You are on page 1of 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setelah tenaga kesehatan kita untuk memberikan pelayanan terbaik

pada masyarakat serta dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh

masyarakat.Untuk mewujudkan itu semua, tenaga kesehatan membutuhkan

suatau kerjasama antara nakes dan toma..Dimana tugas kita tersebut untuk

membutuhkan dana dan membina kader kesehatan masyarakat (laki-laki /

perempuan) yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani

masalah- masalah kesehatan perorangan ataupun masyarakat untuk bekerja

dalam hubungannya amat dekat dengan tempat-tempat pemberian pelayanan

kesehatan.

Penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk

mencapai peningkatan derajat hidup sehat bagi setiap penduduk adalah

merupakan hakekat pembangunan kesehatan yang termuat di dalam Sistem

Kesehatan Nasional (SKN) dengan tujuan agar dapat mewujudkan derajat

kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan

umum dari tujuan nasional. Agar tujuan tersebut dapat tercapai secara

optimal, diperlukan partisipasi aktif dari seluruh anggota masyarakat bersama

petugas kesehatan. Hal ini sesuai dengan peraturan Presiden Indonesia Nomor

72 tahun 2012 tentangSistem Kesehatan Nasional pasal 1, yaitu: keadaan

sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun social yang memungkinkan

setiap orang untuk hidup produktif secara social dan ekonomis.

Peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia di berbagai bidang

kehidupan mengakibatkan pergeseran pola kehidupan masyarakat diantaranya

bidang kesehatan. Dengan berkembangnya Paradigma “Sehat-Sakit”, saat ini

1
2

telah terjadi pergeseran, antara lain: perubahan upaya kuratif menjadi upaya

preventif dan promotif, dan segi kegiatan yang pasif menunggu masyarakat

berobat ke unit-unit pelayanan kesehatan menjadi kegiatan penemuan kasus

yang bersifat aktif. Hal ini akan memberikan kesempatan seluas-luasnya

kepada masyarakat untuk ikut berperan serta secara aktif dalam upaya

peningkatan status kesehatannya.

Masyarakat atau komunitas sebagai bagian dari subyek dan obyek

pelayanan kesehatan dan dalam seluruh proses perubahan hendaknya perlu

dilibatkan secara lebih aktif dalam usaha peningkatan status kesehatannya dan

mengikuti seluruh kegiatan kesehatan komunitas. Hal ini dimulai

daripengenalan masalah kesehatan sampai penanggulangan masalah dengan

melibatkan individu, keluarga dan kelompok dalam masyarakat.

Dalam upaya meningkatkan kemampuan bekerja dengan individu,

keluarga dan kelompok di tatanan pelayanan kesehatan komunitas dengan

menerapakan konsep kesehatan dan keperawatan komunitas, serta sebagai

salah satu upaya menyiapkan tenaga profesional dan mempunyai potensi

secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai, maka tenaga

kesehatan Puskesmas Durian Gantang melaksanakan Praktik Klinik

Keperawatan Komunitas di Wilayah Kerja Puskesmas Durian Gantang

dengan menggunakan 3 pendekatan, yaitu pendekatan keluarga, kelompok

dan masyarakat.

Pendekatan keluarga dilakukan dengan cara memilih satu pasien

dengan resiko tinggi sebagai kasus yang terjadi di Puskesmas Durian

Gantang. Pendekatan secara kelompok dilakukan dengan cara pembentukan

kelompok kerja kesehatan, pembentukan kelompok kerja lanjut usia,

memberdayakan kader kesehatan dan PKK serta mendayagunakan kelompok

karang taruna. Dengan pendekatan dari masing-masing komponen diharapkan


3

dapat memberikan hasil yang lebih nyata kepada masyarakat. Sedangkan

pendekatan masyarakat sendiri dilakukan melalui kerjasama yang baik dengan

instansi terkait, Pokjakes dan seluruh komponen desa untuk mengikut

sertakan warga dalam upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan.

Masyarakat yang dimotori oleh Pokjakes diharapkan dapat mengenal masalah

kesehatan yang terjadi di wilayahnya, membuat keputusan tindakan kesehatan

bagi anggota keluarga/masyarakatnya, mampu memberikan perawatan,

menciptakan lingkungan yang sehat serta memanfaatkan fasilitas kesehatan

yang ada di masyarakat.

Selain itu, selama proses belajar klinik di komunitas, tenaga kesehatan

mengidentifikasi populasi dengan resiko tinggi dan sumber yang tersedia

untuk bekerjasama dengan komunitas dalam merancang, melaksanakan dan

mengevaluasi perubahan komunitas dengan penerapan proses keperawatan

komunitas dan pengorganisasian komunitas. Harapan yang ada, masyarakat

akan mandiri dalam upaya meningkatkan status kesehatannya.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Setelah menyelesaikan pengalaman praktik klinik keperawatan

komunitas, tenaga kesehatn mampu menerapkan asuhan keperawatan

komunitas pada setiap area pelayanan keperawatan di komunitas

dengan pendekatan proses keperawatan komunitas dan

pengorganisasian komunitas.

1.2.2 TujuanKhusus

Setelah menyelesaikan praktik klinik keperawatan komunitas,

mahasiswa mampu:
4

1) Menerapkan strategi yang tepat dalam mengkaji komunitas.

2) Menentukan diagnosa kesehatan dan keperawatan komunitas

untuk komunitas yang spesifik berdasarkan analisa epidemiologi.

3) Menerapkan pendidikan kesehatan yang spesifik dan strategi

organisasi komunitas dalam mengadakan perubahan serta

peningkatan kesehatan komunitas.

