

Demikian pernyataan saya buat dengan sesungguhnya untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Makassar, 18 Februari, 2022


Yang membuat pernyataan

Gian Neysa Bulawan

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas partisipasinya, sehingga

penulis dapat menyusun proposal ini dengan judul: “Analisis Efektivitas Penerapan

Sistem Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi

Sulawesi Selatan”. Penyusunan proposal ini dibuat dalam rangka memenuhi salah

satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan S1 Manajemen di Fakultas Ekonomi dan

Ilmu Bisnis. Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar.

Selama penyusunan proposal ini, penulis mendapat saran, masukan dari

pembimbing, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu saya

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof Dr.Agus S.H.,M.H. Selaku Rektor Universitas Kristen Indonesia

Paulus Makassar

2. Bapak Drs.Luther P. Tangdialla M.M. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Indonesia Paulus.

3. Bapak Dr. Amir Jaya.,SE,.M.Si selaku Ketua Jurusan Mamajemen Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis Universitas Kristen Indonesia Paulus Makassar.

4. Ibu Koordiana Sambara. S.E.,M.M selaku Pembimbing I saya yang selalu

memberikan masukan-masukan mengenai skripsi ini.

5. Ibu Djusniati Rasinan, S.E,M.Si selaku Pembimbing II yang memberikan

arahan yang baik.

6. Seluruh staf tata usaha dan karyawan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Kristen Indonesia Paulus Makassar.

iv
7. Kepada orangtuaku tercinta ayahanda Simon Sali., M.Mar,E dan ibunda Dra.

Sarce L. Tandililing, M.Si. terima kasih atas dukungan yang telah diberikan

juga Efraim Adriyel Karaeng, Angel Tandililing dan Ferryl Evan Karaeng.

8. Saudara saudari angkatan sebagai teman bertukar fikiran mengenai penelitian

ini.

9. Segala unsur yang tak dapat penulis uraikan secara detail satu persatu yang

telah membantu penulis untuk penyelesaian proposal ini.

Penulis hanya mampu memberikan dan memanjatkan doa dan ucapan terima

kasih kepada semuanya. Dalam penyusunan proposal ini, penulis menyadari bahwa

banyaknya kekurangan dan kesalahan bahasa yang terdapat dalam proposal ini.

Segala macam bentuk saran dan kritikan yang membangun penulis harapakan agar

penulisan proposal ini jadi lebih baik lagi. Penulis hanya mampu mengucapkan

mengucapkan banyak terima kasih semoga proposal ini bermanfaat untuk pembaca.

Makassar,17 Februari 2022


Penulis

Gian neysa bulawan

v
ANALISIS EFEKTIVITAS PENERAPAN SISTEM KERJA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI DI DINAS PERHUBUNGAN PEMERINTAH
PROVINSI SULAWESI SELATAN

Oleh:
Gian neysa bulawan

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Kristen Indonesia Paulus

ABSTRAK
Gian neysa bulawan 2022, Analisis Efektivitas Penerapan Sistem Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai di Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan. Di
bimbing oleh Koordiana Sambara dan Djusniati Rasinan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem kerja terhadap
kinerja pegawai yang secara signifikan. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan
berupa kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menyebarkan
kuesioner kepada 44 orang pegawai kantor dinas perhubungan provinsi sulawesi
selatan sebagai sampel penelitian.
Adapun teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis statistik deskriptif,
uji korelasi, uji koefisien determinasi dan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel berdampak secara signifikan atau simultan di kantor dinas perhubungan
perovinsi sulawesi selatan.

Kata Kunci : Sistem Kerja, Kinerja Pegawai.

vi
EFFECTIVENESS ANALYSIS OF WORK SYSTEM IMPLEMENTATION ON
EMPLOYEE PERFORMANCE IN THE TRANSPORTATION SERVICE OF
THE PROVINCE OF SOUTH SULAWESI GOVERNMENT

By:
Gian neysa bulawan

Management Study Program


faculty of Economics and Business
Paul's Indonesian Christian University

ABSTRACT

Gian neysa bulawan 2022, Analysis of the Effectiveness of the Implementation of the
Work System on Employee Performance at the Transportation Service of the South
Sulawesi Provincial Government. Supervised by Koordiana Sambara and Djusniati
Rasinan.
The purpose of this study was to determine the work system on employee
performance significantly. While the type of research used is quantitative. The data
collection technique used was distributing questionnaires to 44 employees of the
South Sulawesi Provincial Transportation Office as the research sample.
The data analysis techniques used are descriptive statistical analysis,
correlation test, coefficient of determination test and t test. The results showed that
the variables had a significant or simultaneous impact at the South Sulawesi
provincial transportation office.

Keywords: Work System, Employee Performance

vii
DAFTAR ISI

SAMPUL..............................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................ii

LEMBAR PENYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.............................................iii

KATA PENGANTAR.........................................................................................iv

ABSTRAK............................................................................................................vi

ABSTRACT...........................................................................................................vii

DAFTAR ISI........................................................................................................viii

DAFTAR TABEL................................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................3

1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................3

1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................3

1.5 Sistematika Pembahasan............................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Efektivitas, Sistem Kerja dan Kinerja Pegawai..........................................5

2.2 Kerangka Pikir...........................................................................................24

2.3 Hipotesis....................................................................................................25

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian........................................................................................26

viii
3.2 Populasi dan Sampel..................................................................................26

3.3 Jenis dan Sumber Data...............................................................................27

3.4 Metode Pengumpulan Data........................................................................27

3.5 Metode Analisis Data.................................................................................28

BAB IV GAMBAR UMUM KANTOR DINAS

4.1 Lokasi Kantor............................................................................................32

4.2 Tupoksi......................................................................................................32

4.3 Struktur Organisasi....................................................................................53

4.4 Visi dan Misi..............................................................................................53

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Uraian Responden....................................................................55

5.2 Deskripsi Variabel.....................................................................................57

5.3 Analisis Data Hasil Penelitian....................................................................65

5.4 Pembahasan...............................................................................................58

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan................................................................................................69

6.2 Saran..........................................................................................................69

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................70

LAMPIRAN.........................................................................................................72

ix
DAFTAR TABEL

Data pada Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.............................................55

Profil Responden Berdasarkan Pendidikan..........................................................55

Profil Responden Berdasarkan Usia....................................................................56

Tanggapan Responden Terhadap Sistem Kerja (X).............................................57

Analisis Variabel (Y)...........................................................................................58

Variabel X (Sistem Kerja)...................................................................................61

Variabel Y (Kinerja Pegawai)..............................................................................62

Data Perhintungan sistem kerja Terhadap Kinerja Pegawai................................63

Interprestasi nilai (r).............................................................................................65

x
DAFTAR GAMBAR

Struktur Organisasi...............................................................................................53

Kurva Signifikan..................................................................................................67

xi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan zaman dan tingkat globalisasi membuat setiap organisasi ikut

berkembang yang berdampak terhadap kinerja dari anggota organisasi dalam negeri,

organisasi swasta, dan organisasi pada pemerintahan. Kompetisi tersebut berdampak

dalam mengefisiensi dan efektifkan dari sistem pada organisasi untuk menghadapi

kemajemukan tugas-tugas dan kebutuhan operasional dari kinerja pegawai. Struktur

organisasi merupakan “out-line di dalam skema organisasi dari penempatan tugas

yang paling atas sampai penempatan tugas yang paling bawah, dengan kata lain

struktur pada organisasi mendeskripsikan bagaimana organisasi itu mengatur dirinya

sendiri dalam mencapai tujuan yang di inginkan” (Torang, 2016).

Daya saing suatu bangsa di tentukan oleh kualitas pendidikan tinggi terutama

dalam teknologi dan inovasi. Peningkatan kualitas Kantor Pemerintahan dan Swasta

terkait dengan tingkat produktivitas kinerja pegawai. Peningkatan kinerja pegawai

memerlukan efektivitas organisasi yang dapat menumbuhkan rasa memiliki dalam

pencapaian prestasi kerja di dalam suatu organisasi. Struktur organisasi merupakan

“salah satu sumber terjadinya perubahan organisasi atau dapat dikatakan bahwa

struktur organisasi adalah salah satu objek yang terkena perubahan” (Torang, 2016).

Manajemen kinerja adalah berbicara tentang bagaimana kinerja dikelola

untuk memperoleh kesuksesan. Konsep efektivitas organisasi sangat bergantung pada

1
2

cara organisasi untuk dapat mengeksploitasi lingkungan tujuan organisasi.

“Efektivitas organisasi juga dapat ditentukan oleh stuktur kekuasaan, pola hubungan

kekuasaan, cara pengawasan, kinerja pegawai, dan produktivitas. ”(Torang, 2016)

Efektivitas berkenaan dengan pencapaian tujuan, efisiensi adalah rasio keluaran yang

efektif terhadap masukan yang diperlukan untuk mencapainya (Wibowo, 2016)”.

Efektivitas organisasi ini sebagai kondisi yang sangat penting untuk sebuah

keberhasilan organisasi untuk menekankan tujuan yang tercapai dengan kestabilan,

keseimbangan dan kelangsungan hidup dari fungsi organisasi itu berdiri. Sistem

perkantoran adalah keseluruhan rangkaian prosedur yang menjadi model kebulatan

suara, tata cara dan aturan kerja dalam menyelesaikan suatu bidang kerja atau fungsi

utama dalam suatu organisasi. Misalnya sistem kearsipan atau sistem kearsipan kerja

yang meliputi pada pedoman kearsipan, standar ukuran, perlengkapan, tata cara

penempatan dan pengambilan waktu kerja, dan tata cara peminjaman berkas.

Berdasarkan hal tersebut, seorang pegawai harus memahami Sistem Kerja di

Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan. Deskripsi pekerjaan Kantor

adalah output yang dihasilkan oleh analisis pekerjaan, yang merupakan proses

pencarian dan pengumpulan informasi untuk membuat deskripsi yang terkait dengan

operasi dan tanggung jawab pekerjaan tertentu.

Setiap organisasi, baik Pemerintahan maupun Swasta, seringkali diharapkan

untuk memahami tata kerja dan sistem kepegawaian sehingga kita dapat melihat

pekerjaan yang tidak teratur, pekerjaan rutin yang tidak terbengkalai serta kurangnya

rasa tanggung jawab pekerjaan karena kurangnya pemahaman fungsi, deskripsi tugas
3

pokok yang harus dilaksanakan. Manajemen itu sendiri terkait dengan sebuah

perencanaan, pengorganisasian, Pelaksanaan, Pengawasan, Pengelolaan Sumber

Daya Manusia, Kinerja Pegawai Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi

Selatan menjadi penting. Situasi ini mendorong penulis untuk memilih judul

“Analisis Efektivitas Penerapan Sistem Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Kantor

Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan keterangan dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan

rumusan masalah pada penelitian ini di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi

Selatan.”Apakah Efektivitas Penerapan Sistem Kerja Berpengaruh Signifikan

Terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan”?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui Efektivitas Penerapan

Sistem Kerja Berpengaruh Signifikan Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Dinas

Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

Penulis untuk menambah pengetahuan dan wawasan dan mengubah pola pikir

pembaca khususnya mengenai pentingnya pelatihan dalam dunia kerja.

b. Bagi Akademik

Sebagai karya tulis ilmiah yang dapat digunakan dan bermanfaat bagi pihak

akademik dan dapat dijadikan sebagai acuan referensi.


4

c. Bagi Pemerintah

Memberikan masukan yang positif dan dapat di terapkan oleh pemerintah.

c. Bagi Pihak Lain

Sebagai tambahan referensi bagi rekan-rekan yang memerlukan sumber data

dalam melakukan penelitian.

1.5 Sistematika Pembahasan

Bab I :Merupakan bab pendahuluan yang mana dalam bab ini diuraikan

mengenai Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuaan Penelitian, Manfaat

Penelitian, Serta Sistematika Pembahasan.

Bab II :Merupakan bab Tinjauan Pustaka yang berisikan teori yaitu,

Efektivitas, Sistem Kerja, Defenisi Kinerja, Kerangka Pikir, dan Hipotesis.

Bab III :Bab ini menguraikan tentang Metode Penelitian yang digunakan

dalam penulisan ini yang mencakup Lokasi Penelitian, Sumber Penelitian, Metode

Pengumpulan Data, Populasi dan Sampel, serta Metode Analisis.

Bab IV :Menjelaskan tentang gambaran umum Kantor Dinas, Sejarah Singkat

Kantor Dinas, Visi dan Misi Kantor, Bidang-Bidang pada Kantor Dinas, Struktur

Organisasi Kantor Dinas.

Bab V :Merupakan hasil Analisis dan Pembahasan, serta menguraikan

tentang Profil Responden serta Pembahasan mengenai Efektivitas Penerapan Sistem

Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi

Selatan.

Bab VI :adalah bab Penutup yang berisikan Kesimpulan dan Saran.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Efektivitas, Sistem Kerja dan Kinerja Pegawai

2.1.1 Efektivitas

Amstrong, Baron (Wibowo, 2016) Rendahnya produktivitas di indonesia,

terutama pada sektor tenaga kerja telah menjadi isu nasional (Troena dalam

Prajitiasari, 2012). Sehingga secara tidak langsung akan berpengaruh pada laju

pertumbuhan ekonomi indonesia. Produktivitas kinerja terjadi karena dipengaruhi

oleh efektivitas organisasi yang memiliki persamaan dalam hubungan pencapaian

tujuan. Dalam suatu organisasi dikatakan produktif apabila kegiatannya mampu

merealisasikan apa yang menjadi target dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

organisasi untuk dapat mencapai suatu tujuan.

