Professional Documents
Culture Documents
Abstrak
Riset ini bertujuan untuk melakukan elaborasi terhadap makna kata jihad dalam Tafsir Al-
Misbah karya M. Quraish Shihab dengan mengambil kajian mendalam terhadap pemaknaan
surah al-Hajj ayat 78. Riset ini berangkat dari adanya tren pemaknaan atas kata jihad yang
sering dimaknai secara sempit oleh sebagian orang terutama bagi golongan yang memiliki
pemahaman radikal yang sering memaknai jihad hanya sebatas perang dengan mengangkat
senjata. Padahal, jihad tidak selalu identik dengan perang dan mengangkat senjata. Riset ini
mendukung pendapat Chirzin bahwa jihad yang dipahami hanya dalam konteks mengangkat
senjata untuk melawan musuh-musuh Islam sangat kontra produktif dengan realitas umat
Islam di Indonesia. Riset ini dilakukan dengan menggunakan analisis teks terhadap Tafsir Al-
Misbah serta karya-karya lain yang mendukung. Riset ini berkesimpulan bahwa M. Qurasih
Shihab ketika menafsirkan surah al-Hajj ayat 78 dalam kitab al-Mishbah tidak hanya
memaknai jihad pada arti kekerasan dan peperangan, tetapi juga jihad nafi dan jihad dengan
kalimat-kalimat yang bisa menyentuh kalbu.
Kata kunci : Konsep Jihad, Surah al-Hajj ayat 78, Tafsir Al-Misbah
Quraish Shihab berada pada lingkungan sosok guru yang inspiratif. Ketika menghadapi
masyarakat yang memuliakan dan mencintai masalah berat seringkali Quraish ditemui oleh
Al-Qur’an. Ia sering mengikuti pengajian Al- gurunya dalam mimpi.10
Qur’an yang diadakan oleh ayahnya sendiri. Pada tahun 1959, M. Quraish Shihab
Selain menyuruh membaca Al-Qur’an, ayahnya meninggalkan kota Malang dan pergi ke Kairo,
juga menguraikan kisah-kisah dalam Al- Mesir. Di sana beliau melanjutkan pendidikan
Qur’an. Di sinilah, benih-benih kecintaannya dengan masuk pada kelas II Tsanawiyah al-
kepada Al-Qur’an mulai tumbuh.6 Azhar.11 Pada tahun 1967 ia lulus dari jurusan
M. Quraish Shihab kecil hidup di Tafsir Hadits Fakultas Ushuludin Universitas
daerah yang masyarakatnya plural. Beliau al-Azhar dengan gelar “Lc.” Dua tahun
hidup di antara bermacam-macam kelompok, kemudian ia lulus S-2 bergelar MA dengan
aliran, dan ajaran agama. Dengan demikian, ia tesisnya yang berjudul al-I’ja>z al-Tasyri’ li al-
memang terbiasa hidup di antara perbedaan. Qur’a>n al-Kari>m (Kemukjizatan Al-Qur’an al-
Disamping itu, ia memang diajarkan dan di Karim dari Segi Hukum).
contohkan oleh ayahnya sendiri tentang Setelah sepuluh tahun di Kairo, ia
toleransi. Ayahnya adalah seorang tokoh kembali ke Indonesia dan sejak saat itu
agama, yang sangat dekat dengan semua karirnya dimulai. Ia menjadi Dosen IAIN
kelompok dan aliran, bahkan dengan non- Alaudin Makassar (saat itu bernama Ujung
Muslim.7 Pandang), kemudian menjadi wakil rektor
Setelah pendidikan dasarnya selesai, ia disana mendampingi ayahnya yang pada saat
melanjutkan pendidikan menengah di Malang itu masih menjabat sebagai rektor (1972-1980).
