You are on page 1of 3

Nama : Rayhan Gibran

NIM 01011282126139
Program Studi : S1 Manajemen
Dosen Pengampu : Dr. Shelfi Malinda, S.E., M.M.
Mata Kuliah : Manajemen Keuangan
Hari/Tanggal : Kamis, 15 Desember 2022
Mencari informasi tentang
 Hedging
 Options Contract
 Futures Contract
 Forward Contract
Kemudian jelaskan kaitan antara keempat aspek tersebut.
Jawaban

Apa itu Transaksi Derivatif?


Transaksi derivatif adalah transaksi yang didasari oleh suatu kontrak atau perjanjian
pembayaran yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang nilainya diturunkan atau berasal
dari produk yang menjadi “acuan pokok” atau juga disebut ” produk turunan” (underlying
product).
Hal ini mencakup transaksi penjualan maupun pembelian berbagai jenis aset, baik yang
diikuti dengan pergerakan atau tanpa pergerakan dana atau instrumen seperti:
 Suku bunga
 Nilai tukar mata uang
 Komoditas
 Saham (equity)
 Obligasi
 Indeks (indeks saham, indeks harga konsumen, dll).
Kontrak perjanjian tersebut nantinya akan berfungsi sebagai objek perdagangan yang mana
harganya harus disetujui oleh kedua belah pihak.
Manfaat Derivatif
Transaksi derivatif pada dasarnya diciptakan untuk melindungi nilai atau harga dari suatu
komoditas di masa depan.
Sebagai contoh, pada tahun 2017 Bank Indonesia sempat membantu BUMN agar dapat
memanfaatkan instrumen derivatif untuk mengatasi jatuhnya nilai tukar rupiah.
Fungsi lain dari transaksi derivatif ini adalah untuk mengambil atau mengalihkan suatu
risiko, tergantung apakah posisinya sebagai hedger (pelaku lindung nilai) atau spekulator.
Jenis-Jenis Transaksi Derivatif
Ada banyak sekali instrumen finansial yang dapat dikategorikan dalam kelompok derivatif,
berikut penjelasannya:
Kontrak Serah (Forward)
Kontrak serah adalah perjanjian bilateral atau lebih untuk menyerahkan aset/komoditas
dengan harga, jumlah, dan tanggal yang sudah disetujui.
Jenis transaksi derivatif ini bisa dikatakan selesai ketika aset seperti valuta asing atau
komoditas telah diserahkan secara fisik atau neto.
Kontrak Berjangka (Futures)
Secara konsep, kontrak berjangka tidak berbeda dengan kontrak serah.
Hanya saja, transaksi derivatif ini diperdagangkan secara teratur di bursa atau pasar berjangka.
Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) merupakan lembaga resmi yang menyediakan sarana kontrak
berjangka di Indonesia yang menawarkan produk-produk yang aktif diperdagangkan seperti
emas maupun kelapa sawit.
Terdapat dua pihak yang biasanya bertransaksi dalam bursa berjangka ini – yaitu spekulator
dan hedger.
Spekulator adalah orang yang memperjualbelikan kontrak berjangka agar menghasilkan
keuntungan dari selisih harga terakhir di pasar dan harga awal dalam kontrak.
Sedangkan hedger adalah para konsumen dan produsen dari instrumen yang diperdagangkan
yang ingin mengurangi risiko kerugian di pasar.
Opsi (Option)
Kontrak opsi adalah salah satu instrumen derivatif yang banyak digunakan untuk berlindung
dari risiko atau nilai (hedging) di mana salah satu pihak menyetujui untuk membayar
sejumlah imbalan kepada pihak lainnya untuk suatu “hak” (tetapi bukan kewajiban) dalam
melakukan transaksi jual beli.
Kontrak opsi terdiri dari 2 jenis yaitu:
Opsi Jual (Put Option)
Jenis opsi ini memberikan hak kontrak kepada pemiliknya untuk menjual aset tertentu.
Misalnya saja ada seseorang yang khawatir bahwa harga dari saham A akan turun sebelum ia
sempat menjualnya
Maka, ia membayar imbalan kepada orang lain yang disebut “penjual” opsi jual (put
option) yang menyetujui untuk membeli saham darinya dengan harga yang ditentukan di
depan (strike price).
Pembeli menggunakan opsi ini untuk mengelola risiko turunnya nilai jual dari saham A yang
dimilikinya.
Di sisi lain, si pembeli opsi mungkin saja menggunakan transaksi tersebut untuk memperoleh
imbalan jasa dan bisa jadi telah memiliki suatu gambaran bahwa nilai jual saham A tersebut
tidak akan turun.
Opsi Beli (Call Option)
Berlawanan dengan opsi jual, opsi beli memberikan hak kontrak kepada pemiliknya untuk
membeli aset tertentu (underlying asset) pada suatu tanggal yang disepakati dengan harga
yang telah ditetapkan atau yang dikenal dengan istilah option strike.
Namun, mereka tidak berkewajiban melakukan transaksi dengan harga yang ditentukan
dalam kontrak opsi.
Swap
Perjanjian swap adalah transaksi antara dua belah pihak dua di mana terjadi pertukaran valuta
melalui pembelian atau penjualan tunai (spot) dengan penjualan/pembelian kembali secara
berjangka.
Biasanya, transaksi ini berlaku untuk mata uang asing dan kebanyakan terjadi di luar bursa
agar mendapatkan kepastian kurs atau suku bunga sehingga nilainya akan tetap sama selama
kontrak berlangsung.
Contoh transaksi derivatif yang biasa dilakukan adalah interest rate swap yang dikaitkan
dengan nilai atau harga apapun yang cenderung fluktuatif.
Hal ini dilakukan secara simultan dengan bank yang sama dan pada tingkat premi atau diskon
dan kurs yang telah dibuat dan disepakati pada tanggal transaksi dilakukan.
Penerapan Pajak Instrumen Derivatif
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 17 Tahun 2009 tentang “pajak penghasilan atas
penghasilan dari transaksi derivatif berupa kontrak berjangka yang diperdagangkan di bursa”,
dijelaskan bahwa:
Pajak yang dikenakan pada transaksi derivatif tergolong sebagai PPh final.
Tarif dari PPh final adalah sebesar 2,5% berdasarkan margin awal.
Risiko Transaksi Derivatif
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, derivatif adalah produk investasi yang berbentuk
kontrak perdagangan.
Dalam praktiknya, proses pelaksanaan instrumen ini sangat kompleks dan rinci.
Transaksi derivatif akan lebih condong menggunakan perkiraan harga yang ada di masa depan.
Meskipun keuntungannya besar, namun risiko dari instrumen investasi ini pun sangat tinggi,
bahkan bisa dibilang melebihi risiko saham.
Perusahaan yang menggunakan produk derivatif bukan berarti terbebas dari risiko yang ada.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda melakukan riset mendalam terlebih dahulu sebelum
membuat keputusan terkait investasi ini.
Untuk meminimalisir risiko, perusahaan harus dapat mengelola keuangannya dengan baik.
Hubungan Derivatif dengan Hedging
Dapat disimpulkan bahwa salah satu fungsi utama dari instrumen derivatif adalah untuk
melakukan aktivitas hedging (lindung nilai) agar perusahaan dapat mengurangi risiko yang
ada.

You might also like