You are on page 1of 26

Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan

Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

ANIMASI KARTUN DAN FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA DIGITAL


PEMBELAJARAN PENULISAN HANZI

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Proyek Matakuliah Pendidikan Bahasa Indonesia
Yang diampu oleh Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

Ditulis oleh
Moch. Mansyur Maulana Idris (NIM. 180242610018)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS SASTRA
DEPARTEMEN SASTRA JERMAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN
JANUARI 2020

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
ii
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

KATA PENGANTAR

Segala puji Tuhan Yang Maha Esa telah memberikan penulis kemudahan
sehingga dapat menyelesaikan makalah “Animasi Kartun Dan Film Pendek Sebagai
Media Digital Pembelajaran Penulisan Hanzi” dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan–
Nya penulis tidak mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik.Penulis mengucapkan
Puji Syukur atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal
pikiran, sehingga mampu untuk memenuhi Tugas Proyek Matakuliah Pendidikan Bahasa
Indonesia Semester Genap 2019/2020 dengan judul “Animasi Kartun Dan Film Pendek
Sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan Hanzi”.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak,terkhusus kepada
Dosen pengampu Matakuliah Pendidikan Bahasa Indonesia atas nama Ariva Luciandika,
S.Pd., M.Pd, yang telah membimbing dan membantu Penulis dalam menulis makalah ini.
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu harapan besar
kritik serta saran dari pembaca supaya nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi.Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, Penulis memohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Demikian Kata Pengantar yang disampaikan.Semoga makalah “Animasi Kartun
Dan Film Pendek Sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan Hanzi”.dapat
bermanfaat untuk pembaca. Terima Kasih.
Kota Malang, 31 Januari 2020
Penulis

Moch. Mansyur Maulana Idris

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
iii
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL................................................................................................ iii

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................... 3
BAB II. PEMBAHASAN
2.1 Konsep Media Digital Animasi Kartun dan Film Pendek....................... 4
2.2 Penerapan Pembelajaran Penulisan Hanzi Menggunakan Media Digital 6
Animasi Kartun dan Film Pendek............................................................
2.3 Efektivitas Media Digital Animasi Kartun dan Film 8
Pendek...................
BAB III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................................... 14
3.2 Saran......................................................................................................... 15

DAFTAR TABEL
Tabel 2.3.1 Hasil Pembelajaran Penulisan Hanzi setelah Menggunakan 9
Media Digital Animasi Kartun dan Film Pendek.........................
Tabel 2.3.2 Kelebihan dan Kekurangan Media Digital Animasi Kartun dan 12
Film Pendek dalam Pembelajaran Penulisan Hanzi.....................

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Hanzi adalah huruf yang digunakan sebagai lambang bahasa Mandarin
dengan jumlah aksara lebih dari 240 juta Hanzi. Hanzi dibentuk berdasarkan wujud
asli dari suatu benda yang diaplikasikan dengan Stroke (Guratan dalam penulisan
Hanzi) dan wujudnya menyerupai wujud asli dari benda tersebut. Dalam menulis
Hanzi terdapat sitematika, urutan guratan, serta detail Hanzi tersebut memiliki
pengaruh yang penting dalam pembentukan kata di bahasa Mandarin.
Tidak sedikit terdapat kesalahan guratan dalam menulis Hanzi, baik urutan
guratan yang tidak sesuai dengan aturan, dan hasil guratan yang tidak sesuai. Adapun
penyebab kesalahan guratan diantaranya ialah peserta didik mengalami kesulitan
dalam menulis Hanzi, mengingat jumlah guratan dalam menulis Hanzi ada 31 jenis
guratan, dan peserta didik belum menguasai sepenuhnya saat menulis Hanzi harus
menggunakan jenis guratan yang sesuai dengan peraturan. Penggunaan guratan
secara simple, cepat, namun tidak sesuai dengan aturan guratan penulisan Hanzi turut
menjadi penyebab utama kesalahan peserta didik dalam urutan penulisan Hanzi, baik
dari segi sistematika, urutan guratan, serta detail guratan Hanzi itu tersebut.
Setiap peserta didik yang belajar bahasa Mandarin pasti mempunyai kendala
dalam proses pembelajaran. Adapun kendala dalam proses pembelajaran bahasa
Mandarin yang salah satunya ialah kesulitan peserta didik dalam menulis Hanzi.
Kesulitan yang dialami pun disebabkan keberagaman Hanzi yang setiap guratannya
memiliki pengaruh besara dalam sistematika, urutan guratan, dan detail dari Hanzi
tersebut sebagai pembentukan kata dan gramatika bahasa Mandarin. Keberadaan
aturan guratan penulisan Hanzi turut menjadi faktor kendala peserta didik dalam
mempelajari lambang bahasa Mandarin. Aturan guratan penulisan Hanzi dan
keberagaman Hanzi sebagai lambang bahasa Mandarin menjadi prioritas kendala
pembelajaran bahasa Mandarin yang dialami oleh kalangan peserta didik.
Tidak hanya peserta didik, kedudukan guru sebagai pendidik juga menjadi
faktor penyebab proses pembelajaran berjalan tidak efektif. Ketidakpahaman peserta
didik dalam mempelajari penulisan Hanzi bermula saat tindakan kelas menggunakan
metode kepengajaran yang monoton dan menciptakan ketidak semangatan peserta

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

didik dalam belajar. Metode pengajaran yang tidak inovatif juga menjadi kendala
peserta didik dalam belajar menulis Hanzi. Cara belajar dan interaksi kelas yang tidak
variatif menjadi prioritas utama seorang pendidik memahami kendala peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran. Kedudukan guru sebagai pendidik membawa
pengaruh yang besar dan signifikan dalam proses kegiatan belajar dan mengajar
penulisan Hanzi.
Berdasarkan hasil penelitian Patricia (2017 :137)1 menyatakan bahwa
kesalahan penulisan Hanzi (baik urutan guratan, sistematika, serta detail guratan)
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Adapun faktor internal yang berarti
diri sendiri, dimana kedudukan peserta didik sebagai subjek pembelajaran
mengalami kendala dalam proses pembelajaran. Kendala yang dimaksud diantaranya
ialah kurangnya pemahaman peserta didik terhadap aturan guratan, teknik
penguasaan guratan, serta tips penulisan yang cepat dan sesuai dengan aturan.
Kedudukan guru sebagai pendidik menjadi salah satu faktor eksternal
kesalahan peserta didik dalam menulis Hanzi. Metode kepengajaran yang tidak
inovatif, interaksi kelas yang tidak variatif, dan kesalahan pengajaran pendidik dalam
pembelajaran menulis Hanzi kepada peserta didik adalah wujud kesalahan faktor
eksternal yang dialami peserta didik dalam menulis Hanzi.
Sehubungan dengan masalah dan alasan, serta bukti penelitian yang telah
dipaparkan terkait kesalahan dan kendala dalam menulis Hanzi,perlunya keberadaan
penyelesaian permasalahan yang bersifat inovatif dan solutif sebagai jalan keluar
permasalahan yang dialami peserta didik dalam pembelajaran menulis Hanzi.
Animasi kartun dalm film pendek menjadi alternatif yang tepat dalam mengatasi
kendala penulisan Hanzi yang dialami pesertadidik. Diharapkan alternatif solusi
terkait kendala penulisan Hanzi mampu menjadi media digital pembelajaran
penulisan Hanzi dan membantu kelancaran peserta didik dalam mempelajari bahasa
Mandarin dan meningkatkan kemampuan menulis Hanzi.

