Professional Documents
Culture Documents
Bilangan Prima Akar Kuadrat
Bilangan Prima Akar Kuadrat
KELAS : 6
TUGAS PORTOFOLIO
1. Bilangan Prima
prima adalah bilangan yang hanya dapat dibagi oleh dua bilangan yaitu bilangan 1 dan
dirinya sendiri, tanpa bisa dibagi oleh bilangan lain.Yang termasuk bilangan prima adalah
bilangan bulat di atas 1, karena 1 bukanlah bilangan prima. 1 bukalah bilangan prima karena
hanya terdiri dari satu faktor (hanya bisa dibagi oleh satu) yaitu dirinya sendiri.Angka 2
merupakan satu-satunya bilangan genap yang merupakan bilangan prima. Karena 2 memiliki
dua faktor yaitu 2 bisa dibagi oleh satu dan habis dibagi oleh 2.Sedangkan semua kelipatan 2
juga bilangan genap lainnya bukanlah bilangan prima. Misalnya 4 bukan bilangan prima
karena memiliki 3 faktor yaitu bisa dibagi 1, 2, dan juga 4.
ada 25 bilangan prima dari deretan angka 1 sampai dengan 100. Bilangan prima tersebut
adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, 43, 47, 53, 59, 61, 71, 73, 79, 83, 89, dan
97.
Mengapa 7 adalah bilangan prima? Angka 7 merupakan bilangan prima karena hanya
memiliki 2 pembagi yaitu 1 dan 7.
1 yaitu 7: 1 = 7
7 yaitu 7: 7 = 1
Tidak ada angka lain yang dapat dibagi lagi supaya hasilnya 7.
Apakah 15 adalah bilangan prima? Angka 15 bukan termasuk karena memiliki lebih dari 2
faktor pembagi yaitu 1, 3, 5, 15
1 karena 15: 1 = 15
3 karena 15: 3 = 5
5 karena 15: 5 = 3
15 karena 15:15 = 1
1. Mana bilangan di bawah ini yang hanya memiliki dua faktor positif?
a. 60
b. 162
c. 233
d. 300
Pembahasan:
Faktor dari 300 = 1, 2, 3, 4, 5, 6, 12, 15, 20, 25, 50, 60, 75, 100, 150, dan 300
a. 2
b. 4
c. 20
d. 28
Pembahasan:
2. Akar Kuadrat
Akar kuadrat atau akar pangkat 2 adalah kebalikan dari operasi pangkat 2 atau invers pangkat
2 suatu bilangan. Nilai akar pangkat 2 suatu bilangan x adalah y dimana berlaku x = y²,
dengan x dan y bilangan real. Sehingga dapat ditulis √x = y dan dibaca "akar kuadrat dari x
sama dengan y".
Memahami Perpangkatan 2
1² = 1 × 1 = 1 √1 = 1
2² = 2 × 2 = 4 √4 = 2
3² = 3 × 3 = 9 √9 = 3
4² = 4 × 4 = 16 √16 = 4
5² = 5 × 5 = 25 √25 = 5
6² = 6 × 6 = 36 √36 = 6
7² = 7 × 7 = 49 √49 = 7
8² = 8 × 8 = 64 √64 = 8
9² = 9 ×9 = 81 √81 = 9
Proses pengurangan
Menurunkan ekstraksi selanjutnya
Mencari pasangan perkalian dari 2x nilai akar ekstraksi
Contoh soal
Soal No.1
42² = ...
A 42 x 2
B. 42 x 42
C. 42 x 2 x 4
D. 42 + 42
PEMBAHASAN:
Bilangan pangkat dua dapat dihitung dengan melakukan perkalian berulang dari bilangan
tersebut.
