You are on page 1of 16

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ahklak mulia dalam pergaulan adalah akhlak yang sesuai dengan ketentuan yang ada dalam
dalam alqur’an dan hadist. Akhlak dalam pergaulan yang baik telah diajarkan oleh rasullullah
kepada setiap umat khususnya umat islam. Setiap aturan dalam islam tentang akhlak dalam
pergaulan bertujuan tentang cara bagaimana manusia memposisikan dirinya sebagai mahkluk
tuhan demi terwujud suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat sesuai dengan
yang diingankan oleh Allah SWT.
Akhlak yang baik adalah fondasi agama dan merupakan hasil dari usaha orang-orang yang
bertakwa. Memiliki akhlak yang baik, seseorang akan diangkat derajatnya kederajat yang lebih
tinggi oleh tuhan. Aklhak mulia tersebut menyangkut tentang etika, budi-pekerti dan moral
sebagai manifestasi dari pendidikan agama.
Tegaknya aktivitas keislaman dalam hidup dan kehidupan seseorang itu yang dapat
menerangkan bahwa orang itu telah memiliki akhlak yang baik. Semua bermuara pada realisasi
tanggung jawab kepada Allah SWT. Jika seseorang telah memahami tentang akhlak maka akan
menghasilkan kebiasaan hidup yang baik yang diinginkan oleh Allah SWT.

1.2 Rumusan Masalah


1. terjemahan dan kandungan surat Al-hujurat:13 serta pengertian akhlak
2. Beberapa aturan tentang pergaulan dalam islam
3. Ahklak pergaulan dalam bermasyarakat
4. Penyimpangan pergaulan menurut islam

1
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan makalah yang bertemakan akhlak pergaulan dalam islam ini bertujuan untuk
mengkaji lebih jauh seperti apa pandangan islam tentang akhlak pergaulan dalam hidup dan
kehidupan serta menyadari betapa pentingnya akhlak yang baik dalam pergaulan sehari-hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Terjemahan dan Kandungan Surat Al-Hujurat:13 serta Pengertian Akhlak

‫ش ُع وبًا وَ َق بَا ِئ َل‬ ُ ‫اك ْم ِم ْن َذ َك ٍر وَ ُأ ْن ثَ ٰى وَ َج َع ْل َن‬


ُ ‫اك ْم‬ ُ َ‫يَا َأ يُّ َه ا النَّ اسُ ِإ نَّ ا خَ لَ ْق ن‬
ٌ ‫اك ْم ۚ ِإ نَّ اللَّ َه عَ ل‬
‫ِيم خَ بِي ٌر‬ ُ ‫لِتَ َع ارَ ُف وا ۚ ِإ نَّ َأ ْك رَ َم ُك ْم ِع ْن َد اللَّ هِ َأ ْت َق‬

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal”.

QS. al-Hujurat ayat 13 ini menegaskan kepada semua manusia bahwa ia diciptakan Allah
Swt dari seorang laki-laki dan seorang perempuan. Allah Swt maha Kuasa dan Pencipta yang
baik. Menciptakan manusia secara pluralistik, berbangsa, bersuku yang bermacam-macam
dengan keanekaragaman dan kemajemukan manusia bukan untuk berpecah belah, saling merasa
paling benar, melainkan untuk saling mengenal, bersilaturrahmi, berkomunikasi saling memberi
dan menerima.

Hal penting yang harus dicatat manusia akan adanya perintah agama. Maka seorang mukmin
harus mengikuti perintah-Nya dengan penuh kesadaran dan mengakui bahwa semua manusia
disisi Allah Swt adalah sama, yang membedakan derajat mereka adalah Ketakwaannya kepada
Allah Swt. Orang yang paling mulia disisi Allah Swt adalah oang yang paling taqwa kepada-
Nya. Manusia harus senantiasa membina dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah Swt.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.

