Professional Documents
Culture Documents
Bab1 Fisika Kelas X Besaran Fisika Dan Pengukur
Bab1 Fisika Kelas X Besaran Fisika Dan Pengukur
BESARAN FISIKA
DAN
PENGUKURAN
Page 1 of 37
Pengukuran
Untuk mencapai suatu tujuan tertentu di dalam fisika, kita biasanya melakukan
pengamatan yang disertai dengan pengukuran. Anda mengukur lebar meja belajar
dengan menggunakan meteran, dan mendapatkan bahwa panjang meja adalah 1,5
meter. Dalam pengukuran di atas Anda telah mengambil meter sebagai satuan panjang.
b. Massa ( Neraca )
a. Mistar
Pada mistar 30 cm terdapat dua gores/strip pendek berdekatan yang merupakan skala
terkecil dengan jarak 1mm atau 0,1 cm. Ketelitian mistar tersebut adalah setengah dari
skala terkecilnya.
Page 2 of 37
b. Jangka Sorong
Jangka sorong terdiri atas dua rahang, yang pertama adalah rahang tetap yang tertera
skala utama dimana 10 skala utama panjangnya 1 cm. Kedua rahang geser dimana skala
nonius berada. 10 skala nonius panjangnya 0,9 cm sehingga beda panjang skala utama
dan nonius adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Jadi skala terkecil pada jangka sorong 0,1 mm atau 0,01 sm sehingga ketelitiannya
adalah ( ½ x 0,1 mm ) = 0,05 mm atau 0,005 cm.
c. Mikrometer Sekrup
Skala utama micrometer sekrup pada selubung kecil dan skala nonius pada selubung
luar yang berputar maju dan mundur. 1 putaran lengkap skala utama maju/mundur 0,5
mm karena selubung luar terdiri 50 skala maka 1 skala selubung luar = 0,5 mm/50 = 0,01
mm sebagai skala terkecilnya.
Alat ukur waktu yang umum digunakan adalah stopwatch. Pada stopwatch analog jarak
antara dua gores panjang yang ada angkanya adalah 2 sekon. Jarak itu dibagi atas 20
skala. Dengan demikian, skala terkecil adalah 2/20 sekon = 0,1 sekon.
Page 3 of 37
Kalorimeter : mengukur besarnya kalor jenis zat.
Kesalahan (error) adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar xo.
Hasil pengukuran dikatakan akurat bila nilai rata-rata hasil pengukuran mendekati/
hamper sama dengan nilai yang benar. Bila nilai rata-rata jauh dari nilai benar maka
hasil pengukuran dikatakan tidak akurat.
Contoh :
Nilai benar panjang benda adalah 8,24 cm. Lima kali dilakukan pengukuran berulang
didapatkan data pengukuran (1). 8,20 (2). 8,22 (3). 8,20 (4). 8,28 dan (5). 8,25. Nilai rata-
rata hasil pengukuran didapatkan dari ((8,20 + 8,22 + 8,20 + 8,28 + 8,25)/5) = 8,23 cm.
Maka nilai rata-rata hasil pengukuran tersebut dikatakan akurat karena mendekati nilai
benar yaitu 8,24
Sedangkan hasil pengukuran dikatakan presisi bila data hasil pengukuran terpencar
dekat dengan nilai rata-rata hasil pengukuran sebagaimana contoh diatas.
Page 4 of 37
Bila hasil lima kali pengukuran diatas didapatkan (1). 8,35 (2). 8,42 (3). 7,95 (4). 7.95 dan
(5). 8,50. Nilai rata-rata hasil pengukuran 8,23 cm, maka dikatakan tidak presisi karena
penyebaran hasil pengukuran terpancar jauh dari nilai rata-ratanya walaupun nilai rata-
ratanya mendekati nilai sebenarnya.
