You are on page 1of 12

PENGARUH PEMBERIAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA

VARIETAS SORGUM (Sorgum bicolor (L.) Moench)

EFFECT OF WATER FEEDING ON GROWTH AND YIELD OF THREE VARIETES


OF SORGHUM (Sorgum Bicolor (L.) Moench)

Hairl Ihsan1, Wayan Wangiyana2, Dwi Ratna Anugrahwati3


Programi Studii Agroekoteknologii Fakultasi Pertaniani Universitasi Mataram
Korespondensi : HAIRL.IHSAN.1998@GMAIL.COM

ABSTRACT
The aims of the study were to determine the right amount of water for plant growth and yield,
as well as to find out which varieties were most tolerant of water shortages. The experimental
method used was a factorial Completely Randomized Design (CRD) consisting of 2 factors
with treatments namely: Factor I was the variety used: V1 (Super 1), V2 (Super 2), V3 (Suri
4). Factor II is the treatment of water administration with levels of administration P1 (350
mm/season), P2 (400 mm/season), P3 (450 mm/season). There were 9 treatment combinations
with 3 replications so that a total of 27 experimental units were obtained. Water was given
once every 5 days for each experimental unit. The data analysis used was Analysis of
Variance (ANOVA) at the 5% level and was further tested using an honest significant
difference test (BNJ) at the 5% level. The results showed that the periodicity of watering the
three varieties of sorghum had a significant effect on all observed variables except for the
number of leaves at 70 HST, stem diameter at 70 HST and root length. The application of
water also had a significant effect on panicle weight and total seed weight but had no
significant effect on other observed parameters.

Keywords: application of water, sorghum, varieties.

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui jumlah pemberiani air yang tepati bagii pertumbuhani
dan hasili tanaman, serta mengetahui varietas yang paling toleran atas kekurangan air. Metode
percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial terdiri dari 2
faktor dengan perlakuan yaitu : Faktor I adalah varietas yang digunakan: V1 (Super 1), V2
(Super 2), V3 (Suri 4). Faktor II adalah perlakuan pemberian air dengan taraf pemberian P1
( 350 mm/musim), P2 (400 mm/musim), P3 (450 mm/musim). Diperoleh 9 kombinasi
perlakuan dengan 3 ulangan sehingga didapatkan total 27 unit percobaan. Pemberian air
dilakukan 5 hari sekali untuk masing-masing unit percobaan. Analisisi datai yang digunakan
adalahi Analisisi ofi Variancei (ANOVA) pada taraf 5 % dan di uji lanjut menggunakan uji
lanjut beda nyata jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, periodisasi
pemberian air terhadap tiga varietas sorgum mempunyai pengaruh nyata terhadap semua
variabel pengamatan kecuali jumlah daun 70 HST, diameter batang 70 HST dan panjang akar.
Pemberian air juga mempunyai pengaruh nyata terhadap bobot malai dan berat total biji tetapi
tidak mempunyai pengaruh nyata terhadap parameter pengamatan yang lain.
Kata kunci : pemberian air, sorgum, varietas.
PENGARUH PEMBERIAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TIGA
VARIETAS SORGUM (Sorgum bicolor (L.) Moench)

EFFECT OF WATER FEEDING ON GROWTH AND YIELD OF THREE VARIETES


OF SORGHUM (Sorgum bicolor (L.) Moench)

ABSTRACT
The aims of the study were to determine the right amount of water for plant growth and yield,
as well as to find out which varieties were most tolerant of water shortages. The experimental
method used was a factorial Completely Randomized Design (CRD) consisting of 2 factors
with treatments namely: Factor I was the variety used: V1 (Super 1), V2 (Super 2), V3 (Suri
4). Factor II is the treatment of water administration with levels of administration P1 (350
mm/season), P2 (400 mm/season), P3 (450 mm/season). There were 9 treatment combinations
with 3 replications so that a total of 27 experimental units were obtained. Water was given
once every 5 days for each experimental unit. The data analysis used was Analysis of
Variance (ANOVA) at the 5% level and was further tested using an honest significant
difference test (BNJ) at the 5% level. The results showed that the periodicity of watering the
three varieties of sorghum had a significant effect on all observed variables except for the
number of leaves at 70 HST, stem diameter at 70 HST and root length. The application of
water also had a significant effect on panicle weight and total seed weight but had no
significant effect on other observed parameters.

