Professional Documents
Culture Documents
2 2020, 111-134
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/jka
Abstract
Many cases of corruption in the Village Owned Enterprises (BUMDes) require good governance
implementation to mitigate the potential for corruption or other forms of fraud within the BUMDes
entity. While research related to good governance in BUM-Des, there is still minimal access to the
day. This study aims to explore the extent to which the practices of good governance principles
include: accountability, transparency, responsiveness and community participation have been
institutionalized in the management of BUMDes. The research location was conducted in the scope of
the Special Region of Yogyakarta involving four BUMDeses. This study uses a descriptive qualitative
approach with the method of data collection in the form of interviews with Directors and Staff of
BUMDes, village heads, and the community. The results of this study indicate that the implementation
of accountability, transparency, responsiveness and community participation in the management of
BUMDes in Yogyakarta is more due to normative pressure than coercive or mimetic. Therefore, the
implementation of good governance has run quite well even though several indicators of four good
governance principles have not yet been fulfilled by some BUMDeses.
Keywords: Village-Owned Enterprise (BUMDes); Accountability; Participation; Responsiveness;
Governance; Transparency
Abstrak
Banyaknya kasus korupsi di entitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) menuntut adanya
implementasi tata kelola yang baik guna memitigasi potensi korupsi atau bentuk kecurangan lainnya
di dalam entitas BUMDes. Sementara penelitian terkait tata kelola yang baik di BUMDes, masih
minim mendapatkan perhaTian. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi sejauh mana praktik
prinsip-prInsip tata kelola yang baik meliputi: akuntabilitas, transparansi, responsivitas serta
partisipasi masyarakat telah diinstitusionalisasikan dalam pengelolaan BUMDes. Lokasi penelitian
dilakukan di lingkup Daerah Istimewa Yogyakarta dengan melibatkan empat BUMDes. Penelitian ini
mengunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode koleksi data berupa wawancara kepada
Direktur dan Staff BUMDes, kepala Desa, dan masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukan Bahwa
institutionalisasi akuntabilitas, transparansi, responsivitas dan partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan BUMDes yang ada di Yogyakrta lebih dikarenakan tekanan normative ketimbang koersif
atau mimetik. Karenanya, implementasi tata kelola yang baik talah berjalan cukup baik meskipun
beberapa indikator empat prinsip tata kelola yang baik masih belum dipenuhi oleh beberapa
BUMDes.
Katakunci: Badan Usaha Milik Desa (BUMDes); Akuntabilitas; Partisipasi; Responsivitas;
Tata kelola; Transparansi
Cronicle of Article: Received (September 2020); Revised (November 2020); and Published (December 2020).
©2020 Jurnal Kajian Akuntansi Lembaga Penelitian Universitas Swadaya Gunung Jati.
Profile and corresponding author: Hafiez Sofyani and Hanif Fahrur Rozi are from Department of Accounting,
Faculty of Economics and Business, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Firda Ayu Amalia is from
Department of Accounting, Faculty of Economics and Business, Universitas Muhammadiyah Malang.
Corresponding Author: hafiez.sofyani@umy.ac.id
How to cite this article: Sofyani, H., Rozi, H. F., & Amalia, F. A. (2020). Tekanan Institusional dalam
Praktik Tatakelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Jurnal Kajian Akuntansi. 4 (2), 111-134.
Page 111
Hafiez Sofyani, Hanif Fahrur Rozi, Firda Ayu Amalia
Tekanan Institutional dalam Praktik Tatakelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)
Page 112
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol. 4 No. 2 2020, 111-134
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/jka
Hal ini dikuatkan oleh Khairudin and banyakan tema dari penelitian BUMDes,
Erlanda (2016) yang menyatakan bahwa sebagaimana disorot diatas, berfokus pada
dalam mewujudkan penyelenggaran tata kinerja BUMDes, manfaat keberadaan
kelola yang baik se-hingga mampu BUMDes dan strategi bisnis BUMDes.
memitigasi praktik korupsi, kolusi, dan Sementara penelitian terkait tata kelola
nepotisme, asas keterbukaan dimana yang baik penting diakukan untuk
akuntabilitas, transparansi dan partisipasi mengkaji sejauh mana isu ini telah dijal-
masyarakat harus dijalankan secara ideal. ankan BUMDes karena terkait dengan isu
Hingga hari ini, penelitian tentang korupsi yang telah disorot di atas.