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

2. Rumusan Masalah
1) Bagaimana konsep Animasi dan Film Pendek yang akan diterapkan dalam
pembelajaran penulisan Hanzi?
2) Bagaiman penerapan media animasi kartun dan film pendek dalam pembelajaran
penulisanHanzi?
3) Bagaimana efektivitas kegiatan pembelajaran penulisan Hanzi setelah
menggunakan media animasi kartun dan film pendek?
3. Tujuan
1) Menjelaskan konsep Animasi Kartun dan Film Pendeksebagai media digital
pembelajaran penulisan Hanzi.
2) Mendeskripsikan penggunaan Media Digital Animasi Kartun dan Film Pendek
dalam Pembelajaran Penulisan Hanzi.
3) Menjelaskan Efektivitas Media Digital Animasi Kartun dan Film Pendek dalam
pembelajaran penulisan Hanzi.

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Konsep Media Digital Animasi Kartun dan Film Pendek
1. Hakikat Dasar Media Digital Animasi Kartun dan Film Pendek
Kata media berasal dari bahasa Latin “medius” yang secara secara
harfiah dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar. Media dalam proses
pembelajaran merujuk pada perantara atau pengantar sumber pesan dengan
penerima pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan sehingga
terdorong serta terlibat dalam pembelajaran. Proses pembelajaran pada dasarnya
juga merupakan proses komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam
pembelajaran disebut media pembelajaran. media pembelajaran adalah segala
sesuatuyang digunakan orang untuk menyalurkanpesan.berasal dari kata
Digitus, dalam bahasa Yunani berarti jari jemari. Semua sistem komputer
menggunakan sistem digital sebagai basis datanya.Dapat disebut juga dengan
istilah Bit (Binary Digit).Peralatan canggih, seperti komputer, pada prosesornya
memiliki serangkaian perhitungan biner yang rumit.
Hakikat Dasar Media Digital Animasi Kartun dan Film Pendek adalah
proses pembelajaran yang menggunakan gambar dan tayangan video berupa
animasi dan film pendek sebagai perantara pengantar sumber pembelajaran
dengan penerimaan pesan langsung menciptakan rangsangan pikiran, perasaan,
dan kemauan peserta didik untuk memahami suatu materi. Komunikasi antara
guru sebagai pendidik dan siswa – siswi sebagai peserta didik dapat tercipta
melalui media pembelajaran yang efektif, efisien, bervariatif, serta menciptakan
konsep pemahaman secara cepat yang langsung dapat diterima oleh peserta
didik.
2. Karakteristik Media Digital Animasi Kartun dan Film Pendek
Karakteristik dari penggunaan Animasi Kartun dan Film Pendek
sebagai media pembelajaran ialah berbasis digital, dengan visualisasi kartun
anak – anak sekolah dasar, penggunaan audio visual diisi oleh suara anak anak
berusia 3 – 10 tahun, dimana pada usia tersebut adalah fase pembelajaran
pelafalan bahasa mandarin, sehingga secara tidak langsung peserta didik dapat

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

memahami konteks pembelajaran yang disampaikan sesuai dengan fase belajar


bahasa mandarin tingkat dasar.
Wujud pengaplikasian Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai media
pembelajaran penulisan Hanzi adalah menggunakan gambar alam dan beberapa
benda yang dapat dihubungkan dengan lambing Hanzi dari benda tersebut.
Seperti contoh Hanzi 田 (pinyin: tián) yang memiliki arti ladang sawah, dapat
divisualisasikan melalui sepetak ladang sawah padi dalam animasi kartun dan
film pendek tersebut. Wujud dari Hanzi dengan visualisasi yang ada dalam
animasi kartun dan film pendek dapat menciptakan rangsangan pemahaman
peserta didik antara hubungan gambar dengan Hanzi sebagai ciri khas dari
lambang bahasa mandarin yang disebut sebagai bahasa gambar, dimana
pembentukanHanzi sebagai kata tidak jauh dari benda asli dari Hanzi tersebut.
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai media pembelajaran
menggunakan durasi waktu antara 10 – 15 menit yang dialokasikan sebagai
pembuka pembelajaran bahasa mandarin (Alokasi waktu/pertemuan: 2 x 45
menit). Saat memulai pembelajaran, peserta didik tidak langsung diarahkan
untuk mempelajari Bahasa Mandarin secara langsung. Selain itu Animasi Kartun
dan Film Pendek sebagai media pembelajaran juga berfungsi menciptakan
psikologis pembelajaran terhadap peserta didik yang lebih santai dan
menyenangkan, juga sebagai upaya pendidik dalam memberi ice breaking
selama pembelajaran bahasa Mandarin yang hanya berfokus pada teori dan
latihan.
2. Penerapan Pembelajaran Penulisan Hanzi Menggunakan Media Digital
Animasi Kartun dan Film Pendek
Rancangan Pola Pengajaran Peserta Didik di Kelas dalam Pembelajaran
Penulisan Hanzi adalah merubah pola gaya belajar yang biasa dilakukan oleh peserta
didik menjadi sesuatu yang baru dan belum pernah diterapkan pada pembelajaran
sebelumnya. Melalui perubahan pola gaya belajar juga menciptakan kreativitas guru
sebagai pendidik dalam menciptakan model pembelajaran di kelas dan menambah
suasana baru pembelajaran peserta didik.
1. Kegiatan Pembuka

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

- Guru mempersiapkan pembelajaran, bahan ajar, dan media pembelajaran


guna memfasilitasi pembelajaran.
- Peserta didik memasuki kelas dan duduk sesuai kemauannya dengtan pola
pembelajaran dan pola bangku duduk yang telah diatur untuk pembelajaran.
- Guru memberi salam kepada peserta didik dan memanggil setiap nama
peserta didik sebagai absensi pembelajaran.
- Peserta didik berinteraksi dengan guru sebagai pembuka pembelajaran.
- Guru mempersipakan media pembelajaran sebagai ice breaking sekaligus
sebagai pengantar pembelajaran.
2. Kegiatan Inti
- Guru menghimbau peserta didik untuk tidak membuka buku terlebih dahulu,
supaya menciptakan implus reflek otak yang santai dalam belajar menulis
hanzi.
- Guru mulai menayangkan Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai ice
breaking dan pengantar pembelajaran.
- Peserta didik mulai memperhatikan tayangan media digital Animasi Kartun
dan Film Pendek
- Guru memberi kebebasan kepada peserta didik dalam tindakan
memperhatikan tayangan media digital, selama yang dilakukan peserta
didik tidak keluar dari konteks pembelajaran (seperti memainkan gawai,
berbicara dengan teman, dan menciptakan kegaduhan)
- Setelah selesai penayangan media digital, guru mengajak peserta didik
bersama – sama merefleksikan apa yang sudah dilihat dalam tayangan
media digital tersebut.
3. Kegiatan Penutup
- Guru mulai melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar menulis hanzi
bersama peserta didik dengan menggunakan media digital animasi kartun
dan film pendek yang telah ditayangkan sebelumnya pada pembuka
pembelajaran.
- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk merefleksikan
pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan memperhatikan alokasi
waktu pembelajaran yang telah disediakan.

