You are on page 1of 81

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI


PERSALINAN DI MASA NEW NORMAL PANDEMI COVID-19
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIKUMANA

SARAH MARIA DEASY KAY


NIM. PO530320119140

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
2022
KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI


PERSALINAN DI MASA NEW NORMAL PANDEMI COVID-19
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIKUMANA

Karya Tulis Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk


Menyelesaikan Program Pendidikan Diplomat III Keperawatan

SARAH MARIA DEASY KAY


NIM. PO530320119140

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORA JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
2022

i
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Gambaran Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan Di Masa


New Normal Pandemi Covid-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Sikumana.

Disusun Oleh:

Sarah Maria Deasy Kay


PO.530320119140

Telah disetujui oleh pembimbing pada tanggal:


Kupang, 20 Juli 2022

Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II

Mariana Oni Betan, S.Kep.,Ns.,MPH Meiyeriance Kapitan, S.Kep., Ns., M.Kep


NIP. 197307101997032003 NIP. 197904302000122002

Mengesahkan Mengetahui
Ketua Jurusan Keperawatan Ketua Prodi D III Keperawatan

Dr. Florentianus Tat, SKp, M.Kes Meiyeriance Kapitan, S.Kep.,Ns., M.Kep


NIP. 196911281993031005 NIP. 197904302000122002

LEMBAR PENGESAHAN

ii
KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI


PERSALINAN DI MASA NEW NORMAL PANDEMI COVID-19
DI WILAYAHKERJA PUSKESMAS SIKUMANA

Disusun Oleh

Sarah Maria Deasy Kay


PO.530320119140

Telah Diujikan Pada Tanggal 01 Agustus 2022


Dewan Penguji

Dr. Ina Debora Ratu Ludji, S.Kp., M.Kes


NIP.196806181990031001

Mengesahkan Mengetahui
Ketua Jurusan Keperawatan Ketua Prodi D III Keperawatan

Dr. Florentianus Tat, SKp, M.Kes Meiyeriance Kapitan, S.Kep.,Ns., M.Kep


NIP. 196911281993031005 NIP. 197904302000122002

PERNYATAAN ORISINALITAS

iii
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Sarah Maria Deasy Kay
Nim : PO530320119140
Program Studi : D-III Keperawatan
Institusi : Jurusan Keperawatan Kemenkes Kupang

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis Ilmiah yang saya tulis ini
adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan
pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulis atau
pikiran saya sendiri.
Apabila kemudian hari terbukti atau dibuktikan Karya Tulis Ilmiah ini hasil
jiplakkan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Kupang 20 Juli 2022


Yang Menyatakan

Sarah Maria Deasy Kay


NIM.PO530320119140

KATA PENGANTAR

iv
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berbagai kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga penulis
dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul Gambaran Kecemasan
Ibu Hamil Dalam Persalinan Di Masa New Normal Pandemi Covid-19 Di
Wilayah Kerja Puskesmasa Sikumana.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan pada Program Studi Diploma III
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kupang.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan karya ilmiah ini banyak
mendapatkan dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak, tidak lepas dari
bantuan tenaga, pikiran dan dukungan moril. Pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Mariana
Oni Betan, S.Kep., Ns., MPH dan Ibu Meiyeriance Kapitan, S.Kep., Ns., M.Kep
selaku pembimbing yang penuh kesabaran dan ketelitian serta dengan segala
totalitas menyumbangkan ide-idenya dengan mengkoreksi, merevisi dan
melengkapi dalam menyusun karya tulis ilmiah. Penulis juga mengucapkan
limpah terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu Dr. Ragu Harming Kristina, SKM.,M.Kes., selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Kemenkes Kupang.
2. Bapak Dr. Florentianus Tat, S.Kp., M.Kes., selaku Ketua Jurusan
Keperawatan Kupang yang telah memberi ijin dan kesempatan bagi
penulis untuk menyelesaikan studi kasus ini.
3. Ibu Meiyeriance Kapitan, S.Kep.,Ns.,M.Kep., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Diploma III Keperawatan.
4. Ibu Dr. Ina Debora Ratu Ludji, S.Kp., M.Kes selaku penguji yang telah
meluangkan waktu untuk menguji dan memberikan masukan demi
penyempurnaan laporan penelitian
5. Ibu Natalia Debi Subani, S.Kep., M.Kes selaku dosen penasehat akademik
yang telah memberikan dukungan dan bimbingan kepada penulis selama
melaksanakan perkuliahan.

v
6. Bapak dan ibu dosen yang telah mendidik dan memberi banyak ilmu
kepada penulis sehingga bisa sampai di tahap ini.
7. Kedua orang tua tercinta papa Obet Nego Kay & mama Sonya Bercie
Porooe yang dengan senantiasa mendoakan dan mendukung penulis.
8. Kedua adik tercinta Alfaris Kay & Gloria Kay yang selalu mendukung,
menghibur dan memberikan semangat kepada penulis.
9. Teman-teman terbaik Rina,Sanri,Marni,Putri,Vivi,Anita, yang selalu
mendukung, menghibur dan memberikan semangat kepada penulis.
10. Teman-teman angkatan XXVII program studi D-III keperawatan poltekkes
kemenkes kupang yang telah memberikan informasi, semangat, dan
dukungan selama ini.
11. Semua pihak yang tidak bisa di sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan studi kasus ini.
Penulis menyadari adanya keterbatasan di dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini besar harapan penulis akan saran dan kritik yang bersifat
membangun. Akhirnya penulis berharap agar karya tulis ilmiah ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca sekalian.

Kupang, Juli 2022


Penulis

vi
ABSTRAK

GAMBARAN KECEMASAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI


PERSALINAN DI MASA PANDEMI COVID-19 DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIKUMANA

Sarah Maria Deasy Kay, Mariana Oni Betan *)


*) Program Studi D-III Keperawatan Poltekes Kemenkes Kupang

i-xiv+78: tabel, gambar, lampiran

Kehamilan merupakan proses alamiah yang dialami wanita usia produktif. Pada
ibu hamil terjadi perubahan psikologis. Masa pandemi Covid-19 menyebabkan
efek psikologis terhadap masyarakat termasuk ibu hamil yang merupakan
kelompok resiko tinggi tertular virus corona. Kecemasan dapat berdampak buruk
terhadap keselamatan ibu dan janin. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi gambaran kecemasan pada ibu hamil di masa pandemic Covid-
19 di wilayah kerja Puskesmas Sikumana. Penelitian ini dilakukan bulan Juni
hingga Juli 2022 pada 42 ibu hamil. Desain penelitian yang digunakan adalah
deskriptif, pengambilan sampel menggunakan teknik samping non-probability
dengan metode sampling aksidental. Instrumen yang digunakan yaitu modifikasi
kuesioner PRAQ-R2 (Pregnancy Related Anxiety Questionnaire-Revised). Hasil
penelitian menunjukan bahwa mayoritas ibu hamil mengalami kecemasan sedang
(60,5%) dan paling sedikit yang mengalami cemas berat sekali (9,5%). Tingkat
kecemasan di masa new normal pandemi Covid-19 telah menjadi tantangan
psikologis yang serius bagi ibu hamil. Pelayanan keperawatan harus lebih intensif
dalam memberikan pendidikan kesehatan dan informasi yang actual mengenai
Covid -19 pada ibu hamil untuk mengurangi resiko komplikasi kehamilan akibat
kecemasan.

Kata Kunci : Kecemasan, ibu hamil, persalinan, Covid -19


Kepustakaan: 38 buah (2010-2020)

vii
ABSTRACT

DESCRIPTION ANXIENTY LEVEL OF PREGNANT WOMEN IN


DEALING WITH CHILDBIRTH DURING THE PANDEMIC COVID-19
IN WORKING AREA OF PUSKESMAS
SIKUMANA HEALTH CENTER

Sarah Maria Deasy Kay, Mariana Oni Betan *)


*) D-III Nursing Study Program at the Health Polytechnic of Kupang Ministry of Health

i-xiv+78 : tables, figures, attachments

Pregnancy is a natural process experienced by women of reproductive age. In


pregnant women, there are psychological changes. The Covid-19 pandemic
period causes psychological effects on the community, including pregnant
women who are a high-risk group for contracting the coronavirus. Anxiety can
harm the safety of the mother and fetus. The purpose of this study was to
identify a picture of anxiety in pregnant women during the Covid-19 pandemic
in the work area of the Sikumana Health Center. This study was conducted
from June to July 2022 on 42 pregnant women. The research design used is
descriptive, sampling using a non-probability side technique with an accidental
sampling method. The instrument used is a modified PRAQ-R2 (Pregnancy-
Related Anxiety Questionnaire-Revised) questionnaire. The results showed that
the majority of pregnant women experienced moderate anxiety (60.5%) and the
least experienced severe anxiety (9.5%). The level of anxiety in the new
normal period of the Covid-19 pandemic has become a serious psychological
challenge for pregnant women. Nursing services must be more intensive in
providing health education and actual information about Covid-19 to pregnant
women to reduce the risk of pregnancy complications due to anxiety.

Keywords : anxiety, pregnant women, labor, COVID-19.


Literatur : 38 data (2010-2020)

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSYARATAN GELAR.............................................................i


LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................iii
PERNYATAAN ORISINALITAS...................................................................iv
KATA PENGANTAR......................................................................................v
HALAMAN ABSTRAK..................................................................................vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................ix
DAFTAR TABEL............................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................xiii
DAFTAR ARTI LAMBANG...........................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian ..............................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................6
2.1 Konsep Kecemasan...........................................................................6
2.1.1 Definisi Kecemasan ...............................................................6
2.1.2 Aspek Kecemasan ..................................................................7
2.1.3 Gejala Kecemasan .................................................................7
2.1.4 Jenis Kecemasan ....................................................................8
2.1.5 Tingkat Kecemasan................................................................8
2.1.6 Rentang Respon......................................................................9
2.1.7 Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan..........9
2.1.8 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan
Pada Ibu Hamil ......................................................................10
2.1.9 Pengukuran Tingkat Kecemasan ...........................................12
2.1.10 Upaya Penanganan Kecemasan .............................................13
2.2 Konsep Kehamilan............................................................................13
2.2.1 Definisi Kehamilan.................................................................13

ix
2.2.2 Tanda-Tanda Kehamilan........................................................14
2.2.3 Gejala Dan Tanda Bahaya Dalam Kehamilan .......................16
2.2.4 Perubahan Psikologi Dalam Masa Kehamilan.......................16

2.3 Konsep Persalinan.............................................................................18


2.3.1 Definisi Persalinan .................................................................18
2.3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persalinan......................18
2.3.3 Tahap Persalinan.....................................................................19
2.4 Konsep Covid-19...............................................................................20
2.4.1 Pengertian Covid-19...............................................................20
2.4.2 Cara Penularan Covid-19........................................................20
2.4.3 Pencegahan Covid-19 ............................................................21
2.4.4 Dampak Covid-19..................................................................21
2.5 Kerangka Kosep ...............................................................................23
BAB III METODE PENELITIAN................................................................24
3.1 Jenis Penelitian...............................................................................24
3.2 Subjek Penelitian............................................................................24
3.3 Fokus Studi.....................................................................................25
3.4 Definisi Operasional.......................................................................26
3.5 Istrumen Penelitian.........................................................................27
3.6 Metode Pengumpulan Data.............................................................28
3.7 Lokasi & Waktu Penelitian.............................................................28
3.8 Analisa Data dan Penyajian Data...................................................28
3.9 Etika Penelitian ..............................................................................30
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................................32
4.1 Hasil Penelitian.....................................................................................32
4.2 Pembahasan .........................................................................................37
4.3 Keterbatasan Penelitian........................................................................44
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................45
5.1 Kesimpulan...........................................................................................45
5.2 Saran.....................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................47

x
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.4 Definisi Operasional 26
Tabel 4.1 Karakteristik ibu hamil 33
Tabel 4.2 Gambaran tingkat kecemasan ibu hamil di masa
pandemi Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas 34
Sikumana.
Tabel 4.3 Gambaran tingkat kecemasan ibu hamil berdasarkan 34
usia di wilayah kerja puskesmas sikumana
Tabel 4.4 Gambaran tingkat kecemasan ibu hamil berdasarkan 35
usia kehamilan di wilayah kerja puskesmas sikumana
Tabel 4.5 Gambaran tingkat kecemasan ibu hamil berdasarkan 35
pendidikan di wilayah kerja puskesmas sikumana
Tabel 4.6 Gambaran tingkat kecemasan ibu hamil berdasarkan 36
pekerjaann di wilayah kerja Puskesmas sikumana
Tabel 4.7 Gambaran tingkat kecemasan ibu hamil berdasarkan 36
gravida di wilayah kerja puskesmas sikumana
Tabel 4.8 Gambaran tingkat kecemasan ibu hamil berdasarkan tipe 37
keluarga di wilayah kerja puskesmas sikumana

xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Rentang Respon Kecemasan 9
Gambar 2 Kerangka Konsep Penelitian 23

