You are on page 1of 4

RELATED TITLES

55 views 1 0

Sinopsis
Original Title: Keterkaitan Novel Dengan Sejarah 
Uploaded by aries

k Full description
Essay Smantar Kak Batra Ok Sip Audit Mutu Ukm indikator
    Nala UKM
Save Embed Share Print

 Nama : Natalie Puspita


Kelas : XII IPA 7
 No : 22

Judul novel : Max Havelaar


Penulis : Multatuli
Terjemahan : H.B Jassin
Tahun penulisan : 1856
Tahun penerbitan : 1977 (cetakan keempat)
Penerbit : Djambatan

Sinopsis

Buku Max Havelaar ini berkisah tentang keseharian seorang Max Havelaar yang
menjadi Asisten Residen di Lebak, Banten. Selama ia menjabat seba gai asisten residen, ia
menjumpai banyak warganya yang menjadi korban tindakan sewenang-we nang dari Bupa
Lebak (warga pribumi). Banyak warga yang sawah dan ternaknya dirampas atau dibeli
dengan harga yang tidak sesuai oleh Bupati Lebak. Kejadian ini dibiarkan begitu saja oleh
Residen Banten (warga Belanda). Ia memberikan laporan yang tidak sesuai dengan kodis
masyarakat sebenarnya kepada Gubernur Jendral Hindia Belanda (warga Belanda). Dalam
laporan tersebut seolah tak ada penindasan yang terjadi di daer ahnya.

Singkatnya, sebagai Asisten Residen Lebak, Max Havelaar banyak menerima aduan d
masyarakat mengenai ketidakadilan sang penguasa, yaitu Bupati Lebak. Max Havelaar pu
melaporkan keluhan masyarakat ke Residen Banten, agar Residen memecat Bupati Lebak
Max Havelaar juga melaporkan keluhan tersebut ke Gubernur Jendral Hindia Belanda.
Permintaan Max Havelaar ditolak, dan ia diberhentikan sebagai Asisten Residen Lebak.
Setelah itu ia berhenti sebagai Asisten Residen.

1. Keterkaitan
Keterkaitan novel dengan sejarah

 Novel Max Havelaar mengisahkan kisah hidup seorang penulis (Multatuli) sebagai seseo
 berdarah Belanda yang hidup di Hindia-Belanda
Hindia-Belanda yang sedang dikuasai oleh negaranya
sendiri. Melihat buruknya kehidupan di negeri yang terjajah menggugah dirinya untuk
menuliskan dan mempublikasikan bahwa setiap orang ber hak mempunyai hidup yang
merdeka.

2. Struktur
RELATED TITLES
55 views 1 0

Sinopsis
Original Title: Keterkaitan Novel Dengan Sejarah 
Uploaded by aries

k Full description
Essay Smantar Kak Batra Ok Sip Audit Mutu Ukm indikator
    Nala UKM
Save Embed Share Print

Komplikasi : Ketika penerapan kerja Tanam Paksa yang diterapkan di Hindia-Belanda


semakin memperburuk kondisi Nusantara. Tanam paksa membuat seluruh orang pribumi
tersiksa.

Resolusi : Dengan keberaniannya, Max Havelaar, yang saat itu menjabat di pemerintahan
menggunakan seluruh jabatannya untuk menolong orang pribumi dan menentang seluruh
kebijakan yang membuat orang pribumi menderita. Ia mengangkat tulisan yang berisi sem
kebenaran yang harus diperjuangkan.

3. Unsur Instrinsik dan Unsur Ekstrinsik


- Tema:
Perjuangan seorang asing memperjuangkan kehidupan yang merdeka bagi o rang
 bumiputera

- Tokoh:
a. Havelaar (Tokoh utama)
 b. Tine (Tokoh pendukung)
c. Syaalman (Tokoh pendukung)
d. Frits (Tokoh pendukung)
e. Wawelaar (Tokoh pendukung)
f. Venbrugge (Tokoh pendukung)

- Watak:
a. Havelaar :Penyabar (“..Ia bersabar dalam kekurangan..”)
Peduli (“..Haruslah diberikan gambaran masa depa
yang lebih menyenangkan bagi pekerja, harapan ma
depan yang menggembirakan, dan dalam hal ini bai
dimulai dengan memberinya makanan yang cukup
 b. Tine : Suka memaki (“..yang kemudian mendengarkanny
memaki-maki..”)
c. Syaalman : Mempunyai semangat tinggi (“Syaalma mengelilin
kota di waktu malam untuk mencari seseorang yang menaruh minat terhadap nask
karangannya..”
d. Frits : Penolong dan murah hati (“..tiba-tiba Frits menolo
saya..”)
e. Wawelaar : Lemah lembut (“..Wawelaar yang lemah lembut it
f. Venbrugge : Jujur (“Ia seorang yang jujur dan tidak akan
RELATED TITLES
55 views 1 0

