You are on page 1of 2

NAMA KELOMPOK

1.FAHMY ZIDHAN KURNIAWAN

2.FAHRI ARRIDHO

3.NATASYA NAIBORHU

4.MUFTI ABDILLAH

5.RIJAL CORNELIUS SIHOMBING

6.MICHEL JAN SAMOSIR

KELAS: PKO E 2022

FILSAFAT MENURUT CHINA

Filsafat China adalah salah satu dari filsafat tertua di dunia dan dipercaya menjadi salah satu filsafat dasar dari 3
filsafat dasar yang memengaruhi sejarah perkembangan filsafat dunia. Salah satu ajaran pada jaman Klasik filsafat
china adalah “Yin Yang”. “Yin Yang” adalah dua prinsip induk dari seluruh kenyataan atau yang secara harfiah
artinya positif dan negatif, namun implisit mewakili makna yang sangat mendalam tentang dualisme yang saling
bertentangan, namun saling melengkapi dalam menyokong kehidupan dan mekanisme universal, sehingga segala
sesuatu dalam kenyataan kita merupakan sintesis harmonis dari derajat “Yin” tertentu dan derajat “Yang” tertentu.
Penerapan prinsip keseimbangan Yin Yang pada bangunan arsitektur modern seperti Phaeno Science Center di
Wofsburg, Germany dan Hotel Marques de Riscal di Elciego, Spanyol terlihat pada penggunaan material yang saling
berlawanan, antara yang solid dengan yang transparant, antara yang tegak dengan miring, antara yang memantulkan
cahaya dengan yang menyerap cahaya. Di Bali, ada salah satu filsafat yang tidak jauh dengan filsafat Yin Yang,
yaitu filsafat Tri Hita Karana. Salah bagiannya menjelaskan tentang Palemahan, yaitu hubungan yang harmonis
antara manusia dengan alam. Ajaran ini sudah muncul sejak kepemerintahan Majapahit. Namun Istilah Tri Hita
Karana pertama kali diperkenalkan pada tanggal 11 Nopember 1966, pada waktu diselenggarakan Konferensi
Daerah l Badan Perjuangan Umat Hindu Bali bertempat di Perguruan Dwijendra Denpasar. (Widiana, 2019)