4) Melaksanakan perawatan kesehatan komunitas berdasarkan faktor

resiko personal, sosial dan lingkungan.

5) Mengkoordinasi sumber-sumber yang ada di komunitas untuk

meningkatkan kesehatan komunitas.

6) Menerapkan proses penelitian dan pengetahuan penelitian untuk

mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan.

7) Mendemonstrasikan karakteristik peran profesional, berfikir kritis,

belajar mandiri dengan keterapilan komunikasi yang efektif dan

kepemimpinan di dalam komunitas.

1.3 Manfaat

1.3.1 Untuk Tenaga Kesehatan

1) Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata

kepada masyarakat.

2) Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan

keperawatan komunitas

3) Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana

dalam menghadapi dinamika masyarakat

4) Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan

hubungan interpersonal.
5

1.3.2 Untuk masyarakat

1) Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif

dalam upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.

2) Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan

menyadari masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian

masalah kesehatan yang di alami masyarakat.

3) Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan

mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.

1.3.3 Untuk profesi

1) Upaya menyiapkan tenaga perawat yang profesional, berpotensi

secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.

2) Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas

sehingga profesi mampu mengembangkannya.

3) Salah satu bukti profesionalisme keperawatan telah terwujudkan.

1.4 Metode

Dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat, metode

yang digunakan adalah proses keperawatan sebagai suatu pendekatan ilmiah di

dalam bidang keperawatan, melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1.4.1 Pengkajian

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan tenaga kesehatan masyarakat dalam

mengkaji masalah kesehatan baik di tingkat individu, keluarga, kelompok

dan masyarakat adalah:


6

1) Pengumpulan Data

Kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi masalah

kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok khusus dan

masyarakat melalui wawancara, observasi, studi dokumentasi dengan

menggunakan instrumen pengumpulan data dalam menghimpun

informasi.

Pengkajian yang diperlukan adalah inti komunitas beserta

faktor lingkungannya. Elemen pengkajian komunitas menurut

Anderson dan MC. Forlane (1958) terdiri dari inti komunitas, yaitu

meliputi demografi; populasi; nilai-nilai keyakinan dan riwayat

individu termasuk riwayat kesehatan. Sedangkan faktor lingkungan

adalah lingkungan fisik; pendidikan; keamanan dan transportasi;

politik dan pemerintahan; pelayanan kesehatan dan sosial; komunikasi;

ekonomi dan rekreasi.

Hal diatas perlu dikaji untuk menetapkan tindakan yang sesuai

dan efektif dalam langkah-langkah selanjutnya.

2) Analisa Data

Analisa data dilaksanakan berdasarkan data yang telah

diperoleh dan disusun dalam suatu format yang sistematis. Dalam

menganalisa data memerlukan pemikiran yang kritis.

Data yang terkumpul kemudian dianalisa seberapa besar faktor

stressor yang mengancam dan seberapa berat reaksi yang timbul di

komunitas. Selanjutnya dirumuskan maslah atau diagnosa

keperawatan. Menurut Mueke (1987) maslah tersebut terdiri dari:

a. Masalah sehat sakit

b. Karakteristik populasi
7

c. Karakteristik lingkungan

3) Perumusan Masalah dan Diagnosa Keperawatan/Kesehatan

Kegiatan ini dilakukan diberbagai tingkat sesuai dengan urutan

prioritasnya. Diagnosa keperawtan yang dirumuskan dapat aktual,

ancaman resiko atau wellness.

Dasar penentuan masalah keperawatan kesehatan masyarakat

antara lain:

a. Masalah yang ditetapkan dari data umum

b. Masalah yang dianalisa dari hasil kessenjangan pelayanan

kesehatan

Menetapkan skala prioritas dilakukan untuk enentukan

tindakan yang lebih dahulu ditanggulangi karena dianggap dapat

mengancam kehidupan masyarakat secara keseluruhan dengan

mempertimbangkan:

a. Masalah spesifik yang mempengaruhi kesehatan masyarakat

b. Kebijaksanaan nasional dan wilayah setempat

c. Kemampuan dan sumber daya masyarakat

d. Keterlibatan, partisipasi dan peran serta masyarakat

Kriteria skala prioritas:

a. Perhatian masyarakat, meliputi: pengetahuan, sikap, keterlibatan

emosi masyarakat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi dan

urgensinya untuk segera ditanggulangi.

b. Prevalensi menunjukkan jumlah kasus yang ditemukan pada suatu

kurun waktu tertentu


8

c. Besarnya masalah adalah seberapa jauh masalah tersebut dapat

menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat

d. Kemungkinan masalah untuk dapat dikelola dengan

mempertimbangkan berbagai alternatif dalam cara-cara

pengelolaan masalah yang menyangkut biaya, sumber daya, srana

yang tersedia dan kesulitan yang mungkin timbul (Effendi Nasrul,

1995).

1.4.2 Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah:

1) Menetapkan tujuan dan sasaran pelayanan

2) Menetapkan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan

dan keperawatan

3) Menetapkan kriteria keberhasilan dari rencana tindakan yang akan

dilakukan.

1.4.3 Pelaksanaan

Pada tahap ini rencana yang telah disusun dilaksanakan dengan

melibatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sepenuhnya

dalam mengatasi masalah kesehatan dan keperawatan yang dihadapi.

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan kegiatan

perawatan kesehatan masyarakat adalah:

1) Melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral dengan

instansi terkait

2) Mengikutsertakan partisipasi aktif individu, keluarga, kelompok dan

masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya

3) Memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat.

You might also like