You are on page 1of 14

PENDIDIKAN PANCASILA

“SIKAP TOLERANSI DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT INDONESIA”

DOSEN: ABDUL ROZAK, SH.,M.H.,

DISUSUN OLEH:

MUHAMMAD ROHMATUL SYAWAL

(142210221)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”


YOGYAKARTA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan paper yang berjudul “Sikap Toleransi Dalam Kehidupan
Bermasyarakat Indonesia”. Ucapan terima kasih pertama penulis tujukan kepada
yang terhormat Bapak Abdul Rozak ,SH.,M.H., selaku Dosen pembimbing dalam
tugas ini karena telah membimbing selama penulisan ini sehingga memperlancar
dalam pembuatan paper ini. Ucapan terima kasih selanjutnya penulis tujukan
kepada kedua orang tua yang telah menjadi support system bagi penulis dalam
penyusunan tugas ini sehingga dapat selesai sesuai jadwal serta tidak lupa kepada
teman-teman yang telah memberikan dukungan dan semangat.

Paper ini disusun guna memenuhi tugas dari dosen pada mata kuliah Penddikan
Pancasila, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Selain itu,
kami juga berharap agar paper ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
supaya kedepannya tidak terjadi perpecahan antar umat beragama serta kita tidak
mudah tepecah belah dan diadu domba oleh pihak manapun karena nilai pancasila
sebagai pedoman hidup bangsa Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak


kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan teman-teman. Aamiin

Yogyakartya, 11 September 2021

Penulis

i
ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
ABSTRAK.......................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN........................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
A. KONDISI SOSIAL INDONESIA........................................................................3
B. PENTINGNYA TOLERANSI.............................................................................6
1. Pengertian Toleransi........................................................................................6
2. Pentingnya Toleransi di Indonesia..................................................................7
BAB III.............................................................................................................................8
A. KESIMPULAN.....................................................................................................8
B. SARAN..................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9

iii
ABSTRAK

Indonesia merupakan salah satu negara dengan keberagaman baik suku,


etnis, maupun agama, sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara yang
multikultural. Paper ini ditulis dengan tujuan menganalisa beberapa permasalahan
yang terjadi di Negara Indonesia mengenai pentingnya sikap toleransi dalam
kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Sebagaimana yang sudah disebutkan
sebelumnya, dengan keberagaman yang Negara kita miliki mengharuskan kita
hidup berbaur dengan bermacam-macam orang dengan latar belakang, etnis,
maupun suku yang berbeda-beda di masyarakat. Hal ini menciptakan tuntutan
sikap toleransi yang harus dimiliki oleh seluruh masyarakat di Negara Indonesia.
Pentingnya sikap toleransi yang harus dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia
dilatarbelakangi untuk mencegah terjadinya konflik yang disebabkan oleh
perbedaan suku, etnis, maupun agama yang berbeda-beda. Dengan disusunnya
paper ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran akan sikap toleransi yang
harus di junjung tinggi dalam kehidupan bermasyarakat dinegara kita.

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia sebagai negara majemuk memiliki lebih dari 17.000 pulau, 1331 beragam
suku, dan 700 lebih bahasa daerah. Ditunjang dengan letak geografis Indonesia yang
dihimpit dua benua dan dua samudra sekaligus menjadikan Indonesia sebagai negara
kaya akan budaya dan adat yang tersebar di setiap penjuru wilayah Indonesia yang
membentang dari Sabang sampai Merauke.

Bhineka Tunggal Ika merupakan semboyan dalam membentuk kesadaran akan


persatuan dan kesatuan mengingat bangsa Indonesia memiliki dinamika budaya atau
multikultural. Menurut Molan (2016) menjelaskan bahwa keberagaman yang ada di
Indonesia merupakan wujud dari aspek dan fakta keanekaragaman budaya yang
ditanggapi dan disikapi secara normatif. Perbedaan budaya tidak jarang dianggap sebagai
salah satu masalah yang biasa muncul di dalam masyarakat. Konflik sosial yang timbul
tidak jarang terjadi antar kaum minoritas dan kaum mayoritas yang menuntut hak dalam
kesetaraan sebagai seorang makhluk sosial.

