You are on page 1of 14

MAKALAH PROFIL GURU

MATA KULIAH PROFESI PENDIDIKAN


Dosen pengampu Drs. Suminto, M.Pd.

Disusun Oleh:
Kelas: 2 A
Kelompok IV
Agata Alvi Dwi Tantri 2019406405033
Agiska Zailia 2019406405049
Ati Jamawati 2019406405062
Dinda Melia Saputri 2019406405046
Harni Chom’saadah 2019406405015
Nadya Putri Riananda 2019406405044
Nur Safitri 2019406405035

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Profil
Guru”.
Makalah yang ditulis penulis ini berbicara mengenai profesi guru, profil guru
dalam konteks historis dan budaya, guru professional dan analisis tentang profil dan
materi guru.
Penulis berterimakasih kepada beberapa pihak yang telah membantu penulis
dalam penyelesaian makalah ini. Hingga tersusun makalah yang sampai dihadaapan
pembaca saat ini.

Pringsewu, 14 Februari 2020


Penyusun

Kelompok IV

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................................iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan ..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Profesi Pendidikan ..........................................................................3


2.2 Profil Guru dalam Konteks Historis dan Budaya .............................................3
2.3 Guru Profesional ...............................................................................................6
2.4 Hasil Penelitian Tentng Profil dan Materi Guru ...............................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

2 Guru merupakan seorang yang memiliki peran yang sangat penting


3 dalam dunia pendidikan. Guru juga sebagai salah satu komponen
4 dalam kegiatan belajar mengajar, memiliki posisi sangat menentukan
5 hasil pembelajaran, karena fungsi utama guru adalah merancang
6 pembelajaran , melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta
7 menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran (UU No.14 tahun 2005
8 pasal 20). Dalam hal ini seorang guru dituntut untuk memiliki empat
9 kompetensi yakni pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.( UU
10 No.14 tahun 2005 pasal 10)
11 Profesional berkaitan dengan kemampuan guru untuk menguasai
12 keterampilan sesuai profesinya yakni sebagai seorang guru.
13 Kompetensi profesional yang dimaksud adalah kemampuan guru untuk
14 menguasai masalah akademik yang sangat berkaitan dengan
15 pelaksanaan proses belajar mengajar, sehingga profesional ini harus
16 dimilki guru dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan
17 pengajar.
18 Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi
19 yang maju, seorang guru dituntut untuk selalu mengembangkan
20 kemampuannya dalam mendidik anak didiknya. Seorang guru
21 profesional tentu saja harus selalu tanggap terhadap perubahan zaman,
22 kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi, serta harus mencapai
23 beberapa kriteria guru profesional
Guru merupakan seorang yang memiliki peran yang sangat penting
dunia pendidikan. Guru juga sebagai salah satu kompnen dalam kegiatan
belajar mengajar, memiliki posisi yang sangat menentukan hasil
pembelajaran, karena fungsi utama guru adalah merancang pembelajaran,
melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan
mengevaluasi hasil pembelajaran (UU No. 14 Tahun 2005 pasal 20). Dalam
hal ini seorang guru dituntut untuk memiliki empat kompetensi yakni
pedagogic, kepribadian, social dan professional. (UU No. 14 Tahun 2005
pasal 10).
Profesional berkaitan dengan kemampuan guru untuk menguasai
keterampilan sesuai profesinya yakni sebagai seorang guru. Kompetensi
professional yang dimaksud adalah kemampuan guru untuk menguasai
masalah akademik yang sangat berkaitan dengan pelaksanaan proses belajar

1
mengajar, sehingga professional ini harus dimiliki guru dalam menjalankan
tugasnya sebagai pendidik dan pengajar.
Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi
yang maju, seorang guru dituntut untuk selalu mengembangkan
kemampuannya dalam mendidik anak didiknya. Seorang guru professional
tentu saja harus selalu tanggap terhadap perubahan zaman, kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta harus mencapai beberapa kriteria guru
professional.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah makalah ini, antara lain:
1) Apa pengertian profesi guru?
2) Seperti apa profil guru dalam konteks historis dan budaya?
3) Bagaimana menjadi seorang guru profesional menurut anda?
4) Bagaimana hasil penelitian tentang profil dan materi guru?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan makalah ini, antara lain:
1) Untuk mengetahui pengertian profesi guru
2) Untuk mengetahui pengertian profil guru dalam konteks historis dan
budaya
3) Untuk mengetahui cara menjadi guru professional
4) Untuk mengetahui penelitian tentang profil dan materi guru.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Profesi Guru


