Professional Documents
Culture Documents
1516 5198 1 PB
1516 5198 1 PB
No 1 Agustus 2017 28
Abstract
This study was conducted to investigate the study of cybercounseling as an
individual counseling service how counselors in providing counseling services
through internet technology (Cyber Counseling) are able to use based on
appropriate techniques, codes of ethics and methods of service use. The student of
BK become the primary subject because to see the phenomenon experienced by
students is quite problematic so that the need for internet based service or individual
counseling. This research is a qualitative, case study whose type is field research
(Field research). After exposing the data then compare between the opinions of both.
Primary data sources and secondary data. This research departs from the problems
faced by students as the final teenage phase in understanding the misuse of the use of
information technology that makes problems often experienced as a result of the
internet. Through individual counseling students are expected to utilize the
usefulness of technology as one of the supporting process of service. The conclusion
of this study is that students who often use the internet as a means of communication
with lecturers turned out to have a creative value when viewed from the perspective
of guidance and counseling. Technology-based services make the primary need for
students in the counseling process on campus. With individual counseling through
technology then students begin to realize the counseling. The nature of the
counseling service is personal, social, learning and career can be developed based
on the needs of the counselee.
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui studi tentang cybercounseling sebagai
layanan konseling individual, bagaimana konselor dalam pemberian layanan
konseling melalui teknologi internet (cybercounseling) mampu menggunakan
berdasarkan teknik, kode etik dan metode penggunaan layanan yang tepat. Adapun
mahasiswa BK, menjadi subjek primer, sebab melihat fenomena yang dialami
mahasiswa cukup bermasalah sehingga perlu adanya layanan berbasis internet atau
konseling individual. Penelitian ini bersifat kualitatif studi kasus yang jenisnya
adalah penelitian lapangan (Field research). Setelah memaparkan data kemudian
membandingkan antara pendapat keduanya yaitu sumber data primer dan data
sekunder. Penelitian ini berangkat dari permasalahann yang dialami mahasiswa
sebagai fase remaja akhir, dalam memahami kekeliruan pemanfaatan teknologi
informasi yang membuat permasalahan sering dialami akibat dari internet. Melalui
diidentifikasi agar dapat diberikan sebagai media pengolah data serta alat
perlakuan yang sesuai. Sehingga pertanyaan bantu dalam layanan bimbingan dan
mendasarnya adalah bagaimana konseling mislanya dengan menggunakan
penggunaan cybercounseling dikalangan beberapa program komputer seperti
mahasiswa program studi Bimbingan dan microsoft power point, video player dan
Konseling di Universitas Nahdatul Ulama beberapa media interkatif lain dalam
Cirebon? melayani siswa. Selain itu, beberapa
program pengolah data.
Layanan konseling dengan
menggunakan komputer salah satunya Proses Konseling Online
internet adalah E-counseling diartikan Proses konseling online bukanlah
sebagai salah satu cara yang efektif dan sebuah proses yang sederhana. Diperlukan
efisien dalam proses konseling jarak jauh kemampuan pendukung lain selain
yang dilakukan antar konselor dan klien ketrampilan dasar konseling, sebagaimana
untuk membantu masalah – masalah yang yang dikemukan oleh Koutsonika (2009):
berkaitan dengan perkembangan Konseling online bukanlah merupakan
kepribadian dan kehidupan klien melalui sebuah proses yang simple. Sebaliknya
surat atau tulisan pada internet (Yudhawati sebuah proses yang kompleks dengan
& Haryanto, 2011). sejumlah isu yang berbeda dan menantang
Pemanfaatan TI dalam berbagai yang memiliki karakteristik tersendiri,
kesempatan layanan bimbingan dan m elalui adanya etika.
konseling, pada umumnya menggunakan 1. Ragam Cyber Counseling Dalam
dua metode yaitu: Pelayanan Konseling Individual
a. Online
Perkembangan teknologi informasi
Kata online diartikan adalah sebagai
yang pesat secara langsung mempengaruhi
komputer atau perangkat yang terhubung ke
individu satu dengan individu lain dalam
jaringan (seperti Internet) dan siap untuk
berkomunikasi. Kecanggihan teknologi
digunakan (atau digunakan oleh) komputer
pada akhirnya akan menghilangkan jarak,
atau perangkat lain. Dengan kata lain,
ruang dan waktu. Kecanggihan ini
online juga mengandung arti hubungan
mempengaruhi bagaimana individu dalam
telekomunikasi peer to peer yang membuat
menyelesaikan masalahnya. Layanan
dua manusia terhubung. E-counseling
konseling yang berkembang saat ini
adalah istilah yang lazim digunakan untuk
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi
menggambarkan proses konseling secara
informasi. Pelaksanaan konseling saat ini
online (Ifdil,2011)
telah mengalami perubahan yang sangat
b. Offline berarti. dipengaruhi oleh perkembangan
Penggunaan teknologi dalam layanan ilmu dan teknologi terutama teknologi
bimbingan dan konseling dengan mode informasi (Hartono & Sudarmadji, (2012)
offline (tidak tersambung dengan ineternet a. Pengertian Konseling Individual
maupun media komunikasi jarak jauh yang
lain) lebih pada pemanfaatan komputer
Studi Tentang Penggunaan Cybercounseling
Untuk Layanan Konseling Individual Bersama
Mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan
Nakhma’ussolikhah
Konseling UNU Cirebon
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 2. No 1 Agustus 2017 32
sedang menjalani aktifitas kegiatan yang dari wawancara yang memiliki nilai
menyenangkan, akan diperoleh jawaban validitas tinggi, sebagai upaya mengurangi
cukup baik dan stabil. Akan tetapi ketika data bias.
responden sedang menghadapi sebuah Responden primer tidak hanya pada
tantangan dan kesulitan disaat wawancara kelas reguler akan tetapi peneliti
berlangsung, maka akan terdapat hasil yang melangsungkan wawancara bersama
kurang baik, situasi menjadikan mahasiswa kelas siang. Jadwal dalam
pembanding dalam responden untuk wawancara tersebut disesuaikan dengan
mengungkapkan apa yang menjadi kendala. jadwal kuliah mahasiswa, untuk
Peneliti harus lebih selektif dalam memudahkan dalam melangsungkan
mereduksi hasil wawancara bersama
konseling sehingga mahasiswa mampu
responden. menghadapi konseling dengan kesiapan
Wawancara pertama bersama waktu yang telah ditentukan. Penelitian
mahasiswa BK semester 2 pada hari senin terus berlangsung dimulai tanggal 17 April
tanggl 17 April 2017 pukul 10.15 -12.00. di 2017 – 10 Mei 2017 adapun hasil
ruang 29. Beberapa mahasiswa bersedia wawancara telah diperoleh peneliti yang
menjadi responden. Permasalahan utama sudah ada pada lembar lampiran.
dideskripsikan oleh responden berkaitan Dilengkapi dengan deskripsi permasalahan
dengan sulitnya bersosialisasi dengan teman yang dialami oleh responden.
dikelas. MD merasa kurang nyaman saat Responden sekunder melibatkan
mendapatkan kelompok bersama seorang dosen BK dan salah satu pihak kampus
teman yang kurang disukai. Sehingga terkait dengan penelitian. Pada proses
terjadi kesenjangan antara tugas yang konseling bersama dosen, peneliti
dikerjakan dengan hasil yang diperoleh. menjelaskan secara rinci melalui protokol
Gejala demikian menjadi perhatian bagi konseling untuk memperjelas permasalahan
peneliti untuk berperan serta dalam proses dan mendapatkan hasil, dengan validitas
konseling. tinggi serta data yang akurat, peneliti
Wawancara tahap dua dilaksanakan melangsungkan konseling dengan beberapa
pada hari Selasa, 18 April 2017. Masih tahap yang telah disepakati bersama
pada responden MD. Permasalahan masih responden yang bersedia untuk di
pada bidang sosial pribadi, MD wawancara secara bertahap.
melanjutkan konseling tahap ke dua hingga Tahap awal hingga tahap ke lima
tahap ke lima. Wawancara tahap ke tiga wawancara bersama dosen - dosen BK.
pada hari sabtu 22 April 2017, ke empat Deskripsi singkat hasil dari wawancara.
pada hari selasa, 25 April 2017. Ke lima 29 Dosen BK mengungkapkan bahwa
April 2017. Proses konseling berlangsung mahasiswa yang sering bermasalah pada
dengan bukti adanya protokol konseling semeter awal. Sebagaimana fungsi dari
dan dokumentasi saat penelitian konseling untuk membantu proses
berlangsung dibagian lampiran. Untuk permasalahan yang dialami klien. Untuk
mereduksi data penulis mencantumkan hasil itu, dosen BK dapat melangsungkan
Studi Tentang Penggunaan Cybercounseling
Untuk Layanan Konseling Individual Bersama
Mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan
Nakhma’ussolikhah
Konseling UNU Cirebon
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 2. No 1 Agustus 2017 38
cybercounseling bersama mahasiswa yang Gejala yang nampak : Klien merasa dirinya
bermasalah. Tidak hanya pada sementara kurang maksimal dalam menjalankan
waktu, dapat diketahui bahwa proses perkuliahan, karena kesibukan yang
konseling berlangsung akan mendapat dialami. Klien mengambil kelas siang,
follow up dari konselor, dibutuhkan dengan alasan ketika pagi hari klien harus
beberapa tahap dalam konseling, untuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan anak
menjernihkan permasalahan yang dihadapi dan biaya kuliah. Sering dilakukan
klien. konseling dengan dosen ahli ketika kuliah
hal yang disampaikan berkaitan dengan
Melalui pengamatan langsung,
perkembangan anak dan keadaan yang
peneliti lebih percaya bahwa peran serta
dijalani bersifat pribadi dan sosial.
konselor di universitas sangat dibutuhkan
untuk konseli. Ini dapat dibuktikan melalui Diagnosa : Klien merasa sulit dalam
gejala pribadi, sosial, belajar dan karir menjalani kehidupan sendiri, dengan
menjadi faktor utama dalam bidang tanggung jawab mengasuh anak sendiri.
permasalahan yang dialami oleh mahasiswa Klien sudah bercerai dengan suaminya
di UNU. Terlepas dari semua itu, beberapa dengan alasan tertentu. Pada kenyataannya
diantara mahasiswa dan dosen sudah klien menghadapi kehidupan berliku – liku,
menyadari peran serta proses konseling, salah satu hal yang perlu disadari bahwa
menjadi kebutuhan bagi setiap individu. klien tidak sanggup dalam mengatasi semua
ini tanpa bantuan orang lain.
Peneliti mengumpulkan bukti penelitian
berdasarkan ketentuan data dari lapangan. Prognosa : Klien diberi
pemahaman dan pilihan bagaimana
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN semestinya hidup yang harus dijalani,
tanpa merasa terbebani, melalui sebuah arti
Berdasarkan pada data yang diperoleh
dari makna hidup sesungguhnya dan
peneliti di lapangan meliputi :
memberikan penjelasan berdasarkan apa
Case Study yang klien butuhkan. Hal ini mendapatkan
Hasil reduksi Wawancara bersama keputusan dari diri klien sendiri.
responden. Treatement : Klien diberikan
Nama : IN ( bukan nama sebenarnya ) beberapa kasus kehidupan seutuhnya, dan
Usia : 28 Tahun konselor mengajak klien untuk bermain
Alamat : Palimanan teka – teki dalam kehidupan, kemudian
Status : Mahasiswa klien menyimpulkan apa yang dimaksud
Identifikasi masalah : Klien mengalami dari smua ini. Setelah klien mampu
kesulitan ketika membagi waktu untuk mengungkapkan arti sesungguhnya,
kuliah. Karena kesibukan sebagai ibu konselor mengambarkan lebih detail makna
rumah tangga. Dengan demikian, klien kehidupan secara real. Penanganan ini
berstatus janda punya anak 1 yang mana menggunakan Logo Terapi.
kewajiban klien selain kuliah, bekerja, dan
mengasuh anaknya.
Studi Tentang Penggunaan Cybercounseling
Untuk Layanan Konseling Individual Bersama
Mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan
Nakhma’ussolikhah
Konseling UNU Cirebon
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 2. No 1 Agustus 2017 39
panik, dendam, dan amarah karena depresi sekitar menjadi lebih memahami dirinya
yang bersumber dari keyakinan kita yang sendiri.
keliru. Terapi ini diberikan supaya klien
Walaupun pemicunya adalah mampu menyatukan beberapa aspek yang
pengalaman nyata dan memang benar – terkait antara kepribadian individu untuk
benar menyebabkan penderitaan namun menjadi pribadi yang utuh supaya klien
sesungguhnya keyakinan irasional kitalah bertanggung jawab atas dirinya dalam
yang memperumit dan memperbesar aspek perkembangan dan kepribadian.
persoalan. Ellis menambahkan D dan E
Pelaksanaan Konseling
untuk rumus ABC ini. Seorang terapis
harus melawan (D) Keyakinan irasional itu Langkah – langkah konseling :
agra klien bisa menikmati dampak – 1) Menyambut kedatangan konseli
dampak ( E ) psikologis positif dari (Attending ).
keyakinan yang rasional. 2) Mengajak klien untuk bisa terbuka dan
Teknik Yang Digunakan merasa nyaman dalam konseling.
3) Membantu klien untuk mengeksplorasi
Teknik REBT yang esensial secara permasalahan yang klien hadapi
aktif – direktif, terapis menunjukan a. Penjelasan : Menerima
penyebab ketidaklogisan gangguan – ungkapan klien apa adanya serta
gangguan klien dan verbalisasi diri yang mendangarkan dengan penuh
telah mengekalkan gangguan dalam perhatian. Melakukan teknik
hidupnya. Suatu proses dedaktif karenanya konseling diagnosis dan analisis.
menekankan pada metode – metode Untuk mengetahui permasalahan
kognitif (metode terapi tingkahlaku). klien melalui wawancara bersama
Secara aktif dalam pertemuan terapi klien.
ini lebih suka berbicara daripada klien secar b. Penggalian latar belakang :
pasif. Bahkan selama pertemuan terapis melakukan langkah untuk
bisa mengkonfrontasikan kliennya dengan merangkum dan mengatur data dari
pembuktian atas pemikiran tingkahlaku hasil analisis. Kemudian unuk
yang irrasional. menggali secara lebih mendalam
Tujuan Konseling masalah yang sedang dihadapi klien.
Proses konseling dalam permasalahan c. Penyelesaian masalah : melakukan
ini berkaitan dengan kondisi pribadi- sosial konseling dengan klien untuk
klien yang sulit memberikan kepercayaan membantu klien untuk menemukan
kepada orang lain akibat trauma masa lalu. sumber dirinya sendiri agar klien
Klien sulit mempercayai orang lain, dapat dengan cepat menyelesaikan
tindakan klien yang tidak sesuai denikian masalahnya. Setelah melakukan
sebagai upaya untuk membantu klien dalam konseling kemudian dilakukan
mengintegrasikan diri dalam lingkungan tindak lanjut untuk mencari jalan
keluar yang sesuai dan tepat.
Studi Tentang Penggunaan Cybercounseling
Untuk Layanan Konseling Individual Bersama
Mahasiswa Program Studi Bimbingan Dan
Nakhma’ussolikhah
Konseling UNU Cirebon
OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam Vol 2. No 1 Agustus 2017 42