FILSAFAT INDONESIA

Filsafat Indonesia adalah satu istilah baru. Belum ada sebelumnya yang memakai kata ini sebagai satu istilah.
Filsafat Indonesia adalah istilah baru yang berarti satu disiplin kefilsafatan yang khusus mengkaji tradisi kefilsafatan
di Indonesia, negeri kita yang tercinta ini. Sebelum lahirnya istilah ini, memang sudah ada tradisi kefilsafatan yang
berkembang aktif di negeri kita, seperti Filsafat Islam, Filsafat Kristiani, Filsafat Barat, Filsafat Buddhisme, Filsafat
Hinduisme, Filsafat Etnis Pribumi dan lain-lain. Akan tetapi semua tradisi kefilsafatan itu digarap dan dikaji
sendirisendiri, atau dikembangkan secara parsial oleh komunitas religius di negeri kita. Nah, semua tradisi-tradisi
parsial tadi dihimpun dalam satu payung filsafat, yakni Filsafat Indonesia. Ini juga dilakukan oleh para filosof-
filosof Eropa. Mereka terpisah-pisah karena aliran-aliran filsafat berbeda, seperti Idealisme, Materialisme,
Rasionalisme, Empirisisme, Kritisisme, Eksistensialisme, Modernisme, Pascamodernisme, dan lain-lain. Tapi,
aliran-aliran berbeda itu disatukan dan dihimpun dalam satu payung filsafat, yaitu Filsafat Eropa atau Filsafat
Kontinental. Nah, begitu pula dengan kita. Kita menghimpun tradisi kefilsafatan kita yang berserak-serak dalam satu
payung dan satu kajian akademis, yang disebut dengan satu istilah, yakni Filsafat Indonesia. Saya bukan orang yang
pertama kali menemukan istilah ini. Saya cuma orang yang mempopulerkannya kembali setelah orang-orang banyak
melupakannya. Yang menciptakan istilah ini pertama kali adalah para filosof dari UI (Universitas Indonesia—
Redaksi), UGM (Universitas Gajah Mada Yogyakarta), dan ITB (Institut Teknologi Bandung). Dari UI adalah
Professor Filsafat M. Nasroen; dari UGM adalah pak Sunoto dan R. Parmono; sedangkan dari ITB adalah pak Jakob
Sumardjo. Demikian. (Hidayat et al., n.d.)
FILSAFAT YUNANI
Perlu Anda ketahui bahwa kata filsafat berasal dari kata Yunani, yaitu philosophia, terdiri dari kata philos yang berar
ti cinta atau sahabat dan kata sophia yang berarti kebijaksanaan, kearifan atau pengetahuan. Jadi, philosophia berarti
cinta pada kebijaksanaan atau cinta pada kebenaran, dalam hal ini kebenaran ilmu pengetahuan. Dalam kegiatan bela
jar ini, selanjutnya Anda akan diajak untuk memahami pengertian filsafat dengan cara memahami apa yang dilakuka
n oleh para filsuf itu. Anda tentu menyadari bahwa dalam kehidupan sehari-hari sering kali
manusia mengalami hal-hal yang kurang dipahami sehingga menimbulkan pertanyaan dalam dirinya dan mengguga
h rasa ingin tahunya. Banyak peristiwa yang terjadi dalam alam ini yang sangat menakjubkan, yang menimbulkan ke
kaguman, bahkan yang menakutkan. Bintang-bintang yang berkedip-kedip di malam hari, lautan biru yang senantias
a bergerak, bahkan gempa bumi. Anda ingat peristiwa Tsunami di Aceh dan di beberapa tempat
yang menghancurkan bangunan-bangunan yang memakan banyak korban adalah beberapa contoh peristiwa alam ya
ng dahsyat. Tentu saja peristiwa ini dapat menimbulkan pertanyaan apakah yang sebenarnya terjadi dan apakah
yang menjadi asal dari segala yang ada dalam alam ini. Hal ini pulalah yang menjadi pertanyaan dan pemikiran bagi
beberapa orang pada masa sekitar 600200 tahun Sebelum Masehi (SM) di Yunani. (Poedjiadi & Al-Muchtar, 2014)

PERBEDAAN FILSAFAT CHINA INDONESIA DAN YUNANI

 
Filsafat Cina adalah salah satu dari filsafat tertua di dunia dan dipercaya menjadi salah satu filsafat dasar 
daritiga filsafat dasar yang mempengaruhi sejarahperkembangan filsafat dunia, disamping filsafat indone
siadan filsafat yunani. Filsafat Cina sebagaimana filsafatlainnya dipengaruhi oleh kebudayaan yang berke
mbangdari masa ke masa.Ada tiga tema pokok sepanjangsejarah filsafat cina yang membedakan
diantara dua
filsafat diatas , yakni harmoni, toleransi danperikemanusiaan. Selalu dicarikan keseimbangan, harmoni, s
uatu jalan tengah antara dua ekstrem: antaramanusia dan sesama, antara manusia dan alam, antaraman
usia dan surga.Sedangkan Filsafat yunani menjadikanmanusia sebagai subjek dan alam sebagai objek s
ehinggamenghasilkan eksploitasi berlebihan atas alam. Sementara itu, Filsafat indonesia memiliki kriteria
& sifat-sifat universal & memiliki ciri khas nasional: 1) Sistematis, fundamental, universal, integral &
radikal mencari kebenaran yang hakiki. 2) Filsafat yang monotheis dan religius yang mempercayai
adanya sumber kesemestaan, yaitu Tuhan YME.

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, B. F., Th, S., & Fil, S. (n.d.). Filsafat Indonesia.
Poedjiadi, A., & Al-Muchtar, S. (2014). Pengertian Filsafat. Repository UT, Poedjiadi, A., Al-
Muchtar, S. (2014). Modul Pengertian Filsafat. Repository UT, 1–29., 3.
http://repository.ut.ac.id/4144/1/IDIK4006-M1.pdf
Widiana, I. W. (2019). Filsafat Cina: Lao Tse Yin-Yang Kaitannya Dengan Tri Hita Karana
Sebagai Sebuah Pandangan Alternatif Manusia Terhadap Pendidikan Alam. Jurnal Filsafat
Indonesia, 2(3), 110. https://doi.org/10.23887/jfi.v2i3.22186

You might also like