You are on page 1of 97
POLA KETENAGAAN RSU ADHYAKSA TAHUN 2017 RUMAH SAKIT UMUM ADHYAKSA 2017 LEMBAR PENGESAHAN TENTANG. POLA KETENAGAAN Disusun Oleh : ‘Tanda Tafgah¢ ‘Tanggal : = rg, Angesti Drea Habsari Ketua Pokja KPS Diperiksa Oleh : ‘Tanda Tangan : Tanggal : Komarudin SH Koordinator Manajemen } Ditetapkan Oleh : ‘Tanda Tangan Tanggal x Dr, Dyah Eko Judihartanti Direktur RSU Adhyaksa BABI PENDAHULUAN 11. Latar Belakang Rumah Sakit_membutuhkan Sumber Daya Manusia (staf medis. staf Keperawatan dan praktisi pelayanan Kesehatan lainnya) dengan berbagai kompeten. Direktur rumah sakit bekerjasama untuk mengetahui serta menetapkan pendidikan, keterampilan, pengetahuan dan persyaratan lain bagi seluruh staf atau dalam menetapkan jumlah staf atau perpaduan staf yang mendukung Visi, Misi, Tujuan, Nilai - Nilai serta Motto rumah sakit berdasarkan rekomendasi dari unit kerja. Kegiatan operasional di rumah sakit merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang tidak pemah berhenti baik staf medis, staf keperawatan dan praktisi pelayanan Kesehatan lainnya. Keberhasilan pelayanan Kesehatan yang bermutu den aman di rumah sakit sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia sebagai pelaku pelayanan tersebut. Hal ini sesuai dengan ramalan seorang abli dalam bukunya Megatrend 2000 yaitu, *Terobosan yang paling menggsirahkan dari abad ke-21 akan terjadi bukan karena teknologi, melainkan karena konsep yang meluas dari apa artinya menjadi Manusia™ (John Naisbiti) yang di bidang keschatan menjadi Sumber Daya Manusia Kesehatan yang berkualitas. Dalam kaitan ini, kebijakan Pengembangan SDM (staf medis, staf keperawatan dan praktisi pelayanan keschatan lainnya) yang ditetepkan Menteri Kesehatan Nomor: 850 ‘Tahun 2000 menekankan pentingnya perencanaan SDM (staf medis, staf keperawatan dan praktisi pelayanan Kesehatan lainnya). Keputusan Menteri Kesehatan RI No.004/Menkes/SK/U2003 tentang Kebijakan dan Strategi Desentralisasi Bidang Kesehatan, disebutkan bahwa dalam memantapkan sistem manajemen SDM Kesehatan perlu dilakukan peningkatan dan pemantapan perencanaan, pengadaan tenaga keschatan, pendayagunaan dan pemberdayaan profesi kesehatan, 12. Tujuan 121 Tujuan Umum Tujuan pedoman ini adalah untuk membantu rumah sakit dalam mewujudkan Rencana Penyediaan dan Kebutuhan SDM (staf medis, staf keperawatan dan praktisi pelayanan kesehatan lainnya). 1.22. Tyjuan Khusus 1, Meningkatkan produktivitas kerja serta kesejahteraan SDM sebagai acuan dalam melaksanakan tugas di rumah sakit. Menjamin mutu pelayanan serta keselamatan pasien rumah sakit, 2. Mengembangkan dan memutakhirkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang Kesehatan dengan cara menguasai dan memahami pendckatan, metode dan kaidah ilmiahnya disertai dengan ketrampilan penerapannya di dalam pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia keschatan, 3. Mengembangkan/meningkatkan kinerja profesional yang ditunjukkan dengan ketajaman analisis permasalahan Kesehatan, merumuskan dan melakukan advokasi program dan kebijakan kesehatan dalam rangka pengembangan dan pengelolaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, 13, Ruang Lingkup 13.1. 13.2. 13.5. 13.6. 1.3.7. 1.3.8. 1.3.9. Sumber Daya Manusia Kesehatan adalah seseorang yang bekerja sccara aktif di bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan maupun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya keschatan, ‘Tenaga Keschatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang Kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui _pendidikan formal di bidang keschatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya keschatan, . Kegiatan Standar adalah satu setuan waktu (atau angka) yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan pelayanan Kesehatan oleh tenaga Kesehatan sesuai dengan standar profesinya, . Standar Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang dapat dilaksanakan oleh seseorang tenaga kesehatan profesional dalam satu tahun kerja sesuai dengan standar profesional dan telah memperhitungkan waktu libur, cuti, sakit, dll. Daftar Susunan Pegawai adalah jumlah pegawai yang tersusun dalam jabatan dan pangkat dam kurun waktu tertentu yang diperlukan oleh organisasi untuk ‘melaksanakan fungsinya. Analisa Beban Kerja adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan kerja dengan cara menjumlah semua beban kerja dan selanjutnya membagi dengan kapasitas kerja perorangan persatuan waktu, Beban Kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga Kesehatan profesional dalam satu tahun dalam satu sarana pelayanan kesehatan, Sarana Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya Kesehatan, Perencanaan Ketenagaan adalah suatu perencanaan yang dikaitkan dengan keadaan (jangka pendek, menengah, panjang) yang mungkin ter} 1.3.10, WISN (Work Load’ indicator Staff Need) adalah indikator yong menunjukkan besarnya kebutuhan tenaga pada sarana Kesehatan berdasarkan beban kerja, sehingga alokasi/relokasi akan lebih mudah dan rasional. BABII GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT, DASAR HUKUM, STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA 22, Gambaran Umum Rumah Sakit Umum Adhyaksa yang diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 September 2014, Rumah Sakit Umum Adhyaksa merupakan rumah sakit kelas C berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor. ‘TU 02.03/1/3656/2014. RSU Adhyaksa dioperasionalkan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 4576 Tahun 2014. RSU Adyoksa merupakan rumah sakit milik Kejaksaan Agung Republik Indonesia, pada saat ini Rumah Sakit Umum Adhyaksa dikelola oleh Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta berdasarkan Perjanjian Pinjam Pakai antara Kejaksaan Ri dengan Pemerintah Provinsi Daerah Tbukota Jakarta nomor B-252/C/CHK/096/2014, Nomor : 51 Tahun 2014 yang diubah dalam perjanjian tambahan (adendum) nomor B-88/C/03/2017, 1 Tahun 2017 serta Perjanjian kerja sama antara Kejaksean Agung Republik Indonesia dengan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta nome B-89/C/03/2017, 2 ‘Tahun 2017 tentang penyerahan pengelolaan Rumah Sakit Umum Adhyaksa. RSU Adhyaksa terletak di daerah Jakarta Timur tepatnya di Jalan Hankam Raya Nomor 60 Ceger Cipayung Jakria Timur 13870 Telp (021) 29462345 Fax (021) 29462370 website www.tsuadhyaksa.com email : adhyaksarsu@gmail.com. Ruamh Sakit Umum Adhyaksa memiliki Luas Lahan 13,741,000 m? dengan Iuas bangunan 15.333.618 m’ Pelayanan RSU Adhyaksa meliputi pelayanan Rawat Jalan, Rawat Inap, IGD 24 Jam dan Pelayanan penunjang medis yang dilaksanakan selama 24 Jam. Saat RSU Adhyaksa memiliki kapasitas 120 bed yang diperuntukkan buat seluruh lapisan masyarakat baik pasien umum maupun Pasien BPJS serta pasien kerjasama dengan RSU Adhyaksa, A. Visi RSU Adhyaksa adalah : “Menjadi Rumah Sakit Umum Terbaik Dan Rujukan Forensik Klinik Nasional Yang Berstandar Internasional”. Dan dengan moito “Kami Melayani Dengan Hati Untuk Kesehatan Anda” menjadi ccuan atau panduan untuk seluruh karyawan rumah sakit untuk mewujudkannya. B. Misi Rumah Sakit Umum Adhyaksa adalah 1. Membantu kelancaran proses penegakan hukum di bidang kesehatan ‘Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit yang berkualitas. Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan sumber daya manusia untuk ‘menuju tenaga yang, profesional dan berintegritas, 4, Berperan serta dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dalam ‘meningkatkan pelayanan keschatan masyarakat. x C. RSU Adhyaksa mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut : 1. Memberikan pelayanan Kesehatan secara paripuma kepada segala lapisan masyarakat tanpa membedakan suku, bangsa, agama, ras dan golongan. 2. Memberikan pelayanan dengan mengutamakan mutu dan keselamatan pasien, Ikut_serta berperan membantu pemerintah di dalam meningkatkan derajat keschatan masyarakat di sektor swasta, 4. Mengembangkan kerjasama dengan berbagai perusahaan dan instansi dalam meningkatkan derajat kesehatan pekerja dan pegawainya, 5. Secara terus-menerus dan konsekuen meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat sesuai standar keschatan sehingga mampu memberikan keuntungan bagi pelanggan maupun rumah sakit. 6. Meningkatkan serta mengembangkan Kualitas sumber daya manusia di rumah sakit sehingga mampu melayani setiap pelanggan dengan perhatian dan penuh tanggung-jawab serta manusiawi. Nilai-nilai dasar yang digali dari budaya organisasi Rumah Sakit Umum Adhyaksa adalah: 1. Satya Kesetiaan yang bersumber pada rasa jujur, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terdahap diri pribadi dan keluarga maupun kepada sesama manusia. 2. Adhi Kesempurnaan dalam bertugas dan bersur utama, bertanggungjawab baik terhadap Tuhan Yang Maha esa, techadap keluarga dan terhadap sesama manusia, 3. Wicaksana Bijaksana dalam tutur kata dan tingkah laku, khususnya dalam memberikan pelayanan. 2.2: Dasar Hukum 2.1.1 Undang ~ Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Undang ~ Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit 1.2 Undang ~ undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan: 6. 1 8 Undang — undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; Undang ~ undang No. 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Toukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia; Keputusan Menteri Keschatan RI Nomor : TU 02.03/1/3656/2014 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Adhyal Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per. 16/Men/X1/2011, Tentang Tata Cara Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama; Peraturan Jaksa Agung RI Nomor : PER-30/A/JA/10/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Adhyaksa Kejaksean Republik Indonesia: Peraturan Dacrah No. 6 Tahun 2004 tentang Ketenagakerjaan; Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2008 Tentang Organisasi Perangkat Daerah; Peratutan Gubernur DKI Nomor : 117 Tahun 2012 tentang Tarif Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Dan Rumah Sakit Khusus: ue 12. 13. 14. 