(Sari, 2015). Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya

yang memiliki rasio, rasa dan karsa yang berpengaruh terhadap upaya organisasi

dalam pencapaian tujuan (Kartika, et.al 2018). Pengembangan sumber daya manusia

harus dan terus dilaksanakan mengingat pengetahuan dan teknologi yang semakin

berkembang.

a. Pengertian Efektivitas

Gibson (1984) mengemukakan bahwa “Efektivitas adalah konteks perilaku

organisasi merupakan hubungan antar produksi, kualitas, efesiensi, fleksibilitas,

kepuasaan, dan sifat keunggulan serta suatu pengembangan”. Emitai Etzioni (1982)

5
6

mengemukakan bahwa “Efektivitas organisasi dapat dinyatakan sebagai tingkat

keberhasilan organisasi dalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran”.

Komaruddin (1994) juga mengungkapkan bahwa “Efektivitas adalah suatu keadaan

yang menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan

yang telah ditetapkan terlebih dahulu”.

b. Tiga Perspektif Efektivitas

1. Efektivitas Individual

Berkaitan dengan kinerja tugas dari anggota organisasi (Pegawai)

tertentu sesuai dengan posisi dalam organisasi atau bagian dari suatu total

pekerjaan. Seorang manajer akan melakukan penilaian dan evaluasi untuk

menentukan kenaikan gaji, bonus, promosi dan lain-lain.

2. Efektivitas Kelompok

Efektivitas kelompok adalah jumlah kontribusi seluruh pada anggota

organisasi atau satuan individu yang merupakan totalitas hasil kerja individu-

individu jika mencapai sinergi yang akan melebihi jumlah kontribusi

individu-individu tersebut jika bekerja sendiri-sendiri.

3. Efektivitas Organisasi

Efektivitas Organisasi merupakan perpaduan dari efektivitas individu

dan efektivitas pada sebuah kelompok. Pekerjaan seorang manajer untuk

meningkatkan efektivitas individu, kelompok dan organisasi, yaitu:

a) Pekerjaan manajer adalah mengidentifikasi faktor penyebab

terjadinya efektivitas individu, kelompok, dan organisasi.


7

b) Manajer dapat mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.

c) Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, kita harus melihat

pekerjaan manajerial.

d) Manajer dapat melaksanakan pekerjaan-pekerjaan tersebut.

c. Pendekatan Untuk Mencapai Efektivitas

1. Pendekatan Tujuan.

Pendekatan pada evaluasi yang tertua dan paling luas digunakan.

Untuk menekankan pada peran central (pusat) dari pencapaian tujuan sebagai

kriteria untuk mencapai efektivitas.

2. Pendekatan Teori Sistem

Pendekatan ini yaitu organisasi sebagai kesatuan sosial merupakan

bagian dari lingkungan kerja yang lebih luas. Oleh karena itu kelangsungan

organisasi tergantung pada seberapa jauh organisasi dapat berfungsi dalam

memenuhi tuntutan dari lingkungan. Organisasi memberikan barang dan jasa

yang diminta lingkungan ekternal dan organisasi memperoleh sumber daya

dari lingkungan eksternal tersebut. Hubungan antar elemen berinteraksi

secara “interdependency“ oleh karena itu siklus total dari masukan proses

keluaran, harus menjadi fokus perhatian manajemen untuk organisasi.

3. Pendekatan Multiple Constituency, (Jumlah/Para Pemilih)

Pendekatan Multiple Constituency, (Jumlah/Para Pemilih) merupakan

sebuah perspektif yang menekankan pentingnya sebuah hubungan yang

relatif diantara kepentingan kelompok dan individu dalam suatu organisasi.


8

Oleh karena itu keberadaan organisasi harus memenuhi tuntutan berbagai

individu serta kelompok yang memiliki harapan serta aspirasi yang berbeda.

Analisis sistem saja tidak cukup, namun perlu di perhatikan juga berbagai

harapan dan aspirasi individu atau kelompok yang terlibat.

4. Pendekatan Dimensi Waktu.

Integrasi dari sebuah pendekatan tujuan, teori sistem dan pendekatan

“multiple constuency“. Menekankan pada akibat (tujuan) organisasi atas

waktu, yaitu:

a) Kelangsungan hidup suatu organisasi merupakan ukuran

jangka panjang dari efektivitas organisasi.

b) Kelangsungan hidup membutuhkan adaptasi yang, hal ini

berarti berkaitan dengan suatu proses dan proses berkaitan

dengan waktu, sehingga berkaitan dengan pendekatan sistem.

c) Diperlukan indikator kemajuan dalam jangka pendek dan

jangka menengah agar dapat bertahan untuk jangka panjang.

d) Indikator-indikator tersebut merupakan kriteria efektivitas dan

dapat dipakai untuk mengevaluasi setiap efektivitas.

d. Kriteria Efektivitas Jangka Pendek, Menengah dan Panjang

1. Kriteria Efektivitas Jangka pendek

a) Produksi

Mencerminkan kemampuan organisasi dalam menghasilkan

sejumlah barang dan jasa yang dituntut oleh lingkungan eksternal.


9

b) Kualitas atau Mutu

Kondisi “output” yang memenuhi harapan pelanggan dan

client organisasi.

c) Efesiensi

Sebagai rasio “output” dibanding “input” (ukurannya) antara

lain : tingkat pendapatan atau rate of return dari kapital dan asset.

d) Fleksibilitas

Menyangkut kemampuan sebuah organisasi untuk dapat

mengalihkan sumber daya dari aktivitas yang satu dengan aktivitas

yang lain guna menghasilkan produk dan pelayanan yang baik.

e) Kepuasan

Berkaitan dengan perasaan karyawan atau pegawai terhadap

pekerjaan mereka dan peranannya di dalam organisasi.

2. Kriterian Efektivitas Jangka Menengah

a) Persaingan

Menggambarkan posisi pada sebuah organisasi, apakah dalam

organisasi dapat kompetitif atau mampu bersaing atau tidak.

b) Pengembangan

Menjamin efektivitas sebuah organisasi melalui investasi pada

sumber daya yang ada, guna memenuhi segala bentuk permintaan

pada lingkungan eksternal dimasa mendatang. Walaupun hal tersebut

dapat mengurangi hasil efektivitas jangka pendek pada organisasi, jika


10

usaha pengembangan manajemen baik maka dapat menjadi sebuah

kesuksesan yang akan dijadikan sebagai acuan yang ada.

3. Kriteria Efektivitas Jangka Panjang

a) Berkaitan dengan kemampuan organisasi untuk tetap bertahan.

b) Dapat dicapai kalau manajemen bisa memenuhi efektivitas

jangka pendek dan jangka menengah.

1) Produksi

2) Efesiensi

3) Kepuasan

4) Adaptasi

5) Pengembangan.

2.1.2 Sistem kerja

a. Pengertian Sistem Kerja

Sistem kerja adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan

saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu

tujuan. Sistem kerja adalah suatu rangkaian tata kerja dan prosedur kerja yang

kemudian membentuk suatu kebulatan pola tertentu dalam rangka melaksanakan

sesuatu bidang pekerjaan. Pentingnya sistem kerja atau sistem perkantoran, yaitu:

1. Mengakibatkan perkerjaan kantor menjadi lebih lancar (artinya arus

pekerjaan yang lebih baik).

2. Memberikan pengawasan yang lebih baik mengenai apa yang

dilakukan dan bagaimana pekerjaan tersebut dilakukan.


11

3. Mengakibatkan penghematan dalam biaya tetap dan biaya tambahan.

4. Koordinasi yang lebih baik di antara bagian-bagian yang berlainan.

5. Membantu dalam latihan pegawai-pegawai baru.

6. Dihubungkan dengan alat perkantoran, alat pekerjaan tata usaha yang

penting.

Menurut irawan (2010) sistem kerja adalah serangkaian aktifitas yang

dipadukan untuk menghasilkan suatu benda atau jasa yang menghasilkan kepuasan

pelanggan atau keuntungan perusahaan. Sistem kerja di industri manufaktur memiliki

sistem komplek mencakup manusia, mesin dan organisasi. Purnomo (2012) Sistem

kerja yang baik merupakan salah satu faktor penting dalam kemajuan sebuah

perusahaan dan merupakan kunci utama keberhasilan dalam rangka meningkatkan

produktifitas, meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan

efesiensi perusahaan.

b. Komponen Sistem kerja

Sistem kerja terdiri dari tugas komponen yaitu:

1. Manusia

Pembangunan sumber daya manusia (SDM) merupakan suatu proses

yang berjenjang dalam jangka panjang dan berbagai faktor sosial ekonomi

ikut memberikan andil didalamnya. Proses pembangunan SDM ini merupakan

interaksi berbagai komponen lintas sektor yang terjadi secara bertahap dari

masa tradisional, masa perkembangan, sampai masa modern. Sesuai dengan

data yang tercantum pada Human Development Report (2002), perkembangan


12

masyarakat membangun kemampuan manusia melalui pengembangan sumber

daya manusia (SDM). Pengembangan manusia menyiratkan bahwa manfaat

dari pertumbuhan yang harus berdampak ke dalam kehidupan manusia, dan

pembangunan yang dilakukan oleh manusia menekankan bahwa orang harus

mampu berpartisipasi secara aktif dalam mempengaruhi proses-proses yang

membentuk kehidupan mereka.

Ide dasar (gagasan) yang melandasi dengan dibuatnya sebuah indeks

adalah pentingnya memperhatikan kualitas sumber daya manusia. Indeks

pembangunan manusia telah memainkan dua peran kunci dalam bidang

pembangunan ekonomi yang diterapkan (Elizabeth, 2007), yaitu:

a) Sebagai alat untuk mempopulerkan pembangunan pada

manusia sebagai pemahaman baru tentang kesejahteraan, dan

b) Sebagai alternatif per/kapita sebagai cara untuk mengukur

tingkat pembangunan untuk perbandingan antar negara dan

waktu.

Untuk mengetahui sejauh mana kualitas kehidupan atau kesejahteraan

masyarakat, PBB telah menetapkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau

Human Development Index (HDI) yang merupakan suatu ukuran standar

pembangunan manusia. Indeks ini dibentuk berdasarkan empat indikator

yaitu:

a). Angka harapan hidup,

b) Angka melek huruf (tidak buta huruf aksara),


13

c) Rata-rata lama sekolah dan

d) Kemampuan daya beli.

Indikator angka dalam harapan hidup merepresentasikan dimensi umur

panjang dan sehat (dimensi kesehatan), sedangkan indikator angka huruf dan

rata-rata lama bersekolah mencerminkan output dari dimensi pengetahuan

(dimensi pendidikan). Indeks pembangunan manusia secara matematis adalah

indeks sebuah gabungan yang dihitung sebagai rata-rata sederhana dari indeks

harapan hidup, indeks pendidikan (melek huruf dan rata-rata lama sekolah)

dan indeks kehidupan yang layak. Dalam menyusun indeks pembangunan

manusia seperti diuraikan sebelumnya perlu ditetapkan nilai minimun dan

maksimum dari masing-masing komponen yang ada.

2. Peralatan

Peralatan kantor dapat didefinisikan sebagai barang-barang yang dapat

digunakan dalam jangka waktu yang relative lama (lebih dari satu tahun) dan

mengalami penyusutan. Peralatan sangat identik dengan benda-benda yang

besar dan berat memerlukan perawatan yang khusus serta harga yang mahal,

namun secara umum harga-harga peralatan kantor memang mahal.

Setiap kantor memiliki segala bentuk peralatan kantor yang berbeda

disesuaikan dengan jenis usaha masing-masing meskipun ada beberapa

peralatan kantor yang harus ada dan mutlak dimiliki oleh perkantoran.

Beberapa contoh peralatan perkantoran yang harus dimiliki perkantoran

diantaranya meja, kursi, lemari arsip, komputer, mesin printer, mesin tik dan
14

lain-lain, Sedangkan peralatan kantor yang tidak mutlak dimiliki tetapi sangat

diperlukan mesin foto copy, dll. Dalam kegiatan Kearsipan, terdapat banyak

istilah dan alat-alat yang digunakan untuk mengarsip.

Kebanyakan dari nama tersebut masih asing bagi orang-orang yang

awam tentang dunia kearsipan. Peralatan kantor memiliki peran penting dalam

kehidupan organisasi kantor, peralatan kantor mampu menunjang kinerja

pegawai dalam mengerjakan tugas sehari-hari.

Berikut ini adalah daftar peralatan kantor yang dibutuhkan oleh

sekretaris/pegawai kantor tersebut:

a) Perabot Kantor

1) Meja tulis, meja mesin tik/komputer.


2) Lemari arsip.
3) Lemari penyaluran.

b) Mesin-Mesin Kantor

1) Laptop, Telepon, LCD, Printer.


2) Faximile.
3) Mesin fotocopy.

3. Perlengkapan

a) Kalender meja dan buku harian.


b) Kotak surat masuk dan surat keluar.
c) Kuitansi dan Amplop.

Perlu diperhatikan semakin modern suatu kantor maka penggunaan

alat kantor menjadi semakin banyak. Mutu alat dan perlengkapan kantor pun

dipilih dan mampu menunjang kegiatan perkantoran sehari-hari. Perlengkapan

kantor dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dibutuhkan.


15

4. Indikator Efektivitas Penerapan Sistem Kerja

Masing-masing dalam organisasi memiliki standar untuk mengukur

efektivitas penerapan sistem kerja, dalam standar organisasi efektivitas ada 3

indikator efektivitas penerapan sistem kerja, yaitu:

a). Kuantitas Kerja

Kuantitas kerja merujuk pada jumlah kerja yang telah dicapai

karyawan perusahaan atau pegawai kantor pemerintahan. Komponen

dapat terlihat secara fisik dari segi hasil, seperti berapa banyak jumlah

dokumen yang telah dikerjakan, produk yang dirakit, atau barang yang

dikirim.

