Professional Documents
Culture Documents
unidajump2019,+VOL 8 NO 1 2016 2 TINI KARTINI DONE
unidajump2019,+VOL 8 NO 1 2016 2 TINI KARTINI DONE
Jurnal Abstract: Recently, there consists a rapid growth of Indomaret and Alfamart. so that
Living Law, effects the existence of traditional traders. Research objectives are as follow; firstly, to
Vol. 8, No. 1, understand and to analyze the effect of competition between Indomaret and Alfamart
2016 toward the existence of traditional traders. Secondly, to understand and to analyze
hlm. 17-33
the government’s effort to redeem the effect. Research methodology which used is the
combination of normative law research and empirical law research methodologies.
Research outcomes are as follow; firstly, the negative effect is the traditional traders
suffer turnover decline which subsequently lowers their profits.. On the contrary, the
positive effect is the competition stimulates the traditional traders to improve the
qualities of their products, service, facilities as well as innovation so they could have
competitive abilities; the traditional traders could create employment for other micro
business scheme to endeavor those of UMKMs. Secondly, the government’s effort to
redeem the effect of competition between Indomaret and Alfamart toward the
existence of traditional traders, is the policy of local regulation which specifically
regulates licensing, localizing, and zone along with the analysis of social-economic of
local society, including the existence of traditional traders.
Abstrak: Beberapa tahun terakhir ini, di kota Bogor terjadi perkembangan usaha
toko modern berjenis minimarket dengan konsep waralaba (franchise) Indomaret
dan Alfamart yang cukup pesat sehingga menimbulkan dampak terhadap pedagang
tradisional. Penelitian ini bertujuan pertama, untuk mengetahui dan menganalisis
dampak yang ditimbulkan akibat persaingan usaha antara Indomaret dengan
Alfamart terhadap pedagang tradisional. Kedua, untuk mengetahui dan
menganalisis upaya pemerintah dalam mencegah dampak tersebut. Metode
Penelitian yang digunakan adalah gabungan antara metode penelitian hukum
normatif dan penelitian hukum yuridis sosiologis/empiris. Hasil penelitiannya
pertama, dampak negatif yaitu penurunan kinerja yang menimbulkan penurunan
pendapatan usaha sehingga tingkat keuntungan menurun. Dampak positifnya
adalah merangsang pedagang tradisional untuk meningkatkan mutu produk,
pelayanan, fasilitas, maupun inovasi teknologi sehingga memiliki daya saing;
menciptakan lapangan kerja bagi usaha kecil lainnya sebagai wujud pemberdayaan
UMKM. Kedua, upaya yang dilakukan pemerintah melalui kebijakan peraturan
daerah yang khusus mengatur perizinan, lokasi, dan zonasi serta analisis kondisi
sosial ekonomi masyarakat setempat, termasuk keberadaan pedagang tradisional.
PENDAHULUAN
Beberapa tahun terakhir ini, di Kota Pada Tabel 1, terlihat bahwa jumlah
Bogor terjadi perkembangan usaha gerai Indomaret dengan Alfamart di
minimarket berkonsep waralaba wilayah Kecamatan Bogor Utara memiliki
(franchise) Indomaret dan Alfamart yang persentase tertinggi. Artinya, gerai
cukup pesat. Hal ini sangat bertentangan Indomaret dengan Alfamart dapat dengan
dengan Surat Keputusan Komisi Pengawas mudah ditemukan di wilayah yang terdiri
Persaingan Usaha (KPPU) yang telah dari 7 kelurahan tersebut. Gerai-gerai
melakukan peringatan keras. Seperti yang tersebut tersebar di beberapa wilayah,
dilansir dalam Surat Kabar Radar Bogor, yaitu Kelurahan Bantar Jati, Kelurahan
Jumat, 4 Agustus 2006 yang menyebutkan Tegal Gundil, Kelurahan Tanah Baru,
bahwa Pemerintah di wilayah Kota Bogor Kelurahan Cimahpar, Kelurahan Kedung
tidak serius menangani perizinan Halang, dan Kelurahan Ciparigi. Selain itu,
minimarket yang sudah menjamur bak jarak antarusaha minimarket relatif
cendawan. Disinyalir baru sebanyak 33 berdekatan, namun relatif berjauhan
usaha minimarket yang memiliki IMB dan dengan pedagang tradisional. Sebaliknya,
144 tidak memiliki IMB sehingga hal ini gerai-gerai Indomaret dengan Alfamart di
merugikan Pemerintah Daerah. Kehadiran wilayah ini relatif berdekatan dengan
gerai-gerai minimarket tersebut hampir usaha kecil lainnya yang tidak sejenis,
ditemukan di setiap sudut jalan Kota Bogor. seperti: pedagang buah-buahan, pedagang
Seperti halnya gerai Indomaret yang makanan dan minuman tradisional, cuci
saat ini dimiliki oleh PT. Indomarco steam, salon, dan usaha-usaha lainnya.