Jawa timur. Di Malang ia nyantri di Pondok Disamping itu, ia juga menjabat sebagai
Pesantren Da>r al-Hadit} al-Falaqiyyah.8 Di Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam
pesantren ini ia belajar selama dua tahun Swasta (Kopertis) wilayah VII Indonesia
(1957-1959). Selama itu ia diasuh oleh Habib Timur. Ia juga ikut sebagai tenaga pembinaan
Abdul Qodir bin Ahmad Bilfaqih dan putranya mental di kalangan Polri untuk Indonesia
Habib Abdullah bin Abdul Qadir Bilfaqih yang Timur.
terkenal sebagai ulama ahli hadits. Bagi M. Tahun 1980 ia kembali ke Mesir untuk
Quraish Shihab, Habib Abdul Qadir9 adalah menempuh program doktor bidang ilmu tafsir
Al-Qur’an di almamaternya, Universitas al-
Suprapto, Ensiklopedi Ulama Nusantara: Riwayat Azhar. Selama dua tahun ia berhasil lulus
hidup, Karya dan Sejarah Perjuangan 157 Ulama
Nusantara, (Jakarta: Galeri Media Indonesia, 2009), dengan disertasinya yang berjudul Naz}m al-
hal. 668. Dura>r li al-Biqa>’i: Tah}qiq wa Dira>sah (Suatu
6
Tim Penyusun, Ensiklopedi Nasional Kajian terhadap Kitap Durar (rangkaian
Indonesia, (Jakarta: Cipta Adi Pustaka, 1990), hal. 1039.
7
Mahbub Junaidi, Rasionalitas Kalam M.
Quraish Shihab: Telaah atas Pemikiran Kalam dalam
Tafsir al-Mishbah, (Kediri: Mahdi Pustaka Bekerja arti keikhlasan dalam menyampaikan ajaran agama.
Sama dengan Qubah, 2011), hal. 25. (Lihat: M. Quraysh Shihab, Logika Agama:
8
Tim Penyusun, Ensiklopedi Nasional Kedudukan Wahyu dan Batas-Batas Akal dalam Islam,
Indonesia, hal. 1039. terj. Ahmad al-Attas, (Jakarta: Lentera Hati, 2005),
9
Habib Abdul Qadir bagi M. Quraish Shihab hal. 21.
10
adalah Mursyd yang sangat berpengaruh. Bahkan ia M. Bibit Suprapto, Ensiklopedi Ulama
mengatakan bahwa dua tahun dalam asuhannya lebih Nusantara, hal. 669.
11
berarti daripada belasan tahun di Mesir. Habib Abdul Tim Penyusun, Ensiklopedi Nasional
Qadir adalah guru yang mengajari M. Quraish Shihab Indonesia, hal. 1039.
berjihad terhadap diri sendiri. Terdapat pula Allah tidak mencabutnya dari kalian sampai
pandangan mengenai jihad yang secara khusus kalian kembali kepada agama kalian” (HR
memaparkan bahwa jihad merupakan Abu Daud).
perlawanan atau berperang melawan kaum
kafir. Ibnu Taimiyah menyatakan ”Tidak
Islam datang membawa berbagai diragukan lagi bahwa jihad dan melawan orang
kebaikan dan menganjurkan kepada para yang menyelisihi para rasul dengan cara
umatnya agar menghiasi diri mereka dengan mengarahkan pedang syariat kepada mereka
kebaikan tersebut, serta memerintahkan serta melaksanakan kewajiban-kewajiban
manusia agar memperjuangkannya hingga disebabkan pernyataan mereka untuk
mengalahkan kebatilan. Bumi merupakan menolong para nabi dan rasul dan untuk
medan perjuangan bagi umat Islam untuk menjadi pelajaran berharga bagi yang
menegakkan ajaran Islam dimanapun dia mengambilnya sehingga dengan demikian
berada.20 Namun, saat ini makna jihad sering orang-orang yang menyimpang menjadi tidak
disalahpahami atau disempitkan maknanya, tertarik lagi, termasuk amalan yang paling
seperti harusnya mengangkat senjata dan utama yang Allah perintahkan kepada kita
menuju medan perang. Padahal jihad juga untuk menjadikannya ibadah mendekatkan diri
memiliki makna yaitu berusaha dengan kepadaNya.