Penilaian kuantitas kerja umum dilakukan dengan cara

membandingkan target dan hasil yang dicapai pegawai. Saat ia

berhasil melampaui standar yang telah ditentukan, dapat dikatakan

berhasil. Namun, jika kuantitas kerja dihasilkan rendah, maka sebuah

perusahaan atau kantor pemerintahan perlu mengevaluasi lebih lanjut

apa yang terjadi pada pegawai tersebut.

b). Kualitas Kerja

Kuantitas kerja berkaitan erat dengan mutu kerja seorang

pegawai saat ia menuntaskan pekerjaannya secara teknis. Hasil kerja

tersebut dapat dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan

organisasi. Dalam menuntaskan pekerjaan dengan kualitas setara atau

lebih baik dari standar, berarti mutu kerja pegawai terbilang baik.
16

Namun, kuantitas tinggi tanpa kualitas sepadan berisiko memunculkan

kinerja yang kurang optimal atau justru buruk.

c).  Ketepatan Waktu kerja efektif dan efesien

Ketepatan waktu mendorong pegawai untuk meningkatkan kinerja sehingga

dapat menyelesaikan pekerjaan secara efektif dan efisien.

2.1.2 Kinerja Pegawai

a. Pengertian Kinerja

Perusahaan menginginkan perusahaan menjadi perusahaan yang dapat

bersaing dengan perusahaan yang lain berdasarkan kinerja karyawannya. Dalam

perusahaan karyawan diharapkan memiliki karakter yang mampu bekerja dengan tim

dan mampu mengatasi tekanan dunia kerja. Rivai dan Basri (2004) “Kinerja adalah

hasil seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan

tugas, seperti standar kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan

terlebi dahulu yang telah disepakati bersama”.

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja

Penentuan dalam hasil kinerja pegawai atau kinerja pada individu dalam

organisasi menurut A.A.Anwar Prabu Mangkunegara (2005):

1) Faktor Individu

Secara psikologi individu yang normal adalah individu yng memiliki

interitas yang tinggi antara fungsi psiki (rohani) dan fisik (jasmani) dengan

adanya intekritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik, maka individu
17

tersebut memilki konsentrasi diri yang baik agar dalam menjalankan tugas

yang diberikan oleh atasan atau perusahaan.

2) Faktor Lingkungan Organisasi (Kantor)

Dalam lingkungan kantor pemerintahan, pegawai sangat diharapakan

untuk menunjang kantor pemerintahan agar individu untuk dapat mencapai

prestasi kerja yang baik. Lingkungan organisasi yang dimaksud anrara lain

uraian jabatan yang jelas, otoritas yang memadai, target kerja, standar

operasional prosedur (SOP) perusahaan/Organisasi.

3) Pengukuran Kinerja

Ada beberapa pengukuran kinerja yaitu menurut Robbins (2006)

adalah:

a) Kualitas diukur diri persediaan pegawai terhadap kualitas

pekerjaan serta kesempurnaan terhadap sebuah keterampilan

dan kemampuan karyawan atau pegawai.

b) Kualitas merupakan jumlah uang dihasilkan dinyatakan dalam

istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas.

c) Ketetapan waktu. Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan

pada awal waktu yang telah dinyatakan sebelumnya. Dilihat

dari sudut koordinasi dengan hasil output yang maksimal.

d) Tanggung jawab merupakan suatu tingkat dimana karyawan

mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung

jawab karyawan terhadap kantor.


18

4) Manfaat Penilaian Kinerja Karyawan

Pada umumnya orang-orang yang berkemampuan dalam manajemen

sumber daya manusia sependapat bahwa penilaian ini merupakan bagian

penting dari seluruh proses kinerja pegawai yang bersangkutan, Bagi pegawai

penilaian tesebut berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti

kemampuan, kelebihan, kekurangan, dan potensi yang ada. pada gilirannya

bermanfaat untuk menentukan tujuan, jalur, rencana dan karir.

c. Manfaat Penilaian Prestasi Kinerja

Menurut Sedarmayanti (2010) manfaat penilaian kerja meliputi:

1) Meningkatkan prestasi kerja.

Dengan adanya penilaian yang, baik pimpinan maupun karyawan

memperoleh umpan balik dan mereka dapat memperbaiki.

2) Memberi kesempatan kerja yang adil. Penilaian yang akurat dapat

menjamin karyawan memperoleh kesempatan untuk menempati sisi

pekerjaan sesuai kemampuannya.

3) Kebutuham pelatihan dan pengembangan Melalui penilaian kinerja,

terdeteksi sebuah karyawan yang kemampuannya rendah sehingga

memungkinkan dengan adanya program pelatihan untuk meningatkan

kemampuan mereka.

4) Penyesuaian kompensasi. Melalui sebuah penilaian, pimpinan dapat

mengambil keputusan dalam menentukan perbaikan pemberian

kompensasi, dan sebagainya.


19

5) Keputusan promosi dan demosi hasil dari sebuah penilaian kinerja

yang dapat dipergunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk

mempromosikan atau mendemostrasikan karyawan.

6) Mendiagnosa kesalahan desain pekerjaan.

7) Kinerja yang buruk mungkin merupakan suatu tanda kesalahan desain

pekerjaan. Penilaian kinerja dapat membantu mendiagnosa kesalahan

tersebut. Dalam proses penilaian kinerja karyawan atau pengukuran

penilaian itu artinya penilaian itu sendiri mempunyai berbagai manfaat

yang dapat dijadikan salah satu motivasi, masukan dan pengukuran

bagi karyawan.

d. Persiapan Penilaian Prestasi Kerja

Sebelum melakukaan penilaian prestasi kerja karyawan perusahaan harus

mempersiapkan sistem penilaian prestasi kerja yang baik meliputi alat menilai,

penilaian, dan karyawan yang akan di nilai. Menurut Moekijat (2001) Persiapan

penilaian prestasi kerja karyawan meliputi beberapa hal seperti standar pelaksanaan

pekerjaan, ukuran pelaksanaan pekerjaan, prasangka penilaian. Dalam pelaksanaan

penilaian prestasi kerja juga dibutuhkan seorang pejabat penilaian yang baik dan

benar-benar siap dalam menilai kerja karyawan.

e. Aspek-Aspek yang Dinilai

Dari hasil studi Lazer dam Wikstrom (1977) terhadap formulir penilaian

kinerja dalam perusahaan yang ada di USA. Faktor yamg paling umum muncul di

perusahaan adalah, pengetahuan tentang pekerjaanya, kepemimpinan, inisiatif,


20

kualitas pekerjaan, kerja sama, pengambilan keputusan, kreatifitas, dapat diandalkan,

perencanaan, komunisasi, inteligasi (kecerdasan), dan organisasi. Dalam mencapai

suatu prestasi penilaian kinerja karyawan, tentunya pimpinan atau tim penilaian

menunjukan aspek-aspek apa saja yang akan digunakan perusahaaan. Dari aspek-

aspek yamg di nilai tersebuk dapat dikelompokan:

1) Kemampuan teknis, kemampuan yang menggunakan pengetahuan,

metode, teknik, dan peralatan yang gunakan melaksanakan tugas.

2) Kemampuan konseptual, yaitu kemampuan untuk memahami sebuah

kompleks isi dari kantor dan penyesuaian bidang gerak dari unit

masing-masing kedalam bidang opersional kantor secara menyeluruh.

3) Kemampuan hubungan interpersonal, yaitu antara lain kemampuan

untuk berkerja sama dengan orang lain, memotivasi karyawan,

melakukan negosiasi, dan lain-lain.

f. Proses dan Prosedur Penilaian Kinerja Pegawai

Dalam proses dan sebuah prosedur penilaian, perusahaan atau kantor telah

menyiapkan langkah-langkah yang dapat diambil sebagai hasil dari prestasi kinerja

karyawan. Sedarmayanti (2010) langkah-langka dalam proses penilaian kinerja:

1) Mengidentifikasi sebuah tujuan spesifik penilaian kinerja. Contoh:

mempromosikan jabatan, mengidentifikasi kebutuham pelatihan.

2) Menentukan tugas yang baru dijalankan dalam pekerjaan (analisis

jabatan). Jika analisis jabatan sudah dilakukam, pada tahap ini cukup

dilakukan upaya untuk melengkapi informasi hasil analisis jabatan.


21

3) Memeriksa tugas yang dijalankan, dengan berpedoman pada deskriptif

jabatan.

4) Menilai kinerja. Setelah memeriksa tugas, penilaian memberi nilai

untuk siap unsur jabatan yang diperiksa/diamati.

5) Membicarakan hasil penilaian dengan karyawan. Tahap akhir ini,

penilai hendaknya menyampaikan dan mendiskusikan hasil penilaian.

Secara garis besar prosedur penilaian kinerja dilakukan dengan cara:

Sedarmayanti (2010):

1) Kepegawaian mengirim sebuah daftar Penilaian pelaksanaan pekerjaan

kepada setiap pejabat yang memiliki pegawai dalam lingkungan

pengawasan dan bimbingannya, disertai pedoman dalan memberi nilai.

2) Pejabat penilai wajib melasanakan penilaian atas hasil kerja karyawan.

Penilaian ini dilaksanakan secara priode, misalnya: enam bulan/satu

tahun sekali.

3) Setelah menilai dan mengisi daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan,

maka diberikan kepada karyawan yang senilai untuk dipelajari dan

ditanda tangan sebagai tanda menyetujui penilaian.

4) Apabila karyawan yang dinilai keberatan atas penilaian yang diberikan

pimpinanya maka dapat untuk mengajukan keberatan disertai dengan

alasan yang logis. Keberatan diajukan kepada atasan pejabat penilai

melalui hirarki jabatan dalam jangka waktu tertentu (misal :14 hari/2

minggu) sejak tanggal diterimanya daftar penilaian pekerjaan.


22

5) Pada tahap yang sama karyawan yang dinilai wajib mengembalikan

daftar penilaian pelaksanaan sebuah pekerjaan kepada atasan penilai

selambat-lambatnya dalam batas waktu tertentu.

6) Apabila setelah karyawan yang dinilai mempelajari dan meyetujui

penilaian (butir 3), maka pejabat penilai menyampaikan daftar

penilaian pelaksanaan pekerjaan tersebut kepada atasan pejabat penilai.

7) Apabila karyawan yang dinilai keberatan, maka pejabat penilai

menyerakan daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan kepada pejabat

dengan catatan tanggapan pejabat penilaian atas keberatan nilai.

8) Alasan pejabat penilai memeriksa daftar penilaian pelaksanaan

pekejaan yang telah disampaikan kepadanya.

9) Apabila pimpinan dinilai mendapatkan alasan yang logis, maka

pimpinan pejabat penilai dapat melakukan perubahan nilai.

10) Daftar penilaian pelaksanan pekerjaan berlaku sejak setelah ada tanda

tangan pejabat penilai, karyawan yang dinilai dan dari pimpinan.

11) Apabila bagian personalia melihat adanya kejanggalan atau keanehan

dalam daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan karyawan, maka mereka

wajib menelaah dan meneliti kembali untuk memperoleh kebenaran.

g. Tujuan Kinerja Pegawai

Tujuan kinerja pegawai dapat dilihat menurut Rivai (2009):

1) Untuk perbaikan kinerja pegawai, kualitas ataupun kuantitas pada

perusahaan.
23

2) Memberikan pengetahuan dari dimana akan membantu pegawai

dalam memecahkan masalah yang kompleks, dengan serangkaian

aktivitas yang terbatas dan teratur, melalui tugas sesuai dengan

tanggung jawab.

Selanjutnya menurut Rivai (2004) yang membahas tentang tujuan kinerja

tujuan kinerja yaitu:

1) Memperoleh SDM yang berkualitas.

2) Mempertahankan karyawan yang ada.

3) Menjamin keadilan.

4) Penghargaan terhadap perilaku yang diinginkan.

5) Mengendalikan biaya.

6) Mengikuti aturan hukum.

h. Indikator Kinerja Pegawai

Menurut Robbins (2006) kinerja karyawan memiliki enam indikator, yaitu:

1) Kualitas.

Diukur dari persepsi pegawai terhadap kualitas kerja yang

dihasilkan.

2) Kuantitas.

Jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit,

jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.

3) Ketepatan Waktu.
24

Tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu, dilihat dari hasil

output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

4) Efektivitas.

Tingkat penggunaan sumber daya organisasi dan dimaksimalkan.

5) Kemandirian.

Tingkat seseorang pegawai yang nantinya akan dapat menjalankan

tugas kerjanya.

6) Komitmen kerja.

Tingkat dimana pegawai mempunyai komitmen kerja dengan instansi

dan tanggung jawab organisasi terhadap kantor.

2.2 Kerangka Pikir

Kerangka pikir adalah suatu pola atau gambaran yang berbentuk konsep yang

menjelaskan hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Jadi suasana hati

dibuat dalam bentuk diagram atau skema, dengan tujuan untuk dapat mempermudah

untuk memahami beberapa variabel data yang kemudian akan dipelajari pada tahap

selanjutnya. Keadaan kerangka pikir dapat dikatakan sebagai point dari rumusan

masalah yang dibuat atas dasar proses deduktif untuk menghasilkan beberapa konsep

dan proposisi. Atas dasar rumusan masalah dan didukung oleh beberapa teori di atas,

kerangka pikir pada penelitian dapat dijelaskan:


25

Gambar 2.1
Kerangka Pikir

Penerapan Kinerja
Sistem Kerja Pegawai
(X) (Y)

Sumber: Data di Olah

2.3 Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara untuk masalah yang dimaksudkan untuk

diverifikasi secara empiris. Sesuai dengan dengan rumusan masalah. Berdasarkan

kerangka pikir di atas maka dapat dikatakan bahwa hipotesis dalam penelitian ini

adalah: “Diduga Efektivitas Penerapan Sistem Kerja Berpengaruh Signifikan

Terhadap Kinerja Pegawai pada Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi

Selatan“.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kantor Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi

Selatan yang berlokasi di Jalan. Perintis Kemerdekaan No. Km. 15, Pai, Kecamatan

Biringkanaya, Kota Makassar. Sulawesi Selatan.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Arikunto (2001) yang dikutip oleh Y.Soepriyanto dan B.Rahmatullah dalam

jurnal (2017), mengemukakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.