Primatama, pada tahun 2010 memiliki 527 Sementara itu, kondisi yang berbeda
gerai yang tersebar di wilayah Jabotabek. ditemukan di Kelurahan Ciluar dan
Dari jumlah tersebut 50 gerai tersebar di Kelurahan Cibuluh. Sejauh ini, di wilayah
wilayah Kota Bogor.1 Kemudian, pada kelurahan tersebut belum ditemukan gerai-
tahun 2013 jumlah gerai Indomaret gerai minimarket berkonsep waralaba
tersebut mengalami peningkatan sebesar (franchise) Indomaret maupun Alfamart.
3,85% menjadi 52 gerai.2 Untuk lebih Selanjutnya, wilayah Kecamatan Bogor
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1. di Barat memiliki persentase tertinggi kedua.
bawah ini : Di wilayah yang terdiri dari 9 kelurahan
Tabel 1. Jumlah Gerai Indomaret dan Alfamart tersebut, gerai-gerai Indomaret dengan
di Kota Bogor Tahun 2013 Alfamart tersebar hampir merata.
Meskipun di wilayah ini tingkat
Wilayah Indo- Alfa- Jumlah %
maret mart persebarannya cukup merata, tetapi jarak
Kec. Bogor 12 11 23 25,00 antarusaha keduanya sekaligus pedagang
Utara tradisional relatif cukup jauh sekitar 2
Kec.Bogor 8 8 16 17,39 kilometer. Menariknya, di wilayah ini juga
Selatan terdapat gerai-gerai Indomaret dengan
Kec. Bogor 12 6 18 19,57
Barat
Alfamart dengan jarak antarusaha yang
Kec.Bogor 7 6 13 14,13 relatif berdekatan, yaitu di Kelurahan
Timur Marga Jaya. Gerai-gerai tersebut bukan
Kec,Bogor 3 3 6 6,52 hanya berdekatan bahkan berdampingan,
Tengah namun relatif berjauhan dengan pedagang
Kec.Tanah 10 6 16 17,39 tradisional
Sareal
JUMLAH 52 40 92 100
Adapun, wilayah Kecamatan Bogor
Timur, Kecamatan Bogor Tengah, dan
Kecamatan Tanah Sareal, memiliki
1
www.indomaret.co.id, 2010. persentase tiga terbawah. Gerai-gerai
2
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor
Jurnal Living Law ISSN 2087-4936 Volume 7 Nomor 1, Januari 2016 19
Indomaret dengan Alfamart sebagian besar Tabel 2. Jumlah dan Persentase Pedagang
tersebar di beberapa wilayah kelurahan, Berdasarkan Jenis Produk
No. Jenis Produk Jualan Jumlah (%)
namun sebagian kecil lainnya terpusat di (orang)
suatu wilayah tertentu. Walaupun ada 1. Kelontong/Sembako 254 38,42
sebagian kecil yang terpusat, namun jarak 2. Pakaian 79 11,95
antarusaha keduanya sekaligus pedagang 3. Pecah belah 48 7,27
tradisional di masing-masing wilayah 4. Buah-buahan 53 8.00
kecamatan tersebut relatif tidak terlalu 5. Sayuran 124 18,75
6. Elektronik 6 0,90
berdekatan.
7. Beras 18 2,72
Sebaliknya, di wilayah Kecamatan 8. Ayam Potong 26 3,9
Bogor Selatan memiliki persentase 9. Daging 24 3,6
tertinggi ketiga. Di wilayah yang terdiri dari 10. Sepatu 5 0,8
16 kelurahan tersebut, gerai-gerai 11. Ikan Basah 24 3,6
Indomaret dengan Alfamart, tingkat Jumlah 661 100
persebarannya terpusat di beberapa Pada Tabel 2 di atas, pedagang-
wilayah, seperti: Kelurahan Empang, pedagang tradisional yang dimaksud, yaitu
Kelurahan Cikaret, Kelurahan Rangga Pertama, para pedagang industri yang
Mekar, Kelurahan Harjasari, Kelurahan terdiri dari pedagang kelontong/sembako,
Muarasari dan Kelurahan Pakuan. Uniknya, pakaian, dan pecah belah. Kedua, para
gerai-gerai Indomaret dengan Alfamart di pedagang hasil pertanian yang terdiri dari
wilayah ini relatif berdekatan satu sama pedagang buah-buahan, sayuran, daging,
lain, bahkan berdekatan pula dengan para dan ayam. Para pedagang tersebut
pedagang tradisional di sekitarnya. keberadaannya dipilih berdasarkan adanya
Keberadaan gerai-gerai Indomaret kesamaan jenis produk jualan yang dijual
dengan Alfamart yang kian marak di di pasar modern yang berada di wilayah
wilayah Kota Bogor Selatan ini semakin Kotamadya Bogor.