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

- Guru menciptakan games sebagai media latihan pembelajaran dan


sekaligus sebagai pendalaman refleksi peserta didik dalam mempelajari
penulisan hanzi setelah penayangan media digital animasi kartun dan film
pendek.
- Guru bersama peserta didik membahas evaluasi dan kualitas pembelajaran
penulisan Hanzi pasca menggunakan media digital animasi kartun dan film
pendek.
- Guru menutup kegiatan pembelajaran penulisan Hanzi sebagai akhir dari
pengajaran pada pertemuan tersebut.
3. Efektivitas Media Digital Animasi Kartun dan Film Pendek
1. Hasil Pembelajaran Penulisan Hanzi setelah menggunakan Media Digital
Animasi Kartun dan Film Pendek.
Dalam proses pembelajarn Penulisan Hanzi, Penulis melibatkan salah
satu kelas di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) sebagai subjek dari
pembelajaran dengan jumlah peserta didik sebanyak 30 siswa. Adapun hasil
pembelajaran Penulisan Hanzi setelah menggunakan Media Digital Animasi
Kartun dan Film Pendek disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 2.3.1. Hasil Pembelajaran Penulisan Hanzi Setelah Menggunakan Media Digital Animasi
Kartun dan Film Pendek
Kosakata Persentase Jawaban
No Bahasa Mandarin
Bahasa Indonesia Benar Salah
Tunggal Kamus
太阳 100%
1 Matahari 日 -
Tàiyáng (30 Siswa)
月亮 100%
2 Bulan 月 -
Yuèliàng (30 Siswa)
农田 100%
3 Ladang 田 -
Nóngtián (30 Siswa)
家 91% 9%
4 Rumah 家
Jiā (27 Siswa) (3 Siswa)
100%
5 Pohon 木 木树 -
(30 Siswa)

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

Mùshù
海洋 95% 5%
6 Lautan 海
Hăiyáng (28 Siswa) (2 Siswa)
眼睛 100%
7 Mata 目 -
Yănjīng (30 Siswa)
丛林 100%
8 Hutan 林 -
Cónglín (30 Siswa)
森林 100%
9 Rimba 森 -
Sēnlín (30 Siswa)
火 100%
10 Api 火 -
Huŏ (30 Siswa)
Melalui tabel hasil pembelajaran penulisan Hanzi setelah menggunakan
Media Digital Animasi yang telah disajikan, dapat disimpulkan bahwa
persentase siswa yang mampu menjawab latihan soal dengan benar sebesar 98%
(29 Siswa) dan persentase siswa yang belum mampu menjawab latihan soal
dengan benar sebesar 2% (1 Siswa).
2. Kelebihan dan Kekurangan Media Digital Animasi Kartun dan Film
Pendek dalam Pembelajaran Penulisan Hanzi.
Dalam proses pembelajarn Penulisan Hanzi, Penulis melibatkan salah
satu kelas di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) sebagai subjek dari
pembelajaran dengan jumlah peserta didik sebanyak 30 siswa. Adapun kelebihan
dan kekuranganMedia Digital Animasi Kartun dan Film Pendek dalam
pembelajaran Penulisan Hanzidisajikan dalam tabel berikut.
Tabel 2.3.2. Kelebihan dan Kekurangan Media Digital Animasi Kartun dan Film Pendek dalam
Pembelajaran Penulisan Hanzi

No Kelebihan Kekurangan
Animasi Kartun dan Film Pendek Animasi Kartun dan Film Pendek
berbasis tingkat dasar pembelajaran berbasis tingkat dasar
1 yang setara dengan tingkat Taman pembelajaran yang setara dengan
Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar di tingkat Taman Kanak-Kanak dan
Tiongkokmempermudah peserta Sekolah Dasar di Tiongkok

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

didik dalam mempelajari proses dan menyebabkan jumlah vocabulary


sejarah Penulisan Hanzi. yang dipelajari sangat banyak
dan membutuhkan waktu
yangsedikit lama untuk
memahami setiap vocabulary
yang disajikan dalam Animasi
Kartun dan Film Pendek yang
ditayangkan.
Penyampaian isi Animasi Kartun dan Penyampaian isi Animasi Kartun
Film Pendek menggunakan 3 jenis dan Film Pendek menggunakan 3
bahasa sebagai subtitle: Bahasa jenis bahasa sebagai subtitle:
Jepang, Bahasa Mandarin, dan Bahasa Jepang, Bahasa
Bahasa Indonesia Mandarin, dan Bahasa Indonesia
yang ditampilkan secara
2 bersamaan, sehingga
menyebabkan kebingungan
terhadap peserta didik yang
sedang menggunakan media
Animai Kartun dan Film Pendek
dalam pembelajaran Penulisan
Hanzi.
Metode pendekatan Hanzi dengan Tidak semua Hanzi terbentuk
benda dan (atau) bentuk asli dari dari benda dan (atau) bentuk asli
Hanzi tersebut menciptakan daya dari Hanzi tersebut, serta metode
ingat peserta didik yang tinggi dalam pendekatan Hanzi dengan benda
memahami proses pembentukan dan (atau) bentuk asli dari Hanzi
3 Hanzi, sehingga pengaplikasian tersebut dalam beberapa
belajar pembelajaran Penulisan Hanzi vocabullary tidak memiliki
lebih mudah dan cepat. keterkaitan yang dekat.
Mengingat bahasa bersifat
arbitrer, maka penulis mengalami
sedikit kesulitan dalam