15. Peraturan Gubemnur No. 119 tahun 2009 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas ‘Tenaga Kerja dan Transmigrasi Keputusan Gubemur Provinsi DKI Jakarta No. 36 tahun 2017 tanggal 31 Maret 2017 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Adhyaksa; Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 4576 Tahun 2014 tentang Izin Operasional tetap Rumah Sakit Umum Adhyaksa; Kesepakatan Bersama Antara Kejaksaan RI dan Kementerian Kesehatan RI tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Pusat Keschatan Kejaksaan RI. Nomor :KEP-106/A/JA/07/2010,Nomor:997/Menkes/PB/V1I/2010: Perjanjian Pinjam Pakai Antara Kejaksaan RI dengan Pemerintah Provinsi Daer Ibukota Jakarta tentang Pinjam Pakai Untuk Pemanfaatan Barang Milik Negara Bi ‘Berupa_Tanah, Bangunan Dan Prasarana_Lainnya Pada Rumah Sakit_Umum Adhyaksa, Nomor : B-252/C/Chk/09/ 2014, Nomor : 51 Tahun 2014; Perjanjian tambahan (adendum) antara Kejaksaan Agung Republik Indonesia dengan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor B-88/C/03/2017, 1 ‘Tahun 2017 tentang Pinjam Pakai Untuk Pemanfaatan Barang Milik Negara Berupa Tanah, Bangunan dan Prasarana Lainnya Pada Rumah Sakit Umum Adhyaksa; Perjanjian Kerja sama antara Kejaksaan Agung Republik Indonesia dengan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta nomr B-89/C/03/2017, 2 Tahun 2017 tentang Penyerahan Pengelolaan Rumah Sakit Umum Adhyaksa. BAB IIL PENGERTIAN DAN POKOK-POKOK PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA. 31, Pengertian Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDM Kesehatan) merupakan tatanan yang menghimpun berbagai_upaya —perencanaan. Pendidikan dan _pelatihan serta pendayagunaan tenaga Kesehatan secara terpadu dan saling mendukung guna mencapai derajat kesehatan masyarakat setingi-tinginya, Tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara aktif dan profesional di bidang kesehatan, berpendidikan formal Kesehatan atau tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan upaya Kesehatan, Perencanaan SDM Kesehatan adalah proses estimasi terhadap jumlah SDM. berdasarkan pengetahuan, keterampilan, perilaku yang dibutuhken untuk memberikan upaya Kesehatan. Perencanaan dilakukan menyesuaikan dengan kebutuhan pembangunan keschatan baik lokal, nasional, maupun global dan memantapkan keterkaitan dengan unsur lain dengan maksud untuk menjalankan tugas dan fungsi pokoknya, 32. Perencanaan Sumber Daya Manusia Memperhatikan dasar-dasar hukum serta adanya kebijakan desentralisasi, termasuk di dalamnya desentralisasi di bidang kesehatan, maka fungsi perencanaan sumber daya manusia Kesehatan bagi daerah menjadi sangat penting dan menjadi tanggung jawab daerah itu sendiri. Oleh Karena ita dengan adanya desentralisasi di bidang Kesehatan pejabat pengelola sumber daya manusia di rumah sakit perlu memiliki kemampuan atau Kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap) yang memadai dalam membuat perencanaan sumber daya manusia kesehatan, Secara garis besar perencanaan kebutuhan sumber daya manusia kesehatan dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok besar yaitu a. Perencanaan kebutuhan staf medik €. Perencanaan kebutuhan praktisi pelayanan Kesehatan lain (bidan, staf radiologi, farmasis, laboratorium, staf gizi, dll), Dalam perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan perlu memperhatikan: a. Rencana kebutuhan Sumber Daya Manusia Kesehatan disesuaikan dengan standar Ketenagaan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia utuk rumah sakit di semua bagian (Administrasi & Keuangan, Penunjang Medis, Medis & Keperawatan) b. Pendayagunaan Sumber Daya Manusia Kesehatan diselenggarakan secara merata, serasi, seimbang dan selaras standar ketenagaan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia utuk rumah sakit. Dalam upaya pemerataan Sumber Daya Manusia Keschatan perlu memperhatikan keseimbangan antara hak dan kewajiban perorangan dengan kebutuhan masyarakat, ©. Penyusunan perencanaan mendasarkan pada sasaran nasional upaya kesehatan dari Rencana Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia Sehat 2010. d. Pemilihan metode perhitungan kebutuhan Sumber Daya Manusia kesehatan didasarkan pada standar ketenagaan dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia untuk rumah sakit, 33. Jam & Waktu Kerja Jam Kerja adalah jam~ jam pekerja berkewajiban untuk berada di tempat kerja, dalam rangka melaksanakan tuges pekerjaannya pada hari-hari kerja yang sudah diatur dalam jadwal dinas masing-masing. Waktu kerja adalah dimana pekerja bekerja selama 6 (enamn) jam 40 (empat puluh) menit schari atau 40 (empat puluh) jam dalam seminggu, dengan ketentuan bahwa apabila rumah sakit memerlukan kerja lembur sesuai dengan kepentingan rumah sakit yang mendesak, pekerja harus bersedia Kerja lembur, Jam kerja rumah sakit diatur sebagai berikut : a, Untuk pekerja yang bekerja 3 (tiga) shift : > Shift 1: Pukul 07.30 WIB-13,30 WIB > Shift I: Pukul 13.30 WIB-20.30 WIB > Shift MH: Pukul 20.30 WIB-07.30 WIB b. Untuk pekerja yang bekerja dalam 1 (satu) shiff adalah : > Hari Senin-Kamis: Pukul 08.00 WIB-16.00 WIB > Hari Jumat : Pukul 08.00 WIB-16.30 WIB ©. Jam istirahat antara jam kerja adalah 1 (satu) jam 20 (dua puluh) menit 34, Hari Libur Hari libur diberikan setelah bekerja selama 6 (enam) hari berturut-turut, kepada pekerja diberikan istirahat mingguan sebanyak 1 (satu) hari, atau tergantung kebutuhan dari setiap bagian scsuai dengan pengaturan jadwal/shift oleh Kepala Bagian masing-masing Hari libur bagi pegawai yang non-shift yaitu hari Sabtu atau Minggu dan hari libur nasional, 35, Istirahat Tahunan Setiap pekerja yang telah bekerja selama 12 (dua belas) bulan terus-menerus berhak atas istirahat tabunan selama 12 (dua belas) hari kerja dengan mendapat upah. Bagi pekerja yang akan menggunakan jstirahat tahunannya, harus mengajukan permohonan terlebih 60 mempunyai Kesempatan untuk mengikuti interview yang dilakukan oleh Kepala Bagian Unit Terkait, Kepala Seksi terkait dan Bagian SDM / Kepegawian, i. Jika calon staf Iulus tes tulis dan wawaneara maka akan diterima menjadi karyawan training dan dilakukan orientasi. j. Staf akan dievaluasi minimal 3 (tiga) bulan untuk menjadi pegawai kontrak RSU Adhyaksa, Pengangkatan Menjadi Pegawai Tetap Pengangkatan menjadi pegawai tetap adalah dimana seorang staf sudah melewati masa Kerja lebih dari 2 tahun dan dinyatakan baik hasil evalvasi kerjanya dan sudah berhak atas fasilitas yang diberikan oleh rumah sakit. Adapun tahap pengangkatan menjadi pegawai tetap adalah sebagai berikut : POSSE Oe eEe 39. a. Setiap karyawan melewati masa kerja lebih dari 2 tahun yang akan diangkat menjadi pegawai teiap. Kriteria yang dinilai selama masa kerja lebih dari 2 tahun yaitu : prestasi_ Kerja, tanggung-jawab, Kejujuran, Kerjasama, ketaatan dan prakarsa pegawai b. Bagian SDM / Kepegawian bekerjasama dengan Kepala Bagian terkait dalam mengevaluasi & pelaporan mengenai penilaian karyawan masa kerja lebih dari 2 tahun, ¢. Bagian SDM / Kepegawian bekerjasama dengan Kepala Bagian terkait dalam memberikan kesimpulan dari penilaian tersebut apakah lulus untuk diangkat menjadi pegawai tetap. 4. Bagian SDM / Kepegawian bekerjasama dengan Kepala Bagian terkait memberikan laporan kepada Direkturmengenaihasilpenilaian dan pengangkatan menjadi pegawai tetap. . Bagian SDM / Kepegawian memberitahukan kepada staf bersangkutan hasil penilaian & pengangkatan menjadi pegawai tetap dan menjelaskan kembali mengenai peraturan rumah sakit dan fasilitas yang diterima sebagai pegawai tetap Rumah Sakit Umum Adhyaksa, Sistem Pengupahan Seperti halnya menurut Desler (1998:85), kompensasi adalah setiap bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan yang timbul dari dipekerjakannya karyawan itu, Nawawi (2001:315) juga mengartikan penghargaan atau ganjaran kepada para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam mewujudkan tujuannya melalui kegiatan yang disebut bekerja. Sclain itu Hasibuan (2002:117) menjelaskan, kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang maupun barang baik lansung maupun tidak langsung, yang diterima oleh karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikannya pada perusahaan. Handoko (2003, p.114-118)”, mengatakan bahwa kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Jadi melalui kompensasi tersebut karyawan dapat meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan kerja serta meningkatkan kebutuhan hidupnya. Jadi Kompensasi adalah semua bentuk imbalan yang diberikan kepada karyawan sebagai imbal balik dari pekerjaan mercka. Kompensasi sering juga disebut penghargaan dan dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada organisasi. Pada umumnya, kompensasi diberikan untuk: © menarik karyawan yang cakap masuk ke dalam organisasi, © mendorong mereka untuk berprestasi tinggi, dan © mempertahankan karyawan yang produktif dan berkualitas agar tetetap setia. Dalam perkembangannya sistem kompensasi sendiri mempunyai tiga komponen pokok, yaitu : > Upah dasar (based pay), merupakan Komponen upah dasar bagi kebanyakan karyawan, dan pada umumnya berdasarkan hitungan waktu, seperti jam, hari, minggu, bulan atau per-talun, > Upah berdasar kinerja (performance related pay), berkaitan dengan monetary reward Dengan basis ukuran atau merupakan upah yang didasarkan pada ukuran kinerja individu, kelompok atau organisasi, > Upab tidak langsung dikenal sebagai employee benefit “keuntungan bagi karyawan” terdiri dari barang-barang jasa non-cash item atau services yang secara langsung ‘memuaskan sejumlah kebutuhan spesifik karyawan, seperti jaminan keamanan pendapatan (income security) termasuk asuransi jiwa, perlindungan Kesehatan termasuk medical & dental plan dan pensiun. A. Tujuan Kompensasi Menurut Sedarmayanti (2001: 24-25) tujuan kompensasi adalah: + Menghargai prestasi kerja + Menjamin keadilan 4 Mempertahankan pegawai + Pengendalian biaya Memenuhi peraturan Sedangkan tujuan dari pemberian kompensasi menurut Notoatmodjo (1992: 143), adalah sebagai berikut: # Menghargai prestasi kerja Menjamin keadilan “ Mempertahankan karyawan ‘ Memperoleh karyawan yang bermutu B. Pembagian Kompensasi Menurut Rivai (2004:97), kompensasi bisa dibagi dua, yaitu: % Kompensasi finansial langsung dan tak langsung (benefiy). Contoh dari kompensasi langsung adalah: upah, gaji, dan bonus. Dan kompensasi finansial tak langsung yang berupa asuransi dan jasa perawatan anak Kompensasi non finansial berupa pujian, penghargaan, dan pengakuan Financial compensation (kompensasifinansial) KONPENSAS! Kompensasi Non finansial Kompensasi finansial | Imbalan Karir Kompensasi | Recuer langsung » Pengembangan dn Perbeyeran + Fels bles kart berdsrken hiner +Peluang Hla Perayeran "| | * Bagan sahan Pes berdsrkan || + Bonus etranpi: anes * Perbayaran | tunjangan Bayaran tok mask kantor > Petatinan «Cli kerja * Sakit Uburan * Pembayaran insentt Tunjangann sks bidup + Bantuan hukumperawaten orty * Perawalan anak “ Konseling * Biaya pindah * Hari merah acara pribad + Wasa istrahat Kompensasi finansial artinya kompensasi yang diwujudkan dengan sejumlah uang kartal kepada karyawan yang bersangkutan. Kompensasi finansial implementasinya dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu: » Direct Financial compensation (kompensasi finansia) langsung). Kompensasi finansial Jangsung adalah pembayaran berbentuk wang yang karyawan terima secara langsung dalam bentuk gaji/upah, tunjangan ekonomi, bonus dan komisi. Atau kompensasi finansial langsung adalah pembayaran berbentuk uang yang karyawan terima secara langsung dalam bentuk gaji/upah, tunjangan ekonomi, bonus dan komisi. Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti, sedangkan upah adalah balas jasa yang dibayarkan kepada pekerja dengan berpedoman pada perjanjian yang disepakati pembayarannya, Indirect Financial compensation (kompensasi finansial tak langsung) . Kompensasi finansial tidak langsung adalah termasuk semua penghargaan kevangan yang tidak termasuk kompensasi langsung. Wujud dari kompensasi tak langsung meliputi program asuransi tenaga kerja (BPJS), pertolongan sosial, pembayaran biaya sakit (berobat), cuti dan lain-lain atau kompensasi tidak langsung ( fringe benefit. ). Fringe benefit merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan Perusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha meningkatkan kesejahteraan para karyawan. Contohnya asuransi Kesehatan, asuransi jiwa, dan bantuan perumahan, Penghargaan itu diberikan untuk berbagai macam tujuan Kompensi Finansial : Gaji adalah imbalan finansial yang dibayarkan kepada karyawan sccara teratur, seperti tahunan, caturwulan, bulanan atau mingguan. Harder (1992) mengemukakan bahwa gaji merupakan jenis penghargaan yang paling penting dalam organisasi, b. Upah merupakan imbalan finansial langsung yang dibayarkan kepada para pekerja berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan. Jadi tidak seperti gaji yang jumlahnya relatif tetap, besarya upah dapat berubah-ubah, Pada dasarnya, gaji atau upah diberikan untuk ‘menarik calon pegawai agar mau masuk menjadi katyawan. ¢. Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada karyawan karena Kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Dengan meng-asumsikan bahwa uang dapat digunakan untuk mendorong karyawan bekerja lebih giat lagi, maka mereka yang produktif lebih menyukai gajinya dibayarkan berdasarkan hasil kerja. Untuk itu diperlukan kemam-puan untuk menentukan standar yang tepat. Tidak terlalu mudah untuk dicapai dan juga tidak terlalu sulit. Standar yang terlalu mudah tentunya tidak menguntungkan bagi perusahaan. Sedangkan yang terlaiu sulit menyebabkan karyawan frustrasi, * Non-financial compensation (kompensasinon finansial) Kompensasi non - finansial adalah balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan bukan berbentuk uang, tapi berwujud fasilitas, Kompensasi jenis ini dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu: * Non-financial the job (kompensasi berkaitan dengan pekerjaan) : kompensasi non-finansial mengenai pekerjaan ini dapat berapa pekerjaan yang menarik, kesempatan untuk berkembang, pelatihan, wewenang dan tanggung Jawab, penghargean atas kinerja. Kompensasi bentuk ini merupakan perwujudan dari_pemenuhan Kebutuhan harga diri ( selfesteem) dan aktualisasi ( self: actualization). * Non-financial job environment (kompensasi__berkaitan dengan lingkungan pekerjaan) Menurut Heidjarachman dan Husnan (1992:151), tujuan dari pemberian kompensasi non-finansial adalah sebagai berikut: a. Bagi Perusahaan Untuk meningkatkan produksi dengan cara mendorong mereka agar bekerja disiplin dan semangat yang lebih tinggi serta dapat ‘menggunakan faktor produksi dengan seefektiv dan scefisien mungkin, b. Bagi Karyawan Agar karyawan memperoleh banyak keuntungan, seperti misalnya mendapat sesuatu yang lebih, dan mendapat dorongan untuk mengembangkan dirinya dan berusaha bekerja dengan sebaikbaiknya, Hill,Bergma, dan Scarpello (1994) mengemukakan bahwa kompensasi diberikan untuk: > Menarik karyawan dalam jumlah dan kualitas yang diinginkan, > Mendorong agar lebih berprestasi, dan > Agar dapat memperiahankan mereka Tujuh kriteria untuk efektivitas kebijakan kompensasi non finansial menurut Patton (1977: 122) adalah sebagai berikut: 24. Asas Kompensasi Penghargaan menjembatani kesenjangan antara tujuan organisasi dengan aspirasi serta pengharapan karyawan. Supaya efektif, kompensasi seharusnya dapat: a, memenuhi kebutuhan dasar, b. _mempertimbangkan adanya keadilan eksternal, ©. mempertimbangkan adanya keadilan internal, dan 4. pemberiannya disesuaikan dengan kebutuhan individu, (Cascio, 1995:330) Faktor-falctor yang mempengaruhi kompensasi Tinggi rendahnya kompensasi dipengaruhi oleh faktor : Penawaran dan permintaan, serikat pekerja, kemampuan untuk membayar, sepege produktivitas, biaya hidup, Cukup memadai, Memenuhi persyaratan minimal (pemerintah, serikat pekerja, manajerial) Pantas, patut, wajar, adil. Setiap orang sebaiknya diberi imbalan sesuai dengan usha dan kemampuannya Seimbang, cocok Cost Effective. Sebaiknya tidak berlebihan, dipertimbangkan sesuai kemampuan organisasi Secure atau aman. Sebaiknya dapat memberikan rasa aman kepada karyawan Incentive Providing. Sebaiknya dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih efektif dan produlcif Dapat diterima oleh karyawan Menurut J. Long (1998:8) dalam bukunya Compensation in Canada mendefinisikan sistem kompensasi adalah bagian (parsial) dari sistem reward yang hanya berkaitan dengan bagian ekonomi, namun demikian sejak adanya keyakinan bahwa perilaku individual dipengaruhi oleh sistem dalam spektrum yang lebih luas maka sistem kompensasi tidak dapat terpisah dari keseluruhan sistem reward yang disediakan oleh organisasi, Sedangkan rewardsendiri adalah semua hal yang disediakan organisasi untuk memenuhi satu atau lebih kebutuhan individual. ‘Adapun dua jenis reward tersebut adalah : a, Bkstrinsik kompensasi, yang memuaskan kebutuhan dasar untuk survival dan security dan juga kebutuhan sosial dan pengakuan. Pemuasan ini diperoleh ari faktor-faktor yang ada di sckeliling para karyawan di sekitar pekerjaannya, misalnya upah, pengawasan, co-worker dan keadean kerja. b. Intrinsik kompensasi, yang memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi tingkatannya, misalnya untuk kebanggaan, penghargaan, seria pertumbuhan dan perkembangan yang dapat diperoleh dari faktor-faktor yang melekat dalam pekerjaan karyawan itu, seperti tantangan Karyawan atau interest suatu pekerjaan yang diberikan, tingkatan Keragamanvariasi dalam pekerjaan, adanya umpan balik, dan otoritas pengambilan keputusan dalam pekerjaan serta signifikansi makna pekerjaan bagi nilai-nilai organisasional. £ Pemerintah. Proses atau tahap-tahapan yang dilalui dalam pemberian kompensasi supaya terasa adil terdiri atas : % Menyelenggarakan survei gaji, yaitu survei mengenai jumlah gaji yang diberikan bagi pekerjaan yang sebanding di perusahaan lain (untuk menjamin keadilan eksternal) Menentukan nilai tiap pekerjaan dalam perusahaan melalui evaluasi pekerjaan (untuk menjamin keadilan intemal), Mengelompokkan pekerjaan yang samalsejenis ke dalam tingkat upah yang sama pula (untuk menjamin employee equity /keadilan katyawan), Menetapkan harga tiap tingkatan gaji dengan menggunakan garis upah, Menyestaikan tingkat upah dengan peraturan.perundang-undangan yang berlaku (menjamin gaji layak dan wajar). Sistem pengupahan bagi staf di rumah sakit adalah staf yang bekerja diberi upah sesuai dengan Kebijakan managemen & kebijakan pemerintah. Adapun prosedur pedoman penggajian di Rumah Sakit Umum Adhyaksa yaitu : Sistem pengupahan didasarkan atas komponen : upah pokok dan tunjangan kinerja / Jasa Pelayanan, 4. Upah pokok yang dibayarkan oleh rumah sakit kepada staf sesuai dengan Ketentuan upah yang ditetapkan dalam Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No, 176 Tahun 2013 tentang Gaji Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil Tetap Rumah Sakit Umum Daerah Dan Rumah Sakit Khusus Daerah Yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. Den Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No 117 tahun 2015 tentang Satuan Standar Biaya Tenaga Kesehatan Non Pegawai Negeri Sipil Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo Yang Ditugaskan Pada Rumah Sakit Adhyaksa.(Untuk Jasa Tenaga Abli Dokter Umum Dan Dokter Spesialis.) ¢. Penilaian kinerja bagi staf diberikan setiap tahun kepada staf berdasarkan : > Pengetahuan meliputi: pengetahuan tentang uraian tugas, standar operasional prosedur kerja, fasilitas rumah sakit, visi & misi rumah sakit, kebijakan mutu, evaluasi Diklat intemal reguler & _penilaian keperawatan (Khusus tenaga keperawatan & kebidanan) > Keterampilan meliputi: kerapian dan kebersihan lingkungan kerja, responsif, ketaatan, displin dan sikap profesional, Kerjasama dan komunikasi yang baik, kesiapan alaVobat emergency (khusus tenaga keperawatan & kebidanan) Sikap meliputi: keramahan, sopan santun, kejujuran dan dapat dipereaya. Keterangan lainnya : a. Jasa Pelayanan diberikan kepada pegawai RSU Adhyaksa setiap tanggal 15 sampai dengan tanggal 25 setiap bulan berikutnya dengan pemotongan pajak penghasilan sesuai ketentuan yang berlaku; b. Bagi pegawai yang mengambil cuti tahunan maka Jasa Pelayanan diberikan secara pro rata sesuai hari kerja yang telah dilaksanakan; ¢. Bagi pegawai yang mengambil cuti melahirkan secara penuh pada bulan berjalan, maka mendapatkan jasa pelayanan sebesar 35%, 4. Peawai dengan masa kerja 0-3 bulan maka mendapatkan Jsa Pelayanan sebesar 65%; oo e vv 340. Bul. ©. Pegawai yang mengundurkan diri pada bulan berjalan maka Jasa Pelayanan diberikan secara pro raia sesuai hari kerja yang telah dilaksanakan; £. Bagi pegawai yang dengan sengoja tidak melekukan absen finger print akan dikenakan pemotongan Jasa Pelayanan sebesar 10% per bulan; &. Bagi pegawai yang tidak hadir tanpa keterangan / tanpa seizin atasan, maka dikenakan pemotongan jasa pelayanan sebesar 5% per hari. h. Rumah sakit wajib membayar upah apabila : * Sta sakit sehingga tidak dapat melaksanakan pekerjaan yang dibuktikan dengan surat keterangan sakit dari dokter Rumah Sakit Umum Adhyaksa. * Staf tidak dapat melakukan pekerjaannya Karena sedang menjalankan kewajiban terhadap