You are on page 1of 10

TUGAS KELOMPOK

Pentingnya Pertanian di Indonesia


Anggota Kelompok 5:
- Muhammad Aidil Faras (150610220050)
- Giovanni Syafra Shafira (150510220135)
- Hafiyyan Fatharani H. (150510220132)
- Keisha Balqis Rasuli (150510220137)
- Nabila Dyah Faharani (150510220134)
- Raisha Rizqina Salsabila (150510220133)
- Rizqia Nadira Ronaldo (150610220051)
- Visanti Shakira (150510220136)

1. Jenis dan Kebutuhan Pangan di Indonesia


a. Makanan Pokok (Sembako)
Sembako atau sembilan bahan pokok adalah makanan dan minuman yang
umumnya dibutuhkan masyarakat Indonesia. Berdasarkan Keputusan Menteri Industri
dan Perdagangan no. 115/mpp/kep/2/1998 pada tanggal 27 Februari 1998, ke-
sembilan bahan pokok tersebut meliputi:
1) Beras (bisa sagu atau jagung)
2) gula pasir
3) sayur-sayuran dan buah-buahan
4) daging sapi dan ayam
5) minyak goreng dan mentega
6) susu
7) Telur
8) minyak tanah atau gas LPG
9) garam beriodium dan bernatrium

b. Proyeksi kebutuhan pangan utama


1) Beras
Berdasarkan berbagai jurnal penelitian pada berbagai daerah, terdapat daerah
yang diperkirakan akan mengalami kenaikan kebutuhan beras ada pula yang akan
mengalami penurunan. Dalam catatan Badan Pangan Nasional, Stok beras di
Indonesia pada tahun 2022 diperkirakan mencapai 31,68 juta ton (ditotal dengan
5,27 juta ton dari tahun 2021). Dengan jumlah ini, diperkirakan akan ada sisa 6,05
juta ton stok beras sehingga di tahun 2023 Indonesia kemungkinan tidak perlu
mengimpor beras.
2) Jagung
Di awal tahun 2022, ada stok limpahan jagung 720 ribu ton dari 2021. Proyeksi
produksi jagung tahun ini menjadi 16,6 juta ton yang bisa menghasilkan surplus
1,58 juta ton, untuk dibawa masuk menjadi stok awal untuk kebutuhan jagung di
tahun 2023 mendatang.
3) Kedelai
Dikutip dari sekretaris utama BPN, Sarwa Edhy pada tanggal 31 Maret lalu
menyebutkan bahwa kebutuhan kedelai per bulannya yang lebih besar dari pada
angka produksi kedelai dalam negeri. Data Prognosa Neraca Komoditas Pangan
Strategis Kementerian Pertanian memproyeksikan produksi kedelai dalam negeri
hanya sebesar 200 ribu ton, sedangkan kebutuhan pangan kedelai 2022 mencapai
2,98 juta ton yang berarti 90% kedelai nasional baru bisa terpenuhi melalui impor.
4) Gula pasir
Menurut data Kementerian Perindustrian (Kemenperin), pada 2022 kebutuhan
gula dalam negeri mencapai sekitar 6,48 juta ton yang terdiri dari 3,21 juta ton
gula kristal putih (GKP) dan 3,27 juta ton gula kristal rafinasi. Akan tetapi,
menurut ketua Umum Ikatan Ahli Gula (Ikagi), Aris Toharisman, produksi gula
dalam negeri tahun ini hanya akan berkisar 2,2 juta ton sehingga pemerintah perlu
memasok impor yang diestimasi mencapai 4,7 juta ton.