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Bukti ACC Judul


Lampiran 2 Surat Permintaan Data Awal
Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 4 Surat Balasan Ijin Penelitian
Lampiran 5 Jadwal Kegiatan Penelitian
Lampiran 6 Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 7 Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 8 Lembar Kuesioner Penelitian
Lampiran 9 Master Data Penelitian
Lampiran 10 Hasil Analisis Data Penelitian
Lampiran 11 Lembar Konsultasi KTI

xiii
DAFTAR ARTI LAMBANG

POGI : Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia


WHO : World Health Organization
NTT : Nusa Tengara Timur
Kemenkes RI : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
COVID-19 : Coronavirus disease 2019
MERS : Middle East Respiratory Syndrome
SARS : Savere Acute Respiratory Syndrome
PRAQ-R2 : Pregnancy Related Anxiety Questionnaire Revised
HCG : Human Chlorionic Gonadotropin
HPHT : Hari Pertama Haid Terakhir
ACOG : Akademi Obstetri dan Ginekologi Amerika Serikat
KIA : Kartu Identitas Anak
KB : Keluarga Berencana
BKKBN : Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional
ANC : Antenatal Care
USG : Ultrasonografi medis
IES : The Impact of Event Scale

xiv
xv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah masa atau waktu sejak di nyatakan tumbuhya janin
dalam rahim sampai 38 minggu berikutnya, yang mengalami perubahan
seperti fisiologis dan psikologis. Masa kehamilan sangat rentan dengan resiko
kecacatan dan kematian yang dipengaruhi dari nutrisi, genetik hingga tingkat
stresor. Tingkat stress pada kehamilan terutama di masa pandemi Covid-19 di
ketahui mengalami peningkatan yang signifikan hingga lebih 76% dan sangat
beresiko terhadap janin dalam masa kehamilannya (Permatasari, 2020).
Menurut data Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI)
Jakarta, 13,7% perempuan hamil lebih mudah terinfeksi Covid-19 di
bandingkan mereka yang tidak hamil (Wijaya,2020).
Hasil survey World Health Organization (WHO) pada bulan Mei 2020
155 negara selama tiga minggu menunjukan bahwa negara berpendapatan
rendah hingga menengah lebih mudah terpengaruh oleh dampak dari pandemi.
temuan utamanya adalah pelayanan kesehatan ibu telah terganggu berkisar
antara 24-64% (WHO,2020). Survey yang sama juga di lakukan oleh Semeru
Research Instititu menggunakan laporan data rutin Bulan Januari 2019-April
2020 di Indonesia dan melibatkan 5 Provinsi yaitu DKI Jakarta di wakili oleh
Jakarta Timur, Jawa Barat di wakili oleh Kabupaten Bekasi, Sulawesi Selatan
di wakili oleh Kabupaten Maros, Bali di wakili oleh Kabupaten Bandung dan
Nusa Tenggara Timur di wakili oleh Kota Kupang.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil dengan tingkat
kecemasan yang tinggi memiliki resiko melahirkan bayi prematur bahkan
keguguran (Astria,2009). Di seluruh dunia telah melaporkan bahwa beberapa
bayi terlahir prematur dari beberapa ibu dengan Covid-19, ada bukti yang
menyatakan bahwa penularan vertikal dari ibu ke bayi mungkin saja terjadi
selama kehamilan atau persalinan , tetapi belum jelas apakah virus ini yang
menyebabkan kelahiran prematur karena penularan virus dari ibu ke bayi
adalah rendah (UKOSS, 2020). Pandemi Covid-19 yang sedang terjadi di
seluruh dunia termasuk Indonesia menyebabkan banyak kecemasan terhadap
masyarakat terutama ibu hamil.

1
Kasus positif Covid-19 di indonesia terdeteksi pada Maret 2020.
Jumlah terkonfirmasi hingga Desember 2020 yaitu 743.198 kasus
dengan lebih dari 22.138 kematian terkait. Semakin meningkatnya angka
kejadian covid-19 ini maka wanita hamil dan janin juga makin beresiko
tinggi untuk mengalami komplikasi (Yanti et al., 2020). Angka fatalitas
kasus infeksi SAR-CoV pada wanita hamil mencapai 25% (Susilo et
al., 2020) Hal ini juga berdampak besar terhadap meningkatnya angka
kehamilan (Kemenkes, 2020).
Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN), Selasa 19/5/2020 ada lebih dari 400.000 kehamilan tidak
direncanakan pada saat pandemi Covid-19. Dan peningkatan tersebut, di
proyeksikan bahwa angka kelahiran akan meningkat pesat di tahun 2021,
diperkirakan akan ada 420.000 bayi akan lahir pada tahun 2021.
Hasil survey angka kehamilan di Provinsi NTT selama pandemi Covid-19
mengalami peningkatan yang sangat singnifikan. Kenaikan angka kehamilan
itu karena ketiadaan aktivitas dan selalu di rumah saja selama pandemi Covid-
19. Prevalensi kehamilan selama pandemi Covid-19 cukup tinggi. Data yang
direkap selama Januari-Juli 2020 meningkat 8,46%. Hal ini di picu karena
ketiadaan aktivitas di luar rumah selama pandemi tersebut. Jumlah ibu hamil
tahun 2018 tercatat sebanyak 136.167 orang sedangkan tahun 2019 tercatat
sebanyak 142.596. Ada kenaikan jumlah kehamilan sebanyak 4,72%.
(https://www.gatra.com/news-488855-kesehatan-angka-kehamilan-selama-
pandemi-covid--19-di-ntt-cukup-tinggi.html). Pada tahun 2020 terjadi
kenaikan sebanyak 8,46%.
Menurut Corbett dkk (2020), kecemasan pada masa kehamilan memicu
perubahan aktivitas fisik, nutrisi dan tidur, yang berdampak pada perubahan
suasana hati ibu dan perkembangan janin. Kecemasan meningkatkan risiko
keguguran, pertumbuhan janin terlambat, kelahiran premature, berat badan
lahir rendah, menurunkan skor APGAR saat lahir.
Pandemi merupakan tantangan bagi ketahanan psikologis dan dapat
meningkatkan stres. Kecemasan adalah respon umum untuk setiap situasi
stress. wanita hamil lebih mungkin terkena penyakit virus, dan Coronavirus

2
dapat menyebabkan stres dan kecemasan pada wanita hamil di berbagai
belahan dunia. Kehamilan pada wanita, serta perubahan mental dan fisik
selama kehamilan, menyebabkan wanita lebih mungkin berisiko untuk
mengalami stres. kecemasan antenatal dapat menjadi faktor risiko masalah
kesehatan mental ibu, seperti meningkatkan kemungkinan depresi pascanatal,
gangguan ikatan ibu dan bayi, komplikasi obsetri seperti lama persalinan,
persalinan prematur dan gangguan pertumbuhan janin.
https://jurnal.uns.ac.id/placentum/article/download/50129/32670
Kecemasan ibu hamil di dasari oleh bagaimana penyebaran virus ini, yaitu
melalui droplet pada saat bersin batuk atau berbicara. (Word Health
Organization,2020). Ibu hamil dalam masa pandemi Covid-19 mengalami
kecemasan, sehingga ibu hamil enggan ke puskesmas atau fasilias pelayanan
kesehatan lainnya karena takut tertular. Adanya anjuran menunda
pemeriksaan kehamilan dan kelas ibu hamil, serta adanya ketidaksiapan
layanan dari segi tenaga dan sarana prasarana termasuk alat pelindung diri
(Kemenkes RI,2020).
Data kunjungan Antenatal Care (ANC) di Indonesia cenderung
mengalami fluktuatif, hal ini ditunjukkan dengan data cakupan K1 dan K4
pada tahun 2017 cakupan K1 sebesar 95,41% dan K4 sebesar 87,30%, pada
tahun 2018 cakupan K1 sebesar 95,65% dan cakupan K4 sebesar 88,03% dan
pada tahun 2019 cakupan K1 sebesar 96,4% dan cakupan K4 sebesar 88,54%.
Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil K1 dan K4 pada tahun 2020 di
provinsi NTT dengan jumlah ibu hamil 154.663 orang, K1 106.131 orang
dengan persentase 68,6% dan K4 83.827 orang dengan presentase 54,2%.
Data yang diperoleh dari Puskesmas Sikumana pada tahun 2021 jumlah ibu
hamil mencapai 422 orang dengan presentase 81%.
Berdasarkan Profil kesehatan 2022, di Puskesmas Sikumana, Kec.Maulafa
dimana terdapat 6 kelurahan yaitu: (Kel. Sikumana, Belo, Oepura, Naekolan,
Kolhua, Fatukoa). Angka kehamilan ibu di wilayah kerja puskesmas ini
mencapai 71 orang dengan presentase 42%.
Pandemi Covid-19 ini sudah berlangsung cukup lama dan sebagian besar
masyarakat sudah beradaptasi dengan kebiasaan yang baru. Namun,

3
berdasarkan uraian diatas dan hasil observasi sementara di lokasi penelitian,
peneliti melihat masyarakat umum termasuk ibu hamil masih mengalami
kecemasan terhadap adanya pandemi Covid-19 sehingga peneliti tertarik
melakukan penelitian sederhana mengenai gambaran kecemasan ibu hamil
dalam menghadapi persalinan di masa new normal pandemi covid-19 di
wilayah kerja Puskesmas Sikumana Kota Kupang.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana gambaran kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan
di masa new normal pandemi Covid-19 di wilayah Puskesmas Sikumana?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran tingkat kecemasan ibu hamil dalam
menghadapi persalinan di masa new normal pandemi Covid-19 di wilayah
Puskesmas Sikumana.
2. Tujuan Khusus
a. Teridentifikasinya karakteristik ibu hamil dalam menghadapi
persalinan di masa new normal pandemi Covid-19.
b. Teridentifikasinya tingkat kecemasan Ibu hamil dalam menghadapi
persalinan di masa new normal pandemi Covid-19.
c. Teridentifikasinya tingkat kecemasan ibu berdasarkan usia, usia
kehamilan, tingkat pendidikan, pekerjaan, gravida dan tipe keluarga.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teoritis
Dapat di gunakan untuk mengetahui dan menganalisa kecemasan ibu
hamil menghadapi persalinan di masa new normal pandemi Covid-19. Di
harapkan dapat menambah pengetahuan dan informasi khususnya dalam

4
ilmu keperawatan maternitas serta dapat menjadi salah satu bacaan untuk
penelitian di masa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi perkembangan iptek keperawatan
Mengembangkan ilmu pengetahuan tentang keperawatan khususnya
pada pengembangan perawatan ibu dalam meningkatkan mutu dan
kualitas gambaran kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di
masa new normal pandemi Covid-19.
b. Bagi tempat penelitian
Sebagai masukan dan upaya meningkatkan pelayanan kesehatan pada
umumnya dan khususnya dalam Menganalisis kecemasan pada ibu
hamil di masa pandemi Covid-19.
c. Bagi responden
Sebagai Informasi dan pengetahuan kepada ibu hamil mengenai
Kehamilan, kecemasan ibu hamil di masa pandemi Covid-19.
d. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan informasi bagi peneliti tentang gambaran
kecemasan ibu hamil menghadapi persalinan di masa new normal
pandemi Covid-19, selain itu penelitian diharapkan dapat menjadi
salah satu cara peneliti dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
dari institusi pendidikan.

5
BAB II
TINAJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Kecemasan


2.1.1 Definisi Kecemasan
Dalam bahasa inggris kecemasan berarti anxiety yang berawal dari
bahasa latin angustus artinya kaku. Kecemasan (anxiety) merupakan bagian
dari kondisi hidup, artinya kecemasan ada pada setiap orang. Kecemasan
merupakan sumber memotivasi untuk berbuat kearah kemajuan dan
kesuksesan hidup, apabila kecemasan itu dalam kondisi normal (anxiety),
tetapi kecemasan yang tinggi melebihi batas normal (neurotic anxiety) ia
akan mengganggu kestabilan diri dan keseimbangan hidup. Oleh sebab itu ia
perlu di kendalikan dengan metode pengendalian kecemasan. banyak
prosedur dan metode pengendalian kecemasan yang di rancang oleh para
ahli psikoterapi dan konseling, sehingga kita bisa menggunakan mana yang
kira lebih cocok dan mudah di gunakan. Pribadi akan menjadi sehat apabila
terbebas dari neurotic (Hayat, 2017).
Kecemasan adalah kondisi emosi dengan timbulnya rasa tidak nyaman
pada diri seseorang, hal ini bersifat samar-samar yang disertai dengan
perasaan tidak berdaya dan tidak menentukan di sebabkan oleh suatu hal
yang belum jelas (Annisa & Ifdil, 2016). Spielberger menjelaskan rasa
cemas muncul karena adanya perasaan terancam oleh kondisi yang
sebenarnya tidak berbahaya dan keadaan (state anxiety) adalah kondisi
emosional pada diri seseorang di cirikan melalui ketergantungan,
kekhawatiran bersifat subjektif, dan meningkatnya aktivitas sistem saraf
autonom yang bersifat sementara (Vivin, 2019).
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas dapat diketahui bahwa
kecemasan adalah situasi atau kondisi yang bersifat normal pada individu
namun bersifat kurang menyenangkan yang mengganggu kestabilan diri
individu itu sendiri (Renata & Satrianta, 2020).

6
2.1.2 Aspek Kecemasan
Menurut Annisa & Ifdil (2016) membagi kecemasan ke dalam beberapa
aspek, yaitu:
1. Aspek fisik : Merasa pusing, kepala terasa sakit, keringat pada tangan,
timbul rasa mual pada perut, mulut terasa kering, gerogi, dll.
2. Aspek emosional : Adanya rasa panik dan takut.
3. Aspek mental : Adanya masalah dalam perhatian dan memori, khawatir,
pikiran yang tidak fokus, dan bingung.

