You are on page 1of 7

Fadliani, Jurnal Teknik Mesin Unsyiah, volume 2, nomor 1 (Juni 2014) ISSN 2301-8224

Analisis Konvervasi Energi Pada Unit Heat Recovery Steam Generator dan
Unit Boil-Off Gas Kilang PT. Arun
Fadliani1, Hamdani2 dan Ahmad Syuhada2
1)
Program Studi Magister Teknik Mesin Program Pascasarjana Unsyiah
Jl. Tgk. Syech Abdurrauf No.7 Darussalam Banda Aceh 23111
2)
Jurusan Teknik Mesin fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Syech Abdurrauf No.7 Darussalam Banda Aceh 23111
E-mail: hamdani_umar@yahoo.com

Abstract

The result of this analysist of energy conservation activity exposes the performance generated by PT. Arun
NGL in the fields of energy conservation and decrease of greenhouse emissions. The implementtion analysist
activities assosieted with international initiatives in addressing climate change, and global warming as well as
support the implementation of goverment programs of energy conservation programs and the reduction of
greenhouse gas emmisions in the industrial sector. All the data presented in this report have been checked
carefully, and all sizes are displayed also was referring to an internationally recognized measurement technique
in the industry. Thus, the accurancy of the data included in this report both with regards the level of error is
small. In addition, all the data loaded can be trusted because it is supported by the documents that existand can
be verified by the stakeholders who want to do this. Based on the result of the assessment, energy saving
opportunities and reduction of exhaust gas emmisions are available by empowering, improvise and optimize
prodution units. Implementation efforts on energy conservation and the utilization of resources has been
implementaed since 1997, which was market by the implementation of the project Marine Boil off Gas
(MaBOG) take back the exhaust gas at the time of shipment of LNG (800-1,000 M3 LNG). Marine Boil off Gas
has recover 1000 m3 of LNG per shipment in 2003, in installation of heat reovery unit 10 steam generator,
which utilizes the thermal energy of the stack gas turbines to generate steam, and turn off or not utilize all the
conventional boilers.

Keywords : Energy Conservation, Heat Recovery Steam Generator, Boil-off Gas, Greenhouse Emmisions

1. Pendahuluan identifikasi terhadap pola pemanfaatan energi melalui


kegiatan Audit Energi.
Dalam upaya menyikapi kelangkaan sumberdaya Kegiatan asesmen energi adalah kegiatan untuk
energi dan isu pemanasan global, PT. Arun NGL mengidentifikasi dan mengevaluasi pola pemanfaatan
telah melakukan berbagai upaya pemanfaatan energi pada suatu proses/fasilitas atau peralatan
kembali (recovery) sumberdaya energi dan air yang pengguna energi dan aspek-aspek yang
hilang/terbuang selama proses produksi. Program mempengaruhinya. Kegiatan penghematan energi
konservasi energi pada beberapa unit produksi dan telah mempunyai landasan yang kuat dengan telah
utilitas dalam rangka recovery sumberdaya energi diterbitkannya UU Energi No. 30 Tahun 2007,
dan air yang hilang/terbuang seperti recovery Marine khususnya Pasal 25 tentang Konservasi Energi dan
Boil off Gas (MaBOG), recovery Flared and Vented Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009, khususnya
Gas, Heat Recovery Steam Generation (HRSG) dan Pasal 12 dan 13 tentang Konservasi dalam
recovery Blow-down Clarifier telah memberikan Pemanfaatan Energi. Selain itu kegiatan konservasi
penghematan biaya produksi dan pengurangan emisi energi akan memberikan dampak langsung terhadap
CO2 yang sangat signifikan. penurunan produksi emisi CO2 yang telah menjadi
Konservasi energi adalah upaya sistematis target Pemerintah saat ini.
terencana dan terpadu guna melestarikan sumberdaya PT Arun NGL merupakan salah satu badan usaha
energi dalam negeri serta meningkatkan efisiensi yang mengkonsumsi energi dalam jumlah yang
dalam pemanfaatannya. Efisiensi penggunaan energi cukup besar, sehingga kegiatan konservasi energi
memberi banyak keuntungan, diantaranya adalah seharusnya menjadi salah satu bagian dari kegiatan
untuk mengurangi biaya operasional dan biaya operasi PT Arun NGL. Hal ini tidak hanya dilakukan
produksi. Konservasi energi menjadi penting di untuk memenuhi Peraturan Pemerintah, tetapi juga
Indonesia, dimana aktivitas penggunaan energi pada untuk meningkatkan efisiensi dari kegiatan operasi di
kebanyakan industri dianggap tidak efisien. Untuk PT Arun NGL.
memulai program konservasi energi perlu dilakukan Bahan baku yang digunakan dalam kilang-kilang
di PT Arun NGL adalah gas alam yang berasal dari
29
Fadliani, Jurnal Teknik Mesin Unsyiah, volume 2, nomor 1 (Juni 2014) ISSN 2301-8224