sungguh-sungguh dalam menegakkan ajaran Namun amal kebaikan ini harus
Islam. memenuhi syarat ikhlas dan sesuai dengan
Tidak diragukan lagi bahwa jihad adalah syariat islam. Karena keduanya adalah syarat
amal kebaikan yang Allah syari’atkan dan diterima satu amalan. Di samping juga jihad
menjadi sebab kokoh serta mulianya umat bukanlah perkara mudah bagi jiwa dan
Islam. Sebaliknya (mendapatkan kehinaan) bila memiliki hubungan dengan pertumpahan
mereka meninggalkan jihad di jalan Allah, darah, jiwa dan harta yang menjadi perkara
sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang agung dalam Islam sebagaimana disampaikan
shohih21: Rasulullah dalam sabdanya:
اَّللُ عَلَيْ ِه َو َسله َم
صلهى ه ِول ه ُ ال ََِس ْعَ َعَ ْن ابْ ِن عُ َم َر ق ”Sesungguhnya darah, kehormatan dan
َ اَّلل َ ت َر ُس
harta kalian diharamkan atas kalian
ِ ب الْب َق ِر ور
ضيتُ ْم َ َ َ َ ُْت أَ ْذ ََن ُْ ول إِذَا تَبَايَ ْعتُ ْم ِِبلْعِينَ ِة َوأَ َخذ
ُ يَ ُق (saling menzaliminya) seperti kesucian
اَّللُ َعلَْي ُك ْم ذُالًّ الَ يَ ْن ِزعُهُ َح هَّت َ ِِبل هزْر ِع َوتَ َرْكتُ ْم ا ْْلِ َه
َ اد َسله
ط ه hari ini, pada bulan ini dan di negri kalian
ini sampai kalian menjumpai Robb
تَ ْرِجعُوا إِ ََل ِدينِ ُك ْم kalian, ketahuilah apakah aku telah
”Dari Ibnu Umar beliau berkata: Aku menyampaikan? Mereka menjawab: Ya.
mendengar Rasululloh bersabda, “Apabila Maka beliau pun berkata: Ya Allah
kalian telah berjual beli ‘inah, mengambil persaksikanlah, maka hendaklah orang
ekor sapi dan ridho dengan pertanian serta yang hadir menyampaikan kepada yang
meninggalkan jihad maka Allah akan tidak hadir, karena terkadang yang
menimpakan kalian kerendahan (kehinaan). disampaikan lebih mengerti dari yang
mendengar langsung. Maka janganlah
20
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an, hal. kalian kembali kufur sepeninggalku,
505.
sebagian kalian saling membunuh benar. Sebab bisa jadi yang dianggap jihad
sebagian lainnya” (Muttafaqun ‘Alaihi). syar’i sebenarnya adalah jihad bid’ah.
