You are on page 1of 12

TUGAS PENDALAMAN MATERI MODUL PEDAGOGIK POLA PBL

Nama Mahasiswa : ROKHIS FAYANTO

Kelompok Mapel : PAI

JUDUL MODUL : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK


DOSEN PENGAMPU : MOCHAMMAD ZAKA ARDIANSYAH,MPdI

Lembar Kerja (LK) 1 : Identifikasi Masalah

N Jenis Masalah Analisis Identifikasi Masalah


o Permasalaha yang
n Diidentifikas
i
1 Kompetensi Adapun Masalah pendidikan bukanlah merupakan masalah teori
dalam hal problem saja, melainkan masalah praktek yang harus
membaca yang dilaksanakan. Diantara masalah-masalah itu antara lain
ayat dihadapi menyangkut dengan faktor anak didik, faktor pendidik,
Qur’an dan guru dalam faktor lingkungan dan faktor sarana dan prasarana.
Hadis
pembelajar 1.faktor pendidik
an Al- Hal ini ditandai dengan masih banyak guru agama
Qur’an islam yang nota bene lulusan kampus Pendidikan
Hadits Agama Islam. Hal ini disebabkan karena
adalah Kemampuan yang dimiliki guru tersebut hanya
faktor sebatas pengetahuan saja bukan kemapuan
pendidik keterampilan. Artinya pembelajaran terjemah
yang Qur’an selama in idianggap lebih banyak
kurang
mengajarkan tentang dasar ilmu terjemah
profesional,
dibanding dengan praktik dan pembiasaan
faktor anak
didik yang menggunakan ilmunya dalam pembelajaran di
latar kelasnya.
belakang 2. Faktor anak didik
pendidikan Didalam materi pembelajaran qur’an hadis hampir
nya semua pokok bahasan PAI di sekolah memuat
bervariasi, ayat-ayat Al-Qur’an. Tetapi, kenyataannya masih
faktor dijumpai siswa yang mengalami kesulitan dalam
membaca AlQur’an dengan baik dan benar, kurang
lingkungan
bisa menerapkan tajwid dan bacaan dari ayat Al-
yang Qur’an tersebut, bahkan ada siswa yang masih
kurang sangat awam terhadap ayat-ayat AlQur’an. Pada
mendukun dasarnya peserta didik adalah individu yang unik,
g, serta yang mempunyai kesiapan dan kemampuan fisik,
faktor psikis serta intelektual yang berbeda satu sama
sarana dan lainnya. Demikian pula halnya dalam proses belajar
prasarana mengajar, setiap siswa mempunyai karakteristik
yang yang berbeda
kurang
memadai 3. Faktor lingkungan
Lingkungan pendidikan adalah lingkungan yang
melingkupi terjadinya proses pendidikan.
Lingkungan pendidikan meliputi lingkungan
keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lingkungan
mempunyai peranan yang sangat penting
terhadap berhasil atau tidaknya pendidikan, anak
didik sangat terpengaruh oleh lingkungan.
Lingkungan sekitar baik akan membawa pada
anak untuk berbuat baik juga. Maka sebaliknya
lingkungan buruk membawa pada yang buruk
juga. Pengaruh lingkungan dapat dikatakan
positif bila mana lingkungan itu dapat
memberikan dorongan atau dapat memberi
motivasi dan rangsangan kepada anak untuk
berbuat hal-hal yang baik. Lingkungan agamis
akan mendorong anak untuk mengikutinya.
Seperti keberadaan Taman Pendidikan Al-Qur’an
(TPQ) akan dapat mempengaruhi anak pada
pendidikan keagamaan. Lingkungan negatif
merangsang pada anak untuk mengikuti hal-hal
yang kurang bermanfaat, mereka lebih cederung
pada hal-hal duniawi, yaitu bermain, mengikuti
kawan-kawan yang tidak mau belajar di TPQ.
Lingkungan semacam ini akan mempengaruhi
anak didik dalam mengikuti pelajaran Al-Qur’an
Hadits, karena kurang dapat membaca dengan
lancar bahkan nol sama sekali.
Sedangkan di lingkungan yang dekat dengan
masjid (pondok) anak didik akan lebih rajin
mengikuti pelajaran mengaji sehingga anak
lancar dalam membaca, menulis
(menterjemahkan), serta lebih tahu ilmu yang
mendukungnya seperti ilmu tajwid.Orang tua
yang mengharapkan anak didiknya baik sesuai
ajaran islam akan memberi motivasi kepada
anaknya untuk mengikuti sekolah yang agamis.
Seperti menyekolahkan anak di lembaga formal
yang banyak pendidikan agamanya : Madrasah
Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs),
Madrasah Aliyah (MA) maupun Perguruan Tinggi
Islam.
4. Faktor sarana dan prasarana
Sarana pendidikan adalah “peralatan dan
perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang proses
pendidikan, khususnya proses belajar mengajar”.
Selain itu sarana dan prasarana dapat
mendukung proses demi keberhasilan
pendidikan. Sarana dan prasarana dapat
dikategorikan sebagai alat seperti gedung, ruang
kelas, meja kursi, serta alat-alat dan media
1
pembelajaran. Selain buku paket sebagai
pegangan diharapkan anak didik mempunyai
buku lain yang dapat mendukung untuk
memperlancar pemahaman. Begitu pula dengan
adanya sarana berupa masjid maka anak didik
dengan bimbingan dan kontrol guru dapat
memusatkan kegiatan keagamaan di masjid
seperti : sholat berjamaah, kajian keagamaan
dalam rangka memperdalam ilmu agama dan
lain sebagainya.
Adapun yang di maksud dengan prasarana
pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak
langsung menunjang jalannya proses pendidikan
atau pembelajaran, seperti : halaman, kebun,
taman sekolah, danlain-lain
Sehingga dengan adanya sarana dan prasarana
di sekolah diharapkan agar proses pembelajaran
bisa berlangsung secara efektif dan efisien