Hal yang sama dikemukakan oleh sugiyono (2014), bahwa: Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas atau

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari yang kemudian

ditarik kesimpulannya. Jumlah Pegawai Pada Kantor Dinas Perhubungan Provinsi

Sulawesi Selatan adalah 80 orang Pegawai pada Tahun 2021.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti atau sebagian dari

subyek yang mewakili seluruh populasi penarikan sampel ini dilakukan agar dalam

mengoleksi seluruh populasi.

26
27

N
N=
1+ N e2

80
N=
1+ 80 ( 0.10 )2

80
N=
1+ 80(0.01)

80
N=
1,8

N = 44

Keterangan:

N = Jumlah Responden

e = Taraf Signifikan 0,10 = Nilai Tabel r Product Moment (Sugiyono (2014)

Jadi Jumlah Sampel dalam penelitian ini adalah 44 Responden Pegawai

Kantor Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Data primer adalah data yang diperoleh menggunakan instrument yang

dimana data yang didapatkan melalui Angket, Observasi, Dokumentasi,

Wawancara dan Survei.

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen, data kantor dinas

dan artikel yang berkaitan dengan penelitian ini pada Kantor Dinas

Perhubungan yang akan diteliti.

3.4 Metode Pengumpulan Data


28

Sugiyono 2014 Menggunakan metode pengumpulan data, sebagai berikut:

3.4.1 Angket

Angket adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan

analisis mempelajari sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa

orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan

atau oleh sistem yang sudah ada.

3.4.2 Observasi

Observasi adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap suatu

proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan

dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah ada.

3.4.3 Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menyediakan

dokumen dengan menggunakan bukti yang akurat dari pencatatan sumber-sumber

informasi khusus dari karangan atau Tulisan, Wasiat, Buku, dan sebagainya.

3.4.4 Wawancara

Wawancara dilakukan kepada narasumber yang memiliki kapasistas ilmu dan

latar belakang serta jabatan dalam organisasi untuk dimintaki data-data.

3.5 Metode Analisis Data

Untuk memecahkan masalah yang ada maka metode analisis yang digunakan

adalah metode kuantitatif dalam buku Sugiyono 2014 tentang metode kuantitatif:

3.5.1 Koefisien Korelasi


29

Dalam sebuah teori probabilitas dan statistika, korelasi, juga disebut koefisien

korelasi, adalah nilai yang menunjukkan kekuatan dan arah hubungan linier antara

dua peubah acak (random variable). Berdasarkan dari keterangan diatas maka dapat

diambil rumus Koefisien Korelasi menurut Sugiyoo 2014, yaitu:

r= n ∑
xy−( ∑ x¿) ,( ∑ y )
¿
√ ¿ ¿¿

Sumber: Sugiyono 2014

r = Koefisien Korelasi

n = Jumlah Responden

x = Penerapan Sistem Kerja

y = Kinerja Pegawai

x2= Jumlah keseluruhan jawaban variabel X

y2= Jumlah keseluruhan jawaban variabel Y

3.5.2 Koefisien Determinasi

Dalam penelitian ini variabel yang akan di tentukan berdasarkan jumlah

variabel yang ada. Variasi variabel yang terjadi pada variabel Y (Kinerja Pegawai)

ditentukan oleh variabel X (Penerapan Sistem Kerja) yang berada pada lokasi

penelitian yang akan di teliti oleh peneliti pada saat melakukan penelitian. Adapun

rumus yang akan digunakan dalam buku sugiyono 2014, sebagai berikut:

Koefisien Determinasi = r2. 100%

3.5.3 Uji t
30

Dalam pengujian Uji t bertujuan untuk mengetahui bagian-bagian pada

variabel bebas secara berskala yang memiliki pengaruh terhadap variabel terikat.

Nilai signifikansi adalah 0.1 pada tabel product r moment dari buku Sugiyono (2014).

Keterangan:
th = r
√ n−2
1−r
2

r = Koefisien Korelasi.

r2 = Koefisien Determinasi.
DAFTAR IV

GAMBARAN UMUM KANTOR DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI

SULAWESI SELATAN

Kantor Dishub Pemprov atau kantor Dinas Perhubungan pemerintah

provinsi Sulawesi selatan. Dishub provinsi Sulawesi Selatan adalah

penyelenggaraan urusan pemerintah bidang kebijakan perhubungan atau

transportasi untuk wilayah provinsi Sulawesi Selatan. Adapun fungsi dari Dinas

perhubungan atau biasa disingkat Dishub adalah merumuskan kebijakan bidang

perhubungan dalam wilayah kerjanya, kebijakan teknis bidang perhubungan,

penyelenggaraan administrasi termasuk perizinan angkutan perhubungan, evaluasi

dan laporan terkait bidang perhubungan. Karna fungsinya yang strategis bidang

perhubungan,

Dishub juga menyiapkan SDM sedini mungkin dengan sekolah-sekolah

binaan bidang transportasi seperti Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) dan

lainnya. Melalui kantor ini juga aturan terkait transportasi dimusim-musim padat

seperti mudik hari raya diatur. Dishub rutin membuat program mudik gratis baik

mudik jalur perhubungan darat, laut dan udara yang selalu bekerjasama dengan

kementerian perhubungan.

Untuk wewenang, Dishub memiliki wewenang untuk memberikan izin

persuratan terkait transportasi dan perhubungan seperti urus izin usaha angkutan,

izin angkutan penumpang umum, izin angkutan barang, penerbitan Izin Trayek

dan Kartu Pengawasan Angkutan Penumpang Umum, Izin Trayek Angkutan

Antar Jemput, zin Operasi Angkutan Sewa, zin Operasi Angkutan Pariwisata,

31
32

Surat Persetujuan Izin Trayek (SPIT), Izin Operasi (SPIO) Angkutan Taksi Antar

Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan lainnya. Segera kunjungi kantor Dishub

terdekat untuk informasi lainnya, Anda juga dapat mengubungi nomor telepon

Dishub untuk respon cepat, atau mengakses website Dishub untuk informasi

umum terkait Dishub

4.1 Lokasi Kantor

Jalan. Mallengkeri No.18, Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate,

Kota Makassar, Sulawesi Selatan, 90221, Indonesia.

4.2 Tupoksi

1. Tugas

Tugas Pokok Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai

tugas pokok menyelenggarakan urusan di bidang perhubungan, berdasarkan asas

otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

2. Fungsi

Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas mempunyai

fungsi, sebagai berikut:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan, meliputi

Pengembangan Transportasi dan Perkeretaapian, perhubungan

darat, dan perhubungan laut.

b. Penyelenggaraan urusan perhubungan Pengembangan Transportasi

dan Perkeretaapian, perhubungan darat, dan perhubungan laut;

c. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Gubernur sesuai dengan

tugas dan fungsinya.


33

d. Pembinaan dan penyelenggaraan tugas di bidang perhubungan

Pengembangan Transportasi dan Perkeretaapian, perhubungan

darat, dan perhubungan laut;

Dalam melaksanakan tugas kedinasan tersebut, Dinas Perhubungan

Provinsi Sulawesi Selatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dibantu oleh:

1. Sekretariat yang dipimpin oleh seorang Sekretaris dibantu 3 (tiga) Sub

Bagian yaitu Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan

dan Sub Bagian Program;

2. Bidang Lalu Lintas Jalan yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang

dibantu oleh 3 (tiga) Seksi yaitu Seksi Manajemen dan Rekayasa, Seksi

Sarana dan Prasarana Lalu Lintas dan Seksi Keselamatan Lalu Lintas dan

Angkutan Jalan.

3. Bidang Angkutan Jalan yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang

dibantu oleh 3 (tiga) Seksi yaitu Seksi Angkutan Orang Dalam Trayek,

Seksi Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek dan Seksi Terminal.

4. Bidang Pelayaran yang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang dibantu 3

(tiga) Seksi yaitu Seksi Angkutan Pelayaran Rakyat dan Angkutan Sungai,

Danau dan Penyeberangan, Seksi Kepelabuhanan dan Seksi Badan Usaha

dan Jasa Angkutan Pelayaran.

5. Bidang Pengembangan Transportasi dan Perkeretaapian yang dipimpin

oleh seorang Kepala Bidang dibantu 3 (tiga) Seksi yaitu Seksi

Pengembangan Sistem dan Multimoda, Seksi Lingkungan Perhubungan

dan Seksi Perkeretaapian.


34

6. Unit Pelaksana Teknis (UPT) sejumlah 10 ( Sepuluh ) UPT terdiri dari :

a. UPT Sarana dan Prasarana

1) UPT Sarpras LLAJ Bantaeng.

2) UPT Sarpras LLAJ Parepare.

3) UPT Sarpras LLAJ Palopo.

b. UPT Pelabuhan Pengumpan yakni:

1) UPT Pelabuhan Pengumpan Bone.

2) UPT Pelabuhan Pengumpan Luwu Timur.

3) UPT Pelabuhan Pengumpan Takalar.

4) UPT Pelabuhan Pengumpan Bira dan.

5) UPT Pelabuhan Pengumpan Selayar.

c. 1 (Satu) UPT ASDP (Angkutan Sungai dan Penyeberangan) yakni

UPT ASDP Bira Bulukumba.

d. 1 (Satu) UPT Mamminasata.

Kepala Dinas

Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan dipimpin oleh seorang

Kepala Dinas. Kepala Dinas mempunyai tugas membantu Gubernur

menyelenggarakan urusan di bidang perhubungan yang ditugaskan pada

Pemerintah Daerah. Untuk memnyelenggarakan tugas tersebut di atas, Kepala

Dinas mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan urusan pemerintahan di bidang perhubungan,

b. Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintah bidang perhubungan,

c. Pelaksanaan administrasi dinas,


35

d. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan di bidang

perhubungan.

e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh gubernur terkait tugas

dan fungsinya.

Uraian tugas Kepala Dinas adalah sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan Dinas sebagai pedoman pelaksanaan.

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas.

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas

dalam lingkungan dinas untuk mengetahui perkembangan

pelaksanaan tugas;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, mamaraf dan atau

menandatangani naskah dinas.

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai bidang tugasnya.

f. Merencanakan dan merumuskan kebijakan teknis bidang lalu lintas

jalan, angkutan jalan, pelayaran serta transportasi perkeretapian.

g. Mengkoordinasikan dan menyelenggarakan kebijakan teknis

bidang lalu lintas jalan, angkutan jalan, pelayaran serta

pengembangan transportasi perkeretapian.

h. Menyelenggarakan pembinaan dan pelayanan umum bidang lalu

lintas angkutan jalan, pelayaran serta transportasi perkeretapian.

i. Menyelenggarakan dan memberikan dukungan fasilitasi pelayanan

perizinan dalam bentuk penerbitan pertimbangan teknis berkaitan

izin bidang perhubungan berdasarkan kewenangan daerah provinsi.


36

j. Menyelenggarakan pemantauan, pengendalian dan evaluasi

pelaksanaan izin bidang perhubungan berdasarkan kewenangan

pemerintah daerah provinsi.

k. Menyelenggarakan perencanaan kebijakan teknis, program,

kegiatan keuangan, umum, perlengkapan dan kepegawaian daam

lingkungan dinas.

l. Menyelenggarakan koordinasi dengan pemerintah dan pemerintah

daerah kabupaten/kota se Sulawesi Selatan dalam rangka

pelaksanaan tugas bidang perhubungan, komunikasi dan

informatika.

m. Menyelenggarakan pembinaan, monitoring, evaluasi dan

pengawasan teknis bidang lalu lintas jalan, angkutan jalan,

pelayaran serta pengembangan transportasi perkeretapian.

n. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan pengawasan

penyelenggaraan kebijakan teknis bidang lalu lintas jalan, angkutan

jalan, pelayaran serta pengembangan transportasi perkeretapian.

o. Menilai kinerja pegawai ASN sesuai ketentuan aturan.

p. Menyelenggarakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga

pemerintah dan lembaga non pemerintah dalam rangka

penyelenggaraan urusan bidang perhubungan.

q. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Kepala Dinas dan

memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan

perumusan kebijakan.
37

r. Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh

atasan, sesuai dengan bidang tugasnya.

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas dibantu oleh:

a. Sekretariat;

b. Bidang Lalu Lintas Jalan.

c. Bidang Angkutan Jalan.

d. Bidang Pelayaran.

e. Bidang Pengembangan Transportasi dan Perkeretaapian.

f. UPT.

g. Kelompok Jabatan Fungsional

Sekretaris

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris, mempunyai tugas membantu

kepala dinas dalam mengkoordinasikan kegiatan, memberikan pelayanan teknis

dan administrasi penyusunan program, pelaporan, umum, kepegawaian, hukum

dan keuangan dalam lingkungan dinas Dalam menyelenggarakan tugas

sebagaimana tersebut diatas, Sekretaris mempunyai fungsi:

a. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dalam lingkungan dinas;

b. Pengkoordinasian dan penyusunan program dan pelaporan;

c. Pengkoordinasian urusan umum, kepegawaian dan hukum.

d. Pengkoordinasian pengelolaan administrasi keuangan;

e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

Rincian tugas pokok Sekretaris adalah sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan sekretariat pedoman pelaksanaan;


38

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk palaksanaan tugas.