2.1.3 Gejala Kecemasan


Menurut Sutejo (2018), tanda dan gejala pasien ansietas adalah
cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, serta mudah
tersinggung, seseorang merasa tegang, tidak tenang, gelisah, dan mudah
terkejut, seseorang mengatakan takut bila sendiri atau pada keramaian dan
banyak orang, mengalami pola tidur dan disertai mimpi yang
menegangkan. Gejala kecemasan dapat diidentifikasikan melalui tiga
komponen yaitu :
a. Komponen Kognitif
Cara individu memandang keadaan yaitu mereka berpikir bahwa terdapat
kemungkinan buruk yang siap mengintainya sehingga menimbulkan rasa
ragu, khawatir dan ketakutan yang berlebih ketika hal tersebut terjadi.
b. Komponen Fisik
Pada komponen fisik berupa gejala yang dapat dirasakan langsung oleh
fisik atau biasa disebut dengan sensasi fisiologi. Gejala yang dapat terjadi
seperti sesak napas, detak jantung yang lebih cepat, sakit kepala, sakit
perut dan ketegangan otot.
c. Komponen Perilaku
Pada komponen perilaku melibatkan tindakan seseorang yang over
controlling.

7
2.1.4 Jenis Kecemasan (Anxiety)
Annisa & Ifdil (2016) membagi kecemasan menjadi dua :
1. Trait anxiety
Timbulnya rasa khawatir dan ancaman yang menghancuri seseorang
terhadap situasi yang seharusnya tidak membahayakan. Diakibatkan
oleh sifat individu yang berpotensi merasakan cemas dari pada
individu yang lain.
2. State anxiety
Keadaan emosional pada individu yang sifatnya sementara ditandai
dalam keadaan sadar individu merasa khawatir dan tegang yang
menghampiri perasaan individu dan sifatnya subjektif.

2.1.5 Tingkat Kecemasan


Tingkat kecemasan adalah suatu rentang repson yang membagi
individu apakah individu tersebut termasuk cemas ringan, sedang, berat
atau panik.
Menurut Tantona (2020), Tingkat kecemasan dibagi menjadi 4 yaitu :
a. Kecemasan Ringan (Mild Anxiety)
Berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari.
Penyebanya, seseorang menjadi lebih waspada, sehingga persepsinya
meluas dan memiliki indra yang tajam. Kecemasan ringan masih
memotivasi individu untuk belajar dan memecahkan masalah secara
efektif dan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas.
b. Kecemasan Sedang (Moderate Anxiety)
Memusatkan perhatian yang pada hal-hal yang penting dan
mengesampingkan yang lain. Perhatian seseorang menjadi selektif,
namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah lewat arahan dari
orang lain.
c. Kecemasan Berat (Savere Anxiety)
Kecemasan berat ditandai lewat sempitnya persepsi seseorang.
seseorang menjadi lebih fokus pada sesuatu hal yang lebih rinci, secara
khusus dan merupakan hal yang lain.

8
d. Berat atau Panik
Setiap orang memiliki kepanikan yang berbeda hanya saja, kesadaran
dan kepanikan itu memiliki kadarnya masing-masing. Kepanikan
muncul disebabkan karena kehilangan kendali diri dan detail perhatian
kurang.

2.1.6 Rentang Respon

RENTANG RESPONS ANSIETAS

Respons adaptif Respons maladaptive

Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik

Gambar 1. Rentang Respon Kecemasan (Donsu, 2017)

Menurut Maryunani (2014) respon perilaku terhadap kecemasan atau


stres dapat dibagi menjadi respon perilaku adaptif dan maladaptif berikut
ini :
Perilaku adaptif merupakan hal yang baik dan sesuai.
a. Rentang respon kecemasan respon adaptif respon maladaptif antisipsi
ringan, sedang, berat Panik.
b. Perilaku maladaptif diakibatkan dari ketidakmampuan untuk
beradaptasi atau menyesuaikan terhadap situasi yang menimbulkan
stress.

2.1.7 Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan


Proses persalinan merupakan peristiwa yang melelahkan sekaligus
beresiko bagi ibu hamil.
Tidak mengherankan, calon ibu akan melahirkan di selimuti perasaan
takut, panik dan gugup. Ibu menanti kehadiran bayinya sebagai bagian dari
dirinya. terdapat perasaan tidak menyenangkan ketika bayinya tidak lahir

9
tepat pada waktunya. ibu takut terhadap hidupnya dan bayinya dan tidak
tau akan melahirkan. Ibu merasa takut akan rasa sakit dan bahaya yang
akan timbul pada saat melahirkan. (Baroah et al., 2020).
Perubahan psikologi ibu yang muncul pada saat memasuki masa
persalinan sebagian besar berupa perasaan takut maupun cemas, terutama
pada ibu primigravida pada trimester III sering merasakan kecemasan
karena semakin dekat dengan proses persalinan. Ibu akan cenderung mersa
cemas dengan kehamilannya, merasa gelisah, dan takut menghadapi
persalinan, mengingat ketidaktahuan menjadi faktor penunjang terjadinya
kecemasan yang umumnya belum mempunyai bayangan mengenai
kejadian yang akan dialami pada akhir kehamilannya. Oleh sebab itu
penting sekali mempersiapkan mental ibu karena perasaan takut akan
menambah rasa nyeri serta akan menegangkan otot serviksnya dan akan
mengganggu pembukaannya (Dewi Fitri Setiani Citra, Ira Titisari, 2020).

2.1.8 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Pada Ibu Hamil


Faktor yang signifikan dapat mempengaruhi kecemasan antenatal
menurut Suyani. (2020) yaitu sosiodemografi (usia pendidikan, pekerjaan),
dukungan keluarga, perilaku kesehatan, (merokok, minum-minuman) dan
status obstetrik (riwayat keguguran, riwayat persalinan prematur, riwayat
persalinan).
a. Sosiodemografi
1) Usia
Ibu hamil berada pada kelompok beresiko yaitu usia kurang dari 20
tahun dan usia lebih dari 35 tahun. Kelompok usia beresiko merupakan
kelompok usia yang secara fisiologi memiliki resiko terjadinya
penyulit selama kehamilan dan persalinan sehingga menimbulkan
kecemasan (Hanifah, 2019).
2) Pendidikan
Penelitian yang dilakukan oleh Yanianik (2017) yang menyatakan
bahwa tingkat pendidikan berhubungan dengan kecemasan, hal ini di
karenakan semakin tinggi pendidikan seseorang maka pengetahuan

10
juga akan semakin baik pada suatu hal sehingga akan berkurang
kecemasannya.
3) Pekerjaan
Penelitian yang dilakukan oleh Mayasari (2018) menyatakan bahwa
salah satu faktor dari kecemasan adalah pekerjaan. beban kerja yang di
miliki seseorang seperti merasa dirinya tak kompeten di dunia kerja
atau merasa dirinya tidak mampu memberikan hasil pekerjaan yang
maksimal, akan memicu timbulnya kecemasan pada individu tersebut.
b. Dukungan Keluarga
Perubahan psikologi pada ibu hamil tergantung dari kondisi emosional
dan respon tubuh terhadap stress. Kecemasan antenatal lebih beresiko
terjadi pada ibu hamil dengan dukungan social yang rendah, kurang
pengetahuan, kekhawatiran terhadap bayi dan persalinannya, tingkat
stress dan kurangnya dukungan emosional meningkatkan resiko
terjadinya kecemasan antenatal (Rwakarema et al., 2015).
c. Perilaku Kesehatan
Perilaku yang berhubungan dengan luaran persalinan adalah perliaku
hidup sehat dan perilaku tidak sehat seperti merokok, penggunaan
narkotika, diet, aktivitas fisik. merokok dan penggunan narkotika
berhubungan dengan persalinan prematur, nutrisi yang tidak adekuat
merupakan faktor beresiko BBLR (Westerneng et al., 2017).
d. Status Obstetrik (riwayat keguguran, riwayat persalinan prematur,
riwayat persalinan).
Keguguran berulang menimbulkan perasaan hancur, mereka
merasakan kecemasan sepanjang kehamilan berikutnya . Walaupun
demikian ada teori yang menyatakan antara 70-90% keguguran di
susul oleh kehamilan yang berhasil. Keguguran berulang-ulang dua
kali atau lebih berturut-turut juga kebanyakan hanya kebetulan, tetapi
kadang-kadang suatu penyebab spesifik yang dapat dikenali secara
medis, hal ini mengurangi kecemasan pada wanita hamil (Fidianti I,
2015).

11
1) Riwayat Persalinan
a) Kehamilan pertama pada seorang ibu (Primigravida)
Merupakan salah satu periode krisis dalam kehidupannya. Kecemasan
tersebut dapat muncul karena masa panjang saat menanti kelahiran,
dan bayangan tentang hal-hal yang menakutkan saat proses persalinan
walaupun belum tentu terjadi.
Situasi ini menimbulkan perubahan dratis pada ibu primigravida,
bukan hanya fisik tetapi juga psikologis. Kecemasan yang di alami
oleh primigravida 66,25%, lebih tinggi dibandingkan multigravida
42,2%. Kecemasan yang dialami para ibu primigravida menjelang
persalinan pertamanya, mulai dari kecemasan akan bayinya jika lahir
prematur, kecemasan, cemas terhadap perkembangan bayi dalam
rahim, cemas terhadap kematian bayinya, cemas jika bayinya terlahir
cacat, cemas akan proses persalinan, cemas terhadap nyeri yang timbul
saat persalinan (Maiti, & Bidinger, 2019).
b) Multigravida adalah seseorang ibu yang hamil lebih dari satu kali.
Kecemasan yang di alami ibu hamil multigravida sebagian besar
kecemasan di akibatkan rasa takut untuk melakukan persalinan karena
masih teringat proses persalinan yang perna dialami sebelumnya
(Maiti, & Bidinger, 2019).

2.1.9 Pengukuran Tingkat Kecemasan


Kuesioner PRAQ-R2 (Pregnancy Related Anxiety Questionnaire-
Revised) yang di kembangkan secara luas untuk menilai dan
mengidentifikasi keccemasan spesifik terhadap kehamilan pada ibu hamil
baik primigravida maupun multigravida (Huizink et al, 2016). Instrumen
PRAQ-R2 terdiri dari 15 item pertanyaan yang memiliki nilai-nilai
psikometri yang baik dan sudah teruji validasi dan realibilitasnya. PRAQ-
R2 merupakan versi modifikasi baru dari PRAQ sehingga dapat di
gunakan dan memudahkan perhitungan yang telah digunakan dalam
penelitian (Nanang ,2018) dan sudah di terjemahkan kedalam bahasa
Indonesia. Item dari PRAQ-R2 dibagi menjadi 3 faktor yaitu takut

12
melahirkan, khawatir tentang cacat fisik dan mental pada anak, dan
khawatir tentang lingkungan dan diri sendiri. Sub item dari takut
melahirkan berjumlah 3 yang terdiri dari sub item 1,2, dan 6, 13, 14 sub
item dari khawatir tentang cacat fisik dan mental pada anak berjumlah 4
yang terdiri dari sub item 4, 8, 9, 10,12 sub item dari khawatir tentang
lingkungan dan diri sendiri berjumlah 3 yang terdiri dari 3, 5, 7,11,15
Penelitian ini terdiri dari 15 pertanyaan.
Skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Cara pengukuran
menggunakan PRAQ-R2 yang terdiri dari 15 item pertanyaan yang di
berikan penilaian antara 1-4 sebagai berikut: 1= Tidak perna, 2= Kadang-
kadang, 3= Sering, 4= Sangat sering.
Skala Pengukuran Tingkat Kecemasan: Skor < 14 = Tidak cemas 14-20=
cemas ringan, skor 21-27= cemas sedang, skor 28-41 = cemasan berat,
skor 42-56= Cemasan berat sekali.

2.1.10 Upaya Penanganan Kecemasan


Relaksasi merupakan metode efektif mengurangi kecemasan. dalam
penelitian Laili (2017) menyatakan bahwa keteraturan dalam bernafas
menyebabkan dikap mental dan badan menjadi rileks, sehingga dapat
membantu mengurangi kecemasan pada ibu hamil. teknik relaksasi napas
dalam dapat meningkatkan ventilasi alveoli, memelihara pertukaran gas,
mencegah atelektasi paru, meningkatkan efisiensi batuk, mengurangi stress
baik stress fisik maupun emosional.

2.2 Konsep Kehamilan


2.2.1 Definisi Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu masa bermula dari proses konsepsi
hingga janin terlahir. Normalya kehamilan di hitung berdasarkan Hari
Pertama Haid Terakhir (HPHT) yaitu 280 hari (40 minggu) atau terhitung
9 bulan 7 hari. Kehamilan merupakan sesuatu yang wajar terjadi pada
wanita tang produktif. pada setiap masa kehamilan ibu akan mengalami
beberapa berubahan, baik perubahan fisik maupun perubahan psikologis

13
yang cukup spesifik sebagai reaksi dari apa yang ia rasakan pada masa
kehamilan (Rinata & Andayani, 2018).
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, dalam Herdiana
(2019), kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum, merujuk pada masa tumbuh kembang janin dalam
kandungan. Bila di hitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi
dalam 3 trimester, di mana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu,
trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester
ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).