Keywords: application of water, sorghum, varieties.

ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui jumlah pemberiani air yang tepati bagii pertumbuhani
dan hasili tanaman, serta mengetahui varietas yang paling toleran atas kekurangan air. Metode
percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial terdiri dari 2
faktor dengan perlakuan yaitu : Faktor I adalah varietas yang digunakan: V1 (Super 1), V2
(Super 2), V3 (Suri 4). Faktor II adalah perlakuan pemberian air dengan taraf pemberian P1
( 350 mm/musim), P2 (400 mm/musim), P3 (450 mm/musim). Diperoleh 9 kombinasi
perlakuan dengan 3 ulangan sehingga didapatkan total 27 unit percobaan. Pemberian air
dilakukan 5 hari sekali untuk masing-masing unit percobaan. Analisisi datai yang digunakan
adalahi Analisisi ofi Variancei (ANOVA) pada taraf 5 % dan di uji lanjut menggunakan uji
lanjut beda nyata jujur (BNJ) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, periodisasi
pemberian air terhadap tiga varietas sorgum mempunyai pengaruh nyata terhadap semua
variabel pengamatan kecuali jumlah daun 70 HST, diameter batang 70 HST dan panjang akar.
Pemberian air juga mempunyai pengaruh nyata terhadap bobot malai dan berat total biji tetapi
tidak mempunyai pengaruh nyata terhadap parameter pengamatan yang lain.
Kata kunci : pemberian air, sorgum, varietas.
PENDAHULUAN

Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) merupakan salah satu tanaman pangan yang
dapat digunakan untuk menggantikan beras, yang jugai digunakan sebagaii pakan ternaki dan
sebagaii bahani bakui industri.i Di Indonesia, budidaya sorgum telah dilakukan di beberapa
tempat yang berbeda, salah satunya di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Menurut Sumarno dkk.
(2013), saat ini belum ada aplikasi sorgum selain kegunaannya sebagai bahan pangan dan
pakan. Akibatnya, permintaan sorgum terus turun.

Konversi lahan telah mengakibatkan penurunan yang signifikan terhadap jumlah lahan
yang tersedia untuk pertanian produktif saat ini. Akibatnya, diperlukan penggunaan lahan
yang kurang produktif, seperti lahan kering. Akibatnya, sangat penting untuk memiliki jenis
yang mampu berproduksi dengan baik di bawah pengaturan ketika ada kekurangan air.
Menurut Rahmansyah dkk. (2017), metode untuk memproduksi sorgum perlu berpusat pada
pemilihani jenis tanaman yang tahani kekeringan dan praktik budidaya yang dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan cuaca yang signifikan.

Sorgum mampu tumbuh subur meski ditanam di tanah yang kurang ideal. Jika tumbuh
di lahani tadahi hujani dengan sedikit pengairan, sorgum sering ditanam menjelang akhiri
musimi kemaraui (Aqil dan Bunyamin, 2013). Sorgum biasanya ditanam di dataran tinggi
pada awali ataui akhiri musimi hujan. Pemberian air mempunyai pengaruh besar terhadap
berati basahi dan berati keringi tanaman sorgum, seperti yang ditunjukkan oleh temuan
penelitian yang dilakukan oleh Heni dkk (2018).

Salah satu variabel abiotik yang dapat mempunyai pengaruh terhadap proses fisiologis
tanaman dan hasil yang dihasilkannya adalah kekeringan. Menurut temuan penelitian yang
dilakukan oleh Kristanto dkk (2014), kekeringan menyebabkan penurunan efisiensi
penggunaan air, hasil benih, dan bobot seribu benih.
Tantangan budidaya sorgum di lahan kering dapat diatasi dengan mengubah
lingkungan pertumbuhan atau memilih jenis tanaman yang tahan terhadap pengaruh cekaman
kekeringan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh jumlah air yang
berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa jenis varietas sorgum yang berbeda.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental di Screen
House. Percobaan ini telah dilaksanakan pada bulan Juli sampai bulan November 2020 di
Desa Lepak, Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur. Analisis pertumbuhan dan
hasil tanaman dilakukan di Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Mataram.