Solusi untuk menyelesaikan masalah pemahaman


pembelajaran Al Qur`an Hadist
a. Tidak semua siswa lancar dalam membaca al
qur`an hadist.
Solusi efektif dalam mengatasi siswa yang
belum lancar membaca alquran yaitu
mengarahkan dan membimbing siswa secara
khusus untuk kembali belajar al-qur`an secara
dasar dengan melatih penyebutan huruf
hijaiiyah atau buku iqro`
b. Tidak semua Siswa lancar menulis Alqur`an
Untuk mengatasi siswa yang belum lancar
menulis alqur`maka
Solusinya adalah menanamkan dan
memberikan motivasi terhadap siswa bahwa
mampu dan bisa menulis alqur`an ,
mengajarkan siswa dan menyampaiakn
pentingnya menulis alqur`an atau
Hadist sehingga sehingga kelak siswa ada yang
mampu menjadi seorang ahli dibidang kaligrafi
c. Tidak semua menghafal alqur`an dengan baik
Solusinya yaitu memberikan motivasi dan
bimbingan secara khusus kepada siswa
bahwa pentingnya seorang muslim untuk
menghafal
alqur`an dan menyebutkan keutamaannya
,hendaknya siswa bersuci sebelumnya
menghafal agar alqur`an yang dihafal bisa lebih
mudah, diterima dengan baik , siswa harus
lancar membaca al qur`an terlebih dahulu dan
mengulangi ber ulang-ulang.hafalan
d. Siswa ribut didalam kelas ketika proses belajar
beralangsung .
Solusinya dengan 3 cara:
-memberikan pertanyaan kepada siswa
-menegur secara langsung
-menempatkan siswa tempat duduk dengan
siswa lain

