You are on page 1of 3

Closer to God

“Yakobus 4:8”
Film “Arah pulang ; Serendipity”
Ajukan pertanyaan ke adik-adik
1. apa yang kalian rasakan setelah menonton film singkat tadi?
2. apa pesan yang kalian dapat?
Sebelum lanjut kepada perenungan kita lebih dalam, ada beberapa hal di film ini yang
menurut saya sgt relate dengan kehidupan orang Kristen di jaman sekarang. Ada begitu
banyak kekosongan, orang-orang mulai kehilangan arah akan hidupnya. Manusia mudah
trauma setelah melewati fase paling menyakitkan dalam hidup seperti yg kita sama-sama
lihat dari film tadi.
Siapa yang juga pernah menjadi aurora? Larut dalam kesepian yang dia sendiri tidak sadari
sudah membuat dia candu. Takut mencari pertolongan sama orang-orang? Di film tadi kita
bisa liat Aurora mengalami kekosongan dalam hidupnya setelah ditinggal papanya, dia
kehilangan arah dan mengisi hari-harinya tanpa gairah. Hatinya jadi dingin, dia mulai
mencari aktivitas2 lain yang bisa membuat dia lupa akan rasa sakitnya itu. Sampai ke scene
dimana kknya, si Bima datang kerumah untuk jenguk dia. Awalnya dia keliatan baik baik saja
tapi waktu kknya bima nawarin buat panggil bibinya bantu beres-beres rumah, reaksi aurora
jadi berubah. dia menolak dan juga langsung keluar dari rumah. Dia marah, dia bingung,
gatau harus berbuat apa. Lalu aurora plg kermh dan ngeliat tiba-tiba rumah udah rapi.
Emosinya masih marah, trus ke scene dia jatuh setelah keluar dri kamar. Ketika itu, kknya
langsung kasitau aurora, “kalau kamu sakit, bilang. Jgn dipendam sendiri. Gapapa kok, cari
kekuatan diluar diri sendiri. Kamu ga harus menghadapi semuanya sendirian ” jedar,
pecahlah tangisnya.
Disitulah aurora sadar kalau selama ini, dia sudah terlalu lama memendam perasaan
kehilangannya sendiri, sampai dia lupa bahwa ia tidak sendiri. Nah lalu apa yang bisa kita
petik dari film ini?
Tuhan tetap mau menghampiri kita, tanpa melihat kita itu suci atau nggak. Manusia itu gini
teman-teman. Kita ini udah berdosa, udah jelas-jelas lemah, masih aja berpikir kalau kita
bisa menyelamatkan diri sendiri, sampai Tuhan Yesus sendiri yg inisiatif turun ke dunia.
Inisiatif itu apa? Kemauannya sendiri. Bukan diminta, kita ga minta loh. Manusia tu egonya
besar, jadi takut untuk terlihat lemah didepan orang-orang. Yang suka bergantung akan diri
sendiri, akan sering bergelut sm pikirannya karena merasa dia selalu bisa sendiri. Manusia
suka mendengar apa yang ada didalam pikirannya, sampai sampai hilang arah. Tetapi
selemah apapun kita, Tuhan itu tetap akan berada disisi kita, kapanpun. Kitanya aja yg suka
ga sadar. Terus bagaimana kita bisa sadar? Mendekat ke Tuhan (buka Yak 4:8)
Mendekat kepada Tuhan (Yak 4:8)
Ada banyak orang yang mengalami pasang surut hubungan dengan Tuhan. Ada yang
terburu-buru memutuskan hubungan dengan Tuhan karena terlalu cepat merasa
dikecewakan, ada yang merasa jenuh dan bosan untuk berdoa dan membaca firman Tuhan,
dan mulai semakin jarang melakukannya. Ada yang masih tetap membaca alkitab, tapi
sebenarnya sudah kehilangan gairah atau tidak lagi merasa mendapatkan apa-apa dari apa
yang ia baca. Hubungan menjadi dingin, tidak ada keintiman dan kedekatan sama sekali,
yang ada hanyalah kebiasaan. Dalam banyak hal, biasanya itu terjadi karena mereka belum
mengenal pribadi Tuhan secara dekat, sehingga dengan mudah terjebak kepada segala
sesuatu yang sifatnya hanya kewajiban atau keharusan tanpa mendasarkan segala sesuatu
dengan kerinduan untuk mengenal Tuhan lebih jauh lagi, berhubungan erat dan karib
denganNya.
Kita tidak bisa mencintai seseorang dengan sepenuh hati, dengan tulus tanpa mengenal
siapa mereka dengan baik terlebih dahulu. Dengan Tuhan pun sama. Tanpa didasari
pengenalan yang mendalam, kita akan mudah turun naik dalam hubungan kita dengan
Tuhan. Ada kalanya Tuhan terasa dekat, tapi ada pula kalanya Tuhan terasa jauh. Apakah
Tuhan memang suka datang dan pergi dari hidup kita? Apakah Dia pada waktu-waktu
tertentu terlalu sibuk sehingga jauh, dan pada saat lain ketika sedang santai baru mau dekat
dengan kita? Adakah Tuhan berlaku seperti itu? Tentu tidak. Tuhan selalu dekat dengan kita.
Dia menginginkan sebuah hubungan yang erat atau karib terbangun antara diriNya dengan
kita. Dia sudah berjanji tidak akan pernah meninggalkan kita, dan Tuhan selalu setia dengan
janjinya. Jika dalam lembah kekelaman sekalipun Tuhan tidak meninggalkan kita, bagaimana
mungkin Tuhan berniat jauh dari kita?