2.2.2 Tanda-tanda Kehamilan


Menurut manuaba dalam Hendriana (2019), terdapat beberapa tanda
kehamilan yaitu:
1. Tanda tak pasti atau dugaan kehamilan (Presumtive Sign) yaitu :
Amenorea (tidak dapat haid), amenorea merupakan gejala sangat
penting. Biasanya wanita yang hamil tidak mengalami haid, dengan
dihitung tanggal HPHT sebagai tanda untuk menaksirkan tanggal
persalinan.
Mual dan muntah, biasanya terjadi di usia kehamilan bulan pertama
sampai akhir bulan trimester pertama, sering disebut “morning sickness”
karena timbul dipagi hari.
Mengidam, umumnya terjadi pada usia kehamilan trimester pertama,
tetapi akan berkurang dengan usia kehamilan yang semakin tua.
Anoreksia (Tidak ada nafsu makan) hanya terjadi di usia kehamilan
trimester pertama dan akan berkurang seiring dengan usia kehamilan yang
semakin tua.
Mamae kencang dan membesar, hormon estrogen dan progesterone
mempengaruhi mamae menjadi kencang karena 2 hormon tersebut
memicu ductus dan alveoli payudara. Sering BAK kandung kemih
mengalami penekanan oleh uterus yang makin besar, sehinga ibu hamil

14
jadi sering buang air kecil. Pada usia trimester kedua kehamilan gejala ini
menghilang dan bisa kembali terjadi pada akhir kehamilan karena kepala
janin menekan kandung kemih.
Konstipasi menurunya tonus otot usus yang di pengaruhi hormone
steroid pada masa kehamilan menyebabkan ibu hamil kesulitan dalam
buang air besar.
2. Tanda kemungkinan kehamilan (Probability Sign)
Perut membesar, kondisi ini bisa jadi satu tanda kehamilan apabila
kehamilan sudah menginjak usia diatas 14 minggu karena pertumbuhan
janin yang semakin membesar. Pembesaran pada uterus, kondisi ini
terjadi karena adanya perubahan bentuk dan ukuran rahim.
Tanda Hegar Tekstur rahim menjadi lebih lunak pada masa
kehamilan, terutama di daerah isthmus uteri. Di minggu pertama
kehamilan isthmus uteri mengalami hipertrofi seperti korpus uteri,
akibatnya terjadi perubahan ukuran isthmus seperti lebih lunak dan
panjang.
Tanda Chadwick, Biasa terjadi di bagian vulva, vagina, maupun
serviks yang ditandai dengan warnanya menjadi kebiruan bahkan
keunguan, hal ini dipengaruhi hormone estrogen.
Tanda Piscaseck, Terjadi pebesaran pada uterus, biasanya pembesaran
ini tidak merata sehingga menyebabkan pembesaran uterus hanya di salah
satu bagian.
Reaksi kehamilan positif, kehamilan ditandai dengan adanya Human
chlorionic gonadotropin (HCG) yang menandakan hasil positif pada saat
melakukan tes menggunakan air seni pertama di pagi hari.
3. Tanda Pasti kehamilan (Positive sign)
Adanya aktivitas janin seperti gerakannya dapat dirasakan, gambaran
tubuhnya dapat dilihat, dan teraba bagian tubuh janin, denyut jantung
janin dapat terdengar melalui stetoskop monoral leanec, di dengarkan
menggunakan alat Doppler, di catat dengan foto elektro kardiograf, dan
dapat dilihat pada USG, Terlihat kerangka tubuh janin dalam foto
rongent.

15
2.2.3 Gejala Dan Tanda Bahaya Dalam Kehamilan
Gejala dan tanda bahaya selama kehamilan menurut Hendriana (2019)
sebagai berikut:
1) Perdarahan
Perdarahan yang terjadi di usia kehamilan <20 minggu biasanya terjadi
karena keguguran. Sebanyak 10-20% kehamilan berakhir karena
keguguran, 60-80% lainnya di sebabkan oleh ofum atau spermatozoa
terdapat kelainan kromosom. Perdarahan juga bisa di sebabkan karena
plasanta previa, biasanya terjadi pada usia kehamilan >20 minggu.
2) Preeklampsia
Ibu hamil yang usia kehamilannya >20 minggu umumnya mengalami
tekanan darah meningkat di atas angka normal.
3) Abdominopelvikum terasa nyeri
Nyeri ini biasa terjadi di usia trimester kedua dan ketiga.
Biasanya mengarah pada solusio plasanta, dilihat dari nyeri yang
dirasakan atau sampai mengalami perdarahan.
4) Muntah berlebih saat kehamilan
5) Susah buang air kecil
6) Menggigil atau demam
7) Ketuban pecah dini atau belum waktunya
8) Ukuran uterus tidak sesuai kehamilan (lebih besar atau kecil).

2.2.4 Perubahan Psikologis Dalam Masa kehamlian


a) Trimester I
Kehamilan mengakibatkan banyak perubahan dan adaptasi pada
ibu hamil dan pasangan. trimester pertama sering di anggap sebagai
metode penyesuaian, penyesuaian seorang ibu hamil terhadap
kenyataan bahwa dia sedang hamil. fase ini sebagian ibu hamil merasa
sedih dan ambivalen. Ibu mengalami kekecewaan, penolakan,
kecemasan dan depresi teruma hal itu sering kali terjadi pada ibu hamil
dengan kehamilan yang tidak di rencanakan. Namun, berbeda dengan
ibu hamil yang hamil dengan di rencanakan dia akan merasa senang

16
dengan kehamilannya. Masalah hasrat seksual di trimester pertama
setiap wanita memilik hasrat yang berbeda-beda, karena banyak ibu
hamil merasa kebutuhan kasih sayang besar dan cinta tanpa seks.
b) Trimester II
Menurut Ramadani & Sudarmiati (2013), Trimester kedua sering
dikenal dengan periode kesehatan yang baik, yakni ketika ibu hamil
merasa nyaman dan bebas dari segala ketidak nyamanan. Di trimester
kedua ini ibu hamil akan mengalami dua fase, yaitu praquickening dan
pasca-quickening. Di masa fase praquickening ibu hamil akan
mengalami lagi dan mengevaluasi kembali semua aspek hubungan
yang dia alami dengan ibunya sendiri. di trimester kedua sebagian ibu
hamil akan mengalami kemajuan dalam hubungan seksual. Hal itu di
sebabkan di trimester kedua relatif terbebas dari segala ketidak
nyamanan fisik, kecemasan, kekhawatiran yang sebelumnya
menimbulkan ambivalensi pada ibu hamil kini mulai mereda dan
menuntut kasih sayang dari pasangan maupun dari keluarganya.
c) Trimester III
Kehamilan pada trimester ketiga sering di sebut sebagai fase
penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini ibu hamil
mulai menyadari kehadiran bayi sebagai mahluk yang terpisah
sehingga dia menjadi tidak sabar dengan kehadiran seorang bayi. Ibu
hamil merasakan ketidaknyamanan fisik karena merasa canggung,
merasa dirinya tidak menarik lagi. Sehingga dukungan dari pasangan
sangat di butuhkan. Peningkatan hasrat seksual yang pada trimester
kedua menjadi menurun karena abdomen yang semakin membesar
menjadi halangan dalam berhubungan. Kecemasan meningkat
menjelang persalinan terutama pada trimester III. Pada ibu hamil
trimester III umumnya mengalami kecemasan dalam menghadapi
persalinan (52.5%) dan sisanya (47.5%). (Istikhomah, 2016).

17
2.3 Konsep Persalinan
2.3.1 Definisi Persalinan
Persalinan merupakan proses dimana hasil konsepsi di lahirkan yaitu
janin, plasenta beserta selaput ketuban dari uterus melewati jalan lahir atau
pun jalan lain, baik dengan pertolongan atau pun dengan kekuatan sendiri.
Proses ini berlangsung ketiga usia kehamilan genap, yaitu 37-40 minggu,
lahir secara spontan ±18 jam, tanpa adanya komplikasi baik pada ibu atau
pun janin (Oliver, 2019).

2.3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Persalinan


Menurut Oliver (2019) beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
persalinan, antara lain:
Faktor Power, Power merupakan kekuatan agar janin terdorong keluar
untuk lahir. Kekuatan tersebut adalah: His (Kontraksi uterus), kontraksi
otot perut, kontraksi diafragma, dan aksi dari ligament yang bekerja sama
secara baik dan sempurna.
Passage (Jalan lahir), panggul ibu adalah satu-satunya jalan untuk janin
lahir. Janin harus bisa menyesuaikan diri dengan jalan lahir yang terbilang
kaku. Oleh sebab itu sebelum persalinan dimulai harus menentukan ukuran
dan bentuk panggul.
Passenger (janin dan plasenta), Adanya beberapa faktor, yakni ukuran
kepala janin, letak dan posisi janin mengakibatkan janin bergerak melalui
jalan lahir. Plasenta juga menyertai jalan janin, namun pada kehamilan
normal tidak menjadi penghambat proses persalinan. tiga presentasi janin
yaitu 96% kepala, 3% bokong, 1 % bahu. Sedangkan letak janin bisa
melintang dan memanjang.
Psikis, Ibu yang di damping suami atau orang-orang yang di cintai
ketika bersalin dapat mempengaruhi keadaan psikologi ibu dan cenderung
lebih lancar proses persalinannya, begitu pun sebaliknya.
Penolong, Penolong persalinan harus mengetahuai perubahan
psikologis yang wajar terjadi pada ibu menjelang persalinan.

18
2.3.3 Tahap Persalinan
Tahap persalinan di antaranya sebagai berikut (Oliver, 2019):
1. Kala I
Pada kala I terjadi pembukaan serviks dari pembukaan nol sampai
lengkap (10 cm). Gejala di tandai dengan timbulnya his dan kanalis
servikalis mengeluarkan lendir darah karena serviks mulai terbuka atau
bentuknya mendatar. Proses terbentuknya serviks akibat his terbagi
dalam dua fase:
1) Fase laten: pembukaan sangat lamban hingga mencapai ukuran
pembukaan 3 cm, berlangsung dalam kurun waktu 8 jam.
2) Fase aktif, terbagi menjadi 3:
a) Fase akselerasi: bertambanya pembukaan dari 3 cm menjadi 4
cm dalam waktu 2 jam.
b) Fase di latasi maksimal: pembukaan tercepat dari 4 cm menjadi
9 cm hanya dalam waktu 2 jam.
c) Fase deselerasi: pembukaan melambat kembali, dari 9 cm
menjadi lengkap (10cm) dalam waktu 2 jam.
2. Kala II
Kala II di mulai ketika serviks sudah lengkap pembukaannya dan di
akhiri dengan bayi terlahir. Gejala dan tandanya adalah ibu merasa
ingin mengejan ketika merasakan kontraksi, ibu merasakan tekanan
pada vagina dan rectum yang berlebih, menonjolnya perineum,
terbukanya vulva dan spinkter ani, keluarnya lendir bercampur darah
yang meningkat.
3. Kala III
Kala III bermula setelah bayi lahir sampai selaput ketuban dan plasenta
juga lahir. Pada kala III di berikan manajemen aktif yang terdiri dari:
di menit pertama setelah bayi lahir ibu di berikan oksitosin, melakukan
penegangan tali pusat terkendali, dan memijat lembut fundus uteri.
4. Kala IV
Kala IV bermula 2 jam setelah plasenta lahir. Pada kala IV perlu di
lakukan pemantauan, diantaranya lakukan rangsangan taktil atau

19
masase uterus guna uterus membaik dan kuat, tinggi fundus uteri di
lakukan evakuasi, memperkirakan frekuensi banyaknya darah yang
hilang, pada robekan perineum di lakuakn pemeriksaan apabila ada
kemungkinan terjadi perdarahan, evaluasi keadaan ibu, serta asuhan
dan indikasi selama persalinan kala IV di dokumentasikan.

2. 4 Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)


2.4.1 Pengertian Covid-19
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia, beberapa Coronavirus di
ketahui menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa, hingga
penyakit yang lebih parah seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Covid-19 menular
melalui droplest atau percikan yang keluar saat seseorang yang terinfeksi
batuk, bersin atau berbicara (WHO, 2020b).
2.4.2 Cara Penularan Covid-19
Penularan covid-19 terbagi ke dalam beberapa jenis, di antaranya sebagai
berikut:
Kontak dan droplet, penularan Covid-19 terjadi melalui kontak
langsung, tidak langsung maupun kontak erat dengan orang lain yang
terjangkit Covid-19 melalui air liur dan droplet yang keluar dari orang
dengan Covid-19 pada saat sedang berbicara, bernyanyi, batuk dan
aktivitas lainnya. Penularan melalui droplet dapat terjadi pada jarak kurang
lebih 1 meter (WHO, 2020).
Udara, Penularan melalui udara didefinisikan secara agen infeksius
yang di akibatkan oleh penyebaran droplet yang melayang dan masih
dalam keadaan infeksius dan dapat bergerak hingga jauh (WHO, 2020).
Fomit, Fomit adalah penularan yang disebabkan oleh kontaminasi
permukaan dan benda yang terkena droplet dari orang yang terjangkit
Covid-19.