menunjukkan bahwa ekspansi usaha Dalam hal ini, kehadiran gerai-gerai
minimarket berkonsep waralaba Indomaret dengan Alfamart di wilayah
(franchise) di wilayah tersebut semakin Kotamadya Bogor, khususnya di
meningkat bahkan merambah ke daerah- Kecamatan Bogor Selatan, seperti di Jalan
daerah permukiman warga. Apalagi Pahlawan Empang dan Jalan Empang
keduanya tersebut mampu menjual produk terdapat kecenderungan gerai-gerainya
yang sama dengan harga kompetitif, berlokasi saling berdekatan. Bahkan jarak
bahkan relatif lebih murah sehingga antargerai tersebut tidak lebih dari 1
dikhawatirkan akan merugikan pedagang kilometer. Lebih jauh lagi, gerai-gerai
tradisional di sekitarnya. Dari hasil tersebut juga berdekatan dengan para
penelitian yang telah dilaksanakan pedagang tradisional, seperti pedagang
sebelumnya terhadap usaha para pedagang kelontong/sembako dan toko-toko
tradisional di wilayah Kota Bogor, tampak kelontong/sembako yang memiliki
bahwa dari 661 orang pedagang yang kesamaan jenis produk jualan dengan
dijadikan sampel penelitian, mayoritas produk yang dijual di gerai-gerai
pedagang tradisional sebanyak 254 orang Indomaret dan Alfamart.
(38,42%) adalah pedagang sembako.3 Peran Pemerintah Daerah Kota Bogor
Lebih jelasnya lihat Tabel 2 di bawah ini. sangat penting untuk menengahi persoalan
yang sedang dialami antarpelaku usaha
Indomaret dan Alfamart dengan pedagang
tradisional. Waralaba (franchise) sebagai
suatu pola usaha yang berkembang dan
menunjang kemajuan perekonomian
3
Erni Yuningsih, Dampak Sosial Perkembangan Pasar
Modern terhadap Usaha Pedagang Tradisional di bangsa, baru akan tercapai apabila diikuti
wilayah Kota Bogor, 2009.
20 Tini Kartini Dampak Persaingan Usaha ...
oleh kemajuan pembangunan hukum. Salah Selain itu, jam operasional dan jarak
satu upaya tersebut adalah melalui antarusaha minimarket tersebut harus
legalitas yuridisnya, diantaranya adalah diatur sedemikian rupa agar jangan sampai
diterbitkannya Peraturan Pemerintah RI berdekatan dengan pedagang tradisional.
No. 42 Tahun 2007 tentang Waralaba. Upaya ini dilakukan untuk mencegah
Di dalam Pasal 12 ayat (1) poin b terjadinya persaingan usaha yang tidak
peraturan tersebut, disebutkan bahwa sehat yang dapat memicu kesenjangan
permohonan pendaftaran prospektus sosial ekonomi masyarakat.
penawaran waralaba harus melampirkan Dalam rangka mengurangi kesenjangan
fotokopi legalitas usaha. Legalitas usaha sosial ekonomi masyarakat yang semakin
yang dimaksud adalah izin usaha teknis, meningkat, maka perlu dilakukan upaya
seperti Surat Izin Usaha Perdagangan pencegahan yang mengarah pada
(SIUP). Namun pada peraturan tersebut, timbulnya persaingan usaha yang tidak
tidak disebutkan legalitas usaha terkait Izin sehat dan bersifat monopoli. Salah satu
Mendirikan Bangunan (IMB) sehingga upaya yang harus dilakukan oleh
disinyalir usaha waralaba (franchise) di Pemerintah Daerah Kota Bogor melalui
wilayah Kota Bogor banyak yang tidak instrumen-instrumen hukumnya di
memiliki IMB. Hal ini tentu akan merugikan antaranya adalah membuat kebijakan
Pemerintah Daerah Kota Bogor. Oleh dengan cara memperketat prosedur
karena itu, Peraturan Daerah tentang perizinan pendirian usaha terhadap kedua
penanganan masalah ini sangat penting waralaba (franchise) Indomaret dan
untuk dibuat. Regulasi yang ada ialah Alfamart. Pembatasan perijinan yang
Peraturan Presiden No. 112 Tahun 2007 diberikan oleh Pemerintah Daerah Kota
tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Bogor setidaknya dapat menghambat
Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko pengaruh negatif yang muncul akibat
Modern. persaingan tidak sehat di antara keduanya.
Pada Pasal 3 peraturan tersebut, Selain itu, perlu dilakukan upaya
disebutkan bahwa lokasi pendirian pusat koordinasi dan partisipasi Stakeholder
perbelanjaan dan toko modern wajib terkait baik dari unsur Pemerintah Pusat,
mengacu pada Rencana Tata Ruang Pemerintah Daerah maupun unsur warga
Wilayah Kabupaten/Kota, dan Rencana masyarakat. Pemerintah Daerah Kota
Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota, Bogor sebagai pengendali dan pengawas
termasuk Peraturan zonasinya. Sedangkan pertumbuhan dan perkembangan sosial
di dalam Pasal 4 ayat (1) poin a disebutkan ekonomi masyarakat di wilayah sekitarnya
pula bahwa pendirian pusat perbelanjaan perlu mempertimbangkan seluruh
dan toko modern wajib memperhitungkan kebijakannya terutama terkait dengan
kondisi sosial ekonomi masyarakat, pemberian izin usaha.
keberadaan pasar tradisional, usaha kecil, Dari uraian latar belakang di atas,
dan usaha menengah yang ada di wilayah identifikasi masalah sebagai berikut:
yang bersangkutan. Selanjutnya, Pasal 4 1. Bagaimana dampak yang ditimbulkan
ayat (1) poin b menyebutkan bahwa oleh persaingan usaha antara Indomaret
pendirian pusat perbelanjaan dan toko dengan Alfamart terhadap Pedagang
modern harus memperhatikan jarak antara Tradisional?