lapangan-lapangan gas. Bahan baku berupa gas alam 2.2 Konservasi Energi pada Unit Boil-Off Gas
tersebut termasuk sebagai sumber daya tak
terbarukan. Secara alamiah, pengambilan gas alam Program ini adalah mengambil kembali uap LNG
dari sumur-sumur gas tersebut untuk diproses tersebut paling kurang 80% untuk dijadikan Fuel
menjadi LNG akan mengurangi volume cadangan gas Gas. Program ini memerlukan penambahan pipa 28”
yang tersedia, yang dari tahun ke tahun jumlahnya sepanjang 2000 m, pipa 30” sepanjang 100 m,
makin menipis. Atomizer pendingin 24 buah dan 1 unit pompa
Program efisiensi energi, termasuk gas alam pendingin untuk atomizer dan Qenching Drum 1 unit
yang dijadikan kebijakan perusahan, memiliki nilai (sistim pendingin berkelanjutan untuk menjaga suhu
ekonomis, karena semakin sedikit feed gas yang pipa tetap stabil pada saat tidak ada pengapalan),
menjadi bahan bakar atau terbuang dalam proses seperti diperlihatkan dalam Gambar 1.
produksi, maka akan semakin bertambah produk
yang dihasilkan dari gas alam tersebut. Program
efisiensi energi yang telah dilaksanakan, antara lain
berupa pengurangan emisi gas (flaring gas) dari
proses flare gas dan boil off gas serta pemasangan
HRSG.
Tujuan dari penelitian ini secara umum adalah
untuk menilai capaian program konservasi energi
sehingga dapat diketahui seberapa besar kontribusi
PT Arun NGL dalam mereduksi emisi CO2 ke
lingkungan.
Kegiatan yang dilakukan dengan konsep Gambar 1. Sistem konservasi energi pada unit MaBOG
recovery/memiliki potensi dalam meningkatkan
efisiensi energi dengan memanfaatkan kembali Pengukuran LNG yang menjadi berdasarkan
energi yang terbuang, antara lain meliputi: vapor dapat dilakukan jumlah LNG yang dipompa ke
1. Recovery Marine Boil off Gas (MaBOG), kapal dikurangi jumlah LNG yang diterima dikapal,
2. Heat Recovery Steam Generation (HRSG). atau jumlah vapor yang keluar dari kapal yang diukur
pada FQI-6804. Sedangkan recovery diukur
2. Tinjauan Pustaka berdasarkan jumlah aliran pada FQI-6837, sehingga
persentase recovery dapat dihitung berdasarkan:
2.1. Konservasi energi
% Recovery = (FQI 6837 / FQI 6804)
Konservasi energi jelas memberikan berbagai
manfaat, baik ditingkat nasional maupun pada tingkat
Data pengukuran dapat dilihat pada laporan
perusahaan (industri). Pada tingkat nasional, manfaat
harian (DOR).
tersebut dapat berupa memberikan kontribusi positif
kepada upaya mengurangi kerusakan lingkungan
2.3 Konservasi Energi pada Unit HRSG
hidup yang diakibatkan adanya eksploitasi alam yang
berlebihan dan pencemaran udara akibat gas buang Keuntungan penggunaan HRSG yang paling
pembakaran bahan energi pada pembangkit listrik, prinsip dibanding boiler umum (yang menggunakan
proses produksi/proses pabrikasi, dan kendaraan burner) adalah peningkatan efisiensi karena HRSG
(CO2,CO, SOx, NOx dan partikel) [1],[2]. memanfaatkan gas buang dari turbin gas sebagai
Selain itu, peralatan yang diperlukan untuk sumber kalor sehingga tidak memerlukan bahan
menerapkan proyek konservasi energi yang dapat bakar dan udara sebagai pemanas. Dalam penelitian
dibuat di dalam negeri, dapat mendorong ini dilakukan analisa perhitungan data untuk
perkembangan industri peralatan lokal. Dengan mengukur tingkat efisiensi yang dihasilkan lewat
adanya peningkatan penggunaan peralatan lokal dan HRSG.
kebutuhan jasa yang berkaitan dengan efisiensi Perhitungan efisiensi HRSG dilakukan dengan
energi, maka konservasi energi dapat berperan pada membandingkan laju aliran energy yang digunakan
penciptaan lapangan kerja dan peningkatan keahlian untuk menguapkan air, baik pada uap tekanan rendah
tenaga kerja lokal. maupun uap tekanan tinggi dan laju aliran energi
Sedangkan pada tingkat pengguna energi, yang terkandung dalam gas buang dari sistem PLTG
manfaat yang dapat diperoleh adalah perusahaan yang berguna dalam HRSG. Gambar 2
yang melakukan usaha penghematan energi dapat memperlihatkan diagram alir proses pemanfaatan
menekan biaya produksi, sehingga dapat kembali gas panas buangan turbin gas.
meningkatkan daya saingnya (peningkatan nilai
tambah).

