Professional Documents
Culture Documents
Kebijakan Nasional Pengendalian Hiv Aids
Kebijakan Nasional Pengendalian Hiv Aids
3 ZERO 2030
Zero Zero Zero
new HIV AIDS related
discrimination
infection death
DUKUNGAN DATA
Kaskade Cross-Sectional Layanan HIV dan
Pengobatan ARV di Indonesia s.d Des 2017
73%
47%
15%
0.7% 0.7%
4,462 4,108
Cakupan Layanan HIV di Indonesia
s.d Mar 2018
LAYANAN LAYANAN Viral
CD4 EID
TES ARV Load
S-T O P
Suluh:
90%
masyarakat
Temukan:
90% ODHA
tahu
Obati:
90% ODHA
mendapat
Pertahankan:
90% ODHA
yang ART tidak
paham HIV statusnya terapi ARV terdeteksi
virusnya
Suluh
• Perubahan Cara Pandang HIV-AIDS:
– HIV adalah penyakit kronis yg bisa dikelola 🡪 Percepatan akan terjadi
jika Stigma dan Diskriminasi telah menurun
• Pencegahan Penularan
– Edukasi kesehatan reproduksi remaja
– Perilaku Hidup Sehat bagi masyarakat
– Pendidikan Kespro yang tepat di dalam Kurikulum pendidikan
• Peningkatan Peran Kader Kesehatan
– Lebih dari 70% ODHA bukan dari populasi kunci
– Partisipasi masyarakat adalah kunci dari penurunan stigma dan
diskriminasi serta dukungan terhadap ODHA
• Kampanye Promosi ARV
– Media KIE offline dan online untuk promosi ARV
Temukan
• Penjangkauan populasi kunci yang inovatif; internet-based outreach
• Ibu Hamil :
• Terintegrasi dengan layanan KIA
• Kebijakan 3 Eliminasi (Permenkes 52/2017)
• Pasien TB :
• Terintegrasi di dalam layanan TB
• Membuat rencana bersama terkait TB HIV (penentuan daerah prioritas dan layanan)
• Notifikasi pada Pasangan; pemberitahuan dan ajakan tes yang dibantu oleh petugas
kesehatan untuk pasangan/kontak dari pasien dengan HIV
• Tes untuk Triase; bidan dapat melakukan R0 (triase tes HIV), yang positif dirujuk ke layanan
diagnostik
• Akses Tes Early Infant Diagnosis (EID); memperluas akses tes untuk bayi dari ibu dengan
HIV
• Tes pada kelompok rentan; Pekerja tambang, perkebunan, konstruksi, Buruh migran,
Anak/remaja jalanan, komunitas lain
Obati
• Test & Treat (Treat all); ARV untuk semua orang dengan HIV,
tanpa memandang CD4
• Simplifikasi memulai ART; pemeriksaan lab dilakukan setelah
memulai ART*
• Menurunkan harga ARV; dengan target on ART yang tinggi,
harga ARV harus terjangkau
• Perluasan layanan satelit dan inisiasi ART; di KK jalur cepat
TOP, semua PKM dan RS pemerintah bisa memberikan ARV
• Melacak ODHA yang telah terdiagnosa tetapi belum
berobat, untuk mendorong mereka mendapatkan
pengobatan 🡪 bekerjasama dengan komunitas
Pertahankan
• Pendampingan ODHA berbasis keluarga;
pelibatan keluarga ODHA untuk pemantauan
minum obat
• Sistem transportasi spesimen; memperluas akses
pemeriksaan viral load
• Inovasi reminder minum obat
• Memaksimalkan penggunaan mesin VL terutama
di kota besar
• Memaksimalkan penggunaan mesin TCM di kab
kota (bekerjasama dengan program TB)
District-based Intervention Plan
Skenario Intervensi Kota/Kabupaten
Klasifikasi Distrik Intervensi dan Kegiatannya
Tes HIV di 5 Puskesmas per kab/kota
Pengobatan HIV (PDP) minimal di 1 faskes*
Basic (276 KK) Manajemen IMS
Pencatatan dan pelaporan SIHA
Kader kesehatan mendukung penemuan dan dukungan pengobatan
23 kab kota
34 kab kota
39 kab kota
P2PML
CARA PENULARAN
HEP
B
HEP
C
HI
V
PREVALENSI :
Eliminasi Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B
Ibu hamil
Kunjungan Antenatal
Pelayanan ANC
•Anamnesa
•Pemeriksaan 10T:
inklusif Lesson learn
• T1. Tinggi & berat badan IMMUNISASI
• T2. Tekanan darah
• T3. sTatus Gizi (ukur li-la)
• T4. TFU
• T5. Tentukan DJJ Janin
• T6. sTatus Imunisasi (TT)
• T7. Tablet Fe (90 tablet) Tes HIV, Sifilis & Hep B bersama HIV (–)
• T8. Tes Lab (Gol.darah, Hb, GDS, dengan pemeriksaan Sifilis (–) Pertahankan
Sifilis, HIV, Hepatitis B, Malaria, laboratorium rutin lainnya Hepatitis B(–)
Proteinuri, sputum BTA)
• T9. Tata laksana kasus
• T10. Temu wicara dan konseling Positif Ulang tes HIV Bumil+pasangan
HIV – Sifilis – Hepatitis B minimal 3 bln