c. Pangan yang masih bergantung impor


1) Gandum → berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor gandum dan
meslin Indonesia pada 2022 dari bulan Januari - Mei mencapai 4,359 juta ton.
Impor ini sebagian besar berasal dari Australia, Argentina, Kanada, Brazil, dan
India.
2) Gula kristal mentah → di tahun 2021, Indonesia mengimpor sekitar 3,2 juta ton
gula untuk kebutuhan bahan baku industri makan dan minuman.
3) Garam → Volume impor garam pada April 2022 mencapai 296.321,5 ton atau
naik 64,31% dibandingkan volume Maret 2022 yang sebesar 180.346 ton. Garam
yang masuk ke Indonesia banyak diimpor dari Australia, India, Selandia Baru,
Denmark, dan Inggris.
4) Kedelai → Volume impor kedelai pada April 2022 sebesar 319.849,4 ton atau
naik 27,08% dibandingkan Maret 2022 yang sebesar 251.697 ton. Impor ini
banyak berasal dari Amerika Serikat, Brazil, Kanada, Malaysia, dan Hongkong.
5) Beras → dari data BPS, pada April 2022 volume impor beras mencapai 10 ribu
ton atau naik 13,9% dibandingkan dengan volume impor beras pada Maret 2022
yang sebesar 8.848 ton. Adapun beras yang diimpor ke Indonesia terbanyak
berasal dari India, Vietnam, Thailand, Pakistan, dan Singapura.
6) Cabai → pada April 2022, volume impor cabai mencapai 4.523,3 ton atau naik
92,21% dibandingkan bulan sebelumnya yang sebanyak 2.353,4 ton. Negara
pemasok terbesar berasal dari India, Tiongkok, Malaysia, Spanyol, dan Australia.
7) Bawang putih → Impor bawang putih naik signifikan mencapai 64.961 ton atau
naik 307,66% dibandingkan Maret 2022 yang banyak diimpor dari China,
Amerika Serikat, Australia, India, dan Jerman.
8) Jagung → Sebesar 81.765 ton jagung diimpor pada April 2022. Jumlahnya naik
sebesar 63,11% dibandingkan Maret yang sebesar 50.130 ton. Jagung yang
diimpor ke Indonesia banyak berasal dari Argentina, Amerika Serikat, Brazil, dan
Thailand.
9) Kentang → Pada April 2022 impor kentang naik 44,83% sebesar 18.485,3 ton,
dibandingkan bulan Maret sebesar 12.763,5 ton. Negara pemasok kentang di
Indonesia berasal dari India, Mesir, Jerman, Inggris, dan Australia.

2. Impor dan Ekspor Produk Pertanian Indonesia


a. Impor
1) Gandum
Impor gandum terbesar berasal dari Australia yang mencapai 1,569 juta ton
dengan nilai USD 585,6 juta. Diikuti oleh pemasok gandum terbesar kedua yakni
Argentina, dengan volume sebanyak 1,409 juta ton senilai USD 497,2 juta. Lalu
dari Kanada dengan volume mencapai 572,6 ribu ton senilai USD 276,13 juta.
Kemudian, yang berasal dari Brasil seberat 594,26 ribu ton senilai USD 211,23
juta, lalu India mencapai 115,85 juta ton senilai USD 40,47 juta
2) Gula
Impor gula Indonesia paling banyak berasal dari India senilai USD 857,26 juta
dengan volume 1,94 juta ton. Dari Australia senilai USD 582,77 juta dengan
volume 1,33 juta ton. Impor gula dari Thailand tercatat senilai USD 482,02 juta
dengan volume sebesar 1,03 juta ton. Brazil senilai USD 455,2 juta dengan volume
1,14 juta ton.Dari Korea Selatan, senilai USD 3,43 juta dengan volume sebesar
4.992 ton. Indonesia juga mendatangkan gula dari Uni Emirat Arab senilai USD
1,08 juta dengan volume 2.080 ton. dari Jerman senilai USD 355.800 dengan
volume sebanyak 20,1 ton.
3) Garam
Australia menjadi negara yang paling banyak memasok garamnya ke Indonesia,
deng nilai mencapai US$83,12 juta dan volume 2,1 juta ton. Disusul impor garam
dari India sebanyak US$22,13 juta (715,5 ribu ton). Kemudian dari Selandia Baru
senilai US$1,4 juta (3,48 ribu ton). Sementara impor garam dari Tiongkok dan
Denmark masing-masing sebesar US$340,2 ribu (2,47 ribu ton) dan US$217,3
ribu (448,5 ton).
4) Kopi
Nilai impor kopi asal Vietnam mencapai US$ 11,86 juta atau setara Rp 389 miliar
dengan kurs Rp14.288/US. berikutnya adalah Brasil, yakni mencapai US$ 8,98
juta. Diikuti Malaysia dengan nilai US$ 2,17 juta, Swiss US$ 1,32 juta, dan
Amerika Serikat US$ 729,64 ribu. Ada pula impor kopi dan produk turunannya
yang berasal dari Timor Timur senilai US$ 469,7 ribu. Kemudian Italia dengan
nilai impor US$ 454,24 ribu, Kolombia US$ 193,24 ribu, serta Tiongkok dan
Ethopia masing-masing senilai US$ 169,45 ribu dan US$ 167,7 ribu.
5) Teh
Volume impor teh Indonesia terbesar dari Vietnam sebanyak 9.769 ton. Jumlah
tersebut setara dengan 65,52% dari total volume impor teh ke Indonesia dengan
nilai sebesar US$ 9,4 juta. Kenya dengan volume impor teh sebesar 2.668 ton atau
17,90%. India dengan dengan volume impor teh sebesar 593 ton Malaysia dan
Thailand dengan nilai impor teh masing-masing sebesar 451 ton (3,02%) dan 394
ton (2,64%).
6) Rempah
Nilai impor mencapai US$ 895.541, angka ini naik 3,3% dibandingkan dengan
nilai impor pada Januari-Juni 2020 yang sebesar US$ 867.114. Selain lada, ada
juga cengkeh yang diimpor dari Madagaskar, Singapura, dan Inggis. Volume
impor cengkeh mencapai 2.818 ton, volume tersebut meningkat 12,2% jika
dibandingkan volume impor pada tahun lalu yang sebesar 2.511,2 ton. Adapun
nilai impor lada mencapai US$ 15,28 juta, atau naik 27% jika dibandingkan
dengan nilai impor Januari-Juni 2020 yang sebesar US$ 12,03 juta.

