You are on page 1of 14

LAPORAN PRAKTIKUM

PERSAINGAN INTRASPESIFIK DAN INTERSPESIFIK

Dosen Pengampu:Nanda Eska Anugrah Nasution,M.Pd.

Disusun Oleh:Kelompok 3
1.Susi Rahmawati (212101080014)
2.Lila Dwi Maretha (212101080038)
3.Emi Putri Yiliani ( 212101080036)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH ACHMAD SIDDIQ JEMBER


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
kepada saya sehingga tugas Makalah “Laporan Praktikum Pesaingan intraspesifik dan
interspesifik “ ini dapat saya selesaikan dengan baik. Tujuan dari penyusunan makalah ini
ialah untuk melengkapi tugas mata kuliah Pengetahuan Lingkungan Biologi yang di ampu
oleh bapak Nanda Eska Anugrah Nasution M.Pd.
Dalam menyelesaikan makalah ini, saya telah menyusun dengan maksimal dan
mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, sudah selayaknya saya mengucapkan
terima kasih.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kesalahan
atau kekurangan baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik agar kami dapat memperbaiki
laporan ini.

Jember,12 Mei
2022

Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Jagung (Zea mays L) memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan
nasional dan internasional setelah beras dan gandum. Jagung merupakan tanaman yang
umumnya ditanam di wilayah dataran rendah, baik di tanah tegalan, sawah tadah hujan serta
ditanam di dataran tinggi. Untuk pengembangan jagung, penggunaan benih unggul dan
bermutu tinggi menjadi salah satu upaya yang terus dikaji dan disebarluaskan ke petani.
Jagung sampai saat ini masih merupakan komoditi strategis kedua setelah padi karena di
beberapa daerah, jagung masih merupakan bahan makanan pokok kedua setelah beras.
Sudaryanto et al (1995) dalam Amin (2012) mengemukakan bahwa masalah utamu dalam
upaya peningkatan produksi jagung nasional adalah adanya varietas unggul nasional yang
masih lambat. Paket teknologi spesifik lokasi belum banyak tersedia, serta jaminan pasar dan
harga jagung yang belum menarik bagi produsen.
Peningkatan jumlah penduduk memiliki peran penting yang melatar belakangi
semakin meningkatnya permintaan akan produski jagung, dengna jumlah penduduk yang
tidak seimbang dengan pertumbuhan produksi jagung nasional menyebabkan dilakukannya
impor bahan baku jagung. Peralihan lahan menjadi lahan non pertanian memicu semakin
melemahnya produksi jagung di Indonesia saat ini. Selain komoditas jagung sebagai bahan
baku industri domestik semakin meningkat dengan semakin banyaknya industri makanan
ternak, industri minyak jagung dan produksi ethanol. Berbagai jenis jagung telah ditanaman
di Indonesia untuk mendukung pemenuhan bahan baku berbahan dasar jagung. Jenis jagung
yang ada antara lain jagung hibrida, jagung manis, dan jagung jenis pop corn. Tanaman
jagung termasuk dalam tanaman C4 dimana jenis tanaman ini tidak menghendaki adanya
naungan, artinya tanaman jagung menghendaki penyinaran sehari penuh. Manfaat jagung
dapat berguna dalam berbagai kehidupan manusia diamana jagung memilik kandungan
karbohidrat dan protein yang tinggi dan sangat baik dijadikan bahan pengganti bahan baku
beras (nasi). Sentra jagung di Indonesia terdapat pada daerah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa
Tengah, dan Yogyakarta, Sulawesi selatan, Sulawesi utara, Nusa Tenggara Timur, dan
Maluku. Meskipun demikian namun pada fakta yang ada di lapangan bawha petani
dihadapkan pada berbagai kendala dalam teknis budidaya tanaman jagung. Berbagai kendala
tidak dapat dihindari. Kendala tersebut mencakup hubungannya faktor biotik dan abiotik
yang saling berkesinambungan satu dengan yang lain.
Faktor iklim memiliki peran yang sangat penting dan vital dalam budidaya tanaman
jagung, terutama di Indonesia. Berdasarkan umur tanaman jagung dibadi menjadi 3 jenis
yaitu a) Jagung berumur pendek, dimana umur tanaman antara 75-90 hari, b) jagung berumur
sedang yaitu umur tanaman 90-120 hari, c) jagung berumur panjang dengan umur tanaman
lebih dari 120 hari. Tanaman jagung memiliki syarat tumbuh yang tidak jauh berbeda dengan
tanaman serealia lainnya. Berdasarkan iklimya tanaman jagung menghendaki iklim sedang
hingga iklim sub tropis atau tropis basah. Jagung dapat tumbuh pada daerah 0-5 derajat LU
hingga 0-40 derajat LS. Sedangkan curah hujan yang dikehendaki tanaman jagung adalah
100-200 mm per bulan atau 1200-2400 mm per tahun. Suhu yang dikehendaki tanaman
jagung antara 21-34 0C dan suhu idealnya adalah antara 23-27 0C. media tanam yang cocok
untuk tanaman jagung adalah tanah yang subur, gembur, cukup mengandung bahan organik.
Jenis tanah yang dapat ditanami jagung adalah tanah andosol, tanah berpasir, dan latosol
dengan keasaman tanah pada pH 5-6 hingga 7-5. Sedangkan pada kesesuaian lahannya
tanaman jagung dapat ditanaman pada lahan dengan tingkat kemiringan sekitar
8%. Ketinggian tempat menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh petani, dimana
tanaman jagung dapat tumbuh pada dataran rendah hingga pegunungan yang memiliki
ketinggian antara 1000 – 1800 Mdpl dimana pada ketinggian 0 – 600 merupakan tinggi
tempat yang baik bagi tanaman jagung.

