Rehabilitasi

Jantung
PELATIHAN KKVD ANGKATAN 17

S A N T O S O, SST FT M FIS
FISIOTERAPIS PJT
RSCM
SEPTEMBER 2023
Tujuan Pembelajaran

 Menyebutkan pengertian Rehabilitasi

 Menjelaskan Fase Rehabilitasi jantung
 Ketrampilan peserta nakes meningkat
 Peserta mampu memberikan pelayanan yang
efisien & aman
Kejadian Penyakit
Jantung
 Dunia
✓ 9.4 juta kematian akibat penyakit kardiovaskular

 Indonesia (RISKESDAS 2018)

✓ Penyakit kardiovaskular 15 %
✓ Usia relative muda / produktif
Pusat Pelayanan Jantung
Terpadu

 Jakarta
 Jawa Tengah
 Jawa timur
 Sumatera
 dll
Rehabilitasi Jantung
Sejarah
 1950 , bed rest 4-6 mg kasus acute MI
 1960, latihan selama 4 – 6 bulan pada MI
mobilisasi dini, ECG, CCU, 14 step program
 1970, di Eropa, Kanada
penelitian tehnik latihan,bentuk latihan
konseling diet, berhenti merokok
 1980 – 1990 semakin luas kasusnya
Pengertian Rehabilitasi
Jantung

 adalah sejumlah kegiatan yang dibutuhkan untuk menjamin

pasien penyakit jantung untuk mengembalikan dan
memelihara seoptimal mungkin kondisi
fisik,
psikologi, status sosial, status pekerjaan
dan status emosional.
 Penyakit jantung (tidak hanya terbatas pada penyakit
jantung koroner)
 Cardiovascular
Disease
 Myocardial Ischemia  Cardioverter Devibrilator
 PTCA  Heart Valve
 CABG Replacement /
 Heart Failure Repair
 Arrhythmias  ASD /VSD closure,
 Transplantasi Jantung Total corection etc
 Implanted Pacemaker
Intervensi/Kegiatan

 Konseling
 Pendidikan kesehatan
 Evaluasi
 Latihan Fisik/Gerak
Optimalize

 Fisik & Fisiologi terkait dengan pemulihan fungsi jantung

 Psikologi terkait dengan pemulihan kejiwaan , keyakinan,
kepercayaan, pandangan yang keliru bagi penderita
tersebut.
Optimalize

 Sosial pemulihan penderita ke lingkungan kehidupan

masyarakat
 Vacational menyangkut pemulihan penderita ke lingkungan
pekerjaan baik kepekerjaan semula atau pekerjaan baru
sesuai kemampuan
AHLI GIZI PASIEN

PSIKOLOGIS

Team Rehabilitasi
Masalah pada jantung

 Gangguan transfer dan ambulasi

 Keterbatasan toleransi aktifitas
 Gangguan bersihan jalan napas
 Gangguan pengembangan paru
Akibat immobilisasi lama
?
✓ Kapasitas tubuh menurun 20 -25 % sesudah istirahat
21 hari
✓ Hipovolume antara 700-800 cc berlangsung 7 – 10
hari, yang menyebabkan viskositas meningkat dan
menyebabkan emboli.
✓ Reflek vasomotor postural akan berkurang ,
menyebabkan takikardi dan hipotensi ortostatik
✓ Ventilasi paru berkurang dan mengecilnya volume
paru dan kapasitas paru.
✓ Kekuatan kontraksi otot rangka menurun 10-15 %
setelah satu minggu istirahat.
Kenapa Penderita Jantung
Harus segera di Latih ?
 Menghindari efek negatif Immobilisasi
 Latihan Fisik akan memulihkan ketingkat awal
(Saltin)
Manfaat early mobilisation/
Latihan/Rehabilitasi

 Meghindari efek negatif bed rest

 Perbaikan kapasitas latihan/aktifitas
 Peningkatan curah jantung saat latihan
 Peningktana kekuatan & Fungsi otot
 Perbaikan keluhan subjektif
Manfaat lain

 Menurunkan morbiditas dan mortalitas

 Perbaikan faktor emosional (menurunkan ansietas
dan depresi)
 Masa perawatan lebih singkat
Bentuk intervensi

 Posisioning
 Chest physiotherapi
 Latihan pernapasasn
 Latihan mobilisasi
Phase Rehabilitasi Jantung

 Phase I : Rawat Inap

 Phase II : Rawat jalan
 Phase III: Pemeliharaan
Phase I : Rawat Inap

 Non Operasi
 Operasi
 Phase I
Kapan & dimana

✓Pasien di Rumah Sakit

✓Segera mungkin bila
pasien stabil
✓Di ICU,ICCU, IW, ruang
rawat inap
✓Setiap hari
Apa Tujuan fase I

✓ Mneghindari efek negatif tirah baring

✓ Pasien mampu melakukan aktifitas self care
✓ Pasien mampu mobilisasi
✓ Lama latihan 7-14 hari
✓ Beban latihan 2 -3 Mets
Apa Program Fase 1

 Latihan Fisik
 Chest Physiotherapi
 Breathing Exercise /Incentive spirometri
 Penyuluhan kesehatan
Bagaimana cara
memberikan Latihan ?

