You are on page 1of 8

Perdana DC |A 46 Years Old Woman with Gouty Arthritis, High Purin Intake and Work As A Servant

[LAPORAN KASUS]

A 46 YEARS OLD WOMAN WITH GOUTY ARTHRITIS, HIGH


PURIN INTAKE AND WORK AS A SERVANT
Difitasari Cipta Perdana
Faculty of Medicine, Universitas Lampung

Abstract
Gouty arthritis is a disease which one of its manifestation is joints inflammation and is affected by
high purin intake. Family approach is important in management of purin intake and the
biopsychosocial factors. Application of holistic and comprehensive family-approach for intern and
extern factors identification of gouty arthritis. Problem solving based on Evident Based Medicine
with family-approach and patient-centered. This was a case report. Primary data were obtained
from anamnesis, physical examination, and home visits. Secondary data were obtained from
medical record. 46 years old woman came with pain and handcramp. Intern factors from this
patient were her profession as a servant, lack in knowledge about her disease, high purin intake,
curative medication seeker behavior, and rarely excercise. Psycosocial aspects were lack in
family’s support and knowledge about gout. Nonpharmacologycal and pharmacologycal
management with family approach able to intervere the factors and increase the quality of
patient’s life.

Keywords: Gouty arthritis, high purin intake

Abstrak:
Artritis gout merupakan penyakit peradangan sendi yang dipengaruhi oleh asupan makanan yang
tinggi purin. Pendekatan dokter keluarga penting dalam manajemen diet tinggi purin dan faktor
biopsikosial. Pendekatan dokter keluarga yang holistik dan komprehensif dapat dilakukan dalam
mendeteksi faktor risiko internal dan eksternal artritis gout. Pendekatan tersebut berbasis
Evident Based Medicine yang bersifat family-approached dan patient-centered. Studi ini
merupakan laporan kasus. Data primer diperoleh melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan
kunjungan ke rumah. Data sekunder didapat dari rekam medis pasien. Pasien perempuan usia 46
tahun dengan keluhan keram dan kaku di tangan. Faktor penunjang pasien tersebut berupa
faktor internal yaitu profesi pembantu, pengetahuan tentang gout kurang, pola makan yang
tinggi purin, perilaku berobat kuratif dan jarang berolah-raga. Aspek Psikososial yaitu kurangnya
dukungan dan pengetahuan keluarga mengenai penyakit pasien. Pelayanan dokter keluarga
dalam terapi farmakologis maupun nonfarmakologis mampu menyelesaikan masalah kesehatan
dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Kata kunci: Artritis gout, diet tinggi purin


...
Korespondensi : Difitasari Cipta Perdana | difitasariciptaperdana@yahoo.com

Pendahuluan
Gout merupakan artropati nyeri yang rekuren karena adanya
yang diinduksi penumpukan kristal inflamasi pada sendi akibat
monosodium urat monohidrat yang pembentukan serta deposit kristal
diketahui sejak jaman Yunani kuno. urat. Bila tidak diobati, penyakit ini
Penyakit ini dapat bersifat dapat memicu dekstruksi sendi dan
asimtomatik hingga menjadi episode

J Medula Unila | Volume 3 Nomor 1 | September 2014 | 15


Perdana DC |A 46 Years Old Woman with Gouty Arthritis, High Purin Intake and Work As A Servant

kerusakan ginjal akibat penumpukan dokter keluarga yang komprehensif


kristal asam urat.1 dan holistik, tidak hanya berfokus
Gout merupakan salah satu pada aspek biologi namun juga
dari penyakit rheumatik yang paling psikososial dan edukasi pasien.
sering menyerang usia dewasa dan Dengan ini diharapkan gout dapat
lansia, dengan prevalensinya sekitar dikontrol dengan baik dan
3,9% usia dewasa di Amerika Serikat morbiditas lanjut dapat dicegah. 7,8