PENGUKURAN TUNGGAL
Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang dilakukan hanya satu kali saja, adapun
ketidakpastian pada pengkuran tunggal sitetapkan sama dengan setengah skala terkecil
(Δx = ½ x skala terkecil)
Mistar
Ketidakpastian mistar (Δx) adalah 0,05 cm atau 0,5 mm. Pada saat pengukuran ujung
benda yang diukur berada pada 5,4 cm lebih, maka besar x dilaporkan dalam 3 angka
atau dua decimal karena Δx = 0,05 cm terdiri atas dua decimal.
Karena 5,4 lebih maka xo dituliskan 5,45 cm
Sehingga laporan hasil pengukuran dituliskan :
x = ( xo ± Δx)
x = (5,45 ± 0,05) cm
artinya kita tidak tahu nilai benar xo, akan tetapi xo berada di sekitar 5,40 cm (x = (5,45
– 0,05)cm) dan 5,50 cm (x = (5,45 + 0,05) cm.
Jangka Sorong
Ketidakpastian Jangka Sorong (Δx) adalah 0,005 cm atau 0,05 mm. Pada saat
pengukuran diameter benda skala utama pada 5,4 cm lebih, dan skala nonius garis
berimpit membentuk garis lurus pada 25, maka skala nonius (25 x 0,005) cm = 0,125 cm
sehingga xo dilaporkan
xo = 5,4 cm + 0,125 cm
Page 5 of 37
xo = 5,525 cm
Karena Δx jangka sorong 0,005 cm maka pelaporan hasil pengukuran adalah
x = ( xo ± Δx)
x = (5,525 ± 0,005) cm
Mikrometer Sekrup
Ketidakpastian mikrometer sekrup (Δx) adalah 0,0005 cm atau 0,005 mm. Pada saat
pengukuran diameter benda skala utama pada 5,4 mm lebih, dan skala nonius garis
mendatar pada selubung luar pada garis ke 47. Maka skala nonius (47 x 0,005) mm =
0,235 mm sehingga xo dilaporkan
xo = 5,4 mm + 0,235 mm
xo = 5,635 mm
Karena Δx micrometer sekrup 0,005 mm maka pelaporan hasil pengukuran adalah
x = ( xo ± Δx)
x = (5,635 ± 0,005) mm
BESARAN
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur yang memiliki nilai dan satuan.
Besaran menyatakan sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka melalui hasil
pengukuran. Oleh karena satu besaran berbeda dengan besaran lainnya, maka
ditetapkan satuan untuk tiap besaran. Satuan juga menunjukkan bahwa setiap besaran
diukur dengan cara berbeda.
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan
tidak diturunkan dari besaran lain.
Massa
Satuan massa adalah “kilogram” (disingkat kg). Sedang definisi dari satuan “kilogram” :
“satu kilogram adalah massa sebuah kilogram standar yang disimpan di lembaga
Timbangan dan Ukuran Internasional (CGPM ke-1, 1899) 1 kg adalah massa dari suatu
Page 6 of 37
model kilogram internasional berupa silinder yang terbuat dari paduan platinum –
iridium dengan iridium dengan diameter dan tinggi sama dengan 39 mm.
Waktu
Satuan waktu adalah “sekon” (disingkat s) (detik). Definisi adalah selang waktu yang
diperlukan oleh atom sesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9 192 631 770 kali
dalam transisi antara dua tingkat energi di tingkat energi dasarnya (CGPM ke-13; 1967).
1 s adalah waktu yang diperlukan oleh suatu atom sesium-133 dalam keadaan transisi
dengan pancaran gelombang sebanyak 9192631770 putaran.
Panjang/Jarak
Satuan panjang adalah “meter”. Sedangkan definisi dari satuan “meter” : “satu meter
adalah jarak yang ditempuh cahaya (dalam vakum) dalam selang waktu 1/299 792 458
sekon. 1 meter adalah jarak yang ditempuh oleh cahaya untuk merambat melalui ruang
hampa selama 1/299792453 detik.