30
Fadliani, Jurnal Teknik Mesin Unsyiah, volume 2, nomor 1 (Juni 2014) ISSN 2301-8224

Didasarkan pada potensi energi pada gas buang


keluar cerobong turbin gas, maka pada Tahun 2004
PT. Arun, NGL melakukan konservasi energi dengan
cara pemanfaatan gas buang turbin gas untuk
memanaskan air menjadi steam bertekanan 10
kg/cm2. Adapun peralatan yang digunakan disebut
Heat Recovery Steam Generation, sebagaimana
diperlihatkan dalam Gambar 3.
Gambar 2. Diagram alir proses konservasi pada HRSG Kegiatan konservasi energi ini, dilakukan dengan
memasang 10 unit HRSG dengan rincian 6 unit
Kesetimbangan energi pada unit HRSG dapat HRSG tipe Fired Boiler dipasang pada cerobong
ditentukan dari: turbin gas pembangkit generator (PG-
9001A/C/D/E/G/H), dan 4 unit HRSG tpe Unfired
EEG + ENG = Esteam + Eflue gas + EBB + ESV Boiler dipasang pada cerobong turbin gas penggerak
kompresor (KGT-4401/02, dan KGT-4501/02).
dimana Kondisi operasi kedua HRSG tersebut diperlihatkan
EEG = Energi dari gas buang turbin gas dalam Gambar 4.
ENG = Energi tambahan bahan bakar
Esteam = Energi yang dikandung oleh uap
Eflue gas = Energi yang dikandung oleh gas asap HRSG
EBB = Energi dari blow down
ESV = Energi sky vented (uap yang dikeluarkan
untuk menjaga tekanan)

Persamaan diatas dapat diuraikan kembali


menjadi :

mEG .Cp,EG (TEG – Tref) + mNG.HHV =


msteam.(hT.steam) + mFG .Cp,FG (TFG – Tref) +
msv.(hT.sv)+ mBB.(hT.BB) Gambar 4. Kondisi operasi HRSG unfired Boiler unit of HRSG

Pada saat awal operasional PT. Arun, NGL Analisis besarnya penghematan bahan bakar
memiliki 6 unit konvensional boiler untuk dapat ditentukan dari kenyataan bahwa energi panas
memproduksi uap dengan kapasitas total 195 ton/hr yang diserap untuk pembangkit steam adalah sama
steam bertekanan 10 kg/cm2 dan membutuhkan dengan jumlah bahan bakar gas yang harus dibakar
bahan bakar sebesar 36 mmscf gas per hari. dikali dengan jumlah steam yang dibangkitkan.
Pada sisi lain PT. Arun, NGL, memiliki 12 unit Berdasarkan data konvensional boiler, diperoleh
turbin gas, yang terdiri dari 8 unit turbin gas bahwa setiap MMSCF feed gas yang dibakar dapat
penggerak generator dan 4 unit sebagai penggerak menghasilkan 295 ton steam[3],[4],[5]. Maka
kompresor. Turbin gas penggerak generator (PG- besarnya penghematan fuel gas dapat ditentukan
9001A/B/C/D/E/F/G/H), memiliki daya total 21 MW berdasarkan data laporan operasi harian jumlah
dan gas buang keluar cerobong bertemperatur 515 pembangkitan steam oleh HRSG.
oC. Sedangkan 4 unit turbin penggerak compressor
(KGT-4401/02, dan KGT-4501/02) dan gas buang 3. Metode Penelitian
keluar cerobong bertemperatur 530 oC.
Secara keseluruhan metode yang digunakan
untuk menilai (assessment) efektifitas dan
performansi peralatan adalah melalui proses
screening secara bertahap, sebagaimana yang
ditunjukkan pada Gambar 5.
Proses penyelidikan dilakukan dengan
mengevaluasi karakteristik operasi setiap unit
meliputi unit LNG/NSO, Utilities dan Storage &
loading. Hasil evaluasi karakteristik operasi tersebut
merupakan kondisi awal untuk menilai dan
menghitung peluang penghematan energi. Penilaian
dan perhitungan penghematan energi dilakukan
Gambar 3. Pemanfatan gas buang turbin gas menggunakan berdasarkan metode neraca energi dan neraca massa.
HRSG