BUMDes sebenarnya telah beberapa kali Secara teoritis, isu institusionalisasi suatu
dilakukan khususnya pasca ratifikasi UU kebijakan di organisasi, dalam kasus ini
Desa yang baru. Diantaranya adalah imlementasi tata keola yang baik di
penelitian tatakelola BUMDes yang BUMDes, dapat dilihat dari tiga asepk jika
dilakukan Ramadana (2013) yang meneliti merujuk pada konsep isomorfisme insti-
tentang keberadaan BUMDes sebagai tusional model DiMaggio dan Powell
penguatan ekonomi desa, Mahmudah (1983). Hawley (dikutip dari DiMaggio
(2019) yang meneliti akuntabilitas laporan dan Powell, 1983) menjelaskan iso-
keuangan BUMDes, Feriady (2019) morfisme adalah proses munculnya
meneliti business strategic analysis tekanan terhadap satu unit dalam populasi
lembaga keuangan mikro berbasis untuk menyerupai unit lain dalam
BUMDes dalam rangka penguatan menghadapi pengaturan yang sama dari
ekonomi desa, Irawati and Martanti (2018) suatu kondisi lingkungan tertentu.
meneliti Transparansi Pengelolaan Berangkat dari argument ini, penerapan
Laporan Keuangan BUMDes terhadap tata kelola yang baik di BUMDes, bisa jadi
Pelaporan Aset Desa, dan Kasila and merupakan isomorfisme mimetik (imitasi)
Kolopaking (2018) yang meneliti atau upaya meniru lembaga lain yang
partisipasi pemuda desa dalam dinilai baik pelaksanaan atau mekanisme
perkembangan usaha BUMDes. kerjanya. Selain mimetik, penerapan tata
Selanjutnya, penelitian tentang BUMDes kelola yang baik juga dapat terjadi karena
juga dilakukan oleh Anggraeni (2017) adanya tekanan dari ekster-nal, seperti
tentang peran kinerja BUMDes terhadap regulasi, lembaga lain yang lebih tinggi,
kesejahteraan masyarakat pedesaan di atau masyarakat sebagai pemangku
Gunung Kidul, Hayyuna (2014) mengkaji kepentingan. Isomorfisme yang sifatnya
strategi manajemen aset BUMDes dalam mimetik dan koersif dapat berdampak
rangka meningkatkan pendapatan desa, kurang baik yakni kecender-ungan untuk
Samadi, Rahman, and Afrizal (2015) terjebak pada pelaksanaan suatu
meneliti peranan BUMDes dalam mekanisme kerja yang sifatnya se-batas
Peningkatan Ekonomi Masyarakat sesa, R. seremonial formil, bukan berorien-tasi
P. Sari, Rosnita, and Rifai (2014) meneliti pada substansi (Tolbert & Zucker, 1983).
analisis kinerja sosial dan kinerja Selian dua jenis isomorfisem di atas,
keuangan lembaga keuangan mikro ber- isomorfisme normatif menjadi jenis
basis BUMDes, dan terakhir Sofyani, terakhir dimana adopsi kebijakan di or-
Atmaja, and Rezki (2019) tentang faktor- ganisasi secara institusional dilatarbe-
faktor yang mendorong tercapainya kinerja lakangi oleh tekanan dari hadirnya orang-
BUMDes. orang profesional dan komepten.
Dari berbagai riset terdahulu yang di- Adalah fakta di lapangan bahwa pasca
paparkan di atas disimpulkan bahwa riset banyaknya kasus korupsi di BUMDes,
BUMDes yang fokus menggali aspek tata banyak tekanan yang muncul kepada
kelola yang baik masih minim. Ke- BUMDes untuk menerapkan praktik tata
Page 113
Hafiez Sofyani, Hanif Fahrur Rozi, Firda Ayu Amalia
Tekanan Institutional dalam Praktik Tatakelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)
kelola yang baik. Hasil observasi awal organisasi merespon tekanan dari
kami di lapangan menemukan bahwa se- lingkungan institusional yang
bagian besar BUMDes telah melakukan menyebabkan terjadinya institusionalisasi.
