You are on page 1of 16
KERUSAKAN HUTAN SEBAGAI BENTUK PERMASALAHAN KESEHATAN LINGKUNGAN MAKALAH, Digjukan untuk memenuhi salah satu tugas PEKMB-I aat0 RESCH, AOOTEKNIK KESE "Ay EQRATERNI ESE disusun oleh Muhammad Fakhri Fathurrahman P17333122469 Khairun Nisa Salsa Biela P17333122454 Sophia Maulida Faujiah P17333122080 Silvi Nur'azni 17333122077 Robila Putri Nailah Malau P17333122072 Dinda Fauziah Latif 17333122425 Nurlela Astia P17333122479 Nora Wita Belinda P17333!~"°"4 Firda Amalia P17333122027 Dara Ayuwandia P17333122017 ‘Wini Dwi Pratama P17333122505 Chintya Risti Maesaroh P17333122015 Zahra Citra Wahyuni P17333122506 Dhea Noor A P17333122423 Khansa Rahadatul Aisyi P17333122455 Jaka Perdana Mulya P17333122035 Silvana Cellenia P17333122496, ‘Najwa Rahmadani P17333122050 Alif Pradipto P17333122406 Khaila Nurhaliza Putri P17333122453 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN, CIMAHI 2022 ABSTRAK Semenjak umat manusia menghuni planet bumi ini, sebenarnya manusia sudah seringkali menghadapi masalah-masalah keschatan serta bahaya kematian yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan hidup yang ada di sekeliling merekaseperti benda mati, mahkluk hidup, adat istiadat, kebiasaan, dan lain-lain (Budiman, 2007). Dalam suatu wilayah, kondisi lingkungan merupakandeterminan utama dan terpenting bagi derajat kesehatan masyarakat, Pencemaran lingkungan akibat perkembangan teknologi dan pembangunan jugamempengaruhi ragam dan kualitaspencemarnya, dari masalah_—_sanitasi dasar,pembuangan limbah rumah tanga, sampah domestik, dan penyediaan air bersih, bergeser ke berbagai pencemaran partikel debu, bahan dan buangan kimia, sampairadiasi dan gelombang elektro magnetik (FKM UI, 2013). Masalah lingkungan hidup di Indonesia saat ini yaitupenebangan hutan secara liar/pembalakan hutan, polusi air dari limba industridan pertambangan, polusi udara di daerah perkotaan, asap dan kabut darikebakaran hutan, kebakaran hutan permanen/tidak dapat dipadamkan, perambahansuaka alam/suaka margasatwa, perburuan liar, perdagangan dan pembasmian hewan liar yang dilindungi, penghaneuran terumbu karang, pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan, dan masih banyak lagi KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu, Penulisan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas PKKMB-J tentang materi Kesehatan Lingkungan dengan judul makalah Kerusakan Hutan Sebagai Bentuk Permasalahan Kesehatan Lingkungan Penulis berharap makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan untuk pembaca, Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak luput dari kekurangan Schingga penulis mengharapkan saran serta solusi dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki penulisan makalah ini Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih karena telah membaca makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Bandung, 19 Agustus 2022 Penulis ABSTRAK.. KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... BAB | PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah Batasan Masalah Rumusan Masalah.. BAB II PEMBAHASAN.. Pengertian Hutan Jenis-Jenis Hutan Fungsi Hutan...... Kerusakan Hutan, Dampak Kerusakan Hutan Faktor-Faktor Kerusakan Hutan Cara Mengatasi Kerusakan Hutan BAB III PENUTU Kesimpulan Saran dan Rekomendasi DABTAR PUSTAKA......0000000 DAFTAR IST BABI PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu negara dengan predikat paru — paru dunia, Indonesia merupakan salah satu negara yang mendapatkan sorotan dan perhatian lebih