You are on page 1of 17

Jurnal Living Law ISSN 2087-4936 Volume 7 Nomor 1, Januari 2016 17

DAMPAK PERSAINGAN USAHA ANTARA INDOMARET DENGAN ALFAMART


TERHADAP PEDAGANG TRADISIONAL DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM
PERSAINGAN USAHA
THE EFFECT OF COMPETITION BETWEEN INDOMARET AND ALFAMART TOWARD
THE EXISTENCE OF TRADITIONAL TRADERS BASED ON THE LAW OF BUSINESS
COMPETITON PERSPECTIVE
Tini Kartini Program Magister Ilmu Hukum, Sekolah Pascasarjana
Universitas Djuanda Bogor, 2016
Jl. Tol Ciawi No. 1, Kotak Pos 35, Bogor 16720
e-mail: magister.hukum@unida.ac.id
Korespondensi: Tini Kartini, Telp. 081285738186
e-mail: tizzanaifa@yahoo.com

Jurnal Abstract: Recently, there consists a rapid growth of Indomaret and Alfamart. so that
Living Law, effects the existence of traditional traders. Research objectives are as follow; firstly, to
Vol. 8, No. 1, understand and to analyze the effect of competition between Indomaret and Alfamart
2016 toward the existence of traditional traders. Secondly, to understand and to analyze
hlm. 17-33
the government’s effort to redeem the effect. Research methodology which used is the
combination of normative law research and empirical law research methodologies.
Research outcomes are as follow; firstly, the negative effect is the traditional traders
suffer turnover decline which subsequently lowers their profits.. On the contrary, the
positive effect is the competition stimulates the traditional traders to improve the
qualities of their products, service, facilities as well as innovation so they could have
competitive abilities; the traditional traders could create employment for other micro
business scheme to endeavor those of UMKMs. Secondly, the government’s effort to
redeem the effect of competition between Indomaret and Alfamart toward the
existence of traditional traders, is the policy of local regulation which specifically
regulates licensing, localizing, and zone along with the analysis of social-economic of
local society, including the existence of traditional traders.

Keywords: Business competition, Indomaret and Alfamart, Traditional Traders

Abstrak: Beberapa tahun terakhir ini, di kota Bogor terjadi perkembangan usaha
toko modern berjenis minimarket dengan konsep waralaba (franchise) Indomaret
dan Alfamart yang cukup pesat sehingga menimbulkan dampak terhadap pedagang
tradisional. Penelitian ini bertujuan pertama, untuk mengetahui dan menganalisis
dampak yang ditimbulkan akibat persaingan usaha antara Indomaret dengan
Alfamart terhadap pedagang tradisional. Kedua, untuk mengetahui dan
menganalisis upaya pemerintah dalam mencegah dampak tersebut. Metode
Penelitian yang digunakan adalah gabungan antara metode penelitian hukum
normatif dan penelitian hukum yuridis sosiologis/empiris. Hasil penelitiannya
pertama, dampak negatif yaitu penurunan kinerja yang menimbulkan penurunan
pendapatan usaha sehingga tingkat keuntungan menurun. Dampak positifnya
adalah merangsang pedagang tradisional untuk meningkatkan mutu produk,
pelayanan, fasilitas, maupun inovasi teknologi sehingga memiliki daya saing;
menciptakan lapangan kerja bagi usaha kecil lainnya sebagai wujud pemberdayaan
UMKM. Kedua, upaya yang dilakukan pemerintah melalui kebijakan peraturan
daerah yang khusus mengatur perizinan, lokasi, dan zonasi serta analisis kondisi
sosial ekonomi masyarakat setempat, termasuk keberadaan pedagang tradisional.