42² = 42 * 42
Jawaban B
Soal No.2
A. 20
B. 12
C. 24
D. 30
PEMBAHASAN:
5² - 3²+ 2² = (5 * 5) - (3 * 3) + (2 * 2) =25-9+4
= 16+ 4
= 20
Jawaban A
Soal no 3
A. 32
B. 8
C. 544
D. 256
PEMBAHASAN:
Jawaban D
3. Akar Pangkat 3
Akar pangkat tiga dari bilangan adalah nilai yang jika dikalikan dengan dirinya sendiri tiga
atau tiga kali menghasilkan nilai aslinya. Setiap kali suatu bilangan (x) dikalikan tiga kali,
maka bilangan yang dihasilkan disebut pangkat tiga dari bilangan tersebut.Akar pangkat tiga
dilambangkan dengan merupakan kebalikan dari pangkat tiga Bentuk umum akar pangkat
tiga dapat ditulis sebagai berikut:
³√a = b atau a = b³
23 8
33 27
43 64
53 125
63 216
73 343
83 512
93 729
103 1.000
Jawab : C
Jawab : A
Jawab : B
Jawab : C
Jawab : A
Jawab : D
Hubungan antar satuan waktu detik, menit, dan jam menggunakan basis 60. 1 jam = 60 menit,
1 menit = 60 detik.
Satuan waktu biasanya digunakan untuk menandai suatu kegiatan. Misalnya hari kelahiran
biasanya menggunakan satuan waktu. Wawan dilahirkan pada Tanggal 17 September 2000.
Tanggal 17 adalah hari, September adalah bulan, dan 2000 adalah tahun kelahiran Wawan.
Ketika kita belajar di sekolah juga dibatasi oleh waktu, pagi hari kita masuk sekolah pukul
07.00 dan selesai pada pukul 12.10. Berikut ini beberapa contoh soal yang melibatkan
hubungan antar satuan waktu yang sering kitatemui dalam kehidupan sehari-hari.
Pembahasan :
Waktu istirahat 2 x 15 menit = 30 menit
Pelajaran selesai=12.15
Pelajaran mulai =07.00
Waktu belajar =05.15 -->15-30 tidak cukup pinjam 1 jam menjadi 60 + 15=75
Waktu belajar =04.75
Waktu istirahat =00.30 _
Contoh Soal 2:
Dalam perlombaan lari Riski mencatat waktu 29 menit 48 detik, Agus mencatat waktu 31
menit 18 dtik. Selisih waktu tempuh Riski dan Agus adalah….
Pembahasan :
11 detik - 48 detik kurang pinjam 1 menit (60 detik) menjadi 71 detik
Agus = 30 menit 71 detik
Riski =29 menit 48 detik -
Contoh Soal 3 :
Rani belajar matematika selama 2 jam 30 menit dan dilanjutkan dengan belajar IPA 80 menit.
Jika rani mulai belajar pukul 06.30. Ia akan selesai belajar IPA pukul…..
Pembahasan :
Belajar matematika =2 jam 30 menit
Belajar IPA 80 menit=1 jam 20 menit
Waktu belajar =3 jam 50 menit
Mulai belajar = 06.30
Waktu belajar = 03.50+-->80 menit = 1 jam 20 menit
Jika turun satu satuan maka satuan dikalikan 10, dan jika naik 1 satuan satuan dibagi
dengan 10.
Contoh Soal 1 :
Untuk perbaikan saluran air minum telah disediakan pipa paralon sepanjang 16 m, karena
persedian masih kurang, ditambah lagi 8 dm dan 7 cm. Berapakah panjang seluruh paralon
yang dipasang ?(m)
Pembahasan :
Satuan yang diminta adalah meter, ubah semua satuan menjadi m
8 dm naik ke meter (1 kali) berarti : 10, 8 : 10 = 0,8 m
7 cm naik ke meter (2 kali ) berarti : 100, 7 : 100 = 0,07
16 m + 8 dm + 7 cm= 16 m + 0,8 m + 0,07 m = 16,87 m
Jadi panjang seluruh paralon = 16,87 m
Contoh Soal 2 :
Tiga gulungan kabel masing-masing memiliki panjang 46 hm, 10.300 m, dan 510 dam.