Kata profil bersal dari Bahasa Italia, profile dan profilare, yang berarti
gambaran garis besar.
Arti kata profil antara lain:
a) Gambaran tampang atau wajah seseorang yang dilihat dari samping
b) Biografi atau riwayat hidup seseorang
Pada zaman Yunani kuno guru disebut: paedogogas (pelayan arah): guru
adalah abdi manusia (gagos humaniora). Guru adalah semua orang yang
berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid-murid, baik
secara individual maupun kelompok serta di sekolah maupun di luar sekolah.
Profil guru merupakan gambaran riwayat hidup seseorang yang
pekerjaannya mengajar dan ikut berperan dalam suatu pembentukan sumber
daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Profil guru juga
merupakan cara pembelajaran guru dalam bentuk kreatifitas, inovasi,

3
keterampilan, kemandirian, dan tanggung jawab dalam berinteraksi dengan
siswa.
Profil guru dalam bentuk kreatifitas yakni bahwa guru dapat membuat
anak didiknya menjadi paham dengan materi yang telah diajarkan dan guru
mempunyai keterampilan atau kemampuan dalam menguasai materi serta
seorang guru mampu membuat suasana kondusif dan dapat mengendalikan
suasana kelas dengan sebagaimana mestinya.
Profesi guru merupakan pekerjaan yang luhur dan sangat mulia, baik
ditunjau dari sudut masyarakat dan negara maupun ditinjau dari sudut
keagamaan. Guru sebagai pendidik ialah seorang yang berjasa besar terhadap
masyarkat dan negara dalam mencerdaskan generasi pemuda.
Pengertian guru menurut:
 Guru menurut KBBI “1993:288”
Guru merupakan orang yang pekerjaannya, mata pencahariannya dan
profesinya mengajar.
 Guru menurut UU No. 14 Tahun 2005
Guru dan Dosen merupakan pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak suai dini melalui
jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
 Guru menurut Wikipedia
Guru adalah Pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan
mengevaluasi peserta didik

Dalam arti umum profesi guru adalah pengajar pendidikan anak baik
pendidikan formal ataupun non formal. Guru juga didefinisikan sebagai
mentor atau tutor.

2.2 Profil guru dalam konteks historis dan budaya


1) Profil guru dalam konteks historis
Secara historis jabatan guru mengandung arti pelayanan yang
luhur. Panggilan luhur ini terbukti dengan jelas bila kita membaca
sejarah pendidikan, baik di Barat maupun di Timur. Seorang guru
adalah “pendagogos” atau pelayan anak, pelayan yang terhormat yang
memanusiakan manusia. Dalam pengertian ini seorang guru adalah
abdi manusia.
Bila kita lihat dunia Timur, di India misalnya system guru
Chela pada jaman Hindu, pada saat itu guru-guru sangat dihormati.
Secara jasmani anak dilahirkan oleh guru. Guru tidak memperoleh

4
gaji, nafkah diperoleh dari pemberian sukarela. Di Jepang istilah
“sensei” merupakan sebutan terhormat bagi guru-guru di tengah-
tengah masyarakat yang memiliki kebudayaan tradisional, tetapi nilai-
nilai budaya yang patut dijunjung tinggi tetap dipertahankan.
Pendidikan di pesantren, misalnya guru atau kiai menjadi
tokoh panutan yang punya kewibawaan rohani yang tinggi. Di
lingkungan pendidikan agama misalnya di biara, para biarawan tetap
menjunjung tinggi pengaruh dan charisma para Romo
2) Profil guru dalam konteks budaya
Dilihat dari segi pusat kebudayaan terdapat beberapa profil guru, yaitu
guru di desa, guru di kota dan guru di daerah industri.
 Guru di Desa
Guru di desa masih dipandang, guru dipandang sebagai
orang yang punya kelebihan. Untuk saat ini belum banyak
kaum intelek yang bermukim di desa, guru dipandang sebagai
orang yang lebih banyak tahu, guru lebih dihormati. Semua
tugas dan pendidikan yang menyangkut kehidupan masyarakat,
guru selalu tampil menjadi peran utamanya.
Disamping jadi guru, mungkin juga guru bertugas sebagai
ketua Karang Taruna, ketua perkumpulan olahraga, pemimpin
pramuka dan lain-lain. Pada satu sisi guru dipandang
terhormat, pada sisi lain diberi beban dan tanggungjawab yang
terlalu banyak. Akibatnya, bila sedikit saja kesalahan yang
dibuat maka guru menjadi lambing hitam.

