Professional Documents
Culture Documents
Final Proposal Gian Neysa
Final Proposal Gian Neysa
PROPOSAL PENELITIAN
NIM : A12221113
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2022
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara (ASN) dapat meningkat. Aparatur Sipil Negara pada Biro Kepegawaian
utama untuk memiliki nilai integritas khususnya yang memiliki posisi jabatan
promosi, mutasi, dan penempatan jabatan yang dikelola dengan baik berdasarkan
Sipil Negara melalui tahap seleksi yang creadible, akuntabel, responsibility dan
kegagalan saat tahap seleksi pengembangan karir karena tidak memiliki afiliasi
1
politik, kedekatan hubungan, dan pembayaran suap (Gravitasi). Klasifikasi untuk
yang lebih tinggi, namum klasifikasi ini secara perlahan tergeser oleh politisasi
pemilihan pejabat menyebabkan nilai integritas hanya sebagai teks dan hafalan
para penguasa. Jabatan pengembangan karir Aparatur Sipil Negara yakni Sekjen,
Dirjen, Kelapa LPND, Kepala Dinas dan lain-lain yang diangkat berdasarkan
Undang-Undang No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan
Pemerintah No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (ASN)
(PP Manajemen Pegawai Negeri Sipil, Tahun 2017) sebagai dasar perencanaan
sukses di dalam pengembangan karir Aparatur Sipil Negara yang belum mampu
untuk diimplementasikan.
2
posisi jabatan lama ke posisi jabatan yang baru, yang memiliki profesionalitas
yang dilihat demi kenyaman masyarkat atau konsumen dapat di lihat pada sektor
Jabatan fungsional dari Jabatan Aparatur Sipil Negara yang dibiarkan untuk
yang kosong dengan jumlah 25.276 pada tahun 2018 dan pada tahun 2019 yang
berjumlah 24.838 berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan.
Rekrutmen dan seleksi pejabat Aparatur Sipil Negara dalam jabatan terkadang
politis dan praktek Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) yang dilakukan oleh
Bupati Kudus terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) dengan melakukan jual
beli jabatan posisi pengisian jabatan eselon II, II, dan IV, serta ditetapkanya Plt
yang menjadi tersangka karena menyerahkan uang Rp 250 juta untuk karirnya.
3
Sistem penetapan jabatan Aparatur Sipil Negara seperti ini berdampak pada
minimnya kompetensi dan integritas seorang pejabat. Hasil penilaian pada talent
pool yang dilakukan Badan Kepegawaian Negara (BKN) tahun 2018 terhadap
2.194 ASN yang terdiri 374 JPT Pratama dan 1.820 Jabatan Administrator yang
angka maksimal, terhitung hanya 3,74% dari total 2.194 yang telah mengikuti
penilaian memiliki kompetensi dan potensi yang tinggi (Angga, 2018). Hal ini
kasus hukum seperti kasus suap dan jual beli, mutasi, promosi dan lain-lainnya.
2019); bahwa:
Spoil system dan bukanlah berdasarkan merit system yang menghargai keahlian
nilai integritas adalah komponen yang sangat penting diinstasi pemerintah. Nilai
4
integritas dalam pengembangan karir Aparatur Sipil Negara adalah penarikan
Aparatur sipil negara di atur dalam Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (UU ASN) Pasal 69 ayat 1 bahwa pengembangan
pada ayat (1) dilakukan dengan mempertimbangkan integritas dan moralitas (UU
ASN, 2014).
Sipil Negara dijadikan dasar sebagai fokus pelaksanaan rencana suksesi, yang
pemerintah.
karir dari Aparatur Sipil Negara, maka dari itu penulis tertarik mengambil judul
5
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka dari itulah
B. Tujuan Penelitian
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
Dapat digunakan sebagai bahan dari referensi tugas akhir penelitian yang
b. Peneliti
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagaimana yang dinyatakan Rivai dan
bahwa:
ditentukan oleh seberapa jauh rakyat memperoleh akses pelayanan yang sama
7
tanpa membedakan, etnis, agama, maupun aspirasi politiknya. Dalam rangka itu,
yang ada sangat diperlukan bagi tata pemerintahan yang baik dan beribawa
(Good governance).
Negara Berbicara mengenai aparatur tentu tidak lepas dari teori Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM), yang dimana aparatur memiliki peran strategis
MSDM menjadi dua kelompok yaitu, MSDM dalam artian makro dan mikro.
meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar lebih produktif dan mampu
dalam pencapaian sumber daya manusia yang berkualitas. MSDM dalam arti
mikro adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pendayagunaan SDM yang
fokus pada efisiensi dan efektifitas kinerja dalam rangka memaksimalkan laba.
pelayanan publik yang semakin baik atau bisa dikatakan sedang mencari model
8
efektifitas dan efisiensi terbaik untuk kegiatan pemerintahan serta pelaksanaan
yang memadai agar menjalankan strategi.” Hal ini berbeda dengan manajemen
yang diambil dan aktivitas yang dilaksanakan selalu mengacu pada kebutuhan
kompetensi jabatan dan kompetensi individu yang terukur dan dapat teramati
validitasnya atas dasar perilaku seseorang yang bekerja pada organisasi. Dengan
Kompetensi dalam hal organisasi merupakan suatu hal yang sangat penting
Namun, ketika dikaitkan dengan sumber daya manusia yang berada di dalam
9
terhadap kualitas organisasi. Pengembangan karir digunakan sebagai kriteria
lebih sering pada lebih banyak situasi dengan hasil yang lebih baik, daripada apa
dibutuhkan agar dapat mengetahui tingkat kinerja yang diharapkan kategori baik
sebagai dasar bagi evaluasi kinerja. Dalam rumusan standar kompetensi tentang
diharapkan.
perlu disimak berbagai hal ataupun faktor kunci keberhasilan (Critical success
10
seimbang dengan kebutuhan organisasi, pengembangan karier dan kesejahteraan
Reform).
daya aparatur dengan sasaran utama untuk menjelaskan kinerja pegawai sesuai
penyusunan peta jabatan pada setiap satuan organisasi baik pusat maupun
daerah.