atau hampir 8,9 juta orang, dengan


prevalensi yang terus meningkat Kasus
beberapa dekade terakhir di Wanita, 46 tahun, bekerja
berbagai negara akibat perubahan sebagai pembantu datang dengan
pola diet dan penggunaan diuretik.2- keluhan keram dan kaku pada kedua
3 tangan. Pasien didiagnosis memiliki
Gout utamanya artritis gout sejak sebulan lalu, dan
menyebabkan morbiditas, dimana diberikan allupurinol
pada episode akut menyebabkan (2x100mg/hari), ketoprofen
inkapasitasi dan keterbatasan (2x50mg/hari) dan antasida
fungsional seiring dengan (3x1tablet ac/hari). Rasa keram
perkembagan penyakit apabila tidak sudah jauh berkurang dibandingkan
dikontrol dengan baik. Namun sebulan lalu, namun kadang-kadang
penyakit ini memilik prognosis yang masih mengganggu dalam
lebih baik jika dideteksi dengan beraktivitas. Dalam satu minggu
cepat dan terapi segera yang tepat.4 terakhir, keram dan kaku tidak
Gout juga berkorelasi dengan berkurang dan muncul terutama
peningkatan mortalitas, baik oleh pada pagi hari setelah bangun tidur,
gout sendiri ataupun akibat dan berkurang setelah minum obat.
korelasinya dengan penyakit lain. Bila nyeri dirasakan meningkat,
Sebuah penelitian oleh Kuo dkk pasien juga merasa badannya
menunjukkan bahwa tidak hanya demam dan lalu meminum obat
gout, namun juga hiperurisemia, penurun panas. Panas turun, namun
berhubungan dengan risiko nyeri hanya berkurang sedikt.
kematian yang tinggi akibat penyakit Selain itu, bila tangan diam
apapun, terutama penyakit dalam waktu lama, misalnya seperti
kardiovaskuler.5-7 saat pasien bekerja dan
Morbiditas dan efek mengendarai sepeda, maka tangan
generative disease-correlated dari akan menjadi kaku dan nyeri bila
gout dapat ditekan dengan digerakkan. Hal ini membuat pasien
perubahan gaya hidup dan khawatir, terutama bila saat
monitoring yang adekuat. Dokter mengendarai sepeda, pasien merasa
keluarga memegang peranan akan jatuh dari sepeda karena
penting dalam mendeteksi dari tangannya kaku. Rasa kaku ini sudah
keluhan-keluhan pasien, perubahan perlahan muncul, terjadi berulang
gaya hidup terutama pola makan dengan jarak antar satu serangan
yang benar, dan terutama bila makin lama makin pendek dan
terdapat riwayat genetik. Pelayanan meningkat derajatnya sejak satu

J Medula Unila | Volume 3 Nomor 1 | September 2014 | 16


Perdana DC |A 46 Years Old Woman with Gouty Arthritis, High Purin Intake and Work As A Servant

tahun terakhir. Namun penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar


baru terdeteksi ketika pasien urat dalam serum, serangan artritis
dianjurkan memeriksa kadar asam gout akut, terbentuknya tofus,
uratnya. Pasien juga sering nefropati gout dan batu asam urat.10
terganggu pekerjaannya karena Dalam perjalanan
tangannya kaku setelah beberapa penyakitnya gout memiliki beberapa
jam terus bekerja. Sejak pertama kali tahapan hingga muncul gejala akut
didiagnosis menderita gout, pasien dan berkembang menjadi kronis.
rajin ke puskesmas dua kali Awalnya terdapat fase hiperurisemia
seminggu untuk memeriksakan asimtomatik, dimana terjadi
kadar asam uratnya di laboratorium pengkatan kadar asam urat tanpa
puskesmas dan mendapatkan obat. disertai gejala. Tahap kedua yaitu
Setelah seminggu pertama serangan gout akut dimana terjadi
pengobatan, pasien merasa awitan nyeri yang luar biasa dan
perutnya sering perih, tidak nafsu pembengkakan sendi, bersifat
makan dan berat badannya terus monoartikular di sendi-sendi perifer
turun. dan biasanya dapat hilang sendiri
Pasien dan keluarganya dalam 10-14 hari. Selanjutnya
selalu berobat ke puskesmas bila perkembangan akan memasuki
merasa kurang sehat dan tidak tahap kritis dimana tidak terdapat
pernah membeli sendiri obat-obat di gejala dan berlangsung dari
warung atau toko obat. Sehari- beberapa bulan hingga beberapa
harinya juga pasien jarang tahun. Namun sebagian besar pasien
berolahraga, tidak pernah meminum akan mengalami serangan gout
alkohol ataupun merokok. Sejak berulang kurang dari 1 tahun jika
kecil pasien senang makan sayur tidak diobati.7,11
hijau, kacang-kacangan, produk ikan Selanjutnya bila tidak diobati,
kalengan, dan organ dalam hewan, maka penyakit akan berkembang ke
namun sudah dikurangi sejak fase gout kronik, dengan timbunan
didiagnosis gout. Pasien pernah asam urat yang terus bertambah.
menjalani pengobatan tuberkulosis Peradangan kronik akibat kristal urat
selama 6 bulan 3 tahun lalu dan mengakibatkan nyeri, kaku, sakit,
diputuskan telah sembuh oleh dan pembengkakan sendi. Dalam
dokter puskesmas. Ayah pasien tahap ini dalat terjadi serangan akut
ketika masih hidup dan kakak pasien dan menyebabkan pasien berobat.
menderita hipertensi. Pada fase gout kronik dapat terjadi
pembentukan tofi bila pengobatan
Pembahasan tidak dilakukan dengan adekuat.11
Artritis Gout adalah penyakit Hal ini sesuai dengan yang terjadi
metabolik yang disebabkan pada pasien, dimana diagnosis
penimbunan kristal monosodium artritis gout kronik ditegakkan pada
urat monohidrat di jaringan atau pasien ini karena terdapat riwayat
akibat adanya supersaturasi asam serangan berupa nyeri dan kaku
urat didalam cairan ekstraseluler.9 pada sendi-distal distal sejak satu
Manifestasi klinik deposit urat tahun terakhir dengan derajat

