You are on page 1of 2

INTERNATIONAL LAW

Perkembangan istilah
 Ius gentium : mengatur hubungan antar bangsa romawi atau bangsa romawi dengan bangsa lain
 Ius inter gentes : mengatur hubungan antar individu atau dengan individu lain
 Law of nations (hukum bangsa-bangsa) : kebiasaan atau aturan hukum yang berlaku antar
kerajaan zaman dulu
 Law among nations : hukum antar bangsa/ antar negara menunjuk kaidah atas asas yg mengatur
antar anggota masyarakat bangsa-bangsa atau negara
 International law (public international law) : HI modern, yg mengatur satu sama lain hub antar
negara dg subjek selain negara

Pengertian
1. Paul Fauchille, Laurence, Hall : keseluruhan aturan menentukan hak dan kewajiban negara
(mengikat negara) dalam hubungannya satu sama lain
2. Mochtar Kusumaatmadja
 Hukum perdata internasional : keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur
hubungan perdata yang melintasi batas negara (masing-masing tunduk pada hukum nasional
masing-masing seperti perkawinan dan pewarisan)
 Hukum publik internasional : keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan
atas persoalan yang melintas batas negara yang bukan bersifat perdata seperti hukum
diplomatik, wilayah negara, HAM, dsb
 Hukum internasional : keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan atas
persoalan yang melintas batas negara, antar negara, atau negara dengan subjek hukum HI
selain negara atau antar subjek HI selain negara.
3. Malcolm N Shaw : senada dgn mochtar namun yg berbeda ada pada privat dan public
international law
4. JG Starke : hukum internasional sbg keseluruhan hukum yang sebagian besar terdiri atas prinsip-
prinsip dan kaidah perilaku yang ditaati dan mengikat negara, lembaga, serta individu.

maka, hukum internasional dapat didefinisikan sebagai :


 Sekumpulan atauran/ kaidah hukum
 Bersifat melintas batas negara
 Mengatur hubungan/ kepentingan antar lembaga/ organisasi internasional atau individu
satu sama lain

Mengapa menggunakan istilah ‘hukum internasional’?


 Istilah yang paling mendekati kenyataan
 Sifat hubungan dan masalah menjadi objek bidang hukum ini, yang masa sekarang ini tidak
hanya terbatas pada hubungan antar bangsa atau negara saja
 Perkataan internasional walaupun asal katanya senada dengan antarbangsa namun sudah lazim
dipakai orang untuk menyebut segala hal atau peristiwa yang melintasi batas wilayah suatu
negara.
(lanjutan)
 Hukum (?) belum jelas apakah dikatakan sbg hukum atau bukan karena bila dikatakan hukum
maka sifatnya haruslah mengikat. Namun pada fakta di lapangan, banyak negara yang tidak ingin
terikat dengan hukum internasional.
 Internasional mengacu pada persoalan yang melintas batas negara
HUKUM

Pengertian
1. Oppenheim : a body of rules for human conduct within a community which by common consent
this community shall be enforced by eternal power
Syarat adanya hukum
 Adanya masyarakat (community)
 Menghendaki adanya aturan (common consent)
 Adanya sekumpulan aturan tingkah laku (a body of rule)
 Ada jaminan aturan tingkah laku (eksternal power)
 Terkandung didalamnya hak dan kewajiban
2. Malinowski : hukum dipandang sebagai kewajiban dari seseorang dan merupakan suatu hak bagi
yang lain
3. John Austin : kumpulan aturan tingkah laku dalam masy yg dibuat oleh penguasa yang
berwenang/ legislatif yang didalamnya memuat sanksi
HI as international morals
Moral merupakan kumpulan tingkah laku dlaam masyarakat yang didasarkan pd conscience of
man, yg dalam pelaksanaannya dijamin oleh internal power
Unsur adanya hukum
 Adanya masyarakat
 Adanya aturan/ tingkah laku yang disepakati
 Jaminan pelaksanaan (eksternal dan internal power)

Teori Austin vs Fakta

 Adanya inernational customary law and general principles of law


 Negara menerima dan menghormati hukum internasional sbg hukum
 Sering terjadi negara berlindung di balik hukum internasional sbg alsan pembernar tindakan
politiknya
 Dalam sistem HI, terdapat sanksi meskipun tidak sekuat dalam HN

Fungsi
Mengintegrasikan berbagai kepentingan

Tujuan
 Keselamatan/ ketertiban umum
 Ketentraman
 Menjaga perdamaian
 Menjamin/ mewujudkan keadilan

Sifat
 Hukum nasional bersifat memaksa
 Hukum internasional bersifat tidak memaksa/ mengkoordinasikan. Ia mengikat bila negara
menyatakan untuk mengikat.

Ada 2 slides belum dicatat

You might also like