You are on page 1of 5

LAPORAN PENDAHULUAN

ASTHMA

Disusun oleh :
Lailatul Mukarromah
20902200103

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2023
LAPORAN PENDAHULUAN

ASTHMA

KLASIFIKASI
DEFINISI
a. Ekstrinsik (alergik) : Ditandai dengan reaksi alergik yang
Asma merupakan gangguan radang kronik saluran napas. Saluran disebabkanoleh faktor-faktor pencetus yang spesifik, seperti
napasyang mengalami radang kronik bersifat hiperresponsif sehingga debu, serbuk bunga, bulu binatang, obat-obatan (antibiotic dan
apabilaterangsang oleh factor risiko tertentu, jalan napas menjadi aspirin) dan spora jamur.Asma ekstrinsik sering dihubungkan
tersumbat danaliran udara terhambat karena konstriksi bronkus, dengan adanya suatu predisposisigenetik terhadap alergi.
sumbatan mukus, danmeningkatnya proses radang b. Intrinsik (non alergik) : Ditandai dengan adanya reaksi non
alergi yang bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik atau
tidak diketahui, seperti udara dingin atau bisa juga disebabkan
PENYEBAB oleh adanya infeksisaluran pernafasan dan emosi.
a. Faktor Predisposisi c. Asma gabungan : Bentuk asma yang paling umum. Asma ini
Genetik merupakan faktor predisposisi dari asma bronkhial. mempunyaikarakteristik dari bentuk alergik dan non-alergi.
b. Faktor Presipitasi (Alergen)
1. Inhalan, yang masuk melalui saluran pernapasan.
Contohnya:debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri, PATOFISIOLOGI
dan polusi. Asma ditandai dengan kontraksi spastik dari otot polos bronkus
2. Ingestan, yang masuk melalui mulut. Contohnya: makanan yangmenyebabkan sukar bernafas.Penyebab yang umum adalah
danobat-obatan. hipersensitivitas bronkhioulus terhadap benda-benda asing di udara.
3. Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit. Contohnya: Reaksi yang timbul padaasma tipe alergi diduga terjadi dengan cara
perhiasan, logam, dan jam tangan. sebagai berikut : seorang yangalergi mempunyai kecenderungan untuk
c. Perubahan cuaca membentuk sejumlah antibody IgEabnormal dalam jumlah besar dan
Cuaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin antibodi ini menyebabkan reaksi alergi bilareaksi dengan antigen
seringmempengaruhi asma spesifikasinya.

PENATALAKSANAAN PEMERIKSAAN PENUNJANG


a. Pengobatan non farmakologika. 1. Pemeriksaan sputum
- Penyuluhan ini ditujukan pada peningkatan pengetahuan klien 2. Pemeriksaan darah
tentang penyakit asma 3. Foto rontgen
- Menghindari faktor pencetus 4. Pemeriksaan faal paru
- Fisioterapi 5. Elektrokardiografi
b. Pengobatan farmakologika
c. Pengobatan selama serangan status asthmatikus
PENGKAJJAN DIAGNOSA
1. Anamnesa 1. D.0001 Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d akumulasi
2. Identitas pasien mukus
3. Riwayat keluarga 2. D.0055 Gangguan pola tidur b.d sesak nafas
4. Pemeriksaan fisik 3. D.0111 Defisit pengetahuan b.d kurangnya informasi

2. Gangguan pola tidur b.d sesak nafas INTERVENSI


Tujuan : gangguan istirahat dan tidur teratasi 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d akumulusi mucus
Kriteria hasil : Tujuan : Jalan nafas kembali efektif
- Keluhan sulit tidur membaik Kriteria hasil :
- Keluhan sering terjaga membaik - Sesak berkurang
- Keluhan pola tidur berubah membaik - Batuk berkurang
Rencana tindakan : - Frekuensi nafas meningkat
Observasi - Pola nafas meningkat
- Identifikasi pola aktivitas dan tidur - Mengi/wheezing berkurang
- Identifikasi faktor pengganggu tidur - Produksi sputum berkurang
Terapeutik Rencana tindakan :
- Modifikasi lingkungan Observasi
- Tetapkan jadwal tidur rutin - Monitor pola nafas
- Monitor bunyi nafas tambahan
- Monitor sputum
Terapeutik
- Posisikan semi fowler/fowler
- Berikan minum hangat
- Lakukan fisioterapi dada
- Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
3. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar
informasi
Tujuan : Tingkat pengetahuan membaik
Kriteria hasil :
- Kemampuan menjelaskan pengetahuan
EVALUASI
tentang topik meningkat
- Pertanyaan yang sesuai dengan masalah
a. Jalan nafas kembali efektif
yang dihadai
- Perilaku sesuai anjuran
Rencana tindakan :
b. Gangguan istirahan dan tidur
Observasi klien teratasi
- Identifikasi kesiapan dan kemampuan
menerima informasi c. Pengetuan keluarga klien tentang
- Identifikasi faktor-faktor yang dapat penyakit semakin bertambah
meningkatkan dan menurunkan motivasi
perilaku hidup bersih dan sehat

DAFTAR PUSTAKA

PPNI (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
PPNI (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Saheb, A. 2019. Penyakit Asma. Bandung : CV medika
Almazini, P. 2020. Bronchial Thermoplasty Pilihan Terapi Baru untuk Asma Berat. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia
Purnomo.2018. Faktor Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Asma Bronkial Pada Anak . Semarang: Universitas
Diponegoro

You might also like