Suhu
Satuan suhu adalah “kelvin” (disingkat K). Satu kelvin adalah 1/273,16 kali suhu
termodinamika titik tripel air (CGPM ke-13, 1967). Dengan demikian, suhu
termodinamika titik tripel air adalah 273,16 K. Titik tripel air adalah suhu dimana air
murni berada dalam keadaan seimbang dengan es dan uap jenuhnya. 1K adalah
1/273,17 suhu termodinamis dari air (H2O) pada titik bekunya. Pada skala celcius, suhu
titik beku air sama dengan 0.01oC. Dalam hal ini 0oC=273,16 K Interval skala temperature
untuk 1oC sama dengan interval skala untuk 1 K.
Satuan kuat arus listrik adalah “ampere” (disingkat A). Satu ampere adalah kuat arus
tetap yang jika dialirkan melalui dua buah kawat yang sejajar dan sangat panjang,
dengan tebal yang dapat diabaikan dan diletakkan pada jarak pisah 1 meter dalam
vakum, menghasilkan gaya 2 × 10-7 newton pada setiap meter kawat. 1 A adalah arus
yang dalam keadaan mengalir melalui dua konduktor berciri lurus dan sejajar dengan
panjang tak terhingga dan luas penampang yang diabaikan serta ditempatkan pada
ruang hampa dengan terpisah oleh jarak sepanjang 1 m, menghasilkan diantara kedua
konduktor pada setiap meter panjangnya gaya sebesar 0,2.10 -6N.
Page 7 of 37
Jumlah molekul
Satuan jumlah molekul adalah “mol”. 1 mol adalah banyaknya materi dari suatu zat yang
sama dengan banyaknya partikel-partikel atom C-12 sebanyak 0,012 kg. Macam dari
partikel-partikel harus disebutkan.
Intensitas Cahaya
Satuan intensitas cahaya adalah “kandela” (disingkat cd). Satu kandenla adalah
intensitas cahaya suatu sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik pada
frekuensi 540 × 1012 hertz dengan intensitas radiasi sebesar 1/683 watt per steradian
dalam arah tersebut (CGPM ke-16, 1979). 1 cd adalah intensitas cahaya dari sumber
radiasi sinar monokromatik dengan frekuensi 540 Thz (Terahertz) pada arah tertentu,
dalam keadaan intensitas radiasi sumber cahaya tersebut pada arah ini adalah 1/683
W/sr (watt per steradial). 1 steradial adalah suatu satuan sudut ruang yang mencakup 1
m2 luas permukaan bola dengan jari-jari 1m. Luas permukaan keseluruhan dari bola ini
dapat dituliskan sebagai Asp(1m) = 4 m2. Sehingga sudut ruang keseluruhan dari steradial
adalah = 4.
Dalam fisika, selain tujuh besaran pokok yang disebutkan di atas, lainnya merupakan
besaran turunan. Besaran Turunan selengkapnya akan dipelajari pada masing-masing
pokok bahasan dalam pelajaran fisika.
Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok atau
besaran yang didapat dari penggabungan besaran-besaran pokok.
Page 8 of 37
Tegangan permukaan, tetapan
Newton per meter N/m
pegas
Contoh besaran turunan adalah Berat, Luas, Volume, Kecepatan, Percepatan, Massa
Jenis, Berat jenis, Gaya, Usaha, Daya, Tekanan, Energi Kinetik, Energi Potensial,
Momentum, Impuls, Momen inersia, dll. Untuk lebih memperjelas pengertian besaran
turunan, perhatikan beberapa besaran turunan yang satuannya diturunkan dari satuan
besaran pokok berikut ini.
=mxm
= m2
=mxmxm
= m3
=m/s
Page 9 of 37
DIMENSI BESARAN
Dimensi besaran diwakili dengan simbol, misalnya M, L, T yang mewakili massa (mass),
panjang (length) dan waktu (time). Ada dua macam dimensi yaitu Dimensi Pokok dan
Dimensi turunan. Dimensi Pokok meliputi M (untuk satuan massa), L (untuk satuan
panjang) dan T (untuk satuan waktu). Dimensi Turunan adalah dimensi dari semua
Besaran Turunan yang dinyatakan dalam Dimensi pokok.