20
2.4.3 Pencegahan Covid-19
WHO mengeluarkan rekomendasi pencegahan Covid-19 yaitu sebagai
berikut (WHO, 2019) :
a. Rajin mencuci tangan dengan cairan alkohol maupun sabun dan air
untuk membunuh virus.
b. Menjaga jarak sejauh 1 meter dengan orang lain.
c. Menghindari tempat yang ramai dan memungkinkan terjadi kontak
dengan orang lain.
d. Jangan menyentuh mata, hidung dan mulut secara langsung sebelum
membersihkan tangan.
e. Tetap di rumah untuk menghindari kontak dengan orang lain.
f. Jika mengalami gejala umum Covid-19 segera mencari bantuan medis.
g. Selalu mengakses informasi yang dapat di buktikan dan dipercaya
terkait Covid-19.

2.4.4 Dampak Covid-19


Orang akan rentan sekali mengalami penurunan daya tahan tubuh
sehingga gampang terserang penyakit, termasuk Covid-19. Pengurangan
pendapatan maupun PHK akibat Covid-19 yang di alami rumah tangga
merupakan salah satu dampak yang di alami masyarakat (Chairani, 2020).
Mengingat kesehatan mental yang timbul akibat informasi Covid-19 yang
keliru harus di tangani dengan tepat. Solusi untuk mengurangi tekanan
mental berlebihan, misalnya orang tua dengan anak-anaknya, haruslah
secara kolaboratif mencari tau dan bertukar informasi mengenai Covid-19.
(Santika, 2020).
Menurut (Tantona, 2020), dampak Covid-19 bagi ibu hamil.
a. Dampak Bagi Ibu Hamil
1. Kondisi kehamilan menyebabkan penurunan kekebalan persial
karena perubahan fisiologi pada saat kehamilan, sehingga
mengakibatkan ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi virus.
(Anung Ahadi Pradana 1, Casman2, 2020).

21
Gangguan psikologi selama kehamilan dalam literasi yang ada
telah di kaitkan dengan berbagai macam komplikasi, berat bayi
lahir rendah, pertumbuhan janin terhambat dan komplikasi pasca
kehamilan. (Tantona, 2020). Masalah gangguan psikologi selama
kehamilan seperti kecemasan yang di alami ibu memang masih
menjadi masalah kesehatan yang serius di kalangan masyarakat.
1) Kelahiran prematur
Virus corona pada ibu hamil kerap menimbulkan berita yang
simpang siur, salah satunya adalah kelahiran prematur pada
janin. Meski masih simpang siur kelahiran bayi prematur
merupakan langkah awal dalam mencegah janin terinfeksi
Covid-19, meskipun saat ini belum di temukan bukti yang kuat.
2) Cacat pada janin
Di lansir dari Akademi Obstetri dan Ginekologi Amerika
Serikat (ACOG), hingga saat ini masih belum di temui fakta
apakah virus ini mampu menembus plasenta. Namun, ada
sebuah kejadian nyata, ibu yang terinfeksi virus Covid-19
mampu melahirkan bayi sehat dan normal tanpa terinfeksi
Covid-19.
3) Janin terinfeksi
Saat masih menjadi wabah di Wuhan, Tiongkok perna di
temukan kasus bayi yang positif terinfeksi Covid-19 30 jam
setelah kelahiran.

22
2.5 Kerangka Konsep
Kerangka konsep merupakan suatu hubungan antara satu konsep dengan
konsep lainnya dari suatu masalah yang di teliti. Kerangka konsep ini di
dapatkan dari suatu konsep atau teori yang di gunakan sebagai landasan
penelitian (Masturoh & Anggita, 2018). Adapun kerangka konsep penelitian.

Karakteristik ibu hamil Tingkat Kecemasa


- Usia
 Tidak cemas
- Usia kehamilan  Cemas ringan
- Tingkat pendidikan  Cemas Sedang
- Pekerjaan  Cemas Berat
 Cemas berat sekali/panik
- Gravida
- Tipe Keluarga

Persalinan
 Normal
 Bermasalah

Keterangan
: Variabael yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti

Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian

23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu bertujuan untuk
mengetahui gambaran kecemasan ibu hamil dalam menghadapi
persalinan dimasa Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Sikumana.
3.2 Subjek Penelitia
Subyek penelitian yang digunakan dalam studi kasus ini adalah Ibu
hamil yang melakukan pemeriksaan tingkat kecemasan di Puskesmas
Sikumana.
3.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti atau subjek
yang memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Populasi dalam penelitian ini adalah Ibu hamil yang berkunjung di
Puskemas Sikuma. Yang berjumlah 70 orang pada Tahun 2022.
3.2.2 Sampel
Sampel yang di ambil menggunakan teknik sampling dengan
menyeleksi sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Kriteria
inklusi meliputi, Ibu hamil yang bersedia menjadi responden dan
kooperatif, ibu hamil yang mampu berkomunikasi dengan baik, Ibu
hamil yang berdomisi di wilayah kerja Puskesamas Sikumana.
Kriteria eklusi meliputi, Ibu hamil yang dalam keadaan sakit (sakit
kepala, gangguan pencernaan, anemia), ibu hamil yang memiliki
riwayat gangguan kesehatan dan penyakit kronik sebelum dan
selama kehamilan (Keputihan, diabetes gestational).
Dari kriteria di atas maka di hitung jumlah sampel
menggunakan rumus slovin. rumus slovin di gunakan untuk
menghitung jumlah sampel berdasarkan jumlah populasi yang
sudah diketahui.

24
n = N
1 + N (e)2
Keterangan :
n = Jumlah sampel keseluruhan
N = Besar populasi
e = Margin of error (0,10)

n= 70
1+ 70 (0,10)2

70
1 + 0,7
= 41,176
= 42

Maka sampel yang di ambil menggunakan rumus slovin di atas adalah


42 sampel.

3.2.3 Teknik sampling


Untuk memperoleh informasi yang cukup dari populasi dan
mewakili populasi tersebut maka di lakukan teknik sampling
(Masturoh, 2018). Teknik sampling yang di gunakan ialah non-
probability dengan metode sampling aksidental yaitu teknik
pengambilan sampel kepada responden yang secara tidak sengaja
bertemu atau kebetulan dan berdasarkan persetujuan responden serta
menurut peneliti responden tersebut sesuai dengan kriteria sampel.

3.3 Fokus Studi


Fokus studi pada penelitian ini adalah gambaran kecemasan ibu hamil
dalam menghadapi persalinan di masa new normal pandemi Covid-19.

25
3.4 Variabel dan Defenisi Operasional
Tabel 3.4 Definisi Operasional
N Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil ukur Skala
O Ukur
1. Usia Lamanya hidup responden Kuesioner 1. < 20 Tahun Ordinal
di hitung sejak tanggal dan 2. 20-35 Tahun
tahun dilahirkan. 3. >35 Tahun
2. Usia Ukuran usia kehamilan Kuesioner 1. 1-12 Minggu Ordinal
Kehamilan yang diambil dari awal 2. > 12-24 Minggu
periode menstruasi terakhir 3. < 24-36 Minggu
wanita.
3. Pendidikan Pendidikan tertinggi yang Kuesioner 1. Rendah Ordinal
perna di tempuh responden. 2. Menengah
Di katakan rendah bila 3. Tinggi
tidak sekolah dan SD,
menengah bila tamat SMP
dan SMA, tinggi bila tamat
Diploma-Sarjana.
4. Pekerjaan Kegiatan atau aktifitas Kuesioner 1. Bekerja Nominal
setiap hari yang di lakukan 2. Tidak bekerja
oleh responden untuk
mencari nafkah, di katakan
bekerja seperti (PNS,
petani, pegawai swasta,
wiraswasta), tidak bekerja
seperti (IRT, pensiunan)
5. Gravida Jumlah anak yang di Kuesioner 1. Primigravida Nominal
lahirkan oleh seorang ibu 2. Multigravida
selama hidupnya sampai
penelitian di lakukan, di
katakan Primigravida bila
ibu hamil baru memiliki
anak 1, sedangkan
Multigravida bila ibu hamil
miliki anak lebih dari 1
orang.

26
NO Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil ukur Skala
ukur
6. Tipe Status tempat tinggal Kuesioner 1. Keluarga Inti Nominal
biasanya berwujud 2. Keluarga besar
keluarga
bangunan rumah, tempat
berteduh yang digunakan
sebagi tempat manusia
tinggal, dikatakan kelurga
inti bila dalam keluarga
terdiri dari suami, istri dan
anak-anak, dikatakan
keluarga besar jika terdiri
dari Suami, istri, anak-
anak, kakek, nenek, om dan
tante.
7. Kecemasan Rasa khawatir atau takut Kuesioner 1. Tidak cemas Ordinal
yang di rasakan ibu karena 2. Cemas ringan
akan menghadapi 3. Cemas sedang
persalinan, di katakan tidak 4. Cemas berat
cemas bila= skor < 14, di 5. Cemas berat
katakan cemas ringan bila sekali.
skor= 14-20, di katakan
cemas sedang bila skor=
21-27, di katakan cemas
berat bila skor =28-41,
dikatakan cemas berat
sekali bila skor = 42-56.

3.5 Instrumen Penelitian


Sebagai langkah awal peneliti harus menyusun instrument
penelitian yang di susun berdasarkan kajian pustaka. Instrumen dalam
penelitian perlu di modifikasi.
Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner PRAQ-R2
(Pregnancy Related Anxiety Questionnire Revised) menurut Huizink
(2016) yang telah dimodifikasi terdiri dari 15 item pertanyaan. Item
dari kuesioner dibagi menjadi 3 faktor yaitu takut melahirkan dimasa
pandemi covid-19, khawatir tentang cacat fisik dan mental pada anak
di masa pandemi Covid-19 dan khawatir tentang lingkungan dan diri
sendiri.
Proses pengisian pada kuesioner dengan memberi tanda ceklist (√ )
pada salah satu jawaban yang tersedia. Semua variabel menggunakan
skala ordinal dan nominal dengan kriteria tidak pernah, kadang-
kadang, sering, sangat sering.

27
3.6 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data menggunakan metode wawancara terstruktur
dengan kuisioner.

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini di lakukan di wilayah kerja Puskesmas Sikumana,
tanggal 30 Juni – 03 Juli tahun 2022

3.8 Pengolahan dan Penyajian Data


Peneliti menarasikan data-data yang telah di peroleh dengan urutan
analisis:
1) Pengolahan Data
Pengolahan data adalah tahap mengubah data yang di kumpulkan
menjadi informasi yang di butuhkan (Nursalam,2017). Beberapa
tahapan pengolahan data yang dilakukan sebagai berikut:
a. Editing
Editing dalam tahap ini peneliti melakukan evaluasi dan
pemeriksaan terhadap data yang di kumpulkan, untuk
memeriksa kelengkapan, konsistensi, kesesuaian dan kebenaran
data antara kriteria data yang di perlukan untuk menguji atau
menjawab tujuan penelitian. Dalam pengambilan data ini,
kuisioner yang telah di isi akan di periksa kembali kelengkapan
dan kesesuaian datanya, apabila terdapat data yang belum terisi
maupun salah, maka peneliti meminta responden untuk
melengkapi data.
b. Skoring
Skoring merupakan proses skrong data dari hasil penelitian
dengan responden menggunakan Kuesioner dengan cara
pemberian skor pada jumlah jawaban “Ya” pada kuesioner
tersebut.
c. Coding

28
Coding merupakan kegiatan merubah data berbentk huruf
menjadi data berbentuk angka atau bilang. Peneliti memberi
kode pada setiap responden untuk memudahkan dalam
pengolahan data dan analisis data. Pada penelitian ini usia di
berikan kode 1 bila usia < 20, usia 20-35, kode 3 < 35. Usia
kehamilan di berikan pengkodeaan, kode 1 usia kehamilan 1-12
minggu, kode <12-24 minggu, dan kode 3 <24-36 minggu.
tingkat pendidikan di berikan pengkodean, kode 1 redah, kode
2 tamat Menengah, kode 3 Tinggi, pekerjaan di berikan
pengkodean, 1 Bekerja, kode 2 Tidak bekerja, Gravida di
berikan pengkodean kode 1 untuk primigravida (pertama kali
hamil) kode 2 multigravida (sudah perna hamil lebih dari satu
kali), tipe keluarga ibu hamil di berikan pengkodean, kode 1
tinggal bersama keluarga inti, kode 2 tinggal bersama keluarga
besar. tingkat kecemasan di berikan pengkodean kode 1 untuk
tidak cemas, kode 2 cemas ringan, kode 3 untuk cemas
sedang, kode 4 untuk cemas berat dan kode 5 untuk cemas
berat sekali/panik.
d. Entry
Setelah semua data terkumpul, serta sudah melewati
pengkodean, maka langkah selanjutnya adalah di-entry. Meng-
entry data di lakukan dengan memasukkan data dari lembar
pengumpulan data ke paket program komputer.
e. Processing
Memproses data di lakukan dengan meng-entry data dari hasil
pengkodean dengan bantuan computer menggunakan program
pengolahan data statistik. Data yang dimasukan ke dalam
program Komputer adalah kode responden, usia, usia
kehamilan, tingkat pendidikan, pekerjaan, gravida, tipe
keluarga dan tingkat kecemasan.
f. Cleaning

29
Cleaning merupakan kegiatan pemeriksaan kembali data yang
sudaah di-entry untuk memastikan tidak ada kesalahan saat
entry data. Peneliti memeriksa kembali data yang telah di-entry
untuk memastikan semua prosedur pengumpulan data
dilakukan dengan tepat.
2) Penyajian Data
Data yang telah di olah di sajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi, selanjutnya di narasikan.