Dalam konteks nasionalisme, jihad E. Penafsiran Term Jihad Dalam QS. Al-Hajj
merupakan keikhlasan seseorang untuk (22) : 78
berjuang dan berkorban demi kepentingan
هادهِ ُه َو اِ ْجتَبا ُك ْم َوما ِ جاه ُدوا ِِف هللاِ ح َّق ِج
َ
ِ و
َ
bangsa dan negaranya. Keikhlasan tersebut
berasal dari cinta yang melekat pada setiap الدي ِن ِم ْن َحَرٍج ِملَّةَ أَبِي ُك ْم ِ جعل علَي ُكم ِِف
orang. Umat Islam mengenalnya dengan istilah ْ ْ َ َ ََ
ني ِم ْن قَ ْب ُل َوِِف هذا ِِ ِ
h}ubbul wat}an min al ima>n (cinta tanah air
adalah bagian dari iman). Karena itu, landasan
َ إِبْراه َيم ُه َو ََسا ُك ُم الْ ُم ْسلم
nasionalisme dibangun oleh kesadaran sejarah,
َول َشهيداً َعلَْي ُك ْم َوتَ ُكونُوا ُش َهداء
ِ ُ الر ُس َّ لِيَ ُكو َن
cinta tanah air dan cita politik.22
ِ َالزكاةَ واِ ْعت ِ ِ علَى الن
Demikian agungnya perkara jihad ini
menuntut setiap muslim melakukannya untuk
ص ُموا َ َّ الصالةَ َوآتُوا َّ يموا ُ اس فَأَق َ
ِ ِ ِ ِ ِ
menggapai cinta dan keridhoan Allah. Tentu
saja hal ini menuntut pelakunya untuk
ُِبهلل ُه َو َم ْوال ُك ْم فَن ْع َم الْ َم ْوىل َون ْع َم النَّصي
komitmen terhadap ketentuan dan batasan
“Dan berjihadlah pada jalan Allah dengan
syari’at, komitmen terhadap batasan dan
jihad yang sebenar-benarnya. Dia telah
hukum Al Qur’an dan Sunnah Rasul,
memilih kamu dan Dia sekali-kali tidak
merealisasikan target dan tujuan syari’at tanpa
menjadikan untuk kamu dalam agama
meninggalkan satu ketentuan dan batasannya,
sedikit kesempitan pun; agama orang tua
agar selamat dari sikap ekstrim dan berlebihan
kamu Ibrahim. Dia telah menamai kamu
sehingga jihadnya menjadi jihad syar’i di atas
muslimin sejak dahulu dan di dalam ini,
jalan yang lurus dan dia mendapatkan akibat
supaya Rasul menjadi saksi atas kamu dan
dan pahala yang besar di akhirat nanti. Hal itu
supaya kamu menjadi saksi atas segenap
karena ia berjalan di atas cahaya ilahi, petunjuk
manusia, maka laksanakanlah shalat dan
dan ilmu dari Al Qur’an dan sunnah Nabi-Nya.
tunaikanlah zakat dan berpeganglah pada
Oleh karena itu, sudah menjadi
(tali) Allah. Dia Pelindung kamu, maka
kewajiban bagi setiap muslim untuk belajar
Dialah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-
mengenai konsep Islam tentang jihad secara
baik Penolong. ”
benar dan bertanya kepada para ulama pewaris
nabi tentang hal-hal yang belum ia ketahui.
Ada empat tahapan yang dilakukan
Apalagi dalam permasalahan yang sangat
oleh Quraish Shihab pada saat menafsirkan
penting dan berbahaya ini, dan di masa kaum
ayat ini. Dalan empat tahapan ini, beliau
muslimin tidak mengenal syari’atnya dengan
menjelaskan bahwa jihad tidak hanya
identik pada perang dan kekerasan:
1. Tahapan Pertama
22
Afrizal El Adzim Syahputra. "Nasionalisme Beliau menjelaskan terlebih
Nabi Ibrahim Dalam Al Qur’an (Nilai Cinta Tanah dahulu munasabah ayat ini dengan ayat
Air dalam Doa Nabi Ibrahim)." Dinamika Penelitian:
Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan sebelumnya (QS. Al-Hajj: 77).
Vol. 19. No. 1 (2019), hal. 72.