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

menjelaskan asal mula Hanzi


dalam beberapa vocabulary
kepada peserta didik.
Alur cerita yang diciptakan dalam Alur cerita yang diciptakan
Animasi Kartun dan Film Pendek dalam Animasi Kartun dan Film
beruntun dan sistematis. Peserta didik Pendek memiliki beberapa jeda
mampu meningkatkan kemampuan yang bertujuan menjelaskan
penulisan Hanzi secara sistematis dan Strokes penulisan Hanzikepada
sesuai dengan 31 Strokes aturan peserta didik, sehingga beberapa
4
penulisan Hanzi. peserta didik terpecah
konsentrasinya dalam
menyaksikan Animasi Kartun
dan Film Pendek untuk menulis
Strokes penulisan Hanzi yang
telah ditayangkan sebelumnya.
Dalam tayangan Animasi Kartun dan Bahasa Mandarin menggunakan
Film Pendek, peserta didik disajikan lambang bahasa berupa Logo-
proses penulisan Hanzi dari setiap Syllabaries dengan setiap
Vocabullary yang ditayangkan vocabullary yang tercipta ada
5 melalui penjedaan alur cerita yang beberapa jenis yang menyerupai
berada didalamnya dengan aturan 31 benda asli dan beberapa jenis
Strokes penulisan Hanziserta cara yang lainnya berdasarkan analogi
pelafalan dari Hanzi. pencipta bahasa Mandarin
(Arbitrer).
Media Digital Animasi Kartun dan Tidak semua peserta didik
Film Pendek berbasis Video, mempunyai gawai dan (atau)
sehingga bisa disimpan oleh peserta flashdisc, sehingga
didik melalui gawai dan (atau) memungkinkan beberapa
6
flashdisc, serta peserta didik bisa diantara peserta didik tidak bisa
mengulas pembelajaran melalui mengulas lebih mendalam terkait
pemutaran kembali media digital pembelajaran penulisan
menggunakan Media Digital

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

diluar jam pembelajaran Penulisan Animasi Kartun dan Film Pendek


Hanzi. secara mandiri.
Media Digital Animasi Kartun dan Berdasarkan riset CNN
Film Pendek bisa dipelajari secara Indonesia (2014), Bahasa
mandiri. Terlepas pengguna Media Mandarin menduduki peringkat
Digital seorang peserta didik, ataupun pertama di dunia sebagai bahasa
pemula. Efisiensi penggunaan Media yang tersulit untuk dipelajari.
Digital Animasi Kartun dan Film Tidak menutup kemungkinan
Pendek membantu para pengguna penggunaan Media Digital
7
dalam mempelajari sejarah dan proses Animasi Kartun dan Film Pendek
Penulisan Hanzi. secara mandiri dan tanpa
bimbingan guru dan (atau) dosen
bisa mengakibatkan
kesalahpahaman dalam
memaknai sejarah dan proses
pembelajaran Penulisan Hanzi
3. Evaluasi Media Digital Animasi Kartun dan Film Pendek terhadap
Efektivitas Pembelajaran Penulisan Hanzi.
Dalam proses pembelajarn Penulisan Hanzi, Penulis melibatkan
salah satu kelas di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) sebagai subjek dari
pembelajaran dengan jumlah peserta didik sebanyak 30 siswa. Adapun evaluasi
Media Digital Animasi Kartun dan Film Pendek dalam pembelajaran Penulisan
Hanzi disajikan dalam rincian berikut.
1. 83,3% Peserta Didik (25 Siswa) mampu mengaplikasikan materi
pembelajaran Penulisan Hanzi dengan menggunakan Media Digital
Animasi Kartun dan Film Pendek.
2. 10% Peserta Didik (3 Siswa) belum sepenuhnya mampu mengaplikasikan
materi pembelajaran Penulisan Hanzi dengan menggunakan Media Digital
Animasi Kartun dan Film Pendek.
3. 6,7% Peserta Didik (2 Siswa) tidak mampu mengaplikasikan materi
pembelajaran Penulisan Hanzi dengan menggunakan Media Digital
Animasi Kartun dan Film Pendek.

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

BAB III
PENUTUP
1. Simpulan
Konsep animasi kartun dan film pendek yang akan diterapkan dalam
pembelajaran penulisan Hanzi yaitu berupa media digital yang diaplikasikan dalam
penayangan. Media digital animasi kartun dan film pendek adalah proses
pembelajaran yang menggunakan gambar dan tayangan berupa animasi kartun dan
film pendek sebagai perantara sumber pembelajaran dengan penerimaan pesan
langsung menciptakan rangsangan pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik
untuk memahami suatu materi. Komunikasi antara guru sebagai pendidik dan siswa
– siswi sebagai peserta didik dapat tercipta melalui media pembelajaran yang efektif,
efisien, bervariatif, serta menciptakan konsep pemahaman secara cepat yang
langsung dapat diterima oleh peserta didik.
Penerapan media digital animasi kartun dan film pendek dalam pembelajaran
penulisan Hanzi dibagi dalam tiga kegiatan, yaitu pembuka, inti, dan penutup. Pada
kegiatan pembuka, guru sebagai pendidik mempersiapkan bahan ajar pembelajaran
penulisan Hanzi. Pada kegiatan inti peserta didik mulai memperhatikan animasi
kartun dan film pendek sebagai ice breaking sekaligus pengantar pembelajaran dan
guru mengajak peserta didik untuk merefleksikan pembelajaran pasca penayangan
media digital animasi kartun dan film pendek. Pada kegiatan penutup guru
menjalankan pembelajaran penulisan Hanzi bersama peserta didik dengan
menggunakan bahan ajar dan media digital animasi kartun dan film pendek, serta
mengevaluasi kualitas pembelajaran bersama peserta didik.
Media digital animasi kartun dan film pendek efektif digunakan karena dapat
mengoptimalkan capaian pembelajaran.Selain itu, media tersebut sangat kontekstual
dengan langkah – langkah penulisan Hanzi yang dapat diterapkan kepada peserta
didik sesuai kaidah dan aturan penulisan.Media tersebut layak digunakan dengan
beberapan penyempurnaan, meski masih terdapat kekurangan pada bagian – bagian
tertentu.
2. Saran
Penulisan Hanzi adalah salah satu tahapan pembelajaran menulis lambang
bahasa mandarin yang sangat penting untuk dikuasai oleh peserta didik.Tahapan dan

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

langkah penulisan yang sangat rumit dan bermacam – macam stroke yang digunakan
menjadi kesulitan peserta didik dalam belajar sehingga perlu mencari media
pembelajaran supaya peserta didik dapat menguasai penulisan Hanzi dengan
maksimal dan mampu mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran. Salah satu cara
menciptakan media pembelajaran yang dapat diterapkan yaitu media pembelajaran
yang bersifat inovatif – variatif, disamping guru juga perlu mempersiapkan metode
strategi dan bahan ajar yang tepat. Banyak media pembelajaran penulisan Hanzi yang
dapat dipersiapkan oleh guru, salah satunya yaitu media digital animasi kartun dan
film pendek yang merupakan media digital inovatif – variatif yang dapat diterapkan
dalam pembelajaran penulisan Hanzi.

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

DAFTAR RUJUKAN

Meimeng, Mu (目美夢), 2013. 漢字筆順教育課對像開嘴. Wulai, Taiwan.