J Medula Unila | Volume 3 Nomor 1 | September 2014 | 17


Perdana DC |A 46 Years Old Woman with Gouty Arthritis, High Purin Intake and Work As A Servant

serangan yang terus menigkat, seperti epidemiologi maupun studi


namun belum terlihat adanya tofi. eksperimental.9,12
Selanjutnya pada pemeriksaan kadar Seperti halnya penelitian
asam urat pada tanggal 25 januari yang mengkaji hubungan antara
2014 yaitu 8,1 mg/dl (nilai normal makanan yang kaya akan purin
untuk perempuan 4,0 ± 1,0mg/dl). (misalnya daging, makanan laut,
Selain itu dalam perjalanan sayuran yang kaya purin seperti
penyakitnya terdapat faktor risiko kacang polong, kacang-kacangan,
yang membuat seseorang lebih dan lentil), asupan protein yang
mudah terkena gout. Fakto-faktor tinggi, diperiksa dalam sebuah studi
tersebut yaitu meningkatnya yang dilakukan oleh Choi dkk pada
produksi asam urat karena pengaruh 47.120 pria yang tidak memiliki
pola makan yang tidak terkontrol riwayat gout pada awalnya. Selama
yaitu dengan mengkonsumsi 12 tahun penelitian, 730 kasus
makanan yang mengandung tinggi dikonfirmasi sebagai kasus baru gout
purin atau akibat suatu penyakit dan telah didokumentasikan. Dalam
darah (penyakit sumsum tulang, penelitiannya, Choi dkk mengatakan
polisitemia, anemia hemolitik), obat- bahwa konsumsi makanan daging
obatan (alhokol, obat kanker, dan makanan laut dikaitkan dengan
diuretik). Selain itu juga dipengaruhi peningkatan risiko gout. Pernyataan
oleh obesitas, intoksikasi (keracunan ini mendukung teori mengenai
timbal), DM yang tidak terkontrol faktor risiko perilaku makan tinggi
dengan baik sehinga kadar benda purin yang dimiliki oleh pasien untuk
keton yang tinggi akan mencetuskan terjadinya artritis
menyebabkan kadar asam urat yang gout.12
meningkat.9-10 Perilaku makan tinggi purin
Pada kasus ini pasien yang dimiliki pasien dipengaruhi
mengaku mempunyai perilaku oleh faktor pengetahuan dan
makan tinggi purin yaitu gemar keterbatasan waktu untuk memasak
mengkonsumsi ikan laut ataupun sendiri makanannya akibat
ikan kalengan, daging-dagingan atau pekerjaan. Oleh karena itu pada
organ dalam hewan, juga sayur- tahap intervensi pasien diberikan
sayuran hijau. Perilaku makan tinggi edukasi mengenai penyakitnya dan
purin ini menunjukan bahwa pasien perubahan pola hidup agar
memiliki faktor risiko yang penyakitnya tidak berkembang ke
menyebabkan dirinya menderita tahap selanjutnya. Pasien juga
artritis gout. Hubungan antara gout diajarkan mengatur waktu,
dan faktor makanan telah diakui mengendalikan stress dan
selama berabad-abad, hanya saja kecemasan, serta memilih diet yang
penelitian yang meneliti hubungan sesuai dengan penyakitnya dan tidak
antara keduanya baru marak akhir- membeli makanan jadi yang tinggi
akhir ini. Penelitian-penelitian purin.13-14
tersebut menggunakan berbagai Gejala diperberat dengan
metode yang terstandarisasi, baik posisi pekerjaannya dimana terjadi
aktifitas mekanik yang repetitif