dapat menjadi halangan bagi setiap tanpa disadari olehnya. Kecuali orang-
hamba Allah untuk melaksanakan orang yang dipelihara oleh Allah
berbagai macam ibadah. Beliau dengan karunia-Nya dan ditolong
menyatakan bahwa para hamba Allah dengan rahmat-Nya.25
harus mengerahkan segala
kemampuannya secara totalitas untuk 2. Tahapan Kedua
melakukan jihad ini agar mereka dapat Pada tahapan ini, Quraish Shihab
melaksanakan amal-amal kebajikan menjelaskan makna jihad secara
secara maksimal. etimologi dan terminologi. Beliau
Yusuf al-Qardhawi mengutip mengatakan bahwa Kata “jihad”
pendapat Imam al-Ghazali menjelaskan terambil dari kata “juhd” yang
jihad melawan nafsu yang mengajak mempunyai aneka makna, antara lain:
kepada kejahatan dan menentang upaya, kesungguhan, keletihan,
kebahagiaan manusia dapat dilihat dari kesulitan, penyakit, kegelisahan dan
dua aspek: Pertama, nafsu merupakan lain-lain. Dalam Al-Qur’an, ditemukan
musuh dari dalam diri. Apabila pencuri sekitar empat puluh kali kata jihad,
berasal dari dalam rumah, ia akan lebih dengan berbagai bentuknya. Maknanya
sulit untuk dipantau. Dalam hal ini, bermuara kepada mencurahkan seluruh
seorang penyair mengatakan: Nafsu kemampuan atau menanggung
selalu mengajak diriku ke jalan celaka, pengorbanan. 26
hingga aku merasa sakit dan nyeri. Mujahid adalah orang yang
Bagaimana seharusnya aku mencurahkan seluruh kemampuannya
bertindak,Jika musuh itu menyelinap di dan berkorban dengan nyawa atau
antara tulang rusukku. tenaga, pikiran, emosi dan apa saja
Kedua, nafsu merupakan musuh yang berkaitan dengan diri manusia.
yang dicintai. Jika seseorang mencintai Jihad adalah cara untuk mencapai
musuhnya, bagaimana mungkin ia bisa tujuan. Caranya disesuaikan dengan
melawannya? Imam al-Ghazali berkata: tujuan yang ingin dicapai dan dengan
“Manusia itu buta terhadap aib dari modal yang tersedia. Jihad tidak
orang yang dicintainya. Ia hampir tidak mengenal putus asa, menyerah, bahkan
melihat aibnya tersebut. Sebagaimana kelesuan, tidak pula pamrih.
dikatakan dalam sebuah syair: “Kau Berdasarkan dari penjelasan jihad
tidak akan melihat aib orang yang kau di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
cintai dan kau jadikan saudara. Bahkan jihad menurut Quraish Shihab memiliki
sedikit pun aibnya tidak tampak bila aneka ragam bentuk dilihat dari segi
kau sudah mencintainya.” lawannya. Ada jihad melawan orang-
Dengan demikian, jika seseorang orang kafir, munafik, setan, hawa nafsu,
beranggapan baik terhadap keburukan
25
dan tidak melihat aibnya, padahal sudah Yusuf Qardhawi, Fiqih Jihad: Sebuah Karya
Monumental TerlengkapTentang Jihad Menurut Al-
jelas bahwa hawa nafsu adalah musuh Qur‟an dan Sunnah, tej. Irfan Maulana Hakim, dkk
yang sangat berbahaya, maka ia akan (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2010), hal. 91-92.
26
M. Quraish Shihab, Tafsir al-Misbah, Vol. 9,
menyesal dan mengalami kerusakan
hal. 134.
dan lain sebagainya. Ada Jihad ilmuwan disebabkan karena sering kali kata itu
yang berarti pemanfaatan ilmunya, baru terucapkan pada saat perjuangan
jihad karyawan adalah karyanya yang fisik, sehingga diidentikkan dengan
baik, jihad guru27 adalah pendidikannya perlawanan bersenjata.