Bahan-bahan yang digunkan dalam penelitian ini adalah benih 3 varietas sorgum
(Super 1, Super 2, Suri 4), tanah Vertisol, pupuk Urea, pupuk SP-36, pupuk KCL, dan
polybag. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktor dengan perlakuan yaitu : Faktor I adalah varietas
yang digunakan: V1 (Super 1), V2 (Super 2), dan V3 (Suri 4). Faktor II adalah pemberian
sesuai fase pertumbuhan tanaman dengan taraf pemberian P1 (350 mm/musim), P2 (400
mm/musim), dan P3 (450 mm/musim). Kombinasi dari kedua faktor tersebut diperoleh 9
kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak 3 ulangan, sehingga diperoleh 27 unit percobaan.
Sebelum dilakukan penanaman, terlebih dahulu dilakukan persiapan lahan dan
pemilihan benih. Setelah itu dilakukan pemeliharaan tanaman berupa pemberian Air
dilakukan setiap 5 hari sekali untuk setiap unit percobaan dengan V1P1 (2,38 liter), V1P2
(2,72 liter), V1P3 (3,06 liter), V2P1 (2,18 liter), V2P2 (2,5 liter), V2P3 (2,81 liter), V3P1
(2,71 liter), V3P2 (3,15 liter) dan V3P3 (3,55 liter). Pemberian air ini didasarkan umur panen
setiap varietas yang berbeda-beda). Selain itu dilakukan penyiangan dan pengendalian hama
dan penyakit. Pengendalian hama dan penyakit tanaman dilakukan secara kimiawi.
Pemupukan dilakukan sebanyak 2 kali yakni pada saat umur 10 dan 35 HST (hari setelah
tanam). Pada umur 10 HST diberikan pupuk dengan takaran 150 kg/h Urea (3,6 gram) , 100
kg/h SP-36 (2,4 gram), KCL 100 kg/h (2,4 gram). Selanjutnya pada pemupukan kedua 35
HST diberikan pupuk Urea 150 kg/h (3,6 gram). Varibel yang diamati pada percobaan ini
adalah tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, panjang malai, panjang akar, berat
brangkasan kering, bobot malai pertanaman, bobot biji pertanaman, dan berat 1000 butir.
Analisis data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) pada taraf 5% menggunakan
CoStat.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisis of Variance (ANOVA) pemberian air terhadap tiga varietas sorgum
pada Tabel 4.1. menunjukkan bahwa varietas mempunyai pengaruh nyata terhadap semua
variabel pengamatan kecuali jumlah daun 70 HST, diameter batang 70 HST dan panjang akar.
Pemberian air juga mempunyai pengaruh nyata terhadap bobot malai dan berat total biji tetapi
tidak mempunyai pengaruh nyata terhadap parameter pengamatan yang lain.
Tabel 4.1. Rangkuman Hasil Analisis Keragaman (ANOVA) Pengaruh Pemberian Air
Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Sorgum

Parameter Pengamatan Sumber keragaman dan interaksi


V P V*P
Tinggi tanaman 70 HST S NS NS
Jumlah daun 70 HST S S NS
Diameter Batang 70 HST NS NS NS
Panjang Malai S NS NS
Panjang Akar NS NS NS
Berat Berangkasan Kering S NS NS
Bobot Malai S S NS
Berat Total Biji S S NS