Panjang ketiga gulungan kabel tersebut adalah….(km)
Pembahasan :
Ubah sema satuan menjadi km
46 hm + 10.300 m + 510 dam
46 hm naik ke km (1 kali) berarti : 10, 46 hm : 10 = 4,6 km
10.300 m naik ke km (3 kali) berarti : 1.000, 10.300 : 1.000 = 10,3 km
510 dam naik ke km (2 kali) berarti : 100, 510 : 100 = 5,10
46 hm + 10.300 m + 510 dam = 4,6 km + 10,3 km + 5,10 km = 20 km
Jadi panjang ketiga gulungan kabel = 20 km
Contoh Soal 3 :
Untuk membuat pagar rumah Dika diperlukan 20 potongan besi sepanjang 12 dm lebih 5 cm
dan 2 potongan besi sepanjang 3 m. Panjang seluruh potongan besi yang digunakan untuk
membuat pagar rumah Dika adalah….m
Pembahasan :
Ubah semua satuan ke meter
12 dm + 5 cm = 120cm + 5 cm = 125cm = 1,25 m
20 x 1,25 m = 25m
2x3m=6m
Panjang seluruh besi = 25 m + 6 m = 31 m
Jadi panjang besi yang dibutuhkan untuk membuat pagar rumah Dika adalah 31 m
Satuan waktu dalam debit air dinyatakan dalam jam, menit, atau detik, sementara untuk
volume dinyatakan dalam satuan volume.” Nantinya, satuan debit adalah satuan volume per
satuan waktu, seperti m3 /detik, m3 /jam, liter/detik, ml/detik.
Satuan Volume Berbeda Mengubah satuan debit dengan satuan volume yang berbeda tetapi
menggunakan satuan waktu yang masih sama.
Contoh 1:
25.000 cm3/menit = … dm3/menit
Pembahasan 1:
25.000 cm3/menit = … dm3/menit
= (25.000 : 1.000) dm3/menit
= 25 dm3/menit
Penjelasan: Satuan volume cm3 menjadi dm3 bergerak ke depan, sehingga dibagi 1.000.
Contoh 2:
17 cm3/menit = … mm3/menit
Pembahasan 2:
17 cm3/menit = … mm3/menit
= (17 x 1.000) mm3/menit
= 17.000 mm3/menit
Contoh 1:
144 m3/jam = … liter/detik
Pembahasan 1:
144 m3/jam = … liter/detik
= (144 x 1.000) liter / 3.600 detik
= 144.000 liter / 3.600 detik
= 40 liter/detik
Contoh 2:
15.000 cm3/menit = … liter/jam
Pembahasan 2:
15.000 cm3/menit = … liter/jam
= (15.000 : 1.000) liter / 160 jam
= 15 liter / 160 jam
= 15 liter x 601 jam
= 900 liter/jam
Satuan Debit
Dalam waktu 1 menit, ember tersebut terisi 6 liter air.
Artinya, debit air yang mengalir dari keran itu adalah 6 liter/menit, ditulis 6 l/menit.
Satuan debit biasanya digunakan untuk menentukan volume air yang mengalir dalam suatu
satuan waktu. Hubungan Antar Satuan Debit
Satuan debit yang sering digunakan adalah l/detik dan m3/detik. Kamu telah mengetahui
bahwa 1 l = 1 dm3 = 1/1.000 m3.
Caranya dengan mengalikan kedua ruas pada persamaan tersebut dengan 1.000.
1 l/detik × 1.000 = 1/1.000 m3 /detik × 1.000
1.000 l/detik = 1.000/1.000 m3/detik
1.000 l/detik = 1 m3/detik
Satuan berat merupakan standar atau ukuran dasar yang digunakan untuk menyatakan berat
dari suatu benda, misalnya buah ini beratnya 1 kg.
Satuan berat yang sering kita gunakan sehari hari adalah ons, kwintal, ton, kilogram, gram,
pound, dan lbs.
Tangga Satuan Berat dan Konversinya
Dari penjelasan macam sebelumnya macam satuan berat yang sering kita gunakan adalah
ons, kwintal, ton, kilogram, gram, pound, dan lbs. Dimana
1 ons = 100 gram = 1/10 kg
1 kwintal = 100 kg
1ton = 1000kg
1 pon = 2,20462 kg
1 gram = 1/1000 kg
1 pon = 1 pon
Selain satuan berat diatas, masih ada beberapa satuan berat yang digunakan diantaranya
1 kg = 10 ons
1 ons = 1000 gram
1 hg = 1 ons
1 pon = 5 ons
1ton = 1000kg
1 ton = 10 kwintal
Lalu, untuk memudahkan dalam menghafal satuan berat, perhatikan tangga satuan berat
berikut ini
Keterangan
kg = kg
hg = hektogram (on)
dag = dekagram
g = gram
dg = desain
cm = centigram
mm = miligram
menurut tangga satuan berat diatas, akan lebih mudah mengkonversikan satuan berat,
perhatikan beberapa contoh berikut ini.