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam

lingkungan secretariat untuk mengetahui perkembangan

pelaksanaan tugas;

d. Membuat rencana, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani

naskah dinas;

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dalam lingkungan Dinas

sehingga terwujud koordinasi.

g. Melaksanakan koordinasi perencanaan dan perumusan kebijakan

teknis di lingkungan Dinas Perhubungan;

h. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan kegiatan dalm lingkungan

dinas sehingga terwujud koordinasi, sinkronisasi dan integrasi

pelaksanaan kegiatan.

i. Mengkoordinasi pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi

penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Dinas Perhubungan.

j. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pengolahan dan penyajian

data dan informasi.

k. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelayanan ketatausahaan.

l. Melaksanakan dan menmgkoordinasikan pelayanan administrasi

umum dan kepegawaian.

m. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelayanan administrasi

keuangan.
39

n. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan pembinaan

organisasi dan tata laksanan dalam lingkup Dinas Perhubungan.

o. Melaksanakan dan mengkoordinasikan pelaksanaan urusan rumah

tangga Dinas Perhubungan.

p. Melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan kehumasan.

q. Melaksanakan dan mengkoordinasikan administrasi pengadaan,

pemeliharaan dan penghapusan barang.

r. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas sekretariat dan

memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan

perumusan kebijakan.

s. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan

sesuai dengan bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran

pelaksanaan tugas.

t. Bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.

Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana tersebut

diatas, Sekretariat dibantu oleh:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Program.

Bidang Lalu Lintas Jalan

Bidang Lalu lintas jalan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang,

mempunyai tugas pokok membantu kepala dinas dalam mengkoordinasikan,

merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis lalu lintas jalan. Dalam


40

menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Bidang lalu lintas jalan

mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis bidang lalu lintas jalan;

b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang lalu lintas;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang lalu lintas jalan;

d. Pelaksanaan administrasi bidang lalu lintas jalan dan.

e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya;

Kepala Bidang lalu lintas jalan mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana kegiatan Bidang lalu lintas jalan sebagai

pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Menditribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam

lingkungan bidang lalu lintas jalan;

d. Menyusun rancangan, mengoreksi dan memparaf naskah dinas.

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis bidang lalu lintas

jalan meliputi manajemen dan rekayasa, sarana dan prasarana.

g. Mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang lalu

lintas dan angkutan jalan meliputi manajemen dan rekayasa, sarana

dan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan.

h. Mengkoordinasikan dan melaksanakan bimbingan teknis bidang

lalu jalan meliputi manajemen dan rekayasa, sarana dan prasarana

lalu lintas dan angkutan jalan.


41

i. Mengkoordinasikan dan melaksanakan tugas fasilitasi pelayanan

perizinan dalam bentuk penerbitan pertimbangan teknis berkaitan

izin bidang lalu lintas jalan berdasarkan kewenangan pemerintah

daerah propinsi.

j. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian

dan evaluasi pelaksanaan izin bidang lalu lintas jalan berdasarakan

kewenangan pemerintah daerah provinsi.

k. Mengkoordinasikan dan melaksanakan perencanaan, pengadaan,

pemasangan, dan pemeliharaan serta peningkatan perlengkapan

jalan.

l. Mengkoordinasikan dan melaksanakan akreditasi dan sertifikasi

unit pengujian berkala kendaraan bermotor.

m. Melaksanakan bimbingan dan pengawasan penyelenggaraan

pengujian berkala kendaraan bermotor.

n. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pemeriksaan teknis

rekomendasi spesifikasi teknis dan registrasi uji tipe kendaraan

bermotor, kereta gandengan dan kereta tempelan.

o. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan dan pengawasan

perusahaan konstruksi / karoseri kendaraan bermotor.

p. Melaksanakan pengawasan, penertiban serta operasi keselamatan

lalu lintas dan angkutan jalan.

q. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan dan penegakan

hukum terhadap pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan.


42

r. Mengkoordinasikan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan

manajemen dan rekayasa lalu lintas.

s. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian

dan evaluasi kebijakan teknis bidang lalu lintas jalan meliputi

manajemen dan rekayasa, sarana dan prasarana lalu lintas.

t. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga

pemerintah dan lembaga non pemerintah dalam rangka pelaksanaan

tugas dan fungsi.

u. Menilai kinerja aparatur sipil negara sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan.

v. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas kepala bidang lalu lintas

dan angkutan jalan dan memberikan saran pertimbangan kepada

atasan sebagai bahan perumusan kebijakan dan

w. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan

sesuai bidang tugasnya.

Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana tersebut

diatas, Bidang Perhubungan Darat dibantu oleh:

a. Seksi Sarana dan Prasarana Lalu Lintas;

b. Seksi Manajemen dan Rekayasa

c. Seksi Keselamatan dan Teknik Sarana

Sektor Transportasi Jalan

Bidang Angkutan jalan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai

tugas pokok membantu kepala dinas dalam mengkoordinasikan, merumuskan dan


43

melaksanakan kebijakan teknis angkutan jalan. Dalam menyelenggarakan tugas

sebagaimana tersebut diatas, Bidang angkutan jalan mempunyai fungsi:

a. Perumusan teknis bidang angkutan jalan;

b. Pelaksanaan urusan kebijakan teknis bidang angkutan jalan.

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang angkutan jalan;

d. Pelaksanaan administrasi bidang angkutan jalan.

e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya;

Kepala Bidang Angkutan jalan mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana kegiatan Bidang angkutan jalan;

b. Menditribusikan dan membeti petunjuk pelaksanaan tugas.

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam

bidang angkutan jalan untuk mengetahui pelaksanaan tugas.

d. Menyusun rancangan, mengoreksi dan memparaf.

e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis bidang angkutan

jalan meliputi angkutan orang dalam trayek, angkutan orang tidak

dalam trayek dan angkutan barang serta terminal.

g. Mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang

angkutan jalan meliputi angkutan orang dalam trayek, angkutan

orang tidak dalam trayek dan angkutan barang serta terminal.

h. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis bidang

angkutan jalan meliputi angkutan orang dalam trayek, angkutan

orang tidak dalam trayek dan angkutan barang serta terminal.


44

i. Mengkoordinasikan fasilitasi pelayanan perizinan dalam bentuk

penerbitan pertimbangan teknis berkaitan izin bidang angkutan

jalan berdasarkan kewenangan pemerintah daerah provinsi.

j. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian

dan evaluasi pelaksanaan izin bidang angkutan jalan berdasarkan

kewenangan pemerintah propinsi.

k. Melaksanakan sebuah perencanaan, pengadaan, pembangunan,

peningkatan, pengoperasian dan pengendalian prasarana dan sarana

angkutan jalan.

l. Melaksanakan sebuah perencanaan, pengadaan, pembangunan,

peningkatan, pengoperasian dan pengendalian prasarana sarana alat

pengawasan angkutan jalan.

m. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pelayanan perizinan dan

rekomendasi angkutan jalan.

n. Mengkoordinasikan dan melaksanakan penetapan tariff penumpang

kelas ekonomi angkutan Antar Kota Dalam Propinsi.

o. Melaksanakan penetapan jaringan trayek, jaringan lintas dan

wilayah operasi angkutan jalan.

p. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan dan penegakan

hukum terhadap pelanggaran lalu lintas dan angkutan jalan.

q. Mengkoordinasikan dan melaksanakan dan investigasi keselamatan

r. Mengoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian

dan evaluasi kebijakan teknis bidang angkutan jalan meliputi


45

angkutan dalam trayek, angkutan orang tidak dalam trayek dan

angkutan barang serta terminal.

s. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga

pemerintah dan non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tupoksi.

t. Menilai kinerja pengawai aparatur sipil negara sesuai ketentuan

perundang-undangan.

u. Menyusun laporan hasil hasil pelaksanaan tugas kepala bidang

angkutan jalan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan

sebagai bahan perumusan kebijakan dan,

v. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan atasan

sesuai dengan bidang tugasnya.

Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana tersebut

diatas, Bidang Angkutan Jalan dibantu oleh:

a. Seksi Angkutan Orang Dalam Trayek;

b. Seksi Angkutan Orang Tidak Dalam Trayek;

c. Seksi Terminal

Bidang Layanan

Bidang Pelayaran dipimpin oleh seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas

membanu kepala dinas dalam mengkoordinasikan, merumuskan dan

melaksanakan kebijakan teknis pelayaran. Dalam menyelenggarakan tugas

sebagaimana tersebut diatas, Bidang pelayaran mempunyai fungsi:

a. Perumusan teknis bidang pelayaran;

b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang pelayaran;


46

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pelayaran;

d. Pelaksanaan administrasi bidang pelayaran;

e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

f. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

Kepala Bidang Pelayaran mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana kegiatan Bidang pelayaran sebagai pedoman

dalam pelaksanaan tugas.

b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas

Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan

kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan

belum dilaksanakan;

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam

lingkungan bidang pelayaran untuk mengetahui perkembangan

pelaksanaan tugas.

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, dan memparaf naskah dinas;

e. Mengkuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Menyiapkan dan merumuskan kebijakan teknis bidang pelayaran

meliputi kepelabuhanan, badan usaha dan jasa angkutan pelayaran

serta angkutan pelayaran rakyat dan angkutan sungai, danau dll.

g. Memgkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang

pelayaran meliputi kepelabuhanan, badan usaha dan jasa angkutan

pelayaran serta angkutan pelayaran rakyat dan angkutan sungai,

danau dan penyeberangan.


47

h. Mengkoordinasikan dan melaksanaan pembinaan teknis bidang

pelayaran meliputi kepelabuhanan, badan usaha dan jasa angkutan

pelayaran serta angkutan pelayaran rakyat dan angkutan sungai,

danau dan penyeberangan.

i. Mengkoordinasikan dan melaksanakan fasilitasi pelayanan

perizinan dalam bentuk penerbitan pertimbangan teknis berkaitan

izin bidang pelayaran berdasarkan kewenangan pemprov;

j. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian

dan evaluasi pelaksanaan izin bidang pelayaran berdasarkan

kewenangan pemerintah daerah provinsi;

k. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pemberian rekomendasi

penetapan lokasi pelabuhan umum dan pelabuhan khusus;

l. Mengkoordinasikan dan melaksanakan rekomendasi penetapan

Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) / Daerah Lingkungan

Kepentingan (DLKp) pelabuhan laut internasional dan pelabuhan

laut nasional.

m. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pemberian pertimbangan

teknis terhadap penambahan dan atau pengembangan fasilitas

pokok pelabuhan laut pengumpan regional.

n. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pemberian rekomendasi

penetapan pelabuhan yang terbuka bagi perdagangan luar negeri.

o. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan dan bimbingan

teknis keselamatan pelayaran.


48

p. Mengkoordinasikan dan melaksanakan sosialisasi teknis

keselamatan pelayaran.

q. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian

dan evaluasi kebijakan teknis bidang pelayaran meliputi

kepelabuhanan, badan usaha dan jasa angkutan pelayaran, serta

angkutan pelayaran rakyat dan angkutan sungai dan danau dan

penyeberangan.

r. Melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan lembaga

pemerintah dan lembaga non pemerintah dalam rangka pelaksanaan

tugas dan fungsi.

s. Menilai kinerja aparatur sipil negara sesuai aturan

perundangundangan;

t. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas kepala bidang pelayaran

dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan

perumusan kebijakan;

u. Melaksanakan tugas kedinasan yang lain yang diperintahkan oeh

atasan sesuai bidang tugasnya.

Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi sebagaimana tersebut

diatas, Bidang Pelayaran dibantu oleh:

a. Seksi Badan Usaha dan Jasa Angkutan Pelayaran;

b. Seksi Kepelabuhanan;

c. Seksi Angkutan Pelayaran Rakyat dan Angkutan Sungai, Danau

dan Penyeberangan.
49

Pembangunan trasnportasi dan perkeretaapian

Bidang Pengembangan Transportasi dan Perkeretaapian dipimpin oleh

seorang Kepala Bidang, mempunyai tugas membantu kepala dinas dalam

mengkoordinasikan, merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis

pengembangan transportasi perkeretaapian. Dalam menyelenggarakan tugas

sebagaimana tersebut diatas, Bidang Pengembangan Transportasi dan

Perkeretaapian mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis bidang pengembangan transportasi;

b. Pelaksanaan kebijakan teknis bidang pengembangan transportasi

dan perkeretaapian;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang pengembangan

transportasi dan perkeretaapian;

d. Pelaksanaan administrasi bidang transportasi dan perkeretaapian;

e. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya;

Kepala Bidang Pengembangan Transportasi dan Perkeretaapian

mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana kegiatan Bidang pengembangan transportasi

dan perkeretaapian sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;

b. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk

pelaksanaan tugas

c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dalam

lingkungan bidang pengembangan transportasi dan perkeretaapian

untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan tugas.


50

d. Menyusun rancangan, mengoreksi, memparaf dan menandatangani

naskah dinas.

e. Mengkuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya;

f. Menyiapakan dan merumuskan kebijakan teknis bidang

transportasi dan perkeretaapian meliputi pengembangan sistem dan

multimoda, lingkungan perhubungan dan perkeretaapian;

g. Mengkoordinasikan dan melaksanakan kebijakan teknis bidang

pengembangan transportasi dan perkeretaapian meliputi sistem dan

multimoda, lingkungan perhubungan dan perkeretaapian;

h. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan teknis bidang

transportasi dan perkeretaapian meliputi pengembangan sistem dan

multimoda, lingkungan perhubungan dan perkeretaapian;

i. Mengkoordinasikan dan melaksanakan fasilitasi pelayanan

perizinan dalam bentuk penerbitan pertimbangan teknis berkaitan

izin bidang pengembangan pengembangan transportasi dan

perkeretaapian berdasarkan kewenangan pemrov:

j. Melaksanakan pemantauan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

izin bidang pengembangan transportasi perkeretaapian berdasarkan

kewenangan pemerintah daerah propinsi;

k. Mengkoordinasikan dan menyusun dokumen studi / kajian /

penelitian dan rencana induk sektor transportasi.

l. Mengkoordinasikan dan mneyusun pengembangan dan penerapan

SID dan teknologi informasi sektor transportasi.