Mozhuai, Feng (风茉拽), 2015. 中国与日本与韩国汉字语言符号历史对应. Shanghai,
China.
Xiguui, Li (李曦龜), 2007. 中國的漢字筆順歷史. Taipei, Taiwan.
Pengli, Chen ( 陈 彭 莉 ) 1997. 中 国 汉 字 国 际 间 教 育 科 的 对 应 . Inner Mongolia
University, China.
Windryantho, Adjie Satriyo. 2015:56. Analogi Hanzi dengan Benda Sekitar. Depok, Jawa
Barat.
Poedjangga, Rahmawati Soetjee. 2009:102. Pengantar Hanzi sebagai Lambang Bahasa
Nasional Bahasa Mandarin. Jakarta
Bhayangkara, Chen Wei Djatee, 2016 :11. Bahasa Mandarin dengan Kearifan Budaya
dan Tradisi Masyarakat China. Surabaya.
Koesjanto, Huang Lianzi Koentjoro. 2006:203. Implementasi Aksara Hanzi sebagai
Pengaplikasian Aturan Lambang Bahasa Logo Sillabaris. Surabaya.
Patricya, Cindyanthy Putri Ajeng. 2017:137. Efektivitas Penulisan Hanzi dan Guratan
dalam Perspektif Mahasiswa Sastra Cina Universitas Brawijaya. Universitas
Brawijaya, Malang.

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

ANIMASI KARTUN DAN FILM PENDEK SEBAGAI MEDIA DIGITAL


PEMBELAJARAN PENULISAN HANZI

Moch. Mansyur Maulana Idris* Ariva Luciandika2


Pendidikan Bahasa Mandarin, Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra
Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang, Jawa Timur, Indonesia
Surel Penulis Korespondensi: mmmaulanaidris.1802426@students.um.ac.id

Abstrak
Hanzi adalah lambang bahasa Mandarin yang wajib dikuasai oleh setiap penutur dan
(atau) penggunanya. Setiap lambang bahasa dalam bahasa Mandarin yang tercipta
memiliki aturan penulisan dan filosofi tersendiri dari lambang tersebut.Cara penulisan
lambang bahasa Mandarin terdiri dari 31 jenis Stroke.Pentingnya penguasaan penulisan
Hanzi pada pembelajaran Penulisan Hanzi mengakibatkan semua peserta didik yang
mempelajari bahasa Mandarin diharuskan untuk mampu dan menguasai penulisan
Hanzi.Adapun jumlah Hanzi yang harus dikuasai peserta didik, serta pengguna dan
penutu bahasa Mandarin pada saat ini berjumlah 3000 Hanzi. Dengan jumlah penguasaan
Hanzi pada saat ini sangat banyak, maka tidak sedikit peserta didik mengalami kesulitan
dalam mempelajari penulisan Hanzi secara benar dan tepat. Media Digital Animasi
Kartun dan Film Pendek menjadi altrernatif solusi peserta didik dalam mempelajari
penulisan Hanzi, serta melalui Media Digital Animasi Kartun dan Film Pendek,
diharapkan peserta didik mampu memhami sejarah dan filosofi penulisan Hanzi dan
mampu menerapkan penulisan Hanzi secara benar dan tepat sesuai kaidah kaidah dan
aturan penulisan yang berlaku.
Kata Kunci: Animasi Kartun dan Film Pendek, Media Digital, Hanzi.

PENDAHULUAN
Hanzi adalah huruf yang digunakan sebagai lambang bahasa Mandarin dengan
jumlah aksara lebih dari 240 juta Hanzi. Hanzi dibentuk berdasarkan wujud asli dari suatu
benda yang diaplikasikan dengan Stroke (Guratan dalam penulisan Hanzi) dan wujudnya
menyerupai wujud asli dari benda tersebut. Dalam menulis Hanzi terdapat sitematika,
urutan guratan, serta detail Hanzi tersebut memiliki pengaruh yang penting dalam
pembentukan kata di bahasa Mandarin.
Tidak sedikit terdapat kesalahan guratan dalam menulis Hanzi, baik urutan guratan yang
tidak sesuai dengan aturan, dan hasil guratan yang tidak sesuai. Adapun penyebab
kesalahan guratan diantaranya ialah peserta didik mengalami kesulitan dalam menulis
Hanzi, mengingat jumlah guratan dalam menulis Hanzi ada 31 jenis guratan, dan peserta
didik belum menguasai sepenuhnya saat menulis Hanzi harus menggunakan jenis guratan
yang sesuai dengan peraturan. Penggunaan guratan secara simple, cepat, namun tidak
sesuai dengan aturan guratan penulisan Hanzi turut menjadi penyebab utama kesalahan
peserta didik dalam urutan penulisan Hanzi, baik dari segi sistematika, urutan guratan,
serta detail guratan Hanzi itu tersebut.
Setiap peserta didik yang belajar bahasa Mandarin pasti mempunyai kendala
dalam proses pembelajaran. Adapun kendala dalam proses pembelajaran bahasa
Mandarin yang salah satunya ialah kesulitan peserta didik dalam menulis Hanzi.
Kesulitan yang dialami pun disebabkan keberagaman Hanzi yang setiap guratannya
memiliki pengaruh besara dalam sistematika, urutan guratan, dan detail dari Hanzi
tersebut sebagai pembentukan kata dan gramatika bahasa Mandarin.Keberadaan aturan
guratan penulisan Hanzi turut menjadi faktor kendala peserta didik dalam mempelajari
lambang bahasa Mandarin.Aturan guratan penulisan Hanzi dan keberagaman Hanzi

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

sebagai lambang bahasa Mandarin menjadi prioritas kendala pembelajaran bahasa


Mandarin yang dialami oleh kalangan peserta didik.
Tidak hanya peserta didik, kedudukan guru sebagai pendidik juga menjadi faktor
penyebab proses pembelajaran berjalan tidak efektif. Ketidakpahaman peserta didik
dalam mempelajari penulisan Hanzi bermula saat tindakan kelas menggunakan metode
kepengajaran yang monoton dan menciptakan ketidak semangatan peserta didik dalam
belajar.Metode pengajaran yang tidak inovatif juga menjadi kendala peserta didik dalam
belajar menulis Hanzi.Cara belajar dan interaksi kelas yang tidak variatif menjadi
prioritas utama seorang pendidik memahami kendala peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran. Kedudukan guru sebagai pendidik membawa pengaruh yang besar dan
signifikan dalam proses kegiatan belajar dan mengajar penulisan Hanzi.
Berdasarkan hasil penelitian Patricia (2017 :137)1 menyatakan bahwa kesalahan
penulisan Hanzi (baik urutan guratan, sistematika, serta detail guratan) dipengaruhi oleh
faktor internal dan eksternal. Adapun faktor internal yang berarti diri sendiri, dimana
kedudukan peserta didik sebagai subjek pembelajaran mengalami kendala dalam proses
pembelajaran. Kendala yang dimaksud diantaranya ialah kurangnya pemahaman peserta
didik terhadap aturan guratan, teknik penguasaan guratan, serta tips penulisan yang cepat
dan sesuai dengan aturan.
Kedudukan guru sebagai pendidik menjadi salah satu faktor eksternal kesalahan
peserta didik dalam menulis Hanzi.Metode kepengajaran yang tidak inovatif, interaksi
kelas yang tidak variatif, dan kesalahan pengajaran pendidik dalam pembelajaran menulis
Hanzi kepada peserta didik adalah wujud kesalahan faktor eksternal yang dialami peserta
didik dalam menulis Hanzi.
Sehubungan dengan masalah dan alasan, serta bukti penelitian yang telah dipaparkan
terkait kesalahan dan kendala dalam menulis Hanzi, perlunya keberadaan penyelesaian
permasalahan yang bersifat inovatif dan solutif sebagai jalan keluar permasalahan yang
dialami peserta didik dalam pembelajaran menulis Hanzi.Animasi kartun dalm film
pendek menjadi alternatif yang tepat dalam mengatasi kendala penulisan Hanzi yang
dialami pesertadidik.Diharapkan alternatif solusi terkait kendala penulisan Hanzi mampu
menjadi media digital pembelajaran penulisan Hanzi dan membantu kelancaran peserta
didik dalam mempelajari bahasa Mandarin dan meningkatkan kemampuan menulis
Hanzi.
Konsep Animasi dan Film Pendek yang akan diterapkan dalam pembelajaran
penulisan Hanzi akan menjelaskan bagaimana cara media digital tersebut bekerja dan
membantu peserta didik dalam memahami sejarah dan filosofi penulisan lambang bahasa
Mandarin. Efektivitas yang nantinya akan dihasilkan juga beraneka ragam, dikarenakan
setiap peserta didik mempunyai gaya belajar yang berbeda. Diharapkan Animasi Kartun
dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan Hanzi mampu membantu
peserta didik dalam memahami cara menulis Hanzi dengan baik dan benar, serta mampu
meningkatkan kualitas belajar peserta didik.