pelaporan keuangan dan kinerja unutk Respon tersebut berupa adopsi praktek-
tujuan akuntabilitas, menyelenggarakan prekatek serta struktur yang dapat diterima
musyawarah (partsipasi), serta menyusun secara sosial sebagai pilihanan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah organisasional yang tepat dalam rangka
Tangga (AD/ART) sebagai bentuk su- memperoleh legitimasi dari konteks
premasi hukum. Namun hingga hari ini, institusional mereka.
riset yang menggali pelaksanaan prinsip- Teori institusional aliran DiMaggio dan
prinsip tata kelola tersebut dari sudut pan- Powell (1983) masuk dalam kategori
dang teori institusional khususnya iso- institusional sosiologis (Thoenig, 2012)
morfisme institusional masih sulit yang mempelajari proses difusi yang
ditemukan. Riset semacam ini penting dil- dicirikan oleh perubahan isomorfik
akukan untuk mengkonfirmasi motif kelembagaan (DiMaggio & Powell, 1983).
tekanan yang mendasari pelaksanaan tata Mereka menjabarkan bahwa sebuah
kelola yang baik di BUMDes dan selan- inovasi mungkin diadopsi bukan karena
jutnya menggali dampak yang ditim- hal itu memberikan efisiensi tambahan,
bulkan Oleh karena itu, secara eksplisit melainkan karena adanya mekanisme lain
penelitian ini ditujukan untuk menginves- yang sedang bekerja. Lebih jauh,
tigasi praktik tata kelola yang baik di DiMaggio and Powell (1983) menjelaskan
BUMDes secara lebih mendalam dengan bahwa institusionalis dapat terbentuk dari
pendekatan kualitatif dari sudut pandang respon organisasi terhadap tekanan dari
teori isomorfisme institutisional merujuk lingkungan institusional dimana
pada DiMaggio dan Powwel (1983). mekanisme pembentukannya dapat karena
Secara spesifik studi ini mengeksplorasi isomorfisme koersif - hasil perubahan dari
sejauh mana dan bagaimana implementasi tekanan yang diberikan oleh pengaruh
akuntabilitas, transparansi, responsivitas politik dan oleh organisasi lain yang
serta partisipasi masyarakat dalam dianggap sah, isomorfisme mimetik -
pengelolan BUMDes telah berjalan. ketidakpastian dan ambiguitas tentang
Secara teoritis penelitian ini memberikan tujuan atau teknologi meningkatkan adopsi
insight terdahap teori insti-tusional “baru” perilaku peniruan – dan isomorfisme
khususnya terkait iso iso-morpisme normatif - keberadaan para anggota
penerapan tata kelola yang baik di organisasi yang memiliki profesi atau latar
BUMDes dimana literatur yang mem- belakang yang sama (DiMaggio & Powell,
bahas topik ini masih sangat minim, khu- 1991).
susnya yang bersumber dari hasil Dibanyak riset akuntansi dan keor-
penelitian empiris. Secara praktis, ganisasian, teori institusional digunakan
penelitian ini dapat menjadi rujukan sebagai penjelasan suatu fenomena dalam
perbaikan kualitas pratik tata kelola yang lingkungan organisasi sektor publik serta
baik bagi BUMDes lain di Indonesia. memberikan pandangan yang kompleks.