51

m. Mengkoordinasikan dan menyusun rencana, monitoring, evaluasi

transportasi multimoda yang terpadu dan berkelanjutan.

n. Melaksanakan koordinasi keselamatan penerbangan.

o. Mengkoordinasikan, melaksanakan pembangunan dan peningkatan

sarana prasarana fasilitas perkeretaapian serta koordinasi prasarana

sektor perhubungan udara.

p. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pemantauan, pengendalian

dan evaluasi kebijakan teknis bidang pengembangan transportasi

dan perkeretaapian meliputi pengembangan sistem dan multimoda,

lingkungan perhubungan dan perkeretaapian.

q. Melaksanakan koordinasi, konsultasi dengan lembaga pemerintah

dan lembaga non pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan

fungsi.

r. Menilai kinerja pegawai Aparatur Sipil Negara sesuai ketentuan

peraturan perundang-undangan.

s. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas kepala bidang

pengembangan transportasi dan perkeretaapian dan memberikan

saran pertimbangan kepadaa atasan sebagai bahan perumusan

kebijakan.

t. Melaksanakan tugas kedinasan yang lain yang diperintahkan oeh

atasan sesuai bidang tugasnya.

Dalam menyelenggarakan tupoksi sebagaimana tersebut diatas,

Bidang Pengembangan Transportasi dan Perkeretaapian dibantu oleh:


52

a. Seksi Pengembangan Sistem dan Multimoda;

b. Seksi Lingkungan Perhubungan.

c. Seksi Perkeretaapian.

Unit Pelaksana Teknis (UPT)

Unit Pelaksana Teknis Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan

terdiri dari UPT Sarana Prasarana Perhubungan,Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ,

UPT Transportasi Mamminasata, UPT ASDP, UPT Pelabuhan Pengumpan

Regional:

4.3 Struktur Organisasi


53

4.4 Visi dan Misi

1. Visi

Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah Visi kepala daerah dan

wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan

kepaladaerah (pilkada). Visi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih

menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depandaerah yang ingin

dicapai (desired future) dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun sesuai misi

yang diemban.

2. Misi

Untuk mewujudkan visi tersebut maka upaya umum yang hendak

dijalankan dinyatakan dalam rumusan misi sebagai berikut.

a. Mewujudkan Pemerintahan yang Berorientasi Melayani dan

Inovatif

b. Mewujudkan Infrastruktur yang Berkualitas dan Aksesibel.

c. Mewujudkan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru yang

Produktif

d. Mewujudkan Kualitas Manusia yang Kompetitif, Inklusif dan

Berkarakter.

e. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Produk Sumberdaya

Alam yang Berkelanjutan.


54

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Uraian Responden

Salah satu cara atau metode untuk mengetahui bagaimana variabel (X)

yang secara efektif terhadap variabel (Y) di dinas perhubungan pemerintah

Provinsi Sulawesi Selatan, digunakan instrument kuesioner sebagai teknik

pengumpulan data yang valid dan creadibel.

5.1.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 5.1
Data pada Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Responden Frekuensii (Responden) Persentase (%)
Pria 20 45
Wanita 24 55
Jumlah 44 100
Sumber: Data diolah

Berdasarkan data tersebut, jenis kelamin didominasi oleh responden

wanita sebanyak 24 orang atau 55%, sedangkan untuk responden pria sebanyak 20

atau 45%.

5.1.2 Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 5.2
Profil Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
SMA/SMK 2 5
Diploma 2 5
Sarjana 30 68
Magister 5 11
Doktor 5 11
Jumlah 44 100
Sumber: Data diolah
Berdasarkan data tersebut, Pendidikan didominasi oleh responden sarjana

sebanyak 30 orang atau 68%, responden dengan pendidikan magister dan doktor
55

sama-sama memilki 5 orang responden atau 11%, sedangkan untuk responden

SMA/SMK dan diploma sebanyak 2 atau 5%.

5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 5.3
Profil Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase (%)
Dibawah 25 Tahun 10 23
26-30 Tahun 10 23
31-35 Tahun 10 23
36-40 Tahun 10 23
Diatas 50 Tahun 4 8
Total 44 100
Sumber: Data diolah

Berdasarkan data tersebut, Usia pegawai dari umur 25 tahun hingga 40

masinig-masing memiliki jumlah responden yang sama, yaitu masing-masing 10

responden sebanyak 23%, sedangkan usia dibawah 50 tahun sebanyak 4

responden atau 8%.

5.2 Deskripsi Variabel

Dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel Sistem kerja (X) dan variabel

Kinerja Pegawai (Y), dimana terdapat beberapa pertanyaan yang diajukan dalam

jawaban responden sebagai berikut:

5.2.1 Variabel Sistem Kerja

Sistem kerja merupakan suatu rangkaian tata kerja yang kemudian

membentuk suatu kebulatan pola tertentu dalam rangka melaksanakan sesuatu

bidang pekerjaan bentuk upaya dari perusahaan untuk memikat pegawai agar

bekerja semaksimal mungkin untuk mendapatkan penghargaan atau upah

berdasarkan kinerja.

Tabel. 5.4
56

Tanggapan Responden Terhadap Sistem Kerja (X)


Pilihan
No Pertanyaan RASIO
SS S RG TS STS
Kuantitas 14 30 0 0 0 44
1
Kerja 31% 69% 0 0 0 100%
Kualitas 12 32 0 0 0 44
2
Kerja 27% 73% 0 0 0 100%
Ketetapan 22 22 0 0 0 44
Waktu
3 Kerja
50% 50% 0 0 0 100%
Efektif dan
Efesien
Sumber: Data diolah

1. Berdasarkan pengolahan data yang berada pada tabel diatas yaitu analisis

variabel (X) sistem kerja pada indikator kuantittas kerja, yang dimana

jawaban setuju terdapat 30 responden dan jawaban sangat setuju terdapat

14 responden. Dari hasil pengolahan data pada tabel diatas maka dapat

disimpulkan bahwa sistem kerja sangat efektif kinerja pegewai dan

signifikan terhadap indikator kuantitas kerja pegawai.

2. Berdasarkan pengolah data yang berada pada tabel diatas, analisis variabel

(X) Sistem Kerja, yang dimana jawaban sangat setuju terdapat 12

responden dan jawaban setuju terdapat 32 responden. Dari hasil olah data

diatas maka peneliti pada penelitian ini dapat menyimpulkan bahwa sistem

kerja secara signifikan terhadap indikator kualitas kerja Pegawai.

3. Berdasarkan data diatas yaitu, analisis variabel (X) sistem kerja indikator

ketetapan waktu kerja efektif dan efesien, yang dimana jawaban setuju

terdapat 22 jawaban pada responden dan jawaban sangat setuju terdapat 22

pada responden. Hasil olah data diatas maka dapat disimpulkan bahwa
57

sistem kerja secara signifikan terhadap indikator ketetapan waktu kerja dan

efektifitas dan efesien pada pegawai.

5.2.2 Variabel Kinerja Pegawai

Kinerja adalah kemampuan karyawan atau pegawai dalam menjalankan

tugas yang diberikan oleh atasan atau perusahaan berdasarkan tingkat kemampuan

karyawan atau pegawai.

Tabel. 5.5
Analisis Variabel (Y)
Pilihan
No Pertanyaan RASIO
SS S RG TS STS
12 32 0 0 0 44
1 Kualitas
27% 73% 0 0 0 100%
10 34 0 0 0 44
2 Kuantitas
23% 77% 0 0 0 100%
Ketetapan 12 32 0 0 0 44
3
Waktu 27% 73% 0 0 0 100%
10 34 0 0 0 44
4 Efektivitas
23% 77% 0 0 0 100%
17 27 0 0 0 44
5 Kemandirian
39% 61% 0 0 0 100%
Komitmen 19 25 0 0 0 44
6
Kerja 43% 57% 0 0 0 100%
Sumber: Data diolah

1. Pada Hasil pengolahan data di atas yaitu, analisis variabel (Y) Kinerja

pegawai pada indikator kualitas, terdapat jawaban responden pada angket

yang berikan, dimana jawaban responden unutk jawaban sangat setuju

memiliki 12 jawaban dari responden dan untuk jawaban responden dari

angket untuk jawaban setuju memiliki 32 jawaban dari angket responden.

Dari hasil pengolahan data pada angket yang berada ditabel diatas, dapat

ditarik kesimpulan bahwa kinerja pegawai secara signifikan terhadap

indikator kualitas pegawai.


58

2. Dari hasil pengolah data pada tabel yang berada diatas mengenai analisis

variabel (Y) Kinerja pegawai pada indikator kuantitas, terdapat jawaban

responden pada angket yang berikan, dimana jawaban responden untuk

jawaban setuju memiliki 34 jawaban dari responden sedangkan pada

jawaban responden sangat setuju yang berada pada angket yang telah

diberikan kepada responden terdapat 10 jawaban responden. Hasil

pengolahan data angket yang berada pada tabel diatas dapat disimpulkan

bahwa kinerja pegawai secara signifikan pada indikator kuantitas pegawai.

3. Hasil olah data yang terdapat pada tabel diatas pada analisis variabel (Y)

yaitu Kinerja pegawai, indikator ketetapan waktu, jawaban responden

sangat setuju pada angket yang berikan, dimana jawaban responden untuk

jawaban sangat setuju memiliki 12 jawaban dari responden dan untuk

jawaban setuju memiliki 32 jawaban dari responden terhadap angket yang

telah diberikan. Hasil olah data pada angket, disimpulkan bahwa kinerja

pegawai secara signifikan terhadap indikator ketetapan waktu pegawai.

4. Hasil olah data pada tabel yang berada diatas yaitu analisis variabel (Y)

Kinerja pegawai pada Indikator efektivitas, terdapat jawaban responden

pada angket yang berikan, dimana jawaban responden untuk jawaban

sangat setuju memiliki 10 jawaban dari responden dan untuk jawaban

setuju pada responden dari angket yang diberikan yaitu 34 jawaban dari

angket responden. Dari hasil olah data pada angket yang berada pada tabel

diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja pegawai secara signifikan

pada Indikator efektivitas pegawai.


59

5. Hasil olah data pada tabel yang berada diatas yaitu analisis variabel (Y)

Kinerja pegawai pada Indikator kemandirian, terdapat jawaban responden

pada angket yang berikan, dimana jawaban responden untuk jawaban

sangat setuju memiliki 17 jawaban dari responden dan untuk jawaban

setuju pada responden dari angket yang diberikan yaitu 27 jawaban dari

angket responden. Dari hasil olah data pada angket yang berada pada tabel

diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja pegawai secara signifikan

pada Indikator kemandirian pegawai.

6. Hasil olah data pada tabel yang berada diatas yaitu analisis variabel (Y)

Kinerja pegawai pada Indikator komitmen kerja, terdapat jawaban

responden pada angket yang berikan, dimana jawaban responden untuk

jawaban sangat setuju memiliki 19 jawaban dari responden dan untuk

jawaban setuju pada responden dari angket yang diberikan yaitu 25

jawaban dari angket responden. Dari hasil olah data pada angket yang

berada pada tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja pegawai

secara signifikan pada Indikator komitmen kerja pegawai.

5.2.3 Hasil Kuisioner Sistem Kerja

Tabel 5.6
Variabel X (Sistem Kerja)
Ketetapan
Waktu Kerja
Kualitas Kuantitas
No Tl Tl Efektif dan Tl Jl
Efesien
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19 5 3 4 4 16 55
2 5 4 4 5 18 5 5 5 5 20 5 4 4 3 16 54
3 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 3 4 4 3 14 54
4 5 5 5 5 20 4 5 5 5 19 5 4 4 4 17 56
60

5 5 5 5 5 20 5 4 5 4 18 4 3 5 5 17 55
6 5 5 5 5 20 5 5 4 4 18 5 5 5 4 19 57
7 5 5 5 5 20 4 5 5 5 19 5 5 5 5 20 59
8 5 5 5 5 20 5 4 4 4 17 5 4 5 4 18 55
9 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 3 4 5 17 57
10 5 5 4 5 19 5 5 4 4 18 5 4 4 3 16 53
11 5 5 5 5 20 5 4 4 5 18 4 5 4 3 16 54
12 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 3 4 5 17 57
13 5 5 5 5 20 4 5 5 4 18 4 4 5 4 17 55
14 5 5 5 5 20 5 4 4 5 18 5 5 5 4 19 57
15 4 5 5 5 19 5 4 5 5 19 4 3 4 4 15 53
16 5 5 5 5 20 5 5 4 4 18 5 4 4 4 17 55
17 4 5 5 5 19 4 4 4 4 16 4 5 5 4 18 53
18 5 5 5 5 20 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20 56
19 4 4 5 5 18 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20 54
20 4 5 5 5 19 4 5 5 5 19 5 5 5 5 20 58
21 4 5 4 5 18 5 5 5 4 19 5 5 5 5 20 57
22 4 5 3 5 17 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 57
23 4 5 5 4 18 4 5 5 5 19 5 5 5 5 20 57
24 5 5 5 4 19 5 4 4 4 17 5 5 5 5 20 56
25 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19 5 5 4 4 18 57
26 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 4 5 4 5 18 58
27 5 5 4 4 18 5 5 4 5 19 4 5 4 5 18 55
28 5 5 5 4 19 5 5 4 5 19 5 5 4 5 19 57
29 5 4 5 5 19 5 5 5 5 20 4 4 5 5 18 57
30 5 4 4 4 17 5 4 4 5 18 4 5 4 5 18 53
31 5 5 5 5 20 5 5 4 4 18 5 4 5 4 18 56
32 5 5 5 4 19 5 5 5 4 19 5 5 5 4 19 57
33 5 4 5 5 19 4 4 4 4 16 4 4 5 5 18 53
34 5 5 4 5 19 5 5 5 4 19 4 4 5 4 17 55
35 5 4 4 5 18 5 5 5 5 20 4 5 4 5 18 56
36 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 4 5 3 4 16 56
37 5 5 5 5 20 4 5 5 5 19 5 3 4 4 16 55
38 5 4 5 5 19 5 4 5 4 18 5 4 4 3 16 53
39 5 4 4 4 17 5 5 4 4 18 3 4 4 3 14 49
40 4 5 4 5 18 4 5 5 5 19 5 4 4 4 17 54
41 4 4 5 4 17 5 4 4 4 17 4 3 5 5 17 51
42 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19 55
43 4 4 4 4 16 5 5 4 4 18 5 5 5 5 20 54
44 4 5 4 4 17 5 4 4 5 18 5 4 5 4 18 53
61

