Professional Documents
Culture Documents
Abstract
After the construction period is completed, dam as one of the water resources infrastructures will enter the
operation and maintenance stage. Dam is operated in order that the benefits that have been planned in the early
stages of the project can be obtained. Meanwhile, maintenance needs to be done and thus the benefits obtained
can continue to be sustainable. In operation, dams are not without risk, while in fact most of the large dams in
Indonesia are categorized as old dams. In order to continue to provide benefits, implementation of operations,
maintenance including monitoring is an important activity and must be carried out properly. The implementation
of good operation, maintenance and monitoring cannot be separated from the adequacy of the number of field
officers. In this paper, an evaluation of the adequacy of the number of officers is carried out on three dams in the
work area of the Bengawan Solo River Basin, namely the Delingan dam, Cengklik dam and the Ketro dam,
which have a lifespan of 98 years, 90 years and 37 years, respectively. The process begins with the collection of
secondary dam data followed by identification of activities for each scope of operation, scope of maintenance
and scope of monitoring including the provision of frequency of implementation. Analysis of duration and
scheduling is carried out to then be compared with the availability of existing staff. The result of the analysis
shows that for the scope of operations and monitoring, the number of existing officers is sufficient, but not for
maintenance activities. To overcome this, it is recommended to be added. This addition is not as a permanent
officer, but in certain maintenance activities carried out by contract workers.
Key words: dam operation, dam maintenance, dam monitoring, adequacy of personnel
Abstrak
Setelah masa konstruksi selesai, bendungan sebagai salah satu prasarana sumber daya air akan masuk pada
tahapan operasi dan pemeliharaan. Bendungan dioperasikan agar manfaat yang telah direncanakan pada tahap
awal proyek dapat diperoleh. Sementara pemeliharaan perlu dilakukan agar manfaat yang didapatkan terus dapat
lestari. Dalam pengoperasiannya bendungan bukan tanpa risiko, sementara secara faktual sebagian besar
bendungan besar di Indonesia dikategorikan bendungan tua. Agar tetap dapat terus memberikan manfaat maka
pelaksanaan operasi, pemeliharaan termasuk di dalamnya pemantauan adalah kegiatan yang penting dan wajib
untuk diselenggarakan dengan baik. Pelaksanaan operasi, pemeliharaan dan pemantauan yang baik tidak lepas
dari kecukupan jumlah petugas lapangan. Pada tulisan ini dilakukan evaluasi kecukupan jumlah petugas pada
tiga bendungan di wilayah kerja Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, yaitu bendungan Delingan,
bendungan Cengklik dan bendungan Ketro yang memiliki umur secara berturut-turut 98 tahun, 90 tahun dan 37
tahun. Proses diawali dengan pengumpulan data sekunder bendungan yang dilanjutkan dengan identifikasi
kegiatan untuk masing-masing lingkup operasi, lingkup pemeliharaan dan lingkup pemantauan termasuk
ketentuan frekuensi pelaksanaannya. Analisis durasi dan penjadwalan dilakukan untuk kemudian dibandingkan
dengan ketersediaan petugas yang ada. Hasil analisis menunjukkan bahwa untuk lingkup kegiatan operasi dan
pemantauan jumlah petugas yang ada telah mencukupi, namun tidak untuk kegiatan pemeliharaan. Untuk
mengatasinya maka disarankan melakukan penambahan. Penambahan ini bukan sebagai petugas tetap, tetapi
pada kegiatan pemeliharaan tertentu dilaksanakan oleh tenaga kontrak.
Kata kunci: operasi bendungan, pemeliharaan bendungan, pemantauan bendungan, kecukupan petugas
63
Andreas F.V. Roy, Theresita Herni Setiawan, dkk / Evaluasi Jumlah Sumber Daya … / Pp. 63-72
Mulai
Studi Literatur
Pengumpulan data
1. Buku referensi dan jurnal,
1. Data teknis bendungan
2. Peraturan perundang-undangan,
2. Data petugas OPP
3. Pedoman OPP bendungan,
3. Survei pelaksanaan tugas OPP
4. Literatur lainnya
Penentuan frekuensi
pelaksanaan tugas OPP
66
Andreas F.V. Roy, Theresita Herni Setiawan, dkk / Evaluasi Jumlah Sumber Daya … / Pp. 63-72
Analisis Kecukupan Petugas untuk 2020, tentang Cipta Kerja Pasal 77 ayat 2(b) bahwa
Kegiatan Operasi dan Kegiatan waktu kerja dalam satu hari adalah tujuh jam dalam
Pemantauan satu hari untuk enam hari kerja. Untuk itu dengan
pengaturan sedemikian rupa, penjadwalan
Setelah analisis durasi dan penetapan dilakukan dengan menjaga total waktu kerja dalam
frekuensi dari setiap lingkup tugas operasi 1 hari tidak melampaui tujuh jam atau 420 menit.