yang sempurna, jihad pemimpin adalah Kesalahpahaman itu disuburkan juga
keadilannya, jihad pengusaha adalah oleh terjemahan yang keliru terhadap
kejujurannya, jihad pemangkul senjata ayat-ayat Al-Qur’an yang berbicara
adalah kemerdekaan dan penaklukan tentang jihad dengan anfus. Kata anfus
musuh yang zalim. Segala jihad, apapun sering kali diterjemahkan dengan
bentuknya dan siapa pun lawannya, jiwa.29
harus didasari karena Allah dan tidak Sebenamya banyak arti dari
boleh berhenti sebelum berhasil atau nafs/anfus dalam Al-Qur’an, sekali
kehabisan modal. berarti nyawa di kali lain hati, di kali
Menurut Alwi Shihab (beliau ketiga jenis dan ada pula yang berarti
adalah adik dari Quraish Shihab), jihad totalilas manusia, di mana terpadu jiwa
dibagi menjadi dua kategori. Pertama, raganya. Al-Qur’an
jihad fi sabilillah atau usaha mempersonifikasikan wujud seseorang
bersungguh-sungguh dalam menempuh di hadapan Allah dan masyarakat
jalan Allah, termasuk di dalamnya dengan menggunakan kata nafs. Kalau
pengorbanan harta dan nyawa. Kedua, demikian, tidak meleset jika kata itu
jihad fillah atau usaha bersungguh- dalam konteks jihad dipahami dalam
sungguh dalam rangka menghampiri arti totalitas manusia, sehingga kata
Allah. Jihad ini merupakan upaya untuk nap mencakup nyawa, emosi,
memperdalam aspek spiritual sehingga pengetahuan, tenaga, pikiran, walhasil
terjalin hubungan erat antara seseorang totalitas manusia, bahkan juga waktu
dengan Allah.28 dan tempat, karena manusia tidak dapat
3. Tahapan Ketiga memisahkan diri dari keduanya.
Pada tahapan ini, Quraish Shihab Pengertian ini, dapat diperkuat dengan
menjelaskan tentang kesalahpahaman perintah berjihad pada ayat yang
seseorang dalam memahami makna ditafsirkan ini yang tidak menyebut
jihad. Beliau mengatakan bahwa objek jihad.
terdapat kesalahpahaman tentang Dalam hal ini, Quraish Shihab
pengertian jihad. Hal ini mungkin menjelaskan bahwa salah satu faktor
yang memicu kesalahpahaman
27
Dalam konteks Indonesia, guru disebut juga mengenai term jihad adalah karena term
dengan pendidik. Selain itu, guru juga disebut dengan ini sering diidentikkan dengan perang
“mu'allim” yang artinya orang yang mengajarkan ilmu
kepada orang lain atau pembimbing (orang yang dan mengangkat senjata. Padahal, jihad
membimbing orang lain). Lihat : Afrizal El Adzim dapat diklasifikasi menjadi dua
Syahputra. "Educational Interaction Of Prophet Musa kelompok besar; jihad bersenjata dan
And Khidir In The Perspective Of Al-Quran."
Didaktika Religia Vol. 8. No. 2 (2020), hal. 346. jihad damai. Jihad jenis pertama
28
Alwi Shihab, Islam Inklusif: Menuju Sikap
Terbuka dalam Beragama (Bandung: Mizan, 1999), hal.
284. 29
Shihab, Tafsȋr al-Misbah, Vol. 9, hal. 135.
bersifat temporal dan hanya berbentuk relevan dewasa ini, karena kini
respon terhadap agresi bersenjata. informasi merupakan senjata yang
Ketika agresi atau penyerangan telah sangat ampuh untuk mendapatkan
berakhir, maka seketika itu juga jihad kemenangan sekaligus alat yang begitu
bersenjata berakhir pula. Dengen kuat untuk mendiskreditkan lawan.
demikian dapat dipahami bahwa jihad Sekian banyak tuduhan dan
bersenjata hanya terjadi jika ada kesalahpahaman tentang Islam yang
serangan dari musuh.30 harus dibendung melalui informasi yang
Sedangkan jihad jenis kedua akan benar serta keteladanan yang baik.32
senantiasa berlaku, sehingga bersifat Agaknya dapat dikatakan bahwa
permanen. Diantara contoh jihad damai berjihad dengan Al-Qur’an dalam
adalah usaha seorang muslim dalam pengertian yang penulis kemukakan di
memerangi nafsu yang merupakan atas jauh lebih penting untuk
potensi dalam diri manusia yang dapat dipersiapkan dan dilaksanakan daripada
saja menjerumuskan ke jalan kejahatan. berjihad dengan senjata. Karena setiap
Nafsu adalah musuh yang paling saat kita menghadapi informasi, dan
berbahaya dan tidak pernah muncul, tidak setiap saat kita menghadapi
serta tidak dapat ditangkap oleh panca musuh dengan senjata. Banyak yang
indera. Maka, upaya memeranginya dapat ikut membela dengan senjata —
tanpa kenal henti.31 bahkan boleh jadi — ada non muslim
4. Tahapan Keempat yang bersedia ikut, jika kebetulan lawan
Pada tahapan ini, Quraish Shihab yang menyerang itu adalah lawan
menghubungkan ayat 78 dalam surah politiknya pula. Tetapi berjihad dengan
ini dengan salah satu ayat makiyah, Al-Qur’an hanya dapat dilakukan oleh
yaitu : QS. Al-Furqan (25) : 52 : yang percaya kepada Al-Qur’an
turun ketika Nabi Muhammad saw. kalimat-kalimat yang menyentuh nalar dan
masih berada di Mekah, dalam situasi kalbu.
