Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh:Kelompok 3
1.Susi Rahmawati (212101080014)
2.Lila Dwi Maretha (212101080038)
3.Emi Putri Yiliani ( 212101080036)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
kepada saya sehingga tugas Makalah “Laporan Praktikum Pesaingan intraspesifik dan
interspesifik “ ini dapat saya selesaikan dengan baik. Tujuan dari penyusunan makalah ini
ialah untuk melengkapi tugas mata kuliah Pengetahuan Lingkungan Biologi yang di ampu
oleh bapak Nanda Eska Anugrah Nasution M.Pd.
Dalam menyelesaikan makalah ini, saya telah menyusun dengan maksimal dan
mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, sudah selayaknya saya mengucapkan
terima kasih.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kesalahan
atau kekurangan baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik agar kami dapat memperbaiki
laporan ini.
Jember,12 Mei
2022
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
2.1 Tujuan
1. Mahasiswa dapat memahami dan mempelajari teknik budidaya tanaman jagung dan kacang
hijau
2. Melatih keterampilan mahasiswa dalam menentukan komponen-komponen budidaya yang
baik bagi tanaman jagung dan kacang hijau
3.Mengetahui pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau dan jagung
4.Mengetahui perbedaan pertumbuhan kacang hijau yang mendapatkan cahaya matahari
langsung dan yang tidak mendapatkan cahaya matahari.
BAB II
KAJIAN PUSTAK
A.Tanaman Jagung
Tanaman jagung yang memiliki nama latin Zea mays L. merupakan tanaman berumah satu
Monoecious di mana letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina pada satu tanaman
(Muhadjir, 1988). Maka pada tanaman jagung umum terjadi apabila dilakukan penyerbukan
silang. Klasifikasi dari tanaman jagung yaitu Kingdom Plantae (Tumbuhan), Divisi
Spermstophyta, Sub Dua Kelas Monocotyledoneae, Ordo Poales, Famili Poaceae, Genus Zea,
Spesies Zea mays L. (Tjitrosoepomo, 1983) dalam Bahiyah (2012) Pada umumya, tanaman
jagung dapat dibudidayakan di berbagai lingkungan seperti pada lahan sawah maupun
tegalan. Tanaman jagung baik tumbuh di dataran tinggi maupun rendah dengan ketinggian
antara 1000-1800 m dpl, dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl. Suhu optimal
antara 21-34 °C, pH Tanah antara 5,6-7,5. Tanaman jagung membutuhkan air sekitar 100-140
mm/bulan (BPTP NAD, 2009). Dalam budidaya jagunDalam budidaya jagung penggunaan
varietas unggul baik hibrida maupun komposit mempunyai peranan penting dalam upaya
peningkatan produktivitas jagung. Menurut BBP2TP (2008) penggunaan benih bermutu
merupakan langkah awal menuju keberhasilan dalam usaha tani jagung. Benih yang baik
adalah yang mempunyai daya tumbuh lebih dari 95 %. Selanjutnya dalam pengelolaan lahan,
penanaman, pemupukan, pemeliharaan, panen hingga pasca panen sangat dianjurkan untuk
mengikuti panduan budidaya jagung yang sudah direkomendasikan. Tanaman jagung
memiliki struktur organ yang
B.Kacang Hijau
Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman kacang-kacangan ketiga yang banyak
dibudidayakan setelah kedelai dan kacang tanah. Bila dilihat dari kesesuaian iklim dan
kondisi lahan yang dimiliki, Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki kesempatan
untuk melakukan ekspor kacang (Purwono dan Hartono, 2005).
Kecambah kacang hijau mengandung vitamin E yang tidak ditemukan pada kacang tanah dan
kedelai. Bahkan nilai gizi kecambah kacang hijau lebih baik daripada nilai gizi biji kacang
hijau. Hal ini disebabkan kecambah telah mengalami proses perombakan makromolekul
menjadi mikromolekul. Selain itu dengan proses perkecambahan terjadi pembentukan
senyawa tokoferol (vitamin E) (Purwono dan Hartono, 2005).
Kandungan zat gizi pada biji sebelum dikecambahkan, berada dalam bentuk tidak aktif
(terikat). Setelah perkecambahan, bentuk tersebut diaktifkan sehingga meningkatkan daya
cerna bagi manusia. Peningkatan zat-zat gizi pada kecambah mulai tampak sekitar 24-48 jam
saat perkecambahan (Astawan, 2005). Sedangkan peningkatan vitamin E (atokoferol) terjadi
setelah proses perkecambahan selama 48 jam (Anggrahini, 2009).