dan pemantauan diselesaikan, selanjutnya Selain itu dengan juga memperhatikan kepraktisan
proses penjadwalan dan perhitungan total pelaksanaan di lapangan, jika elemen-elemen yang
durasi dalam sehari dilakukan. Dalam proses dipantau berada pada satu jalur laluan yang sama
penjadwalan ini perlu juga memperhatikan maka jadwal pelaksanaan ditempatkan pada hari
variasi dari frekuensi yang ada. Paling tidak yang sama dengan tetap mengingat total durasi
terdapat 6 variasi frekuensi mulai dari tiga tidak melampaui 7 jam atau 420 menit. Pengaturan
kali sehari, setiap hari, mingguan, dua semacam ini dapat dilihat pada pemantauan elemen
minggu sekali, satu bulan sekali, hingga tiga lereng hilir dan toe drain. Berdasarkan pengaturan
bulan sekali. Tabel 6 menyajikan contoh hasil penjadwalan tersebut didapatkan total waktu durasi
penjadwalan pada lingkup pemantauan pada terkecil untuk seluruh lingkup kegiatan pemantauan
bendungan Delingan. Pada Tabel 6 juga adalah 79 menit (1,32 jam) sementara terbesar
menampilkan total waktu durasi pada setiap adalah 306 menit (5,1 jam).
harinya dalam satu bulan penuh. Batasan atau Dan pada Gambar 2 dan Gambar 3 berturut-turut
kendala pada pengaturan jadwal ini menunjukkan total durasi minimum, maksimum
sederhana yaitu total durasi waktu dalam satu dan rata-rata untuk ketiga lingkup, yaitu lingkup
hari harus sama atau tidak lebih dari tujuh kegiatan operasi dan lingkup kegiatan pemantauan
jam. Angka tujuh jam didasarkan atas untuk ketiga bendungan.
rujukan Undang-undang Nomor 11 Tahun
67
Andreas F.V. Roy, Theresita Herni Setiawan, dkk / Evaluasi Jumlah Sumber Daya … / Pp. 63-72
Gambar 2 Total Durasi Penjadwalan Kegiatan Operasi Ketiga Bendungan dalam Satu Hari
Gambar 3 Total Durasi Penjadwalan Kegiatan Pemantauan Ketiga Bendungan dalam Satu Hari
Berdasarkan Gambar 2 didapatkan bahwa menit dan 216 menit. Ketiga angka tersebut
maksimum total durasi waktu kerja dalam semuanya di bawah angka 420 menit. Dengan
satu hari untuk penjadwalan kegiatan operasi jumlah personil petugas operasi pada masing-
selama setahun secara berturut-turut dari masing bendungan adalah satu orang petugas maka
bendungan Delingan, bendungan Cengklik jumlah satu orang petugas tersebut telah memadai.
dan bendungan Ketro adalah 299 menit, 290 Kondisi ini serupa untuk evaluasi kecukupan
68
Andreas F.V. Roy, Theresita Herni Setiawan, dkk / Evaluasi Jumlah Sumber Daya … / Pp. 63-72
jumlah petugas pemantauan, dengan jumlah pelaksanaan dan tidak memerlukan waktu lebih dari
petugas pemantauan di masing-masing satu hari kerja. Sementara kegiatan pemeliharaan
bendungan adalah satu orang, jumlah tersebut memiliki volume yang relatif cukup besar sehingga
telah memadai. Hal ini disebabkan total tidak dapat selesai bila dikerjakan dalam satu hari
durasi waktu kerja pemantauan dalam satu kerja.
hari untuk lingkup kegiatan pemantauan
untuk penjadwalan selama setahun Contoh pekerjaan pembersihan sedimen dan
seluruhnya di bawah angka 420 menit. sampah di bendungan Delingan pada beberapa
lokasi seperti saluran drainase, saluran pengeluaran
Analisis Kecukupan Petugas untuk dan kolam olak memiliki volume hingga ratusan
Kegiatan Pemeliharaan kubik. Berdasarkan karakteristik tersebut maka
untuk analisis kegiatan pemeliharaan perlu
Berdasarkan periode pelaksanaannya dilakukan pengumpulan data volume terlebih
kegiatan pemeliharaan dapat dibedakan atas dahulu untuk masing-masing kegiatan. Selanjutnya
pemeliharaan rutin untuk periode dengan berpedoman pada tingkat produktivitas
pelaksanaan kurang atau sama dengan 1 kerja yang diadopsi dari Peraturan Menteri
tahun, pemeliharaan berkala untuk Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Permen
pemeliharaan lebih dari 1 tahun hingga 3 PUPR) Nomor : 28/Prt/M/2016 tentang Analisis
tahun dan pemeliharaan khusus. Berkaitan Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum
dengan tujuan dari tulisan ini maka lingkup dan jumlah padanan petugas pemeliharaan dapat
kajian evaluasi adalah hanya untuk kegiatan diketahui durasi yang diperlukan. Berdasarkan atas
pemeliharaan rutin. Karakteristik kegiatan hitungan nilai durasi dan padanan jumlah
pemeliharaan rutin sendiri berbeda dengan petugasnya maka dapat ditentukan apakah petugas
kegiatan operasi dan kegiatan pemantauan. yang ada saat ini telah memadai atau tidak. Tabel 7
Kegiatan operasi dan pemantauan umumnya menyajikan daftar lingkup kegiatan pemeliharaan
memiliki volume satu satuan sehingga dapat ketiga bendungan, data volume serta ketentuan
selesai dikerjakan dalam satu kali frekuensinya.