Catatan :
Semua besaran fisis dalam mekanika dapat dinyatakan dengan tiga besaran pokok
(Dimensi Primer) yaitu panjang, massa dan waktu. Sebagaimana terdapat Satuan
Besaran Turunan yang diturunkan dari Satuan Besaran Pokok, demikian juga terdapat
Dimensi pokok dan Dimensi turunan yang diturunkan dari Dimensi pokok.
1. Dapat digunakan untuk membuktikan dua besaran sama atau tidak. Dua
besaran sama jika keduanya memiliki dimensi yang sama atau keduanya
termasuk besaran vektor atau skalar.
2. Dapat digunakan untuk menentukan persamaan yang pasti salah atau mungkin
benar.
3. Dapat digunakan untuk menurunkan persamaan suatu besaran fisis jika
kesebandingan besaran fisis tersebut dengan besaran-besaran fisis lainnya
diketahui.
Page 10 of 37
Satuan dan dimensi suatu variabel fisika adalah dua hal berbeda. Satuan besaran fisis
didefinisikan dengan perjanjian, berhubungan dengan standar tertentu (contohnya,
besaran panjang dapat memiliki satuan meter, kaki, inci, mil, atau mikrometer), namun
dimensi besaran panjang hanya satu, yaitu L. Dua satuan yang berbeda dapat
dikonversikan satu sama lain (contohnya: 1 m = 39,37 in; angka 39,37 ini disebut sebagai
faktor konversi), sementara tidak ada faktor konversi antarlambang dimensi.
ANGKA PENTING
Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut ANGKA PENTING, terdiri atas
angka-angka pasti dan angka-angka terakhir yang ditaksir ( Angka taksiran ).
Hasil pengukuran dalam fisika tidak pernah eksak, selalu terjadi kesalahan pada waktu
mengukurnya. Kesalahan ini dapat diperkecil dengan menggunakan alat ukur yang lebih
teliti.
1. Semua angka yang bukan nol adalah angka penting. Contoh : 14,256 ( 5 angka
penting ).
2. Semua angka nol yang terletak di antara angka-angka bukan nol adalah angka
penting. Contoh : 7000,2003 ( 9 angka penting ).
3. Semua angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi
terletak di depan tanda desimal adalah angka penting.Contoh : 70000, ( 5 angka
penting).
4. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan di
belakang tanda desimal adalah angka penting.Contoh : 23,50000 ( 7 angka
penting ).
5. Angka nol yang terletak di belakang angka bukan nol yang terakhir dan tidak
dengan tanda desimal adalah angka tidak penting.Contoh : 3500000 ( 2 angka
penting ).
6. Angka nol yang terletak di depan angka bukan nol yang pertama adalah angka
tidak penting.Contoh : 0,0000352 ( 3 angka penting ).
Perkalian atau pembagian harus memiliki jumlah angka penting paling sedikit yang
digunakan dalam perkalian atau pembagian tersebut…
Contoh perkalian :
Page 11 of 37
Contoh 1 :
2,55 ada 3 AP
2,5 x ada 2 AP. Jadi hasilnya harus ditulis dalam 2 angka penting
Hasil perkalian awal adalah 6,375. Kita lihat ada 4 AP, hasil yang harus dilaporkan adalah
harus ada 2 AP, jadi hasil ini harus dibulatkan menjadi 6,4 (2 AP)
Contoh 2:
33,564 ada 5 AP
Hasil perkalian awal adalah 41,28273. Kita lihat ada 7 AP, hasil yang harus dilaporkan
cukup 3 AP saja, jadi hasil ini harus dibulatkan menjadi 41,3 (3 AP)
Contoh pembagian :
Contoh 1 :
Dalam penjumlahan atau pengurangan, hasilnya tidak boleh lebih akurat dari angka
yang paling tidak akurat/teliti. Banyak atau sedikitnya angka penting dalam hasil
penjumlahan atau pengurangan gak ngaruh…
Contoh 1 :
Page 12 of 37
3,7 – 0,57 = … ? (nilai 3,7 paling tidak akurat/teliti daripada 0,57)
Kalau pakai kalkulator, hasilnya adalah 3,13. Hasil ini lebih akurat dari 3,7 karenanya
harus dibulatkan menjadi : 3,1
Contoh 2 :
Kalau pakai kalkulator, hasilnya adalah 42,691. Hasil ini lebih akurat dari 10,24
karenanya harus dibulatkan menjadi : 42,69
Contoh 3 :
10,24 + 32,457 + 2,6 = …. ? (2,6 paling tidak akurat dibanding nilai lainnya)
Kalau dijumlahkan maka hasilnya adalah 45,297. Hasil ini lebih akurat dari 2,6 karenanya
harus dibulatkan menjadi : 45,3
Untuk angka 5 atau lebih dibulatkan ke atas, sedangkan angka kurang dari 5
dihilangkan.
Soal Latihan
1. 2,80001
2. 0,0555
3. 3,22
4. 4,9000
5. 160,01
6. 2500,0
7. 0,0004
Page 13 of 37
8. 2,3 x 107
9. 0,1000000000
10. 0.0000000001
Hitunglah
1. 15,34 x 2,9
2. 16,59 : 1,15
3. 987,999 – 2,1 9,667
Soal-soal Latihan
1. Coba jelaskan kembali perbedaan dan hubungan besaran pokok dan besaran
turunan!
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
2. Apakah yang kalian ketahui tentang dimensi? Coba jelaskan secara singkat dan
tepat.
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
Page 14 of 37
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
4. Setiap pegas yang ditarik dengan gaya F tertentu maka pegas itu akan bertambah
panjang misalnya sebesar Δx. Hubungan F dan Δx telah dijelaskan dalam hukum
Hooks yaitu F = k Δx. k dinamakan konstanta pegas. Tentukan dimensi dan satuan k
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_______________________________________
5. Dalam hukumnya, Newton juga menjelaskan bahwa antara dua benda bermassa
yang berdekatan akan saling tarik menarik dengan gaya sebesar :
G.m1.m2
F dimana G konstanta gravitasi universal. Apakah G memiliki dimensi?
r2
Coba kalian tentukan dimensinya!
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
6. Periode sebuah ayunan T diketahui hanya dipengaruhi oleh panjang tali dan
percepatan gravitasi di tempat itu. Dari eksperimen dapat diketahui bahwa periode
itu memiliki konstanta pembanding 2π. Tentukan persamaan periode ayunan
tersebut!
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
Page 15 of 37
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
7. Jika kecepatan suara v kita anggap hanya bergantung pada tekanan p, dan
kerapatan medium . Tentukan rumus dari kecepatan suara itu ?
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
____________________________________________________________________
y = At2 + Bt + C
dengan satuan y dalam meter, dan t dalam sekon. A, B dan C adalah konstanta-
konstanta. tentukan satuan dan dimensi dari A, B dan C
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
Page 16 of 37
Soal soal pilihan ganda
1. Berikut ini yang termasuk kelompok besaran pokok adalah....
a. massa, panjang, luas, waktu
b. panjang, kelajuan, waktu, jumlah zat
c. massa, jumlah zat, intensitas cahaya, suhu
d. massa jenis, volume, jarak, kecepatan
e. daya, energi, kelajuan, massa jenis
Page 17 of 37
6. Besaran berikut memiliki dimensi yang sama dengan usaha adalah....
a. Tekanan
b. Gaya
c. Daya
d. Energi
e. Massa jenis
7. Alat yang paling cocok untuk mengukur diameter dalam mulut sebuah gelas
adalah....