b. Ekspor
1) Kakao/Coklat
Kakao yang dihasilkan Indonesia sebagian besar diekspor ke mancanegara dengan
negara-negara utama tujuan ekspor yakni Malaysia, Vietnam, Amerika Serikat,
India, China, Belanda dan Australia.biji kakao di Kota Palu ke negara tujuan
Malaysia sebanyak 800 ton dari atau senilai Rp 22,5 miliar, hasil produksi dari PT
Olam Indonesia.
Pemerintah telah menetapkan empat provinsi di Sulawesi sebagai produsen utama
kakao nasional yakni Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan
Sulawesi Barat. Pada 2020, keempat provinsi tersebut masih tercatat sebagai
provinsi penghasil kakao tertinggi yakni Sulawesi Tengah sebanyak 127,3 ribu
ton, Sulawesi Tenggara sebanyak 114,9 ribu ton, Sulawesi Selatan sebanyak 103,5
ribu ton dan Sulawesi Barat sebanyak 71,3 ribu ton.
2) Crude Palm Oil (CPO) / Minyak Sawit
Indonesia menjadi salah satu negara eksportir Minyak Sawit Crude Palm Oil
(CPO) terbesar di dunia. Ekspor CPO ke Tiongkok dan India mencapai 29% dari
total nilai ekspor sawit Indonesia. Berdasarkan data badan Pusat Statistik nilai
ekspor tersebut mencapai US$ 4,55 miliar sepanjang Januari-November 2021.
Negara tujuan ekspor CPO terbesar berikutnya adalah India, yakni sebesar US$
3,11 miliar (11,96%). Diikuti Pakistan sebesar US$ 2,46 miliar, Amerika Serikat
US$ 1,61 miliar (9,44%), Banglades US$ 1,26 miliar (4,83%), serta Malaysia
senilai US$ 1,21 miliar (4,65%). Nilai ekspor minyak sawit ke Amerika Serikat
yakni sebesar 136,4%.
3) Kopi
Khususnya karena Indonesia sebagai negara yang memiliki 35 jenis kopi Indikasi
Geografis (IG) dan terdaftar di Direktorat Jenderal Hak dan Kekayaan Intelektual
Kementerian Hukum dan HAM.Saat ini kopi Arabika Gayo juga telah terdaftar di
Eropa dan merupakan satu-satunya produk IG Indonesia yang dilindungi di Eropa.
Kinerja ekspor kopi Indonesia pada periode Januari-November 2021 tercatat
mencapai US$757,41 juta atau meningkat 2,73 persen dibanding periode yang
sama tahun 2020 yang sebesar US$737,27 juta Adapun negara tujuan ekspor
utama produk kopi Indonesia antara lain Amerika Serikat (22,94 persen), Mesir
(10,46 persen), Jepang (7,61 persen), Spanyol (6,45 persen), dan Malaysia (6,31
persen).