2 Kompetensi Belum
dalam ha mampu
lmentafsirk Memahami 1. Guru malas belajari lmutafsir
an ayat ayat yang 2. Guru tidakmemiliki basic ilmu tafsir Al-qur’an
Qur’an diajarkan 3. Guru bukan alumn ipondok pesantren
artinya
menguasai
tafsir Al-
Qur`an
3 Kompetensi . Hal ini 1.hal Ini ditandai masih memperhatikan dengan
dalam hal ditandai serius terkesan meremehkan
ilmu-ilmu dengan . Hal ini disebabkan karena
yang terkait Peserta materi yang disajikan tidak kontekstual,
al-Qur’an didik metode pembelajaran monoton
kurang sekaligus menganggap membaca arab
memperhat sangat sulit
ikan saat tampaknya peserta tidak termotivasi
guru mengikuti pelajaran, sulit memahami
menjelaska materi, serta
n materi nilai rendah
bahasa 2. Hal ini ditandai dengan peserta didik
arab, memliki kecenderungan pada mata
terkadang pelajaran tertentu selain mata pelajaran
ada siswa bahasa arab. Hal ini disebabkan
yang tidur karena kompetensi dan jaminan
di kelas kelulusan yang di rumuskan oleh
sekaligus lembaga pendidikan mencakup 5
peserta jaminan kompetensi lulusan, yaitu:
didik 1. Fasih membaca Al-Qur’an
mengangg 2. Amsilati (metode membaca kitab
ap kuning )
belajar 3. Bilingual (Arab-Inggris)
Bahasa 4. Berkarakter Islami.
Arab tidak 5. Tahfidzul Qur’an.
begitu Dampaknya peserta didik tidak focus
penting. pada satu bidang pelajaran Bahasa
Hal ini Arab, hal ini juga berdampak pada
disebabkan pemahaman peserta didik secara
karena parsial
materi yang
disajikan
tidak
kontekstual
, metode
pembelajar
an
monoton
Lembar Kerja (LK) 2 : Eksplorasi Penyebab Masalah

No Jenis Hasil Eksplorasi Penyebab masalah Analisis Hasil Eksplorasi


Permasalahan Masalah
1 Rendahnya a) Pengertian motivasi belajar, Siswa yang kesulitan mempelajari
Kompetensi Bertolak dari arti kata motivasi di konten membutuhkan bantuan
siswa dlam hal atas, maka yang dimaksud dengan guru dalam mengembangkan rasa
membaca al- motivasi belajar adalah sesuatu percaya diri mereka. Membangun
Qur’an. komunikasi di kelas yang lebih
yang menimbulkan dorongan atau
semangat belajar atau dengan informal, peduli, partisipatif, dan
kata lain sebagai pendorong penuh kekeluargaan akan
semangat belajar(Islamuddin, membantu terciptanya lingkungan
2012:259) belajar yang menyenangkan,
http://dikdaya.unbari.ac.id/index.php/ memotivasi anak untuk
dikdaya/article/viewFile/64/63 berpartisipasi aktif dalam
pembelajarannya, dan
b) Fungsi motivasi belajar menyampaikan gagasan bahwa
siswa yang bertanya adalah siswa
yang pandai. Instruktur juga dapat
Adapun menurut Sukmadinata menemukan masalah yang
(2011), terdapat dua fungsi muncul sebagai akibat dari
motivasi belajar, yaitu: kemampuan belajar siswa.

1. Mengarahkan (directional
function). Dalam
mengarahkan kegiatan,
motivasi berperan
mendekatkan atau
menjauhkan individu dari
sasaran yang akan dicapai.
Apabila sasaran atau tujuan
merupakan sesuatu yang
diinginkan oleh individu, maka
motivasi berperan
mendekatkan. Sedangkan bila
sasaran tidak diinginkan oleh
individu, maka motivasi
berperan menjauhi sasaran.
2. Mengaktifkan dan
meningkatkan kegiatan
(activating and energizing
function). Suatu perbuatan
atau kegiatan yang tidak
bermotif atau motifnya sangat
lemah, akan dilakukan dengan
tidak sungguh-sungguh, tidak
terarah dan kemungkinan
besar tidak akan membawa
hasil. Sebaliknya apabila
motivasinya besar atau kuat,
maka akan dilakukan dengan
sungguh-sungguh, terarah
dan penuh semangat,
sehingga kemungkinan akan
berhasil lebih besar.