Keterangan: V: Varietas, P: Pemberian air, V*S: Interaksi Kedua Faktor, S: Signifikan, NS:
Non Signifikan
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada faktor varietas mempunyai pengaruh nyata
terhadap tinggi tanaman 70 HST dan jumlah daun 70 HST tetapi tidak mempunyai pengaruh
nyata terhadap parameter diameter tanaman dan panjang akar. Varietas Super 2 mempunyai
pengaruh secara nyata terhadap varietas Suri 4. Varietas Super 2 memiliki nilai rerata
tertinggi pada tinggi tanaman sebesar 203,11 cm dan rerata jumlah daun sebesar 11,88
sedangkan nilai terendah diperoleh pada varietas Suri 4 dengan rerata tinggi tanaman sebesar
167,33 cm dan rerata jumlah daun sebesar 9,88.
Perlakuan pemberian air mempunyai pengaruh nyata terhadap parameter jumlah daun
tetapi tidak mempunyai pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, diameter tanaman dan
panjang akar. Perlakuan pemberian air 350 mm/musim mempunyai pengaruh nyata terhadap
pemberian air 450 mm/musim. Pemberian air 350 mm/musim memiliki nilai rerata tertinggi
pada jumlah daun sebesar 11,44 sedangkan terendah diperoleh pada pemberian air 450
mm/musim sebesar 10,66. Pemberian air pada perlakuan v3 (Varietas Suri 4 ) menunjukkan
pengaruh nyata terhadap jumlah daun 70 hst.
Tabel 4.2 Pengaruh Pemberian Air dan Varietas Terhadap Tinggi Tanaman, Diameter
Tanaman, Jumlah Daun dan Panjang Akar.

Parameter
Perlakuan
TT 70 HST DT 70 HST JD 70 HST PA
v1 202,88 a 2,82 a 11,44 a 73,83 a
v2 203,11 a 2,70 a 11,88 a 80,55 a
v3 167,33 b 2,34 a 9,88 b 75,14 a
BNJ 5% 23,14 0,51
p1 191,00 a 2,65 a 11,44 a 73,88 a
p2 196,77 a 2,61 a 11,11 ab 79,24 a
p3 185,55 a 2,60 a 10,66 b 76,40 a
BNJ 5% 0,51

Keterangan: Tinggi tanaman (TT); Diameter Tanaman (DT); Jumlah Daun (JD);
Panjang akar (PA); Varietas Super 1 (v1); Varietas Super 2 (v2); Varietas Suri 4 (v3);
Pemberian air 350 mm/musim (p1); pemberian air 400 mm/musim (p2); Pemberian air 450
mm/musim (p3); Angka yang diikuti huruf yang tidak sama berbeda nyata pada taraf 5%
menurut uji BNJ.
Parameter komponen hasil tanaman antara lain panjang malai, berat berangkasan kering,
bobot malai pertanaman dan berat 1000 butir disajikan pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Pengaruh Pemberian Air dan varietas terhadap panjang malai, berat berangkasan
kering, bobot malai pertanaman, bobot biji pertanaman dan bobot 1000 butir.

Parameter
Perlakuan
PM BBK BMP BBP B1000B
v1 35,38 a 46,67 ab 51,00 b 38,39 b 33,49 a
v2 37,94 a 62,05 a 69,30 a 54,97 a 29,93 b
v3 21,22 b 33,62 b 47,12 b 32,15 b 30,25 b
BNJ 5% 6,34 25,71 15,77 11,85 2,24
p1 31,16 a 40,26 a 44,58 b 34,72 b 31,23 a
p2 30,04 a 49,53 a 57,88 ab 43,77 ab 31,54 a
p3 32,16 a 52,56 a 64,96 a 47,03 a 30,90 a
BNJ 5% 15,77 15,77 11,85