Negara © Staf tidak dapat menjalankan pekerjaannya karena sedang ‘menjalankan ibadah yang diperintahkan oleh agamanya * Staf melakukan hak istirahat atau cuti sesuai ketentuan yang berlaku., Tata Cara Evaluasi dan Pembinaan Pegawai Rumah Sakit Umum Adhyaksa membuat suatu peraturan perusahaan yang isinya ‘memuat kepastian, kewajiban dan hak staf dan untuk memperoleh ketenangan bekerja, ketenangan berusaha, peningkatan produktifitas kerja serta peningkatan kesejahteraan karyawan, Dalam tata tertib rumah sakit, kewajiban staf yang harus dilaksanakan yaitu seperti : a. Memperhatikan kepentingan rumah sakit b. Memberikan kerjasama sepenuhnya untuk memelihara disiplin kerja, ketertiban dan ketentraman, kesehatan serta keselamatan dalam rumah sakit ©. Memelihara, memakai dan mengurus sebaik mungkin barang barang milik rumah sakit seperti alat-alat kerja maupun inventaris milik rumah sakit d. Melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin dan menjalankan instruksi yang diberikan atas nama rumah sakit e. Keluar masuk kantor, waktu istrahat hendak tepat waktu, f. Sebelum pulang kerja, pekerjaan harus dioperkan kepada pekerja shift berikutnya, pekerjaan-pekerjaan yang penting harus diselesaikan terlebih dahulu dan alat-alat kerja disimpan pada tempatnya, Rumah sakit memberikan pembinaan kepada pegawai dengan memberikan Surat Peringatan tertulis bagi yang melakukan pelanggeran tata tertib rumah sakit seperti tersebut di atas, Surat Peringatan tertulis yang diberikan tersebut berlaku paling lama selama 6 (enam) bulan, jika dalam masa periode Surat Peringatan mengulangi pelanggaran yang sama atau pelanggaren yang lain maka akan ditingkatkan menjadi Surat Peringatan tertulis I dan III. Cutt, Setclah diangkat menjadi pegawai Rumah Sakit Umum Adhyaksa , ada 3 (tiga) kategori cuti yang diberikan oleh managemen yaitu : a. Cuti Tahunan Setiap staf yang telah bekerja selama 12 (dua delas) bulan terus ‘menerus berhak atas istirahat tahunan selama 12 (dua belas) hari kerja dengan mendapat upah. Bagi staf yang ekan menggunakan istirahat tahunannya, harus ‘mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada Direktur melalui Kepala Bagian SDM / Kepegawaian dua minggu sebelumnya sehingga operasional berjalan lancar. Cuti Hamil/Bersalin, * Staf wanita yang akan melahirkan anak (bersalin) berhak atas cuti hamil selama satu setengah bulan sebelum melahirkan dan satu setengah bulan sesudah melahirkan anak. Bagi karyawan wanita yang gugur kandungan diberi cuti bersalin sesuai dengan surat keterangan dokter yang merawat. © Bagi staf yang menggunakan —cuti_—hamil_—_tersebut_—_harus mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada rumah sakit dengan menunjukkan surat keterangan dokter yang merawat tentang tanggal persalinannya, Cuti Perlindungan. Cuti Perlindungan adalah cuti yang diberikan kepada staf untuk hal-hal khusus seperti menikah dan kematian anggota keluarga. Rumah Sakit dapat memberikan izin kepada staf meninggalkan pekerjaannya dengan mendapat jasa pelayanan pro rata apabila’ 1. Pemikahan pegawai yang bersangkutan diberi izin selama 4 (empat) hari; Pernikahan anak/anak angkat pegawai diberi izin selama 2 (dua) hari: Pernikahan saudara kandung ppegawai diberi izin selama | (satu) haris Istri pegawai melahirkan diberi izin selama 2 (dua) hari Kematian istri / suami / anak diberi izin selama 6 (enam) hari; Kematian orang tua / mertua / saudara kandung /orang yang menjadi tanggungannya diberi izin selama 3 (tiga) hari; Khitanan anak / anak angket pegawai yang bersangkutan diberi izin selama 1 (satu) hai: 8. Memenuhi panggilan resmi dari yang berwaj diberi izin sesuai kebutuhan; 9. Apabila untuk keperluan pegawai membutuhkan waktu yang lebih lama dari yang telah ditetapkan maka RSU Adhyaksa dapat mempertimbangkan hak cuti tahunannya; 10. Apabila memerlukan waktu lebih dari (tujuh) hari untuk keperluan tersebut harus melapor kepada Direktur melalui atasannya secara berjenjang; 11, Pengajuan hal-hal tersebut harus diseriai bukti-bukti tertulis yang sah dan diserahkan kepada Unit Kepegawaian sebelum dan sesudah pegawai kembali ‘masuk kerja. ay ee _ atau keperiuan penting lainnya 3.12, Pengembangan Karir Staf ‘Untuk pengembangan staf, rumah sakit memberikan pendidikan formal maupun non- formal kepada staf dimana dianggap perlu dan penilaian karyawan tetsebut baik. b. ©, Seluruh staf di RSU Adhyaksa mendapat kompensasi langsung (gaji pokok) sesuai dengan Pergub 176 tahun 2013 dan Pergub 117 Tahun 2015: Seluruh pegawai tetap RSU Adhyaksa mendapat kompensasi tidak langsung (asuransi kesehatan); Seluruh pegawai tetap RSU Adhyaksa mendapet penghargaan tunjangan siklus hidup (program kesehatan, medical check-up) di Rumah Sakit Umum Adhyaksa; Perawat RSU Adhyaksa juga mempunyai penghargaan karir & sosial (pengembangan karir, pengembangan diri) sesuai dengan sistem Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) yang diaplikasikan di RSU Adhyaksa, 313, ©. Perawat yang berprestasi sesuai dengan hasil evaluasi reguler dari bagian Diklat dalam 1 tahun. Kepada perawat terbaik I, rumah sakit memberikan penghargaan karir & sosial (pengembangan diri) kepada perawat berupa kesempatan serta memfasititasi perawat untuk mengikuti pelatihan sesuai dengan kebutuhan rumah sakit dan minat perawat, £ Pegawai tetap yang ingin—melanjutkan—pendidikan formal mengajukan permohonan kepada Direktur dengan disertai dokumen yang diperlukan 8. Pendidikan non-formal jangka pendek yaitu berupa pelatihan, kursus, seminar dan workshop. Adapun prosedur yang harus dilakukan oleh Bagian Diklat yaitu : a. Mencari informasi & menindaklanjuti undangan tentang pelatihan, kursus, seminar dan workshop: b. Bagian Diklat memasukkan surat & menindaklanjuti kepada Direktur Rumah Sakit; ©. Bila disetujui Direktur, Bagian Diklat membuat surat penunjukan peserta dan melengkapi dokumen yang dibutuhkan; 4. Bagian Diklat membuat anggaran biaya kepada Direktur & Keuangan €. Bagian Diklat mendaftarkan peseria taining ke instansi. yang mengadakan pelatihan f. Bagian Diklat memantau perkembangan pegawai. Biya Perobatan Fasilitas Perobatan bagi Karyawan dikelola sendiri oleh rumah sakit. Bagi pekerja yang berobat dan memerlukan perawatan inap (opname) maka pengaturan jatah kelas sebagai berikut : a. Sekretaris Direktur, Duty Manager, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Dokter Jaga, ‘mendapat fasilitas perawatan inap (opname) di ruangan Kelas I (satu) b. Kepala Seksi, Kasubag, Kepala Instalasi, Pj, mendapat fasilitas perawatan inap (opname) di ruangan Kelas II (dua) ©. Karyawan pelaksana/perawat mendapat fasilitas perawatan inap (opname) di ruangan Kelas III (tiga) 4. Bagi pekerja, yang menjadi tanggungan rumah sakit adalah suami/istri, anak pertama, dan anak kedua, €. Biaya bersalin bagi pekerja dan istri sah pekerja yang melahirkan di Rumah Sakit ‘Umum Adhyaksa ditanggung oleh Rumah Sakit sampai dengan anak ke dua. BABIV TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS STAF Pola ketenagaan adalah sebagai acuan untuk menyusuo suatu unit kerja baik jumlah tenaga dalam unit tertentu, jadwal dinas tiap tiap bagian, kualifikasi/kecakapan tenaga kerja maupun pendidikan tenaga kerja. Dalam pengaturan jadwal dinas perlu diperhatikan antara jumiah tenaga dengan beban kerja schingea operasional tetap dapat berjalan lancar dan tidak menimbulkan overload bagi pekerja tersebut. Jumlah pegawai di setiap bagian dipengaruhi oleh : jumlah shift, jenis pekerjaan, beban kerja, jumlah pegawai yang libur maupun cuti, Penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan di RSU Adhyaksa berdasarkan standar Depkes Ri tahun 2005. Adapun jumlah pegawai di tiap-tiap bagian adalah sebagai berikut : 4.1, Bagian Medis dan Keperawatan Manajer Keperawatan Tertinggi dipimpin oleh Kepala Seksi Keperawatan. Kepala Seksi Keperawatan menaungi dan membawahi langsung tenaga keperawatan di setiap unit pelayanan keperawatan di rumah sakit yang terdiri dari Kepaia Ruangan, Perawat Primer/Perawat Penanggung Jawab Shift, Perawat Pelaksana/Perawat Associated , Perawat serub , Perawat circulator , Petawat monitoring, Perawat Anastesi, Kepala Bidan, dan Bidan Pelaksana. Unit pelayanan keperawatan Rumah Sakit Umum Adhyaksa terdiri dari : Pelayanan Rawat Jalan, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Rawat Inap, Pelayanan Keperawaten Khusus, dan Pelayanan Ruang Operasi 4.1.1.Tugas pokok dari Kepala Seksi Keperawatan adalah sebagai berikat: 1. Menyusun misi, falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan mengacu pada visi dan misi rumah sakit; Menyusun rencana kegiatan tahunan; Menyusun Standar Prosedur Operasional (SPO) pelayanan keperawatan, Standar Asuhan Keperawatan, Standar Ketenagaan dan fasilitas; Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan; Menyusun program pengendatian mutu pelayanan keperawatan; Menyusun uraian tugas tenaga keperawatan; Menyusun dan melaksanakan program orientasi_ bagi _perawat baru bekerjasama dengan bagian Diklat; Menyusun program mutasi, pengangkatan, pemberhentian, penerimaan dan pembinaan tenaga keperawatan yang diketahui oleh Direktur; 9. Menyusun model penugasan keperawatan; 10. Menyusun dan melaksanakan program pengembangan staf: 11. Menyusun dan melaksanakan penilaian kinerja tenaga keperawatan/kebidanan; 12. Menyusun dan menetapkan sistim penjadwalan; 13, Menyusun dan menganalisa kebutuhan logistik keperawatan/kebidanan: 14, Merencanakan, mengorganisasi, menggerakkan, mengawasi pelaksanaan asuhan keperawatan, mutu keperawatan dan etika keperawatan; 15. Melaksanakan pembinaan etika profesi perawat dan bidan; 16, Melaksanakan supervisi dan pembinaan secara berkala atau sewaktu-waktu ke Tuangan agar tujuan asuhan keperawatan yang ingin dicapai tetap terjamin; 17, Melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dan rencana tindak lanjut; Moe Ss 18, Mengadakan rapat dengan Seluruh Kepala Ruangan satu kali setiap bulan atau sewaktu- waktu bila diperlukan; 19, Melaksanakan koordinasi dengan unsur terkait dalam manajemen tenaga keperawatan, 4.1.2 Pelayanan Rawat Jalan a, Tugas Pokok Kepala Ruangan 1, Bersama dengan Kepala Seksi Keperawatan menyusun kebutuhan tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun SPO pelayanan keperawatan: 2. Mengatur pembagian tugas jaga perawat (jadwal dinas); 3. Bersama dengan Kepala Seksi Keperawatan memantau dan mengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan Kkinerja semua tenaga yang ada di ruangan: 4. Melakukan kegiatan administrasi dan surat-menyurat; 5. Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan fusilitas yang dibutuhkan di ruangan; 6. Mengatur penggunaan dan pemeliharaan logistik yang dibutuhkan agar selalu siap pakai; 7. Melakukan pertemuan rutin dengan semua perawat setiap bulan untuk membahas semua kebutuhan di ruangan; 8. Mengorientasikan Pegawai baru keperawatarkebidanan yang akan praktek di ruangan Rumah Sakit Umum Adhyaksa dengan menggunakan format orientasi; 9. Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan; 10. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan pasien/keluarga dan tim Kesehatan lain, antara lain Kepala Ruangan mengingatkan Kembali pasien/keluarga’ tentang perawat/tim yang bertanggung jawab terhadap mereka di ruang yang bersangkutan, , Tugas polok Perawat Pelaksana/Perawat Associate /PA 1. Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan SPO: 2. Membina hubungan terapeutik dengan pasien/keluarga; 3. Menerima pasien rawat jalan dan memberikan informasi berdasarkan format orientasi pasien/keluarga; 4, Melakukan tindakan keperawatan pada pasien berdasarkan Renpra; 5. Melakukan evaluasi dan mengidentifikasi masaiah mutu Asuhan Keperawatan tethadap tindakan yang telah dilakukan dan mendokumentasikannya pada format yang tersedia; 6. Memeriksa kerapian dan kelengkapan status keperawatan; 7. Membuat pelaporan dan selesai di paraf: 8. Menyiapkan —pasien untuk» pemeriksaan —_—_diagnostik, laboratorium pengobatan dan tindakan; 9. Berperan serta dalam — memberikan —_pendidikan —_kesehatan pada pasien/keluarga; 10. Melakukan inventarisasi fasilites yang terkait dengan ruangannya; 11, Membantu perawat poli lain yang membutuhkan; 12. Mendampingi pasien saat dokter melakukan pemeriksaan, 413, Pelayanan Rawat Inap a. Tugas pokok Kepala Ruangan 1, Bersama dengan Kepala Seksi Keperawatan menyusun kebutuhan tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun SPO pelayanan keperawatan, 2. Mengatur pembagian tugas jaga Perawat (jadwal dinas). 3. Bersama dengan Kepala Seksi Keperawatan memantau dan mengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan kinerja semua tenaga yang ada di ruangan, 4, Melaksanakan pembinaan terhadap PP dan PA dalam pelaksanaan Asuhan Keperawatan sesuai dengan MPKP. Melakukan kegiatan administrasi dan surat-menyurat, 6. Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan fasilitas yang diburuhkan di ruangan. 7. Mengatur penggunaan dan pemeliharaan logistik yang dibutuhkan agar selalu siap pakai. 8. Melakukan pertemuan rutin dengan semua perawat setiap bulan untuk ‘membahas semua kebutuhan di ruangan. 9. Memeriksa kelengkapan persediaan status keperawatan minimal lima (5) set setiap hari, 10. Membuat peta risiko (menempatkan pasien di Ruang Rawat Inap menurut tingkat kegawatan, infeksi dan non-infeksi). 11, Mengorientasikan Pegawai baru keperawatan/kebidanan yang akan bekerja di Rumah Sakit Umum Adhyaksa dengan menggunakan format orientasi. 12. Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan. 13. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang _harmonis dengan pasien/keluarga dan tim Kesehatan lain, antara lain Kepala Ruangan mengingatkan kembali pasien/keluarga tentang perawat/tim yang bertanggung jawab terhadap mereka di ruang yang bersangkutan, b. Tugas pokok Perawat Primer/PP/Perawat Penanggung Jawah 1. Melaksanakan tugas Kepaia Ruangan saat dinas sore, malam dan jika Kepala Ruangan berhalangan hadir. 2, Menetapkan rencana asuhan keperawatan berdasarkan analisis standar Renpra sesuai dengan hasil pengkajian. 3. Menjelaskan Renpra yang sudah ditetapkan kepada PA di bawah tanggung Jawabnya sesuai pasien yang dirawat ( preconference). 4. Melakukan Kontrak dengan pasien/keluarga pada awal masuk ruangan sehingga tereipta hubungan terapeutik. Hubungan ini dibina secara terus- menerus pada saat melakukan pengkajian / tindakan kepada pasien / keluarga. 5. Melakukan —evaluasi asuhan —keperawatan dan. membuat catatan_perkembangan pasien setiap hari. Melakukan pertemuan dengan pasien / keluarga minimal setiap 2 hari untuk membahas kondisi keperawatan pasien (bergantung kondisi pasien). Memberikan pendidikan kesebatan kepada pasien/keluarga. Membantu perencanaan pulang. . Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laboratorium. 10, Memelihara kebersihan ruangan. 11, Mengikuti pertemuan yang diadakan di ruangan. as ex ¢. Tugas pokok Perawat Pelaksana/Perawat Associate /PA 1 2. 3 4, 12. 13. 14, 15. 414. Membaca Renpra yang telah ditetapkan PP. Melaksanakan Asuhan Keperawatan sesuai dengan SPO, Membina hubungan terapeutik dengan pasien /keluarga, sebagai lanjutan kotrak yang sudah dilakukan PP. Menerima pasien baru (kontrak) dan memberikan informasi berdasarkan format orientasi pasien/keluarga jika PP tidak ada di tempat. Melakukan tindakan keperawatan pada pasiennya betdasarkan Renpra. Melakukan evaluasi dan mengidentifikasi masalah mutu asuhan keperawatan terhadap tindakan yang telah dilakukan dan mendokumentasikannya pada format yang tersedia, Mengikuti visite dokter bila PP tidak di tempat. Memeriksa kerapian dan kelengkapan status keperawatan. ‘Membuat pelaporan pergantian dinas dan selesai di paraf Mengomunikasikan kepada PP/PJ dinas bila menemukan masalah yang perlu diselesaikan . + Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik, laboratorium pengobatan dan tindakan, Berperan serta dalam memberikan pendidikan Kesehatan pada pasierkeluarge yang dilakukan oleh PP. Melakukan inventarisasi fasilitas yang terkait dengan timnya, Membantu tim lain yang membutuhkan, Memberikan resep dan menerima obat dari keluarga pasien yang menjadi tanggungjawabnya dan berkoordinasi dengan PP. Pelayanan Gawat Darurat: a. Tugs pokok Kepala Ruangan 1. Bersama dengan Kepala Seksi Keperawatan menyusun kebutuhan tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun SPO pelayanan keperawatan. 2. Mengatur pembagian tugas jaga perawat (jadwal dinas), 3. Betsama dengan Kepala Scksi Keperawatan memantau dan mengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan kinerja semua tenaga yang ada di ruangan, 4, Mengenal jenis dan penggunaan barang-barang, alat dan mengusahakannya sesuai dengan kebutuhan di IGD. 5. Menerima dan meneliti pasien untuk segera mendapatkan pertolongan dengan ccepat sesuai dengan kasusnya, 6. Membantu Kepala Instalasi IGD dalam membuat perencanaan kegiatan dan kebutuhan IGD. 7. Membantu Kepala Instalasi [GD dalam hal monitoring dan evaluasi kegiatan IGD. Mengamati, meneatat dan melaporkan tanda — tanda vital pasien pada dokter. Melaksanakan dan meneruskan pengobatan sesuai dengan instruksi dokter. (0. Membuat laporan kegiatan IGD antara lain : 1, Rekapitulasi harian 2. Laporan bulanan 3. Rekapitulasi pemanfaatan RS 11. Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan. 12, Menciptakan dan memelihara —-hubungan—kerja_-yang__—harmonis dengan pasien/keluarga dan tim keschatan lain, antara lain Kepala Ruangan mengingatkan kembali pasien/keluarga tentang perawav/tim yang bertanggung Jawab terhadap mereka di ruang yang bersangkutan, soe 13. Melaksanakan serah terima tanggung jawab dengan pengganti dinas secara langsung. b, Tugas Asisten/Perawat Penanggung Jawab 1. Melaksanakan tugas Kepala Ruangan saat dinas sore, malam dan jika Kepala Ruangan berhalangan hadi. 2. Menetapkan rencana asuhan keperawatan berdasarkan analisis standar Renpra sesuai dengan hasil pengkajian dan sesuai dengan SPO. 3. Melakukan hubungan terapeutik dengan pasien/keluarga pada saat melakukan pengkajiarvtindakan gawat darurat kepada pasien/keluarga. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada pasien gawat darurat, Memberikan pendidikan keschatan kepada pasien/keluarga. Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan penunjang. Membantu tim keschatan dalam menaganani kasus pelayanan keperawatan dan upaya meningkatkan mutu pelayanan IGD. Mengikuti pertemuan berkala yang digjukan oleh Dokter Kepala IGD dan Kepala Ruangen IGD. 9%. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan dengan mengikuti pertemuan ilmiah, 10. Melaksanakan dan memilihara sistem pencatatan dan pelaporan dalam pelayaan Keperawatan yang benar sehingga tercipta suatu sistem informasi RS yang dapat dipercaya dan akurat, 11, Melaksanakan serah terima dengan petugas pengganti baik lisan maupun tulisan pada saat pergantian dinas. Melaksanakan perawatan kepada pasien dalam keadaan gawat, ‘merawat jenazah sesuai dengan prosedur dan peraturan yag berlaku. 12. Memegang teguh rahasia jabatan, 13. Memelihara kebersihan ruang IGD, Nae Tugas pokok Peruwat Pelaksana 1. Melaksanakan Asuhan Keperawatan sesuai dengan SPO. 2. Melakukan tindakan keperawatan pada pasien berdasarkan Renpra dan sesuai dengan program pengobatan dokter. 3. Melakukan evaluasi dan mengidentifikasi masalah mutu Asuhan Keperawatan terhadap tindakan yang telah dilakukan dan mendokumentasikannya pada format yang tersedia, 4, Membuat pelaporan pergantian dinas dan selesai di paraf. Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik, laboratorium pengobatan dan tindakan, 6. Berperan serta dalam memberikan pendidikan keschatan pada pasien/keluarga dan ‘membina hubungan terapeutik dengan pasien/keluarga, 7. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan untuk kelancaran pelayanan dan memindahkan pasien dalam menerima pelayanan. 8. Menerima pasien baru sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku. 9. Memelihara peralatan medis agar selalu dalam keadaan siap pakai. 10, Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang IGD dan lingkungannya, peraturan, dan tata tertib yang berlaku di rumah sakit. 11. Mengkaji kebutuhan dan masalah pasien. 12. Memberikan rasa aman kepada pasien dengan cara mencegah terjadinya bahaya kecelakaan, Iuka, komplikasi khususnya kepada pasien dengan gangguan kesadaran. 13,Memberikan penyuluhan Kesehatan kepada pasien dan —_keluarga ‘mengenai penyakitnya, 14, Melakukan pertolongan pada pasien dalam keadaan darurat secara cepat dan tepat sesuai kebutuhan serta petunjuk yang berlaku dan melaporkannya, 15, Menciptakan hubungan kerja sama dengan baik dengan tim Kesehatan yang lain dalam lingkungan IGD. 16, Membantu tim kesehatan dalam menaganani kasus pelayanan keperawatan dan upaya meningkatkan mutu pelayanan IGD. 17. Mengikuti pertemuan berkala yang diajukan oleh Dokter Kepala IGD dan Kepala Ruangan IGD. 18.Meningkatken pengetahuan dan keterampilan keperawatan dengan mengikuti pertemuan ilmiah, 19. Melaksanakan dan memilihara sistem pencatatan dan pelaporan dalam pelayanan keperawatan yang benar sehingga tercipta suatu sistem informasi RS yang dapat dipercaya dan akurat, 20. Melaksanakan serah terima dengan petugas pengganti baik lisan maupun tulisan pada saat pergantian dinas. Melaksanakan perawatan kepada pasien dalam keadaan gawat, ‘merawat jenazah sesuai dengan prosedur dan peraturan yag berlaku. 