PNS.
sasaran dan menjadi relevan untuk menjawab tugas reformasi pada pencapaian
11
B. Penelitian Terdahulu
Nama Teknik
No Tahun Judul Hasil Penelitian
Penelitian Analisis Data
Hasil penelitianya
menunjukan
bahwa,
Pemerintah Desa
Pengembangan Pandanrejo dalam
kompetensi pengembangan
aparatur dalam kompetensi yaitu
Shokib dan perspektif selain di internal
1 Sugeng 2016 pengelolaan Kualitatif ada studi banding
Rusmiwari dan pelayanan atau workshop
umum di juga
kantor desa mendelegasikan
Pandanrejo aparaturnya untuk
mengikuti
pembinaan dan
bimbingan teknis
(Bimtek).
Hasil penelitian
ini di harapkan
memberi wawasan
dan masukan bagi
Strategi Badan Diklat
pengembangan Daerah Istimewa
kompetensi Yogyakarta dalam
dan kualitas perumusan srategi
sumber daya pengembangan
manusia kompetensi dan
Tedi
2 2016 aparatur di Kualitatif kualitas sumber
Suherman
badan daya manusia
pendidikan dan aparatur dimasa
pelatihan berikutnya, dan
Daerah dapat memberikan
Istimewa sumbangan
Yogyakarta pengetahuan
ataupun referensi
bagi penelitian
selanjutnya yang
relevan.
12
C. Kerangka Pikir
karir aparatur sipil negara selain membutuhkan biaya yang jika diukur dalam
Fenomena citra yang buruk ASN di mata masyarakat dan masih banyaknya
yang melekat dalam dirinya yang dapat digunakan untuk mengukur kinerjanya
berdasarkan kriteria dan standar penilaian tertentu. Sesuatu yang dimaksud bisa
menyangkut motif, konsep, diri, sifat, pengetahuan dan pengembangan karir dari
13
Strategi Pengembangan Karir Aparatur Sipil
Negara Provinsi Sulawesi Selatan
14
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
tentang masalah yang akan dibahas dan lapangan (tempat melakukan penelitian
tingkah laku manusia dalam situasi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri.
B. Fokus Penelitian
yang digunakan oleh instansi atau organisasi untuk memberikan citra yang baik
kepada masyarakat.
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Data Kualitatif, yaitu data yang berupa keterangan, penjelasan dari hasil
interview, wawancara, kuesioner atau observasi di lapangan yang bersifat
penjelasan dalam analisis. Jenis data ini diperoleh dari sumber primer.
15
b. Data Kuantitatif, yaitu data yang berupa angka-angka yang diperoleh dari
sumber data sekunder pada Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan
2. Sumber Data
Untuk melengkapi data yang digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti
a. Data Primer adalah data dan informasi langsung yang diperoleh dari
narasumber melalui wawancara yang berkaitan dengan permasalahan.
b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan tertulis, yang data
tersebut disajikan dalam bentuk laporan, biasanya dalam bentuk narasi
1. Observasi
Observasi merupakan alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
fenomena dan objek yang diteliti. Sutrisno Hadi yang mengemukakan bahwa
“Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun
2. Wawancara
Wawancara adalah proses tanya jawab di dalam penelitian yang berlangsung
secara lisan antara dua orang atau lebih dengan cara bertatapan, mendengarkan
16
interview merupakan metode pengumpulan data untuk mendapatkan keterangan
lisan melalui tanya jawab dan berhadapan langsung kepada orang dapat
memberikan keterangan. Teknik ini memberikan data sekunder dan data primer
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan yang telah berlalu dan juga dokumentasi
gambar misalnya, foto, gambar hidup, sketsa, dan lainlain. Sugiyono (2008).
Semua data terkumpul dari sumber data di lapangan, maka data tersebut
selanjutnya dianalisa secara deskriptif kualitatif. Analisis data adalah suatu fase
penelitian yang sangat penting karena dengan melalui analisis data inilah penulis
memperoleh hasil dari penelitian yang dilakukan. Analisis data adalah proses
mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara, catatan lapangan dan bahan lainnya sehingga dapat dengan mudah
(2013).
Metode induktif, yaitu teknik analisis data dari suatu data yang bersifat
2. Metode deduktif, yaitu teknik analisis data dari segala data yang adan dan
17
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan PNS
Rasyid, Ryaas. (1998). Makna Pemerintahan: Tinjauan Dari Segi Etika dan
Kepemimpinan, Yarip Watampone, Jakarta.
Rivai dan Sagala. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan
dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT. Raja Gravindo.
18
Sudarmanto (2009). Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM, Yogyakarta:
pustaka pelajar
19