Teori ini menjelaskan tentang tindakan
KAJIAN PUSTAKA individu dan organisasi dimana
Landasan Teoritis keberadaan organisasi dipengaruhi tekanan
Pada penelitian ini implementasi tata normatif yang terkadang ditimbulkan dari
kelola yang baik dikupas dari sudut pan- eksternal seperti lingkungan, namun bisa
dang teori institusional. Menurut juga timbul dari dalam organisasi itu
DiMaggio and Powell (2000) gagasan sendiri (Meyer & Rowan, 1977). Dalam
utama teori institusional adalah bagaimana konteks institutionalisasi, organisasi
Page 114
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol. 4 No. 2 2020, 111-134
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/jka
Page 115
Hafiez Sofyani, Hanif Fahrur Rozi, Firda Ayu Amalia
Tekanan Institutional dalam Praktik Tatakelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)
Page 116
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol. 4 No. 2 2020, 111-134
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/jka
kategori A (maju), BUMDes B sebagai kata tertulis atau lisan dari individu dan
kategori B (berkembang), BUMDes C perilaku yang diamati (Zikmund, Babin,
sebagai kategori B (berkembang) dan Carr, & Griffin, 2013). Sehubung dengan
BUMDes D sebagai kategori C (tumbuh). hal ini maka penelitian kualitiatif dianggap
Cluster sampling ditujukan agar dapat tepat digunakan untuk menggambarkan
ditemukan variasi temuan dari BUMDes suatu keadaan atau fenomena secara jelas
dengan grade yang berbeda. mengenai bagaimana penerapan dan
Penelitian ini dilakukan menggunakan implementasi akuntanbilitas keuangan,
metode kualitatif dengan penelitian transparansi, responsivitas dan partisipasi
bersifat deskriptif eksploratif yaitu metode masyarakat dalam pengelolaan BUMDes
penelitian yang digunakan untuk meneliti (Sekaran & Bougie, 2016; Smith, 2019).
dalam kondisi alamiah subjek yang Gambar 1 menyajikan kerangka pemikiran
menghasilkan data deskriptif berupa kata- penelitian ini.
Page 117
Hafiez Sofyani, Hanif Fahrur Rozi, Firda Ayu Amalia
Tekanan Institutional dalam Praktik Tatakelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)
Tabel 1. Definisi dan Indikator Variabel, Pertanyaan Wawancara, dan Target Informan
No Variabel Indikator Pertanyaan Informan
1 Akuntabilitas 1. Ada laporan 1. Bagaimana mekanisme Kades,
(Ridlwan, 2014) pertanggungjawaban yang laporan pertanggungjawaban manajer/staff
disampaikan kepada BUMDes dilakukan?.
masyarakat 2. Apakah ada standar pelaporan
2. Laporan pertanggungjawaban
pertanggungjawaban penggunaan keuangan dan
memuat : kinerja?
a. Laporan Kinerja 3. Bagaimana proses
Pengelola selama satu pengambilan keputusan
periode/tahun. dilakukan?Apakah merujuk
b. Kinerja yang kepada laporan tahun lalu?
Page 118
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol. 4 No. 2 2020, 111-134
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/jka
Page 119
Hafiez Sofyani, Hanif Fahrur Rozi, Firda Ayu Amalia
Tekanan Institutional dalam Praktik Tatakelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)
Page 120
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol. 4 No. 2 2020, 111-134
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/jka
Page 121
Hafiez Sofyani, Hanif Fahrur Rozi, Firda Ayu Amalia
Tekanan Institutional dalam Praktik Tatakelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)
memenuhi seluruh indikator akuntabilitas. pembagian laba dan penyertaan modal di-
Walau demikian, baik pengelola maupun asesuai dengan peraturan AD/ART BUM-
pemerintah desa belum memiliki standar Des yang ditetapkan berdasarkan
atau pun format baku dalam bentuk musyawarah komisaris dan pengelola
laporan pertanggug jawaban khususnya BUMDes.
dalam laporan keuangan. Hal tersebut Hal tersebut sebagaimana dijelaskan oleh
sebagaimana diungkapkan oleh bapak TA bapak S :
selaku kepala desa:
“Iya kita sampaikan (laporan
“belum ada (standar laporan), jadi kita pembagian laba), sesuai dengan
hanya melihat hasil akhir. Jadi ada sisa peraturan AD/ART untuk pembagian
cash berapa, asset nya apa, kemudian laba dan gaji. Jadi un-tuk penanaman
bentuk kegiatannya apa saja yang modal usaha itu aada 25%, keuntungan
dilakukan bulan per bulannya. Jadi masuk ke Pendapatan Asli Desa (PAD)
belum ada di AD/ART.” (AKb1) itu 25%, keuntungan untuk penanam
modal itu 40%, dan ban-tuan social atau
Belum adanya standar laporan CSR it 5%, bonus dengan pengurus
pertanggungjawaban BUMDes dikare- BUMDes itu 5%.” (AKc2)
nakan BUMDes baru berjalan tiga bulan.