keterangan: panjang malai (PM); Berat berangkasan kering (BBK); Bobot malai pertanaman
(BMP); Bobot biji pertanaman (BBP); Bobot 1000 Biji (B1000B); Varietas Super 1 (v1);
Varietas Super 2 (v2); Varietas Suri 4 (v3); Pemberian air 350 mm/musim (p1); pemberian air
400 mm/musim (p2); Pemberian air 450 mm/musim (p3); Angka yang diikuti huruf yang
tidak sama berbeda nyata pada taraf 5% menurut uji BNJ.
Faktor perlakuan varietas mempunyai pengaruh nyata pada panjang malai, berat
berangkasan kering, bobot malai pertanaman, bobot biji pertanaman, dan bobot 1000 biji.
Varietas Super 2 menghasilkan rerata hasil tertinggi pada komponen hasil tanaman sorgum
yaitu panjang malai sebesar 37,94 cm, berat berangkasan kering 62,05 gram, bobot malai
pertanaman 69,30 gram dan bobot biji pertanaman 54,97 gram tetapi pada bobot 1000 biji
varietas Super 1 menghasilkan nilai rerata tertinggi sebesar 33,49 gram. Faktor perlakuan
pemberian air mempunyai pengaruh nyata pada bobot malai pertanaman dan bobot biji
pertanaman. Pemberian air 450 mm/musim menghasilkan rerata hasil tertinggi pada
komponen hasil bobot malai pertanaman 64,96 gram dan bobot biji pertanaman 47,03 gram.
Pertumbuhan tanaman sorgum pada tabel 2 menunjukkan bahwa, faktor perlakuan
varietasi mempunyai pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 70 hst dan jumlah daun 70 hst,
tetapi tidak mempunyai pengaruh nyata terhadap diameter tanaman 70 hst maupun panjang
akar. Dibandingkan dengan tanaman sorgum Super varietas 1 dan Suri 4, tanaman sorgum
Super varietas 2 memiliki tinggi tanaman rerata lebih tinggi dan rerata daun lebih banyak
dibandingkan kedua jenis tersebut. karakteristik yang lebih baik dalam hal tinggi tanaman dan
jumlah daun dibandingkan dengan varietas Super 1, sedangkan varietas Suri 4 melampaui
varietas Super 2 dan Super 1 dalam hal karakteristiknya sendiri. Menurut Aini dkk. (2019),
tinggi tanaman mempunyai variasi berdasarkan dari jenis tanaman sorgum yang ditanam
karena tanaman tersebut memiliki penyesuaian yang sangat baik terhadap lingkungan, baik
dalam hal ini ketersediaan air.
Tabel 4.2. juga menunjukkan bahwa, persfektif pengelolaan penyediaan air berdampak
besar terhadap jumlah daun yang dihasilkan tanaman. Tanaman sorgum yang diberikan curah
air dengan takaran 350 milimeter per musim memiliki hasil rerata yang lebih besar dari pada
yang diberikan dengan takaran 400 milimeter per musim dan 450 milimeter per musim. Hal
ini keadaan yang memungkinkan cadangan air yang cukup untuk tanaman. Air memiliki
kegunaan penting bagi tanaman termasuk dalam melarutkan nutrisi dan menyediakan zat
untuk fotosintesis. Menurut Nurchaliq (2013), agar tanaman dapat mencapai perkembangan
dengan hasil yang baik, diperlukan air yang cukup.
Hasil tanaman sorgum pada tabel 3 menunnjukkan faktor perlakuan varietas mempunyai
pengaruh nyata terhadap panjang malai, berat berangkasan kering, bobot malai pertanaman
dan bobot biji pertanaman, yang dapat dilihat dari nilai rerata yang lebih tinggi pada Super 2
dibandingkan dengan varietas Super 1 dan varietas Suri 4 sedangkan mempunyai pengaruh
nyata terhadap bobot 1000i biji yang memiliki rerata lebih tinggi pada varietas Super 1
dibandingkan dengan varietas Super 2 dan varietas Suri 4. Hal ini diduga karena pada faktor
perbedaan varietas mempunyai sifat genetik yang berbeda sehingga mempengaruhi variabel
pengamatan. Selain itu hal ini juga dipengaruhi oleh sifat khas masing-masing varietas
sorgum itu sendiri.
Tabel 4.3 juga menunjukkan bahwa, Faktor perlakuan pemberian air mempunyai
pengaruh nyata terhadap bobot malai tanaman dan bobot biji tanaman, dibuktikan dengan
rerata nilai pemberian air yang lebih tinggi mempunyai pengaruh nyata pada perlakuan
pemberian air 450 mm/musim dibandingkan dengan tanaman sorgum yang diberi air masing-
masing pada 350 mm/musim dan 400 mm/musim. Menurut Prastowo (2010), permintaan
kebutuhan cadangan air tanamaman dipengaruhi oleh umur tanaman serta jenis tanaman.
Pernyataan ini juga didukung oleh Fuaddi dkk (2016) yang menjelaskan bahwa pada saat
tanaman mulai tumbuh, nilai kebutuhan air konsumtif tumbuh sesuai dengan perkembangan
dan setelah mencapai pertumbuhan maksimal nilai kebutuhan air konsumtif akan turun seiring
dengan benih matang. Pernyataan ini juga didukung oleh Fuaddi dkk (2016) yang menyatakan
bahwa pada saat tanaman mulai tumbuh nilai kebutuhan air konsumtif meningkat sesuai
dengan perkembangannya. Kurangnya cadangan air yang dimiliki tanaman selama
pertumbuhan vegetatif dan perkembangan generatif merupakan akar penyebab perbedaan
hasil. Pengembangan benih dan produksi tanaman sama-sama dipengaruhi secara negatif oleh
perihal kurang air selama tahap generatif. Oleh karena itu, kemampuan tanaman untuk
bertahan hidup dalam kurun waktu sedikit air sangat penting saat ini. Akibat yang muncul
dari pertumbuhan tanaman adalah proses menjadi penuaan daun yang tertunda selama
pengisian benih. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan cadangan dan
penggunaan air serta ketepatgunaan oleh tanaman (Verma dkk 2018).