3.9 Etika Penelitian


Peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan instrument
kuesioner yaitu meminta data pribadi pasien maka peneliti juga harus
memperhatiakan etika penelitian yaitu:
1. Informed Consent (Persetujuan menjadi klien)
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan subyek studi
kasus peneliti dengan memberikan lembar persetujuan informed
consent tersebut di berikan sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan dengan menjadi subyek studi
kasus. Tujuan informed consent adalah agar subyek mengerti
maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subyek
bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan.
Jika subyek studi kasus tidak bersedia maka peneliti harus
menghormati hak subyek studi kasus.
2. Anonimty (Tanpa nama)
Merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam subyek
penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan
nama subyek studi kasus pada lembar alat ukur dan hanya
menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
penelitian yang diisikan.
3. Connfidentiality (Kerahasiaan)
Hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.
Semua informasi yang telah di kumpulkan di jamin kerahasiaannya

30
oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang di laporkan pada
hasil penelitian.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

31
4.1 Hasil
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Puskesmas Sikumana.
Puskesmas Sikumana terletak di Kelurahan Sikumana Kecamatan
Maulafa. Wilayah kerja Puskesmas Sikumana mencakup 6 (enam)
Kelurahan dalam wilayah Kecamatan Maulafa dengan luas wilayah kerja
sebesar 200,67 km2. Kelurahan yang termasuk dalam wilayah kerja
Puskesmas Sikumana adalah Kelurahan Sikumana, Kelurahan Kolhua,
Kelurahan Bello, Kelurahan Fatukoa, Kelurahan Naikolan dan Kelurahan
Oepura. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Kupang Tengah,
sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Alak, sebelah utara
berbatasan dengan Kecamatan Oebobo, sebelah selatan berbatasan dengan
Kecamatan Kupang Barat.
Wilayah kerja Puskesmas Sikumana mencakup seluruh penduduk
yang berdomisili di Kecamatan Maulafa. Puskesmas ini melayani berbagai
program puskesmas seperti periksa kesehatan (check up), pembuatan surat
keterangan sehat, rawat jalan, lepas jahitan, ganti balutan, jahit luka, cabut
gigi, periksan tensi, tes hamil, bersalin / persalinan, periksa anak, tes
golongan darah, asam urat, kolesterol dan lainnya.

4.1.2 Karakteristik ibu hamil


Penelitian di lakukan di wilayah Puskesmas Sikumana selama 4
hari. responden adalah semua ibu hamil dengan usia kehamilan trimester
1, trimester 2, dan trimester 3 yang di jadikan sampel penelitian yaitu
sebanyak 42 ibu hamil. Proses awal penelitian adalah dengan membagikan
kuesioner pada ibu hamil yang sedang melakukan pemeriksaan
dipuskesmas sikumana. Kemuadian pada hari terakhir di lakukan ulang
validasi data, apabila ada data yang belum lengkap maka akan segera di
lengkapi.
Setelah dilakukan pengambilan data terhadap 42 ibu hamil untuk
menentukan tingkat kecemasan sesuai usia, usia kehamilan, pendidikan,
pekerjaan, gravida, dan tipe keluarga di wilayah kerja puskesmas
sikumana.

32
Pada penelitian ini menggunakan analis variabel antara lain adanya
data gambaran tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan
di masa pandemi covid-19, berdasarkan hasil dari pengambilan data
langsung di wilayah kerja Puskesmas Sikumana.
Data karakteristik respon ini berupa data demografi responden
yang terdiri dari usia responden, usia kehamilan, pendidikan, pekerjaan,
gravida, dan tipe keluarga. Data ini di tampilakan dalam bentuk distribsui
frekuensi dan presentase data demografi.

Tabel 4.1 Karakteristik Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas


Sikumana.

Karakteristik Frekuensi (n = 42) Presentase (%)


Usia
< 20 Tahun 1 2,4
20-35 Tahun 32 76,2
>35 Tahun 9 21,4
Usia Kehamilan
1-12 Minggu 13 31,0
> 12-24 Minggu 8 19,0
< 24-36 Minggu 21 50,0
Pendidikan
Tidak Sekolah dan SD 4 9,5
SMP dan SMA 16 38,1
Diplomad dan Sarjana 22 52,4
Pekerjaan
IRT dan Pensiunan 27 64,3
PNS, Petani, Wiraswasta 15 35,7
Gravida
Pertama kali hamil 13 31,0
Perna hamil lebih dari 1 kali 29 69,0
Tipe Keluarga
Tinggal bersama suami 40 95,2
Tinggal bersama keluarga 2 4,8

Tabel 4.1 menunjukan bahwa mayoritas ibu hamil berusia 20-35


tahun (76.2%), usia kehamilan <24-36 minggu (50%), berpendidikan
tinggi sebanyak 52.4%, ibu bekerja sebanyak 64,3%. Sebagian besar
hamil adalah multigravida (69%), dan mayoritas tinggal bersama suami
(95.2%).

33
4.1.3 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Tabel 4.2 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil di Masa Pandemi
Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Sikumana Tahun
2022.

Kecemasan Ibu hamil Frekuensi Presentase


(n=42) (%)
Tidak cemas 0 0.0
Cemas ringan 7 16.7
Cemas sedang 17 60.5
Cemas berat 14 33.3
Cemas berat sekali 4 9.5

Tabel 4.2 menggambarkan mayoritas ibu hamil mengalami


kecemasan sedang (60,5%). Dari 60,5% tersebut paling banyak
responden mengatakan sangat sering merasa gelisah atau mudah kaget
ketika mendengar orang di sekitarnya tertular Covid-19.

4.1.4 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Berdasarkan Usia


Tabel 4.3 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Berdasarkan
Usia Di Wilayah Kerja Puskesmas Sikumana, Tahun 2022.
Tingkat Usia
kecemasan <20 Tahun 20-35 Tahun >35 Tahun Total
n % n % n % n %
Tidak cemas 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Cemas ringan 0 0,0 6 85,7 1 14,2 7 16,6
Cemas sedang 0 0,0 13 76,4 4 23,5 17 40,4
Cema berat 0 0,0 10 71,4 4 28,5 14 33,3
Cemas berat sekali 1 25 3 75 0 0,0 4 9,5
Total 1 2,4 32 76.2 9 21.4 42 100

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa cemas sedang paling banyak di


alami ibu yang berusia 20-35 tahun (76,4%). Ibu yang berusia > 20
tahun paling sedikit mengalami cemas berat sekali (25 %).

4.1.5 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Berdasaarkan Usia


Kehamilan
Tabel 4.4 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Berdasarkan
Usia Kehamian Di Wilayah Kerja Puskesmas Sikumana,
Tahun 2022.

34
Tingkat Usia Kehamilan
kecemasan 1-12 >12-24 <24-36 Total
Minggu Minggu Minggu
n % n % n % n %
Tidak cemas 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Cemas ringan 3 42,8 2 28,5 2 28,5 7 16,6
Cemas sedang 4 23,5 3 17,6 10 58,8 17 40,4
Cema berat 5 37,7 3 21,4 6 42,8 14 33,3
Cemas berat sekali 1 25 0 0,0 3 7,5 4 9,5
Total 13 31,0 8 19,0 21 50 42 100

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa cemas sedang paling banyak di


alami oleh ibu yang berusia kehamilan < 24-36 minggu (58,8%). Cemas
berat sekali paling sedikit di alami ibu yang usia kehamilan 1-12 minggu
(25%).

4.1.6 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Berdasarkan Pendidikan


Tabel 4.5 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Berdasarkan
Pendidikan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sikumana,
Tahun 2022.
Tingkat Pendidikan
kecemasan Rendah Menegah Tinggi Total
n % n % n % n %
Tidak cemas 0 0,0 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Cemas ringan 0 0,0 3 42,8 4 57,1 7 16,6
Cemas sedang 3 17,6 5 29,4 9 52,9 17 40,4
Cema berat 0 0,0 5 38,4 8 61,5 13 30,9
Cemas berat sekali 1 20 3 60 1 2,0 5 11,9
Total 4 38 16 38 22 52,3 42 100

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian ibu yang berpendidikan


tinggi mengalami cemas sedang (52,9%). Ibu yang berpendidikan rendah
paling sedikit yang mengalami cemas berat sekali (2,0%).

4.1.7 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu hamil Berdasarkan Pekerjaan


Tabel 4.6 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Berdasarkan
Pekerjaan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sikumana, Tahun
2022.

35
Tingkat Pekerjaan
kecemasan Bekerja Tidak Total
bekerja
n % n % n %
Tidak cemas 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Cemas ringan 2 28,5 5 71,4 7 16,6
Cemas sedang 6 28,5 15 71,4 21 50
Cema berat 7 70 3 30 10 23,8
Cemas berat sekali 0 0,0 4 100 4 9,5
Total 15 35,7 27 64,2 42 100

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian ibu yang tidak bekerja


mengalami cemas sedang (71,4%). Ibu yang bekerja paling sedikit yang
mengalami cemas ringan (28,5%).

4.1.8 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Berdasarkan Paritas


Tabel 4.7 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Berdasarkan
Gravida Di Wilayah Kerja Puskesmas Sikumana, Tahun
2022.

Tingkat Gravida
kecemasan Primigravida Multigravida Total
n % n % n %
Tidak cemas 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Cemas ringan 1 14,2 6 85,7 7 16,6
Cemas sedang 5 29,4 12 70,5 17 40,4
Cema berat 7 50 7 50 14 33,3
Cemas berat sekali 0 0,0 4 100 4 9,5
Total 13 31,0 29 69,0 42 100

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa sebagian ibu yang multigravida


mengalami cemas sedang (70,5%). Ibu yang primigravida paling sedikit
yang mengalami cemas ringan (14,2%).

4.1.9 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Berdasarkan Tipe


Keluarga
Tabel 4.8 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Berdasarkan
Tipe Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Sikumana,
Tahun 2022.

36
Tingkat Tipe keluarga
kecemasan Keluarga inti Keluarga besar Total
n % n % n %
Tidak cemas 0 0,0 0 0,0 0 0,0
Cemas ringan 7 100 0 0,0 7 16,6
Cemas sedang 16 94,1 1 5,8 17 40,4
Cema berat 14 100 0 0,0 14 33,3
Cemas berat sekali 3 75 1 25 4 9,5
Total 40 95,2 2 4,8 42 100

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa sebagian ibu yang tinggal bersama


keluarga inti mengalami cemas sedang (94,1%). Ibu yang tinggal bersama
keluarga besar paling sedikit yang mengalami cemas sedang (5,8%).

4.2 Pembahasan
Pada bab ini akan di bahas hasil penelitian yang ditemukan.
4.2.1 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Tingkat kecemasan terutama terkait dengan wabah Covid-19 telah
menjadi tantangan psikologis yang serius bagi ibu hamil yang
menyebabkan efek jangka panjang dan jangka pendek pada bayi (Jelly,et,
al, 2021).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu
hamil di masa new normal pandemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan di
salah satu puskesmas yang berada di kota Kupang yakni Puskesmas
Sikumana. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel
menggunakan rumus Slovin dan di peroleh responden 42 ibu hamil.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu
hamil mengalami cemas sedang (60,5%). Hasil penelitian tersebut
menunjukan bahwa masa pandemi Covid-19 menyebabkan tingkat
kecemasan ringan hingga berat pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas
Sikumana. Hasil ini didapatkan dengan pengisian kuesioner berdasarkan
usia kehamilan ibu sesuai dengan pelayanan kesehatan. Pada saat
penelitian ibu hamil patuh mengikuti protokol kesehatan yaitu memakai
masker menjaga jarak dan menggunakan handsanitizer.

37
Serupa dengan penelitian ini, sebuah penelitian dari Uttrakhanf ibu
hamil mengalami sedikit kecemasan 69%, sedangkan 24% dan 5,4%
mengalami kecemasan ringan dan tingkat kecemasan sedang. Namun 1,2%
responden menilai tingkat kecemasan sebagai parah (Jelly et.al,2021).
Penelitian di Belgia melaporkan 47% responden mengalami sedikit tingkat
kecemasan, 39,4% ringan, 8,4% sedang, dan 5,2% tingkat kecemasan
berat dialami oleh ibu hamil (Ceulemans, 2020). penelitian dilakukan
selama fase awal pandemi bisa menjadi alasan meningkatnya dampak
psikologis pada ibu hamil yang mungkin telah berubah, yaitu penelitian
diindonesia pada penelitian Zainiyah dan Eny (2020) didapatkan hasil
bahwa 31,4% ibu hamil di wilayah Madura selama pandemi Covid-19
mengalami kecemasan parah akibat adanya Covid-19.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas ibu hamil
mengalami kecemasan sedang di masa New normal pandemi Covid-19.
banyak faktor yang mempengaruhi kecemasan ibu hamil di masa new
normal pandemi Covid-19 yang akan peneliti jabarkan dalam variabel-
variabel selanjutnya.