Disamping itu, memang belum ada Selanjutnya, di BUMDes D, selain adanya
regulasi yang mengatur tantang laporan laporan keuanga, juga ditemukan
pertanggungjawaban BUMDes yang pelaporan kinerja BUMDes yang memuat
mewajibkan BUMDes menyajikan laporan laporan perkembangan usaha, aktifitas
tertentu berdasarkan suatu standar. usaha, kendala usaha, dan stretegi binis
Sedangkan di BUMDes C laporan yang dijalankan. Hal tersebut sebagaimana
keuangan yang dibuat telah disajikan yang diungkapkan oleh bapak K selaku
dalam dua bentuk yaitu laporan keuangan KADES dan penasehat BUMDes D:
tahunan dan laporan keuangan berbasis
online. Laporan keuangan tahunan yang “laporan kinerja juga ada di laporkan
disajikan terdiri dari laporan arus kas, dalam setiap laporan, mencakup
laporan modal, laporan kas harian, neraca perkembanganganya bagaimana,
hingga laporan aset dan inventarisasi. kerjanya bagaimana, kesulitanya
Dalam membuat laporan keuangan yang bagaimana, penyelesaiannya
disajikan secara online, pemerintah Desa C bagaimana. Termasuk juga laporan
khususnya BUMDes bekerjasama dengan perencanaan kerja.” (AKd1)
konsultan keuangan. Hal ini sebagimana
yang disampaikan bendahara BUMDes: Walaupun laporan kinerja telah dibuat
namun laporan tersebut hanya dilakukan
“yah untuk mekanisme pertanggung dalam satu tahun sekali yaitu saat rapat
jawabannya ya, kita kebetulan sudah tahunan, seingga belum dilaksanakan
pa-kai pelaporan secara online. Jadi kita secara berkala. Sedangkan rapat kerja
bisa dipantau setiap hari baik itu tahunan membahas rencana program serta
pemasukan atau pengeluarannya. teknis pelaksanaannya, rencana modal
Kebetulan BUMDes kita bekerjasama usaha, serta rapat evaluasi kinerja
dengan konsultan.” (AKc2) pengelola. Dalam rapat tahunan tersebut
juga diseratakan laporan keuangan tahun
Dalam laporan pertanggungjawan sebelumnya untuk dijadikan bahan
BUMDes, juga disertakan laporan pemba- pertimbangan dalam pengambilan
gian laba. Proporsi serta persentase kebijakan.
Page 122
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol. 4 No. 2 2020, 111-134
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/jka
Page 123
Hafiez Sofyani, Hanif Fahrur Rozi, Firda Ayu Amalia
Tekanan Institutional dalam Praktik Tatakelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)
Page 124
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol. 4 No. 2 2020, 111-134
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/jka
Page 125
Hafiez Sofyani, Hanif Fahrur Rozi, Firda Ayu Amalia
Tekanan Institutional dalam Praktik Tatakelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)
“saat ini kita ada unit usaha BUMDes perikanan, agrobisnis, dan multikultura,
pengolahan TPST3R, lalu pengolahan lalu ada juga usaha mikro kecil menen-
sumber daya alam, pengelolaan air, gah, kegiatan ekonomi yang dibutuhkan
perdagangan, sarana dan hasil pertanian oleh warga, lalu UMKM. Lebih ke
yang meliputi perkebunan, peternakan, pem-binaan ke UMKM.” (RVc2)
Page 126
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol. 4 No. 2 2020, 111-134
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/jka
Page 127
Hafiez Sofyani, Hanif Fahrur Rozi, Firda Ayu Amalia
Tekanan Institutional dalam Praktik Tatakelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)
Page 128
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol. 4 No. 2 2020, 111-134
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/jka
Page 129
Hafiez Sofyani, Hanif Fahrur Rozi, Firda Ayu Amalia
Tekanan Institutional dalam Praktik Tatakelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)
Page 130
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol. 4 No. 2 2020, 111-134
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/jka
BUMDes sebagai staf pengelola maupun yang terjadi di BUMDes C. Selain itu,
mitra usaha BUMDes sehingga responsivitas dan partisipasi masyarakat
masyarakat juga menerima manfaat dari penting dilaksanakan agar BUMDes
keberadaan BUMDes itu sendiri. berjalan sesuai dengan filosofi tujuannya,
Disamping itu sumber daya manusia dan yakni menjadi lembaga bisnis yang
modal menjadi faktor pendukung Tata berkontribusi secara ekonomi dan juga
kelola BUMDes. sosial sehingga mampu memajukan
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah kemakmuran masyarakat di desa.