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan y ang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa hasil percobaan yang menguji pengaruh pemberian air pada tiga jenis
sorgum yang berbeda menunjukkan bahwa perlakuan varietas tidak memberikan pengaruh
yang nyata terhadap parameter diameter batang 70 HST atau panjang akar. Sedangkan
perlakuan v3 yang menggunakan varietas Suri 4 memberikan pengaruh yang nyata terhadap
tinggi tanaman pada 70 hst dan jumlah daun pada 70 hst, sedangkan perlakuan lainnya tidak.
Perlakuan 400 milimeter air setiap musim (P2) mempunyai pengaruh nyata terhadap berat
total benih, jumlah daun, dan berat malai. Tidak ada interaksi yang signifikan antara jenis
sorgum yang berbeda dan jumlah air yang diberikan pada tanaman dalam hal pertumbuhan
atau produksinya.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penyusunan artikel ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh
gelar sarjana. Penyusunannya dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan dari banyak
pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Prof.
Ir. Wayan Wangiyana, M.Sc.(Hons), Ph.D. dan ibu Ir. Dwi Ratna Anugrahwati, M.Biotech,
St., Ph.D. yang masing-masing selaku dosen pembimbing utama dan pembimbing
pendamping. Selanjutnya ungkapan rasa terima kasih paling mendalam penulis haturkan
kepada ayahanda almarhum Minarah dan ibunda sahmin serta segenap keluarga besar yang
yang telah memberikan dukungan pendanaan dan doa yang tiada henti selama proses
menempuh perkuliahan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan
Himpunan Mahasiswa Agroekoteknologi yang telah berkontribusi dalam menyelesaikan
artikel ini.

