Professional Documents
Culture Documents
KOTA LHOKSEUMAWE
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas izin-Nya
penyusunan Panduan Budaya Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum Az-Zuhra
LhokseumaweTahun 2022 ini dapat terwujud.
Panduan Budaya Keselamatan Pasien merupakan dokumen yang menjadi Panduan
Tim PMKP
BAB I
PENDAHULUAN
akhirnya merugikan kemajuan Budaya Keselamatan Pasien. Just Culture adalah model
terkini mengenai pembentukan suatu budaya yang terbuka, adil, pantas, menciptakan
budaya belajar, merancang sistem-sistem yang aman serta mengelola perilaku yang
terpilih (human error, at risk behavior, reckless behavior). Model ini melihat peristiwa-
peristiwa bukan sebagai hai-hal yang perlu diperbaiki, tetapi sebagai peluang-peluang
untuk memperbaiki pemahaman baik terhadap risiko dari sistem maupun risiko perilaku.
BAB II
RUANG LINGKUP
Terdapat banyak elemen ruang lingkup Budaya Keselamatan Pasien, dimana dapat di
rumuskan menjadi 5 dimensi Budaya Keselamatan Pasien, yaitu budaya keterbukaan
(open culture), budaya keadilan (just culture), budaya pelaporan (report culture), budaya
belajar (learning culture) dan budaya informasi (informed culture) seperti yang
disampaikan Carthey &Clarke (2010)
Budaya Keterbukaan Budaya Keadilan Budaya Pelaporan Budaya Belajar Budaya Informasi
-Keterbukaan - Staffing - Frekuensi - Pembelajaran -Umpan
Komunikasi - Respon pelaporan organisasi dan balik dan
-Kerjasama non kejadian perbaikan komunikasi
dalam unit punitif - Jumlah berkelanjutan tentang
-Kerjasama t erhadap kejadian -Harapan dan kesalahan
antar unit kesalahan yang tindakan -Serah
-Persepsi dilaporkan supervisor/ terima dan
keseluruhan manajer dalam transisi
tentang KP promosi
------Dukungan -Pasien Safety
manajemen terhadap Grade
upaya KP
bermoral, ramah dan nyaman. Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Rumah Sakit
Rumah Sakit Umum Az-Zuhra Lhokseumawe, maka diperlukan Budaya
Keselamatan Pasien berlandaskan motto yang sudah tertanam dalam setiap personel
Rumah Sakit Umum Az-Zuhra Lhokseumawe.
Budaya disini terdiri dari budaya non diskriminatif, manusiawi, empati, ikhlas,
profesional, solid, komitmen, transparan, akuntable, integritas, kepedulian, kolaborasi,
penyempurnaan, berkesinambungan dan keunggulan. Mengingat pentingnya penerapan
Budaya Keselamatan Pasien terutama dalam mengurang insiden Kejadian
Tidak Diharapkan (KTD) perlu diketahui bagaimana gambaran Budaya Keselamatan
didapatkan dengan melakukan survey yang dilakukan kepada personil Rumah Sakit
Umum Az-Zuhra Lhokseumawe berupa pengisian kuesioner
Kelima Budaya Keselamatan Pasien merupakan gabungan dari 12 Budaya
Keselamatan Pasien yang ada di Rumah Sakit Umum Az-Zuhra Lhokseumawe. Pada
budaya keterbukaan terdapat elemen budaya Rumah Sakit berupa kepedulian, ikhlas,
komitmen dan kolaborasi, Pada budaya keadilan terdapat elemen budaya Rumah Sakit
berupa manusiawi, empati, non diskriminatif dan solid. Area budaya pelaporan
merupakan gambaran budaya Rumah Sakit berupa budaya transparan dan akuntable.
Area budaya belajar terdiri dari budaya profesional, integritas dan penyempurnaan
Ketentuan tata laksana Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Umum Az-Zuhra
Lhokseumawe adalah sebagai berikut :
a. Populasi
Populasi untuk mengukur Budaya Keselamatan Pasien adalah tenaga klinis yang
melakukan asuhan kepada pasien di Rumah Sakit Umum Az-Zuhra Lhokseumawe yang
meliputi tenaga medis (dokter umum, dokter spesialis), tenaga keperawatan (perawat,
bidan) dan tenaga penunjang medis (staf farmasi, laboratorium, radiologi, fisioterapi dan
ahli gizi)
b. Sampel
Sampel diambil dari perwakilan masing-masing unit yang memenuhi kriteria inklusi dan
tidak terdapat kriteria eksklusi.
c. Kriteria Inklusi
1) Semua personil di Rumah Sakit Umum Az-Zuhra Lhokseumawe baik
2) Merupakan tenaga klinis yang memberikan asuhan pada pasien meliputi
dokter umum, dokter spesialis, perawat, bidan, staf laboratorium,
radiologi, fisioterapi, apoteker / asisten apoteker dan ahli gizi.