31
Fadliani, Jurnal Teknik Mesin Unsyiah, volume 2, nomor 1 (Juni 2014) ISSN 2301-8224

identifikasi potensi konservasi energi dan


pengurangan emisi GRK. Tahap terakhir dari
keseluruhan metodologi konservasi energy adalah
pengambilan keputusan. berdasarkan hasil análisis.
maka ditentukanlah apakah unit operasi yang dinilai
dapat direkomendasikan sebagai unit yang dapat
diterapkan program konservasi energi atau tidak.
Parameter utama yang digunakan sebagai acuan
dalam pengambilan keputusan adalah efisiensi
energi, pengurangan emisi GRK serta keberlanjutan
kegiatan konservasi yang telah dilakukan.

4. Hasil dan Pembahasan

4.1. Hasil Pengumpulan Data

Hasil pengumpulan data yang didasarkan pada


kondisi operasional PT. Arun NGL, tahun 2009 –
2012. Data pengamatan yang dikumpulkan terdiri
dari data feed gas yang diolah oleh PT. Arun yang
ditunjukkan dalam Gambar 7.
Gambar 5. Tahapan kegiatan asesmen konservasi energi dan
pengurangan emisi GRK

3.1. Pengumpulan Dan Pengolahan Data

Pada tahap ini dikumpulkan seluruh data hasil


pengumpulan data. Data tersebut berupa data sejarah
operasional unit operasi dan data pengukuran.
Pengolahan data didasarkan pada metode neraca
massa dan neraca energi. Banyaknya massa yang
masuk dan keluar dalam suatu proses operasi dapat
dinyatakan dalam bentuk neraca massa. Begitu juga
halnya dengan energi yang masuk dan keluar dari Gambar 7. Feed gas to LNG train
suatu proses operasi yang dinyatakan dengan neraca
energi. Prinsip ini dapat dideskripsikan sebagaimana Data lainnya adalah data pemakaian bahan bakar
terlihat pada Gambar 6 di bawah ini. oleh PT. Arun Untuk operasional PT. Arun,
menggunakan bahan-bakar gas hasil produksinya.
Untuk data pemakaian bahan bakar dilakukan
pengamatan mulai tahun 2004 sampai dengan tahun
2011. Hal ini dilakukan karena mulai tahun 2005 PT.
Arun telah mulai menggunakan sistem konservasi
energi dengan menggunakan HRSG, dan data bahan
bakar yang digunakan dalam kurun waktu tersebut
diberikan dalam Gambar 8.
Gambar 6. Diagram Alir Analisis Balans Energi

Untuk menentukan estimasi emisi gas rumah


kaca (GRK) dilakukan dengan faktor emisi GRK
yang merupakan banyaknya GRK per satuan
konsumsi energy (kg CO2-e/GJ) atau (ton CO2-e/ton
gas yang dibakar). Misalnya emisi GRK dari gas
yang dibakar, maka penentuan ton emisi GRK
didasarkan pada ton LNG yang diproduksi.

3.2. Analisis Data

Pada tahap ini dilakukan analisis efisiensi


peralatan pengguna dan penghasil energi serta Gambar 8. Data pemakaian bahan bakar

32
Fadliani, Jurnal Teknik Mesin Unsyiah, volume 2, nomor 1 (Juni 2014) ISSN 2301-8224

Dalam proses pemurnian gas alam, terdapat Pada tahun 2007 PT. Arun NGL juga melakukan
proses pembakaran gas melalui cerobong yang konservasi energi dengan cara mengambil kembali
disebut dengan flare gas. Gambar 9 memperlihatkan Boil-Off Gas yang terjadi pada tangki penyimpanan
perkembangan total gas yang dibakar dalam kurun LNG sebelum dilakukan pengapalan. Data yang telah
waktu 2008-2011. dikumpulkan diberikan dalam Gambar 11.