hypermarket dan pasar tradisional yang 2. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh
telah ada sebelumnya. Pemerintah untuk mencegah dampak
Berkaitan dengan peraturan-peraturan yang ditimbulkan oleh persaingan usaha
tersebut, maka Indomaret dan Alfamart antara Indomaret dengan Alfamart
dalam menjalankan usahanya harus terhadap Pedagang Tradisional?
berpedoman pada prosedur perizinan
sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Jurnal Living Law ISSN 2087-4936 Volume 7 Nomor 1, Januari 2016 21
dan Alfamart di wilayah tersebut memiliki jarak usaha yang relatif cukup dekat
lokasi yang sama, yaitu di Jalan Raya Tajur. dengan keberadaaan gerai-gerai Indomaret
Lebih lanjut lagi, hasil penelitian juga dan Alfamart di sekitarnya, yaitu ± 100 m.
menyebutkan bahwa peningkatan gerai Berdasarkan uraian hasil penelitian di
Indomaret juga terjadi di Wilayah atas, diketahui bahwa mayoritas Pedagang
Kecamatan Bogor Selatan lainnya, seperti Tradisional adalah pertama, Pedagang
Kelurahan Muarasari. Pada tahun 2013 Kelontong/Sembako sebanyak 60 orang
gerai Indomaret belum ditemukan, (57,69%). Kedua, adalah Pedagang Pakaian
kemudian tahun 2014 ditemukan sebuah sebanyak 22 orang (21,15%). Ketiga adalah
gerai Indomaret di wilayah ini. Sebaliknya, Pedagang Buah-buahan sebanyak 9 orang
di wilayah ini terdapat sebuah gerai (8,65%). Para Pedagang Tradisional
Alfamart. Gerai-gerai Indomaret dan tersebut memiliki jarak usaha yang relatif
Alfamart di wilayah tersebut saling cukup dekat dengan keberadaan gerai-
bersebelahan dan memiliki lokasi yang gerai Indomaret dan Alfamart, yaitu ± 500
sama, yaitu di Jalan Raya Tajur. meter. Faktanya, para Pedagang
Sedangkan peningkatan gerai Alfamart Tradisional yang berjarak ± 500 meter dari
juga terjadi di Wilayah Kecamatan Bogor usaha minimarket Indomaret dan Alfamart
Selatan lainnya, seperti Kelurahan mengakui adanya dampak yang
Harjasari. Pada tahun 2013, di Kelurahan ditimbulkan akibat persaingan usaha
Harjasari ditemukan sebuah gerai Alfamart, antara Indomaret dengan Alfamart.
kemudian di tahun 2014 di wilayah ini Dampak yang dirasakan oleh Pedagang
terjadi peningkatan gerai Alfamart Tradisional tersebut tidak saja berupa
sebanyak 1 gerai sehingga total gerai dampak negatif, akan tetapi mereka bahkan
Alfamart di wilayah ini adalah 2 gerai. mengakui adanya dampak positif yang
Sebaliknya, gerai Indomaret di wilayah ini ditimbulkan akibat persaingan usaha di
belum ditemukan. Gerai-gerai Alfamart di antara keduanya.
wilayah tersebut memiliki lokasi yang Dampak negatif yang dirasakan oleh
berbeda, yaitu di Jalan Raya Bogor- hampir sebagian besar Pedagang
Sukabumi dan di Jalan Raya Wangun. Tradisional di antaranya adalah adanya
Selain itu, peningkatan gerai Alfamart penurunan kinerja secara keseluruhan.
yang sama juga terjadi di Kelurahan Rangga Mereka meyakini bahwa di masa
Mekar, pada tahun 2013, gerai Alfamart mendatang keberadaan gerai-gerai
belum ditemukan, kemudian di tahun 2014 Indomaret dan Alfamart yang kian marak
ditemukan sebuah gerai Alfamart. akan semakin mengganggu keberadaan
Sebaliknya, di wilayah ini terdapat sebuah para Pedagang Tradisional karena produk
gerai Indomaret. Gerai-gerai Indomaret yang dijual tidak berbeda dengan harga
dan Alfamart di wilayah tersebut saling yang sama atau bahkan lebih rendah.
bersebelahan dan memiliki lokasi yang Terlebih lagi, fasilitas dan infrastruktur di
sama, yaitu di sepanjang jalan raya Rangga kedua minimarket tersebut menjamin
Mekar. tersedianya rasa aman dan kenyamanan
Adapun para pedagang tradisional di yang lebih baik. Selain itu, Indomaret dan
beberapa wilayah Kecamatan Bogor Alfamart juga menyediakan potongan
Selatan tersebut di atas merupakan para harga pada akhir pekan.