2.1 Tujuan

1. Mahasiswa dapat memahami dan mempelajari teknik budidaya tanaman jagung dan kacang
hijau
2. Melatih keterampilan mahasiswa dalam menentukan komponen-komponen budidaya yang
baik bagi tanaman jagung dan kacang hijau
3.Mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau dan jagung
4.Mengetahui perbedaan pertumbuhan kacang hijau yang mendapatkan cahaya matahari
langsung dan yang tidak mendapatkan cahaya matahari.
BAB II

KAJIAN PUSTAK

A.Tanaman Jagung

Tanaman jagung yang memiliki nama latin Zea mays L. merupakan tanaman berumah satu
Monoecious di mana letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina pada satu tanaman
(Muhadjir, 1988). Maka pada tanaman jagung umum terjadi apabila dilakukan penyerbukan
silang. Klasifikasi dari tanaman jagung yaitu Kingdom Plantae (Tumbuhan), Divisi
Spermstophyta, Sub Dua Kelas Monocotyledoneae, Ordo Poales, Famili Poaceae, Genus Zea,
Spesies Zea mays L. (Tjitrosoepomo, 1983) dalam Bahiyah (2012) Pada umumya, tanaman
jagung dapat dibudidayakan di berbagai lingkungan seperti pada lahan sawah maupun
tegalan. Tanaman jagung baik tumbuh di dataran tinggi maupun rendah dengan ketinggian
antara 1000-1800 m dpl, dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl. Suhu optimal
antara 21-34 °C, pH Tanah antara 5,6-7,5. Tanaman jagung membutuhkan air sekitar 100-140
mm/bulan (BPTP NAD, 2009). Dalam budidaya jagunDalam budidaya jagung penggunaan
varietas unggul baik hibrida maupun komposit mempunyai peranan penting dalam upaya
peningkatan produktivitas jagung. Menurut BBP2TP (2008) penggunaan benih bermutu
merupakan langkah awal menuju keberhasilan dalam usaha tani jagung. Benih yang baik
adalah yang mempunyai daya tumbuh lebih dari 95 %. Selanjutnya dalam pengelolaan lahan,
penanaman, pemupukan, pemeliharaan, panen hingga pasca panen sangat dianjurkan untuk
mengikuti panduan budidaya jagung yang sudah direkomendasikan. Tanaman jagung
memiliki struktur organ yang

B.Kacang Hijau

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berbiji dimulai dengan perkecambahan


yaitu munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji). Pada umumnya tanaman polongan
dapat mempunyai endoperma. Cadangan makanan disimpan dalam (daun embrio), yang
terlindungi di dalam biji pada saat perkecambah pemula (ujung embrio atau calon kecambah)
diselubungi oleh kotiledon, sedangkan calon akar (radikula) diselubungi oleh koleoriza.
Bagian batang pada kecambah di atas kotiledon disebut epikotil dan bagian batang kecambah
di bawah kotiledon disebut hipokotil. Dalam proses perkecambahan melibatkan proses
fisiknya yaitu : terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada
biji yang kering. Proses kimianya yaitu dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji
akan pecah.
Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon giberelin (GA) hormon ini
mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma) untuk mensistesis dan
mengeluarkan enzim-enzim bekerja enghidrolisis cadangan makanan yang terdapat dalam
kotiledon dan endosfilem. Proses ini menghasilkan molekul kecil yang larut dalam air
misalnya enzim amylase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula. Selanjutnya
gula dan zat-zat lainnya diserap dari endosperma oleh kotiledon selama pertumbuhan embrio
menjadi bibit tanaman (Pujiyanto, 2008).

Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman kacang-kacangan ketiga yang banyak
dibudidayakan setelah kedelai dan kacang tanah. Bila dilihat dari kesesuaian iklim dan
kondisi lahan yang dimiliki, Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki kesempatan
untuk melakukan ekspor kacang (Purwono dan Hartono, 2005).

Kecambah kacang hijau mengandung vitamin E yang tidak ditemukan pada kacang tanah dan
kedelai. Bahkan nilai gizi kecambah kacang hijau lebih baik daripada nilai gizi biji kacang
hijau. Hal ini disebabkan kecambah telah mengalami proses perombakan makromolekul
menjadi mikromolekul. Selain itu dengan proses perkecambahan terjadi pembentukan
senyawa tokoferol (vitamin E) (Purwono dan Hartono, 2005).

Kandungan zat gizi pada biji sebelum dikecambahkan, berada dalam bentuk tidak aktif
(terikat). Setelah perkecambahan, bentuk tersebut diaktifkan sehingga meningkatkan daya
cerna bagi manusia. Peningkatan zat-zat gizi pada kecambah mulai tampak sekitar 24-48 jam
saat perkecambahan (Astawan, 2005). Sedangkan peningkatan vitamin E (atokoferol) terjadi
setelah proses perkecambahan selama 48 jam (Anggrahini, 2009).

Biji kacang hijau dapat berkecambah apabila berada dalam lingkungan yang memenuhi
syarat untuk perkecambahan, yaitu kandungan air kacang hijau dan kelembaban udara
sekeliling harus tinggi. Kadar air biji kacang hijau berkisar 5-15%, pada kadar air ini
kelembaban terlalu rendah untuk berlangsungnya metabolisme sehingga tahap
perkecambahan adalah kadar air biji kacang hijau harus dinaikkan dengan cara dilakukan
perendaman atau ditempatkan pada lingkungan yang jenuh uap air (Anggrahini, 2009).

Suwarsono (1989), menyatakan bahwa cahaya merupakan perangsang utama dalam hidup
tumbuhan. Beberapa respon tumbuhan terhadap interaksi cahaya yang berbeda-beda adalah
dilakukan oleh auksin dan efeknya timbul karena berkurangnya efektivitas auksin pada
keadaan cahaya terik. Tumbuhan yang tumbuh delam gelap atau cahaya lemah akan
mempunyai batang yang panjang dengan ruas yang lebih panjang dan lebih besar dari
tumbuhan yang mendapatkan cahaya matahari penuh dan daun lebih kecil daripada daun
yang terlindung.

Menurut Hasan (1997), bahwa hampir seluruh energi panas (kalor) berasal dari
matahari. Suhu meningkatkan perkembangan tanaman sebagai batas tertentu.
Hubungan suhu dengan pertumbuhan tanaman menunjukkan hubungan linier sampai
batas tertentu. Setelah mencapai maksimum hubungan kedua variabel itu
menunjukkan parabolik. Pada suhu rendah kebanyakan tanaman mengakibatkan
rusaknya batang, daun muda, tunas, bungan dan buah. Besarnya kerusakan organ atau
jaringan tanaman akibat suhu rendah tergantung keadaan air.

B. ALAT DAN BAHAN

1. Bibit Jagung
2. Bibit Kacang Hijau
3. 36 Polybag
4. Tanah Biasa
5. Pupuk Kandang menggunakan kotoran kambing
6. Skrup tanah
7. Penggaris
8. Timbangan
9. Alat Tulis
10. Kertas milimeter
11. Air
BAB III

METODE PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK

Waktu dan Tempat


Kegiatan praktikum budidaya tanaman pangan “Budidaya tanaman jagung dan Kacang
Hijau” dilaksanakan pada hari Selasa, Tanggal 03 Mei 2022 mulai pukul 16.00 WIB hingga
selesai. Kegiatan praktikum dilaksanakan di Rumah.