3
ٌ َ‫ )َأ ْخال‬berasal dari bahasa Arab jama’ dari
Dilihat dari sudut etimologi perkataan “ Akhlak “ ( ‫ق‬
ٌ ُ‫ ) ُخل‬yang menurut lughat diartikan adat kebiasaan ( al-adat ), perangai, tabi’at
“ Khuluqun “ ( ‫ق‬
( al-sajiyyat ), watak ( al-thab ), adab / sopan santun ( al-muru’at ), dan agama ( al-din ) . Kata
ٌ ‫ ) خَ ْل‬yang berarti
tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan “ Khalqun “ ( ‫ق‬
ٌ ِ‫ ) خاَل‬yang berarti pencipta dan “ makhluq
kejadian, serta erat hubungannya dengan “ Khaliq “ ( ‫ق‬
ٌ ْ‫ ) َم ْخلُو‬yang berarti yang di ciptakan dan dari sinilah asal mula perumusan ilmu akhlak yang
“(‫ق‬
merupakan koleksi ugeran yang memungkinkan timbulnya hubungan yang baik antara Makhluk
dengan Khaliq dan antara Makhluk dengan makhluk .
Prof. Dr. Ahmad Amin dalam bukunya ‘Al- Akhlaq’ merumuskan pengertian akhlak sebagai:
Akhlak ialah suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang
seharusnya dilakukan oleh setengah manusia kepada yang lainnya, menyatakan tujuan yang
harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa
yang harus diperbuat.
Menurut Imam Ghazali, akhlak yang mulia mempunyai empat perkara yaitu bijaksana,
memelihara diri dari sesuatu yang tidak baik, keberanian (menundukkan hawa nafsu) dan bersifat
adil.
Kata akhlak tersebut banyak ditemukan dalam hadits Nabi Saw. Dalam salah satu
haditsnyaRasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya aku hanya diutus untuk
menyempurnakanakhlak yang mulia”. (HR. Ahmad). Sedangkan dalam al-Quran hanya
ditemukan bentuk tunggal dari akhlaq yaitu khuluq. Allah menegaskan, “Dan
sesungguhnyakamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. al-Qalam (68): 4). Khuluq
adalah ibarat dari kelakuan manusia yang membedakan baik dan buruk, lalu dipilih yang baik
untuk dipraktikkan dalam perbuatan, sedang yang buruk dibenci dan dihilangkan .
Sehingga akhlak juga dibagi menjadi dua,yaitu akhlak baik (Al-Hamidah) dan akhlak buruk
(Adz-Dzamimah).
Kata yang setara maknanya dengan akhlak adalah moral dan etika. Kata-kata ini sering
disejajarkan dengan budi pekerti, tata susila, tata krama atau sopan .

4
Sedangkan pergaulan sendiri memiliki makna interaksi antara sesama manusia,baik individu
dengan individu,tau individu dengan kelompok,contoh disekitar kita bisa jadi masyarakat, teman
sekolah, teman bermain dan lain sebagainya.

2.2 Aturan Pergaulan Dalam Islam


Islam telah mengatur etika pergaulan. Perilaku tersebut merupakan batasan-batasan yang
dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu perilaku tersebut harus diperhatikan, dipelihara, dan
dilaksanakan oleh para pelakunya. Perilaku yang menjadi batasan dalam pergaulan adalah
1. Menutup Aurat.
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurot demi menjaga
kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurot merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan
tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya terutama kepada lawan jenis
jenis agar tidak membangkitkan nafsu birahi serta menimbulkan fitnah.
Aurat laki-laki yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan aurat bagi wanita
yaitu seluruh anggota tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan.
Di samping aurat, Pakaian yang di kenakan tidak boleh ketat sehingga memperhatikan
lekuk anggota tubuh, dan juga tidak boleh transparan atau tipis sehingga tembus pandang.
Secara khusus bagi wanita Allah SWT berfirman: “…dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kerudung ke dadanya…” (QS. 24: 31).
Dalam ayat lain Allah SWT berfirman, “Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu dan
anak-anak perempuanmu dan juga kepada istri-istri orang mu’min: ‘Hendaklah mereka
mengulurkan jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu supaya mereka lebih
mudah untuk dikenal, sehingga tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyanyang.” (QS. 33: 59)
Dalam hal menjaga aurat, Nabi menegaskan sebuah tata krama yang harus diperhatikan,
beliau bersabda:

5
“Tidak dibolehkan laki-laki melihat aurat (kemaluan) laki-laki lain, begitu juga
perempuan tidak boleh melihat kemaluan perempuan lain. Dan tidak boleh laki-laki berkumul
dengan laki-laki lain dalam satu kain, begitu juga seorang perempuan tidak boleh berkemul
dengan sesama perempuan dalam satu kain.” (HR. Muslim).
2. Menjauhi Perbuatan Zina
Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di perbolehkan sampai pada batas tidak
membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian,
pergaulan di dalam islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam
pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya
kejahatan seksual yang pada gilirannya akan merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat
umum. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman dalam Surat Al-Isra’ ayat 32: “Dan janganlah kamu
mendekati zina, Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang
buruk”
Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina,
islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut :
Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika laki-
laki dan perempuan di tempat sepi maka yang ketiga adalah syetan, mula-mula saling
berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya menjurus pada perzinaan, itu semua adalah bujuk
rayu syetan.
Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling
bersentuhan yang dilarang dalam islam adalah sentuhan yang disengaja dan disertai nafsu birahi.
Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai nafsu birahi tidaklah dilarang. Nabi
bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah berkhalwat dengan
seorang wanita (tanpa disertai mahramnya) karena sesungguhnya yang ketiganya adalah syaithan
(HR. Ahmad).
“Dari Ibnu Abbas RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “janganlah sekali-kali
salah seorang diantara kalian bersunyi-sunyi dengan perempuan, kecuali disertai
muhrimnya.”(HR. Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadush Shalihin).

6
2.3 Akhlak Pergaulan Dalam Masyarakat
Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergaulan remaja. Ajaran islam sebagai
pedoman hidup umatnya, juga telah mengatur tata cara pergaulan remaja yang dilandasi nilai-
nilai agama. Tata cara itu meliputi :
1. Mengucapkan Salam
Ucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama muslim, ucapan
salam adalah do’a. Berarti dengan ucapan salam kita telah mendoakan teman tersebut.
Allah swt berfirman:
َ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ َآ َمنُوا اَل تَ ْد ُخلُوا بُيُوتًا َغ ْي َر بُيُوتِ ُك ْم َحتَّى تَ ْستَْأنِسُوا َوتُ َسلِّ ُموا َعلَى َأ ْهلِهَا َذلِ ُك ْم خَ ْي ٌر لَ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكرُون‬
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan
rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu
lebih baik bagimu, agar kamu selalu ingat”. (QS. An-Nur/24: 27)
2. Berjabat tangan
Berjabat tangan dengan bersalaman dapat menunjukkan keakraban, kerukunan,
persahabatan, atau permintaan maaf . menurut sebuah hadis berjabat tangan dilakukan dengan
menyambut tangan dari yang menjabatnya, bukan dengan menunduk, mendekap atau memeluk.
Berjabat tangan dilakukan hanya dengan sesama mahram, maka diharamkan sesuai hukum fikih
seorang laki-laki menjabat tangan wanita yang bukan mahramnya, begitu pula sebaliknya. “Tak
pernah sekali-kali tangan Rasulullah menyentuh tangan wanita yang tidak halal baginya”. (HR.
Bukhari Muslim).
3. Menghindari berkhalwat (berdua-duaan dengan lawan jenis)
Khalwat menurut bahasa berarti pengasingan diri. Rasulullah melarang perbuatan ini,
karena seorang Muslim menyepi dengan wanita yang bukan mahramnya, maka setan akan
menjadi teman ketiganya. “Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah
bersendirian dengan seorang wanita di suatu tempat tanpa disertai mahramnya, karena
sesungguhnya yang ketiga adalah setan”. (HR. Ahmad)
Dalam hal menjaga pandangan Allah berfirman dalam surah An-Nur ayat 30-31 yang
artinya:

7
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan
memelihara kemaluannya: yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui apa yang mereka perbuat.
Dan bukanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga
pandangannya, dan memelihara kemaluanya dan janganlah menampakkan perhiasannya
(auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung
kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami
mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra
suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki
mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama islam
mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak
mempunyai keinginan terhadap perempuan, atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat
perempuan. Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang
mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang
beriman, agar kamu beruntung”. (QS. An-Nur24: 30-31)
4. Mencari Teman Yang Baik
Agar remaja tidak terjerumus pada pergaulan bebas dan tindakan kenakalan remaja,
remaja hendaklah memilih teman yang baik dalam pergaulannya. Pergaulan akan mempengaruhi
prilaku seseorang. Orang yang berteman dengan orang yang baik kemungkinan besar ia akan
baik. Sebaliknya orang yang berteman dengan orang jahat kemungkinan besar ia akan jahat.
Karena itu remaja hendaknya memilih teman yang baik agar ia juga ikut baik. Hal ini telah
dimisalkan oleh Rasulullah saw melalui ungkapannya:
“Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik (solehah) dan teman yang jahat adalah
seperti pembawa minyak wangi dan peniup api pandai besi.
Pembawa minyak wangi mungkin akan menciptakan minyak wanginya itu atau engkau
membeli darinya atau engkau hanya akan mencium aroma harumnya itu. Sedangkan peniup api
tukang besi mungkin akan membakar bajumu atau engkau akan mencium darinya bau yang tidak
sedap”. (HR. Bukhari)

8
a. Meminta izin
kita sebagai umat yang beragama tidak boleh meremehkan hak-hak atau milik teman apabila
kita hendak menggunakan barang milik teman maka kita harus meminta izin terlebih dahulu.
b. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda
Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih tua dan
mengambil pelajaran dari hidup mereka. Selain itu, remaja juga harus menyayangi kepada adik
yang lebih muda darinya, dan yang paling penting adalah memberikan tuntunan dan bimbingan
kepada mereka ke jalan yang benar dan penuh kasih sayang.
c. Bersikap santun dan tidak sombong
Bersikap santun sangat dianjurkan oleh islam dalam bergaul karena dengan bersikap santun
teman yang bergaul dengan kita akan mersa nyaman dekat dengan kita, islampun melarang
semua mahluknya untuk sombong karena perbuatan tersebut sangat dibenci oleh allah, dan hanya
allah lah yang berhak untuk sombong.
d. Berbicara dengan perkataan yang sopan
utamakanlah perkataan yang bermanfaat, dengan suara yang lembut, dengan gaya yang
wajar .
e. Tidak boleh saling menghina
Menghina / mengumpat hukumnya dilarang dalam islam sehingga dalam pergaulan
sebaiknya hindari saling menghina di antara teman.
f. Tak boleh saling membenci dan iri hati
Rasa iri akan berdampak dapat berkembang menjadi kebencian yang pada akhirnya
mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara teman. Iri hati merupakan penyakit hati yang
membuat hati kita dapat merasakan ketenangan serta merupakan sifat tercela baik di hadapan
Allah dan manusia.
g. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat
waktu menjadi 3 bagian yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk
dirinya dan sepertiga lagi untuk orang lain.

9
h. Mengajak untuk berbuat kebaikan
Orang yang memberi petunjuk kepada teman ke jalan yang benar akan mendapatkan pahala
seperti teman yang melakukan kebaikan itu, dan ajakan untuk berbuat kebajikan merupakan
suatu bentuk kasih sayang terhadap teman.
Demikian beberapa tata cara pergaulan yang dilandasi nilai-nilai moral dan ajaran islam. Tata
cara tersebut hendaknya dijadikan pedoman dalam bergaul. Mudah-mudahan ini bisa kita jadikan
renungan atau muhasabah.