3. Apakah peranan pertanian dalam pembangunan indonesia atau Mengapa pertanian


sangat penting di Indonesia?
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Kekayaan
sumber daya tersebut terdiri atas sumber daya air, sumber daya lahan, sumber daya hutan,
sumber daya laut, serta keanekaragaman hayati yang tersebar secara luas di setiap pulau-
pulau Indonesia. Dengan kekayaan alam yang dimiliki dapat menjadi modal bagi
pelaksanaan pembangunan ekonomi bagi Indonesia. Seperti yang diketahui pertanian
melingkupi bidang perkebunan, perikanan, kehutanan, dan peternakan, yang seharusnya
negara Indonesia sanggup untuk mengelolanya.
Sektor pertanian memiliki lapangan pekerjaan yang jumlahnya cukup besar
dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya dalam perekonomian di Indonesia. Lebih dari
setengah tenaga kerja Indonesia bergantung hidupnya dari sektor pertanian, karena
pertanian rakyat di Indonesia tidak mengenal adanya PHK sehingga mampu menampung
berapapun kelebihan tenaga kerja. Pada dasarnya aktivitas perekonomian adalah suatu
proses penggunaan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan sesuatu secara optimal.
Peranan yang paling penting bagi penduduk Indonesia adalah menyediakan bahan pangan,
apabila pangan tercukupi maka stabilitas nasional akan terjamin tetapi apabila sebaliknya
maka stabilitas nasional akan terganggu. Peranan lainnya adalah menyediakan bahan
mentah bagi industri dan menghasilkan devisa negara melalui ekspor nonmigas. Bahkan
sektor pertanian mampu menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam
menghadapi krisis ekonomi.
Sektor pertanian memiliki keterkaitan terhadap angka yang diperoleh pada Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB), yaitu peran penting pertanian pada sektor ekonomi
akan meningkatkan sumbangan pada pendapatan PDRB dari penjualan hasil produksi dan
pertanian juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan sehingga penciptaan nilai tambah
karena kontribusinya terhadap PDRB.
Dalam menjalankan kehidupan, manusia setidaknya harus memenuhi tiga
kebutuhan pokok yaitu berupa kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Kemudian, apa
kaitan antara pertanian dengan kebutuhan pokok manusia? Pertanian merupakan suatu
sektor yang mampu menyediakan tiga kebutuhan pokok tersebut. Misalnya saja kapas
(Gossypium sp) sebagai bahan baku untuk memenuhi kebutuhan sandang, beras (Oryza
sativa) untuk kebutuhan pangan, dan kayu jati (Tectona grandis) untuk kebutuhan papan.
Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang begitu cepat menyebabkan kebutuhan
pokok tersebut memiliki permintaan yang banyak secara berkelanjutan. Tentunya hal ini
membuat sektor pertanian berperan sangat penting di Indonesia. Selain untuk memenuhi
kebutuhan penduduk lokal, alasan lain mengapa sektor pertanian ini sangat penting bagi
Indonesia adalah komoditasnya yang mampu diandalkan dalam perdagangan internasional
melalui sistem ekspor impor sehingga dapat memainkan peran besar dalam pendapatan di
Indonesia itu sendiri.
Banyak faktor alam di Indonesia yang sangat mendukung dalam sektor pertanian.
Mulai dari iklim, cuaca, lahan, air, kondisi tanah, hingga sumber daya manusianya yang
melimpah. Oleh karena itu, jika kita bisa terus berkembang bersama teknologi yang kini
sudah semakin maju, tentunya persebaran hasil pertanian di Indonesia pun dapat semakin
luas yang kemudian pendapatannya pun dapat sangat dirasakan oleh masyarakat.

4. Uraikan dengan singkat kondisi pertanian di Indonesia!


Tahun ini, pertanian indonesia semakin membaik. Hal ini dibuktikan dengan
kenaikan nilai ekspor pada bulan April sebesar 15,89 persen dibandingkan dengan tahun
lalu. Selain itu, upah buruh tani juga ikut mengalami kenaikan sebesar 0,29 persen.
Indonesia sendiri merupakan negara yang menjadi wilayah tumbuhnya beraneka
ragam tumbuhan dan tanaman karena letaknya yang strategis dan iklim tropisnya. Saat ini
pula, sumber daya manusia semakin modern. Mereka menggunakan berbagai teknologi
untuk membantu proses tanam menanam, olah mengolah, pemasaran bahkan sampai ke
tangan konsumen. Akan tetapi, terdapat pula sumber daya manusia yang masih melakukan
pekerjaannya di bidang pertanian secara tradisional.