Sinopsis
Original Title: Keterkaitan Novel Dengan Sejarah 
Uploaded by aries

k Full description
Essay Smantar Kak Batra Ok Sip Audit Mutu Ukm indikator
    Nala UKM
Save Embed Share Print

 Lebak
“..membuat jalan- jalan yang lebih baik lagi di Lebak.”
“.bekerja sebagai asisten residen bulan-bulan pertama di Lebak..”

 b. Suasana:
 Tegang
“.. sudah jelas bahwa percakapan itu sudah sebagai suatu perkelahian..”
 Menyedihkan
“..Verbrugge sangat menderita..”

c. Waktu:
 Tahun 1842
“Tahun 1842 ia dipindahkan ke Sumatera Barat, suatu daerah dimana kekuasaan
Belanda masih sangat..”

- Sudut Pandang : Orang pertama (“..saya adalah makelar kopi, tinggal di..”)
- Alur : Maju
a. Pengenalan: Havelaar seorang berkebangsaan Belanda yang tekun dalam
mendalami bidang kesastraan yang ditugaskan bekerja di tanah Hindia Beland
 b. Permasalahan: Havelaar tinggal di Lebak dan ia menjabat sebagai pemerintah
Belanda. Semenjak itu Havelaar dapat mengerti permasalahan di tanah Hindia
Belanda yang terjajah.
c. Klimaks: Kejamnya peraturan dan pelaksanaan sistem pemerintahan oleh Bela
yang membuat rakyat menderita menggugah rasa simpati Havelaar. Tanam pa
sangat merugikan dan menyiksa rakyat pribumi.
d. Penyelesaian: Havelaar menggunakan jabatannya untuk membantu orang prib
yang tersiksa.
e. Penutup: Havelaar banyak mengorbankan hidupnya untuk kepentingan rakyat.
rela hidup berkekurangan. Havelaar menuliskan se mua pengalaman hidupnya
dalam sebuah buku. Ia berharap segala penderitaan rakyat dan segala kepentin
rakyat yang seharusnya tercukupi agar tersampaikan kepada seluruh jajaran
 pemerintahan.

- Latar belakang pengarang:


Pengarang adalah seorang berkebangsaan Belanda. Ia tinggal di negeri Belanda
sampai berumur 18 tahun lalu ia pergi ke Hindia Belanda. Bertempat tinggal di
sebagai seorang yang bekerja dalam pemerintahan Belanda yang sedang menjajah
RELATED TITLES
55 views 1 0

Sinopsis
Original Title: Keterkaitan Novel Dengan Sejarah 
Uploaded by aries

k Full description
Essay Smantar Kak Batra Ok Sip Audit Mutu Ukm indikator
    Nala UKM
Save Embed Share Print

a. Kegilaan yang menggelikan


 b. Bergulat dengan ketidaksenangan

Ungkapan dan peribahasa tidak terdapat pada nover Max Havelaar

5. Nilai-nilai yang terkandung dalam novel


a. Kepedulian (Nilai Sosial)
 b. Rela menderita bagi hidup orang lain (Nilai Sosial)
c. Berkorban demi kemerdekaan hidup orang lain (Nilai Sosial)
d. Menyatakan dan memperjuangkan kebenaran (Nilai Agama)

6. Pandangan pengarang terhadap kehidupan dalam novel

Pengarang menyatakan simpati kepada orang bumiputera. Menggugat terhadap


ketidakadilan dan penderitaan yang menimpa penduduk bumiputera di wila yang Hindia-
Belanda berdasar pengalaman pribadi di Lebak, dimana ia bekerja sebagai asisten residen
 bulan-bulan yang pertama tahun 1856. Ketika menjabat di pemerintahan Ia banyak
menggunakan jabatannya untuk membantu kepentingan kehidupan rakyat yang terjajah.

“Saya kira orang sedikit saja atau sama sekali tidak bekerja, baik di kebun -kebun
maupun di sawah-sawah, tapi saya kira pula bahwa yang menjadi sebabnya ialah tenaga k
yang patah oleh tiada berkerja. Haruslah diberikan gambaran masa depan yang lebih
menyenangkan bagi pekerja, harapan masa depan yang menggembirakan, dan dalam hal i
 baiklah dimulai dengan memberinya makanan yang cukup”

You might also like