Jumlah 2428
Sumber: Data Kuisioner yang telah diolah

5.2.4 Hasil Kuisioner Kinerja Pegawai

Tabel 5.7
Variabel Y (Kinerja Pegawai)
Ketetapan
Waktu Kerja Komitmen
Kualitas Kuantitas Efektivitas Kemandirian
No Tl Tl Efektif dan Tl Tl Tl Kerja Tl JL
Efesien
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19 5 3 4 4 16 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19 5 3 4 4 16 110
2 5 4 4 5 18 5 5 5 5 20 5 4 4 3 16 5 4 4 5 18 5 5 5 5 20 5 4 4 3 16 108
3 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 3 4 4 3 14 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 3 4 4 3 14 108
4 5 5 5 5 20 4 5 5 5 19 5 4 4 4 17 5 5 5 5 20 4 5 5 5 19 5 4 4 4 17 112
5 5 5 5 5 20 5 4 5 4 18 4 3 5 5 17 5 5 5 5 20 5 4 5 4 18 4 3 5 5 17 110
6 5 5 5 5 20 5 5 4 4 18 5 5 5 4 19 5 5 5 5 20 5 5 4 4 18 5 5 5 4 19 114
7 5 5 5 5 20 4 5 5 5 19 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 4 5 5 5 19 5 5 5 5 20 118
8 5 5 5 5 20 5 4 4 4 17 5 4 5 4 18 5 5 5 5 20 5 4 4 4 17 5 4 5 4 18 110
9 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 3 4 5 17 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 3 4 5 17 114
10 5 5 4 5 19 5 5 4 4 18 5 4 4 3 16 5 5 4 5 19 5 5 4 4 18 5 4 4 3 16 106
11 5 5 5 5 20 5 4 4 5 18 4 5 4 3 16 5 5 5 5 20 5 4 4 5 18 4 5 4 3 16 108
12 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 3 4 5 17 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 5 3 4 5 17 114
13 5 5 5 5 20 4 5 5 4 18 4 4 5 4 17 5 5 5 5 20 4 5 5 4 18 4 4 5 4 17 110
14 5 5 5 5 20 5 4 4 5 18 5 5 5 4 19 5 5 5 5 20 5 4 4 5 18 5 5 5 4 19 114
15 4 5 5 5 19 5 4 5 5 19 4 3 4 4 15 4 5 5 5 19 5 4 5 5 19 4 3 4 4 15 106
16 5 5 5 5 20 5 5 4 4 18 5 4 4 4 17 5 5 5 5 20 5 5 4 4 18 5 4 4 4 17 110
17 4 5 5 5 19 4 4 4 4 16 4 5 5 4 18 4 5 5 5 19 4 4 4 4 16 4 5 5 4 18 106
18 5 5 5 5 20 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20 112
19 4 4 5 5 18 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20 4 4 5 5 18 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20 108
20 4 5 5 5 19 4 5 5 5 19 5 5 5 5 20 4 5 5 5 19 4 5 5 5 19 5 5 5 5 20 116
21 4 5 4 5 18 5 5 5 4 19 5 5 5 5 20 4 5 4 5 18 5 5 5 4 19 5 5 5 5 20 114
22 4 5 3 5 17 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 4 5 3 5 17 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 114
23 4 5 5 4 18 4 5 5 5 19 5 5 5 5 20 4 5 5 4 18 4 5 5 5 19 5 5 5 5 20 114
24 5 5 5 4 19 5 4 4 4 17 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19 5 4 4 4 17 5 5 5 5 20 112
25 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19 5 5 4 4 18 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19 5 5 4 4 18 114
26 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 4 5 4 5 18 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 4 5 4 5 18 116
27 5 5 4 4 18 5 5 4 5 19 4 5 4 5 18 5 5 4 4 18 5 5 4 5 19 4 5 4 5 18 110
28 5 5 5 4 19 5 5 4 5 19 5 5 4 5 19 5 5 5 4 19 5 5 4 5 19 5 5 4 5 19 114
29 5 4 5 5 19 5 5 5 5 20 4 4 5 5 18 5 4 5 5 19 5 5 5 5 20 4 4 5 5 18 114
30 5 4 4 4 17 5 4 4 5 18 4 5 4 5 18 5 4 4 4 17 5 4 4 5 18 4 5 4 5 18 106
31 5 5 5 5 20 5 5 4 4 18 5 4 5 4 18 5 5 5 5 20 5 5 4 4 18 5 4 5 4 18 112
32 5 5 5 4 19 5 5 5 4 19 5 5 5 4 19 5 5 5 4 19 5 5 5 4 19 5 5 5 4 19 114
62

33 5 4 5 5 19 4 4 4 4 16 4 4 5 5 18 5 4 5 5 19 4 4 4 4 16 4 4 5 5 18 106
34 5 5 4 5 19 5 5 5 4 19 4 4 5 4 17 5 5 4 5 19 5 5 5 4 19 4 4 5 4 17 110
35 5 4 4 5 18 5 5 5 5 20 4 5 4 5 18 5 4 4 5 18 5 5 5 5 20 4 5 4 5 18 112
36 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 4 5 3 4 16 5 5 5 5 20 5 5 5 5 20 4 5 3 4 16 112
37 5 5 5 5 20 4 5 5 5 19 5 3 4 4 16 5 5 5 5 20 4 5 5 5 19 5 3 4 4 16 110
38 5 4 5 5 19 5 4 5 4 18 5 4 4 3 16 5 4 5 5 19 5 4 5 4 18 5 4 4 3 16 106
39 5 4 4 4 17 5 5 4 4 18 3 4 4 3 14 5 4 4 4 17 5 5 4 4 18 3 4 4 3 14 98
40 4 5 4 5 18 4 5 5 5 19 5 4 4 4 17 4 5 4 5 18 4 5 5 5 19 5 4 4 4 17 108
41 4 4 5 4 17 5 4 4 4 17 4 3 5 5 17 4 4 5 4 17 5 4 4 4 17 4 3 5 5 17 102
42 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19 4 4 4 4 16 5 5 5 5 20 5 5 5 4 19 110
43 4 4 4 4 16 5 5 4 4 18 5 5 5 5 20 4 4 4 4 16 5 5 4 4 18 5 5 5 5 20 108
44 4 5 4 4 17 5 4 4 5 18 5 4 5 4 18 4 5 4 4 17 5 4 4 5 18 5 4 5 4 18 106
Jumlah 4856

Sumber: Data kuisioner yang telah diolah

5.2.5 Data Perhitungan Analisis Variabel

Tabel 5.8
Data Perhintungan Sistem Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Sistem Kinerja
N X2 Y2 XY
Kerja (X) Pegawai (Y)
1 55 110 3025 12100 6050
2 54 108 2916 11664 5832
3 54 108 2916 11664 5832
4 56 112 3136 12544 6272
5 55 110 3025 12100 6050
6 57 114 3249 12996 6498
7 59 118 3481 13924 6962
8 55 110 3025 12100 6050
9 57 114 3249 12996 6498
10 53 106 2809 11236 5618
11 54 108 2916 11664 5832
12 57 114 3249 12996 6498
13 55 110 3025 12100 6050
14 57 114 3249 12996 6498
15 53 106 2809 11236 5618
16 55 110 3025 12100 6050
17 53 106 2809 11236 5618
18 56 112 3136 12544 6272
19 54 108 2916 11664 5832
20 58 116 3364 13456 6728
21 57 114 3249 12996 6498
63

22 57 114 3249 12996 6498


23 57 114 3249 12996 6498
24 56 112 3136 12544 6272
25 57 114 3249 12996 6498
26 58 116 3364 13456 6728
27 55 110 3025 12100 6050
28 57 114 3249 12996 6498
29 57 114 3249 12996 6498
30 53 106 2809 11236 5618
31 56 112 3136 12544 6272
32 57 114 3249 12996 6498
33 53 106 2809 11236 5618
34 55 110 3025 12100 6050
35 56 112 3136 12544 6272
36 56 112 3136 12544 6272
37 55 110 3025 12100 6050
38 53 106 2809 11236 5618
39 49 98 2401 9604 4802
40 54 108 2916 11664 5832
41 51 102 2601 10404 5202
42 55 110 3025 12100 6050
43 54 108 2916 11664 5832
44 53 106 2809 11236 5618
JL ƩX = 2428 ƩY = 4856 ƩX = 134150
2
ƩY2=536600 ƩXY=268300
Sumber = Data Kuisioner yang telah diolah

5.3 Analisis Data Hasil Penelitian

5.3.1 Analisis Koefisien Korelasi

Analisis ini digunakan untuk menguji efektivitas sistem kerja terhadap

kinerja pegawai, yaitu dua variabel sistem kerja (X) dengan variabel kinerja

pegawai (Y), yang dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

r= n ∑
xy−( ∑ x¿) ,( ∑ y )
¿
√ ¿ ¿¿

r= 44 ∑
268300−( ∑ 2428¿),( ∑ 4856)
¿
√¿ ¿ ¿
64

44 ∑ 268300−11,790,368
r=
√ {5.902 .600−5,895,184 } . {23,610,400−23,580,736 }
11,805,200−11,790,368
r=
√ {7,416 } . { 29,664 }
14,832
r=
√219,988,224
14,832
r= 14,832

r= 1

Diman:

r = Koefisien Korelasi
n = Jumlah Responden
x = Sistem Kerja
y = Kinerja Pegawai
Tabel 5.9
Interprestasi nilai (r)
Intervaal Koefisien. Tingkat Hubuungan
0.00-0.20 Tidak Memiliki korelasi
0.21-0.40 Memiliki Korelasi yang Kurang
0.41-0.70 Memiliki Korelasi yang Cukup
0.71-0,90 Memiliki Korelasi yang Tinggi
0.91-1.00 Memiliki Korelasi yang Sangat Tinggi
S =umber: Sugiyono, (2014)

Dari hasil analisis yang telah di lakukan pada kantor dinas perhubungan

provinsi sulawesi selatan menunjukkan bahwa sistem kerja hubungan yang tinggi

terhadap kinerja pegawai dengan koefisien korelasi (r) sebesar 1%, setelah

dicocokkan dengan tabel interprestasi menunjukkan bahwa hasil sangat tinggi.

5.3.2 Analisis koefisien determinasi


65

Analisi ini dapat digunakan untuk mengetahui seberapa besar presentasi

efektivitas penerapan sistem kerja (variabel X) terhadap kinerja pegawai (variabel

Y) sehingg dapat di ukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Koefisien Determinasi = r2. 100%

Koefisien Determinasi = (1)2. 100%

Koefisien Determinasi = 1.100%

Koefisien Determinasi = 100%

Hasil olah data dan perhitungan yang berada pada hasil koefisien

determinasi di atas maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas penerapan sistem

kerja mengalami hubungan yang signifikan terhadap kinerja pegawai di kantor

dinas perhubungan provinsi sulawesi selatan sebesar 100 %, yang dimana hasil

dari koefisien korelasi menandakan bahwa sistem kerja secara signifikan terhadap

kinerja pegawai.

5.3.3 Analisi Uji T

Analisis uji t dapat digunakan untuk mengetahui apakah variabel X

(Sistem Kerja) secara signifikan terhadap variabel Y (Kinerja Pegawai).

th = r
√ n−2
1−r
2

th = 1
√ 44−2
1−12

th = 1
√ 42
0

th = 1 .6.49

th = 6.49
66

Nilai tabel menggunakan distribusi t =

a = 0.10

N = 44

dt = N-2

dt = 44-2 = 42

dt = 1.30204

TTabel = 1- Ttabel

jadi TTabel = 1-1.30204

= 0.30204

Gambar 5.1

Kurva Signifikan

Ho = Daerah Penerimaan Ho = Daerah Penolakan

0.30204 0.30204 0 -0.30204 -0.30204

Ternyata t tabel < t hitung = t tabel, atau 0.30204 = 0.30204 > -0.30204,

maka tolak H0 (signifikan) artinya bahwa dapat dikatakan efektivitas penerapan

sistem kerja secara signifikan memiliki hubungan dengan kinerja pegawai di dinas

perhubungan provinsi sulawesi selatan.

5.4 Pembahasan

Bagian ini akan memaparkan hasil penelitian efektivitas penerapan sistem

kerja terhadap kinerja pegawai di dinas perhubungan provinsi sulawesi selatan

Pembahasan ini memberikan jawaban atas rumusan masalah penelitian yang ada

di atas dan penjabarkan hasil pembahasan dapat dilihat, sebagai berikut:


67

1. Sistem kerja

Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem kerja secara

signifikan pada di dinas perhubungan provinsi sulawesi selatan, maka dapat

disimpulkan bahwa sistem kerja menjadikan pegawai untuk mengikuti proses atau

aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan kantor dinas perhubungan

provinsi sulawesi selatan.