1000g = 1kg
500 dg = 5 hari
Contoh Soal
Satuan ukuran kuantitas biasa digunakan untuk menyatakan banyaknya jumlah dari suatu
benda atau barang.Satuan ukuran jumlah yang paling umum digunakan atau ditemui dalam
kehidupan sehari-hari, diantaranya:
1 lusin = 12 buah
1 gross = 144 buah = 12 Lusin
1 kodi = 20 buah
1 rim = 500 lembar
Contoh soal
1. Herman mempunyai 15 kotak paku. Jika setiap kotak berisi 2 lusin paku, maka berapakah
jumlah keseluruhan paku yang dimiliki Herman?
Jawab:
Diketahui setiap kotak berisi 2 lusin paku = 12 x 2 = 24 paku
Herman memiliki 15 kotak paku, maka jumlah keseluruhan paku yaitu:
2. Dalam sebuah kardus terdapat 10 gross pena. Maka ada berapa lusin pena di dalam kardus
tersebut?
Jawab:
Diketahui 1 gross = 12 lusin, maka:
3. Tedi membeli 15 kardus kertas. Setiap kardus kertas berisi 5 rim kertas. Maka ada berapa
lembar kertas yang dibeli oleh Tedi?
Jawab:
Diketahui 1 rim = 500 lembar, setiap kardus berisi 5 rim kertas = 5 x 500 = 2500 lembar
kertas.
Tedi membeli 15 kardus kertas, maka jumlah kertas yang dimiliki Tedi yaitu:
4. Di dalam lemari tersimpan 12 lusin piring. Ada berapa gross piring di dalam lemari
tersebut?
Jawab:
Diketahui 1 gross = 12 lusin, maka:
Gambar Segitiga
Jarak
Jarak adalah angka yang menunjukkan seberapa jauh suatu benda berubah posisi melalui
lintasan tertentu. Umumnya jarak menggunakan satuan meter atau kilometer.
Kecepatan
Kecepatan adalah besaran yang menunjukkan seberapa cepat benda berpindah. Satuan dari
kecepatan adalah meter/detik atau tergantung dari pertanyaannya.
Waktu Tempuh
Waktu tempuh adalah lamanya waktu yang digunakan untuk menempuh suatu jarak tertentu.
Satuannya adalah detik, menit, jam.
Contoh soal
Dimas mengendarai sepeda motor selama 2 jam 30 menit dengan kecepatan rata-rata 48 km/
jam. Berapa km jarak yang ditempuh Dimas?
Jawaban
Untuk mencari jarak, maka gunakan rumus segitiga ajaib seperti di bawah ini.
Diketahui waktu = 2 jam 30 menit = 2 1/2 = 2,5 jam (waktu harus diubah menjadi jam)
Kecepatan = 48 km/jam
Ditanya jarak?
J=KxW
J = 48 km/jam x 2,5 jam
J = 120 km
Jadi jarak yang ditempuh Dimas adalah 120 km
Menentukan / Mencari Kecepatan
Berikut ini adalah contoh soal mencari kecepatan rata-rata kendaraan beserta cara
menghitungnya menggunakan segitiga ajaib
Contoh soal
Jarak antara kota A ke kota B 90 km. Jarak tersebut dapat ditempuh sebuah mobil selama 1
1/2 jam. Berapa km/jam kecepatan rata-rata mobil tersebut?
Jawaban
Untuk mencari kecepatan rata-rata, maka gunakan rumus segitiga ajaib seperti di bawah ini.
Diketahui jarak = 90 km
Waktu = 1 1/2 jam (1,5 jam)
Ditanyakan kecepatan?
K=J:W
K = 90 km : 1 1/2 (3/2) jam = 90 x 2/3 (pembagian pecahan harus dibalik) atau
K = 90 km : 1,5 jam
K = 60 km/jam
Jadi kecepatan rata-rata = 60 km/jam
Menentukan / Mencari Waktu Tempuh
Berikut ini adalah contoh soal mencari waktu tempuh beserta cara menghitungnya
menggunakan segitiga ajaib.
Contoh soal
Jarak rumah Fani ke rumah Firda 100 km. Jarak tersebut ditempuh oleh Fani dengan sepeda
motor berkecepatan rata-rata 40 km/jam. Berapa jam waktu yang dibutuhkan Fani agar
sampai di rumah Firda?
Jawaban
Untuk mencari waktu tempuh, maka gunakan rumus segitiga ajaib seperti di bawah ini.