MEDIA DIGITAL ANIMASI KARTUN DAN FILM PENDEK


Kata media berasal dari bahasa Latin “medius” yang secara secara harfiah dapat
diartikan sebagai perantara atau pengantar. Media dalam proses pembelajaran merujuk
pada perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan, merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan kemauan sehingga terdorong serta terlibat dalam pembelajaran.
Proses pembelajaran pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi, sehingga media
yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran. media pembelajaran

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

adalah segala sesuatu yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan. berasal dari kata
Digitus, dalam bahasa Yunani berarti jari jemari. Semua sistem komputer menggunakan
sistem digital sebagai basis datanya.Dapat disebut juga dengan istilah Bit (Binary
Digit).Peralatan canggih, seperti komputer, pada prosesornya memiliki serangkaian
perhitungan biner yang rumit.
Hakikat Dasar Media Digital Animasi Kartun dan Film Pendek adalah proses
pembelajaran yang menggunakan gambar dan tayangan video berupa animasi dan film
pendek sebagai perantara pengantar sumber pembelajaran dengan penerimaan pesan
langsung menciptakan rangsangan pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik untuk
memahami suatu materi. Komunikasi antara guru sebagai pendidik dan siswa – siswi
sebagai peserta didik dapat tercipta melalui media pembelajaran yang efektif, efisien,
bervariatif, serta menciptakan konsep pemahaman secara cepat yang langsung dapat
diterima oleh peserta didik.

KARAKTERISTIK MEDIA DIGITAL ANIMASI KARTUN DAN FILM PENDEK


Karakteristik dari penggunaan Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai media
pembelajaran ialah berbasis digital, dengan visualisasi kartun anak – anak sekolah dasar,
penggunaan audio visual diisi oleh suara anak anak berusia 3 – 10 tahun, dimana pada
usia tersebut adalah fase pembelajaran pelafalan bahasa mandarin, sehingga secara tidak
langsung peserta didik dapat memahami konteks pembelajaran yang disampaikan sesuai
dengan fase belajar bahasa mandarin tingkat dasar.
Wujud pengaplikasian Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai media
pembelajaran penulisan Hanzi adalah menggunakan gambar alam dan beberapa benda
yang dapat dihubungkan dengan lambing Hanzi dari benda tersebut. Seperti contoh Hanzi
田 (pinyin: tián) yang memiliki arti ladang sawah, dapat divisualisasikan melalui sepetak
ladang sawah padi dalam animasi kartun dan film pendek tersebut. Wujud dari Hanzi
dengan visualisasi yang ada dalam animasi kartun dan film pendek dapat menciptakan
rangsangan pemahaman peserta didik antara hubungan gambar dengan Hanzi sebagai ciri
khas dari lambang bahasa mandarin yang disebut sebagai bahasa gambar, dimana
pembentukan Hanzi sebagai kata tidak jauh dari benda asli dari Hanzi tersebut.
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai media pembelajaran menggunakan
durasi waktu antara 10 – 15 menit yang dialokasikan sebagai pembuka pembelajaran
bahasa mandarin (Alokasi waktu/pertemuan: 2 x 45 menit). Saat memulai pembelajaran,
peserta didik tidak langsung diarahkan untuk mempelajari Bahasa Mandarin secara
langsung. Selain itu Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai media pembelajaran juga
berfungsi menciptakan psikologis pembelajaran terhadap peserta didik yang lebih santai
dan menyenangkan, juga sebagai upaya pendidik dalam memberi ice breaking selama
pembelajaran bahasa Mandarin yang hanya berfokus pada teori dan latihan.

RANCANGAN PEMBELAJARAN PENULISAN HANZI DENGAN


MENGGUNAKAN MEDIA DIGITAL ANIMASI KARTUN DAN FILM PENDEK.
Rancangan pembelajaran yang akan diterapkan dalam pembelajaran penulisan
Hanzi adalah merubah pola gaya belajar yang biasa dilakukan oleh peserta didik menjadi
sesuatu yang baru dan belum pernah diterapkan pada pembelajaran sebelumnya. Melalui
perubahan pola gaya belajar juga menciptakan kreativitas guru sebagai pendidik dalam
menciptakan model pembelajaran di kelas dan menambah suasan baru pembelajaran
peserta didik.Penerapan Media Digital Animasi Kartun dan Film Pendek dalam
Pembelajaran Penulisan Hanzi terbagi menjadi 3 bagian (Pembuka, Inti, dan Penutup).