4.2 Hasil Pengolahan Data

Pada tahap awal proses produksi gas alam cair


PT. Arun, NGL menggunakan boiler untuk produksi
uap yang digunakan pada proses pemisahan gas. PT.
Arun, NGL memiliki 6 unit konvensional boiler
untuk memproduksi uap dengan data operasional
seperti diberikan dalam tabel berikut:

Tabel 1. Data operasional boiler


Besaran Satuan Kondisi
Gambar 9. Data flare gas PT. Arun dalam kurun waktu 2008- Tekanan kerja boiler bar 10,4
2011 Temperatur Air Masuk o
C 110
Ekonomiser
Berdasarkan data produksi gas dan penggunaan Temperatur Air Keluar o
C 175
bahan bakar serta banyaknya gas yang dibakar, dapat Ekonomiser
o
ditentukan efisiensi termal dari plant sebagimana Temperatur Uap Keluar C 188
Boiler
ditunjukkan dalam Gambar 4.4. Massa produksi uap Ton/hr 120
o
Temperatur Gas Masuk C 770
Boiler
o
Temperatur Gas Keluar C 126
Boiler
Cp gas alam Kj/Kg C 1,028

Berdasarkan data tersebut maka dapat dihitung energi


dari masing-masing komponen yaitu:

Qekonomiser = mair . (hemk - hem)

Dari tabel uap dengan Tem = 100 oC dan Temk =


175oC dan P = 10,4 bar, maka diperoleh entalpi: hem
Gambar 10. Efisiensi termal plant = 461.3 [kJ/kg], dan hemk = 719,3 [kJ/kg], maka
didapat :
Dari grafik efisiensi termal plant terlihat bahwa
dalam kurun waktu 2008-2011 efisiensi berkisar pada Qekonomiser = 33.3 kg/s . (719,3 – 461,3) Kj/kg
(76-79) %. Dan dari grafik sejarah total flare gas, = 8598 KW
terlihat ada kecenderungan flare gas meningkat pada
tahun 2010 dan tahun 2011. Akan tetapi disisi lain Sedangkan untuk evaporator dapat ditentukan
penggunaan fuel gas menurun setiap tahunnya. Dari
data ini dapat diindentifikasi unit yang akan menjadi Qevaporator = mair . (hev - hemk)
lokasi assessment adalah unit flare gas dan unit fuel
gas. Dengan ental pu hev = 2856 [kJ/kg], dan hemk =
719,3 [kJ/kg], maka didapat

Qekonomiser = 33.3 kg/s . (2856 - 719,3) Kj/kg


= 71215 KW

Maka panas total yang dibutuhkan boiler untuk


memanaskan air menjadi uap adalah :

Qtotal = Qekonomiser + Q Evaporator


Qtotal = 79814 KW

Gambar 11. Data BOG hasil recovery

33
Fadliani, Jurnal Teknik Mesin Unsyiah, volume 2, nomor 1 (Juni 2014) ISSN 2301-8224

Seluruh panas tersebut akan diberikan oleh energi atau jumlah vapor yang keluar dari kapal yang diukur
dari pembakaran bahan bakar gas, maka jumlah gas pada FQI-6804. Sedangkan recovery diukur
yang dibutuhkan dapat ditentukan dari: berdasarkan jumlah aliran pada FQI-6837, sehingga
persentase recovery dapat dihitung berdasarkan:
Qbb = mgas . Cpgas. (Tout-Tin) * Efisiensi
% Recovery = (FQI 6837 / FQI 6804)
Dimana:
Data pengukuran dapat dilihat pada laporan harian
Qbb = Qtotal (DOR).

Dengan menggunakan data diatas maka Tabel 4. Laporan Harian (DOR)