Biji kacang hijau dapat berkecambah apabila berada dalam lingkungan yang memenuhi
syarat untuk perkecambahan, yaitu kandungan air kacang hijau dan kelembaban udara
sekeliling harus tinggi. Kadar air biji kacang hijau berkisar 5-15%, pada kadar air ini
kelembaban terlalu rendah untuk berlangsungnya metabolisme sehingga tahap
perkecambahan adalah kadar air biji kacang hijau harus dinaikkan dengan cara dilakukan
perendaman atau ditempatkan pada lingkungan yang jenuh uap air (Anggrahini, 2009).
Suwarsono (1989), menyatakan bahwa cahaya merupakan perangsang utama dalam hidup
tumbuhan. Beberapa respon tumbuhan terhadap interaksi cahaya yang berbeda-beda adalah
dilakukan oleh auksin dan efeknya timbul karena berkurangnya efektivitas auksin pada
keadaan cahaya terik. Tumbuhan yang tumbuh delam gelap atau cahaya lemah akan
mempunyai batang yang panjang dengan ruas yang lebih panjang dan lebih besar dari
tumbuhan yang mendapatkan cahaya matahari penuh dan daun lebih kecil daripada daun
yang terlindung.
Menurut Hasan (1997), bahwa hampir seluruh energi panas (kalor) berasal dari
matahari. Suhu meningkatkan perkembangan tanaman sebagai batas tertentu.
Hubungan suhu dengan pertumbuhan tanaman menunjukkan hubungan linier sampai
batas tertentu. Setelah mencapai maksimum hubungan kedua variabel itu
menunjukkan parabolik. Pada suhu rendah kebanyakan tanaman mengakibatkan
rusaknya batang, daun muda, tunas, bungan dan buah. Besarnya kerusakan organ atau
jaringan tanaman akibat suhu rendah tergantung keadaan air.
1. Bibit Jagung
2. Bibit Kacang Hijau
3. 36 Polybag
4. Tanah Biasa
5. Pupuk Kandang menggunakan kotoran kambing
6. Skrup tanah
7. Penggaris
8. Timbangan
9. Alat Tulis
10. Kertas milimeter
11. Air
BAB III
Cara Kerja
1. Menentukan lokasi areal pertanaman jagung yang akan dijadikan sebagai tempat penanaman
jagung
2. Menyiapkan beberapa bahan dan alat
3. Menanam masing-masing bibit pada polybag
4. Merawat dan menjaga tanaman
5.Menyiram jagung dan kacang hijau dengan teratur
6.mencatat hasil pertumbuhan setiap hari
7.mendokumentasikan tanaman
HASIL
BAB IV
PEMBAHASAN
Semua tanaman
04 Mei 2022 terlihat tumbuh Batang terlihat sangat
dengan segar melengkung dan
mengikuti arah sinar kokoh
matahari
KESIMPULAN
Pada uji coba praktikum tentang permasalah Intraspesifik dan Interspesifik pada
Jagung dan Kacang Hijau kompetisi atau persaingan dalam praktikum ini ada
beberapa tumbuhan yang mengalami iIntrapesifik dan Interspesifik antar
tanaman sejenis.
Menurut uji coba tanaman yang saya lakukan jagung dan kacang hijau
merupakan jenis tumbuhan dengan habitat yang berbeda,akan tetapi setelah saya
menanam tumbuhan ini dengan media yang sama tetapi menghasilkan interaksi.
Terdapat beberapa persaingan di antaranya persaingan yang saling
memperebutkan lahan dan sumber daya alam menimbulkan dampak positif dan
negative terhadap keduanya,diantaranya kurang subur tanaman yang
kekurangan air dan kelebihannya ialah alah satu tanaman mendapatkan hasil
yang kandusif .
Pada uji coba saya sendiri ada 11 Polybag yang gagal dikarenakan gangguan
ayam,serangga dan kurangnya perawatan yang maksimal,Polybag yang lain di
ntakan berhasil dalam penanaman tumbuhan sehingga tumbuhan yang di
hasilkan subur dan sangat bagus.
BAB V
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN