You are on page 1of 7

LAPORAN KASUS III

Penatalaksanaan Gingivitis Pada Pasien Di RSUD Adnaan WD

Oleh :
Drg. Dilla Puteri Anggaraini

Pendamping :
drg. Tia Ardhana Riswari

PROGRAM INTERNSIP DOKTER GIGI

DINAS KESEHATAN KOTA PAYAKUMBUH

UPTD RSUD DR ADNAAN WD

2023
Laporan Kasus III
Penatalaksanaan Gingivitis Pada Pasien Di RSUD Adnaan WD

A. Pendahuluan

Gingivitis merupakan peradangan gusi yang paling sering terjadi dan


merupakan respon inflamasi tanpa merusak jaringan pendukung (Carranza dan
Newman, 1996; Jenkins dan Allan, 1999). Faktor lokal penyebab gingivitis adalah
akumulasi plak. Gingivitis mengalami perubahan warna gusi mulai dari kemerahan
sampai merah kebiruan, sesuai dengan bertambahnya proses peradangan yang terus-
menerus. Umumnya setiap individu mengalami peradangan gusi dengan keparahan
dan keberadaannya yang sangat bervariasi sesuai dengan umur, jenis kelamin, status
sosial ekonomi, tingkat pendidikan, dan lain sebagainya (Forrester dkk, 1981;
Mathewson dan Primosch, 1995). Penyakit gingivitis kronis merupakan suatu
penyakit gusi yang timbul secara perlahan-lahan dalam waktu yang lama. Apabila hal
ini terus dibiarkan tanpa perawatan yang baik dan benar, maka dapat menimbulkan
periodontitis (Hoag dan Pawlak, 1990; Manson dan Eley, 1993).

Gingivitis disebabkan oleh akumulasi bakteri pLak karena kebersihan mulut


yang buruk, kalkulus, iritasi mekanis, dan posisi gigi yang tidak teratur dapat menjadi
faktor pendukung. Bakteri plak dalam jumlah banyak mengganggu hubungan tuan
rumah-parasit dan dapat menyebabkan karies gigi dan penyakit periodontal (Laskaris,
2000; McDonald dan Avery, 2004). Umumnya plak berakumulasi dalam jumlah yang
sangat banyak di regio interdental yang sempit, inflamasi gusi cenderung dimulai
pada daerah papila interdental dan menyebar dari daerah tersebut ke sekitar leher gigi.
Perawatan utama yang dilakukan terhadap gingivitis yaitu menghilangkan faktor
etiololgi serta faktor lokal, pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut dengan sebaik
mungkin serta melakukan tindakan profilaksis.
B. Data Administrasi Pasien
Nama : Hassynta Khuluqy
No. Registrasi : 049588
Status Kepegawaian : Non- Pegawai
Asuransi : -
Tanggal Pendaftaran : 11-07-2023
Alamat : Cubadak Air
Agama : Islam
Suku : Minang
Pekerjaan : Pelajar
Bahasa Ibu : Minang
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir : 27-05-2008
Umur : 14 tahun
Tinggi Badan :-
Berat Badan :
Habitus :-

C. Data Klinis
 Anamnesis Pasien
1. Chief Complain
Pasien datang dengan keluhan gusi sering berdarah dan bau mulut sehingga ingin
dilakukan pembersihan karang gigi.
2. Present Illness
Gusi sering berdarah jika sedang menggosok gigi dan sudah berlangsung 2 bulan.

3. Past Dental History


Pasien belum pernah melakukan scalling ke dokter gigi untuk membersihkan
karang gigi.

4. Family History
Orang tua dan saudara kandung pasien tidak dicurigai memiliki riwayat penyakit
sistemik.
5. Post Medical History
Pasien tidak dicurigai memiliki riwayat penyakit sistemik. Pasien tidak memiliki
alergi obat-obatan atau makanan tertentu. Pasien tidak sedang mengonsumsi obat
rutin.

6. Social History
Pasien Pelajar

D. Pemeriksaan Jasmani
 Tanda Vital
Tensi : 120/70 mmHg
Nadi : 80/ menit
Nafas : 18/ menit
Tingkat Kesadaran : Compos Mentis

 Pemeriksaan Objektif
Ekstra Oral : Tidak ada keluhan
Intra Oral : terdapat kalkulus derajat 2 pada rahang bawah pasien

E. Pemeriksaan Penunjang
Tidak perlu dilakukan.
F. Diagnosis
Gingivitis Plak Induce

G. Strategi Penangan Masalah


 Diagnosis Klinis
Telah dilakukannya pembersihan karang gigi pada area rahang bawah pada Rabu 11
Juli 2023 di poli gigi RSUD Dr Adnaan WD Payakumbuh. Adapun Alat, bahan, dan
tahapan kerjanya sebagai berikut:
1. Alat
- Diagnostik set
- Scaler elektrik
2. Bahan
- Suction tip

3. Tahapan Kerja
- Instruksikan pasien untuk berkumur terlebih dahulu
- Dilajutkan dengan prosedur skeling dengan alat ultrasonic dengan cara
menempelkan tip pada area permukaan gigi yang akan dilakukan pembersihan
kalkulus dengan tekanan ringan.
- Lakukan skeling pada seluruh area Rahang bawah
- Cek dengan sonde, dengan menjalankan ujung sonde pada area permukaan
gigi sampai tidak ada tahanan lagi
- Dental Health Education (DHE):
 Menyikat gigi 2 kali sehari pagi setelah makan dan malam sebelum tidur
 Memperbanyak memakan sayur dan buah,
 Minum air yang cukup
 Kontrol minimal 6 bulan sekali

Sebelum Sesudah
Daftar Pustaka

1. Carranza, F. A., Newman, M. G. 2002. Clinical Periodontology. 10th ed. Tokyo:


W. B. Saunders Company
2. Jenkins, E., dkk. 1999. Periodontics: A Synopsis. New Delhi: Wrigh
3. Forrester, D. J., dkk. 1981. Pediatric Dental Medicine. Philadelphia: Lea &
Febiger.
4. Mathewson, R. J., Primosch, R. E. 1995. Fundamentals of Pediatric Dentistry. 3rd
ed. USA: Quintessence Publishing Company Inc.
5. Hoag, P.M., Pawlak, E. A. 1990. Essentials of Periodontics. Toronto: The C. V.
Mosby Company.
6. Manson, J. D., Eley, B. M.; 1993. Buku Ajar Periodonti (Outline of Periodontics).
Alih bahasa: drg. Anastasia S. Editor: drg. Susianti K. 2nd ed. Jakarta: Hipokrates.
7. Laskaris, G. 2000. Color Atlas of Oral Diseases in Children and Adolescents. New
York: Thieme.
8. McDonald, R. E., Avery, D. R. 2004. Dentistry for The Child and Adolescent. 9th
ed. Toronto: The C. V. Mosby Company.

You might also like