pedagang tradisional dengan karakteristik Maraknya gerai-gerai Indomaret dan
yang sama, yakni mayoritas Pedagang Alfamart di Wilayah Kecamatan Bogor
Kelontong/Sembako yang memiliki jenis Selatan tidak hanya mengakibatkan
produk jualan yang sama dengan produk penurunan kinerja para pedagang
yang dijual di gerai-gerai Indomaret dan tradisional yang berada di sekitarnya,
Alfamart. Selain itu, para pedagang bahkan mereka mengakui adanya
tradisional di wilayah tersebut memiliki penurunan omzet penjualan yang
Jurnal Living Law ISSN 2087-4936 Volume 7 Nomor 1, Januari 2016 23
lapangan kerja bagi usaha kecil lainnya Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko
yang memiliki produk jualan tidak sejenis, Modern.
seperti para pedagang makanan dan
minuman siap saji, salon, cuci steam, B. Upaya yang dilakukan oleh
bengkel, dan usaha kecil lainnya. Lokasi Pemerintah untuk Mencegah
para usaha kecil tersebut tidak saja Dampak yang ditimbulkan oleh
berdekatan dengan gerai-gerai Indomaret Persaingan Usaha antara Indomaret
dan Alfamart, bahkan memiliki jarak dengan Alfamart terhadap Pedagang
kurang dari 100 meter. Artinya, kehadiran Tradisional
gerai-gerai Indomaret dan Alfamart harus
memerhatikan keseimbangan antara Sebagaimana yang telah diuraikan
kepentingan pelaku usaha dan kepentingan sebelumnya, bahwa persaingan usaha
umum. Selain itu, kehadirannya harus antara Indomaret dengan Alfamart
mampu menciptakan asas keseimbangan menimbulkan dampak terhadap Pedagang
dan keadilan yang bertujuan untuk Tradisional yang tumbuh dan berkembang
pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan di wilayah sekitarnya. Dampak yang
Menengah (UMKM) sehingga diharapkan ditimbulkan akibat persaingan usaha
mampu mengurangi kesenjangan sosial tersebut dapat berupa dampak positif
ekonomi masyarakat. maupun dampak negatif. Dampak positif
Dalam hal ini, peranan pemerintah yang dirasakan oleh para Pedagang
dalam menengahi persoalan persaingan Tradisional mampu meningkatkan usaha
usaha yang terjadi antara Indomaret Pedagang Tradisional untuk lebih baik lagi
dengan Alfamart melalui berbagai dalam hal kualitas produk maupun
kebijakan peraturan harus segera pelayanan sehingga mereka mampu
dilakukan. Pemerintah Pusat telah bersaing di tengah maraknya kehadiran
menyerahkan sepenuhnya kewenangan gerai Indomaret dan Alfamart. Sebaliknya,
wilayah kepada Pemerintah Daerah dampak negatif yang dirasakan oleh para
termasuk pengaturan perizinan pendirian Pedagang Tradisional justru membuat
Indomaret dengan Alfamart yang usaha para Pedagang Tradisional semakin
seharusnya diatur secara khusus dalam lesu dan mengalami penurunan omzet
Peraturan Daerah. Permasalahannya penjualan. Oleh karena itu, diperlukan
adalah apakah kebijakan Pemerintah berbagai upaya Pemerintah Pusat maupun
Daerah Kota Bogor mengenai pengaturan Pemerintah Daerah untuk mencegah
perizinan pendirian usaha Toko Modern timbulnya dampak negatif akibat
yang dituangkan dalam Peraturan Walikota persaingan usaha antara Indomaret dengan
Bogor Nomor 16 Tahun 2014 tentang Alfamart tersebut.
Perubahan atas Peraturan Walikota Bogor Persaingan usaha yang tidak sehat
Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pelimpahan (unfair competition) dapat terjadi antara
Kewenangan Pelayanan Perizinan dan Non pelaku usaha Indomaret dengan Alfamart,
Perizinan di Lingkungan Pemerintah Kota apabila dalam arena pasar hanya dikuasai
Bogor sudah sesuai dengan pengaturan oleh kedua pelaku usaha tersebut. Hal ini
pendirian Toko Modern yaitu Peraturan dapat mengakibatkan terbukanya peluang
Presiden No. 112 Tahun 2007 tentang untuk mematikan mekanisme pasar
Penataan dan Pembinaan Pasar (market mechanism) sehingga terjadi
Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko pemusatan ekonomi pada pelaku usaha
Modern dan Peraturan Menteri Indomaret dan Alfamart yang dapat
Perdagangan RI Nomor: 53/M- menutup kesempatan usaha bagi para
DAG/PER/12/2008 tentang Pedoman pedagang tradisional. Oleh karena itu,
Penataan dan Pembinaan Pasar upaya menjamin iklim usaha yang sehat
dapat memberikan perlindungan hukum
Jurnal Living Law ISSN 2087-4936 Volume 7 Nomor 1, Januari 2016 25
bagi terselenggaranya proses persaingan (barang dan jasa) mereka. Jika hal ini tidak
yang berorientasi pada mekanisme pasar. dilakukan, para konsumen akan beralih
Di Indonesia pengaturan hukum kepada produk yang lebih baik dan