diperoleh mgas = 171,7 Kg/s. Dari hasil perhitungan Data pengapalan dan 2009 2010 2011 2012
ini dapat ditentukan jumlah gas yang dibutuhkan oleh Marine Boil-Off
Recovery
6 unit boiler adalah 171,7 Kg/s . (6) = 1030 kg/hr =
Jumlah pengapalan 35 33 19 10
1.083E+09 kg/year. (kapal)
Disisi lain PT. Arun saat ini juga menggunakan Jumlah yang direcovery 766.4 711.3 391.3 252.9
10 unit turbin gas yang memiliki temperatur gas (mmscf)
keluar cerobong mencapai 556oC. Berdasarkan Rata2 presentase 84.7 85.8 78.9 88.0
Recovery (%)
kondisi tersebut maka PT. Arun melakukan Rata2 besaran 21.90 21.55 20.59 25.29
konservasi energi pada tahun 2004 dengan recovery/pengapalan
melakukan mengadakan Heat Recovery Steam
Generator (HRSG) yang dapat memproduksi uap 5. Kesimpulan
melalui pemanfaatan gas panas keluar cerobong
turbin gas. Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah Berdasarkan hasil análisis data operasional unit
gas recovery sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel produksi dan penerapan manajemen pengurangan
2. emisi gas rumah kaca di PT. Arun NGL, dapat
disimpulkan beberapa pernyataan yang menjadi dasar
Tabel 2. Penghematan gas untuk produksi uap penetapan rekomendasi asesmen Konservasi Energi
Uraian 2010 2011 2012 (s/d dan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca.
agustus 1. Upaya pelaksanaan konservasi energi dan
2012)
Jumlah produksi steam 5.542 4.598. 2.650. pemanfaatan sumber daya telah dilaksanakan
dari HRSG sejak tahun 1997 yang ditandai dengan
Jumlah equivalen flue 18.78 15,58 8.98 pelaksanaan proyek Marine Boil Off Gas
gas untuk produksi (MaBOG) yaitu mengambil kembali Gas Buang
steam
Jumlah flue gas untuk 3.41 1.96 1.13
pada saat pengapalan LNG (800 – 1,000 M3
boiler LNG). Marine Boil Off Gas Recovery telah
Jumlah flue gas yang 15.37 13.62 6.84 berhasil merecover 1000 m3 LNG setiap
dihemat pengapalan LNG atau setara dengan 1 kapal LNG
pertahun jika jumlah pengapalan LNG 125 kapal
Berdasarkan data ditas terlihat bahwa dengan pertahun.
pemasangan HRSG telah mampu menghemat bahan
bakar gas mencapai 15.375,48 mmscf per tahun. 2. Pada tahun 2003, pemasangan 10 unit Heat
Dari kondisi ini akan mengurangi produksi emisi gas Recovery Steam Generation (HRSG), dimana
rumah kaca di PT. Arun LNG sebagiaman diberikan memanfaatkan energi panas dari stack gas turbin
dalam Tabel 3. untuk membangkitkan steam, dan mematikan atau
tidak memanfaatkan semua konvensional boiler.
Tabel 3. Emisi gas rumah kaca Sehingga dapat menghemat fuel gas sebesar 35
Emisi 2009 2010 2011 mmscfd. Sedangkan pada tahun 2008 hingga
(ton) 2010 penerapan manajemen operasional dengan
CO2 4.709.180 4.684.287 3.520.574 mendeaktifkan tiga unit suar bakar (flare stack)
CH4 1.121 1.956 sehingga dapat mengurangi penggunaan fuel gas
N2O 149 108 pilot sebesar 0.2 mmscfd per flare.
SOx 7.139 5.104
3. Pemasangan HRSG dapat menghemat konsumsi
NOx 4.649 3.495 fuel gas 35 mmscfd atau setara dengan 4 kapal
LNG per tahun, menambah Plant Thermal
Pengukuran LNG yang menjadi berdasarkan Efficiency 2.5 % dan Burner HRSG lebih effisien
vapor dapat dilakukan jumlah LNG yang dipompa ke 12.5% dibandingkan burner conventional boiler.
kapal dikurangi jumlah LNG yang diterima dikapal,
34
Fadliani, Jurnal Teknik Mesin Unsyiah, volume 2, nomor 1 (Juni 2014) ISSN 2301-8224

Daftar Pustaka

[1] IPCC, 2001, Climate Change 2001: The


Scientific Basis.
[2] EPA, Emissions Factors, Global Warming
Potentials, Unit Conversions, Emissions,
And Related Facts. 199. http://www.epa.
gov/appdstar/pdf/brochure.pdf
[3] Shapiro, M.a., 2000, Fundamentals of
Engineering Thermodynamics. 4 ed. New
York: John Wiley & Sons, Inc.
[4] Rogers, B.J.a.W., 1969, Gas Turbine
Analysis and Practice. First ed. New York:
Dover Publications Inc.
[5] Wilcox, B., 1992, Steam It's Generation
and Use. 40th ed., Ohio: The Babcock &
Wilcox Company.

35

You might also like