21, Memegang teguh rahasia jabatan, 4.14, Pelayanan Keperuwatan Khusus : 1. RuangHCu a. Togas pokok Kepala Ruangan 1) Bersama dengan Kepala Seksi Keperawatan menyusun kebutuhan tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun Protap/SOP pelayanan keperawatan. 2) Mengatur pembagian tugas jaga Perawat (jadwal dinas) di ruang perawatan intensif. 3) Bersama dengan Kepala Seksi Keperawatan memantau dan mengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan kinerja semua tenaga yang ada di ruangan perawatan intensif. 4) Melaksanakan pembinaan terhadap PP dan PA dalam pelaksanaan Asuhan Keperawatan sesuai dengan MPKP seria Mahasiswa keperawatan yang sedang berpraktek. 5) Mereneanakan dan memfasilitasi ketersediaan fasilitas, pemeliharaan logistik yang dibutuhkan di ruangan perawatan intensif, 6) Melakukan pertemuan rutin dengan semua Perawat setiap bulan untuk ‘membahas semua kebutuhan di ruangan intensif. 7) Membuat peta resiko (menempatkan & mengelompokkan pasien di Ruang Rawat Inap menurut tingkat kegawatan, infeksi dan non-infeksi), 8) Mengorientasikan Pegawai baru keperawatan/kebidanan yang akan bekerja di ruangan Rumah Sakit Umum Adhyaksa dengan menggunakan format orientasi 9) Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan perawatan intensif. 10) Menciptakan dan memelihara bubungan kerja yang _harmonis dengan pasien/keluarga dan tim kesehatan lain, antara lain Kepala Ruangan mengingatkan — kembali_—_pasien/keluarga tentang Perawat/tim yang bertanggung jawab tethadap mereka di ruang yang bersangkutan. 11) Membuat laporan pelaksanaan kegiatan di ruangan perawatan intensif. b, Tugas Asisten/Perawat Penanggung Jawab/PP 1) Melaksanakan tugas Kepala Ruangan saat dinas sore, malam dan jika Kepala Ruangan berhalangan hadir, 2) Menetapkan rencana Asuhan Keperawatan berdasarkan analisis standar Renpra sesuai dengan hasil pengkajian. 3) Menjelaskan Renpra yang sudah ditetapkan kepada PA di bawah tanggung Jawabnya sesuai pasien yang dirawat (preconference). 4) Melakukan Kontrak dengan pasien/keluarga pada awal masuk ruangan sehingga tercipta hubungan terapeutik. Hubungan ini dibina secara terus- ‘menerus pada saat melakukan pengkajian/tindakan kepada pasienvkeluarga. 5) Melakukan evaluasi asuhan keperawatan dan membuat catatan. perkembangan pasien setiap hari. 6) Melakukan pertemuan dengan pasien/ keluarga minimal setiap 2 hari untuk membahas kondisi keperawatan pasien (bergantung kondisi pasien), 7) Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien/keluarga. 8) Membantu perencanaan pulang. 9) Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laboratorium, 10) Memelihara kebersihan ruangan perawatan intensif. 11) Mengikuti pertemuan yang diadakan di ruangan perawatan intensif. Tugas Pokok Perawat Pelaksana/Perawat Associate/PA 1) Membaca Renpra yang telah ditetapkan PP. 2) Melaksanakan Asuhan Keperawatan sesuai dengan Protap/SOP. 3) Membina hubungan terapeutik dengan pasien/keluarga, sebagai lanjutan kotrak yang sudah dilakukan PP. 4) Menerima pasien baru (kontrak) dan memberikan informasi berdasarkan format orientasi pasiervkeluarga jika PP tidak ada di tempat. 5) Melakukan tindakan keperawetan pada pasiennya berdasarkan Renpra. 6) Melakukan evaluasi dan mengidentifikasi masalah mutu Asuhan Keperawatan tethadap tindakan yang telah dilakukan dan mendokumentasikannya pada format yang tersedia, 7) Mengikuti visite Dokter dan pelayanan tindakan medis. 8) Memeriksa kerapian dan kelengkapan status keperawatan. 9) Membuat pelaporan pergantian dinas dan selesai di paraf . 10) Mengomunikasikan kepada PP/ PJ dinas bila menemukan masalah yang perlu diselesaikan, 11) Menyiapkan pasien untuk pemeriksean diagnostik, laboratorium pengobatan dan tindakan. 12)Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan pada pasien / Keluarga yang dilakukan oleh PP. 13) Melakukan inventarisasi fasilitas yang terkait dengan timnya, 14)Membantu tim lain yang membutubkan. 15)Memberikan resep dan menerima obat dari keluarga pasien yang menjadi tanggungjawabnya dan berkoordinasi dengan PP. 16)Memelihara kebersihan pasien, ruangan dan lingkungan di ruang perawatan intensif. 2 RuangOK a. Tugas pokok Kepala Ruangan 1) Bersama dengan Kepala Seksi Keperawatan menyusun kebutuhan tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun Protap/SOP pelayanan keperawatan di Kamar Bedah/ Ruang Operasi. 2) Bersama dengan Kepala Seksi Keperawatan memantay dan mengevaluasi penampilan kerja, mutu pelayanan dan kinerja semua tenaga yang ada di Tuangan operasi, 3) Membuat usulan kebutuhan tenaga keperawatan, berdasarkan bobot diajukan ke Kepala Seksi Keperawatan untuk dilanjutkan ke bagian SDM / Kepegawaian agar pelayanan keperawaten Kamar Bedah / ruang operasi_ berjalan lancar. 4) Membuat usulan kebutuhan obat - obatan / alat kesehatan untuk kebutuhan Kamar Bedah / ruang operasi sehari — hari. 5) Menilai ketertiban, keamanan, dan kebersihan lingkungan di Kamar Bedah / ruang operasi. 6) Mengorientasikan Pegawai baru keperawatan/kebidanan yang akan bekerja di tuangan Rumah Sakit Umum Adhyaksa dengan menggunakan format orientasi 7) Membuat usulan pemberian penghargaan untuk menigkatkan semangat kerja di Kamar Bedah / ruang operasi. 8) Melakukan pertemuan rutin dengan semua perawat setiap bulan untuk ‘membahas semua kebutuhan di ruangan kamar bedah / ruang operasi, >. Tugas Asisten/Perawat Penanggung Jawab 1) Melaksanakan tugas Kepala Ruangan saat berhalangan hadi. 2) Menginventarisasikan obat-obat di formasi sesuai konsinyasi di Kamar Bedab/ruang operasi, 3) Menjaga kebersihan/kesterilan kamar bedah/ ruang oepasi. 4) Membantu dalam melaksanakan operasi sebagai asisten dokter di kamar bedah / ruang operasi, 5) Menginventarisasikan alat— alat medis setiap kamar bedah / ruang operasi. 6) Membuat jadwal dinas setiap bulannya. 7) Membuat konfirmasi orderan apotik/logistik setiap minggu, 8) Melaporkan ke bagian teknisi setiap alat — alat medis yang rusak. Tugas pokok Perawat Instrumen /Serub a) Scbelum Pembedahan > Menyiapkan ruangan operasi dalam keadaan siap pakai meliputi : kebersihan ruang operasi dan peralatan, meja maya/instrumen, meje operasi lengkap, suction pump/diatenmi, alat medis yang sesuai tindakan pembedahan, > Menyiapkan set instrumen steril jenis pembedahan, > Mencuci tangan dengan tehnik steril. ‘b) Saat Pembedahan > Menggunakan gaun operasi dan sarung tangan dengan tehnik steril. > Memeriksa dan menghitung alat instrumen yang digunakan yang tersedia di meja instrumen, > Memberitahu tim bedah yang lain serta perawat sirkular hasil perhitungan alat instrumen, kain kasa. dil. > Menentukan daerah yang akan dilakukan pembedahan dengan sebelumnya menanyakan pada ahli bedah, © Mendesinfeksi daerah yang akan dilakukan insisi dengan menggunakan Janitar desinfektan, misal : bethadin solution atau alkohol. » Membantu asisten bedah untuk menutup daerah yang non steril pada daerah sekitar insisi pembedahan dengan menggunakan doek steril. » Menyiapkan alat —alat pembedahan yang akan digunakan sesuai dengan tindakan pembedahan misalnya : selang suction, diatermi. > Mengingatkan dan bekerja sama dengan bli bedah bila ierjadi_ penyimpangan tehnik steril dalam pembedahan, % Membantu’ ali bedah dalam melaksanakan pembedah dan memberi instrumen yang dibutuhkan oleh ahli bedah untuk memberi kenyamanan bekerja pada tim bedah. > Menjaga agar alat instrument tetap steril dengan membersibkan instrument dari darah dalam pembedahan agar alat tetap siap pakai, » Memberitahu pada ahli bedah / abli anastesi bila terjadi kehilangan cairan tubuh yang berlebihan. > Menghitung kain kasa, jarum dan instrumen sebelum luka ditutup lapis demi lapis, > Memberitahu hasil perhitungan jumlah alat, kain kasa dan jarum pada ahli bedah dan Perawat sirkular, Menyiapkan cairan untuk mencuci luka. Membersihkan kulit sekitar luka setelah Tuka dijahit dan menutup dengan kaca yang diberi larutan bethadin. Menutup luka dengan kasa steril. Menyiapkan bahan pemeriksaan laboratorium/patologi. ©). Setelah pembedahan Menfiksasi drain dan kateter, Membersihkan dan memeriksa adanya kerusakan kulit pada daerah yang dipasang electroda/kontak badan, Menggantikan alat tenun, baju pasien dan penutup serta memindabkan pasien dari meja operasi ke kereta dorong/brancard, > Memeriksa dan menghitung semua instrumen yang digunakan sebelum dikeluarkan dari kamar operasi. Menyerahkan alat instrumen yang digunakan kepada petugas CSSD . Memeriksa ulang catatan dan dokumentasi pembedahan dalam keadaan lengkap, > Membersihkan kamar operasi setelah tindakan pembedahan selesai agar siap pakai: VY gYV vv v vv 4. Tugas Pokok Perawat Sirkuler/ Circulating Nurse 1) Sebelum Pembedahan > Menerima pasien yang akan dibedah, > Memeriksa dengan menggunakan formulir check list meliputi Kelengkapan dokumen medis antara lain : ) Izin operasi / SPTM Hasil pemeriksaan laboratorium terakhir Hasil pemeriksaan radiologi + foto rontgen Hasil pemeriksaan ahli anast pra visit anastesi Hasi! konsultasi abli lain sesuai kebutuhan. b) Kelengkapan obat - obatan, cairan, alat kesehatan, persediaan darah bila diperlukan, 2) 3 > Memeriksa persiapan fisik. » Melakukan serah terima pasien dan perlengkapan sesuai isian check list dengan perawat ruangan, » Memberikan penjelasan ulang pada pasien sebatas kewenangan tentang, tindakan pembedahan yang akan dilakukan, tim bedah yang akan menolong, fasilitas yang ada di dalam kamar bedah antara lain : lampu operasi dan mesin pembiusan, tahap ~ tahap anastesi. Saat Pembedahan > Mengatur posisi pasien sesuai jenis pembedahan, > Membuat set steril dengan memperhatikan tehnk aseptik. > Mengigatkan tim bedah jika mengetahui adanya penyimpangan penerapan tehnik aseptik, > Menyikatkan tali jas steril tim bedah, » Membantu, mengukur dan mencatat kehilangan darah dan cairan dengan cara mengetahui jumlah produksi urin, jumlah perdarahan, jumlah eairan yang hilang. > Melaporkan basil pemantauan dan pencetakan kepada ahli anastesi. > Menghubungi petugas penunjang medis (petugas radiologi, petugas