persaingan usaha diatur dalam Undang- kompetitif. Ini berarti bahwa, secara tidak
Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang langsung Undang-Undang Nomor 5 Tahun
Larangan Praktek Monopoli dan 1999 akan memberikan keuntungan bagi
Persaingan Usaha Tidak Sehat. Di dalam konsumen dalam bentuk produk yang lebih
Undang-Undang tersebut, disebutkan berkualitas, harga yang bersaing, dan
bahwa pelaku usaha yaitu setiap orang atau pelayanan yang lebih baik. Namun perlu
badan usaha yang didirikan dan diingat bahwa Undang-Undang Nomor 5
berkedudukan atau melakukan kegiatan Tahun 1999 bukan merupakan ancaman
baik sendiri maupun bersama-sama bagi perusahaan-perusahaan besar yang
melalui perjanjian, menyelenggarakan telah berdiri sebelum undang-undang ini
berbagai kegiatan usaha dalam bidang diundangkan, selama perusahaan-
ekonomi. perusahaan tersebut tidak melakukan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 praktik-praktik yang dilarang oleh Undang-
tentang Larangan Monopoli dan Persaingan Undang Nomor 5 Tahun 1999.6
Usaha Tidak Sehat merupakan instrumen Di samping mengikat para pelaku
hukum yang menentukan tentang usaha, Undang-Undang Nomor 5 Tahun
bagaimana persaingan usaha antara 1999 mengikat pemerintah untuk tidak
Indomaret dengan Alfamart, serta mengeluarkan peraturan-peraturan yang
dampaknya terhadap usaha kecil, seperti bersifat memberikan kemudahan dan
Para Pedagang Tradisional. Instrumen fasilitas istimewa kepada para pelaku
hukum tersebut bertujuan untuk usaha tertentu yang bersifat monopolistik.
mengetahui apakah aturan mengenai Akibatnya, dunia usaha Indonesia menjadi
persaingan telah memadai atau belum tidak terbiasa dengan iklim kompetisi yang
dalam melindungi semua pelaku usaha sehat, yang pada akhirnya menimbulkan
agar tidak merugikan pelaku usaha pesaing kerugian yang harus ditanggung oleh
maupun pelaku usaha bukan pesaing. seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena
Disini terlihat adanya kesadaran mengenai itu, kehadiran Undang-Undang Nomor 5
asas keseimbangan kepentingan dan Tahun 1999 diharapkan mampu mengikat
keadilan. Hal ini dapat pula diterapkan pemerintah untuk lebih objektif dan
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun profesional dalam mengatur dunia usaha di
2008 tentang UMKM mengingat usaha kecil Indonesia. Di samping itu, juga dapat
termasuk di dalamnya para pedagang meningkatkan kepercayaan masyarakat
tradisional merupakan bagian dari UMKM. internasional terhadap Indonesia, sehingga
Di dalam Undang-Undang tersebut mereka akan terarik untuk menanamkan
disebutkan bahwa asas keseimbangan modalnya di Indonesia. Peningkatan
ditujukan untuk pemberdayaan Usaha kepercayaan ini dikarenakan adanya
Mikro, Kecil, dan Menengah yang berupaya jaminan untuk berkompetisi secara sehat.7
menjaga keseimbangan dan kemajuan Dalam Pasal 2 UU No. 5 Tahun 1999
ekonomi wilayah dalam kesatuan nasional. ditegaskan sebagai berikut: ”Pelaku Usaha
Dampak positif lain dari Undang- di Indonesia dalam menjalankan kegiatan
Undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah usahanya berasaskan demokrasi ekonomi
terciptanya pasar yang tidak terdistorsi, dengan memerhatikan keseimbangan
sehingga menciptakan peluang usaha yang antara kepentingan pelaku usaha dan
semakin besar bagi para pelaku usaha. kepentingan umum.” Asas demokrasi
Keadaan ini akan memaksa para pelaku
usaha untuk lebih inovatif dalam
menciptakan dan memasarkan produk 6
Ibid
7
Ibid, hal. 54-55
26 Tini Kartini Dampak Persaingan Usaha ...
Dari penjabaran Pasal tersebut terlihat Alfamart dalam hal izin pendirian usaha
bahwa Peraturan tersebut hanya mengatur sangat mempengaruhi pertumbuhan
tentang bagaimana pemberian pelayanan ekonomi di wilayah sekitarnya. Hal ini
izin usaha perdagangan yang meliputi tentu berkaitan erat dengan kebijakan
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan pemerintah daerah Kota Bogor yang
Izin Usaha Toko Modern (IUTM). kurang memperketat proses dan
Sebaliknya, peraturan tentang bagaimana persyaratan perizinan usaha tersebut tanpa
pengaturan perizinan pendirian usaha mempertimbangkan aspek kehidupan
terhadap pendirian toko modern yang sosial ekonomi para pedagang tradisional
terkait dengan IMB sama sekali tidak yang sedang berkembang di wilayah
disebutkan. Selain itu, peraturan yang sekitarnya.