umat Islam masih sangat lemah, belum
memiliki kekuatan fisik, namun
demikian beliau diperintahkan untuk
Daftar Pustaka
berjihad, dalam arti mencurahkan
Ghofur, Saiful Amin. Profil Para Mufasir Al-
semua kemampuan menghadapi kaum
Qur’an. (Yogyakarta: Pustaka Insani
musyrikin dengan kalimat-kalimat yang
Madani, 2008).
menyentuh nalar dan kalbu, bukan
dengan senjata yang melukai fisik atau
Hfner, Robert W. ICMI dan Perjuangan
mencabut nyawa.
Menuju Kelas Menengah Indonesia
(Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya,
F. Penutup dan Kesimpulan
1995).
Suatu kesalahan yang fatal jika hanya
memhami term jihad dalam arti perang dan
Islam, Dewan Redaksi Ensiklopedia.
tindakan kekerasan, khususnya perang dan
Ensiklopedi Islam Jilid 2 (Jakarta: PT Ichtiar
tindakan kekerasan yang dilancarkan kepada
Baru Van Hoeve).
orang-orang non muslim. Salah satu faktor
yang melatarbelakangi faham ini adalah
Junaidi, Mahbub. Rasionalitas Kalam M.
kesalahan dan kekurangan dalam memahami
Quraish Shihab: Telaah atas Pemikiran
Al-Qur’an dan hadis, khususnya ayat-ayat
Kalam Dalam Tafsȋr al-Mishbâh, (Kediri:
tentang jihad dan perang. Diantara dampak
Mahdi Pustaka Bekerja Sama dengan
dari hal ini adalah munculnya faham radikal
Qubah, 2011).
yang berimplikasi pada terorisme. Karena
itu, pemahaman Al-Qur’an dan hadis yang
Muhammad, Abrar. ICMI dan Harapan Umat,
baik merupakan sesuatu yang urgen bagi
(Jakarta: Yayasan Pendidikan Islam
umat Islam.
Ruhama, 1991).
Dalam surah al-Hajj ayat 78 ini,
Quraish Shihab dalam memaparkan tentang
Qardhawi, Yusuf. Fiqih Jihad: Sebuah Karya
berbagai macam jenis jihad. Pertama, jiha>d
Monumental TerlengkapTentang Jihad
al-nafsi yaitu upaya yang harus dilakukan
Menurut Al-Qur‟an dan Sunnah, tej.
oleh manusia untuk memerangi hawa
Irfan Maulana Hakim, dkk (Bandung: PT
nafsunya agar terhindar dari godaan setan.
Mizan Pustaka, 2010).
Kedua, jihad dalam arti mengerahkan segala
kemampuan agar dapat melakukan berbagai
Shihab, Alwi. Islam Inklusif: Menuju Sikap
macam kebaikan. Ketiga, memberikan
Terbuka dalam Beragama (Bandung:
penjelasan bahwa jihad tidak hanya
Mizan, 1999).
dilakukan dengan perang dan mengangkat
senjata. Keempat, jihad dalam arti
Shihab, Muhammad Quraish. Logika Agama:
mencurahkan semua kemampuan
Kedudukan Wahyu dan Batas-Batas Akal
menghadapi kaum musyrikin dengan