Cara Kerja

1. Menentukan lokasi areal pertanaman jagung yang akan dijadikan sebagai tempat penanaman
jagung
2. Menyiapkan beberapa bahan dan alat
3. Menanam masing-masing bibit pada polybag
4. Merawat dan menjaga tanaman
5.Menyiram jagung dan kacang hijau dengan teratur
6.mencatat hasil pertumbuhan setiap hari
7.mendokumentasikan tanaman

HASIL
BAB IV
PEMBAHASAN

Tanggal Kondisi Tanaman Keterangan

03 Mei 2022 Semua tanaman yang Semua yang tumbuh


Ada di dalam polybag masih terkihat sangat
Tumbuh dengan segar dan kokoh
sempurna

Semua tanaman
04 Mei 2022 terlihat tumbuh Batang terlihat sangat
dengan segar melengkung dan
mengikuti arah sinar kokoh
matahari

Tanaman jagung Sinar matahari yang


sudah mulai meninggi mencahayai tanaman
05 Mei 2022 dan sangat segar sangat berpengaruh
sehingga tanaman
terlihat amat segar
dan kokoh

Tanaman kacang hijau Pemeliharaan


sudah mulai meninggi tanaman yang sangat
06 Mei 2022 dan masih ada batang rapi dan telilti
yang mengikuti menghasilkan hasil
ketinggian yang sangat maksimal
Terdapat beberapa Disebabkan
07 Mei 2022 tanaman yang penyiraman yang tidak
mengalami sama terhadap
keterlambtan tanaman bisa
penumbuhan yang mengakibatkan
mengakibatkan tidak kurangnya tumbuh
sama dengan lainnya terhadap tanaman

Tanggal Kondisi Tanaman Keterangan

Terdapat beberapa Disebabkan karena


tanaman yang sudah perawatan yang
08 Mei 2022 muncul daun dan kurang maksimal pada
tinggi yang maksimal tanaman
dan juga minimum
Disebabkan karena
Ada beberapa ulat serangga,karena
tanaman yang lokasi berada di
09 Mei 2022 daunnya berjatuhan perdesaan

Semua tanaman amat


10 Mei 2022 terlihat sangat tumbuh Disebbkan
besar dan sangat pertumbuhan yang
kokoh dan juga batang bertambah setia hari
menjalar keluar
polybag

11 Mei 2022 Terdapat beberapa Kemungkinan tanah


tanaman yang terlihan yang terlalu basah
seperti ingin layu mengakibatkan
tanaman layu

Terdapat beberapa Disebabakan tempat


tanaman yang rusak penanaman banyak
12 Mei 2022 dikarenakan ayam ayam
Yaitu polybag 3 dan 9

Disebakan udara yang


13 -15Mei 2022 Tanaman semakin amat dingin di
subur dan juga ada pedesaan dan juga
beberapa tanaman kurangnya cahaya
yang membusuk
16 Mei 2022 Beberapa tanaman Disebabkan tingginya
mati di antaranya tanaman yang amat
kacang hijau dengan tinggi dan tanman
tingkat kematian 9 berubah warna
tanaman menjadi kuning
Faktor pemicu di
antaranya kurangnya
11 polybang di sinar matahari,tanah
17 Mei 2022 nyatakn gugur saat yang terlalu lembab
pertengahan dan akhir dan tinggi kedelai yang
praktikum sangat melebihi
keseimbangan
sehingga roboh

KESIMPULAN
Pada uji coba praktikum tentang permasalah Intraspesifik dan Interspesifik pada
Jagung dan Kacang Hijau kompetisi atau persaingan dalam praktikum ini ada
beberapa tumbuhan yang mengalami iIntrapesifik dan Interspesifik antar
tanaman sejenis.
Menurut uji coba tanaman yang saya lakukan jagung dan kacang hijau
merupakan jenis tumbuhan dengan habitat yang berbeda,akan tetapi setelah saya
menanam tumbuhan ini dengan media yang sama tetapi menghasilkan interaksi.
Terdapat beberapa persaingan di antaranya persaingan yang saling
memperebutkan lahan dan sumber daya alam menimbulkan dampak positif dan
negative terhadap keduanya,diantaranya kurang subur tanaman yang
kekurangan air dan kelebihannya ialah alah satu tanaman mendapatkan hasil
yang kandusif .
Pada uji coba saya sendiri ada 11 Polybag yang gagal dikarenakan gangguan
ayam,serangga dan kurangnya perawatan yang maksimal,Polybag yang lain di
ntakan berhasil dalam penanaman tumbuhan sehingga tumbuhan yang di
hasilkan subur dan sangat bagus.

BAB V
PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Asadi, D. M. Arsyad dan Damijati, 1991. Pemuliaan Kedelai untuk Toleran


Naungan dan Tumpangsari. Buletin Agrobio 1 (2) : 15 -2.
Kartahadimaja, J. 2010. Potensi Hasil Tiga Belas Galur Jagung Hibrida
Silang Tunggal Rakitan Politeknik Negeri Lampung. Jurnal Penelitian
Pertanian Terapan. 10(1): 17-22.

LAMPIRAN

You might also like