a. Jangka sorong
b. Mistar
c. Mikrometer sekrup
d. Pita ukur
e. Roll meter
8. Hasil dari 1,23 x 4,5 menurut aturan angka penting akan memiliki hasil sebanyak....
a. 2 angka penting
b. 3 angka penting
c. 4 angka penting
d. 5 angka penting
e. 6 angka penting
9. Hasil dari penjumlahan angka 6,213 dan angka 2,12 menurut aturan angka penting
akan memiliki banyak angka dibelakang koma sejumlah....
a. 5 angka penting
b. 4 angka penting
c. 3 angka penting
d. 2 angka penting
e. 1 angka penting
10. Massa jenis suatu zat cair adalah 0,8 gr/cm3. Jika satuan diubah menjadi kg/m3 maka
massa jenis zat cair adalah....
a. 8
b. 80
c. 800
d. 8000
e. 80000
Page 18 of 37
11. Pembacaan jangka sorong di bawah ini yang benar adalah...
a. 1,47 cm
b. 1,67 cm
c. 1,67 cm
d. 2,43 cm
e. 2,90 cm
a. 4,45 mm
b. 4,66 mm
c. 4,75 mm
d. 4,96 mm
e. 5,29 mm
Page 19 of 37
13. Gaya tarik menarik antara dua buah benda yang bermassa m1 dan m2 yang terpisah
sejauh r adalah adalah F dalam satuan Newton dan dirumuskan :
F = G.m1.m2.r−2
Satuan dari G jika dinyatakan dalam meter, kg, sekon
adalah....
a. kg m2 s−2
b. kg m−2 s−2
c. kg−1 m2 s−2
d. kg−1 m3 s−2
e. kg2 m2 s−3
14. Amir melakukan pengukuran tebal suatu papan dengan menggunakan jangka
sorong. Penyajian data yang benar dari data yang diperoleh Amir adalah....
a. (4,32 ± 0,1) cm
b. (4,32 ± 0,01) cm
c. (4,32 ± 0,001) cm
d. (4,32 ± 0,05) cm
e. (4,32 ± 0,005) cm
Page 20 of 37
VEKTOR
Menurut Alonso dan Finn, sebuah vektor dapat digambarkan berupa anak panah atau
ruas garis berarah. Panjang anak panah atau ruas garis menyatakan nilai atau besar
vektor, sedangkan arah anak, panah menyatakan arah vektor.
Notasi besaran vektor dapat dinyatakan dengan huruf besar atau huruf kecil yang diberi
tanda panah di atasnya. Misalnya: vektor ab atau |AB|
Dua buah vektor atau lebih dapat dijumlahkan atau dikurangi. Ada beberapa cara
penjumlahan dan pengurangan vektor.
Cara Grafis
Cara ini menekankan pada cara menggambarnya. Yang termasuk dalam cara grafis
adalah cara poligon, cara segitiga dan cara jajaran genjang.
A. Cara Poligon
Berikut ini adalah langkah-langkah penjumlah vektor r a b c dengan cara
poligon.
c
r
b c
b
a
Page 21 of 37
gambarkan salah satu vektor yang kita pilih, misalnya vektor a
a
b
Berikut menggambarkan vektor b dengan cara pangkal vektor b
berada diujung vektor a
c
2. Cara Segitiga
Untuk cara segitiga, berlaku untuk tiap-tiap dua vektor. Semua pangkal vektor-
vektor yang akan dijumlahkan digabung menjadi satu titik tangkap. Kemudian
gambarkan vektor resultan dengan menghubungkan kedua ujung vektor tersebut.
b b r
r=a+b
a
a
Page 22 of 37
Cara Jajaran Genjang
Untuk cara jajaran genjang, semua pangkal vektor-vektor yang akan
dijumlahkan digabung menjadi satu titik tangkap. Kemudian gambarkan
vektor bayangan masing-masing vektor. Selanjutnya gambarlah vektor
resultan dari titik tangkap ke perpotongan vektor bayangan. Perhatikan
contoh penjumlahan vektor secara jajaran genjang berikut ini.
b b r
r=a+b
a
a
Untuk vektor yang lebih dari dua; pertama kali tentukan a + b terlebih dahulu,
kemudian ( a + b ) + c, perhatikan contoh berikut ini.
c
c
b b
a
a
( a + b )+ c
c
a+b
b
b
c
a
a
Page 23 of 37
Cara analitis.
Dengan mendefinisikan vektor satuan i dan j yang masing-masing searah sumbu X dan Y,
untuk vektor dua dimensi akan berlaku r = x i + y j . Misalnya posisi titik A pada gambar
3 berikut ini.
Hal yang sama ditunjukkan pada gambar 4 dengan mendefinisikan tiga vektor i, j, k,
yang masing-masing sejajar dengan sumbu X. Y dan Z diperoleh r = x i + y j + z k.
Page 24 of 37
Koordinat titik P(x, y, z) sebagai vektor tiga dimensi.
y
z
A (x, y) ik P (x, y, z)
i
0
i
j y i
i
i z
i x x y x
0 x
F1 F2 r F1 F2
F1 F2
r F1 ( F2 )
F1 - F2 - F2
F1
Page 25 of 37
Batas besar resultan yang mungkin antara vektor a dan b adalah:
a-b <r<a+b
Arah vektor terhadap vektor maupun vektor dapat ditentukan dengan rumus sinus
r a b
sebagai berikut: = =
sin α sin 1 sin 2
c. Pengurangan Vektor
Selisih antara vektor a dan b, besarnya dirumuskan:
r= a2 + b2 – 2ab.cos
Suatu vektor v dapat diuraikan menjadi vektor v x dan v y dimana masing-masing
menyatakan vektor komponen dalam arah sb. X dan sb. Y. Besarnya vektor komponen
v x dan v y adalah : Y
v x = v cos dan
V
Vy
v y = v sin
X
v= v 2
x v 2
y Vx
= sudut apit antara v dan sumbu X positif
Page 26 of 37
Apabila yang membentuk sudut terhadap sumbu X lebih dari satu vektor maka:
v= v2 x v2 y
SOAL LATIHAN
1) Sebuah vektor gaya 10 N membentuk sudut 600 dengan sumbu X positif tentukan
komponen vektor pada arah sumbu X dan Y.
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
Page 27 of 37
4) Dua buah vektor kecepatan P dan Q masing-masing besarnya 40 m/s dan 20 m/s
membentuk sudut 60°.
Jika satu kotak mewakili 10 Newton, tentukan resultan antara kedua vektor!
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
Page 28 of 37
7) Diberikan 3 buah vektor F1=10 N, F2 =25 N dan F3=15 N seperti gambar berikut.
Tentukan:
a. Resultan ketiga vektor
b. Arah resultan terhadap sumbu X
[Sin 37° = (3/5), Sin 53° = (4/5)]
[Cos 37° = (4/5), Cos 53° = (3/5)]
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
8) Sebuah perahu menyeberangi sungai yang lebarnya 180 m dan kecepatan airnya 4
m/s. Bila perahu diarahkan menyilang tegak lurus dengan kecepatan 3 m/s,
tentukan panjang lintasan yang ditempuh perahu hingga sampai ke seberang
sungai! (Sumber Soal : UMPTN)
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________
Page 29 of 37
9) Diberikan 3 buah vektor a, b, c seperti gambar di bawah.
Page 30 of 37
Vektor Pada Sistem Koor dinat Ruang ( x, y, z )
Telah kamu lihat bagaimana suatu vektor diuraikan atas komponen-komponen pada
sumbu x dan sumbu y. Untuk vektor yang terletak dalam ruang (3 dimensi), maka vektor
dapat diuraikan atas komponen-komponen pada sumbu x, y dan z.
, , = masing-masing sudut antara vektor A
dengan sumbu-sumbu x, y dan z
A = Ax+ Ay+ Az
atau
A = Ax i + Ay j + Az k
Ax = A cos
Ay = A cos
Az = A cos
Besaran vektor A
A / AX / 2 / AY / 2 / AZ / 2
dan i , j , k masing-masing vektor satuan pada sumbu x, y dan z
Vektor Satuan
Vektor satuan adalah vektor yang besarnya satu.
Penjumlahan Vektor Satuan
y
i j k 1
Untuk bidang dimensi 2 v = vx i v y j j
Untuk bidang dimensi 3 v = vx i v y j v z k i
x
z k
Contoh:
a = 4 i +2 j - k a + b = ( 4i +2 j - k ) + ( i - j +2 k )
b = i - j + 2k = (4 + 1)i + (2 -1)j + (-1 + 2)k
=5 i + j + k
Page 31 of 37
a. Perkalian Vektor Satuan
Perkalian titik (dot product) y
Arah sumbu x = i j
Arah sumbu y = j i
x
Arah sumbu z = k z k
besar i j k 1 satuan
Perkalian titik 2 vektor satuan sejenis Perkalian titik 2 vektor satuan lain jenis
i . i = i . i cos i . j = i . j cos
= 1 . 1 cos 0 = 1 . 1 cos 90
= 1 . 1 . 1 = 1 satuan = 1 . 1 . 0 = 0 satuan
j . j =1 j . k =0
k . k =1 i . k =0
Y
Jika vektor a diuraikan menjadi vektor proyeksinya
a
ayj
Vektor satuan a = a xi + a yj + a zk
0 X
Besar a = 2 2
ax + ay + az 2
axi
ay
Arah tg =
ax
Perkalian dot vektor a dengan vektor b
a . b = a xi + b yj [a ] = ax 2 + ay 2 + az 2
[b ] = bx 2 + by 2 + bz 2
a .b = [ a ][ b ]cos
a.b
cos =
[ a ][ b ]
Page 32 of 37
Contoh 1: a = i + 2 j - 3k a .b = ( i + 2 j - 3k ) . ( -2 i + 5 j - k )
b = -3 i + 2 j – k = ( 1 )( -2) + ( 2)(5) + ( -3 )( -1)
= ( -2 ) + ( 10 ) + (3 ) = 11
Contoh 2:
Dua vektor p = 3 i - 4 j dan q = 4 i -3 j
Hitung: a. p . q
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
______________________________________________________________________
c a
(+) (-)
j i
b k
-c
Page 33 of 37
ixi = 1 x 1 sin j x j =0 j x j = -k ix j =k
= 1 x 1 sin 0 k x k =0 ixk =- j j x k =i
= 1 x 1 x 0 = 0 satuan k x j = -i k x i = j
Contoh
Diberikan dua buah vektor masing-masing:
A = 4i + 3j − 2k
B = 7i + 2j + 5k
Tentukan hasil dari A × B
A. 7i + 10√3j
B. 7i + 10j
C. 3i + 7√3j
D. 3i + 10j
E. 3i + 7j
2. Berikut ini disajikan diagram vektor F1 dan F2 ! Persamaan yang tepat untuk resultan
adalah....
A. 2i + 2j
B. 2i + 4j
C. 3i + 4j
D. 4i + 2j
E. 4i + 4j
3. Fitria melakukan perjalanan napak tilas dimulai dari titik A ke titik B : 600 m arah
utara; ke titik C 400 m arah barat; ke titik D 200 m arah selatan; dan kemudian
berakhir di titik E 700 m arah timur. Besar perpindahan yang dialami Fitria adalah....
A. 100 m
B. 300 m
C. 500 m
D. 1.500 m
E. 1.900 m
Page 35 of 37
4. UN Fisika 2009 P45 No. 1
Seorang anak berjalan lurus 2 meter ke barat, kemudian belok ke selatan sejauh 6
meter, dan belok lagi ke timur sejauh 10 meter.
Page 36 of 37
Referensi
www.fisikastudycenter.com
http://adiwarsito.wordpress.com
Page 37 of 37