2. Kinerja pegawai

Berdasarkan hasil pengujian menunjukkan bahwa Kinerja pegawai (Y)

mempunyai hubungan yang secara signifikan di kantor dinas perhubungan

provinsi sulawesi selatan, maka dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai

menjadikan sebagian pegawai lebih giat untuk mengikuti proses atau mematuhi

aturan yang telah di tetapkan oleh pemerintah provinsi.


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa

sistem kerja mempunyai hubungan yang yang sangat tinggi terhadap kinerja

pegawai. Dari hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan analisis

koefisien korelasi maka dapat disimpulkan bahwa penilaian pengaruh efektivitas

sistem kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai sebesar 1 dan

analisis koefisien determinasi menghasilkan 100%. Sedangkan untuk analisis uji t

yang didapatkan pada penelitian ini -0.30204 dan untuk nilai tabel menggunakan

distribusi t didapatkan 0.30204, maka dapat disimpulkan bahwa nilai t hitung

(sistem kerja) berhubungan dengan kinerja pegawai.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan maka peneliti menyimpulkan

untuk memberikan saran kepada perusahaan kantor dinas perhubungan provinsi

sulawesi selatan. Maka seharusnya dinas perhubungan mempertahankna dan atau

meningkatkan sistem kerja sehingga pegawai merasa nyaman kekita bekerja.

68
DAFTAR PUSTAKA

A Bastari, A eliyana, T wijayanti (2020) effects of transformational leadership styles


on job performance eith job motivation as mediation :a studi in a state-owned
enterprise. Vol.2.No.5.

Ardhana, Komang, Ni Wayan Mujiati & Anak Agung Ayu Sriathi. 2009. Perilaku
Keorganisasian. Edisi Kedua. Yogyakarta: GrahaIlmu.

As’ad, M. 1991. Seri Ilmu Sumber Daya Manusia: Psikologi Industri. Edisi Keempat.
Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

A pattilima, V senduk (2021) hubungan semangat kerja terhadap kinerja pegawai


dikantor dinas tenaga kerja kabupaten minahasa. Vol.1 No.2.

Diputra, IBG Surya, dan I Gede Riana. 2014. Pengaruh Budaya Organisasi dan
Kepuasan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada Hard Rock Hotel
Bali. Studi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Bali.

Hasibuan, M. 2003. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas.


Jakarta: BumiAksara.

Kambey, FL, Suharnomo. 2013. Pengaruh Pembinaan, Pelatihan dan Pengembangan,


Pemberdayaan dan Partisipasi Terhadap Kinerja Karyawan. Studi pada
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro
Semarang.

Krisdiyanto, Ardhyan. 2010. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi


dan Pengaruhnya terhadap Kinerja pegawai. Studi pada Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Widya Manggala Semarang.

Mangkunegara, Anwar P. 2013. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama.

Matina & Syarifuddin. 2014. Pengaruh Pelatihan dan Pengembangan Terhadap


Motivasi Dampaknya Terhadap Prestasi Kerja Karyawan di Lokawisata
Baturraden. Studi pada Jurusan Manajemen Pariwisata Universitas Bina
Sarana Informatika Bandung.

Priansa, Donni Juni. 2014. Perencanaan dan Pengembangan SDM. Bandung :


Alfabeta.

Sugiyono,2014, Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif, yoyakarta, PT.Cipta


Negara.

70
71

Sugiyono,2016, Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif, yoyakarta, PT.Cipta


Nesgara.

Umar, Husein. 2001. Metode Penelitian untuk Skripsi & Tesis Bisnis. Jakarta : Raja
Grafindo Persada

Wibowo.2010. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers.


72

LAMPIRAN

1 1.00000 3.07768 6.31375 12.7062 31.82052 63.65674 318.30884


2 0.81650 1.88562 2.91999 0 6.96456 9.92484 22.32712
3 0.76489 1.63774 2.35336 4.30265 4.54070 5.84091 10.21453
4 0.74070 1.53321 2.13185 3.18245 3.74695 4.60409 7.17318
5 0.72669 1.47588 2.01505 2.77645 3.36493 4.03214 5.89343
6 0.71756 1.43976 1.94318 2.57058 3,14267 3.70743 5.20763
7 0.71114 1.41492 1.89458 2.44691 2.99795 3.49948 4.78529
8 0.70639 1.39682 1.85955 2.36462 2.89646 3.35539 4.50079
9 0.70272 1.38303 1.83311 2.30600 2.82144 3.24984 4.29681
10 0.69981 1.37218 1.81246 2.26216 2.76377 3.16927 4.14370
11 0.69745 1.36342 1.79588 2.22814 2.71808 3.10581 4.02470
12 0.69548 1.35622 1.78229 2.20099 2.68100 3.05454 3.92963
13 0.69383 1.35017 1.77093 2.17881 2.65031 3.01228 3.85198
14 0.69242 1.34503 1.76131 2.16037 2.62449 2.97684 3.78739
15 0.69120 1.34061 1.75305 2.14479 2.60248 2.94671 3.73283
16 0.69013 1.33676 1.74588 2.13145 2.58349 2.92078 3.68615
17 0.68920 1.33338 1.73961 2.11991 2.56693 2.89823 3.64577
18 0.68836 1.33039 1.73406 2.10982 2.55238 2.87844 3.61048
19 0.68762 1.32773 1.72913 2.10092 2.53948 2.86093 3.57940
20 0.68695 1.32534 1.72472 2.09302 2.52798 2.84534 3.55181
21 0.68635 1.32319 1.72074 2.08596 2.51765 2.83136 3.52715
22 0.68581 1.32124 1.71714 2.07961 2.50832 2.81876 3.50499
23 0.68531 1.31946 1.71387 2.07387 2.49987 2.80734 3.48496
24 0.68485 1.31784 1.71088 2.06866 2.49216 2.79694 3.46678
25 0.68443 1.31635 1.70814 2.06390 2.48511 2.78744 3.45019
26 0.68404 1.31497 1.70562 2.05954 2.47863 2.77871 3.43500
27 0.68368 1.31370 1.70329 2.05553 2.47266 2.77068 3.42103
28 0.68335 1.31253 1.70113 2.05183 2.46714 2.76326 3.40816
29 0.68304 1.31143 1.69913 2.04841 2.46202 2.75639 3.39624
30 0.68276 1.31042 1.69726 2.04523 2.45726 2.75000 3.38518
31 0.68249 1.30946 1.69552 2.04227 2.45282 2.74404 3.37490
32 0.68223 1.30857 1.69389 2.03951 2.44868 2.73848 3.36531
33 0.68200 1.30774 1.69236 2.03693 2.44479 2.73328 3.35634
34 0.68177 1.30695 1.69092 2.03452 2.44115 2.72839 3.34793
35 0.68156 1.30621 1.68957 2.03224 2.43772 2.72381 3.34005
73

36 0.68137 1.30551 1.68830 2.03011 2.43449 2.71948 3.33262


37 0.68118 1.30485 1.68709 2.02809 2.43145 2.71541 3.32563
38 0.68100 1.30423 1.68595 2.02619 2.42857 2.71156 3.31903
39 0.68083 1.30364 1.68488 2.02439 2.42584 2.70791 3.31279
40 0.68067 1.30308 1.68385 2.02269 2.42326 2.70446 3.30688
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.02108 2.42080 2.70118 3.30127
42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01954 2.41847 2.69807 3.29595
43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01808 2.41625 2.69510 3.29089
44 0.67011 1.30109 1.68023 2.01669 2.41413 2.69228 3.28607
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01537 2.41212 2.68959 3.28148
46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01410 2.41019 2.68701 3.27710
47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01290 2.40835 2.68456 3.27291
48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01174 2.40658 2.68220 3.26891
49 0.67953 1.29907 1.67655 2.01063 2.40489 2.67995 3.26508
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00958 2.40327 2.67779 3.26141
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00856 2.40172 2.67572 3.25789
52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00758 2.40022 2.67373 3.25451
53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00665 2.39879 2.67182 3.25127
54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00575 2.39741 2.66998 3.24815
55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00488 2.39608 2.66822 3.24515
56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00404 2.39480 2.66651 3.24226
57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00324 2.39353 2.66487 3.23948
58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00247 2.39238 2.66329 3.23680
59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00172 2.39123 2.66176 3.23421
60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00100 2.39012 2.66028 3.23171
61 0.67853 1.29558 1.67022 2.00030 2.39805 2.65886 3.22930
62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99962 2.38801 2.65748 3.22696
63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99897 2.38701 2.65615 3.22471
64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99834 2.38604 2.65485 3.22253
65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99773 2.38510 2.65360 3.22041
66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99714 2.38419 2.65239 3.21837
67 0.67817 1.29432 1.66782 1.99656 2.38330 2.65122 3.21639
68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99601 2.38245 2.65008 3.21446
69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99547 2.38161 2.64898 3.21260
70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99495 2.38081 2.64790 3.21079
71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99444 2.38002 2.64686 3.20903
72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99394 2.37926 2.64585 3.20733
74

73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99346 2.37852 2.64487 3.20567


74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99300 2.37780 2.64391 3.20406
75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99254 2.37710 2.64298 3.20249
76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99210 2.37642 2.64208 3.20096
77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99167 2.37576 2.64120 3.19948
78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99125 2.37511 2.64034 3.19804
79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99085 2.37448 2.63950 3.19663
80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99045 2.37387 2.63869 3.19526
1.99006
75

KUESIONER PENELITIAN ANALISIS EFEKTIVITAS PENERAPAN


SISTEM KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS
PERHUBUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

PENGATAR

Kepada Yth

Bapak/Ibu Pegawai kantor Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi Sulawesi

Selatan

Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas

kesediaannya membantu saya untuk memberi pilihan jawaban pada pernyataan

kuesioner yang diajukan. Saya sangat menjamin kerahasiaannya dan tidak perlu ragu

untuk menjawabnya, karena hal ini dibutuhkan hanya untuk keperluan ilmiah semata

dan tidak mempunyai efek lain terhadap eksistensinya.

Tujuan saya mengadakan penelitian ini adalah untuk menguji konsep apakah

efektivtas penerapan sistem kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Untuk itu

kami mohon untuk memberikan pilihan jawaban yang sejujur-jujurnya sehingga

penelitian ini dapat bermanfaat sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini.

IDENTITAS RESPONDEN

NAMA :……………………………………
USIA : ……………………………………
JENIS KELAMIN : ……………………………………
JENJANG PENDIDIKAN : ……………………………………
MASA KERJA : ……………………………………
76

JABATAN SAAT INI : ……………………………………


LAMA MENJABAT : ……………………………………
PETUNJUK UMUM PENGISIAN KUESIONER

Adapun petunjuk pengisiannya adalah sebagai berikut:

1. Bapak/ibu diharapkan mengisi seluruh pertanyaan sesuai dengan petunjuk

pengisian.

2. Tidak ada jawaban benar atau salah, oleh karena itu dimohon untuk mengisi

jawaban sesuai dengan kondisi sebenarnya. Seluruh jawaban akan kami

perlakukan dengan sangat rahasia.

3. Pertanyaan kami mempergunakan skala 1 sampai dengan 5 yang berarti:

Angka 1 = sangat tidak setuju (STS)


Angka 2 = tidak setuju (TS)
Angka 3 = Ragu-ragu (RG)
Angka 4 = setuju (S)
Angka 5 = sangat setuju. (SS)

N ST
Keterangan Variabel X SS S RG TS
o S
Disiplin Waktu
Saya selalu masuk dan pulang kerja sesuai dengan
1
aturan kantor
Saya melaksanakan tugas sesuai dengan waktu
2
yang telah di tentukan.
Saya melaksanakan tanggung jawab saya sesuai
3
dengan waktu yang telah di tentukan.
Kuantitas Kerja
1 Saya selalu menetapkan target dalam bekerja
Saya selalu bekerja dengan jumlah tugas dari
2
kantor yang banyak
3 Saya bekerja berdasarkan jumlah
Kualitas Kerja
1 Saya selalu menjaga kerapian saat bekerja
2 Saya selalu menjaga kebersihan saat bekerja
3 Saya selalu menjaga keteraturan saat bekerja
77

No Keterangan Variabel Y SS S RG TS STS


Disiplin Waktu
Saya selalu masuk dan pulang kerja sesuai dengan
1
aturan kantor
Saya melaksanakan tugas sesuai dengan waktu
2
yang telah di tentukan.
Saya melaksanakan tanggung jawab saya sesuai
3
dengan waktu yang telah di tentukan.
Kuantitas Kerja
1 Saya selalu menetapkan target dalam bekerja
Saya selalu bekerja dengan jumlah tugas dari
2
kantor yang banyak
3 Saya bekerja berdasarkan jumlah
Kualitas Kerja
1 Saya selalu menjaga kerapian saat bekerja
2 Saya selalu menjaga kebersihan saat bekerja
3 Saya selalu menjaga keteraturan saat bekerja
Kemandirian
Saya akan mempertimbangkan pendapat orang lain
1
yang lebih berpengalaman
Saya dapat mengerjakan tugas kantor tanpa
2
meminta bantuan orang lain.
Saya memandang perlu menaati aturan-aturan di
3
dalam kantor
Efektivitas
1 Saya dapat bekerja sama dengan baik
Kerja sama yang baik dapat menghasilkan
2
efektivitas kerja yang tinggi
Sarana dan prasarana yang disediakan selalu
3
dipergunakan secara optimal
Komitmen Kerja
Saya akan merasa sangat berbahagia
1
menghabiskan sisa karir saya di kantor ini
Saya merasa masalah yang terjadi di perusahaan
2
menjadi permasalahan saya juga
Saya merasa menjadi bagian keluarga pada kantor
3
ini.
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92

You might also like