menjelaskan tentang bagaimana upaya Adapun bentuk kebijakan Pemerintah
Pemerintah Daerah Kota Bogor dalam Daerah Kota Bogor lainnya yang saat ini
mencegah terjadinya persaingan usaha sudah ada ialah Peraturan Daerah (PERDA)
yang tidak sehat, penguasaan pasar, dan No. 8 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
pemusatan usaha belum dijabarkan. Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bogor 2011-
Pemerintah Daerah Kota Bogor sebagai 2031. Menurut Pasal 75 ayat (1)
pengendali dan pengawas pertumbuhan disebutkan bahwa setiap pemanfaatan
dan perkembangan sosial ekonomi ruang harus mendapat izin dari Pemerintah
masyarakat di wilayah sekitarnya perlu Daerah. Artinya, bahwa lokasi pendirian
mempertimbangkan seluruh kebijakannya Toko Modern Indomaret dan Alfamart
terutama terkait dengan pengaturan izin wajib mengacu pada RTRW Kota Bogor,
usaha. Selain itu, Pemerintah Daerah Kota termasuk Peraturan Zonasinya.
Bogor harus mampu menata letak setiap Sedangkan, Pasal 75 ayat (2a)
usaha Indomaret dengan Alfamart agar disebutkan bahwa perizinan pemanfaatan
tidak terlalu berdekatan, sekaligus juga ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pengaturan jam operasinya agar tidak diberikan dalam rangka menghindari
nonstop selama 24 jam. Pendirian usaha dampak negatif yang mengganggu
kedua minimarket ini harus memiliki izin kepentingan umum. Artinya, bahwa lokasi
pendirian usaha yang resmi dari pendirian Toko Modern, termasuk
pemerintah setempat sesuai prosedur pendirian lokasi Indomaret dan Alfamart
dengan dasar hukum yang berlaku. Apabila wajib mempertimbangkan dampak sosial
usaha tersebut tidak memiliki izin resmi, ekonomi masyarakat dan keberadaan
maka sebaiknya Indomaret dengan pedagang tradisional sebagai bagian dari
Alfamart tersebut ditutup saja. Lokasi UMKM di wilayah sekitarnya. Hal ini
usaha Indomaret dengan Alfamart sejalan dengan Peraturan Menteri
sebaiknya tidak bertumpu di tengah kota, Perdagangan RI Nomor 53/M-DAG/PER/
tetapi diatur merata sampai di kawasan 12/2008 tentang Pedoman Penataan dan
pinggiran sehingga kehadirannya tidak Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
mematikan usaha para pedagang Perbelanjaan, dan Toko Modern.
tradisional. Sebaliknya, dalam Pasal 2 ayat (2)
Kebijakan perizinan yang dikeluarkan disebutkan bahwa Kabupaten/Kota yang
oleh Pemerintah Daerah Kota Bogor harus belum memiliki RTRW Kabupaten/Kota
dapat memberikan perlindungan hukum tidak diperbolehkan member izin lokasi
terhadap kelompok masyarakat yang untuk pembanguanan Pasar Tradisional,
tergabung dalam aktivitas sosial ekonomi Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.
melalui UMKM di mana di dalamnya Penataan lokasi pendirian usaha
mencakup usaha para pedagang Indomaret dan Alfamart sebagai bagian
tradisional. Kemudahan yang diperoleh dari Toko Modern ini telah diatur dengan
dalam pendirian usaha Indomaret dengan Peraturan Presiden No.112 Tahun 2007
Jurnal Living Law ISSN 2087-4936 Volume 7 Nomor 1, Januari 2016 29
tentang penataan dan pembinaan Pasar dengan Pasar Tradisional yang telah ada
Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko sebelumnya. Ketentuan tersebut hanya
Modern. Kemudian, dijabarkan lebih lanjut menyebut pengaturan jarak untuk kategori
lagi dalam Peraturan Menteri Perdagangan Hypermarket saja, sedangkan pengaturan
RI Nomor 53/M-DAG/PER/ 12/2008 jarak untuk Toko Modern berjenis
tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan minimarket tidak disebutkan.
Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Sebaliknya, pengaturan lokasi
Toko Modern. Dalam Peraturan ini, lebih minimarket dalam Pasal 5 ayat (4) Perpres
rinci lagi dijabarkan tentang bagaimana 112/2007 disebutkan bahwa minimarket
pengaturan zonasinya dan perizinan lokasi boleh berlokasi pada setiap sistem jaringan
pendiriannya. Namun, hingga saat ini jalan, termasuk sistem jaringan jalan
Pemerintah Daerah Kota Bogor belum lingkungan pada kawasan pelayanan
memiliki Peraturan khusus menangani lingkungan (perumahan) di dalam
bagaimana pengaturan perizinan pendirian kota/perkotaan. Artinya, minimarket
usaha dan jarak usaha antara Toko Modern Indomaret dengan Alfamart bisa membukai
yang baru dengan Toko Modern yang gerai-gerainya hingga ke wilayah
sudah ada sebelumnya. Adapun kebijakan pemukiman warga. Beragam variasi Toko
Peraturan Daerah yang akan dibuat Modern, seperti Indomaret dan Alfamart
tersebut wajib mengacu pada Perpres memang secara positif dapat memberikan
No.112/2007 dan PERMENDAG RI pemasukan dalam segi investasi usaha,
No.53/M-DAG/PER/12/2008. tetapi jika tidak dicermati atau diatur
Lebih jauh lagi, Peraturan Presiden No. secara benar kehadiran Toko Modern
112 Tahun 2007 tentang Penataan dan tersebut juga dapat memberikan dampak
Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat negatif terhadap usaha kecil, khususnya
Perbelanjaan, dan Toko Modern, Pasal 3 para pedagang tradisional.
