You are on page 1of 11

Pengertian Manajemen

Secara bahasa (etimologi) manajemen berasal dari kata kerja “to manage” yang berarti mengatur.
Indonesia-Inggris”, menjelaskan bahwa kata manajemen (management) berarti pimpinan, direksi
dan pengurus, yang diambil dari kata kerja “manage” dalam bahasa perancis berarti tindakan
membimbing atau memimpin.

Manajemen adalah proses pengorganisasian, pengaturan, pengelolaan SDM, sampai dengan


pengendalian agar bisa mencapai tujuan dari suatu kegiatan. Manajemen sangat diperlukan untuk
kebutuhan pribadi maupun bisnis. Manajemen bisa membuat bisnis menjadi lebih berkembang
karena dijalankan secara struktural dan prosedural.

Beberapa pengertian manajemen yang telah dikemukakan oleh para ahli, antara lain:
a. Manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai
sasaran (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1995).
b. Manajemen dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk mendapatkan hasil-hasil yang
diinginkan melalui penggunaan yang efektif dari sumber daya yang ada pada organisasi
(Dale Carnegie & Associates, 1978:13).
c. Manajemen adalah pencapaian tujuan yang sudah ditentukan, dengan mempergunakan
bantuan orang lain (George Terry, dalam Heidjrachman Ranupandojo, 1987:39).
d. Manajemen adalah suatu usaha merencanakan, mengorganisir, mengarahkan,
mengkoordinir serta mengawasi kegiatan dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan
organisasi secara efisien dan efektif (Sukanto Reksohadiprodjo, 1986:15).
e. Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengkoordinasian dan pengontrolan dari pada benda dan tenaga manusia, khususnya
tenaga manusia untuk mencapai tujuan yang ditentukan lebih dahulu (P.I. Oey Liang Lee,
1972:20).
Dengan melihat beberapa pengertian di atas tampak bahwa dalam manajemen terdapat beberapa
pengertian, yaitu:
1. Manajemen merupakan suatu proses penggunaan sumber daya manusia dan benda.
2. Manajemen dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan harus efektif dan
efisien.
3. Manajemen dalam rangka mencapai tujuannya harus melakukan usaha-usaha
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian.
4. Manajemen dikategorikan sebagai I lmu dan sekaligus sebagai seni.

Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni dari suatu proses
usaha perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, dan pengendalian kegiatan
penggunaan sumber daya manusia serta benda dalam suatu organisasi agar tercapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien. Dalam uraian tersebut manajemen dikategorikan sebagai
ilmu, yang berarti manajemen dapat dipelajari dan diajarkan kepada orang lain.

Oleh karena manajemen dapat dikategorikan sebagai ilmu, maka untuk meyakinkan hal tersebut
lebih baik perlu mengetahui fungsi ilmu bagi manusia. kita dapat menerangkan tentang sesuatu
kejadian. kita dapat meramal mengenai suatu kejadian di masa depan.
kita dapat mengendalikan apabila benar-benar terjadi sesuatu. Akhirnya dengan usaha-usaha
tersebut di atas supaya kita sukses Dapat berhasil, sukses, atau dapat memperoleh sesuatu yang
akan dicapainya dalam bidang manajemen.

PENGERTIAN MANAJEMEN KRISTIANI

Kata kristiani berarti bersifat atau berciri Kristen, sedang kata Kristen adalah nama agama yang
disampaikan oleh Kristus . Kitab Suci orang Kristen atau umat kristiani adalah sebagaimana
tertulis dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru . Firman Tuhan sebagaimana tertulis dalam
Alkitab bagi orang Kristen atau umat kristiani memberikan hikmat, menuntun kepada ke-
selamatan, bermanfaat untuk mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan untuk
mendidik orang dalam kebenaran . Selain itu firman Tuhan merupakan pelita dan terang dalam
segala usaha dan kegiatan serta perikehidupannya . yang tentu saja termasuk di dalamnya adalah
usaha dan kegiatannya dalam bidang manajemen.

Dengan dasar firman Tuhan sebagaimana tersebut di atas dan juga dengan berdasarkan hasil
refleksi teologis iman kristiani, maka ternyata di dalam Alkitab terdapat banyak firman yang
mengandung konsep- konsep dan nilai-nilai manajemen. Firman yang tertulis di dalam Alkitab
bahkan banyak melandasi semua aspek dari manajemen, yaitu sumber daya manajemen,
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengendalian, pemasaran,
kepemimpinan, pengam bilan keputusan, menangani konflik, TQM, menghindari kegagalan, pe-
milikan, kewajiban sosial, dan lain-lain.

Oleh karena itu pengertian manajemen kristiani adalah manajemen yang beralaskan pada firman
Tuhan sebagaimana tertulis di dalam Alkitab. Walaupun demikian, dalam pengertian tersebut
bukan berarti Alkitab adalah buku pelajaran manajemen. Konsep-konsep dan nilai-nilai
manajemen yang terkandung di dalam Alkitab perlu diketahui semua orang. Oleh karena itu,
tulisan ini diangkat dengan maksud membuka wawasan agar banyak orang mengenal atau
tertarik untuk mencari lebih jauh lagi konsep-konsep dan nilai-nilai manajemen yang terkandung
di dalam Alkitab.

Administrasi, kepemimpnan dan manajemen

Dalam pembicaraan sehari-hari sering kali manajemen disejajarkan de- ngan administrasi dan
kepemimpinan. Agar menjadi jelas, maka perlu dikemukakan hubungan antara administrasi dan
kepemimpinan dengan manajemen. Administrasi dalam pengertian sehari-hari adalah kegiatan
tatausaha, sehingga merupakan bagian dan alat dari manajemen . Kepemimpinan atau leadership
adalah cara atau teknik pimpinan atau manajer untuk mengarahkan dan menyuruh supaya orang
lain mau mengerjakan apa yang ditugaskan .

Berdasarkan pengertian kepemimpinan sebagaimana tersebut di atas, maka kepemimpinan atau


leadership merupakan bagian dari ma najemen. Oleh karena itu, hubungan antara administrasi,
kepemim pinan, dan manajemen adalah bahwa administrasi dan kepemimpinan merupakan
bagian dari manajemen. Kata manajemen dalam pemakaian sehari-hari terkadang berarti sebagai
sebutan untuk menunjuk pejabat yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan atau
organisasi .

Sarana Manajemen

Memperhatikan beberapa pengertian tentang manajemen sebagaimana telah diungkapkan, maka


tampak bahwa ada dua sarana atau alat atau sumber daya manajemen, yaitu manusia dan benda
atau barang. Secara rinci ada enam sumber daya manajemen yang dikenal dengan 6M (M.
Manullang, 1983:17), yaitu:

a. Man (manusia).
b. Money (uang).
c. Materials (bahan-bahan).
d. Machines (mesin-mesin).
e. Methods (metode atau cara-cara).
f. Markets (pasar).

SUMBER DAYA MANUSIA

Pada enam sumber daya manajemen tersebut tampak bahwa manusia sebagai sarana, alat, atau
sumber daya dari manajemen. Dengan demikian tepatlah bila manusia dalam manajemen
berfungsi sebagai sarana atau alat atau sumber daya dari manajemen. Selanjutnya peran manusia
dalam manajemen adalah sebagai alat atau sarana Tuhan dalam karya-Nya
mengatur, menata, dan mengelola dunia ini . Di antara keenam sarana atau sumber daya
manajemen tersebut, peran manusia atau sumber daya manusia memegang peran kunci
Keberhasilan kelima sumber daya manajemen yang lain tergantung pada sumber daya manusia.

UANG
Tuhan menyatakan bahwa uang memang merupakan alat penukar atau alat pembayaran atau alat
untuk mendapatkan sesuatu. Namun di ingatkan pula bahwa manusia jangan cinta atau loba atau
membur Bang atau menjadi hamba uang sebagaimana terlihat dalam bagian Alkitab berikut ini:
a. Untuk tertawa orang menghidangkan makanan, anggur meriangkan hidup dan uang
memungkinkan semuanya itu
b. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa
orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah,
kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.
c. Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada
padamu. Karena Allah telah berfirman: «Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau
dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau» .
BENDA ATAU MATERI
Tuhan mengetahui bahwa pada hakikatnya kebutuhan manusia me-mang tidak terbatas. Oleh
karena itu, tentang kebutuhan harta benda dan harta benda yang dimiliki Siapa mencintai uang
tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan
penghasilannya. Ini pun sia-sia. Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang
menghabiskannya. Dan apakah keuntungan pemiliknya selain dari pada melihatnya? Segala jerih
payah manusia adalah untuk mulutnya, namun keinginannya tidak terpuaskan Muliakanlah
TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-
lumbungmu akan diisi pe-nuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan me luap
dengan air buah anggurnya Karena harta benda tidaklah abadi.

Metode atau Cara

Metode atau cara pada dasarnya adalah akal, kepandaian, pengetahuan, atau hikmat. Kemudian
tentang fungsi akal, kepandaian, pengetahuan, atau hikmat dan tentang akal, kepandaian,
pengetahuan, atau hikmat itu sendiri, firman Tuhan menyatakan:

a. Tetapi kepada manusia la berfirman: Sesungguhnya, takut akan Tuhan, itulah hikmat, dan
menjauhi kejahatan itulah akal budi (Ayb. 28:28),
b. Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus
dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau
(Mzm. 32:9).
c. Terimalah didikanku, lebih dari pada perak, dan pengetahuan lebih dari pada emas
pilihan. Karena hikmat lebih berharga dari pada permata, apapun yang diinginkan orang,
tidak dapat menyamainya (Ams. 8:10-11).
d. Akal budi yang baik mendatangkan karunia, tetapi jalan pengkhianat-pengkhianat
mencelakakan mereka (Ams. 13:15).
e. Jalan kehidupan orang berakal budi menuju ke atas, supaya la menMemperoleh hikmat
sungguh jauh melebihi memperoleh emas, dan mendapat pengertian jauh lebih berharga
dari pada mendapat peral (Ams 16:16)
f. Akal badi adalah sumber kehidupan bagi yang mempunyainya tetapi siksaan bagi orang
bodoh ialah kebodohannya (Ams. 16:22).
g. Apakah gunanya uang di tangan orang bebal untuk membeli, hikmat, sedang la tidak
berakal budi? (Ams, 17:16).
h. Tanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik, orang yang tergesa gosa akan salah langkah
(Ams 19:2).
i. Akal budi membuat seseorang panjang sabar, dan orang itu dipuji karena memaafkan
pelanggaran (Ams. 19:11).
j. Dengan hikmat rumah didirikan, dengan kepandaian itu ditegakkan, dan dengan
pengertian kamar-kamar diisi dengan bermacam macam harta benda yang berharga dan
menarik. Orang yang bijak lebih berwibawa dari pada orang kuat, juga orang yang
berpenge tahuan dari pada orang yang tegap kuat (Ams. 24:3-5).
k. Hikmat adalah sama baiknya dengan warisan dan merupakan suatu keuntungan bagi
orang-orang yang melihat matahari. Karena per- lindungan hikmat adalah seperti
perlindungan uang. Dan ber antunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara hidup
pemilik-pemiliknya (Pkh. 7:11-12).
l. Hikmat memberi kepada yang memilikinya lebih banyak kekuatan dari pada sepuluh
penguasa dalam kota (Pkh. 7:19).

Fungsi-fungsi Manajemen

Dari beberapa pengertian manajemen sebagaimana telah dikemukakan. tampak ada lima fungsi
atau unsur-unsur manajemen yaitu:

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah penentuan dan pemilihan tujuan terlebih dahulu serta merumuskan tindakan-
tindakan atau tugas-tugas yang dianggap perlu untuk mencapainya (H. Siagian, 1977:79).

b. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian merupakan proses menciptakan hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi,


personalia, dan faktor fisik agar kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan disatukan dan
diarahkan pada pencapaian tujuan bersama (Sukanto Reksohadiprodjo, 1986:33).

c. Pengarahan (Directing)

Pengarahan adalah upaya agar sumber daya manusia yang ada dalam manajemen melaksanakan
rencana yang telah ditetapkan.

d. Pengkoordinasian (Coordinating)

Pengkoordinasian berarti mengikat, mempersatukan dan menyelaraskan semua aktivitas dan


usaha (Henri Fayol dalam P.I. Oey Liang Lee, 1972:16)

e. Pengendalian (Contolling)
Pengendalian adalah suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan,
menilainya dan mengoreksi bila perlu dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai
dengan rencana semula (M. Manullang, 1983:173).

Fungsi. Tugas, dan Peran Manajer

Kelima fungsi manajemen tersebut berarti juga merupakan fungsi atau tugas dari para manajer
atau pemimpin organisasi atau perusahaan Dalam kegiatan manajer sehari-hari yang tampak
adalah melakukan pekerjaan-pekerjaan (Heidrachman Ranupandojo, 1987:32) sebaga berikut:

a. Kepala dalam organisasi.


b. Pemimpin dalam organisasi.
c. Wakil organisasi dalam bertindak keluar.
d. Penerima informasi.
e. Penerjemah informasi untuk disampaikan kepada bawahan,
f. Juru bicara atau humas organisasi.
g. Wirausaha
h. Penangkal gangguan organisasi.
i. Pembagi sumber daya dalam organisasi.
j. Negosiator bagi organisasi.

Sedangkan peran manajemen atau manajer dapat dibedakan menjadi empat peran (Heidirachman
Ranupandojo, 1987:33), yaitu:

1. Sebagai produser.
2. Sebagai administrator.
3. Sebagai entrepreneur.
4. Sebagai integrator.

Menurut pandangan Kristen atau kristiani fungsi atau peran manusia di dunia ini ada tiga hal,
yaitu:

1. Melaksanakan perintah Tuhan.

Peran melaksanakan perintah Tuhan tampak pada peran Abraham sebagaimana tertulis dalam
Kejadian 12:1-4 dan juga tampak pada karya Tuhan Yesus Kristus sebagaimana tertulis dalam
Yohanes 5:30, 36.

1. Agar setiap orang atau manusia dapat bermanfaat atau berguna bagi orang atau manusia
yang lain.

Peran manusia agar dapat bermanfaat atau berguna bagi orang atau manusia yang lain
sebagaimana tertulis di dalam Injil Yohanes 3:16-17. Sedang peran sebagai kawan sekerja Allah
dalam rangka membangun dunia tampak pada pernyataan Rasul Paulus sebagaimana tertulis
pada 1 Korintus 3:9

2. Sebagai kawan sekerja Allah dalam rangka membangun dunia.

Manusia juga mendapatkan mandat dari Tuhan untuk mengelola, mengatur, menata dunia atau
bagian dari dunia yang menjadi tanggung- jawabnya (Kej. 1:26). Manusia Kristen baik sebagai
manajer atau bukan manajer mempunyai kewajiban berbuat seperti yang telah dilakukan oleh
Kristus (Yoh. 13:15). Dengan demikian peran manusia baik sebagai manajemen atau manajer
maupun bukan manajer adalah:

1. Melaksanakan perintah untuk mengelola atau mengatur atau menata dunia atau bagian
dari dunia yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Memberikan manfaat atau berguna bagi peningkatan kesejahteraan umat manusia baik di
dalam maupun di luar lingkungannya.
3. Sebagai kawan sekerja Allah dalam rangka membangun dunia.

Proses Manajemen

Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan bahwa manajemen adalah suatu proses
penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran. Proses adalah runtunan
perubahan dalam perkembangan sesuatu atau rangkaian tindakan, pembuatan atau pengolahan
yang menghasilkan produk . Suatu hasil perencanaan yang baik tidak akan berjalan dengan
sendirinya bila tidak diikuti oleh pengorganisasian dari semua sumber daya yang dimiliki.
Setelah ada rencana dan pengorganisasian, juga tidak akan berjalan dengan baik bila sumber
daya manusia yang ada tidak diberikan pengarahan. Selanjutnya setelah ada rencana,
pengorganisasian, pengarahan, dan ditetapkan dapat berjalan dengan baik bila tidak diikuti oleh
penges dalian. Demikianlah dari waktu ke waktu proses manajemen berjalan bagai suatu siklus
atau daur pada berbagai bidang kegiatan seperti pe masaran, produksi, pembelian, personalia,
keuangan, akuntansi, adnistrasi, dan lain-lain.

Dengan demikian wajar bila kini manajemen telah berkembang pada berbagai spesialisasi, antara
lain

a. Manajemen pemasaran.
b. Manajemen produksi.
c. Manajemen pembelian.
d. Manajemen sumber daya manusia.
e. Manajemen keuangan.
f. Akuntansi manajemen.
g. Manajemen perkantoran.
Prinsip-prinsip Manajemen

Prinsip atau kaidah adalah kebenaran fundamental atau kebenaran yang dapat dipercaya pada
suatu masa tertentu, yang menjelaskan tentang dua atau lebih perangkat variabel (kejadian).
Kaidah adalah juga suatu pernyataan atau kebenaran yang fundamental untuk digunakan sebagai
pedoman berpikir atau melakukan kegiatan (Soehardi Sigit, 1984:17). Henri Fayol berpendapat
bahwa dalam manajemen ada 14 prinsip atau kaidah (M. Manullang, 1983:36 dan lihat juga
Sukanto Reksohadiprodjo 1986:6), yaitu

a. Pembagian kerja
b. Wewenang yang sama dengan tanggung jawab
c. Disiplin
d. Kesatuan komando
e. Kesatuan pengarahan
f. Kepentingan individu berada dibawah kepentingan organisasi
g. Balas jasa yang wajar dan adil
h. Sentralisasi
i. Sistem skalar yang menunjang lancarnya komunikasi, informasi, dan koordinasi.
j. Menempatkan pekerja sesuai dengan tingkat kemampuannya (the right man on the right
place).
k. Perlu adanya keadilan dan saling mengasihi.
l. Perlu stabilitas jabatan pekerja, jangan berpindah-pindah dalam waktu yang pendek.
m. Perlu inisiatif.
n. Perlu diciptakan rasa bersatu dan senasib (esprit de corps).

Dipandang dari manajemen kristiani, maka yang melandasi prinsip-prinsip atau kaidah-kaidah
atau asas manajemen sebagaimana dinyatakan di atas adalah firman Tuhan. landasan pedoman
berpikir dan menjadi landasan dalam melakukan kegiatan-kegiatan manajerial, Oleh karena itu,
firman Tuhan yang tertulis di dalam Alkitab menjadi landasan dalam melaksanakan kegiatan
seperti penggunaan sumber daya, perencanaan, pengorgani sasian, pengarahan,
pengkoordinasian, pengendalian, pemasaran, kepemimpinan, pengambilan keputusan,
menangani konflik, TQM, menghindari kegagalan, pemilikan, kewajiban sosial, dan kegiatan-
kegiatan manajerial yang lain.

Lingkungan Manajemen

dari lingkungan intern maupun yang berasal dari lingkungan ekstern, baik lingkungan yang
berskala nasional maupun lingkungan yang ber- skala internasional. Dilihat dari cara
mempengaruhinya, maka lingkung- an ekstern dapat dibedakan menjadi dua (Heidjrachman
Ranupandojo, 1987:66), yaitu:

Lingkungan yang memiliki pengaruh langs ung pada manajemen, antara lain:
a. Pesaing.
b. Pemasok atau leveransir.
c. Langganan atau klien
d. Instansi pemerintah (Pemerintah).
e. Organisasi pekerja.
f. Lembaga keuangan
g. Pemilik atau para pemilik.

Lingkungan yang memiliki pengaruh tidak langsung pada manajemen antara lain:

1. Teknologi.
2. Ekonomi,
3. Sosial-budaya.
4. Hukum dan politik

Oleh karena factor lingkungan berpengaruh pada manajemen maka tugas utama yang paling
penting bagi manajemen adalah memastikan bahwa pengaruh lingkungan tersebut dapat
disalurkan melalui arah yang positif dan dapat memberikan kontribusi optimal terhadap
keberhasilan dan pencapaian daya saing organisasi secara keseluruhan. Dengan demikian
manajemen perlu melakukan analisi lingkungan secara kontinu. Selain berfungsi untuk
memantau lingkungan organisasi saat ini, analisa lingkungan juga dapat menjadi semacam
pijakan untuk melakukan pembenahan perusahaan secara gradual bahkan total di masa
mendatang.

Aliran Manajemen

Oleh karena kedudukan manajemen sebagai ilmu telah diakui oleh dunia, maka telah banyak
muncul atau lahir para pemikir manajemen. Secara umum para pemikir manajemen dapat
dikelompokkan pada beberapa aliran (Sukanto Reksohadiprodjo, 1986:3), yaitu:

a. Aliran manajemen ilmiah.


b. Aliran teori organisasi.
c. Aliran tingkah laku dan hubungan kemanusiaan.
d. Aliran akuntansi manajemen.
e. Aliran kuantitatif.
f. Aliran ekonomi manajemen

Sedangkan pembagian lain menurut John G. Hutchinson (Sukanto Reksohadiprodjo, 1986:8),


yaitu:

1. Aliran proses manajemen.


2. Aliran empiris.
3. Aliran tingkah laku manusian
4. Aliran sistem sosial.
5. Aliran teori keputusan.
6. Aliran matematik.

Jika dilihat secara keseluruhan antara aliran yang satu dengan aliran yang lain sebenarnya tidak
saling bertentangan, namun justru saling melengkapi atau saling menutup kekurangan yang satu
dengan kelebihan yang lain. Oleh karena itu para pemikir manajemen tersebut dengan karyanya
masing-masing telah memberikan sumbangan pe- mikiran bagi perkembangan ilmu manajemen,
sehingga manajemen menjadi semakin berdaya guna demi meningkatkan kesejahteraan umat
manusia.

Pendekatan Manajemen

Jika hendak mengenal pribadi seseorang, maka kita harus melakukan pendekatan atau
mengadakan hubungan yang dekat dengan orang yang bersangkutan. Kemudian setelah hal itu
dilakukan, selanjutnya barulah dapat mulai mengenal pribadi orang yang bersangkutan.
Demikian p halnya dengan manajemen, kita akan dapat mempelajari dan mem hami manajemen
secara baik bila melalui pendekatan yang benar. Pada dewasa ini setidak-tidaknya terdapat dua
belas pendekata manajemen yang identitasnya jelas (Soehardi Sigit, 1982:34), yaitu:

a. Pendekatan empirikal atau kasus.


b. Pendekatan perilaku antar-pribadi.
c. Pendekatan perilaku kelompok.
d. Pendekatan sistem sosial kerja sama.
e. Pendekatan sistem sosioteknikal
f. Pendekatan teori keputusan.
g. Pendekatan sistem.
h. Pendekatan matematik
i. Pendekatan kontingensi atau situasional.
j. Pendekatan peran manajerial.
k. Pendekatan operasional.
l. Pendekatan peran tim manajemen.

Dari setiap macam pendekatan di atas tampak bahwa masing- singng pendekatan hanya melihat
manajemen dari satu aspek saja. Deng demikian untuk dapat mempelajari dan memahami
manajemen secue baik tidak hanya melalui satu atau dua pendekatan, namun hare melalui suatu
pendekatan yang holistik

Pendekatan Manajemen Kristiani

Selanjutnya agar dapat mempelajari dan memahami manajemen kie tiani secara baik, perlu
dilakukan pendekatan dengan langkah-langk sebagai berikut:
a. Pelajari manajemen secara baik.
b. Pelajari dan pahamilah firman Tuhan sebagaimana tertulis dalar Alkitab dengan iman,
c. Hubungkan antara keduanya dan letakkan firman Tuhan sebag alas pada setiap aspek dan
pemikiran manajemen.

Langkah-langkah pendekatan manajemen kristiani sebagaimana telah diuraikan di atas dapat


dijelaskan dalam contoh sebagai berikut:

1. Setelah mempelajari manajemen secara baik, kita akan mengetahui bahwa dalam
organisasi ada asas pembagian kerja.
2. Bacalah Roma 12:4-8 dan 1 Korintus 12:4-11, selanjutnya pahami- lah dengan iman
a. Roma 12:4-8 menyatakan antara lain "tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi
tidak semua anggota mempunyai tugas yang sama, demikian juga kita".
b. 1 Korintus 12:4-11 menyatakan antara lain "ada rupa-rupa pelayanan tetapi satu
Tuhan".
3. Dengan iman kita dapat menyatakan bahwa Roma 12:4-8 dan 1 Korintus 12:4-11
merupakan landasan dari asas pembagian kerja.

You might also like