Telah kita ketahui dalam beberapa kurun dekade yang lalu terjadi banyak konflik
antar suku yang terjadi di Indonesia. Menurut laman kompas.com, pada bulan Februari
Tahun 2001 terjadi konflik antara Suku Dayak dan Suku. Konflik yang terjadi antara suku
Dayak dan Madura banyak dugaan yang mencuat dimasyarakat, diantaranya adalah kasus
pembunuhan hingga kasus pemerkosaan. Karena hal inilah diperlukannya sikap toleransi
yang harus dimiliki seluruh masyarakat Indonesia agar tidak terjadi lagi konflik yang
disebabkan perbedaan etnis.

Untuk itu dengan memiliki toleransi yang tinggi diharapkan mampu menciptakan
sebuah tatanan kehidupan yang pluralisme dengan baik, saling menghargai dan
menghormati akan perbedaan demi menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Tetapi
sebaliknya, jika tidak memiliki toleransi maka tidak menutup kemungkinan akan
menyebabkan perilaku destruktif yang ada di dalam masyarakat yang akan mengancam

1
persatuan dan kesatuan Indonesia. Lantas bagaimana kondisi sosial masyarakat di
Indonesia? Dan mengapa toleransi sangat dibutuhkan ?

B. RUMUSAN MASALAH

Dari permasalahan diatas, dapat dirumuskan beberapa pertanyaan sebagai berikut:


1. Bagaimana keadaan kehidupan sosial di Indonesia?
2. Mengapa toleransi penting diterapkan di Indonesia?

C. TUJUAN PENULISAN
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana keadaan kehidupan sosial di Indonesia
2. Untuk mengetahui mengapa toleransi penting diterapkan di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONDISI SOSIAL INDONESIA

Belakangan ini hangat diperbincangkan tentang kebergaman suku, ras dan agama di
Indonesia. Kebergaman adalah suatu kondisi dimana masyarakat yang terdapat banyak
perbedaan di dalam berbagai aspek di Indonesia. Tidak bisa kita pungkiri memang
negara Indonesia adalah negara yang multikultur yaitu negara dengan berbagai suku, ras
dan agama.
Ada bebrapa faktor yang mempengaruhi terjadi nya kebergaman di Indonesia,antara
lain:
1. Kondisi negara kepulauan,
Pada tahun 2004 departemen dalam negeri mencatat ada sebanyak 17.504 pulau
di Indonesia yang kondisi nya secara fisik terpisah-pisah. Keadaan ini
menghambat hubungan antar masyarakat yang berbeda pulau. Setiap
masyarakat yang berada di pulau masing-masing mereka mengembangkan
kebudayaan mereka masing-masing sesuai tingkat kemajuan dan
lingkungannya masing-masing sehingga hal ini yang menjadi salah satu faktor
perbedaan suku,bahasa,budaya dan lain-lain.
2. Letak strategis Indonesia,
Letak indonesia berada pada antara dua samudra pasific dan samudera
Indonesia dan dua benua asia dan australia yang mengakibatkan Indonesia
menjadi jalur perdagangan Internasional.kedatanagn bangsa asing yang berbeda
ras kemuadian menetap di Indonesia mengakibatkan perbedaan ras juga agama
dan kepercayaan mereka.
3. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan,
Sikap masyarakat terhadap sesuatu yang baru yang datang dari luar maupun
dalam sangat berpengaruh terhadap perbedaan masyarakat Indonesia.Ada
masyarakat yang mudah menerima orang atau bdaya lain.Namun ada juga
sebagaian masyarakat yang belum bisa atau masih bertahan pada budaya nya
sendiri,tidak mau menerima sesuatu dari luar.

3
Banyak orang mengatakan bahwa kebergaman itu indah, keadaan Indonesia yang
multikultural akan sangat bergantung pada bagaimana masyarakat Indoenesia
membawanya. Keadaan ini bisa dibawa pada jalur yang menjadikannya suatu kekayaan
dan kekuatan bangsa, namun bisa pula dibawa pada jalur yang akan menjadi pemecah
belah dan penyulut konflik di masyarakat. Belakangan ini kesadaran akan
multikulturalisme mulai hilang di Indonesia karena masyarakat mudah terprovokasi oleh
canggihnya media komunikasi yang memberikan informasi yang tidak jelas dari mana
sumber nya dan bahkan memberikan informasi yang radikal yang bisa merusak keutuhan
negara Indonesia. Tidak hanya itu, di beberapa daerah di indonesia saat ini banyak
bermunculan beberapa kelompok-kelompok masyarakat dengan pengetahuan dan
ideologi mereka masing-masing yang bertujuan untuk mencapai tujuan kelompok-
kelompok tersebut yang bisa memicu konflik antar kelompok tersebut yang itu bisa
memecahkan keberagaman yang ada di Indonesia ini.

Banyak dampak negatif yang yang dapat timbul dari keadaan seperti ini pada sektor
sosio-ekonomi. Karena masyarakat akan cenderung takut keluar rumah sehingga dapat
mengakibatkan potensi pendapatan akan menurun. Infrastruktur akan rusak dan
mengganggu sektor ekonomi yang sedang berjalan. Diperlukan upaya deradikalisasi
yang bisa menurunkan paham atau kelompok radikal yang bisa membahayakan
Indonesia. Deradikalisasi adalah sebuah upaya untuk menurunkan paham radikal dari
kecenderungan memaksakan kehendak, keinginan menghakimi orang yang berbeda dari
mereka,keinginan mengubah negara menjadi negara yang mereka kehendaki dan
menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginan,serta kecenderungan sikap bersifat
ekslusif. Upaya deradikalisasi dapat dilakukan dengan tiga cara: pertama, upaya formal
yaitu dapat dilakukan melalui lembaga pendidikan diperlukan dalam menanamkan
paham moderat sebagai warga Negara Indonesia. Mengingat pendidikan memegang
peran penting dalam pembentukan karakter,sehingga kita tidak bisa lepas dari
pendidikan. kedua, upaya non-formal, yaitu dapat dilakukan dilingkungan sekitar kita.
Masyarakat harus dituntut untuk peka terhadap masalah sosial, tidak apatis dan turut
aktif dalam memecahkan permasalahan yang ada di dalam masyarakat. Tuntutan
demikian diperlukan, karena dibutuhkan dalam membangun pemikiran anti radikal
seiring perkembangan zaman yang semakin kompleks. ketiga, upaya informal, yang
dapat diterapkan di dalam keluarga. Upaya informal ini sangat penting ditekankan karena
pendidikan pertama yang diterima oleh anak adalah didalam keluarga. oleh karena itu

4
kita sebagai akademisi dan mahasiswa sebagai agent of change, mahasiswa dan kaum
intelektual harus melakukan berbagai upaya agar saling menghargai keberagaman yang
ada di Indonesia agar keutuhan negara Indonesia agar tetap terjaga.Upaya yang bisa
dilakukan sebagai akademisi adalah aktif di berbagai forum komunikasi.kegiatan yang
bisa dilakukan dengan cara memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai
pentingnya saling menghargai kepada antar suku,ras,dan agama lain dan sebagai calon
pendidik kita juga bisa memberikan kemampuan kepada siswa-siswa disekolah cara
berfikir HOTS (Higher Order Thinking Skills). Yaitu kemampuan berfikir kritis, logis,
reflektif, metakognitif, dan kreatif. Jika keterampilan berfikir sudah benar maka dapat
melakukan pembuatan keputusan yang tepat dalam memecahkan masalah. Sehingga
apabila ada kasus-kasus tentang pertikaian antar suku, ras, dan agama bisa diselesaikan
dengan cara musyawarah dan akan mungkin bisa tidak akan lagi ada pertikaian apabila
semua orang memiliki kemampuan HOTS (Higher Order Thinking Skills).