W=J:K
W = 100 km : 40 km/jam
W = 2,5 jam
Jadi waktu yang dibutuhkan Fani adalah 2,5 jam
8. Sifat-Sifat Bangun Datar
bangun datar adalah sebuah bidang datar yang memiliki bentuk dua dimensi yang dibatasi
oleh garis lurus atau garis lengkung.
9. Jaring-Jaring Kubus
Jaring-jaring kubus terdiri dari enam buah persegi yang sama dan kongruen, maka untuk
mencari luasnya menggunakan rumus luas jaring-jaring kubus yaitu 6s2 Kubus memiliki enam
bidang datar yang kongruen. Kubus memiliki enam sisi, 12 rusuk, dan delapan titik sudut.
Kubus memiliki delapan sudut dan 12 rusuk. Ada empat rusuk tegak dan delapan rusuk
mendatar.
Unsur-Unsur Kubus
6 sisi berbentuk persegi kongruen. Pada gambar sisi tersebut adalah ABCD, EFGH,
ABFE, DCGH, ADHE, BCGF.
12 rusuk sama panjang, antara lain rusuk tersebut adalah AB, BC. Bila panjang rusuk
= s, maka jumlah panjang rusuk kubus = 12s.
8 titik sudut. Pada gambar rusuk tersebut adalah titik A, B, C, D, E, F, G, dan H.
Pada gambar kubus diatas, diagonal ruangnya adalah AG, BH, CE, dan DF.
Diagonal bidang kubus antara lain AC dan BG kedua diagonal bidang
tersebut berada di sisi ABFE. Diagonal bidang seluruhnya berjumlah 12 buah.
Bidang diagonal kubus sebanyak 6, antara lain ACGE, bidang diagonal ini sisinya:
diagonal bidang AC dan GE serta rusuk AE dan CG
Contoh soal
Pembahasan
Rumus:
Luas Persegi = s × s
Keliling Persegi = 4 × s
Diagonal Persegi =
Keterangan :
L = Luas
K = Keliling
s = Panjang Sisi
Luas Segitiga = ½ × a × t
Keliling Segitiga = a + b + c
Mencari Tinggi = (2 × L) ÷ a
Mencari Panjang Alas = (2 × L) ÷ t
Keterangan :
L = Luas
a = panjang sisi alas
b = panjang sisi b
c = panjang sisi c
t = tinggi
Mencari Sisi B = (K ÷ 2) – a
Mencari Tinggi = L ÷ a
Keterangan :
L = Luas
K = Keliling
a = panjang alas
b = panjang sisi b
t = tinggi
Luas Trapesium = ½ × (a + b) × t
Keliling Trapesium = AB + BC + CD + DA
Mencari Tinggi =
Mencari Sisi Alas (AB) =
CD = K – AB – BC – AD
Mencari Sisi AD = K – CD – BC – AB
Mencari Sisi BC = K – CD – AD – AB
Keterangan :
L = Luas
K = Keliling
a = Panjang Sisi Alas
b = Panjang Sisi B
AB, BC, CD, DA = panjang sisi
Panjang Sisi = K ÷ 4
Luas Lingkaran = π × r²
Keliling Lingkaran = 2 × π × r
Panjang Diameter (d) = 2 × r
Keterangan :
L = Luas
K = Keliling
d = Diagonal
π = phi (3,14 atau 22/7)
1.Unsur-Unsur Kubus
2. Unsur-unsur Balok
1. Kubus
Nama Rumus
V=s×s×s
Volume (V)
V = s³
L=6×s×s
Luas permukaan (L)
L = 6 × s²
2. Balok
Nama Rumus
Luas Permukaan
L = 2 × (p.l + p.t +l.t)
(L)
p = V ÷ l ÷ t
Panjang (p)
Tinggi (t)
Diagonal bidang
atau sisi (ds)
Luas bidang
diagonal (bd)
3. Tabung
Keterangan:
t = tinggi
π = 22/7 untuk jari-jari kelipatan 7 dan 3,14 untuk jari-jari bukan kelipatan 7
Nama Rumus
V = π × r × r × t
Volume (V)
V = π × r² × t
Luas Permukaan
L = 2 × π × r × (r + t)
(L)
Ls = 2 × π × r × t
Luas Selimut (Ls)
Ls = π × d × t
Jari-jari (r)
diketahui Volume
Jari-jari (r)
diketahui Luas
Selimut
Jari-jari (r)
diketahui Luas
Permukaan
Tinggi (t)
diketahui Volume
Tinggi (t)
diketahui Luas
Selimut
Tinggi (t)
diketahui Luas
Permukaan
4.Kerucut
Keterangan:
t = tinggi
r = jari-jari
s = panjang garis pelukis (apotema), merupakan garis yang menghubungkan titik puncak dengan
titik keliling alas kerucut.Nilai s dapat dihitung menggunakan rumus Pythagoras.
