You are on page 1of 2

LEMBAR KERJA ANALISIS KASUS

KELOMPOK : Kelompok
NAMA ANGGOTA : 

TANGGAL : 
 

Instruksi:
Kel 1: terdiri dari pengawas dan kepala sekolah
Kel 2: terdiri dari guru-guru
Kelompok 1 membahas kasus 1:
Pak Budi merupakan Kepala Sekolah, pada saat masa penerimaan siswa baru, Pak
Budi membuat kebijakan bahwa siswa yang mendaftar ke sekolahnya harus
mengikuti ujian / tes seleksi masuk sebagai penentu kelulusan diterima di sekolah
tersebut.
Upaya tersebut dilakukan sebagai salah satu cara memetakan bakat dari setiap siswa
yang nantinya akan diasah dan dikembangkan. Pak budi membuat kebijakan
tambahan bahwa siswa yang memiliki IQ di atas rata-rata akan dimasukan dalam
sebuah kelas percepatan untuk memfasilitasi kebutuhan belajar mereka, kemudian
siswa dengan bakat tertentu akan masuk kelas pengayaan, agar fokus
mengembangkan bakat dan minatnya.
Kemudian, bagi siswa yang tidak dapat bertahan di kelas-kelas pilihan tersebut akan
dipindahkan ke kelas reguler atau dikeluarkan dari sekolah dengan alasan sekolah /
kelas sebelumnya tidak sesuai dengan potensi siswa.

Pertanyaan:
1. Apakah kasus 1 sudah menggambarkan ekosistem sekolah yang berpusat pada
murid? berikan alasannya.
2. Bagaimana menciptakan ekosistem yang berpusat pada murid, apa yang dapat
dilakukan oleh pengawas dan kepala sekolah?,
3. Apa langkah-langkahnya?, dan apa tantangannya?
Kelompok 2 membahas kasus 2:
Bu Cici merupakan guru kelas, pada awal tahun ajaran baru, Bu Cici melakukan
asesmen awal pembelajaran pada siswa di kelasnya untuk melihat bakat minat mereka
sebagai dasar pengelompokan siswa dengan gaya belajar auditori, visual dan
kinestetik.
Data hasil asesmen tersebut bu Cici gunakan untuk membuat desain pembelajaran
yang berbasis auditori, visual dan kinestetik pada setiap tema pembelajaran di
pertemuan berbeda agar siswa di kelasnya tidak bosan dan dapat belajar dengan
beragam cara.
Pada akhir semester, ada siswa yang nilannya jauh di bawah standar kelas dan
akhirnya diputuskan tidak naik kelas dengan alasan siswa harus diberikan materi ajar
sesuai dengan kemampuannya.

Pertanyaan:
1. Apakah kasus 2 sudah menggambarkan proses pembelajaran yang berpusat pada
murid? berikan alasannya. Tidak, Karena pada asesmen akhir, ada siswa yang
memiliki nilai di bawah standar, padahal jika kita melihat pembelajaran yang
dilakukan ibu cici sudah berpusat pada siswa, tapi ibu cici tidak melakukan
remedial atau perbaikan nilai pada setiap tema yang diajarkan sehingga membuat
ada siswa yang memiliki nilai di bawah standar
2. Bagaimana menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid, yang dapat
dilakukan oleh guru? Apa langkah-langkahnya?, dan apa tantangannya?
melakukan asesmen diagnostik pada siswa agar guru bisa mengetahui
kemampuan dan kebutuhan siswa, mengelompokan mana siswa yang mampu,
sedang, dan kurang mampu di bidang tertentu, kemudian,merancang
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa, tantanganya kurangnya
fasilitas yang ada di sekolah, lingkungan yang kurang mendukung, masih
kurangnya motivasi siswa dalam belajar, pada saat rancangan proses
pembelajaran yang sudah disusun tidak sesuai dengan harapan

You might also like