https://www.kajianpustaka.com/20
22/01/motivasi-belajar-
pengertian-fungsi.html

c) Upaya menumbuhkan motivasi


minat Baca Alquran Menurut
Insentif yang berkembang dalam diri
seseorang untuk terlibat dalam
semua kegiatan yang berhubungan
dengan membaca untuk
mendapatkan pengetahuan, serta
untuk menghasilkan kesenangan dan
keuntungan baginya, menjelaskan
mengapa Mansyur (2018) memiliki
tingkat kesenangan yang signifikan
dalam membaca. Intinya, dukungan
satu sama lain membantu
meningkatkan minat baca. Namun,
untuk membangkitkan minat
membaca seseorang, diperlukan
pemahaman masing-masing orang
dan lingkungan yang mendukung.
Latar tempat tumbuhnya minat
membaca seseorang merupakan
komponen yang paling signifikan.
Siswa sulit mengembangkan minat
baca jika tidak didorong baik secara
individu maupun lingkungan.Referensi
1.
http://dikdaya.unbari.ac.id/index.php/di
kdaya/article/viewFile/64/63
2.
https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/etn
omatnesia/article/view/2412/1373

3. https://mail.jurnal.iain-
bone.ac.id/index.php/didaktika/article/do
wnload/181/110

4.
https://www.researchgate.net/profile/Um
ar -
Mansyur/publication/337671871_Gempu
sta_Upaya_Meningkatkan_Minat_Baca/li
nks/5de4824c4585159aa45a0c04/Gempu
sta-Upaya-Meningkatkan-Minat-
Baca.pdf

2 Kesulitan belajar A) Pengertian pembelajaran Guru harus mendukung dan


siswa dan masalah BerDeferensiasi, mendorong siswa yang berjuang
pembelajaran Pembelajaran Berdiferensi menurut dengan belajar. Untuk
Marlina mempunyai pengertian adalah membangun lingkungan belajar
berdiferensiasi di merupakan penyesuaian terhadap minat, yang menyenangkan, memotivasi
kelas kecenderungan belajar, kesiapan siswa anak-anak untuk berpartisipasi
agar tercapai peningkatan hasil belajar. dalam pendidikan mereka, dan
Menurutnya pembelajaran menyampaikan gagasan bahwa
tidak ada siswa yang bodoh tetapi
berdiferensiasi bukanlah pembelajaran
setiap orang memiliki minat dan
yang bersifat individual, namun lebih kemampuan yang berbeda,
cenderung pembelajaran yang penting untuk membangun
mengakomodir kekuatan dan kebutuhan komunikasi yang lebih informal,
belajar siswa dengan strategi belajar peduli, menarik. , dan penuh
yang independen. Saat guru merespon kekeluargaan. Pengajar juga
kebutuhan belajar siswa, berarti guru harus mampu mengenali
mendiferensiasikan pembelajaran kebutuhan belajar anak agar dapat
mengetahui kesiapan dan
dengan menambah, memperluas,
semangat setiap siswa dalam
menyesuaikan waktu untuk memperoleh
belajar..
hasil belajar yang maksimal..

https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/riset
mhs/BAB219086030037.pdf