dari negara — negara lain, Selain itu, Indonesia juga menjadi salah satu negara yang memiliki hutan tropis terbesar di dunia, yang menyebabkan Indonesia banyak dikunjungi oleh orang asing untuk bisa menikmati pemandangan hutan tropis yang ada. Namun tuasnya hutan yang dimiliki Indonesia, perlu juga diimbangi dengan ditingkatkannya pengawasan terhadap hutan (ersebut, Kebakaran dan_pembakaran hrutan yang dilakukan oleh orang ~ orang tidak bertanggung jawab dan juga perambah hutan merupakan salah satu masalah besar yang dihadapi oleh Indonesia saat ini, bahkan pada tahun 2019, Indonesia mencapai I juta hektar bhutan mengalami kebakaran yang tersebar di beberapa provinsi. Meskipun pada tahun 2021 telah mengalami perubahan yaitu sekitar $2 juta hektar hutan, namun angka tersebut haus bisa terus ditekan agar tidak menimbulkan dampak yang besar bagi masyarakat Indonesia, khususnya pada segi Kesehatan. Satu hal yang perlu diketahui, bahwa kerusakan hutan dan juga kebakaran hutan akan membawa dampak baik bagi kesehatan atau berlangsungnya kehidupan makhluk hidup. Berikut ini adalah beberapa contoh dampak yang diakibatkan oleh kerusakan hutan : 1, Perubahan Iklim 2. Kerugian Ekonomi Rusaknya Ekosistem darat dan laut yang mengakibatkan kehilangan beberapa spesies 4. Menurunkan kualitas hidup, Karena kerusakan hutan, terutama kebakaran hutan, akan menyebabkan asap memenuhi daerah sekitar dan kadar oksigen yang dapat dihasilkan akan sangat turun drastis 5. Kekeringan B. Batasan Masalah Batasan masalah agar makalah ini lebih efektif, efisien, terarah, dan dapat dikaji lebih mendalam maka diperlukan batasan masalah, Adapun batasan masalah ‘yang dikaji pada makalah ini adalah seputar permasalahan hutan di Indonesia. C. Rumusan Masalah 1. Apa penyebab kerusakan hutan di Indonesia? 2. Apa dampak yang terjadi dari kerusakan hutan di Indonesia? 3. Bagaimana cara mengatasi terjadinya kerusakan hutan di Indonesi BABII PEMBAHASAN A. Pengertian Hutan ‘Menurut Arief (2001) hutan adalah Kumpulan pepohonan yang tumbuh rapat beserta tumbuh-tumbuhan memanjat dengan bunga yang beraneka warna yang berperan sangat penting bagi kehidupan di bumi ini Menurut Fitriana(2008) hutan adalah Sebuah kawasan yang di dalamnya ditemukan berbagai tumbuhan dan hewan, Kawasan-kawasan yang digolongkan sebagai hutan tersebar di seluruh dunia, meliputi wilayah yang sangat luas, Undang-Undang No 41 tahun 1999 tentang Kehutanan, mendefinisikan hutan sebagai suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi jenis pepohonan dalam persekutuan dengan lingkungannya, yang satu dengan lain tidak dapat dipisahkan. Menurut Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan Pasal 6 ayat | dan 2, membagi hutan menurut fungsi pokoknya menjadi (1) hutan konservasi, (2) hutan lindung dan (3) hutan produksi, Definisi yang diberikan untuk "hutan produksi” adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan. Jika arti perundangan ini dicermati maka pengelolaan hutan akan sampai pada kondisi sulit dimengerti dan cenderung terjadi penyesatan arti hutan itu sendiri, Hutan produksi hanya mempunyai fungsi pokok untuk produksi, sementara fungsi sistem penyangga kehidupan hanya dibebankan pada hutan lindung dan fungsi keanekaragaman hanya dibebankan pada hutan konservasi (Marsono, 2004). Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang di dominasi pepohonan dalam persekutuan alam Jingkungannya, yang satu dengan yang lainnya tidak dapat dipisahkan (Marpaung, 2006). Menurut Kartasapoetra (1994), hutan merupakan suatu areal tanah yang permukaannya ditumbuhi oleh berbagai jenis tumbuhan yang tumbuh secara alami Berbagai kehidupan dan lingkungan tempat hidup, bersama-sama membentuk ckosistem hutan, Suatu ekosistem terdiri dari semua yang hidup (biotik) dan tidak hidup (abiotik) pada daerah tertentu dan terjadi interaksi di dalamaya, Dari beberapa pengertian tentang hutan maka dapat disimpulkan bahwa hutan merupakan suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan Iahan yang berisi tumbuh-tumbuhan, alam, hewan, yang hidup dalam lapisan permukaan tanah sehingga ‘membentuk iklim mikro yang khas serta berbeda dengan area luarnya B. Jenis-Jenis Hutan Menurut Indriyanto (2008:8-15) Jenis- jenis hutan yaitu: a. Hutan Lindung, yaitu kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjit, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut san_memelihara kesuburan tanah b. Hutan Produksi, yaitu kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan c. Hutan Konservasi, yaitu kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya 4. Hutan Negara, yaitu hutan yang tumbuh di atas tanah yang bukan tanah milik. Hutan negara dapat berupahutan adat, yaity hutan negara yang diserahkan pengelolaannya kepada masyarakat hujum adat e. Hutan Hak, yaitu hutan yang tumbuh atau ditanam di atas tanah milik masyarakat dan hutan tersebut dapat dimiliki oleh warga masyarakat, baik secara individu maupun bersana-sama atau badan hukum C. Fungsi Hutan ‘Menurut Fitriana (2008) Hutan berdasarkan fungsinya: a, Sebagai paru-paru dunia Paru-paru yang kita miliki adalah organ yang mengatur pertukaran gas yang akan masuk dan yang akan keluar dari tubuh kita. Manusia bernafas untuk memperoleh oksigen. Di dalam paru-paru, terjadi pertukaran antara oksigen dan karbon dioksida melalui dinding- dinding pembuluh darah, Dengan cara ini, karbon dioksida tidak diolah ulang di alam. Melalui fotosintesis, berbagai jenis pohon perlu bahkan herba akan menyerap gas karbon dioksida dan kemudian akan menghasilkan oksigen. b. Hutan sebagai penampung air Di dalam tanah, akar-akar pohon akan menembus kedalaman tertentu sehingga berikatan erat dengan butiran-butiran tanah, Hal inilah yang menyebabkan Proses pengikatan air menjadi lebih mudah sehingga hutan dapat berperan sebagai penampung air ©. Hutan sebagai habitat Semua mikro organisme, tumbuhan, dan hewan telah menjadikan hutan sebagai rumahnya, 4. Hutan sebagai sumber obat-obatan Sebagai sumber obat-obatan, fungsi hutan sebagai habitat tetap harus dipertahankan. Jika hal ini dibiarkan, Jambat laun akan berdampak pula bagi kehidupan manusia €. Hutan sebagai sumber pangan Begitu besarnya kebutuhan pangan manusia sehingga akhirnya banyak peneliti yang menggunakan teknik rekayasa genetik untuk memperbaiki kualitas sumber pangan berupa buah-buahan agar semakin berkualitas dan bergizi tinggi f Hutan sebagai sarana rekreasi Hutan hujan tropis merupakan jenis hutan yang banyak diminati oleh para turis, baik domestik maupun internasional. Keindahan alamnya yang unik memang menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang ingin berpetualang. D. Kerusakan Hutan Pada dasarnya penyumbang kerusakan atau ancaman yang paling besar tethadap hutan alam di Indonesia adalah penebangan liar, alih fungsi hutan menjadi perkebunan, kebakaran hutan dan eksploitasi hutan. Kenyataan yang dapat dilihat dilapangan lahan hutan banyak dimanfaatkan sebagai pengembangan pemukiman dan industri. Kerusakan fhutan yang semakin parah menyebabkan terganggunya kescimbangan ekosistem hutan dan lingkungan