5. Sumber daya alam Indonesia melimpah, tetapi masyarakat kita masih miskin? apa
yang bisa saudara lakukan seandainya anda menjadi pemimpin?
Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah, Sebagai contohnya
yaitu ada tambang emas, gas alam, minyak bumi, tambang batu bara, rempah-rempah,
hasil kebun, hingga kekayaan bawah alam laut yang melimpah. Namun, masyarakat
indonesia masih tergolong miskin dan bahkan Indonesia masih belum maju.
Hal ini terjadi karena Indonesia masih belum bisa “mandiri”dalam mengolah
sumber daya tersebut. Indonesia hanya mengekspor dalam bentuk bahan baku dan
mengimpor produk-produk olahan dari negara lain, karena pengeluaran untuk produk
tersebut, Indonesia sering mengalami defisit setiap tahunnya.
Sumber daya alam indonesia yang sangat melimpah dan semua itu rata rata terletak
di daerah pedesaan di daerah yang terpencil jauh dari kota, Banyak di temui di daerah
perhutanan, sumber air juga seperti danau dan sungai , lahan pertanian yang luas,
pertambangan yang sangat luas juga tentunya, tapi semua kekayaan yang kita miliki
tersebut banyak dan mungkin hampir semua di kelola oleh orang asing, kita sebagai
warganya hanya menjadi penambang atau karyawan orang asing tersebut, ini terjadi di
karenakan indonesia tidak punya alat yang memadai untuk mengelola Sumber daya alam
yang kita miliki ini.
Memanfaatkan sumber daya alam adalah tindakan yang sangat kreatif , tetapi
permasalahan tidak cukup berhenti disini, karena masyarakat tidak tau cara mengelolanya.
Jadi seorang pemimpin harus memberikan edukasi melalui sosialisasi, bisa dengan cara
mengunjungi secara langsung kepada masyarakat atau lewat media. Karena kekurangan
energi atau alat yang memadai untuk bisa mewujudkan ide kreatif mereka, pemimpin
harus memberikan fasilitas yang memadai. Dan kita jangan hanya bisa melihat dengan
sedih ketika lahan untuk kita mencari nafkah di ambil oleh perusahaan perusahaan asing
untuk di kelolanya. Jangan sampai hutan-hutan masyarakat di jual kepada perusahaan
perusahaan asing untuk di jadikan pabrik pabrik untuk dikelolanya sendiri, dan masyarakat
hanya bisa menjadi karyawan orang asing tersebut. Melainkan kita sendiri si pemilik lahan
tersebut yang harus bisa mengelolanya.
REFERENSI
Anonim. 1998. Jenis Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat. Kementrian Perindustrian.
http://jdih.kemenperin.go.id/site/baca_peraturan/513 diakses pada 15/09/22

Anonim. 2022. April 2022, Ekspor Pertanian Tumbuh 15,89 Persen. Kominfo.
https://kominfo.jatimprov.go.id/berita/april-2022-ekspor-pertanian-tumbuh-15-89-
persen diakses pada 16/09/22

Anonim. 2022. Tahun 2022 Diprediksi Beras Surplus Lagi. Pemerintah Indonesia.
https://indonesia.go.id/kategori/editorial/4951/tahun-2022-diprediksi-beras-surplus
-lagi?lang=1 diakses pada 17/09/22

Arifin, Bustanul. 2004. Analisis Ekonomi Pertanian Indonesia. Universitas Lampung.


http://repository.lppm.unila.ac.id/id/eprint/8465 diakses pada 15/09/22

Dihni, Vika Azkiya. 2022. Ini Daftar Negara Pemasok Garam Impor untuk Indonesia.
Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/07/07/ini-daftar-negara-
pemasok-garam-impor-untuk-indonesia#:~:text=Australia%20menjadi%20negara
%20yang%20paling ,3%2C48%20ribu%20ton diakses pada 16/09/22

Emeria, Damiana Cut. 2022. RI di Ambang ‘Kiamat’ Gula, Impor Gede-Gedean Produksi
Drop. CNBC. https://www.cnbcindonesia.com/news/20220708004614-4-
353877/ri-di-ambang-kiamat-gula-impor-gede-gedean-produksi-drop diakses pada
17/09/22