ayat (1) disebutkan bahwa lokasi pendirian Dalam penjabaran Peraturan Menteri
Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern wajib Perdagangan Republik Indonesia Nomor
mengacu pada Rencana Tata Ruang 53/M-Dag/PER/12/2008 tentang
Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota, dan Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar
Rencana Detail Tata Ruang (RDTRW) Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko
Kabupaten/Kota, termasuk Peraturan Modern, Pasal 2 ayat (1) disebutkan bahwa
Zonasinya. Sedangkan Pasal 4 ayat (1) poin Pemerintah telah memberikan
a disebutkan pula bahwa pendirian Pusat penataan/pengaturan zonasi bagi
Perbelanjaan dan Toko Modern wajib keberadaan Toko Modern. Dalam
memperhitungkan kondisi sosial ekonomi Peraturan tersebut disebutkan bahwa
masyarakat, keberadaan Pasar Tradisional, lokasi pendirian Pasar Tradisional, Pusat
Usaha Kecil dan Usaha Menengah yang ada Perbelanjaan dan Toko Modern wajib
di wilayah yang bersangkutan. Selanjutnya, mengacu pada Rencana Tata Ruang
Pasal 4 ayat (1) poin b menyebutkan Wilayah Kabupaten/Kota dan Rencana
bahwa pendirian Pusat Perbelanjaan dan Detail Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
Pasar Modern harus memperhatikan jarak termasuk Peraturan Zonasinya. Artinya,
antara Hypermarket dengan Pasar pengaturan tersebut memperlihatkan
Tradisional yang telah ada sebelumnya. bahwa pemerintah berupaya serius dalam
Dalam peraturan ini tidak disebutkan upaya memberdayakan Toko Modern baik
sebarapa jauh seharusnya jarak antara Indomaret maupun Alfamart agar dapat
Toko Modern dengan Usaha Kecil dan tumbuh dan berkembang di tengah
Usaha Menengah yang ada di wilayah yang semakin berkembangnya usaha
bersangkutan. Disini hanya disebutkan perdagangan eceran dalam skala kecil dan
bahwa pendirian Toko Modern wajib menengah, termasuk di dalamnya usaha
memperhatikan jarak antara Hypermarket para pedagang tradisional.
30 Tini Kartini Dampak Persaingan Usaha ...
hukum bagi para pedagang tradisional pelaku usaha dapat saling tumbuh dan
yang telah ada sebelumnya. berkembang beriringan di wilayah
2. Kebijakan Peraturan Pemerintah yang sama. Lebih lanjut lagi, dengan
Daerah, khususnya di Kota Bogor harus diterbitkannya PERDA Kota Bogor
segera diwujudkan melalui instrumen dimana didalamnya mengatur tentang
hukum di antaranya adalah dengan penataaan dan pembinaan antara toko
membuat kebijakan yang memperketat modern dengan pedagang tradisional,
prosedur perizinan pendirian usaha maka PERDA tersebut merupakan
terhadap kedua usaha Indomaret dan salah satu wujud upaya perlindungan
Alfamart melalui kebijakan Peraturan hukum Pemerintah Kota Bogor
Daerah (PERDA) khusus sehingga terhadap para pedagang tradisional
dapat memberikan keadilan dan dalam menjalankan usahanya.
keseimbangan terhadap usaha
Indomaret, Alfamart, dan para
Pedagang Tradisional, sehingga para
UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terima kasih diucapkan kepada Ketua Umum Yayasan Pusat Studi
Pengembangan Islam Amaliyah Indonesia (YPSPIAI), Rektor Universitas Djuanda
Bogor, Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Djuanda Bogor, Pemerintah
Provinsi Jawa Barat (PEMPROV JABAR), Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
(KESBANGPOL), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DEPERINDAG) Kota Bogor,
Kantor Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kota Bogor,
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPTPM) Kota Bogor
dan Bagian Perekonomian (SETDAKOT) Kota Bogor, beserta seluruh pihak yang
telah membantu sehingga penelitian ini terlaksana dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Soekanto, Soerjono dan Manuji, Sri Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan
Singkat, Rajawali Press, Jakarta, 1998.
Subagyo, P. Joko, metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, PT. Rineka Cipta,
Jakarta 1991.
Jurnal Living Law ISSN 2087-4936 Volume 7 Nomor 1, Januari 2016 33
Website
http://www.indomaret.co.id
http://www.kppu.go.id/docs/PositioningPaper/ritel.pdf
Undang-Undang
Peraturan-Peraturan
Peraturan Presiden RI No. 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar
Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern.
Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2011, tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Bogor.
Peraturan Walikota Bogor No. 16 Tahun 2014, tentang Perubahan atas Peraturan
atas Peraturan Walikota Bogor Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pelimpahan
Kewenangan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di Lingkungan Pemerintah
Kota Bogor.