Kata Kunci: Persaingan Usaha, Indomaret dan Alfamart, Pedagang Tradisional


18 Tini Kartini Dampak Persaingan Usaha ...

PENDAHULUAN

Beberapa tahun terakhir ini, di Kota Pada Tabel 1, terlihat bahwa jumlah
Bogor terjadi perkembangan usaha gerai Indomaret dengan Alfamart di
minimarket berkonsep waralaba wilayah Kecamatan Bogor Utara memiliki
(franchise) Indomaret dan Alfamart yang persentase tertinggi. Artinya, gerai
cukup pesat. Hal ini sangat bertentangan Indomaret dengan Alfamart dapat dengan
dengan Surat Keputusan Komisi Pengawas mudah ditemukan di wilayah yang terdiri
Persaingan Usaha (KPPU) yang telah dari 7 kelurahan tersebut. Gerai-gerai
melakukan peringatan keras. Seperti yang tersebut tersebar di beberapa wilayah,
dilansir dalam Surat Kabar Radar Bogor, yaitu Kelurahan Bantar Jati, Kelurahan
Jumat, 4 Agustus 2006 yang menyebutkan Tegal Gundil, Kelurahan Tanah Baru,
bahwa Pemerintah di wilayah Kota Bogor Kelurahan Cimahpar, Kelurahan Kedung
tidak serius menangani perizinan Halang, dan Kelurahan Ciparigi. Selain itu,
minimarket yang sudah menjamur bak jarak antarusaha minimarket relatif
cendawan. Disinyalir baru sebanyak 33 berdekatan, namun relatif berjauhan
usaha minimarket yang memiliki IMB dan dengan pedagang tradisional. Sebaliknya,
144 tidak memiliki IMB sehingga hal ini gerai-gerai Indomaret dengan Alfamart di
merugikan Pemerintah Daerah. Kehadiran wilayah ini relatif berdekatan dengan
gerai-gerai minimarket tersebut hampir usaha kecil lainnya yang tidak sejenis,
ditemukan di setiap sudut jalan Kota Bogor. seperti: pedagang buah-buahan, pedagang
Seperti halnya gerai Indomaret yang makanan dan minuman tradisional, cuci
saat ini dimiliki oleh PT. Indomarco steam, salon, dan usaha-usaha lainnya.
Primatama, pada tahun 2010 memiliki 527 Sementara itu, kondisi yang berbeda
gerai yang tersebar di wilayah Jabotabek. ditemukan di Kelurahan Ciluar dan
Dari jumlah tersebut 50 gerai tersebar di Kelurahan Cibuluh. Sejauh ini, di wilayah
wilayah Kota Bogor.1 Kemudian, pada kelurahan tersebut belum ditemukan gerai-
tahun 2013 jumlah gerai Indomaret gerai minimarket berkonsep waralaba
tersebut mengalami peningkatan sebesar (franchise) Indomaret maupun Alfamart.
3,85% menjadi 52 gerai.2 Untuk lebih Selanjutnya, wilayah Kecamatan Bogor
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1. di Barat memiliki persentase tertinggi kedua.
bawah ini : Di wilayah yang terdiri dari 9 kelurahan
Tabel 1. Jumlah Gerai Indomaret dan Alfamart tersebut, gerai-gerai Indomaret dengan
di Kota Bogor Tahun 2013 Alfamart tersebar hampir merata.
Meskipun di wilayah ini tingkat
Wilayah Indo- Alfa- Jumlah %
maret mart persebarannya cukup merata, tetapi jarak
Kec. Bogor 12 11 23 25,00 antarusaha keduanya sekaligus pedagang
Utara tradisional relatif cukup jauh sekitar 2
Kec.Bogor 8 8 16 17,39 kilometer. Menariknya, di wilayah ini juga
Selatan terdapat gerai-gerai Indomaret dengan
Kec. Bogor 12 6 18 19,57
Barat
Alfamart dengan jarak antarusaha yang
Kec.Bogor 7 6 13 14,13 relatif berdekatan, yaitu di Kelurahan
Timur Marga Jaya. Gerai-gerai tersebut bukan
Kec,Bogor 3 3 6 6,52 hanya berdekatan bahkan berdampingan,
Tengah namun relatif berjauhan dengan pedagang
Kec.Tanah 10 6 16 17,39 tradisional
Sareal
JUMLAH 52 40 92 100
Adapun, wilayah Kecamatan Bogor
Timur, Kecamatan Bogor Tengah, dan
Kecamatan Tanah Sareal, memiliki
1
www.indomaret.co.id, 2010. persentase tiga terbawah. Gerai-gerai
2
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor
Jurnal Living Law ISSN 2087-4936 Volume 7 Nomor 1, Januari 2016 19