2.4 Penyimpangan Pergaulan Menurut Islam


1. Penggunaan narkoba
Penggunaan dan peredaran narkoba saat ini semakin meluas, tidak hanya dari kalangan
dewasa saja tetapi anak-anak dan juga remaja. Kenyataan menunjukkan bahwa saat ini banyak
sekali siswa-siswi usia sekolah yang menggunakan narkoba dari SMA, mahasiswi bahkan siswa-
siswi Sekolah Dasar.
Adapun tata cara pengedar narkoba untuk meracuni akal fikiran para remaja sebagai
berikut :
Datang dari teman yang mula-mula menawarkan narkoba dengan alasan menjernihkan
fikiran yang sedang kacau sehingga terpengaruh.
Para pengedar yang mendatangi sekolah-sekolah atau kampus yang semula menghasut
para siswa-siswi untuk mencoba dan kemudian mereka merasa ketagihan.
Datang dari rasa ingin tahu dan ingin mencoba.
Pada dasarnya narkoba sendiri ialah zat yang bersifat adiktif yaitu zat yang dapat
mempengaruhi atau membuat ketagihan yang dapat merusak sistem syaraf motorik dan jaringan
pertahanan tubuh.
2. Mengonsumsi Khmar
Yang disebut khmar adalah segala sesuatu minuman dan makanan yang bisa
menyebabkan mabuk, seperti dijelaskan dalam hadits berikut:“Setiap yang memabukkan berarti
khamr, dan setiap khamr hukumnya haram” (HR. Bukhary dan Muslim).

10
3. Seks Bebas
Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan pernikahan, baik suka
sama suka atau dalam dunia prostitusi. Seks bebas sangat tidak layak dilakukan mengingat resiko
yang sangat besar.
Pada remaja biasanya akan mengalami kehamilan diluar nikah yang memicu terjadinya
aborsi. Ingat aborsi itu sangatlah berbahaya dan beresiko kemandulan bahkan kematian. Selain
itu tentu saja para pelaku seks bebas sangat beresiko terinfeksi virus HIV yang menyebabkan
AIDS, ataupun penyakit menular seksual lainnya.
4. Perkelahian antar Kelompok atau Tawuran
Tawuran atau Tubir adalah istilah yang sering digunakan masyarakat Indonesia,
khususnya di kota-kota besar sebagai perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh
sekelompok atau suatu rumpun masyarakat. Sebab tawuran ada beragam, mulai dari hal sepele
sampai hal-hal serius yang menjurus pada tindakan bentrok. Tawuran merupakan suatu
penyimpangan sosial dan akan menimbulkan akibat, diantaranya :
a. Meresahkan warga masyarakat setempat
b. Memutus tali silaturahmi.

2.5 Solusi Penyimpangan Pergaulan


Beberapa solusi yang dapat membendung perilaku penyimpangan social diantaranya:
1. Kesadaran diri sendiri
Kesadaran diri sendiri sangatlah penting dalam menyelesaikan penyimpangan, dengan
adanya kesadaran dari tiap individu untuk berhenti melakukan penyimpangan. membantu dalam
menyelesaikan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
2. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan
Dengan kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT akan memberikan
kekuatan kepada kita untuk menjauhi semua perbuatan-perbuatan yang dilarang olehnya dan
menjalankan semua yang diperintahkannya.
3. Perbanyak dzikir
Memperbanyak dzikir, melaksanakan sholat lima waktu akan membentengi diri kita dari
pengaruh dan godaan-godaan setan untuk berbuat hal yang tidak baik.
11
4. Lingkungan
Lingkungan mempengaruhi perilaku manusia, maka untuk menciptakan generasi yang baik
kita harus menciptakan lingkungan yang baik dengan cara lebih banyak berkumpul dan bergaul
dengan orang-orang yang sholeh, memilih teman yang dekat dengan sang Khalik dan masih
banyak cara lain yang bisa kita lakukan.
5. Keluarga
Keluarga juga punya andil dalam membentuk pribadi seseorang , jadi untuk memulai
perbaikan, maka kita harus mulai dari diri sendiri dan keluarga. Keluarga adalah sekolah pertama
bagi anak. Mulailah perbaikan dari sikap yang paling kecil, seperti selalu berkata jujur meski
dalam gurauan. Jangan sampai ada kata-kata bohong, membaca do’a setiap melakukan hal-hal
kecil, memberikan bimbingan agama yang baik kepada keluarga dan masih banyak hal lagi yang
bisa kita lakukan, memang tidak mudah melakukan dan membentuk keluarga yang baik tetapi
kita bisa lakukan itu dengan perlahan dan sabar.
6. Sekolah atau Kampus
Sekolah atau Kampus adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat
terhadap perkembangan remaja, ada banyak hal yang bisa kita lakukan di sekolah atau kampus
untuk memulai perbaikan remaja, diantaranya melakukan program mentoring pembinaan lewat
kegiatan keagamaan seperti rohis, patroli keamanan sekolah dan lain sebagainya,jika kita
optimalisasikan komponen organisasi ini maka kemungkinan terjadinya kenakalan remaja ini
akan semakin berkurang dan teratasi.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas kita dapat menyimpulkan beberapa hal antara lain:
1. Islam adalah agama yang sempurna yang di dalamnya pula mengajarkan mengenai
2. akhlak pergaulan yang akan menuntun manusia untuk bergaul dengan baik yang diberkahi
oleh allah
3. Islam melarang setiap manusia untuk mendekati semua hal atau perbuatan yang akan
mendatangkan atau berdekatan dengan zina
4. Hidup itu pilihan yang akan menimbulkan sebab dan akibat yang terjadi apabila kita memilih
suatu pilihan seperti halnya pilihan apakah kita akan memilih dan menetapkan pergaulan yang
sesuai dengan ajaran islam atau pergaulan yang sesuai dengan ajaran yang berkembang di dunia