d. Kriteria Enklusi
1 ) Semua personil di Rumah Sakit Umum Az-Zuhra Lhokseumawe yang
Sedang menjalani masa cuti panjang
2) Semua personil di Rumah Sakit Umum Az-Zuhra Lhokseumawe yang
yang sedang menjalani pendidikan di luar Rumah Sakit
3. Instrumen
Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien dilakukan menggunakan kuesioner Agency for
Healthcare Research and Guality (AHRQ) yang mana merupakan kuesioner yang paling
banyak direkomendasikan untuk mengukur Budaya Keselamatan Pasien karena telah
terjamin validitas dan reabilitasnya. Terdapat 12 elemen dalam kuesioner tersebut yaitu
sebagai berikut :
Dalam kuesioner AHRQ ke 12 elemen tersebut dijabarkan menjadi kuesioner yang terdiri
atas 50 pertanyaan, yang mencakup 29 pertanyaan untuk dimensi tingkat unit, 11
pertanyaan untuk dimensi tingkat Rumah Sakit, 4 pertanyaan untuk dimensi tingkat output
dan 6 pertanyaan untuk variabel latar belakang responden. Kuesioner ini menggunakan
skala Likert untuk 5 pilihan jawaban mulai dari “sangat tidak setuju” sampai “sangat setuju”
atau mulai dari “tidak pernah” sampai “selalu”
4. Pengolahan data
Pengolahan data dikakukan dengan cara memeriksa kelengkapan isi kuesioner (editing)
dan apabila dijumpai adanya ketidaklengkapan maka akan dikembalikan kepada
responden untuk di lengkapi, kemudian dilakukan pembuatan kode (coding) dari setiap
nilai jawaban responden pada setiap variabel. Hasil skala likert dalam kuesioner dibagi
atas pertanyaan positif (“setuju” dan “sangat setuju” atau “selalu” dan “sering”) serta
pertanyaan negatif (“sangat tidak setuju” dan “tidak setuju” atau “tidak pernah” dan
“jarang”). Data dimasukan ke dalam komputer dan dilakukan pengecekan kembali
kebenaran data yang sudah di entry dan kemudian dilakukan analisis data dan hasilnya
dilaporkan untuk dilakukan tindak lanjut.
Pengolahan data juga ada yang dilakukan dengan menggunakan google form memakai
pertanyaan dari ke 12 elemen pada Budaya Keselamatan Pasien tersebut, dengan 50
pertanyaan dimana jika sejumlah responden sudah mengisi link google form yang
dibagikan, selanjutnya dari tim keselamatan pasien Rumah Sakit Sakit Umum Az-Zuhra
Lhokseumawe akan langsung dapat melihat prosentase atau hasil dari jawaban yang
dipilih sejumlah responden tersebut.
5. Evaluasi
Hasil pengolahan data Budaya Keselamatan Pasien akan menjadi dasar untuk melakukan
evaluasi dan perbaikan terhadap Budaya Keselamatan Pasien yang ada di Rumah Sakit
Sakit Umum Az-Zuhra Lhokseumawe
BAB IV
DOKUMENTASI
Mengetahui
Direktur Rumah Sakit Umum Az-Zuhra
“Keselamatan Pasien Rumah Sakit” adalah suatu system dimana RS membuat asuhan
pasien lebih aman. Yang meliputi *asesmen risiko, *identifikasi & pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien,*pelaporan & analisisinsiden,
*kemampuan belajar dari insiden & tindak lanjutnya serta *implementasi solusi untuk
meminimalkan timbulnya risiko.
Insiden Keselamatan Pasien (IKP) : setiap kejadian atau situasi yang dapat
mengakibatkan/berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cedera, cacat, kematian dll)
yang tidak seharusnya terjadi.
“Kondisi Potensial Cidera – KPC“ (situasi atau kondisi yang perlu dilaporkan) : suatu
situasi / kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi
insiden contoh :- IGD yang sangat sibuk tetapi jumlah personil selalu kurang/understaffed
- penempatan defibrillator di IGD ternyata diketahui bahwa alat tersebut rusak, walaupun
belum diperlukan.
“Kejadian Nyaris Cidera – KNC” : terjadinya insiden yang belum sampai terpapar /
terkena pasien. contoh :- unit transfusi darah sudah terpasang pada pasien yang salah,
tetapi kesalahan tersebut segera diketahui sebelum transfusi dimulai.
“Kejadian Tidak Cidera – KTC”: suatu insiden yang sudah terpapar ke pasien tetapi
tidak timbul cedera. contoh : - darah transfusi yang salah sudah dialirkan tetapi tidak
timbul gejala inkompatibilitas.
“Kejadian Tidak Diharapkan – KTD” : adalah insiden yang mengakibatkan cedera pada
pasien. contoh : transfusi yang salah mengakibatkan pasien meninggal karena reaksi
hemolysis.
SS = Sangat Setuju, S = Setuju, N = Netral, TS = Tidak Setuju, STS = Sangat Tidak Setuju
Jika unit kami sedang sibuk, maka unit lain akan membantu
11
12 Ketika insiden keselamatan pasien dilaporkan, yang
dicatat/dibicarakan adalah pelakunya, bukan masalahnya
2
3 Ketika beban kerja kami tinggi, kepala unit kami meminta
kami bekerja cepat meski dengan mengambil jalan pintas
Bagian C : Komunikasi
Seberapa sering hal-hal berikut terjadi di unit /area kerja Anda?
NO
PIKIRKAN TENTANG UNIT KERJA Tidak Jarang Kadang Sering Selalu
ANDA pernah
1 Jika suatu kesalahan terjadi, tetapi
sempat ditemukan dan diperbaiki
sehingga pasien tidak terpapar
(Kejadian Nyaris Cedera) sebera pa
seringkah hal tersebut dilaporkan ?
NO
PIKIRKAN TENTANG UNIT KERJA ANDA S
STS TS N SS
1 Manajemen RS memberikan suasana kerja yang
mendukung keselamatan pasien
6. Berapa lama anda telah bekerja dalam profesi atau spesialisasi yang
sekarang ini?
a. Kurang dari 1 tahun
b. 1-5 tahun
c. 6 -10tahun
d. 11-15tahun
e. 16-20tahun
f. 21 tahun ataulebih