You are on page 1of 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENANANGANAN KEJANG DEMAM PADA ANAK DIRUMAH

PADA ANAK USIA 6 BULAN - 5 TAHUN

DISUSUN OLEH:

SUSAN SOUHOKA

NS22149011160

STIK STELLA MARIS PROGRAM STUDI PROFESI NERS

TAHUN 2022/2023

MAKASSAR
Satuan Acara Penyuluhan

Pokok Pembahasan : Penanganan kejang demam pada anak usia 5 tahun dirumah

Sub Pokok Pembahasan : Penanganan kejang demam

Sasaran : Anak usia 6 bulan - 5 tahun dan Keluarga

Tempat : RS Stella Maris Makassar

Waktu : Disesuaikan

Penyuluh : Susan Souhoka

A. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan, diharapkan orang tua mampu
memahami terkait pentingya penanganan demam dirumah pada anak usia 6
bulan-5 tahun. Untuk meningkatkan pengetahuan orang tua tentang
penanganan pertama kejang demam pada anak.

B. Tujuan Khusus Setelah Mengikuti Pendidikan Kesehatan Selama 30


Menit Diharapkan Anak Mampu:
1. Menjelaskan pengertian perilaku kejang demam
2. Menyebutkan tujuan penanganan kejang demam
3. Menyebutkan tanda dan gejala kejang demam
4. Menyebutkan penanganan kejang demam dirumah

C. Materi (Terlampir)

1. Pengertian perilaku kejang demam


2. Tujuan penanganan kejang demam
3. Tanda dan gejala kejang demam
4. Penanganan kejang demam dirumah

D. Metode

1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. Alat dan Media

1. Leaflet
2. Flipchart

F. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

No Kegiatan Penyuluhan Metode Media Waktu

1. Pembukaan: Cerama - 2
a. Memberi salam h Menit
b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan tujuan
d. Kontrak (lingkungan dan waktu
penyuluhan)
2. Pelaksanaan: Cerama Leaflet 25
a. Memberikan posisi yang nyaman kepada h Flipchart Menit
anak
b. Materi
- Menjelaskan pengertian perilaku
kejang demam
- Menyebutkan tujuan penanganan
kejang demam
- Menyebutkan tanda dan gejala kejang
- Menyebutkan penanganan kejang
demam dirumah

3. Penutup: Cerama 3
a. Memberikan kesempatan kepada orang h dan menit
tua untuk bertanya Tanya
b. Menyimpulkan materi Jawab
c. Mengucapkan salam perpisahan

F. Evaluasi

1. Evaluasi Bentuk : Tanya Jawab


2. Prosedur Evaluasi : Ceramah (Mengevaluasi ibu memahami cara
penanganan kejang demam pada anak dirumah)
3. Waktu : 5 Menit
G. Sumber

Journal, C. D., Siregar, N., & Pasaribu, Y. A. (2022). Edukasi kesehatan pada
orangtua tentang penanganan pertama kegawatdaruratan kejang demam
pada anak di kabupaten simalungun. 3(1), 220–224.

Mamuaya, S. (2008). Pertolongan pertama dengan kejadian kejang demam


pada anak. 1–7.

Nomor, V. (2022). Jurnal Penelitian Perawat Profesional. 4, 699–706.

Nomor, V., Demam, K., & Anak, P. (2019). Jurnal Peduli Masyarakat. 1, 7–
12.

Program, M., Ilmu, S., Kesehatan, F. I., Tribhuwana, U., Malang, T., Program,
D., Keperawatan, S., Kemenkes, P., Program, D., Ilmu, S., Fakultas, K.,
Kesehatan, I., Tribhuwana, U., & Malang, T. (2018). Nursing News
Volume 3, Nomor 1, 2018. 3, 643–652.
MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN

A. Pengertian Kejang Demam


Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan
suhu tubuh (rektal diatas 380 C) yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium.
Kejang demam merupakan kelainan neurologis yang paling di
jumpai pada anak-anak, terutama pada umur 6 bulan sampai 5 tahun.
Kejang demam merupakan kejang yang paling sering terjadi pada anak
dan memiliki kemungkinan untuk berulang (Mamuaya, 2008).
Menghadapi anak yang kejang disertai demam, perlu memperhatikan
beberapa hal, diantaranya adalah apakah anak benar-benar mengalami kejang
atau tidak, jenis kejang (kejang demam sederhana atau kejang demam kompleks)
dan apakah kejang yang dialami memiliki kesesuaian dengan kriteria kejang
demam.
Kejang demam terbagi menjadi 2 jenis yaitu Kejang demam sederhana
(Simple febrile seizure) dan Kejang demam kompleks (Complex febrile seizure).
Kejang demam sederhana merupakan kejang yang berlangsung singkat, kurang
dari 15 menit, dan umumnya akan berhenti sendiri.
Kejang berbentuk umum tonik dan atau klonik, tanpa gerakan fokal.
Kejang tidak berulang dalam waktu 24 jam. Kejang demam sederhana merupakan
80% di antara seluruh kejang demam, sedangkan Kejang demam kompleks
adalah kejang dengan salah satu ciri Kejang lama > 15 menit, Kejang fokal atau
parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial, Berulang atau lebih
dari 1 kali dalam 24 jam (Nomor et al., 2019).
Kejang adalah perubahan secara tiba-tiba fungsi neurology baik
fungsi motorik maupun fungsi otonomik karena kelebihan pancaran listrik
pada otak. Kejang merupakan perubahan fungsi otak mendadak dan
sementara sebagai akibat dari aktivitas neuronal yang abnormal dan
pelepasan listrik serebral yang berlebihan (Program et al., 2018).

B. Tujuan Penanganan Kejang Demam


1. Untuk meningkatkan pengetahuan orangtua tentang penanganan
pertama kejang demam pada anak.
2. Orang tua mampu mengatasi jika terjadi demam pada anak dirumah

C. Tanda dan gejala kejang demam


1. Kejang demam  biasanya terjadi kurang dari 2 menit.
2. Kejang timbul jika suhu diatas 380 C (Nomor, 2022)
3. Takikardi: pada bayi, frekuensi sering di atas 150-200 kali permenit
4. Epilepsi (Journal et al., 2022)
5. Kejang yang berlangsung singkat, kurang dari 15 menit (Kejang demam
sederhana) umumnya akan berhenti sendiri.
6. Kejang berbentuk umum tonik dan atau klonik, tanpa gerakan fokal.
Kejang tidak berulang dalam waktu 24 jam merupakan
7. Kejang lama > 15 menit

D. Penanganan Kejang Demam di Rumah


1. Baringkan anak di atas tempat yang datar dan lembut, aman dan jauh dari benda
yang berbahaya.
2. Hindari melakukan tindakan yang bersifat dapat menimbulkan cedera yaitu
menahan gerakan anak yang kejang.
3. Gunakan bantal atau alas lain untuk menyanggah kepala penderita.
4. Jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut anak selama kejang.
5. Longgarkan pakaian yang ketat terutama di bagian leher anak
6. Miringkan anak, jika muntah posisi miring dapat mencegah terjadinya aspirasi ke
dalam saluran pernafasan atau paru-paru penderita.
7. Minta orang lain memanggil ambulans atau bantuan medis dan temani anak
selama kejang sampai kejang berhenti atau petugas datang.
(Journal et al., 2022)

Menurut (Nomor et al., 2019)

1. Tetap tenang dan jangan panik.


2. Berusaha menurunkan suhu tubuh anak.
3. Memposisikan anak dengan tepat yaitu posisi kepala anak dimiringkan.
4. Ditempatkan ditempat yang datar.
5. Jauhkan dari benda-benda atau tindakan yang dapat mencederai anak Selain itu,
tindakan yang harus diperhatikan dan dilakukan orangtua adalah dengan
mempertahankan kelancaran jalan nafas anak seperti tidak menaruh benda apapun
dalam mulut dan tidak memasukkan makanan

You might also like