 Guru di Kota
Di kota, guru itu sibuk sekedar untuk pengabdian
masyarakat, tetapi ia sibuk berjuang untuk mempertahankan
tingkat kehidupan yang secara ekonomi lebih tinggi daripada di
desa. Jadi, guru harus berusaha menambah pendapatannya agar
ia dapat mempertahankan siklus dan tingkat kehidupan
ekonominya. Sejak pagi ia pergi, dan mungkin malam harinya
baru pulang ke rumah, ia harus membuat persiapan untuk
mengajar keesokan harinya dan melakukan secara tergesa-gesa.
Akibatnya gairah mengajar dan tanggungjawab nampak
mengalami gangguan psikologis, sering terlambat, suka
membolos dengan alasan yang tak masuk akal. Semuanya
merupakan refleksi dari moral kerja yang rendah. Yang

5
dimaksud dengan moral disini adalah reaksi mental terhadap
tugas yang dikerjakan.

 Guru di Daerah Industri


Di daerah industry, guru memperoleh gaji yang relative
cukup. Namun demikian ada sisi negative yang menimbulkan
masalah psikologis. Siswa di sekolah daerah industry berasal
dari orangtua yang terpelajar, sehingga seringkali para murid
dipandang punya pengetahuan yang lebih mantap dari guru.
Karena mereka berasal dari lingkungan keluarga yang
terpelajar dan terdidik, para siswa datang dengan bus sekolah
dan sering dengan mobil pribadi orangtua, sementara guru
memakai kendaraan roda dua atau dengan berjalan kaki. Sering
terjadi factor psikologis berpengaruh terhadap kinerja guru.
Peranan guru dipandang kurang utama dan kurang
dinamis walaupun kegiatan mengajar dan mendidik dipandang
sangat vital. Mengajar dipandang sebagai pekerjaan rutin dari
kebutuhan masyarakat yang biasa saja. Sedangkan seorang
dokter atau pekerjaan lain pada saat tertentu diperlukan secara
cepat dan tiba-tiba. Keperluan yang tiba-tiba ini memberikan
prestise social dan penghargaan khusus yang memang
diperlukan masyarakat.

2.3 Guru Profesional

Berbicara tentang profil guru dalam konteks professional berarti berbicara


tentang kualifikasi guru. Guru yang professional memiliki kualifikasi tertentu.
Kualifikasi tersebut adalah sebagai berikut.
a) Kualifikasi Personal
Dibagi menjadi tiga yaitu guru yang baik, guru yang berhasil dan guru
yang efektif.
1) Guru yang baik (a good teacher)
Guru yang baik mempunyai konotasi sifat/ atribut moral yang
baik. Guru baik bila guru itu dilengkapi dengan sejumlah atribut
moral seperti yang disebut diatas. Guru yang baik dalam
penampilan mengajarnya senantiasa:
 Sabar

6
 Jujur
 Setia
 Ramah tamah
 Tegas
 Taat (komitmen)
 Tanggungjawab
 Berinisiatif
2) Guru yang berhasil (a successful teacher)
Seorang guru dikatakan berhasil bila dalam mengajar ia dapat
menunjukan kemampuannya sehingga tujuan-tujuan yang telah
ditentukan dapat dicapai. Inilah sebabnya setiap guru yang
mengajar harus dapat melihat dengan jelas tujuan-tujuan yang
hendak dicapai. Bila tujuan telah tercapai maka dapat dikatakan
guru itu telah berhasil.
3) Guru yang efektif (an efficient teacher)
Guru tersebut efektif bila dapat mendayagunakan waktu dan
tenaga yang sedikit tapi dapat mencapai hasil yang banyak. Guru
yang pandai menggunakan strategi mengajar dan mampu
menerapkan metode-metode mengajar secara berdaya guna dan
berhasil guna. Guru tersebut dapat disebut guru yang efektif.

b) Kualifikasi Profesional
LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kerja) menegaskan mengenai
kualifikasi kompetensi adalah kemampuan melakukan tugas mengajar
dan mendidik yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan.

2.4 Hasil Penelitian Tentang Profil dan Materi Guru


2.4.1 Penelitian dan kajian tentang profil guru dalam berbagai aspek.
Pola pemahaman system tenaga kependidikan di Indonesia telah
dikemukakan tiga dimensi umum kompetensi yang secara tunjang-
menunjang membentuk profil kompetensi professional tenaga
kependidikan, yaitu Kompetensi personal, Kompetensi social dan
Kompetensi Profesional.
Ada tiga aspek yang perlu dikaji dari arti kompetensi guru yaitu
aspek kemampuan, aspek kepribadiansifat-sifat baik dan aspek
perilaku guru. Kompetensi guru dikembangkan menurut criteria.
Criteria itu bersumber pada pemahaman terhadap hakikat mengajar.