π = 22/7 untuk jari-jari (r) kelipatan 7 dan 3,14 untuk jari-jari bukan kelipatan 7
Nama Rumus
Volume (V)
Luas
permukaan
(L)
Luas alas
(La)
Luas selimut
(Ls)
Jari-jari (r)
diketahui V
Jari-jari (r)
diketahui L
Jari-jari (r)
diketahui Ls
Tinggi (t)
diketahui V
5. Limas Segitiga
Keterangan:
V = ⅓ × La × t
Volume (V)
V = ⅓ × (½ × as × ts) × t
Tinggi (t)
Luas ΔI L ΔI = ½ × a Δ1 × t Δ1
6. Limas Segiempat
Nama Rumus
Tinggi t = (3 × V) ÷ L alas
Alas Trapesium
Alas Layang-Layang La = ½ × d1 × d2
7. Bola
π = 22/7 untuk jari-jari kelipatan 7 dan 3,14 untuk jari-jari bukan kelipatan 7
Nama Rumus
Volume (V) V = 4/3 × π × r³
8. Prisma
t = tinggi prisma
La = luas alas
Nama Rumus
L = t × ( a1 + a2 + ... + an) +
(2 × La)
Luas Permukaan
(L)
L = t × (Keliling Alas) + (2 ×
La)
∴ Luas Prisma L = t × ( a1 + a2 + a3 + a4 +
Segi-5 a5) + (2 × La)
∴ Luas Prisma L = t × ( a1 + a2 + a3 + a4 +
Segi-6 a5 + a6) + (2 × La)
Koordinat Cartesius adalah sistem koordinat yang memuat angka-angka tertentu di setiap
bidangnya yang ditulis dalam bentuk (x,y).
Koordinat ini ditemukan oleh seorang ahli Matematika asal Prancis, yaitu Rene Descartes.
Ciri utama koordinat Cartesius adalah adanya dua garis tegak lurus yang saling berpotongan
di suatu titik. Kedua garis tersebut dinamakan sebagai sumbu koordinat.
Terdapat empat daerah pada sistem koordinat ini, yaitu daerah kuadran I, II, III, dan IV.
Berikut ini contohnya.
Daerah kuadran I memiliki nilai absis (x) dan ordinat (y) yang semuanya positif.
Daerah kuadran II memiliki nilai absis (x) yang semuanya negatif dan ordinat (y)
yang semuanya positif.
Daerah kuadran III memiliki nilai absis (x) dan ordinat (y) yang semuanya negatif.
Daerah kuadran IV memiliki nilai absis (x) yang semuanya positif dan ordinat (y)
yang semuanya negatif.
Adapun rumus koordinat Cartesius adalah (x,y), dengan x = nilai absis (sumbu X) dan y =
nilai ordinat (sumbu Y).
Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh diagram Cartesius adalah sebagai berikut.
Pada diagram di atas, terdapat dua titik koordinat yaitu titik A dan titik B.Untuk menuliskan
titik koordinatnya, kamu tentukan dahulu nilai sumbu X dan sumbu Y-nya. Pada diagram di
atas:
titik A =(5,10) karena absisnya berada di skala 5 dan ordinatnya berada di skala 10.
Itu artinya, titik A berada di daerah kuadran I; dan
titikB = (15,-5) karena absisnya berada di skala 15 dan ordinatnya berada di skala -5.
Itu artinya, titik B berada di daerah kuadran IV.
Contoh Soal 1
Sebuah bangun datar dibentuk dari titik koordinat A (-1,3), titik B (1,3), titik C (-2,1), dan
titik D (2,1). Tentukan luas bangun datar tersebut!
Pembahasan:
Pertama, kamu harus menentukan posisi titik koordinat yang disebutkan pada soal.