disckitarnya, Contoh nyata lainnya kkerusakan hutan yang semakin paral terjadi akibat konflik ruang antara satwa liar dan manusia. Rusaknya hutan habitat satwa liar menyebabkan mereka bersaing dengan manusia untuk mendapatkan ruang mencari makan dan hidup, yang sering kali berakhir dengan kerugian bagi kedua pihak. Rusaknya hutan telah menjadi ancaman bagi seluruh makhluk hidup. Kasus Perusakan Hutan Indonesia semakin bertambah setiap tahunnya, Antara tahun 1987-1997 departemen kehutanan menyatakan tingkat laju deforestasi 1,8 juta hektar per tahunnya, Kemudian melonjak menjadi 2,8 juta hektar. Namun menurut Pemerintah laju deforestasi antara 2000-2006 adalah 1,08 juta hektar per tahunnya. Peningkatan laju Kerusakan hutan menjadi dasar kuat bumi semakin kritis dan semakin terkikis. Pembabatan hutan di Indonesia secara besar-besaran dari tahun ke tahun menjadi faktor utama, Hutan yang rusak tidak tanggung- tanggung, setiap tahunnya 1.315.000 ha atau dengan perhitungan setiap tahunnya luas areal hutan berkurang sebesar satu persen (1%) berdasarkan data yang dikeluarkan FAO. Data dari berbagai_lembaga lingkungan menyebutkan, kerusakan hutan mencapai 1,600.00 — 2.000.000 ha per tahun dan lebih tinggi lagi data yang diungkapkan oleh Greenpeace, bahwa kerusakan hutan di Indonesia mencapai 3.800.000 ha per tahun. E. Dampak Kerusakan Hutan Dampak kerusakan hutan adalah, 1. Perubahan iklim dan pemanasan global. Pemanasan global adalah Kondisi peningkatan panas rata-rata di seluruh permukaan bumi akibat gas rumah kaca yang meningkat di atmosfer. Gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (N20), metana (CHA), dan freon (SF6, HFC dan PFC) mempunyai peran untuk menjaga suhu planet ini tetap hangat agar cocok untuk hidup. Kondisi suhu yang naik akibat gas rumah kaca bertambah seiring penggunaan bahan bakar fosil dan penebangan hutan mengakibatkan ketidakstabilan iklim dan menimbulkan fenomena perubahan iklim. Oksigen (02) merupakan gas yang berperan penting untuk menyokong seluruh kehidupan di muka bumi. Hutan adalah produsen terbesar yang menghasilkan gas tersebut. Selain itu, hutan membanta menyerap gas rumah kaca yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global. Itulah sebabnya mengapa ada istilah yang mengatakan bahwa hutan adalah paru-paru bumi, 2. Kepunahan Masif Berbagai Spesies Hewan dan Tumbuhan. Dampak kerusakan hutan selanjutnya adalah kehilangan berbagai jenis spesies flora dan fauna. Deforestasi menyebabkan habitat bermacam spesies hewan dan tumbuhan yang tinggal di dalam hutan rusak dan lenyap. Menurut National Geographic, sekitar 70% jenis flora dan fauna hidup di kawasan fhutan, Kerusakan hutan mengakibatkan mereka tidak lagi ammpu bertahan hidup di habitat astinya, Akibat Kehilangan habitat-habitat mereka, maka hewan, tumbuhan, serangga dan burung-burung yang bergantung pada ekosistem hutan akan perlahan mati dan menyebabkan kepunahan massa Siklus Air akan Terganggu Dampak Kerusakan hutan yang lain adalah terganggunya siklus air. Kita tahu bahwa pohon memiliki peranan yang penting dalam siklus air, yaitu menyerap curah hujan serta menghasilkan uap air yang nantinya akan dilepaskan ke atmosfer. Dengan kata lain, semakin sedikit jumlah pohon yang ada di bumi, maka kandungan air di udara yang nantinya akan dikembalikan ke tanah dalam bentuk hujan juga sedikit. Selain itu, pohon juga berperan dalam mengurangi tingkat polusi air, yaitu dengan mengurangi polutan dan menghentikan pencemaran, Menyebabkan Banjir, Erosi Tanah dan Longsor. Banjir dan