laboratorium), > Mengumpulkan dan menyiapkan bahan pemeriksaan. > Menghitung dan mencatat pemakaian Kain kasa, bekerja sama dengan Perawat instrumen. > Mengukur dan mencatat tanda vital. > Mengambil instrumen yang jatuh dengan menggunakan alat dan memisahkan dari instrumén yang steril > Memeriksa kelengkapan instrumen dan kain kasa, bersama Perawat instrumen agar tidak tertinggal dalam tubuh pasien sebelum operasi ditutup, Setelah Pembedahan > Membersikan dan merapikan pasien yang selesai dilakukan_pembedahan. > Memindahkan pasien dari meja operasi ke Kereta dorong yang telah disediakan > Mengukur dan mencatat tanda vital : pernafasan, tekanan darah, suhu, nadi. > Mengukur tingkat Kesadaran dengan cara memanggil nama pasien, memberikan stimulus, memeriksa reaksi pupil. > Mencatat, menghitung dan meneliti obat -obatan serta cairan yang diberikan pada pasien. > Memeriksa kelengkapan dokumen medik antara lain : a) Laporan pembedahan 'b) Laporan anastesi ©) Laporan pasca bedah 4) Pengisian formulir Patologi Anatomi (PA) > Mendokumentasikan tindakan keperawatan selama pembedahan antara lain: a) Identitas pasien ) Nama Pasien c) Umur 4) No. Rekam Medik e) Nama Tim Bedah £) Waktu dan Lama Pembedahan g) Jenis Pembedahan bh) Jenis Kasus (Operasi bersih, operasi kotor, operasi bersih tercemar) i) Tempat Tindakan 4) Urutan Jadwal Tindakan Pembedahan k) Masalah yang timbul selama pembedahan }) Tindakan yang dilakukan m)Hasil evaluasi > Melakukan serah terima dengan Perawat Ruang Rawat / petugas RR tentang : a) Kelengkapan dokumen medik, instruksi pasea bedah ) Keadaan umum pasien ©) Obat ~ obatan dan resep baru > Membantu dan membersihkan kamar bedah setelah tindakan pembedahan selesai ¢, Perawat Anastesi 1) Sebelum Pembedahan > Melakukan kunjungan pra anastesi untuk menilai status fisik pasien sebatas ‘wewenang dan tanggung jawabnya, » Menerima pasien di ruang penerimaan kamar operasi. > Menyiapkan alat dan mesin anastesi dan kelengkapan formulir anastesi. > Menilai kembali fungsi dan keadaan mesin anastesi dan alat monitoring. > Menyiapkan kelengkapan meja operasi antara lain : penyikat meja operasi, standart tangan, kunci meja operasi, boog kepala, standart infus. > Mengatur posisi meja operesi sesuai tindakan operasi. > Memasang infus/transfusi darah bila diperlukan. > Memberikan premedikesi sesuai program Dokter anastesi > Memonitoring tanda vital dan menilai kembali kondisi fisik pasien. > Memindahkan pasien ke meja operasi dan memasang sabuk penyaman, > Menyiapkan obat ~obatan anastesi dan membantu Dokter dalam proses pembiusan, 2) Saat Pembedahan > Membebaskan jalan nafas, dengan cara mempertahankan posisi kepala tetap extensi, mengisap lendir, mempertahanakan endotracheal. > Memenuhi ~ keseimbangan 02 dan CO2 dengan cara memantau flowmeter pada mesin anastesi, Mempertahankan keseimbangan cairan dengan cara mengukur dan ‘memantau cairan tubuh yang hilang selama pembedahan, ‘Memonitoring tanda ~ tanda vital. Memberi obat — obatan sesuai program pengobatan. Melaporkan hasil pemantauan kepada dokter anastesi/bedah, Menjaga keamanan pasien dari bahaya jatuh, Menilai hilangnya efek obat anastesi pada pasien. > Melakukan resusitasi pada kasus henti jantung. 3) Sesudah Pembedahan > Mempertahankan jalan nafas pasien. > Memantau tanda —tanda vital untuk mengetahui sirkulasi, pernafasan, dan keseimbangan cairan, > Memantau tingkat kesadaran dan reflek pasien, > Memantau dan mencatat tentang perkembangan pasien perioperati v vVVVV > Menilai respon pasien terhadap efek obat anastesi Memindahkan pasien ke RR (Recovery Room) atau ruang rawat, bila kondisi stabil atas izin dokter anastesi > Melengkapi catatan perkembangan pasien sebelum, selama, dan sesudah pembiusan. > Merapikan dan mengembalikan alat — alat anastesi ke tempat semula agar siap pakai f. Information Nurse (IN) a 2) 3) 4) 5) 6) dD Menerima informasi tentang pasien mengenai obat — obatan dan alat keschatan yang digunakan selama operasi. Melakukan peresepan alat kesehatan dan obat, Bertanggung jawab pada input alat kesehatan, obat dan tentang pasien selama operasi ke Tera Medik. Bertanggung jawab untuk mengkonfirmasi ulang tentang tindakan operasi terutama bila ada perubahan tindakan kepada unit yang. bersangkutan (ruangan) den kebutuhan, Bertanggung jawab untuk konfirmasi ulang jadwal operasi ke ruangan, konfirmasi pasien datang ke kamar bedah / ruang operasi. Bertanggung jawab untuk menghubungi operator dan anastesi tentang keberadaan ruang operasi. Membantu ketenagaan di instalasi bedah (operasi) bila dibutuhkan dalam situasi mendesak. 3. Ruang VK ‘a. Tugas pokok Kepala Ruangan 1) 2) 3) 4) 5) 6) n 8) 9) Bersama dengan Kepala Scksi Keperawatan menyusun kebutuhan tenaga, fasilitas dan peralatan dan menyusun SPO pelayanan keperawatan/kebidanan, ‘Mengatur pembagian tugas jaga perawavbidan (jadwal dinas). Bersama dengan Kepala Seksi Keperawatan memantau dan mengevaluasi penampilan Kerja, mutu pelayanan dan kinerja semua tenaga yang ada di Ruang kebidanan, Melaksenskan pembinaan terhadap Bidan dalam pelaksanaan Asuban Kebidanan, Melakukan kegiatan administrasi dan surat-menyurat Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan fasilitas yang dibutuhkan di ruangan kebidanan, Mengatur penggunaan dan pemeliharaan logistik yang dibutuhkan agar selalu siap pakai: Melakukan pertemuan rutin dengan semua perawa/bidan setiap bulan untuk membahas semua kebutuhan di ruang kebidanan, Memeriksa kelengkapan persediaan status kebidanan/keperawatan minimal (5) lima set setiap hari 10) Mengorientasikan Pegawai baru keperawatan/kebidanan yang akan bekerja di ruangan kebidanan dengan menggunakan format orientasi. 11) Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan kebidanan. 12)Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang —_harmonis dengan pasien/keluarga dan tim kesehatan lain, antara lain Kepala ruangan mengingatkan —kembali _pasien/Keluarga tentang —-Bidan yang bertanggung jawab terhadap mereka di ruang yang bersangkutan. b, Tugas pokok Bidan Penanggung Jawab 1) Melaksanakan tugas Kepala Ruangan seat dinas sore, malam dan jika Kepala Ruangan berhalangan hadir, 2) Menetapkan rencana Asuhan Keperawatan/Kebidanan berdasarkan analisis standar Renpra sesuai dengan hasil pengkajian, 3) Menjelaskan Renpra yang sudah ditetapkan kepada Bidan di bawah tanggung Jawabnya sesuai pasien yang dirawat ( preconference) 4) Melakukan kontrak dengan pasien/keluarga pada awal masuk ruangan sehingga tercipta hubungan terapeutik. Hubungan ini dibina secara terus- ‘menerus pada saat melakukan pengkajian/tindakan kepada pasien/ keluarga. 5) Memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien/ keluarga, 6) Membantu perencanaan pulang. 7) Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laboratorium, 8) Memelihara kebersihan ruangan. 9) Mengikuti pertemuan yang diadakan di ruangan kebidanan. 4. CSSD (Central Sterilized and Supply Department ) a. Tugas Pokok Petugas CSSD 1) Menetapkan metode standar bagi penyiapan dan penanganan alat steril, 2) Memastikan bahwa tehnik aseptik diterapkan pada saat penyiapan dan penanganan alat steril baik sekali pakai atau pemakaian ulang. 3) Bekerjasama dengan bagian pemeliharaan sarana dan prasarana dalam upaya pemeliharaan peralatan CSSD. 4) Mensterilkan alat-alat bedah setiap hari. 5) Membantu menyiapkan alat pada waktu akan operasi. BAB V KUALIFIKASI & POLA KETENAGAAN RUMAH SAKIT UMUM ADHYAKSA S Kualifikasi Tenaga di RSU Adhyaksa: S.L, Kualfilasi Kepala Seksi Keperawatan : a. Pendidikan : 1) Minimal berpendidikan formal minimal S-1 Keperawatan 2) Mengikuti pelatihan bidang Keperawatan minimal 2 minggu (80 jam) b. Keabian : 1) Memiliki kemampuan mernimpin 2) Terampil dalam Praktek Keperawatan 3) Mampu mengoperasionalkan komputer 4) Berdedikasi tinggi 5) Berkepribadian mantap/emosional stabil c.Pengalaman : 1) Berpengalaman 1 tahun di pelayanan keschatan 5.2. Kualifikasi Perawat di setiap unit pelayanan keperawatan di Rumah Sakit Umum Adhyaksa A. Pelayanan Rawat Jalan (Ruang Poliklinik) ‘Tenaga Keperawatan diruang Poliklinik terdiri dari: a. Kepala Ruangan 1) Berpendidikan S-1 Keperawatan dengan pengalaman 1 tabun 2) Minimal berpendidikan D-II] Keperawatan dengan pengalaman 1 tahun 3) Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin 4) Terampil dalam praktik keperawatan b, Perawat Pelakssana (Perawat Associated / PA) 1) Minimal berpendidikan D-III Keperawatan/Kebidanan dengan pengalaman 0-1 tahun 2) Berpendidikan S-I Keperawatan dengan pengalaman 0-1 tahun 3) Mampu berkomunikasi 4) Mengikuti masa training selama 1 bulan 5) Mengikuti masa orientasi selama I minggu B. Pelayanan Keperawatan Khusus & Gawat Darurat RuangIGD ‘Tenaga Keperawatan diruang IGD terdiri dari: a. Kepala Ruangan 1) Berpendidikan $-1 Keperawatan dengan pengalaman 1 tahun 2) Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 1 tahun 3) Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin 4) Terampil dalam Praktek Keperawatan 5) Sudah mengikuti PPGD, Basic Life Support , ATLS, dan ACLS (ataupun salah satu pelatihan tersebut) b. Perawat Pelaksana (Perawat Associated /PA) 1) Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 0-1 tahun 2) Berpendidikan S-I Keperawatan dengan pengalaman 0-1 tahun 3) Mampu berkomunikasi 4) Mengikuti masa training selama 1 bulan 5) Mengikuti masa orientasi selama 1 minggu C. Kamar Bedah (OK) ‘Tim Bedah terdiri dari: a. Abli bedah b. Asisten abli bedah ¢. Perawatinstrumen(serub nurse ) 1) Memiliki sertifikat khusus tehnik kamar operasi 2) Mempunyai pengalamen kerja di kamar operasi minimal 1 tahun sebagai circulating nurse 3) Mempunyai bakat dan minat 4) Berdedikasi tinggi 5) Berkepribadian mantap/emosional stabil 6) Dapat bekerjasama dengan anggota tim 7) Cepat tanggap a. Perawatsiriauler(circulating nurse ) 1) Mempunyai pengalaman kerja di kamar operasi lebih dari 1 tahun 2) Mempunyai bakat dan minat 3) Berdedikasi tinggi 4) Berkepribadian mantap/emosional stabil 5) Dapat bekerjasama dengan anggota tim ©) Cepat tanggap ¢. Abli/Perawat anastesi 1) Minimal berijazah D-III Keperawatan Anastesi 2) Mempunyai bakat dan minat 3) Berdedikasi tinggi 4) Berkepribadian mantap/emosional stabil 5) Dapat bekerjasama dengan anggota tim 6) Cepat tanggap f. Perawat Kepala Kamar Operasi 1) Berpendidikan $-1 Keperawatan dengan pengalaman | tahun 2) Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 1 tahun 3) Memiliki sertifikat tehnik kamar operasi 4) Mempunyai pengalaman kerja di kamar