4.2.2 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Berdasarkan Usia


Usia yang optimal bagi seorang ibu hamil adalah usia 20-35 tahun
karena pada usia tersebut rahim matang dan mampu menerima kehamilan
baik di tinjau dari segi psikologi dan fisik. Usia 20-35 tahun merupakan
usia yang diangkap aman untuk menjalani kehamilan dan persalinan.
Karena pada usia <20 tahun kondisi fisik terutama organ reproduksi dan
psikologis belum 100% siap menjalani masa kehamilan dan persalinan.
Kehamilan pada usia <35 tahun merupakan keadaan yang dikatagorikan
dalam resiko tinggi terhadap kelaian bawaan serta adanya penyulit selama
masa kehamilan dan persalinan (Sulistyawati,2011).
Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Sikumana
menunjukan sebagian besar ibu hamil yang mayoritas 20-35 Tahun
(76,4%) mengalami kecemasan sedang dan 25% usia <20 Tahun
mengalami kecemasan ringan di masa pandemi Covid-19.

38
Menurut penelitian Bududu (2012), di bandingkan dengan wanita
usia <20 tahun yang organ reproduksinya masih berkembang, wanita usia
20-35 tahun memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah karena organ
reproduksinya sudah terbentuk sempurna dan tubuh bersiap untuk hamil.
usia lebih dari 35 tahun sebagian diklasifikasikan pada kehamilan beresiko
tinggi terhadap kehamilan.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Handayani (2015) bahwa salah satu hal yang mempengaruhi kemampuan
individu dalam merespon kecemasan adalah usia, dimana kematangan
dalam proses berfikir pada individu dengan umur lebih tua lebih
memungkinkannya untuk menggunakan mekanisme koping yang lebih
dibandingkan dengan kelompok umur yang lebih muda. Namun pada
kelompok ibu dengan usia 20-35 tahun, di temukan sebanyak 3,2% ibu
yang mengalami cemas berat, sedangkan pada kelompok ibu dengan usia
berisiko ditemukan sebanyak pada kelompok ibu dengan usia <20 tahun
ditemukan sebanyak 6,7% yang mengalami cemas berat.
Penelitian ini menunjukan bahwa Ibu dengan usia 20-35 tahun
menjadi usia yang paling banyak mengalami kecemasan sedang karena
wanita dengan usia 20-35 tahun secara fisik sudah siap hamil karena organ
reproduksinya sudah terbentuk sempurna, bila dibandingkan dengan
wanita yang berusia 35 tahun, karena pada kelompok usia tersebut
merupakan umur yang ideal, sesuai bagi para ibu dalam melakukan
persalinan. Pada kisaran usia 20-35 tahun diharapkan para ibu telah siap
secara psikologi dalam menghadapi proses persalinan.

4.2.3 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Berdasarkan Usia


Kehamilan
Usia kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin
intrauterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan
persalinan. lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah
kira-kira 280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).

39
Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Sikumanan menunjukan
sebagian besar ibu hamil kelompok usia kehamilan <24-36 minggu atau
trimester 3 sebanyak (58,8%) mengalami cemas sedang.
Bertantangan dengan penelitian di China yang menyatakan bahwa
usia kehamilan menyebabkan lebih banyak berdampak pada psikologis
wanita hamil trimester kedua karena hasil penelitian menggunakan
instrument IES (The Impact of Event Scale) >26 dibandingkan wanita
hamil di trimester pertama dan ketiga (Zhang, 2020). Namun, trimester
kedua sering disebut sebagai periode pancaran kesehatan, saat ibu merasa
sehat. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan
energy serta pikirannya secara konstruktif (Kumalasari, 2012).
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden
berada pada usia kehamilan trimester tiga, adaptasi psikologis yang di
alami oleh ibu hamil bervariasi berdasarkan usia kehamilan. Pada trimester
ketiga seorang ibu hamil akan mengalami gejolak emosional kembali
dipengaruhi oleh hari kelahiran yang semakin dekat dan perubahan peran
yang akan segera dijalani, ibu hamil pada trimester tiga mengalami
kecemasan sedang karena ibu hamil memiliki riwayat trauma terhadap
kehamilan sebelumnya, memiliki konflik dalam rumah tangga dan
memiliki riwayat gangguan suasana hati sehingga menyebabkan ibu hamil
trimester tiga mengalami kecemasan sedang.

4.2.4 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Berdasarkan Pendidikan


Respon terhadap sesuatu yang datang baik dari dalam diri maupun
dari luar dipengaruhi oleh tingkat pendidikan seseorang. Tingkat
pendidikan yang dimiliki dapat meningkatkan pengetahuan seseorang akan
kesehatannya. Ibu dengan pendidikan tinggi akan lebih banyak
mengetahui tantang kehamilannya dan mampu dalam mengendalikan
cemas selama kehamilan.
Hasil penelitian yang dilakukan di puskesmas sikumana
menunjukan sebagian besar ibu hamil memiliki tingkat kecemasan sedang
mayoritas berpendidikan Tinggi (52,9%).

40
Dalam penelitian Asfiati (2014) menyatakan bahwa pendidikan
adalah faktor yang dapat mempengaruhi kecemasan pada ibu hamil
dikarenakan proses berkembangnya perilaku dan kemampuan manusia.
Menurut Notoadmodjo (2010) tingkat pendidikan seseorang
berpengaruh dalam penerimaan informasi dan mengolahannya sebelum
menjadi perilaku buruk maupun perilaku baik yang berdampak pada status
kesehatannya.
Peneliti menyebutkan orang dengan pendidikan tinggi mampu
memberikan respon yang lebih rasional dibandingkan orang dengan
pendidikan yang rendah ataupun orang tidak berpendidikan.

4.2.5 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Berdasarkan Pekerjaan


Pengalaman dan informasi yang dimiliki seseorang akan
menambah informasi yang bersifat informal. Hal tersebut dapat diperoleh
ketika seseorang melakukan interaksi pada saat seseorang bekerja maupun
saat melakukan interaksi social (Kusumawati,2011).
Hasil penelitian menunjukan sebagian besar ibu hamil dengan
status pekerjaan yang terbanyak ialah ibu yang tidak bekerja, dengan
mayoritas (71,4%).
Sejalanan dengan penelitian (Kusumawati, 2011) penelitian ini
didapatkan 1,7% responden sebagai ibu rumah tangga sedangkan pada ibu
yang memiliki pekerjaan tidak di dapatkan dengan cemas berat, hal
tersebut menunjukkan bahwa ibu yang tidak memiliki aktivitas diluar
rumah intensitas cemas lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang
memiliki pekerjaan diluar rumah.
Kecemasan ibu hamil tidak hanya dikarenakan tingkat sosial
ekonomi tapi juga interaksi ibu hamil dengan masyarakat luas yang aktif
pada organisasi tertentu, di asumsikan bahwa ibu yang bekerja memiliki
pengetahuan yang lebih tinggi dan akses informasi yang lebih cepat
daripada ibu yang tidak bekerja (Stuart, 2012).
Hasil penelitian yang dilakukan Ibu yang tidak bekerja mayoritas
mengalami kecemasan sedang karena ibu lebih banyak menghabiskan

41
waktu di rumah sehingga kurang mendapatkan pengetahuan lebih tetang
kehamilannya hingga ibu akan lebih merasa cemas, berbeda dengan ibu
yang bekerja karena ibu yang memiliki aktivitas diluar rumah mendapat
pengaruh yang banyak dari teman dan berbagai informasi serta
pengalaman dari orang lain dapat mengubah cara pandang seseorang
dalam menerima dan mengatasi stressor.

4.2.6 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Berdasarkan Gravida


Gravida adalah jumlah total kehamilan ibu, termasuk kehamilan
intrauterin normal dan abnormal, abortus, kehamilan ektopik, dan mola
hidatidosa (Benson & Pernol, 2008). Paritas merupakan jumlah kelahiran
yang dialami oleh ibu. Jumlah paritas yang paling aman adalah 2-3 anak.
Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Sikumana
menunjukan sebagian besar ibu hamil dengan gravida multigravida
mengalami kecemasan sedang (70,5%).
Wanita hamil juga mengalami kecemasan terhadap kelahiran
sebelumnya seperti wanita yang mengalami masalah pada kehamilannya
akan merasa cemas dan berfikir untuk dapat mempertahankan
kehamilannya (Nolan, 2010). Pengalaman melahirkan bagi ibu hamil
tentunya berdeda-beda, peneliti berasumsi bahwa ibu hamil multigravida
atau yang telah mempunyai pengalaman melahirkan baru pertama kali
memiliki pengalaman melahirkan di masa pandemi COVID-19 yang
belum mengetahui gambaran, informasi dan persiapan yang lebih baik
dalam menghadapi persalinan yang aman dari bahaya pandemi COVID-
19.
Hasil penelitian ibu multigravida dalam menghadapi persalinan
ternyata masih banyak yang mengalami kecemasan. Kecemasan ibu terjadi
karena berbagai faktor. Kecemasan itu sendiri adalah ketegangan, rasa
tidak aman dan kekhawatiran yang timbul karena dirasakan terjadi sesuatu
yang tidak menyenangkan tetapi sumbernya sebagain besar tidak diketahui
dan berasal dari dalam diri.

42
Pada ibu hamil multigravida, mereka telah mempunyai riwayat
melahirkan yang dapat mempengaruhi persiapan persalinannya. Cemas
dapat timbul karena perhatian tentang jalan lahir yang aman selama proses
melahirkan. Multigravida dalam proses persalinan terkait dengan
pengalaman persalinan, yaitu semakin banyak mengalami persalinan,
tingkat kepercayaan diri semakin meningkat, sehingga tingkat kecemasan
cenderung berkurang.

4.2.7 Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Berdasarkan Tipe keluarga


Menurut Zhang dkk. (dalam Tantona, 2020) dukungan sosial
merupakan salah satu faktor yang berkorelasi dalam terjadinya kecemasan.
Dukungan sosial mengacu pada dukungan material dan spiritual antar
individu, serta adanya pertukaran sumber daya baik material maupun
spiritual antar individu sehingga terpenuhi kebutuhan sosialnya
Hasil penelitian yang dilakukan dipuskesmas sikumana
menunjukan sebagian besar ibu hamil dengan distribus Tipe keluarga , ibu
hamil yang tinggal bersama suami lebih banyak dengan tingkat kecemasan
sedang (94,1%).
Pada penelitian Handayani (2012) ibu hamil memiliki tingkat
kecemasan ringan-sedang dengan adanya dukungan yang baik dari suami
ataupun keluarga, sedangkan dukungan yang buruk dapat menimbulkan
kecemasan yang meningkat.
Lingkungan tempat tinggal memiliki hubungan dukungan sosial
ibu hamil. Dukungan suami dan keluarga dapat menurunkan kecemasan
pada ibu hamil dan juga membantu mempertahankan status kesehatan ibu
hamil. Ibu hamil di masa pandemi COVID-19 lebih memerlukan
pengawasan dari suami dan keluarga dalam mencegah penularan virus
seperti menerapkan protokol kesehatan.

4.3 Keterbatasan
Katerbatasan dalam penelitian ini adalah :

43
1. Peneliti tidak mengkaji lebih dalam mengenai kecemasan berdasarkan
faktor-faktor yang menyebabkan kecemasan.
2. Penggunaan kuesioner akan lebih maksimal bila ditambah dengan
wawancara yang menggali informasi yang berkaitan dengan keluhan dan
kecemasan ibu hamil tersebut

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

44
Hasil penelitian di wilayah kerja Puskesmas Sikumana menunjukan
bahwa mayoritas ibu hamil yang berusia 20-35 tahun, usia kehamilannya
<24-36 minggu, berpendidikan tinggi, tidak bekerja, status obstetrinya
adalah multigravida dan tinggal bersama suami.
Pada umumnya ibu hamil mengalami kecemasan sedang (60,5%).
Kecemasan sedang tersebut paling banyak dialami oleh ibu yang berusia
20-35 tahun, ibu dengan usia kehamilan <24-36 minggu, ibu yang
berpendidikan tinggi, ibu yang tidak bekerja, ibu yang multigravida, dan
ibu yang tinggal bersama keluarga inti.

5.2 Saran
1. Kepada pihak Puskesmas Sikumana
Disarankan untuk meningkatkan kegiatan yang bertujuan menanamkan
pemahaman pada ibu hamil mengenai pentingnya pengetahuan tentang
dan edukasi diberikan kepada ibu hamil dan melengkapi dengan
protocol kesehatan contohnya memberikan pelayanan kesehatan secara
daring seperti konsultasi kesehatan sehingga ibu hamil nyaman dan
dapat mengurangi kecemasan di masa pandemi ini.
2. Pelayanan Kesehatan
Dari hasil penelitian, di harapkan pelayanan keperawatan agar lebih
intensif dalam memberikan pendidikan kesehatan dan informasi yang
aktual mengenai COVID-19 pada ibu hamil untuk mengurangi resiko
komplikasi kehamilan akibat kecemasan.
3. Bagi ilmu Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai sumber bacaan dan
referensi untuk teman-teman maupun peserta didik.

4. Penelitian Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya di harapkan dapat menjadikan hasil penelitian
ini sebagai informasi atau data, agar lebih memperhatikan faktor-faktor
yang mempengaruhi kecemasan di masa pandemi COVID-19 dan

45
dapat memberi kontribusi positif untuk mengurangi kecemasan pada
ibu hamil.

DAFTAR PUSTAKA

Annisa, D.F.,& Ifdil, I. (2016). Konsep Kecemasan (Anxiety) pada Lanjut Usia
(Lansia). Konselor, 5 (2),93-99.