erosi tanah adalah dampak kerusahan hutan yang sangat sering terjadi. Bahkan setiap tahun banjir dan longsor sudah menjadi langganan di berbagai daerah. World Wildlife Fund (WWF) mengungkapkan bahwa sejak tahun 1960, lebih dari sepertiga (33%) bagian lahan subur di bumi telah musnah akibat kegiatan deforestasi. Kita tahu bahwa pohon memegang peranan penting untuk menghalau berbagai bencana seperti terjadinya banjir dan tanah longsor. Pohon yang berkurang akibat kerusakan hutan, maka pada saat musim hujan tanah tidak bisa menyerap dengan baik tumpahian air hujan dan mengakibatkan besamya laju aliran air di permukaan Mengakibatkan Kekeringan. Apabila banjir dan tanah Iongsor termasuk efek negatif kerusakan hutan di ‘musim penghujan, kekeringan adalah dampak kerusakan hutan yang perlu kita waspadai pada musim kemarau, Karena Iuasan hutan yang terus berkurang menyebabkan daya serap tanah menipis, Situasi semacam ini berimbas buruk pada musim kemarau, Kekeringan yang timbul berawal dari cadangan air yang tidak cukup di musim penghujan. Kondisi kekeringan yang sering kita dengan di berita atau bahkan kita rasakan disebabkan karena pohon yang bertindak sebagai tempat penyimpan cadangan air tanah berkurang signifikan, Rusaknya Ekosistem Darat dan Air. Hutan menjadi habitat bagi berbagai_jenis spesies hewan dan tumbuh-tumbuhan. Ini berarti hutan merupakan salah satu sumber daya alam hayati yang terdapat di bumi. Kegiatan deforestasi dan pembukaan hutan 10 secara semena-mena dapat mengakibatkan kerusakan dan kepunahan bagi kekayaan alam tersebut. Dampak kerusakan hutan yang terjadi akan ‘menyebabkan banjir dan erosi tanah yang dapat mengangkut partikel-partikel tanah menuju ke laut, Pada akhimya akan mengalami proses sedimentasi atau pengendapan di sana. Pengendapan tanah yang berlebihan tentu saja dapat merusak ekosistem di lautan, seperti terumbu Karang. Mengakibatkan Abrasi di Pesisir Selain merusak ekosistem lautan, dampak kerusakan hutan lain di area pesisir adalah abrasi atau pengikisan pasir pantai dan tanah akibat pasang-surut serta gelombang air laut, Eksploitasi hutan secara liar yang dilakukan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab tidak hanya terjadi di kawasan hutan yang pegunungan saja. Kegiatan tersebut juga bisa dilakukan terhadap hhutan-hutan mangrove yang berfungsi untuk melindungi pantai dari terjangan gelombang dan badai yang berada di pesisir pantai. Jika kondisi tersebut terus dibiarkan akan berakibat terjadinya abrasi pantai dan mengancam kehidupan masyarakat pesisir seperti yang terjadi di pantai utara dan pesisir selatan pulaw Jawa. Dampak Kerusakan Hutan akan Mempengaruhi Kegiatan Perekonomian Masyarakat. Hutan merupakan salah satu sumber kekayaan alam dan dimanfaatkan oleh 350 juta penduduk dunia menggantungkan hidup mereka dari hasil hutan. Jika_ hhutan rusak, maka sumber penghasilan, pangan, dan obat-obatan mereka pun akan terganggu. Kerusakan hutan bisa menyebabkan tanah menjadi tandus, sehingga akan sulit dipergunakan untuk bercocok tanam. Selain itu, kerusakan hutan bisa memicu terjadinya berbagai macam bencana yang pada akhirnya akan menimbulkan kerugian, baik itu kerugian material maupun non material. Banyak orang yang kehilangan lahan, tempat tinggal, maupun anggota Keluarga akibat bencana seperti banjir dan tanah longsor. ‘Mempengaruhi Kualitas Hidup Masyarakat Sekitar Hutan Terjadinya erosi tanah sebagai akibat kerusakan hutan dapat mengangkut partikel-partikel tanah yang mengandung zat-zat berbahaya seperti pupuk organik