Kita harus saling mengenali satu sama lain antar masyarakat Indonesia,dengan kita
saling mengetahui suatu budaya, ras, suku, dan agama masing-masing maka kita akan
saling menghargai kebergaman yang ada di Indonesia. Dan kita juga harus bijak pada
saat menggunakan media komunikasi, kita harus mengkonfirmasi tentang keabsahan
informasi-informasi yang kita terima melalui media komunikasi. Karena Keberagamaan
ini merupakan suatu kekayaan yang harus dijaga dari berbagai ancaman yang bisa
merusaknya. Di dunia internasional Indonesia juga dikenal dengan negara yang menjaga
toleransi antar masyarakat ditengah perbedaan yang ada.

5
B. PENTINGNYA TOLERANSI

1. Pengertian Toleransi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Toleransi yang berasal dari kata
“tolerance” itu sendiri berarti bersifat atau bersikap menenggang (menghargai,
membiarkan, membolehkan), pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan,
kebiasaan, dan sebagainya) yang berbeda dan atau yang bertentangan dengan
pendiriannya.Toleransi juga berarti batas ukur untuk penambahan atau pengurangan
yang masih diperbolehkan.
Secara bahasa atau etimologi toleransi berasal dari bahasa Arab tasamuh yang
artinya ampun, maaf dan lapang dada. Secara terminologi, menurut Umar Hasyim,
toleransi yaitu pemberian kebebasan kepada sesama manusia atau kepada sesama
warga masyarakat untuk menjalankan keyakinannya atau mengatur hidupnya dan
menentukan nasibnya masing-masing, selama dalam menjalankan dan menentukan
sikapnya itu tidak melanggar dan tidak bertentangan dengan syarat-syarat atas
terciptanya ketertiban dan perdamaian dalam masyarakat.
Namun menurut W. J. S. Poerwadarminto dalam "Kamus Umum Bahasa
Indonesia" toleransi adalah sikap/sifat menenggang berupa menghargai serta. Ahmad
Warson Munawir, Kamus Arab Indonesia al-Munawir (Yogyakarta: Balai Pustaka
Progresif, t.th.), 1098. Umar Hasyim, Toleransi dan Kemerdekaan Beragama dalam
Islam Sebagai Dasar menuju Dialoq dan Kerukunan Antar Umat Beragama.
Toleransi berasal dari bahasa Latin, yaitu tolerantia, yang artinya kelonggaran,
kelembutan hati, keringanan dan kesabaran. Dari sini dapat dipahami bahwa toleransi
merupakan sikap untuk memberikan hak sepenuhnya kepada orang lain agar
menyampaikan pendapatnya, sekalipun pendapatnya salah dan berbeda, secara
etimologis, istilah tersebut juga dikenal dengan sangat baik di dataran Eropa, terutama
pada revolusi Perancis. Hal itu sangat terkait dengan slogan kebebasan, persamaan
dan persaudaraan yang menjadi inti revolusi di Perancis. Ketiga istilah tersebut
mempunyai kedekatan etimologis dengan istilah toleransi. Secara umum, istilah
tersebut mengacu pada sikap terbuka, lapang dada, sukarela dan kelembutan. Kevin
Osborn mengatakan bahwa toleransi adalah salah satu pondasi terpenting dalam
demokrasi. Sebab, demokrasi hanya bisa berjalan ketika seseorang mampu menahan
pendapatnya dan kemudian menerima pendapat orang lain. Dari beberapa definisi di

6
atas penulis menyimpulkan bahwa toleransi adalah suatu sikap atau tingkah laku dari
seseorang untuk membiarkan kebebasan orang lain dan memberikan kebenaran atas
perbedaan tersebut sebagai pengakuan hak-hak asasi manusia.