operasi minimal | tahun 5) Memiliki kemampuan kepemimpinan 6) Sehat jasmani & rohani & Perawat Penanggung Jawab/Asisten Kepala Kamar Operasi 1) Berpendidikan $1 & D-II Keperawatan dengan pengalaman minimal 1 tahun di kamar operasi 2) Mampu berkomunikasi 3) Mempunyai bakat dan minat 4) Berdedikasi tinggi 5) Berkepribadian mantap/emosional stabil 6) Dapat bekerjasama dengan anggota tim 7) Cepat tanggap D. Ruang HCU/ICU ‘Tenaga Keperawatan di ruang HCU/ICU terdiri dari: a. Kepala Ruangan 1) Berpendidikan S-1 Keperawatan dengan pengalaman | tahun 2) Berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 1 tahun 3) Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin 4) Terampil dalam praktik keperawatan di rang HCU / ICU 5) Mempunyai sertikat pelatihan HCU / ICU 6) Mempunyai sertifikat pelatihan peralatan HCU / ICU 7) Mempunyai bakat dan minat 8) Berdedikasi tinggi 9) Berkepribadian mantap/emosional stabil 10) Dapat bekerjasama dengan anggota tim 11) Cepat tanggap b. Perawat Penanggung Jawab 1) Berpendidikan 8-1 Keperawatan dengan pengalaman 1 tahun 2) Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 1 tahun 3) Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin 4) Terampil dalam praktik keperawatan di ruang HCU / ICU 5) Mempunyai bakat dan minat 6) Berdedikasi tinggi dan cepat tanggap 7) Berkepribadian mantap/emosional stabil 8) Dapat bekerjasama dengan anggota tim ¢. Perawat Pelaksana/Perawat Associate /PA 1) Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 0-1 tahun 2) Mampu berkomunikasi 3) Mempunyai bakat dan minat 4) Berdedikasi tinggi 3) Berkepribadian mantap/emosional stabil 6) Dapat bekerjasama dengan anggota tim 7) Cepat tanggap 8) Mengikuti masa Training selama 1 bulan 9) Mengikuti masa orientasi selama 1 minggu E, Ruang KebidanawVK ‘Tenaga Keperawatan di ruang VK terdiri dari: a. KepalaRusngan 1) Minimal berpendidikan D-III Kebidanan dengan pengalaman 1 tahun 2) Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin 3) Terampil dalam praktik keperawatan/kebidanan b. Bidan Penanggung Jawab 1) Minimal berpendidikan D-III Kebidanan dengan pengalaman 1 tahun 2) Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin 3) Terampil dalam praktik kebidanan F. RuangCssp a. Perawat CSSD 1) Minimal berpendidikan SMA dengan pengalaman 1 tahun 2) Mempunyai pengalaman 1 tahun di CSSD/kamar operasi 3) Jujur dan dapat dipercaya 4) Dapat bekerja dengan cepat 5) Mempunyai keterampilan yang baik G. Pelayanan Rawat Inap Ruang Rawat Inap (Lantai V, VI, VID) ‘Tenaga Keperawatan di ruang Rawat Inap terdiri dari: a Kepala Ruangan 1) Berpendidikan $-1 Keperawatan dengan pengalaman 1 tahun 2) Berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman | tahun 3) Mempunyai keahlian dalam berkomunikasi dan memimpin 4) Terampil dalam praktik keperawatan », Perawat Primer/Perawat Penanggung Jawab/PP 1) Berpendidikan S-1 Keperawatan dengan pengalaman 1 tahun 2) Berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 1 tahun 3) Mempunyai keablian dalam berkomunikasi dan memimpin 4) Terampil dalam praktik keperawatan ¢ Perawat Pelaksana/Perawat Associate [PA 1) Minimal berpendidikan D-III Keperawatan dengan pengalaman 0-1 tahun 2) Berpendidikan S-I Keperawatan dengan pengalaman 0-1 tahun 3) Mampu berkomunikasi 4) Mengikuti masa training selama | bulan 5) Mengikuti masa orientasi selama 1 minggu 53. Kualifikasi Penghitungan Ketenagean Bagian Medis dan Keperawatan Beberapa model pendekatan yang dapat dipergunakan dalam penghitungan kebutuhan tenaga keperawatan & kebidanan di Rumah Sakit Umum Adhyaksa : 5.1.1. Pelayanan Rawat Jalan (Poliklinik) A, Rata-rata jumlah pasien | hari = 60 orang B, Jumlah jam perawatan 1 hari = 25 menit C. Jadi kebutuhan tenaga perawat di rawat jalan : 60.x 25 = 5 orang + koreksi 15% = 15 x5~=1 orang 3x 60 100 =5 orang + | orang = 6 orang 5.12. Pelayanan Gawat Darurat: A. Dasar perhitungan di Instalasi Gawat Darurat adalah: a, Rata-rata jumlzh pasien/hari b, Jumlah jam perawatan/hari ¢. Jam efekctif! hari ~ Reta-rata jumlah pasien/hari = 10 orang ~ Jumlah jam perawatan = 4 jam = Jam efektiffhari =7 jam B, Jadi kebutuhan tenaga perawat di IGD : 10x4=6=6 orang + Loss day ( 78 x 6 orang ) 7 286 = 6 orang +2 orang = 8orang 8.13, Pelayanan Keperawatan Khusus : a, Kamar OperasiOK Dasar penghitungan tenaga di kamar operasi (OK) : 1) Jumlah dan jenis operasi 2) Jumlah Kamar Operasi 3) Pemakaian kamar operasi (diprediksi 6 jam/hari) pada hari kerja 4) Tugas perawat di kamar operasi; instrumentator; perawat sirkulasi (2 orang tim) 5) Ketergantungan pasien > Operasi Besar: 5 jam / 1 operasi > Operasi Sedang : 2 jam / 1 operasi > Operasi Keeil : 1 jam /1 operasi Jumiah, un perawatan/hari x Jumlah Operasi) x Jumlah Perawat dalam Tim Jam Kerja efektif / Hari Di Rumah Sakit Umum Adhyaksa ada 2 operasi / hari, dengan perincian : > Operasi Besar > Operasi Sedang : 1 orang > Operasi Kecil : | orang Perhitungan kebutuhan tenaga keperawatan sebagai berikut : {C1 x 2jam ) + (1x1 jam) ]x 3 = 1 +1 ( Perawat Cadangan Fe =2 Orang Loss day 78x 2=1 orang 286 Koreksi = 2 x 1,25=0 7 2 orang + 1 orang ~3 orang b. Ruang Kebidanan / VK > Waktu yang diperlukan untuk pertolongan persalinan mencakup kala I s/d 1V = 4 jam / pasien. » Jam efektif kerja bidan 7 jam / hari > Rata-rata jumlah pasien setiap hari = 2 pasien > Jumlah bidan yang diperlukan 2psx4jam/ps=_8 =1 orang +Loss day ( 78 x 1 orang) Tjam/hari 7 286 = Lorang ¢. Ruang HCU /ICU > Rata-rata jumiah pasien / hari = 3 orang > Jumlah jam perawatan / hari = 24 jam > Jadi kebutuhan tenaga perawat di Ruang HCU/ICU : 3x24 =10 orang + Loss day (_78 x 10 orang) Zi 286 = 10 orang + 3 orang = 13 orang 5.1.4. Pelayanan rawat inap : 1. Rawat Inap Dewasa Pasien diklasifikasikan dalam beberapa kategori yang didasarkan pada kebutuhan terhadap asuhan keperawatan dan kebidanan meliputi : % Asuhan keperawatan minimal, kriteria + Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri © Makan dan minum dilakukan sendiri Ambulasi dengan pengawasan Observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift Pengobatan minimal, status psikologis stabil * Asuhan keperawatan sedang, kriteria = © Kebersihan diri dibantu. Makan dan minum dibantu * Observasi tanda-tanda vital setial 4 jam Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali © Asuhan keperawatan maksimal, kriteria ; ‘* Scgala aktifitas dilakukan oleh perawat * Posisi diatur ‘© Observasi tanda-tanda vital setiap 2 jam ‘* Makan memerlukan NGT, terapi intra vena * Penggunaan suction © Gelisah * Disorientasi ¢ Jumlah jam perawatan / hari: * Pasien dengan asuhan keperawatan minimal: 2 jam / hari * Pasien dengan asuhan keperawatan sedang 3,08 jam / hari © Pasien dengan asuhan keperawatan maximal: 4,15 jam / hari Perhitunga kebutuhan fenaga keperawatan di rawat inap dewasa : a. Nurse Station Lantai VII Pasien dengan Askep Minimal 140% x30=12x2 =24 Pasien dengan Askep Sedang 150% x 30 = 15 x 3,08 = 46,2 Pasien dengan Askep Maximal _: 10% x 30=3x 4,15 = 12,45 82,65 Jumlah jam perawatan di ruangan/hari ~ 82,65 = 12 orang Jam efektif perawat 7 Loss day 78x 12=3 orang 286 Koreksi = 12 orang +3 orang x 25 = 4 orang 100 = 12+344=19 Orang b, Nurse Station Lantai VI Pasien dengan Askep Minimal Pasien dengan Askep Sedang Ox2 3 x 3,08 = 40,04 140% x 26 130% x 26 Jumlah jam perawatan di ruangan/hari Jam efektif perawat Loss day 78 x 10 =3 orang 286 Koreksi = 10 orang + 3 orang x 25=3 orang 100 =10+3+3=16 orang ¢. Nurse Station Lantai V Pasien dengan Askep Minimal: 40% x17=7x2 = 14 150% x 17=9x 3,08 = 27,72 Pasien dengan Askep Sedang : Pasien dengan Askep Maximal ___: 10% x 17=2x4,15 = 83 30,02 Jumlah jam perawatan di ruangan/hari = 50,02 7 orang Jam efektif perawat Loss day 78 x7 =2 orang 286 Koreksi = 7 orang + 2 orang x 25 = 2 orang TOO =74+2+2=11 orang 2. Rawat Gabung dan Bayi Baru Lahir Nurse Station Lantai III / Perina Pasien dengan Askep Minimal :40%x20=8x2 = 16 1 50% x 20 = 10 x 3,08 = 30,8 Pasien dengan Askep Sedang : Pasien dengan Askep Maximal: 10% x 20=2x 4,15 = 83 35.2 Jumlah jam perawatan di ruangan/hari = 55,2 Jam efektif perawat Loss day 78 x 8 =2 orang 286 =84+2+3=13 orang 5.4, Penghifungan Ketenagzan Bagian Penunjang Medis 5.4.1. Bagian Kepegawaian/SDM: 3 (tiga) orang yang terdiri dari: a, | (Satu) orang Kepala Bagian Personalia b. 1 (satu) orang Bagian Administrasi ¢. 1 (satu) orang Bagian Penggajian 5.4.2.Bagian House Keeping dan Laundry : 45 (empat puluh lima) orang a, Bagian House Keeping : b. Bagian Laundry : 5.4.3.Instalasi Pemeliharaan Sarana & Prasarana ; a. Tehnisi Biomedik b. Tehnisi Umum 5.4.4.Instalasi Farmasi: a, Jumlah tenaga Rawat Jalan Instalasi Farmasi : I JUMLAH TENAGA. | le deat PAGI SORE MALAM 1_| Staff Racike 3 4 1 (27 Staf Ener 1 1 : 3° | Jumlah Resep Rawat Jalan | 8@Resep | 150Resep | 10 Resep dalam 1 hari (@ 6 item) | (528 item) | (900 item) (60 item) b, Jumlah tenaga Rawat Inap Instalasi farmasi : I JUMLAH TENAGA, | NO. FUNGSI PAGE SORE MALAM | T_ |-StalfRacik 7 F: - Staff Racik Khusus 5 _|_Daily Dose | 2 | Petugas CPO I T T 7 3_| Petugas Distribusi 1 [ 2 1 | 4 | Banyak Resep Rawat 35 (330 item) | 82 (G10 item) | 142 (852 item) | Inap dalam 1 hari (@ 6 item ) oe 5.45, Instalasi Gizi Secara garis besar unit kerja di instalasi gizi terdiri dari [xo. | UNIT FUNGSL JUMLAH TENAG PAG! | SORE 1 Peracikan Membersihkan area kerja dan peralatan yang dipakai Membersihkan dan meracik bahan makanan untuk siap diolah ¢_ Mengolah makanan selingan Pengolahan ©” Membersihkan area kerja dan peralatan yang dipakai Mengolah bahan makanan untuk agi, siang dan malam Penata Diet Membersihkan area kerja dan menata peralatan Menata makanan Distribusi Membersihkan area kerja dan menyusun makanan ke dalam molly Mengantar makanan ke ruangan pasien Mengambil peralatan kotor dan ‘membersihkan peralatan. Penata Inventaris ‘Menata inventaris dan peralatan makanan pasien 8.4.6. Instalasi Radiologi Berdesarkan buku Standar Pelayanan Radiologi Rumah Sakit Umum kelas C Departemen Kesehatan RI, disebutkan kebutuhan Radiografer 1 orang/alat. Rumah Sakit Umum Adhyaksa terdapat 1 alat sehingga dibutuhkan | orang Radiografer. NO.| JENISTENAGA | JUMLAH KUALIFIKASI TENAGA 1 Ka Ins Radiologi Spesialis Radiologi 1 2 | Dokter Radiologi _Spesialis Radiologi i Jumlah Dokter Spesialis Radiologi 2 4 [Penanggung Jawab X- D Ill Tehnik Radiologi i Ray 3 | Penanggung Jawab Dil Tebnik Radiologi i USG 6 _| Pelaksana Radiologi Dill Tehnik Radiologi 3 Jumlah Tenaga Radiologi 5

You might also like