B) Penerapan Pembelajaran
Berdeferensiasi Pada
kesempatan ini, guru harus
mampu bersikap positif. Dengan
begitu, tantangan dan hambatan
yang akan ditemukan dalam
penerapan pembelajaran
berdiferensiasi dapat diselesaikan
dengan baik. Solusi yang dapat
dilakukan ketika tantangan atau
hambatan itu muncul ialah
sebagai berikut.
1. Saling mendukung dan tetap
memberi semangat dengan
sesama teman seperjuangan.
Dengan begitu, motivasi belajar
tidak akan menurun dan rasa
percaya diri itu tetap ada.
2. Menerapkan apa yang sudah
didapatkan selama proses
kegiatan berlangsung. Tetap jalani
prosesnya walaupun hasil yang
diterima belum maksimal.
3. Teruslah berusaha untuk
mengevaluasi dan memperbaiki
proses kegiatan belajar yang telah
diterapkan. Dengan begitu, hasil
yang didapatkan bisa lebih
maksimal dan tujuan yang ingin
dicapai semakin dekat.
https://blog.k ejarcita.i d/contoh -
model-pembelajaran -
berdife rensiasi -dan -
penerapannya/

3 Penerapan A. Konsep Dasar Model Guru harus mampu menciptakan


model-model Pembelajaran, strategi pengajaran mutakhir yang
pembelajaran Menurut Joyce & Weil, adalah cocok untuk anak-anak zaman
inovatif pada suatu rencana atau pola yang sekarang. Membangun
dapat digunakan untuk lingkungan belajar yang menarik
materi pelajaran di kelas, guru juga mendorong
membentuk sebuah
PAI Kelas V kurikulum, merancang bahan- siswa untuk berpartisipasi aktif
bahan pembelajaran, dan dalam pendidikan mereka dan
membimbing pembelajaran di memberikan pengetahuan tentang
kelas atau lingkungan belajar penggunaan teknologi digital
lainnya. sebagai alat pembelajaran
https://wartaguru.id/model- sehingga suasana belajar di kelas
pembelajaran-menurut-para- tidak monoton. Guru juga harus
ahli/ dapat memberi tahu siswa tentang
pengetahuan yang relevan tentang
B. Penerapan Model Pembelajaran manfaat dan kelemahan TI.
Berbasis Digitalisasi, Studi
Holzberger dkk. (2013) menyatakan
bahwa pembelajaran digital sebagai
penyampaian dengan bentuk media
digital (misalnya teks atau gambar)
melalui internet. Konten pembelajaran
dan metode pembelajaran yang
disediakan bertujuan untuk
meningkatkan pembelajaran peserta
didik dan meningkatkan efektivitas
pengajaran atau mempromosikan
pengetahuan dan keterampilan pribadi
(Holzberger, Philipp, & Kunter, 2013)

https://repository.uhn.ac.id/bitstream/han
dle/123456789/7059/IMPLEMENTASI
%20MODEL%20PEMBELAJARAN%2
0DI%20ERA%20DIGITAL.pdf?sequenc
e=1
Lembar Kerja (LK) 3: Analisis Penentu Penyebab Masalah

No Hasil Akar PenyebabMasalah Analisis Akar


EksplorasiPenyebabMa PenyebabMasalah
salah
1 Berdasarkanpermasalaha Setelahdilakukaneksplorasip Setelahditentukanakarpenyeba
ntentang: Pelajaran enyebabmasalah, bmasalah yang
Agama bukandianggap makadapatditentukanakarpe sesuaidengankondisidi
Pelajaran yang nyebabmasalahsebagaiberik Lembaga kami,
pentingbagianak ut: makadapatditentukananalisisak
maka, arpenyebabmasalahsebagaiberi
dapatdipaparkanhasileks kut:
plorasipenyebabmasalahs
ebagaiberikut:

a. Pendidikan Pelajaran Agama Islam dan


guruyangkurangprofesional Budi
dalamdasar belumMengetahui PekertiSelamainidianggaptidak
dasar-dasar ilmu pengetahuan pentingbagi orang tua,
tentang keguruan, dikarenakanpengetahuansehari
c. PembelajaranPendidikan -hari yang mungkinsering di
Pembelajaranhanyamene Agama Islam ajarkan di rumah/mushallah.
kankan pada teori hanyasebatasteoritanpapraktik Menganggap di
d.Kegiatanbelajarmengaj Kegiatanbelajarmengajarter sekolahituperlajaran agama
arterkosentrasididlamkel kosentrasididlamkelassajaen hanyateorisajatanpapraktik
as ggan melakukan -
praktekdiluarruangansehing seorangguruharusmemilikipen
ga anakcepatbosan didkan
e.belumadanyadukungan Tidak adadukungandari formal,sehatjasmanidanrohani,
darikeluarga orang tuauntukbelajar danmengetahuiilmuagamadan
agama pendidkansecaraprofesional
e. tidakadasarana- Siswakurangdilatihuntukpra - Jarang
prasarananyayngmumpu ktikumkarenakurangnyasara praktekdiluarruangansehingga
ni nanya muridmenjadicepatjenuhdanbo
San
2. Berdasarkanpermasalaha Setelahdilakukaneksplorasip Kurang
ntentang: Pelajaran enyebabmasalah, mediapembelajaransepertibuku
Agama makadapatditentukanakarpe pelajaran,gambarislami,mediav
dianggamembosankanb nyebabmasalahsebagaiberik isualsepertividiodll
agisiswa ut:
maka,
dapatdipaparkanhasileks
plorasipenyebabmasalahs
ebagaiberikut:

a) guru Pandangan atau pemikiran Guru Pintar adalah guru


yang killer, galak, boring¸pi siswa bahwa Guru Pintar profesional yang menguasai dan
lih kasih, atau label negatif adalah guru senantiasa menerapkan standar
lainnya, yang killer, galak, boring¸pilih kompetensi yang wajib dipunyai
kasih, atau label negatif oleh seorang guru
lainnya, sering menjadi alasan
siswa tidak menyukai
pelajaran yang Guru Pintar
ampu.
a) Media pembelajaran Kurang lengkapnyafasilitas Setelahditentukanakarpenyeba
yang tidakberkembang yang bmasalahyangsesuaidengankon
mendukungsepertifasilitasun disidi Lembaga
tukmenunjangpembelajaran kami,makadapatditentukananal
digital isisakarpenyebabmasalahsebag
aiberikut:
b) Metode yang tetap Siswamerasabosanjikapelaja Pelajaran Agama Islam dan
ran agama Budi
dimulaikarenametodenyasel PekertiSelamainidianggappelaj
alutetap aran yang membosankan.
3. Berdasarkanpermasalaha Setelahdilakukaneksplorasip Siswa-
ntentang: Pelajaran enyebabmasalah, siswimasihmenganggapbahwa
Agama makadapatditentukanakarpe pelajaran agama
islamtidakpernahberubahmeto
dianggaptidakpernahm nyebabmasalahsebagaiberik
depembelajarannya,
engadakanpraktik ut:
metodenyaselaluceramah.
maka,
Padahal Jika fasilitasnya dan
dapatdipaparkanhasileks
dukungan orang
plorasipenyebabmasalahs
tuanyamendukungmakapembel
ebagaiberikut:
ajaran agama
islambisasajamenggunakanpe
mbelajaran digital
a) Siswamenganggapmateri di Setelahditentukanakarpenyeba
tidakpernahmelakukanpr pelajaran agama bmasalah yang
aktik / stady tour islamhanyaberisitentangakhl sesuaidengankondisidi
tentangpelajaran agama ak yang terpujisaja, Lembaga kami,
makadapatditentukananalisisak
arpenyebabmasalahsebagaiberi
kut:
b.tidakmnunjukncontohn Siswamenganggapmateri di Pelajaran Agama Islam dan
yatadluarruanan pelajaran agama Budi
islamhanyaberisitentangakhl PekertiSelamainidianggappelaj
ak yang terpujisaja, aran yang membosankan.
Siswa-
siswimasihmenganggapbahwa
pelajaran agama
islamhanyaberkaitantentangak
hlakterpujisaja.Padahalmateri
di pelajaran agama
islamsangatlahluas dan
kompleks yang diajarkan.

You might also like