Kencana, Maulandy Rizky Bayu. 2022. Indonesia Impor 4,3 Juta Ton Gandum per Januari –
Mei 2022, dari Negara Mana Saja?. Liputan6. https://www.liputan6.com/bisnis/
read/5039917/indonesia-impor-43-juta-ton-gandum-per-januari-mei-2022-dari-
negara-mana-saja diakses pada 17/09/22

Kusnandar, Viva Budy. 2021. 10 Negara Ini Pemasok Impor Kopi Terbesar bagi Indonesia.
Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/11/15/10-negara-ini-
pasok-impor-kopi-terbesar-bagi-indonesia diakses pada 16/09/22

Kusnandar, Viva Budy. 2022. Ini Negara Tujuan Ekspor Minyak Sawit Terbesar Indonesia.
Databoks. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/31/ini-negara-tujuan
-ekspor-minyak-sawit-terbesar-indonesia diakses pada 16/09/22

Lestari, Reni. 2022. Kebutuhan Gula Industri Diproyeksi 3,4 Juta Ton Tahun Ini.
EkonomiBisnis. https://ekonomi.bisnis.com/read/20220120/257/1491297/kebutuha
n-gula-industri-diproyeksi-34-juta-ton-tahun-ini diakses pada 17/09/22

Mantalean, Vitorio. 2022. Produksi Kedelai Lokal Tak Sampai 10 Persen dari Kebutuhan
Nasional. Kompas. https://nasional.kompas.com/read/2022/03/22/15490771/produ
ksi-kedelai-lokal-tak-sampai-10-persen-dari-kebutuhan-nasional diakses pada
17/09/22

Putri, Cantika Adinda. 2021. Ironi RI: Dulu ‘Raja’ Rempah-rempah, Kini Impor Lada-
Cengkeh. CNBC. https://www.cnbcindonesia.com/news/20210814090927-4-
268405/ironi-ri-dulu-raja-rempah-rempah-kini-impor-lada-cengkeh diakses pada
16/09/22

Putri, Cantika, Adinda. 2022. Lapor Pak Jokowi, Sederet Pangan Ini Impornya Gila-gilaan!.
CNBC. https://www.cnbcindonesia.com/news/20220520072611-4-340340/lapor-
pak-jokowi-sederet-pangan-ini-impornya-gila-gilaan diakses pada 17/09/22

Rachmayanti, Shelma. 2022. Mengapa Indonesia Kaya Akan Sumber Daya Alam Tetapi
Rakyatnya Masih Miskin. MNC Media. https://economy.okezone.com/read/
2022/05/11/320/2592221/mengapa-indonesia-kaya-akan-sumber-daya-alam-tetapi-
rakyatnya-masih-miskin diakses pada 16/09/22

Rizaty, Monavia Ayu. 2022. Impor Gula Indonesia Paling Banyak dari India pada 2021. Data
Indonesia. https://dataindonesia.id/sektor-riil/detail/impor-gula-indonesia-paling-
banyak-dari-india-pada-2021 diakses pada 16/09/22

Sadono, Dwi. 2008. Pemberdayaan Petani: Paradigma Baru Penyuluhan Pertanian di


Indonesia. IPB. https://doi.org/10.25015/penyuluhan.v4i1.2170 diakses pada
16/09/22

Sandi, Ferry. 2022. Laris Manis! RI Ekspor 3.000 Ton Kopi Robusta ke Mesir. CNBC.
https://www.cnbcindonesia.com/news/20220202081302-4-312163/laris-manis-ri-
ekspor-3000-ton-kopi-robusta-ke-mesir#:~:text=Adapun
%20negara%20tujuan%20ekspor%20 utama,(6%2C31%20persen) diakses pada
16/09/22

Ulya, Fika Nurul. 2022. Badan Pangan Nasional: Produksi Kedelai Hanya Cukup Buat 1 Bulan,
Perlu Impor 2,8 Juta Ton. Kompas. https://money.kompas.com/read/2022/03/31/
133100626/badan-pangan-nasional--produksi-kedelai-hanya-cukup-buat-1-bulan-
perlu-impor-2 diakses pada 17/09/22

Widyatama, Agus. 2022. Mengapa Impor (Lagi)?. FEB UB. https://feb.ub.ac.id/id/mengapa-


impor-lagi.html diakses pada 16/09/22

You might also like