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

Pada bagian Pembuka, Guru mempersiapkan pembelajaran, bahan ajar, dan media
pembelajaran guna memfasilitasi pembelajaran. Peserta didik memasuki kelas dan duduk
sesuai kemauannya dengtan pola pembelajaran dan pola bangku duduk yang telah diatur
untuk pembelajaran.Guru memberi salam kepada peserta didik dan memanggil setiap
nama peserta didik sebagai absensi pembelajaran. Peserta didik berinteraksi dengan guru
sebagai pembuka pembelajaran.Guru mempersipakan media pembelajaran sebagai ice
breaking sekaligus sebagai pengantar pembelajaran.
Pada bagian Inti, Guru menghimbau peserta didik untuk tidak membuka buku
terlebih dahulu, supaya menciptakan implus reflek otak yang santai dalam belajar menulis
hanzi. Guru mulai menayangkan Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai ice breaking
dan pengantar pembelajaran. Peserta didik mulai memperhatikan tayangan media digital
Animasi Kartun dan Film Pendek.Guru memberi kebebasan kepada peserta didik dalam
tindakan memperhatikan tayangan media digital, selama yang dilakukan peserta didik
tidak keluar dari konteks pembelajaran (seperti memainkan gawai, berbicara dengan
teman, dan menciptakan kegaduhan). Setelah selesai penayangan media digital, guru
mengajak peserta didik bersama – sama merefleksikan apa yang sudah dilihat dalam
tayangan media digital tersebut.
Pada bagian Penutup, Kegiatan Penutup, Guru mulai melaksanakan kegiatan
belajar dan mengajar menulis hanzi bersama peserta didik dengan menggunakan media
digital animasi kartun dan film pendek yang telah ditayangkan sebelumnya pada pembuka
pembelajaran. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk merefleksikan
pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan memperhatikan alokasi waktu
pembelajaran yang telah disediakan. Guru menciptakan games sebagai media latihan
pembelajaran dan sekaligus sebagai pendalaman refleksi peserta didik dalam mempelajari
penulisan hanzi setelah penayangan media digital animasi kartun dan film pendek. Guru
bersama peserta didik membahas evaluasi dan kualitas pembelajaran penulisan Hanzi
pasca menggunakan media digital animasi kartun dan film pendek. Guru menutup
kegiatan pembelajaran penulisan Hanzi sebagai akhir dari pengajaran pada pertemuan
tersebut.

EFEKTIVITAS MEDIA DIGITAL ANIMASI KARTUN DAN FILM PENDEK


DALAM PEMBELAJARAN PENULISAN HANZI.
Dalam proses pembelajarn Penulisan Hanzi, Penulis melibatkan salah satu kelas
di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) sebagai subjek dari pembelajaran dengan
jumlah peserta didik sebanyak 30 siswa. Adapun hasil pembelajaran Penulisan Hanzi
setelah menggunakan Media Digital Animasi Kartun dan Film Pendek disajikan dalam
deskripsi berikut: Berdasarkan 10 Pertanyaan yang disajikan kepada peserta didik pasca
menyaksikan Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media pembelajaran penulisan
Hanzi dapat disimpulkan bahwa persentase siswa yang mampu menjawab latihan soal
dengan benar sebesar 98% (29 Siswa) dan persentase siswa yang belum mampu
menjawab latihan soal dengan benar sebesar 2% (1 Siswa).
Adapun kelebihan Media Digital Animasi Kartun dan Film Pendek dalam
pembelajaran Penulisan Hanzi disajikan sebagai berikut: Animasi Kartun dan Film
Pendek berbasis tingkat dasar pembelajaran yang setara dengan tingkat Taman Kanak-
Kanak dan Sekolah Dasar di Tiongkok mempermudah peserta didik dalam mempelajari
proses dan sejarah Penulisan Hanzi.Penyampaian isi Animasi Kartun dan Film Pendek
menggunakan 3 jenis bahasa sebagai subtitle: Bahasa Jepang, Bahasa Mandarin, dan
Bahasa Indonesia. Metode pendekatan Hanzi dengan benda dan (atau) bentuk asli dari

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

Hanzi tersebut menciptakan daya ingat peserta didik yang tinggi dalam memahami proses
pembentukan Hanzi, sehingga pengaplikasian belajar pembelajaran Penulisan Hanzi
lebih mudah dan cepat.Alur cerita yang diciptakan dalam Animasi Kartun dan Film
Pendek beruntun dan sistematis. Peserta didik mampu meningkatkan kemampuan
penulisan Hanzi secara sistematis dan sesuai dengan 31 Strokes aturan penulisan
Hanzi.Dalam tayangan Animasi Kartun dan Film Pendek, peserta didik disajikan proses
penulisan Hanzi dari setiap Vocabullary yang ditayangkan melalui penjedaan alur cerita
yang berada didalamnya dengan aturan 31 Strokes penulisan Hanzi serta cara pelafalan
dari Hanzi.Media Digital Animasi Kartun dan Film Pendek berbasis Video, sehingga bisa
disimpan oleh peserta didik melalui gawai dan (atau) flashdisc, serta peserta didik bisa
mengulas pembelajaran melalui pemutaran kembali media digital diluar jam
pembelajaran Penulisan Hanzi.Media Digital Animasi Kartun dan Film Pendek bisa
dipelajari secara mandiri. Terlepas pengguna Media Digital seorang peserta didik,
ataupun pemula. Efisiensi penggunaan Media Digital Animasi Kartun dan Film Pendek
membantu para pengguna dalam mempelajari sejarah dan proses Penulisan Hanzi.
Adapun kekurangan Media Digital Animasi Kartun dan Film Pendek dalam
pembelajaran Penulisan Hanzi disajikan sebagai berikut: Animasi Kartun dan Film
Pendek berbasis tingkat dasar pembelajaran yang setara dengan tingkat Taman Kanak-
Kanak dan Sekolah Dasar di Tiongkok menyebabkan jumlah vocabulary yang dipelajari
sangat banyak dan membutuhkan waktu yang sedikit lama untuk memahami setiap
vocabulary yang disajikan dalam Animasi Kartun dan Film Pendek yang ditayangkan.
Penyampaian isi Animasi Kartun dan Film Pendek menggunakan 3 jenis bahasa sebagai
subtitle: Bahasa Jepang, Bahasa Mandarin, dan Bahasa Indonesia yang ditampilkan
secara bersamaan, sehingga menyebabkan kebingungan terhadap peserta didik yang
sedang menggunakan media Animai Kartun dan Film Pendek dalam pembelajaran
Penulisan Hanzi.Tidak semua Hanzi terbentuk dari benda dan (atau) bentuk asli dari
Hanzi tersebut, serta metode pendekatan Hanzi dengan benda dan (atau) bentuk asli dari
Hanzi tersebut dalam beberapa vocabullary tidak memiliki keterkaitan yang dekat.
Mengingat bahasa bersifat arbitrer, maka penulis mengalami sedikit kesulitan dalam
menjelaskan asal mula Hanzi dalam beberapa vocabulary kepada peserta didik.Alur cerita
yang diciptakan dalam Animasi Kartun dan Film Pendek memiliki beberapa jeda yang
bertujuan menjelaskan Strokes penulisan Hanzi kepada peserta didik, sehingga beberapa
peserta didik terpecah konsentrasinya dalam menyaksikan Animasi Kartun dan Film
Pendek untuk menulis Strokes penulisan Hanzi yang telah ditayangkan
sebelumnya.Bahasa Mandarin menggunakan lambang bahasa berupa Logo-Syllabaries
dengan setiap vocabullary yang tercipta ada beberapa jenis yang menyerupai benda asli
dan beberapa jenis yang lainnya berdasarkan analogi pencipta bahasa Mandarin
(Arbitrer).Tidak semua peserta didik mempunyai gawai dan (atau) flashdisc, sehingga
memungkinkan beberapa diantara peserta didik tidak bisa mengulas lebih mendalam
terkait pembelajaran penulisan menggunakan Media Digital Animasi Kartun dan Film
Pendek secara mandiri.Berdasarkan riset CNN Indonesia (2014), Bahasa Mandarin
menduduki peringkat pertama di dunia sebagai bahasa yang tersulit untuk dipelajari.
Tidak menutup kemungkinan penggunaan Media Digital Animasi Kartun dan Film
Pendek secara mandiri dan tanpa bimbingan guru dan (atau) dosen bisa mengakibatkan
kesalahpahaman dalam memaknai sejarah dan proses pembelajaran Penulisan Hanzi.