7
Sejumlah perangkat guru yang dikembangkan oleh California Council
on Teacher Education.
Terdapat 6 kompetensi, yaitu :
 mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
belajar siswa.
 Membimbing siswa agar mereka dapat mengerti diri mereka
sendiri.
 Menolong siswa agar merekan dapat mengerti dan
mewujudkan nilai-nilai budaya bangsa sendiri.
 Berpartisipasi secara efektif dalam segala kegiatan sekolah.
 Membantu memelihara hubungan antara sekolah dan
masyarakat.

Sifat-sifat guru yang baik antara lain:


 Mau bekerjasama dan demokratis.
 Ramah-tamah dan suka mendengar orang lain.
 Sabar.
 Luas pandangan dan menaruh perhatian pada orang lain.
 Penampikan pribadi yang menyenangkan dan sopan-santun.
 Jujur.
 Suka Humor.
 Kemampuan kerja yang baik dan konsisten.
 Menaruh perhatian pada problem-problem siswa.
 Fleksibel dalam cara mengajar.
 Bisa menggunakan pujian dan mau memperbaiki.

2.4.2 Penelitian dan kajian guru tentang perilaku guru sebagai suatu
profesi.
Hasil kesimpulan yang diperoleh sebagai berikut.
 Hanya sebagian saja guru yang merasa puas sebagai guru yang
professional.
 Kepuasan professional ditentukan oleh lamanya pengalaman
mengajar.
 Guru-guru akan lebih puas dalam kerja bila perlengkapan dan
suasana pelayanan program perbaikan yang terencana dengan
baik, biaya dan waktu untuk membantu kelancaran mengajar
dan cukup tersedia waktu untuk kegiatan ekstrakurikuler, serta

8
memperoleh bantuan dari atasan baik dalam bidang
administrasi maupun pencapaian visi pendidikan.
 Guru-guru merasa puas dalam jabatan bila mereka punya
kepastian terhadap jaminan hidup masa depan.
 Guru-guru akan merasa puas bila lingkungan masyarakat
sekitarnya mampu membantu iklim kehidupan social yang
menyenangkan.
 Guru-guru yang sudah berumah tangga akan menunjukan
kepuasan kerja lebih baik dari guru yang belum berumah
tangga.

2.4.3 Penelitian dan kajian tentang kesehatan mental guru sebagai


suatu profesi.
Dalam melaksanakan tugas profesinya seseorang memerlukan
pemeliharaan khusus terhadap kesehatan, emosi, tingkat pertumbuhan
intelegensi dan aspek sosialnya. Guru sebagai manusia yang lain
punya banyak problem. Problem ini timbul karena kebutuhan pribadi
mereka tidak terpenuhi.

Beberapa masalah yang sering muncul adalah sebagai berikut.


 Citra guru di masyarakat
 Hubungan kerjasama dengan rekan sejawat
 Hubungan kerjasama dengan kepala sekolah dan pemilik
sekolah
 Hubungan Kerjasama dengan siswa
 Keinginan memiliki hidup yang layak dalam keluarga
 Proses memperbaiki status guru agar menjadi guru yang
professional.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

 Profesi guru merupakan pekerjaan yang luhur dan sangat


mulia, baik ditunjau dari sudut masyarakat dan negara maupun
ditinjau dari sudut keagamaan. Guru sebagai pendidik ialah
seorang yang berjasa besar terhadap masyarkat dan negara
dalam mencerdaskan generasi pemuda.
 Profil guru dalam konteks historis
Secara historis jabatan guru mengandung arti pelayanan yang
luhur. Panggilan luhur ini terbukti dengan jelas bila kita
membaca sejarah pendidikan, baik di Barat maupun di Timur.
Seorang guru adalah “pendagogos” atau pelayan anak, pelayan
yang terhormat yang memanusiakan manusia. Dalam
pengertian ini seorang guru adalah abdi manusia.
 Profil guru dalam konteks budaya dibagi menjadi tiga yaitu:
guru di desa, guru di kota, dan guru di industry
 Guru yang professional memiliki dua kualifikasi yaitu
kualifikasi personal dan professional.

10
 Hasil penelitian tentang profil dan materi guru di bagi menjadi
tiga yaitu penelitian dan kajian tentang profil guru dalam
berbagai aspek,penelitian dan kajian guru tentang perilaku guru
sebagai suatu profesi, dan penelitian dan kajian tentang
kesehatan mental guru sebagai suatu profesi.

DAFTAR PUSTAKA

Supriyadi, Edi. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta : Diadit Media.

11

You might also like