memasukidanau, sungai, maupun sumber air lainnya. Ini akan berakibat penurunan kualitas air yang berada di daerah tersebut. Dengan kkualitas air yang buruk akan berdampak pada tingkat keschatan yang buruk 1 Pula. Dari uraian di atas, kita bisa tahu bahwa hutan memberikan kontribusi Yang tidak sedikit bagi kehidupan makhluk-makhluk di sekitarnya, khususnya bagi manusia. Untuk itu, sangatlah penting bagi kita untuk selalu berupaya ‘menjaga hutan kita agar dampak kerusakan hutan yang mengerikan tidak terjadi. F. Faktor-Faktor Kerusakan Hutan Penyebab-penyebab Utama Kerusakan Hutan Penyebab terbesar kerusakan hhutan adalah deforestasi atau penebangan hutan. Alasan utama kegiatan deforestasi hhutan adalah pembukaan lahan untuk area industri, terutama industri kayu. Faktor lainnya adalah alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan, pertanian atau pemukiman bagi warga akibat jumlah populasi penduduk yang terus meningkat dan pergeseran pemukiman ke area pedesaan. Metode yang umum digunakan dalam kegiatan deforestasi yaitu dengan membakar hutan atau menebang pohon-pobonnya secara liar dan tanpa pandang bulu. Praktek tersebut mengakibatkan tanah menjadi tandus dan sulit menahan cadangan air, lalu menimbulkan berbagai macam bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Aspek lain yang mempengaruhi kerusakan hutan antara lain yaitu: 1, Illegal logging, yaitu penebangan pohon pada suatu kawasan hutan yang dilakukan secara liar tanpa mempertimbangkan dampak kerusakan hutan bagi lingkungi Penebangan pohon ilegal dapat menurunkan atau mengubah fungsi hutan tersebut, Meskipun telah ada larangan keras dari Pemerintah untuk melakukan kegiatan tidak berizin ini, tetapi mayoritas kalangan masyarakat dan pelaku industri_masih melakukan aktivitas tersebut. 2. Kebakaran hutan, kebanyakan dari peristiwa kebakaran hutan terjadi karena kesengajaan manusia, Beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab sengaja membakar hutan untuk dijadikan lahan perkebunan, pemukiman, peternakan dan lainnya 3, Perambaan hutan, para petani yang bercocok tanam tahunan dapat menjadi sebuah ‘ancaman bagi kelestarian hutan, Mereka merambah kawasan hutan guna dijadikan lahan baru untuk bercocok tanam, Selain itu, pertumbuhan penduduk yang semakin pesat juga dapat berkontribusi teshadap terjadinya perambaan hutan, Hal ini disebabkan kebutuhan Jahan untuk kelangsungan hidup mereka juga semakin 12 Deforestast yang makin meningkat dapat dilakukan upava engurangan agar 'alu tingkat deforestasi tidak mengalami peningkatan, berbagai upaya dapat dilakukan yaltu dengan melakukan penebangan dengan sistem tebang pilih yang mana sistem tebang pilih ini akan mampu menjaga dalam keberlangsungan ekosistem hutan dan berfungsi dalam penyangga kehidupan, pada sistem tebang pilih juga melakukan Penanaman Kembali agar kegiatan-Kegiatan tersebut tidak menyebabkan kerugian Kemudian dapat dilakukan dengan upaya reboisasi atau penghijauan yaitu melakukan Penanaman kembali pada kawasan hutan, sedangkan melakukan penghijauan pada kawasan non hutan, Karena hutan yang mengalamai gundul tak mampu menjalankan fungsinya dengan baik (Septiyan, 2019), Dalam proses terjadinya kebakaran hutan membutuhkan waktu tidak sebentar untuk bisa memadamkan hutan yang terbakar, sehingga kebakaran hutan tak jarang memberikan dampak polusi yang begitu buruk hingga memakan korban jiwa baik hewan yang berada di dalam hutan, maupun manusia akibat sakit pernafasan akibat polusi yang ditimbulkan. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan, seperti : Hindari membakar sampah di lahan atau hutan, terutama saat angin kencang, Angin yang bertiup keneang akan berisiko menyebarkan kobaran api dengan cepat dan menyebabkan kebakaran, Berikan jarak tempat pembakaran sampah dari bangunan sekitar 30 kaki dan sejauh 500 kaki dari hutan Tidak membuang puntung rokok sembarangan di area hutan atau lahan, apalagi jika masih menyala yang berisiko memicu terjadinya kebakaran, Tidak membuat api tunggum di area yang rawan terjadi Kebakaran, Setelahsclesai melakukan pembakaran, pastikan untuk mengecek api sudah benar-benar padam sebelum meninggalkan tempat itu, Perhatikan juga tidak ada barang-barang yang mudah terbakar di sekitarnya 13 BABII PENUTUP A. Kesimpulan Hutan merupakan suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan bers sumberdaya alam hayati yang di dominasi pepohonan dalam persekutuan alam fa tidak dapat dipisahkan, Hutan lingkungannya, yang satu dengan yang lainny: 1g sesuai dengan keadaan dan memiliki berbagai jenis dengan fungsinya masing-masin tujuan hutan itu ada, Kerusakan hutan paling sering trjadi Karena penebangan Har pa memperhatikan yang menebang segala jenis pohon untuk kepentingan manusia tan jadi salahsatu elestarian alam ketika kita mengambilnya. Kebakaran hutan juga men} fakior yang menyebabkan rusaknya hutan. Kebakaran ini bisa disebabkan oleh berbagai hal seperti cuaca yang panas, membuang puntung rokok sembarangan, mudah terbakar dan lain lain, Penyakit dan hama juga bisa menjadi membuang barang ‘an hutan, Semua itu harus diatasi babkan dicegah untuk penyebab terjadinya kerusak rmenghindari dari kerusakan hutan yang memiliki dampak yang sangat Darul untuk hhotan itu sendiri bahkan manusia sebagai pengambil manfaat dari hutan. Kita sebagai manusia harus bisa menjaga Kelestarian hutan dengan beberapa cara seperti menghindari_ membuang sampah yang tebang-pilih, penghijauan atau reboisasi, Jain yang dapat kita lakukan. menyebabkan kebakaran, dan berbagai langkab-langkalt ini kita lakukan agar kehidupan kita bisa terjaga karena kita saling menjaga Semu B. Saran dan Rekomendasi Makalah ini masih memiliki. banyak kekurangan dan memerlukan lebih j, Sehingga penulis menyarankan agar pembaca mencari sumber i agar menambah pengetahuan serta pemahaman dan jika ‘elas atau mungkin tidak sesuai dapat diperbaiki banyak informasi lag bacaan lain tentang topik i terdapat hal yang belum j pemahamannya dari sumber bacaan lain 14 DAFTAR PUSTAKA Alharis, Ahmad dkk, 2014, Permasalahan Kesehatan _Lingkungan. Diaks 8 Agustus 2022. ators Pa Awalia, —Alifya dik. 2019. Kenusakan Huan — Di Indonesia. 411732 10/MAKALAH KERUSAKAN HUTAN DI INDONESI A Diakses pada 18 Agustus 2022 Editor LindungiHfutan. 2021 hutps:/Avww academia edu 9 Pampak Kerusakan Hutan bagi Manusia (Update 2022) hhups:/indunsihutan com/blow9-dampakckerusakan-hutansbagi-manusia’ Diakses pada 19 Agustus 2022 Editor PusatKrisis Kemenkes RI. 2021. Hindari Kebakaran Hutan dengan 5 Langkah htips://pusatkrisis kemkes 0 id/hinda Agustus 2022 Selanukah Diakses pada 19 Munjiyah, Siti. (2017). Akuivitas Masyarakat Dalam Pemanfaatatan Sumber Daya Hutan Di Desa Banjaran Kecamatan Salem Kabupaten Brebes. \nttp://vepository ump ac.id/1785/ Diakses pada 19 Agustus 2022 ‘Tranggono, Ulil Amri Dwi. (2013). Siruktur komunitas tumbuhan bawah pada tegakan terbuka dan tertutup serta pemanfaatannya oleh masyarakat di Taman Hutan Raya (TAHURA) R. Soerjo Cangar Kota Batu, litip:/Jetheses vin-malang ac id/S40/ Diakses pada 19 Agustus 2022. 15

You might also like