Indomaret dengan Alfamart sebagian besar Tabel 2. Jumlah dan Persentase Pedagang
tersebar di beberapa wilayah kelurahan, Berdasarkan Jenis Produk
No. Jenis Produk Jualan Jumlah (%)
namun sebagian kecil lainnya terpusat di (orang)
suatu wilayah tertentu. Walaupun ada 1. Kelontong/Sembako 254 38,42
sebagian kecil yang terpusat, namun jarak 2. Pakaian 79 11,95
antarusaha keduanya sekaligus pedagang 3. Pecah belah 48 7,27
tradisional di masing-masing wilayah 4. Buah-buahan 53 8.00
kecamatan tersebut relatif tidak terlalu 5. Sayuran 124 18,75
6. Elektronik 6 0,90
berdekatan.
7. Beras 18 2,72
Sebaliknya, di wilayah Kecamatan 8. Ayam Potong 26 3,9
Bogor Selatan memiliki persentase 9. Daging 24 3,6
tertinggi ketiga. Di wilayah yang terdiri dari 10. Sepatu 5 0,8
16 kelurahan tersebut, gerai-gerai 11. Ikan Basah 24 3,6
Indomaret dengan Alfamart, tingkat Jumlah 661 100
persebarannya terpusat di beberapa Pada Tabel 2 di atas, pedagang-
wilayah, seperti: Kelurahan Empang, pedagang tradisional yang dimaksud, yaitu
Kelurahan Cikaret, Kelurahan Rangga Pertama, para pedagang industri yang
Mekar, Kelurahan Harjasari, Kelurahan terdiri dari pedagang kelontong/sembako,
Muarasari dan Kelurahan Pakuan. Uniknya, pakaian, dan pecah belah. Kedua, para
gerai-gerai Indomaret dengan Alfamart di pedagang hasil pertanian yang terdiri dari
wilayah ini relatif berdekatan satu sama pedagang buah-buahan, sayuran, daging,
lain, bahkan berdekatan pula dengan para dan ayam. Para pedagang tersebut
pedagang tradisional di sekitarnya. keberadaannya dipilih berdasarkan adanya
Keberadaan gerai-gerai Indomaret kesamaan jenis produk jualan yang dijual
dengan Alfamart yang kian marak di di pasar modern yang berada di wilayah
wilayah Kota Bogor Selatan ini semakin Kotamadya Bogor.
menunjukkan bahwa ekspansi usaha Dalam hal ini, kehadiran gerai-gerai
minimarket berkonsep waralaba Indomaret dengan Alfamart di wilayah
(franchise) di wilayah tersebut semakin Kotamadya Bogor, khususnya di
meningkat bahkan merambah ke daerah- Kecamatan Bogor Selatan, seperti di Jalan
daerah permukiman warga. Apalagi Pahlawan Empang dan Jalan Empang
keduanya tersebut mampu menjual produk terdapat kecenderungan gerai-gerainya
yang sama dengan harga kompetitif, berlokasi saling berdekatan. Bahkan jarak
bahkan relatif lebih murah sehingga antargerai tersebut tidak lebih dari 1
dikhawatirkan akan merugikan pedagang kilometer. Lebih jauh lagi, gerai-gerai
tradisional di sekitarnya. Dari hasil tersebut juga berdekatan dengan para
penelitian yang telah dilaksanakan pedagang tradisional, seperti pedagang
sebelumnya terhadap usaha para pedagang kelontong/sembako dan toko-toko
tradisional di wilayah Kota Bogor, tampak kelontong/sembako yang memiliki
bahwa dari 661 orang pedagang yang kesamaan jenis produk jualan dengan
dijadikan sampel penelitian, mayoritas produk yang dijual di gerai-gerai
pedagang tradisional sebanyak 254 orang Indomaret dan Alfamart.
(38,42%) adalah pedagang sembako.3 Peran Pemerintah Daerah Kota Bogor
Lebih jelasnya lihat Tabel 2 di bawah ini. sangat penting untuk menengahi persoalan
yang sedang dialami antarpelaku usaha
Indomaret dan Alfamart dengan pedagang
tradisional. Waralaba (franchise) sebagai
suatu pola usaha yang berkembang dan
menunjang kemajuan perekonomian
3
Erni Yuningsih, Dampak Sosial Perkembangan Pasar
Modern terhadap Usaha Pedagang Tradisional di bangsa, baru akan tercapai apabila diikuti
wilayah Kota Bogor, 2009.
20 Tini Kartini Dampak Persaingan Usaha ...