EVALUASI MEDIA DIGITAL ANIMASI KARTUN DAN FILM PENDEK


DALAM PEMBELAJARAN PENULISAN HANZI.

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

Berdasarkan hasil pembelajaran Penulisan Hanzi menggunakan Media Digital


Animasi Kartun dan Film Pendek, telah didapatakan hasil Evaluasi pembelajaran dengan
rincian sebagai berikut: Dalam proses pembelajarn Penulisan Hanzi, Penulis melibatkan
salah satu kelas di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) sebagai subjek dari
pembelajaran dengan jumlah peserta didik sebanyak 30 siswa. Adapun evaluasi Media
Digital Animasi Kartun dan Film Pendek dalam pembelajaran Penulisan Hanzi disajikan
dalam rincian berikut: 83,3% Peserta Didik (25 Siswa) mampu mengaplikasikan materi
pembelajaran Penulisan Hanzi dengan menggunakan Media Digital Animasi Kartun dan
Film Pendek.10% Peserta Didik (3 Siswa) belum sepenuhnya mampu mengaplikasikan
materi pembelajaran Penulisan Hanzi dengan menggunakan Media Digital Animasi
Kartun dan Film Pendek. Dan 6,7% Peserta Didik (2 Siswa) tidak mampu
mengaplikasikan materi pembelajaran Penulisan Hanzi dengan menggunakan Media
Digital Animasi Kartun dan Film Pendek.

PENUTUP
Konsep animasi kartun dan film pendek yang akan diterapkan dalam
pembelajaran penulisan Hanzi yaitu berupa media digital yang diaplikasikan dalam
penayangan. Media digital animasi kartun dan film pendek adalah proses pembelajaran
yang menggunakan gambar dan tayangan berupa animasi kartun dan film pendek sebagai
perantara sumber pembelajaran dengan penerimaan pesan langsung menciptakan
rangsangan pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik untuk memahami suatu materi.
Komunikasi antara guru sebagai pendidik dan siswa – siswi sebagai peserta didik dapat
tercipta melalui media pembelajaran yang efektif, efisien, bervariatif, serta menciptakan
konsep pemahaman secara cepat yang langsung dapat diterima oleh peserta didik.
Penerapan media digital animasi kartun dan film pendek dalam pembelajaran
penulisan Hanzi dibagi dalam tiga kegiatan, yaitu pembuka, inti, dan penutup. Pada
kegiatan pembuka, guru sebagai pendidik mempersiapkan bahan ajar pembelajaran
penulisan Hanzi. Pada kegiatan inti peserta didik mulai memperhatikan animasi kartun
dan film pendek sebagai ice breaking sekaligus pengantar pembelajaran dan guru
mengajak peserta didik untuk merefleksikan pembelajaran pasca penayangan media
digital animasi kartun dan film pendek. Pada kegiatan penutup guru menjalankan
pembelajaran penulisan Hanzi bersama peserta didik dengan menggunakan bahan ajar
dan media digital animasi kartun dan film pendek, serta mengevaluasi kualitas
pembelajaran bersama peserta didik.
Media digital animasi kartun dan film pendek efektif digunakan karena dapat
mengoptimalkan capaian pembelajaran.Selain itu, media tersebut sangat kontekstual
dengan langkah – langkah penulisan Hanzi yang dapat diterapkan kepada peserta didik
sesuai kaidah dan aturan penulisan.Media tersebut layak digunakan dengan beberapan
penyempurnaan, meski masih terdapat kekurangan pada bagian – bagian tertentu.
Penulisan Hanzi adalah salah satu tahapan pembelajaran menulis lambang bahasa
mandarin yang sangat penting untuk dikuasai oleh peserta didik.Tahapan dan langkah
penulisan yang sangat rumit dan bermacam – macam stroke yang digunakan menjadi
kesulitan peserta didik dalam belajar sehingga perlu mencari media pembelajaran supaya
peserta didik dapat menguasai penulisan Hanzi dengan maksimal dan mampu mendukung
ketercapaian tujuan pembelajaran. Salah satu cara menciptakan media pembelajaran yang
dapat diterapkan yaitu media pembelajaran yang bersifat inovatif – variatif, disamping
guru juga perlu mempersiapkan metode strategi dan bahan ajar yang tepat. Banyak media
pembelajaran penulisan Hanzi yang dapat dipersiapkan oleh guru, salah satunya yaitu

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang
Animasi Kartun dan Film Pendek sebagai Media Digital Pembelajaran Penulisan
Hanzi; (I) Moch. Mansyur Maulana Idris; (II) Ariva Luciandika, S.Pd., M.Pd.

media digital animasi kartun dan film pendek yang merupakan media digital inovatif –
variatif yang dapat diterapkan dalam pembelajaran penulisan Hanzi.

DAFTAR RUJUKAN
Meimeng, Mu (目美夢), 2013. 漢字筆順教育課對像開嘴. Wulai, Taiwan.
Mozhuai, Feng (风茉拽), 2015. 中国与日本与韩国汉字语言符号历史对应. Shanghai,
China.
Xiguui, Li (李曦龜), 2007. 中國的漢字筆順歷史. Taipei, Taiwan.
Pengli, Chen ( 陈 彭 莉 ) 1997. 中 国 汉 字 国 际 间 教 育 科 的 对 应 . Inner Mongolia
University, China.
Windryantho, Adjie Satriyo. 2015:56. Analogi Hanzi dengan Benda Sekitar. Depok, Jawa
Barat.
Poedjangga, Rahmawati Soetjee. 2009:102. Pengantar Hanzi sebagai Lambang Bahasa
Nasional Bahasa Mandarin. Jakarta
Bhayangkara, Chen Wei Djatee, 2016 :11. Bahasa Mandarin dengan Kearifan Budaya
dan Tradisi Masyarakat China. Surabaya.
Koesjanto, Huang Lianzi Koentjoro. 2006:203. Implementasi Aksara Hanzi sebagai
Pengaplikasian Aturan Lambang Bahasa Logo Sillabaris. Surabaya.
Patricya, Cindyanthy Putri Ajeng. 2017:137. Efektivitas Penulisan Hanzi dan Guratan
dalam Perspektif Mahasiswa Sastra Cina Universitas Brawijaya. Universitas
Brawijaya, Malang.

Bahasa Indonesia Keilmuan (UNIV6009); Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin,


Departemen Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

You might also like