subjek penelitian yang sangat terbatas,
yakni hanya melibatkan empat BUMDes REFERENSI
dari dua Kabupaten di DIY, sehingga hasil Afiah, N. N., & Rahmatika, D. N. (2014).
penelitian belum dapat menggambarkan Factors influencing the quality of
keadaan BUMDes secara luas di seluruh financial reporting and its
indonesia. Karenanya, penelitian implications on good government
berikutnya disarankan untuk mengunakan governance. International Journal
cakupan yang lebih luas ten-tunya dengan of Business, Economics and Law,
pendekatan lain, seperti sur-vey, agar hasil 5(1), 111-121.
penelitian dapat mengeneralisir dalam Agunggunanto, E. Y., Arianti, F.,
suatu kawasan tertentu. Disamping itu, Kushartono, E. W., & Darwanto,
variabel penelitian yang digunakan hanya D. (2016). Pengembangan Desa
memberikan wawasan terkait implemen- Mandiri Melalui Pengelolaan
tasi empat prinsip tata kelola yang baik di Badan Usaha Milik Desa
BUMDes, dan juga penelitian ini tidak (BUMDes). Jurnal Dinamika
mengaitkan empat prinsip tersebut dengan Ekonomi & Bisnis, 13(1).
kontribusi tertentu, misalnya kinerja Ahyaruddin, M., & Akbar, R. (2018).
BUMDes. Oleh karenanya, penelitian Indonesian Local Government’s
selanjutnya disarankan menggali prinsip- Accountability and Performance:
prinsip lain dari tata kelola yang baik The Isomorphism Institutional
misalnya supremasi hukum, keadilan, dan Perspective. Journal of Accounting
orientasi kepada visi dan misi. Juga dis- and Investment, 19(1), 1-11.
arankan menguji prinsip-prinsip tata kel- Anggraeni, M. R. R. S. (2017). Peranan
ola yang baik di BUMDes secara empiris Badan Usaha Milik Desa
terhadap kinerja atau peran BUMDes ter- (BUMDes) Pada Kesejahteraan
hadap kesejahteraan masyarakat di desa. Masyarakat Pedesaan Studi Pada
Hal ini akan memberikan tambahan wa- Bumdes Di Gunung Kidul,
wasan dalam isu perkembangan BUMDes Yogyakarta.
di Indonesia. Baxter, P., & Jack, S. (2008). Qualitative
case study methodology: Study
Saran design and implementation for
Dari hasil penelitian ini, implikasi penting novice researchers. The qualitative
yang perlu diperhatikan adalah agar report, 13(4), 544-559.
BUMDes dapat meningkatkan prak-tik tata Connolly, C., & Kelly, M. (2011).
kelola yang baik karena masih te-radpat Understanding accountability in
beberapa BUMDes yang belum social enterprise organisations: a
menjalankan beberapa indikator tata kel- framework. Social enterprise
ola yang baik tersebut. Hal ini penting agar journal.
BUMDes dapat dijalankan secara baik, Cooper, D., & Schindler, P. (2014).
khususnya akuntabel dan transparan guna Business Research Methods.© The
memtigasi risiko korupsi se-bagaimana McGraw− Hill Companies.
Page 131
Hafiez Sofyani, Hanif Fahrur Rozi, Firda Ayu Amalia
Tekanan Institutional dalam Praktik Tatakelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)
Page 132
Jurnal Kajian Akuntansi, Vol. 4 No. 2 2020, 111-134
e2579-9991, p2579-9975
http://jurnal.ugj.ac.id/index.php/jka
Page 133
Hafiez Sofyani, Hanif Fahrur Rozi, Firda Ayu Amalia
Tekanan Institutional dalam Praktik Tatakelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes)
Page 134