 HR meningkat antara 5 – 20 x / menit

 Dimulai saat pasien sudah stabil
 Peningkatan tekanan darah sistolik antara 10 -20
 Tak ada gejala palpitasi sesak nyeri dada,
 Tak ada perubahan ST pada monitor
Kapan latihan/aktifitas fisik
dihentikan ?
 HR meningkat > 20x/mnt
 Tekanan darah > 20 mmHg
 Tanda Arytmia/Ventrikel significant (Blok
jantung derajat 2/3)
 Nyeri dada dan sesak napas berat sebagai tanda
intoleran aktifitas / latihan
Hari pertama setelah
operasi
 Posisioning / elevasi bed
 Latihan gerak sendi pada extremitas
 Latihan napas dg atau tanpa Incentive
Spirometri,
 Chest fisioterapi

 MET Level 1- 2 MET

Posisioning
Mobiisai dibed
Latihan Gerak
Breathing exercise

 Segmental Breathing
 Diafragmatig Breathing
 Incetive spirometri
Hari ke 2 setelah Operasi

 Duduk di samping bed

 Makan sendiri di tempat tidur
 Latihan gerak sendi pada extremitas
 Latihan napas, chest fisioterapi
 METS Level 1-2 Mets
Hari ke 3 Pasca
Operasi
 Duduk di kursi
 Latihan kalistenik
 Berjalan di sekitar tempat tidur,di ruang
koridor,
 Toileting ke kamar mandi
 Latihan napas, chest fisioterpi
 Berjalan mengelilingi tempat tidur
 METS Level 1-2 Mets
Hari ke 4 pasca operasi

 Berjalan di koridor sesuai kemampuan

 Toileting ke kamar mandi
 Kegiatan ADL mandiri
 Latihan kalistenik
 METS Level 2-3 Mets
Hari ke 5 pasca operasi

 Jarak jalan di tingkatkan

 Lanjutkan latihan hari ke 4
 Rencana pemulangan pasien
 Home program
 METs Level 2-3 Mets
Phase II

 Program Phase II
✓ 3 – 5 hari setelah pasien pulang rawat

 Tujuannya
✓ Meningkatkan aktifitas latihan yg di perlukan
untuk kembali bekerja
✓ Meningkatkan rasa percaya diri pasien
✓ Modifikasi faktor resiko
Apa Program Rehabilitasi
fase 2 ?
 Konseling & Penyuluhan Kesehatan
a. Fisik & Fisiologi
b. Mental & penatalaksanaan stress
c. Vokasional
d. Prevensi sekunder
e. Pendidikan seksual dan keluarga
Bagaimana
Program latihan fisik fase 2?
✓ Frekuensi 3 – 3 x/mnggu
✓ Intensitas : 50 – 80 % HR maksimal
Borg skale 13, 3 - 6 Mets
✓ Time 30 - 45 menit
✓ Tipe Aerobik
✓ Waktu fase 2 : 6 – 8 minggu
Borg Scale

USAHA SESAK NAPAS LELAH TUNGKAI

6 Ekivalen dg berbaring 0 Tidak ada O Tidak ada

7 Sangat,sangat mudah 0.5 Tidak nyata 0.5 Tidak nyata

8 1 Sangat ringan 1 Sangat ringan

9 Sangat mudah 2 Ringan 2 Ringan
10 3 Sedang 3 Sedang

11 Ringan 4 Sedikit berat 4 Sedikit berat

12 5 Berat 5 Berat

13 Sedikit berat 6 6

14 7 Sangat berat 7 Sangat berat

15 Berat 8 8

16 9 9

17 Sangat berat 10 Amat sangat berat 10 Amat sangat berat

18 . .

19 Amat sangat berat . .

20 ? Tidak tertahankan ? Tidak tertahankan

Bentuk Latihan

 Senam (peregangan, pemanasan, inti,

pendinginan)
 Latihan Jalan 2 – 3 Km/30 menit
 Terapi relaksasi
 Akhir fase II di lakukan treadmill test
 Monitoring
Keamann latihan
 Stratifikasi resiko latihan (low risk,intermediet Risk,
High risk)
 Evaluasi jalan 6 menit
 Mengukur tekanan darah , nadi, saturasi, borg
scale
 Waktu pengukuran sebelum & setelah latihan
 Monitoring Fase 2

Sebelum Setelah Keluhan

No Aktifitas BP HR SPo2 BP HR SPo2
1 Jalan 1000 meter
2
3
Program Phase III

✓ Program rehabilitasi jangka panjang dg basis

komunitas
✓ Dilaksanakan setelah pasien menyelesaikan
program Phase II melalui uji beban jantung
mencapai 6 Mets
✓ Lama latihan 1 – 3 bulan
✓ MET level 6 – 8 mets
Tujuan Program Phase III

 Menjaga serta mempertahankan kapasitas

fungsional seoptimal mungkin
 Mencegah penyempitan coroner
Program fase III

 Melanjutkan latihan Phase II out door

 Sudah dilakukan treadmill test
 Latihan : senam aerobik , jalan 3 – 4 km /30 menit
, statik bycicle
Evaluasi Program Latihan
✓ Mengetahui tingkat keberhasilan / kegagalan
program
✓ Memberikan masukan kepada tim dalam
menentukan langkah yg tepat bagi pasien
✓ Sebagai panduan kepada tim dalam
memberikan nasihat /konseling kepada pasien /
keluarga terkait dg aktifitas sebelumnya
Kesimpulan

 Rehabilitasi Jantung merupakan suatu rangkaian

usaha membantu penyembuhan pasien paska
serangan jantung / paska bedah jantung agar
dapat kembali dengan cepat pada kehidupan
normalnya atau mendekati kondisi sebelum sakit .
 Tujuan program rehabilitasi ini dapat di capai
apabila ada kerja sama yang harmonis antar
anggota team Nakes (Dokter, Perawat,
Fisioterapis,dietisen), pasien dan anggota
keluarga.
Terimakasih