69
Andreas F.V. Roy, Theresita Herni Setiawan, dkk / Evaluasi Jumlah Sumber Daya … / Pp. 63-72
Seperti telah diuraikan sebelumnya untuk produktivitas kerja. Sebagai contoh Tabel 8
menentukan analisis durasi pada pekerjaan menyajikan ketentuan koefisien untuk pembabatan
pemeliharaan rutin ini digunakan ketentuan rumput secara semi mekanis dengan kode
koefisien dari Permen PUPR Nomor : P.12.b.2)b)(3) untuk kegiatan pemeliharaan
28/Prt/M/2016 sebagai dasar tingkat “mencabut rumput/pemotongan tanaman liar”.
Tabel 8 Koefisien Produktivitas untuk Aktivitas Pembabadan Rumput Semi Mekanis Kemiringan
Tertentu
P.12.b Pembabadan Rumput
P.12.b.2) Secara semi mekanis
P.12.b.2)b)(3) Daerah dengan kemiringan 1V:2,5 H sampai dengan 1V:1H
No Uraian Kode Satuan Koefisien
1 Pekerja L.01 OH 0,0044
2 Mandor L.04 OH 0,0044
Tabel 9 Perhitungan Durasi Berdasarkan Jumlah Pekerja yang Tersedia untuk Kegiatan Pemeliharaan
Volume Petugas yang tersedia Durasi (hari)
Kegiatan Koefisien
S atuan Keterangan
Pemeliharaan Pekerja *) Delingan Ketro Cengklik Delingan Ketro Cengklik Delingan Ketro Cengklik
M encabut
2 Dilakukan
rumput/pemotongan 0.0044 m 59213.43 30116.1 66945.36 5 4 5 52 33 59
sepanjang tahun
tanaman liar
Dilakukan sebelum
Pembersihan sedimen 3
0.563 m 599.25 229.15 425.85 5 4 5 67 32 48 memasuki musim
dan sampah
hujan
2 Dilakukan pada
Pengecatan besi 0.2 m 214.14 647.12 820.02 3 2 3 14 65 55
musim kemarau
3 Dilakukan pada
Pengecatan tembok 0.042 m 1202.51 476.1 643.3 2 2 2 25 10 14
musim kemarau
Pembersihan dan Dilakukan
0.06 m2 21 21 21 1 1 1 1 1 1
Perawatan Kantor sepanjang tahun
Pelumasan dan
pembersihan pintu air, 0.3 buah 14 5 15 3 2 5 1 1 1 2 minggu sekali
katup, dan lain-lain
*) Angka koefisien diambil dari PerMen PUPR Nomor 28 T ahun 2016
Merujuk pada Tabel 9 pekerjaan menjaga keamanan serta kerapian dari tubuh
pemeliharaan “mencabut/pemotongan bendungan dan area sekitar bendungan perlu diatur
tanaman liar” adalah pekerjaan yang perlu agar siklus pemotongan tidak melebihi 40 hari.
dilakukan terus menerus sepanjang tahun.
Hal ini diakibatkan oleh tingkat pertumbuhan Jika ketentuan 40 hari ini diterapkan maka untuk
dari rumput gajah mini yang dipasang pada bendungan Delingan dan bendungan Cengklik perlu
lereng hilir dan area sekitar bendungan. ditambah petugas yang masing-masing menjadi 7
Menurut Syamsuddin (2016) bahwa petugas dan 8 petugas atau bendungan Delingan
kecepatan tumbuh rumput gajah mini ditambah 2 petugas dan 3 petugas untuk bendungan
mencapai kurang lebih 40 cm dalam kurun Cengklik. Dengan penambahan ini maka waktu
waktu 40 hari. Untuk itu sebaiknya untuk
70
Andreas F.V. Roy, Theresita Herni Setiawan, dkk / Evaluasi Jumlah Sumber Daya … / Pp. 63-72
72