J Medula Unila | Volume 3 Nomor 1 | September 2014 | 18


Perdana DC |A 46 Years Old Woman with Gouty Arthritis, High Purin Intake and Work As A Servant

berupa posisi mengenggam statis kemudian pasien datang untuk


yang dilakukan pasien dalam kontrol dan diberikan allupurinol
pekerjaannya. Hal ini menyebabkan 200mg/hari. Hal ini sesuai anjuran
deposisi kristral monosodium urat American College of Rheumatology
(MSU) lebih banyak terkumpul di Guidelines mengenai
sendi interfalang manus. Akibatnya penatalaksanaan gout dimana saat
keluhan kaku dan nyeri sendi timbul serangan akut sebaiknya tidak
pada sendi jari-jari tangan kanan dan diberikan urate-lowering therapy
kiri.15 (ULT) melainkan antiinflamai seperti
Serangan akut pertama pada golongan OAINS ataupun golongan
56-78% pasien dengan serangan inhibitor COX-2. Selain itu, sebaiknya
akut gout sering terjadi pada Meta dosis allupurinol dimulai dari
Tarso Phalangeal Joints (MTPJ) 1, 100mg/hari dan pelan-pelan
terutama menjalar dari jari kaki ditingkatkan hingga maksimal 300-
hingga punggung kaki.16 Deformitas 400mg/hari.13-14
hallux valgus dan nyeri kronis jari- Selain itu, berbagai
jari kaki lebih sering ditemukan pada penelitian menunjukkan pentingnya
pasien gout dibanding kelompok intervensi dan disiplin tinggi dalam
kontrol. Pada kelompok gout juga memanajemen gout, berhubungan
sering ditemukan gangguan aktivitas dengan rendahnya kualitas hidup
berkaitan fungsi kakinya.17 Untuk pasien yang mengalami penyakit ini.
mencegah kekakuan dan nyeri sendi, Primary care memegang peranan
pasien diajarkan latihan fisik ringan penting dalam diagnosis dini,
berupa latihan isometrik, latihan edukasi, dan tindak lanjut demi
gerak sendi dan latihan fleksibiltas, meningkatkan kesejahteraan
peregangan-sendiri, dan mengatur pasien. 19-22

postur yang benar.15 Manjemen yang tidak baik


Pasien juga disarankan untuk dan tidak sesuai dengan guideline
melakukan terapi lokal untuk pada primaary care sering
mengurangi berupa kompress ditemukan dan sangat erat
hangat (conductive heating) yang kaitannya dengan pengobatan yang
diaplikasikan pada tempat yang tidak sufficient untuk mencapai
nyeri. Ini termasuk terapi dyatermi kesejahteraan pasien yang
dengan menempelkan kantung maksimal. Kepatuhan dokter umum
hangat pada sendi ditujukan untuk strata pertama terhadap guideline
nyeri yang sudah berlangsung lama tidak hanya penting dalam
pada pasien ini. Kleinn (2013) efektifitas dan efisiensi terapi,
menyebutkan bahwa panas namun juga mencegah hendaya
superfisial dapat memberi relaksasi ekonomi, sosial dan munculnya
dan mengurangi nyeri.18 komplikasi pada pasien.23
Ketika hasil pemeriksaan Pengendalian gejala dan
asam uratnya menunjukkan kadar asam urat dengan intervensi
peningkatan dan terdapat serangan klinis, juga dilakukan intervensi
akut, di puskesmas pasien diberikan nonfarmakologis sesuai aspek-aspek
OAINS yaitu meloksikam. Tiga hari dalam diagnosisi holistik pada

J Medula Unila | Volume 3 Nomor 1 | September 2014 | 19


Perdana DC |A 46 Years Old Woman with Gouty Arthritis, High Purin Intake and Work As A Servant