yang modern ini.

3.2 Saran
Sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita memiliki akhlak yang terpuji agar
mendapatkan ridho dari Allah SWT termasuk dalan hal pergaulan, baik sesama jenis maupun
dengan berlawanan jenis agar tidak terpengaruh dari godaan syetan yang akan mengusik
keimanan kita kepada Allah SWT. Karena sesungguhnya hanya orang-orang yang berakhlak
mulialah yang akan diterima oleh Allah SWT di sisinya, dan semoga kita sebagai muslim dan
muslimah termasuk golongan-golongan yang dimuliakan oleh Allah SWT yang akan berada
disampingnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Al-qur’an dan terjemahannya


Modul Paket Studi Islam Khairu Ummah, Drs. Ahmad Yani, LPPD Khairu Ummah: Jakarta
Pusat
Pergaulan pemuda-pemudi dalam islam, muhamad pristian habib,: universitas diponegoro
Himpunan hadist pilihan, hadis shahih bukhari, husein bahreisy, al-ikhlas:Surabaya

14
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah S.W.T karena atas berkat dan rahmat-
NYA, serta-merta atas izin-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang akhlak
pergaulan dalam islam ini.
Melalui tulisan makalah yang singkat dan pendek ini, semoga kita lebih memahami
tentang akhlak pergaulan yang baik menurut islam dan menyadari bahwa kita perlu mengenal
lebih mendalam tentang penting akhlak pergaulan dalam hidup dan kehidupan didunia. Tidak
hanya sampai disitu, kitapun diharapkan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Makalah tentang akhlak pergaulan dalam islam ini dapat diselesaikan karena bantuan
pihak-pihak yang berperan dalam pembuatan makalah ini, maka dari itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada pembimbing dan tulisan-tulisan makalah lain yang dijadikan sebagai
referansinya, serta-merta kepada pengarang-pengarang buku sebagai panduan proses pembuatan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis juga mengucapkan
mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan, karena penulis menyadari masih banyak yang harus
di perbaiki dan dibenarkan.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Terjemahan dan Kandungan Surat Al-Hujurat:13 serta Pengertian Akhlak.............3
2.2 Aturan Pergaulan Dalam Islam.................................................................................5
2.3 Akhlak Pergaulan Dalam Bermasyarakat.................................................................6
2.4 Penyimpangan Pergaulan Menurut Islam.................................................................7
2.5 Solusi Penyimpangan Pergaulan.............................................................................11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................12
3.2 Saran........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................13

ii

You might also like