Yakobus paham itu, dan ia mengatakan "Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat
kepadamu." (Yakobus 4:8a). Daud sudah membuktikan itu jauh sebelum masa Yakobus. Kita
bisa melihat bagaimana kedekatan atau keintiman yang terbangun antara Daud dengan
Tuhan hampir disepanjang kitab Mazmur. Begitu harmonis, begitu dekat, begitu nyata,
begitu indah. Lihatlah bagaimana Daud menggambarkan kedekatannya dengan
Tuhan. "Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan
Engkau." (Mazmur 63:3). Bagi Daud, kasih setia Tuhan lebih besar dari hidup itu
sendiri. God's love is larger than life. And that's a fact. Jika anda mencintai seseorang dengan
begitu besar, anda akan rela mengorbankan nyawa anda sekalipun demi dia. Tuhan pun
mengasihi anda sebesar itu. Dia sudah mengambil langkah terlebih dahulu dengan hadirnya
Yesus menggantikan kita di atas kayu salib agar kita tidak binasa melainkan beroleh hidup
yang kekal.

Jadi jika Tuhan mau menganggap kita sepenting itu dan ingin agar kita bisa dekat
denganNya, apa yang bisa kita lakukan agar itu bisa tercapai? Untuk itu diperlukan usaha kita
terlebih dahulu agar mengenal pribadi Tuhan, dan bagaimana besar kasihNya terhadap kita.
Ketika kita berusaha dengan serius untuk itu, seiring perjalanan waktu pun kita akan
semakin dalam mengenalNya, dan dengan demikian mengasihiNya. Kesimpulannya, tanpa
mengenal Tuhan, akan sulit bagi kita untuk bisa membangun keintiman yang langgeng untuk
waktu yang lama. Kabar baiknya, Tuhan selalu siap untuk dekat dengan kita, Tuhan bahkan
rindu untuk itu. Jika kita mendekat kepadaNya, maka Dia pun akan  terasa dekat kepada kita.
Kita bisa merasakan secara nyata keberadaanNya dalam hidup kita, kita bisa mengalami
Tuhan dan segala yang terbaik yang Dia ingin berikan kepada kita.

Pengenalan yang mendalam akan Tuhan bisa kita peroleh dengan ketekunan membaca dan
merenungkan firman Tuhan. Ada begitu banyak ayat yang menggambarkan pribadi Allah
ditulis jelas disana, bagaimana kepedulian dan bentuk kasihNya kepada manusia yang
diciptakan secara sangat istimewa sesuai gambar dan rupaNya sendiri. Lihat ayat ini: "Dalam
kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya,
sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya, supaya terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia, yang
dikaruniakan-Nya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihi-Nya." (Efesus 1:5-6). Melalui Yesus,
Dia sudah menentukan dan mengangkat kita sebagai anak-anakNya sendiri. That's His
intention from the beginning. Kehadiran Kristus adalah bukti nyata betapa Tuhan sangat
mengasihi kita. Kita bisa melihat pula sejauh mana Daud mengenal Tuhan yang Maha
Mengetahui dalam Mazmur 139. Oleh karena itulah kita perlu pula melatih diri untuk
membangun hubungan yang penuh kejujuran. Tidak ada gunanya berpura-pura di hadapan
Tuhan, karena Dia itu Maha Tahu. Karenanya mendekatlah pada Tuhan, berikan diri anda
sepenuhnya, akui semuanya, maka Tuhan pun akan  terasa sangat dekat, sehingga anda akan
mengenalNya terus lebih dekat dari sebelumnya. Itulah yang diingatkan oleh Yakobus dalam
ayat bacaan kita hari ini.

Membangun sebuah hubungan membutuhkan proses dan usaha. Itu tidak bisa tumbuh
dengan tiba-tiba. Ada waktu yang harus diisi dengan usaha serius agar kedekatan dalam
hubungan bisa terbangun dengan baik. Karena itu mulailah hari ini. Kenali siapa Tuhan yang
kita sembah, seperti apa pribadiNya dan bagaimana besar kasihNya kepada kita. Semakin
dalam anda mengenalNya, semakin besar pula anda mengasihiNya. Hubungan yang
didasarkan kepada pengenalan mendalam tidak akan gampang dihancurkan. Tuhan menanti
anda saat ini untuk mendekat kepadaNya. Jika kedekatan dengan sesama manusia saja
sudah membawa begitu banyak kebaikan, bayangkan bagaimana luar biasanya jika kita dekat
dengan Tuhan. Dia siap membukakan banyak hal yang tidak pernah terpikirkan, bahkan
rahasia-rahasia kehidupan yang belum kita ketahui sekalipun siap Dia singkapkan bagi kita
yang mengasihiNya dengan sepenuh hati.
Kesimpulan sharing kita hari ini adalah :
Kenalilah Tuhan terlebih dahulu dengan baik, mari membangun hubungan denganNya di
atas dasar yang kokoh agar hubungan yang kita miliki bukan saja bisa bertahan tetapi harus
terus meningkat seiring waktu dan kekosongan yang kita alami sebelumnya terisi penuh
dengan kasih dari Allah yang unlimited.
Ayat firtu penutup :
Yesaya 55:6

Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!

You might also like