46
Anung Ahadi Pranada 1, Casman2,N.1. (2020) Pengaruh kebijakan. 09 (02), 61-
67.

Angesti, E.P.W. (2020) ‘Hubungan Tingkat Kecemasan Dan Pengetahuan Ibu


Hamil Trimester 3 Dengan Kesiapan Menghadapi Persalinan Di Masa
Pandemi Covid-19’. Universitas Airlangga.

Chairani, I. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 Dalam Perspektif Gender Di


Indonesia. Jurnal Kependudukan Indonesia, 2902, 39.
https://doi.org/10.14203/jki.v0i0.571

Ceulemans M, Hompes T, Foulon V. 2020.Mental health status of pregnant and


breastfleeding women during the COVID-19 pandemic: a call for
action. Int J Gynecol Obstet. 151:13295.10.1055/s-00401715505

Donsu. (2017). Tingkat Kecemasan. Journal of Chemical Information and


Modeling, 53 (9), 1689-1699.

Evayanti, Y.2015. Hubungan pengetahuan Ibu Dan Dukungan Suami Pada Ibu
Hamil Terhadap Keteraturan Kunjungan Antenatal Care (ANC) Di
Puskesmas Wates Lampung Tengah Tahun 2014. Jurnal Kebidanan,
1(2), 81-90. http://malahayati.ac.id/wp-content/uploads/2016/03/18-60-
1-PB.pdf.

Fidianty I, N.A. (2015). Kecemasan Pada Wanita Hamil Pasca Abortus. Media
Medika Muda 5,51-54.

Huizink, A.C, dkk (2015). Adaptation of pregnancy anxiety questionnaire-


revised for all pregnant women regardless of parity : PRAQ-R2. Arch
Women Ment Health.

Laili, F. E. W. (2017). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap


Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan Pada Ibu Hamil. Jurnal
Kebidanan, 3 (3), 152-156.

Mayasari, Windatania. (2018). Analisis Faktor-Faktor Yang Berperan Pada


Kecemasan Ibu Hamil Prmigravida Trimester III , Jurnal Paradigma
Sehat. Vol.5 No.2

Maiti, & Bidinger. (2019). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida


Trimester III. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9),
1689-1699.

Masturoh, I., & Anggita, N. (2018). Metodologi Penelitian Kesehatan (Tahun


2018). Kementerian Kesehatan RI.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp
content/uploads/2018/09/Metodologi-Penelitian-Kesehatan-SC.pdf

47
Nanang. (2018). Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pasien
pra operasi. Poltekes Kemenkes, 7-15.

Nolan, M. 2010. Kehamilan dan melahirkan . Jakarta : Arcan.

Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis


edisi 4 (4th ed). Salemba Medika.

Oliver, J. (2019). Bab II Tinjauan Pustaka Tuberkulosis. Hilos Tensados, 1,1-


476

PPNI.(2016). No Title Standarn Diangnosis Keperawatan Indonesia.

Permatasari, A.S. (2020). Self-Hypnosis Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu


Hamil Dalam Persalinan Menghadapi Persalinan Di Masa Pandemic.
Public Knowladge Project,58.

Hayat, A. (2017). Kecemasan dan Metode Pengendaliannya. Khazanah: Jurnal


Studi Islam Dan Humaniora, 12 (1), 52-63.
https://doi.org/10.18592/khazanah.v12i1.301.

Hanifah, D. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Antenatal.


Jurnal Kebidanan Malahayati, 5(1). 16-23.
https://doi.org/10.33024/jkm.v5i1.888

Herdiana. (2019). Karakteristik Ibu Hamil. Journal of Chemical Information and


Modeling, 53(9), 1689-1699.

Kementerian Kesehatan RI. (2020). Pedoman bagi ibu hamil, bersalin, nifas,
dan bayi baru lahir di Era pandemic Covid-19.
https://dinkes.jatimprov.go.id/userimage/dokumen/bumil
%20dan20%nifas-1.pdf

Kementerian Kesehatan RI. (2020). Dokumen resmi. Pedoman Kesiapan


Menghadapi COVID-19, 0-115.

Kumalasari, Intan. 2012. Panduan Praktik Laboratorium dan Klinik Perawatan


Antenatal, Intranatal, Postnatal Bayi Baru Lahir dan Kontrasepsi.
Jakarta : Salemba Medika.

Istikhomah, H.,& Mumpuni, D.A.P. (2016). Kesiapan Psikologis Ibu Hamil


Trimester III Dalam Persiapan Persalinan Pasca Relaksasi
Hypnobirthing. Jurnal Kebidanan Dan Kesehatan Tradisional,1(1),28-
33. httpsz://doi.org/10.37341/jkkt.v1i1.24

Renata, D.,&Satrianta, H. (2020). Eye Moving desensitization dan reprocessing


untuk mereduksi kecemasan menghadapi Covid-19. TERAPUTIK:

48
Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 4(1), 65-73.
https://doi.org/10.26539/teraputik.41293

Rinata, E.,& Andayani, G.A. (2018). Karakteristik Ibu (Usia, paritas,


pendidikan) dan dukungan keluarga dengan kecemasan ibu hamil
trimester III. Medisains, 16(1),14.
https://doi.org/10.30595/medisains.vSS16i1.2063

Suyani.(2020). Hubungan Tingkat Pendidikan dan status pekerjaan dengan


kecemasan pada ibu hamil trimester III. Jurnal Kesehatan
Masyarakat,8,19-28

Santika, I.G.N. (2020). Optimalisasi Peran Keluarga Dalam Menghadapi


Persoalan Covid-19: Sebuah Kajian Literatur. Ilmiah Ilmu Sosial, 6 (2),
127-137.

Silva et al.,2017. Anxiety in Pregnancy: Prevalence and Associated Factors.


Journal of School of Nursing University of Sao Paulo Revista da Escola
de Enfermagem da USP, Vol. 51. April, 2017. DOI:
http://dx.doi.org/10.1590/s1980-220X2016048003253.

Tantona, M.D. (2020). Gangguan Kecemasan Pada Wanita Hamil di saat


Pandemi Covid-19. Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 1(4), 89-94.
http://jurnal.globalhealthsciencegroup.com/index.php/JPPP/article/
download/83/65

Utari, Koming Tri (2021) GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL


MENGHADAPI PERSALINAN DI MASA PANDEMI COVID-19 DI
WILAYAH PUSKESMAS TAMPAKSIRING 1 TAHUN 2021.  Diploma
thesis, Poltekkes Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan 2021.

Vivin, V. (2019). Kecemasan dan Motivasi belajar. Persona: Jurnal Psikologi


Indonesia, 8 (2), 240-257. https://doi.org/10.30996/persona.v8i2.2276

Word Health Organization. (2020). Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).


ChemRxiv, 2019 (March).
https://doi.org/10.26434/chemrxiv.12037416.v1

Yanianik (2017) Usia, Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Antenatal care


Dalam Kecemasan Menghadapi Persalinan. Tesis. Surakarta:
Universitas Muhammadyah Surakarta.

Yuliana, Y. (2020). Corona virus diseases (Covid-19): Sebuah tinjauan


literature. Wellness And Healthy Magazine, 2 (1), 187-192.
https://doi.org/10.30604/well.95212020

49
Yuliani, D.R.,& Aini, F.N. (2020). Kecemasan Ibu Hamil Dan Ibu Nifas Pada
Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Sains Kebidanan, 2(2), 11-14.
https://doi.org/10.31983/jsk.v2i2.6487

Zainiyah, Z., & Susanti, E. 2020. Anxiety in Pregnant Women During


Coronavirus (Covid-19) Pandemic in East Java, Infonesia. Majalah
Kedokteran Bandung, 52(3) 249-153. https://doi.org/10.15395/mkb.
V52n3. 2041

50
LAMPIRAN

Lampiran 1.
BUKTI ACC JUDUL

51
Lampiran 2.
SURAT IZIN PENGAMBILAN DATA AWAL

52
Lampiran 3.
SURAT IZIN PENELITIAN

53
Lampiran 4.
SURAT PERSETUJUAN MELAKUKAN PENELITIAN

54
Lampiran 5.
JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

55
WAKTU
NO KEGIATAN MARET APRIL MEI JUNI JULI
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan
Judul
2 Penyusunan
KTI
3 Perijinan
Penelitian
4 Pelaksanaan
Penelitian
5 Pengelolahan
Data
6 Laporan KTI
7 Sidang KTI
8 Revisi Laporan
9 Jilid dan
pengumpulan
KTI

Lampiran 6.

56
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.
Saudari Calon
Responden Penelitian
Di-
Puskesmas Sikumana,
Kecamatan Maulafa.
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Sarah Maria Deasy Kay
NIM : PO. 530320119140
Jurusan : Prodi Diploma III Keperawatan Kupang
Bermaksud akan mengadakan penelitian dengan judul “Gambaran Tingkat
Kecemasan Ibu Hamil Menghadapi Persalinan Di Masa New Normal
Pandemi Covid-19 Di Wilayah Puskesmas Sikumana”, Penelitian ini tidak
akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi responden. semua informasi dari
hasil penelitian akan dijaga kerahasiaannya dan hanya dipergunakan untuk
kepentingan penelitian. atas perhatian dan kerja sama yang baik diucapka terima
kasih.

Kupang, Juli 2022


Peneliti

Sarah Maria Deasy Kay


NIM.PO530320119140

Lampiran 7.

57
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMEND CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama :
Alamat :
Usia :
No. Telepon/Hp :
Menerangkan bahwa setelah mendapat penjelasan dan mengetahui manfaat dari
penelitian yang akan dilakukan oleh saudari Sarah Maria Deasy Kay dengan
judul “Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi
Persalinan Di Masa New Normal Pandemi Covid-19 Di Wilayah Puskesmas
Sikumana”, maka saya menyatakan secara sukarela bersedia menjadi responden
dan berpartisipasi dalam penelitian ini.

Kupang, 06 Juli 2022


Mengetahui
Peneliti, Yang Membuat
Pernyataan

Lampiran 8.

58
INSTRUMEN PENELITIAN
Gambaran Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan Di Masa
New Normal Pandemi Covid-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Sikumana,
Tahun 2022
Jawablah dengan benar dan jujur dengan memberi tanda (√) pada pilihan yang
dianggap tepat.
A. Petunjuk Pengisian Kuesioner :
1. Menjawab setiap pertanyaan yang tersedia, ibu di harapkan bersedia
menjawab semua pertanyaan yang diajukan peneliti berdasarkan uraian
yang tertulis di lembar kuesioner ini.
2. Berilah tanda (√) pada pilihan data responden pendidikan, pekerjaan
gravida dan Tipe keluarga.
3. Berikan tanda (√) Pada kolom nilai angka skore, 1= Tidak perna, 2=
Kadang-kadang, 3= sering, 4: sangat sering.
4. Jika mengalami kesulitan dalam menjawab pertanyaan, silahkan
bertanya langsung kepada peneliti.
B. Identitas Responden
1. Nama/Inisial :
2. Usia :
3. Usia Kehamilan :
4. Pendidikan Terakhir :
5. Pekerjaan :
6. Hamil anak Ke- :
7. Tipe keluarga :
C. Kuesioner Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan Di
Masa New Normal Pandemi Covid-19.
Instrumen yang digunakan PRAQ-R2 (Pregnancy Related Anxiety
Questionnire Revised)

Kode responden :
Tanggal pengisian :

59
NO Pertanyaan Tidak Kadang- Sering Sangat
Perna kadang Sering
1. Saya khawatir terhadap janin atau
kehamilannya di masa pandemi
Covid-19.
2. Saya takut akan bahaya Covid-19
terhadap persalinan.
3. Saya merasa takut akan hal-hal
buruk yang akan terjadi selama
pandemic Covid-19.
4. Saya cemas dengan pelayanan
tenaga kesehatan dalam melakukan
persalinan dimasa pandemi
Covid-19.
5. Saya cemas datang ke Pelayanan
Kesehatan untuk memeriksakan
kehamilan dimasa pandemi Covid-
19.
6. Saya Khawatir tidak bias
mengontrol diri sendiri selama
persalinan
7. Saya khawatir bayi saya memiliki
tingkat kecemasan yang lemah,
catat mental atau menderita
kelainan.
8. Saya khawatir melakukan kegiatan
diluar rumah ke tempat keramaian
dan bertemu orang-orang.
9. Saya takut mengenai sakit pada saat
kontraksi dan selama proses
Persalinan.
10. Saya khawatir kebutuhan dan

60
ketersediaan serta pemenuhan APD
bagi penolong persalinan dan ibu
bersalin belum memadai.
11. Saya khawatir jika ibu hamil dan
bayi salah satu kelompok rentan
risiko terinfeksi Covid-19.
12. Saya merasa gelisah atau mudah
kaget ketika mendengar orang di
sekitarnya tertular Covid-19
13. Kesulitan untuk menyesuaikan diri
dengan kebiasaan protokol
kesehatan
14. Saya khawatir menjadi perantara
penyebaran virus Covid-19 bagi
bayi saya.
15 Saya khawatir terhadap fakta
bahwa belum semua tenaga
kesehatan tersosialisasi pedomanan
pelayanan kesehatan ibu dan bayi
di era pandemi.

Lampiran 9.
MASTER DATA PENELITIAN

61
Lampiran 10 .
HASIL ANALISA DATA PENELITIAN

62
63
Lampiran 11.
LEMBAR KONSULTASI KTI

64
65

You might also like