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Q., Jamarun, N., Sowmen, S., & Sriagtula, R. (2019). Pengaruh cekaman kekeringan terhadap
pertumbuhan berbagai galur sorgum mutan brown midrib sebagai pakan ternak. Pastura, 8(2),
110–112.
Aqil M., dan Bunyamin.Z. 2013. Pengelolaan Air Tanaman Sorgum. Badan penelitian dan
Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian.
Candra, M.J. 2011. Pengaruh Pemberian Mikoriza Versikular Arbuskular (mva) dan Berbagai Dosis
Kompos Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sorgum (Sorgum Bicolor L.Moench).
Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Pembangunan Nasional Veteran. Yogyakarta.
Dessyana. 2010. Kajian Pengolahan Subsitusi Sorgum Instan Berantioksidan tinggi. Skripsi. Fakultas
Teknologi Pertanian Institute Pertanian Bogor. Bogor.
Dicko M.H., Gruppen H., Traoré A.S., van Berkel W.J.H., Voragen A.G.J. 2005. Evaluation of the
Effect of Germination on Content of Phenolic Compounds and Antioxidant Activities in
Sorghum Varieties. J. Agric. Food Chem (53):2581-2588.
Dicko, M.H., H. Gruppen, A.S. Traoré, W.J.H van Berkel, and A.G.J Voragen. 2006. Sorghum grain
as human food in Africa: relevance of content of starch and amylase activities. African Journal
of Biotechnology 5 (5): 384-395.
du Plessis J. 2008. Sorghum Production. Republic of South Africa Department of Agriculture.
FAO. 2002. Sweet Sorgum in China. Spotlight 2000.
Fuadi A, N., Purwanto, J, Y, M., Tarigan, D, S. 2016. Kajian Kebutuhan Air Dan Produktivitas Air
Padi Sawah Dengan Sistempemberian Air Secara Sri Dan Konvensional Menggunakan Irigasi
Pipa. Jurnal Irigasi 1(11) : 23-32
Gerik T., Bean B., Vanderlip R.L.. 2003. Sorghum Growth and Development. Texas Cooperative
Extension Service.
Hoeman, S. 2012. Prospek dan potensi sorgum sebagai bahan baku bioetanol. Pusat Aplikasi
Teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR) dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN). Jakarta
Selatan.
Kristanto, B. A., Indradewa, D., Ma’as, A., & Sutrisno, R. D. (2014). Penuaan daun, kandungan
klorolil daun dan hasil biji sorgum manis (Sorghum bicolor L. Moench) di bawah kondisi
cekaman kekeringan. Jurnal Agro UPY, 6(1), 38–49.
Mapegau. 2001. Pengaruh Pupuk Kalium Dan Kadar Air Tanah Tersedia Terhadap Serapan Hara
Tanaman Jagung Kultivar Arjuna. Jumal Ilmu Pertanian Indonesia 2 (3): 107-110.
Nugraheni F.T., Sri H., dan Erma P. 2018. Pengaruh Perbedaan Kedalaman Tanam dan Volume Air
terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Benih Sorgum (Sorghum Bicolor (L.) Moench.
Buletin Anatomi dan Fisiologi vol 3 : 223-232.
Nurchaliq, A. 2013. Pengaruh Jumlah Dan Waktu Pemberian Air Pada Pertumbuhan Dan Hasil
Tanaman Talas (Colocasia Esculenta (L.) Schott Var. Antiquorum . Skripsi. FP. Universitas
Brawijaya . Malang. Hal 45.
Prastowo. 2010. Irigasi Tetes : Teori dan Aplikasi. IPB Press. Bogor.
Rahmansyah, M., Sugiharto, A., & Juhaeti, T. (2017). Pengaruh Inokulan Aspergillus Niger Terhadap
Pertumbuhan Kecambah Sorgum Tercekam Kekeringan Dan Petumbuhannya Di Lapangan.
PROS SEM NAS MASY BIODIV INDON, 3(3), 426–432.
Ratnasari J. 2008. Galeri Tanaman Hias Daun. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rismunandar. 2006. Sorgum tanaman serba guna. Sinar Baru. Bandung.
Septiani, R. 2009. Evaluasi Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Genotipe Sorgum (Sorghun bicolor (L.)
Moench) Ratoon I. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Sirappa, M.P. 2003. Prospek Pengembangan Sorgum di Indonesia Sebagai Komoditas Alternatif
Untuk Pangan, Pakan, dan Industri. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 22 (4):133-
140.
Sumarno, Djoko Said D, Mahyudin S, Hermanto. 2013. Inovasi Teknologi dan Pengembangan.
IAARD Press. Bogor.

Verma, R., Kumar, R., & Nath, D. A. (2018). Drought resistance mechanism and adaptation to water
stress in sorghum (Sorghum bicolor (L.) Moench). International Journal of Bio-Resource and
Stress Management, 9(1), 167–172.

Yulita R., Risda. 2006. Pengembangan Sorgum di Indonesia. Direktorat Budi daya Serealia. Ditjen
Tanaman Pangan. Jakarta.

You might also like