pasien. Pada pasien ini dilakukan diakibatkannya. Pasien juga akan


penyelesaian masalah dengan merasa stress karena merasa tidak
pendekatan dokter keluarga yang dapat hidup sebebas sebelumnya,
patient-centered dan family- dan kecemasan akibat kekhawatiran
approached. Pasien tidak hanya dan persepsi terhadap
diberikan edukasi mengenai penyakitnya. 23 Oleh karena itu
penyakitnya dan cara pasien dan keluarganya diberikan
menanggulangi faktor risiko yang edukasi mengenai pentingnya
ada, namun juga penyelesaian kepatuhan dan kedisiplinan
masalah yang terintegrasi pada mengenai aspek farmakologis
keluarga. maupun nonfarmakologis, serta
Dalam penyeleseian masalah, pentingnya pengendalian stress yang
penting sekali menemukan dan tidak perlu. Dengan ini diharapkan
mengatasi faktor komorbid. tidak hanya kadar asam urat pasien
Penyelesaian ini tidak hanya pada terkontrol, namun juga dapat
pasien namun juga keluarganya. mencegah komorbiditas lanjut,
Anggota keluarga diajak akibat gout itu sendiri ataupun
berpartisipasi aktif untuk membantu akibat pola hidup dan keadaan
menyelesaikan masalah, dalam hal biopsikososial yang dapat
ini anak dan suami pasien ditunjuk mencetuskan masalah kesehatan
sebagai pelaku rawat dan pengawas lainnya.
agar dapat mendukung program diet
rendah purin yang sudah Simpulan
direncanakan. 24-26 Pasien diajarkan Berbagai makanan yang
mengenai makanan yang dihindari, mengandung tinggi purin serta tinggi
dibatasi dalam jumlah tertentu, dan protein menjadi faktor risiko utama
yang dapat dikonsumsi dalam terjadinya gout. Hal ini berkaitan
jumlah bebas, dan memasak menu dengan perilaku makan tinggi purin
makanan yang rendah purin bagi pada kasus ini, diperberat oleh
keluarga. Pasien juga diajarkan aktifitas pekerjaan dan menu
mengenai pola hidup sehat, dengan makanan yang tidak terkontrol.
metode jadwal teratur untuk pola Terapi dengan intervensi perilaku
diet dan minum obat, kontrol ke makan yang dibantu oleh keluarga
puskesmas, dan cara mencegah dan manajemen nyeri yang tidak
nyeri dan kaku akibat pekerjaannya, bergantung pada aspek farmakologis
dan cara mengendalikan stress. mampu menyelesaikan masalah
Selama perjalanan penyakit kesehatan dan meningkatkan
ini, mulai dari sejak serangan awal, kualitas hidup pasien. Dengan
pengobatan di puskesmas dan pelayanan dokter keluarga yang
intervensi dengan pendekatan holistik, komprehensif,
dokter keluarga, pasien merasakan berkesinambungan, integratif, dan
terdapat perbedaan kualitas koordinatif dan masalah perilaku
hidupnya. Alaminya, gout dapat makan tinggi purin pada pasien pun
menurunkan kualitas hidup dapat diselesaikan.
seseorang akibat keterbatasan yang

J Medula Unila | Volume 3 Nomor 1 | September 2014 | 20


Perdana DC |A 46 Years Old Woman with Gouty Arthritis, High Purin Intake and Work As A Servant