2. Pentingnya Toleransi di Indonesia


Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tercantum dalam Undang
Undang Dasar 1945 aliniea ke-empat: “Kemudian daripada itu untuk membentuk
pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa serta melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu UndangUndang dasar Negara
Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Untuk
mencapai tujuan NKRI tersebut disusun rencana pembangunan yang menyeluruh dan
terpadu pada bidang ekonomi, politik dan sosial budaya. Pembangunan nasional juga
harus dapat mewujudkan masyarakat yang berahklak mulia, bermoral, beretika,
berbudaya dan beradab. Hal ini penting demi terciptanya suasana kehidupan
bermasyarakat yang saling toleransi, tenggang rasa dan harmonis guna mendukung
keberhasilan pembangunan nasional. Bangsa Indonesia tersebar dari Sabang sampai
Merauke dan terdiri dari bermacam-macam suku bangsa, budaya dan agama. Untuk
menjaga rasa persatuan dan kesatuan antar suku bangsa, antar budaya dan antar
agama tersebut diperlukan sikap toleransi terhadap 8 perbedaan tersebut. Sebagai
contoh dalam hal perbedaan antar umat beragama telah diatur di dalam UUD 1945
Pasal 29 ayat 2 yaitu setiap warga diberi kemerdekaan atau kebebasan untuk memeluk
agama dan kepercayaannya. Dengan adanya sikap toleransi dalam hidup
bermasyarakat antar agama ini maka hidup bermasyarakat menjadi damai tentram
atau dengan kata lain persatuan NKRI dapat terwujud dan pembangunan nasional
dapat lebih mudah dijalankan guna mewujudkan tujuan NKRI.

7
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Indonesia sebagai negara multikultural dikarenakan memiliki lebih dari 17.000


pulau, 1331 beragam suku, dan 700 lebih bahasa daerah. Ditunjang dengan letak
geografis Indonesia yang dihimpit dua benua dan dua samudra sekaligus menjadikan
Indonesia sebagai negara kaya akan budaya dan adat yang tersebar di setiap penjuru
wilayah Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke. Dengan seluruh
keberagaman yang kita miliki sudah sepatutnya kita menjunjung tinggi sikap
toleransi yang terdapat pada semboyan negara kita 'Bhineka Tunggal Ika' sebagai
pedoman utama dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
Apabila masyarakat Indonesia tidak menanamkan nilai toleransi dalam diri
mereka, maka perpecahan dan konflik akan terjadi mengingat Negara kita merupakan
Negara majemuk dengan keberagaman yang kita miliki. Maka Sikap toleransi atau
menghargai perbedaan harus dikedepankan agar Negara kita dapat tumbuh
berkembang menyusul kemajuan Negara serumpun di wilayah ASEAN.

B. SARAN

Saya selaku penulis menyadari bahwa dalam penulisan paper ini tidak luput dari
kesalahan. Sedikit masukan dari penulis mengenai pentingnya sikap toleransi yang
harus ditanamkan sejak dini dikeluarga, karena pendidikan pertama yang manusia
dapatkan merupakan pendidikan pada tingkat keluarga. Dengan ditanamkannya
pendidikan sejak dini diharapkan anak dapat tumbuh menjadi manusia yang paham
akan perbedaan yang Negara kita miliki dan mampu menjadi pionir dalam penerapan
sikap toleransi bagi orang lain di lingkungan sekitar mereka. Apabila seluruh
masyarakat Indonesia sudah menerapkan sikap toleransi, maka bukan tidak mungkin
Negara Indonesia akan kembali berjaya dan menjadi Negara adidaya di kawasan
ASEAN.

8
DAFTAR PUSTAKA
Umar Hasyim, Toleransi dan Kemerdekaan Beragama dalam Islam Sebagai Dasar
menuju Dialoq dan Kerukunan Antar Umat Beragama, (Surabaya: Bina Ilmu, 1979), 22.
W. J. S. Poerwadarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1986)
1Ahmad Warson Munawir, Kamus Arab Indonesia al-Munawir (Yogyakarta: Balai
Pustaka Progresif, t.th.)
4Anis Malik Thoha, Tren Pluralisme Agama (Jakarta : Perspektif, 2005), 212. 5Zuhairi
Misrawi, Alquran Kitab Toleransi (Jakarta : Pustaka Oasis, 2007)

You might also like