DAFTAR PUSTAKA And Risk Of Gout In Men. Arch Intern


1. Choi HK dan Curhan G. 2005. Gout Med. 165: 742-748.
epidemilogy and lifestyle choice. Curr 13. Khanna D, Fizgerald JD, Khanna PP, Bae
Opin Rheumatol. 17(3):341-5. S, Singh MK, Neogli T, et al. 2011.
2. Zhu Y, Pandya BJ, Choi HK. 2011. Ammerican College of Rheumatollogy
Prevalence of gout and hyperuricemia Guidelines for Management of Gout.
in the US general population: the Part 1: Systemic Nonpharmacologic and
National health and Nutrition Pharmacologic Therapeutic Approaches
Examination Survey 2007-2008. to Hyperuricemia. Arthritis Rheum. 64
Arthritis Rheum. 63:3136-41. (10): 1431-1446.
3. McAdams-DeMarco MA, Maynard DW, 14. Khanna D, Fizgerald JD, Khanna PP, Bae
Baer AN, Gelber AC, Young JH, Alonso S, Singh MK, Neogli T, et al. 2012.
A, et al. 2012. Diuretic use, increased Ammerican College of Rheumatollogy
serum urate levels, and risk of incident Guidelines for Management of Gout.
gout in population-based study of Part 2: Therapy and Antiinflammatory
adults with hypertension: the Prophylaxis of Acoute Gouty Arthritis.
Atherosclerosis Risk in Communities Arthritis Rheum. 64 (10) :1447-1461.
cohort study. Arthritis Rheum. 64:121- 15. Tulaar ABM. 2008. Nyeri punggung dan
9. leher. MKI. 58(5):5.
4. Lottman K, Chen X, Schadlich PK. 2012. 16. Roddy E, Zhang W, Doherty M. 2008.
Association between gout nd all-causes Gout and nodal osteoarthritis: a case-
as well as caardiovascular mortality: a control study. Rheumatology.
systemic review. Curr Rheumatol Rep. 47(5):732-733.
14(2):195-203. 17. Rome K, Survepalli D, Sanders A, Lobo
5. Kuo CF, See LC, Luo SF, Ko YS, Lin YS, M, McQueen FM, McNair P, et al. 2011.
Chou IJ, et al. 2010. Gout: an Functional and biochemical
independent risk factors for all-causes characteristics of foot disease in
and cardiovascular mortality. chronic gout: a case controll study. Clin
Rheumatology (Oxford). 49(1):141-6. Biomech. 26(1):90-94
6. Wortman RL. 2002. Gout and 18. Kleinn, M.J. 2013. Superficial heat and
hyperuricemia. Curr Opin Rheumatol. cold. Diaksess di
14:281-286. http://emedicine.medscape.com/articl
7. Yudistri I, Setyowati N, Suryana P. 2011. e/1833084-overview#a03 tanggal 1
Hubungan antara profil pasien dengan April 2014.
frekuensi serangan akut pada pasien 19. Chandratre P, Mallen C, Richardson J,
artritis gout di RSU Dr. Saiful Anwar Rome K, Bailey J, Gill R, et al. 2012.
Malang. MKI. volum 24 nomor 11. Juni. Prospective observational cohort study
8. Almatsier S. 2010. Penuntun Diet. Edisi of health raelated quality of life
Baru. Jakarta: percetakan PT SUN. (HRQOL), chronic foot problems and
9. Roddy E dan Doherty M. 2010. their determinants in gout; research
Epidemiology of Gout. Arthritis protocol. BMC Musculosceletal
Research & Therapy. 12:223 Disorders. 13:219.
10. Kasper DL, Fauci AS, Braunwald E, 20. Khanna PP, Nuki G, Bardin T, Tausche
Hauser SL, Jameson JL, Longo DL, et al., AK, Forsythe A, et al. 2012. Tophi and
editors. 2008. Harrison’s Principle of frequent gout flares are associated with
internal medicine. 17th ed. New York: impairments to quality of life,
Mc. Graw-Hill. productivity, and increased healthcare
11. Price SA dan Wilson LM. 2005. resource use: Results from a cross-
Patofisiologi : Konsep Klinis Proses- sectional survey. Health and Quality of
Proses Penyakit. Ed.6 ; Jakarta :EGC. Life Outcomes. 10:117
12. Choi HK, Atkinson K, Karlson EW, 21. Álvarez-Hernández E, Zamudio-Lerma
Curhan G. 2005. Obesity, Weight AJ, Burgos-Martínez G, Álvarez-
Change, Hypertension, Diuretic Use, Etchegaray ES, Peláez-Ballestas I,
Vázquez-Mellado J. 2009.
Measurement of health-related quality

J Medula Unila | Volume 3 Nomor 1 | September 2014 | 21


Perdana DC |A 46 Years Old Woman with Gouty Arthritis, High Purin Intake and Work As A Servant

of life and functional capacity in 24. Khanna D, Sarkin AJ, Khanna PP, Shieh
patients with chronic tophaceous gout. MM, Kavanaugh AF, Lee SJ, et al. 2011.
Reumatol Clin. 5 (3):103-108 Minimally important differences of the
22. Chandratre P, Roddy E, Clarson L, gout impact scale in a randomized
Richardson J, Hider SL, Mallen CD. controlled trial. Rheumatology.
2013. Health-related quality of life in 50:1331-1336
gout: a systematic review. 25. Rock KL, Kataoka H, Lai JJ. 2013. Uric
Rheumatology. 52: 2031-2040. acid as a danger signal in gout and its
23. Cottrell E, Crabtree V, Edwards JJ, comorbidities. Nat Rev Rheumatol.
Roddy E. 2013. Improvement in the January; 9(1): 13–23
management of gout is vital and 26. Messina M, Messina VL, Chan P. 2011.
overdue: an audit from a UK primary Soyfoods, hyperuricemia and gout: A
care medical practice. BMC Family review of the epidemiologic and clinical
Practice . 14:170 data. Asia Pac J Clin Nutr. 20(3):347-358

J Medula Unila | Volume 3 Nomor 1 | September 2014 | 22

You might also like