oleh kemajuan pembangunan hukum. Salah Selain itu, jam operasional dan jarak
satu upaya tersebut adalah melalui antarusaha minimarket tersebut harus
legalitas yuridisnya, diantaranya adalah diatur sedemikian rupa agar jangan sampai
diterbitkannya Peraturan Pemerintah RI berdekatan dengan pedagang tradisional.
No. 42 Tahun 2007 tentang Waralaba. Upaya ini dilakukan untuk mencegah
Di dalam Pasal 12 ayat (1) poin b terjadinya persaingan usaha yang tidak
peraturan tersebut, disebutkan bahwa sehat yang dapat memicu kesenjangan
permohonan pendaftaran prospektus sosial ekonomi masyarakat.
penawaran waralaba harus melampirkan Dalam rangka mengurangi kesenjangan
fotokopi legalitas usaha. Legalitas usaha sosial ekonomi masyarakat yang semakin
yang dimaksud adalah izin usaha teknis, meningkat, maka perlu dilakukan upaya
seperti Surat Izin Usaha Perdagangan pencegahan yang mengarah pada
(SIUP). Namun pada peraturan tersebut, timbulnya persaingan usaha yang tidak
tidak disebutkan legalitas usaha terkait Izin sehat dan bersifat monopoli. Salah satu
Mendirikan Bangunan (IMB) sehingga upaya yang harus dilakukan oleh
disinyalir usaha waralaba (franchise) di Pemerintah Daerah Kota Bogor melalui
wilayah Kota Bogor banyak yang tidak instrumen-instrumen hukumnya di
memiliki IMB. Hal ini tentu akan merugikan antaranya adalah membuat kebijakan
Pemerintah Daerah Kota Bogor. Oleh dengan cara memperketat prosedur
karena itu, Peraturan Daerah tentang perizinan pendirian usaha terhadap kedua
penanganan masalah ini sangat penting waralaba (franchise) Indomaret dan
untuk dibuat. Regulasi yang ada ialah Alfamart. Pembatasan perijinan yang
Peraturan Presiden No. 112 Tahun 2007 diberikan oleh Pemerintah Daerah Kota
tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Bogor setidaknya dapat menghambat
Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko pengaruh negatif yang muncul akibat
Modern. persaingan tidak sehat di antara keduanya.
Pada Pasal 3 peraturan tersebut, Selain itu, perlu dilakukan upaya
disebutkan bahwa lokasi pendirian pusat koordinasi dan partisipasi Stakeholder
perbelanjaan dan toko modern wajib terkait baik dari unsur Pemerintah Pusat,
mengacu pada Rencana Tata Ruang Pemerintah Daerah maupun unsur warga
Wilayah Kabupaten/Kota, dan Rencana masyarakat. Pemerintah Daerah Kota
Detail Tata Ruang Kabupaten/Kota, Bogor sebagai pengendali dan pengawas
termasuk Peraturan zonasinya. Sedangkan pertumbuhan dan perkembangan sosial
di dalam Pasal 4 ayat (1) poin a disebutkan ekonomi masyarakat di wilayah sekitarnya
pula bahwa pendirian pusat perbelanjaan perlu mempertimbangkan seluruh
dan toko modern wajib memperhitungkan kebijakannya terutama terkait dengan
kondisi sosial ekonomi masyarakat, pemberian izin usaha.
keberadaan pasar tradisional, usaha kecil, Dari uraian latar belakang di atas,
dan usaha menengah yang ada di wilayah identifikasi masalah sebagai berikut:
yang bersangkutan. Selanjutnya, Pasal 4 1. Bagaimana dampak yang ditimbulkan
ayat (1) poin b menyebutkan bahwa oleh persaingan usaha antara Indomaret
pendirian pusat perbelanjaan dan toko dengan Alfamart terhadap Pedagang
modern harus memperhatikan jarak antara Tradisional?
hypermarket dan pasar tradisional yang 2. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh
telah ada sebelumnya. Pemerintah untuk mencegah dampak
Berkaitan dengan peraturan-peraturan yang ditimbulkan oleh persaingan usaha
tersebut, maka Indomaret dan Alfamart antara Indomaret dengan Alfamart
dalam menjalankan usahanya harus terhadap Pedagang Tradisional?
berpedoman pada prosedur perizinan
sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
Jurnal Living Law ISSN 2087-4936 Volume 7 Nomor 1, Januari 2016 21

METODE PENELITIAN Sedangkan, berdasarkan hasil


penelitian pada Tahun 2014 di Wilayah
Pada prinsipnya metode penelitian Kecamatan Bogor Selatan telah terjadi
memberikan pedoman tentang tata cara peningkatan jumlah gerai Indomaret dan
seorang ilmuwan mempelajari, Alfamart dari Tahun 2013 sampai dengan
menganalisis serta memahami Tahun 2014 sebesar 56,25%. Peningkatan
permasalahan yang dihadapinya. Penelitian yang sangat signifikan terjadi di 5 wilayah
merupakan suatu sarana pokok kelurahan, di antaranya adalah Kelurahan
pengembangan ilmu pengetahuan dan Empang, Kelurahan Rangga Mekar,
teknologi yang bertujuan untuk Kelurahan Harjasari, Kelurahan Muarasari,
mengungkapkan kebenaran secara dan Kelurahan Pakuan. Sebaliknya, 4
sistematis, metodologis, dan konsisten. wilayah kelurahan lainnya, yaitu Kelurahan
Melalui penelitian tersebut diadakan Batu Tulis, Kelurahan Cikaret, Kelurahan
analisa dan konstruksi terhadap data yang Cipaku, Kelurahan Mulyaharja dan
telah dikumpulkan dan diolah.4 Kelurahan Pamayonan relatif stabil.
Dalam penelitian ini, metode penelitian Sebaliknya, di 6 wilayah kelurahan lainnya,
yang digunakan adalah gabungan antara seperti Kelurahan Bojongkerta, Kelurahan
metode penelitian hukum normatif dan Bondongan, Kelurahan Genteng, Kelurahan
penelitian hukum yuridis Kertamaya, Kelurahan Lawanggintung, dan
sosiologis/empiris. Kelurahan Rancamaya masih belum
ditemukan gerai-gerai Indomaret maupun
PEMBAHASAN Alfamart.
Dari hasil penelitian secara
A. Dampak yang ditimbulkan oleh keseluruhan, peningkatan gerai Indomaret
Persaingan Usaha antara Indomaret tertinggi terjadi di wilayah Kelurahan
dengan Alfamart terhadap Pedagang Empang. Pada tahun 2013 gerai Indomaret
Tradisional ada sebanyak 3 gerai, kemudian di tahun
2014 mengalami peningkatan sebanyak 2
Sebagaimana yang telah diuraikan gerai sehingga total gerai Indomaret di
sebelumnya, bahwa berdasarkan data wilayah ini adalah 5 gerai. Sebaliknya,
Disperindag Tahun 2013, di wilayah gerai-gerai Alfamart di wilayah ini ada
Kecamatan Bogor Selatan yang terdiri dari sebanyak 1 gerai, kemudian dalam periode
16 kelurahan telah ditemukan gerai-gerai yang sama mengalami peningkatan
Indomaret dan Alfamart sebanyak 16 gerai. sebanyak 1 gerai sehingga total gerai
Gerai-gerai tersebut tersebar di beberapa Alfamart di wilayah ini adalah 2 gerai.
wilayah, seperti: Kelurahan Batu Tulis, Gerai-gerai Indomaret dan Alfamart di
Kelurahan Cikaret, Kelurahan Cipaku, wilayah tersebut memiliki lokasi yang
Kelurahan Empang, Kelurahan Harjasari, sama, yaitu di Jalan Empang.
Kelurahan Muarasari, Kelurahan Sedangkan peningkatan gerai Alfamart
Mulyaharja, Kelurahan Pakuan, Kelurahan tertinggi terjadi di wilayah Kelurahan
Pamoyanan, dan Kelurahan Rangga Mekar. Pakuan. Pada tahun 2013 gerai Alfamart
Adapun di wilayah Kelurahan Bojong Kerta, ada sebanyak 1 gerai, kemudian di tahun
Kelurahan Bondongan, Kelurahan Genteng, 2014 mengalami peningkatan sebanyak 2
Kelurahan Kertamaya, Kelurahan gerai sehingga total gerai Alfamart di
Lawanggintung, dan Kelurahan Rancamaya wilayah ini adalah 3 gerai. Sebaliknya, gerai
belum ditemukan gerai-gerai Indomaret Indomaret di wilayah ini ada sebanyak 1
dan Alfamart. gerai, kemudian dalam periode yang sama
mengalami peningkatan sebanyak 1 gerai
4
Soerjono Soekanto dan Sri Manuji, Penelitian Hukum sehingga total gerai Indomaret di wilayah
Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Rajawali Press, ini adalah 2 gerai. Gerai-gerai Indomaret
Jakarta, 1998, hlm. 1.
22 Tini Kartini Dampak Persaingan Usaha ...

dan Alfamart di wilayah tersebut memiliki jarak usaha yang relatif cukup dekat
lokasi yang sama, yaitu di Jalan Raya Tajur. dengan keberadaaan gerai-gerai Indomaret
Lebih lanjut lagi, hasil penelitian juga dan Alfamart di sekitarnya, yaitu ± 100 m.
menyebutkan bahwa peningkatan gerai Berdasarkan uraian hasil penelitian di
Indomaret juga terjadi di Wilayah atas, diketahui bahwa mayoritas Pedagang
Kecamatan Bogor Selatan lainnya, seperti Tradisional adalah pertama, Pedagang
Kelurahan Muarasari. Pada tahun 2013 Kelontong/Sembako sebanyak 60 orang
gerai Indomaret belum ditemukan, (57,69%). Kedua, adalah Pedagang Pakaian
kemudian tahun 2014 ditemukan sebuah sebanyak 22 orang (21,15%). Ketiga adalah
gerai Indomaret di wilayah ini. Sebaliknya, Pedagang Buah-buahan sebanyak 9 orang
di wilayah ini terdapat sebuah gerai (8,65%). Para Pedagang Tradisional
Alfamart. Gerai-gerai Indomaret dan tersebut memiliki jarak usaha yang relatif
Alfamart di wilayah tersebut saling cukup dekat dengan keberadaan gerai-
bersebelahan dan memiliki lokasi yang gerai Indomaret dan Alfamart, yaitu ± 500
sama, yaitu di Jalan Raya Tajur. meter. Faktanya, para Pedagang
Sedangkan peningkatan gerai Alfamart Tradisional yang berjarak ± 500 meter dari
juga terjadi di Wilayah Kecamatan Bogor usaha minimarket Indomaret dan Alfamart
Selatan lainnya, seperti Kelurahan mengakui adanya dampak yang
Harjasari. Pada tahun 2013, di Kelurahan ditimbulkan akibat persaingan usaha
Harjasari ditemukan sebuah gerai Alfamart, antara Indomaret dengan Alfamart.
kemudian di tahun 2014 di wilayah ini Dampak yang dirasakan oleh Pedagang
terjadi peningkatan gerai Alfamart Tradisional tersebut tidak saja berupa
sebanyak 1 gerai sehingga total gerai dampak negatif, akan tetapi mereka bahkan
Alfamart di wilayah ini adalah 2 gerai. mengakui adanya dampak positif yang
Sebaliknya, gerai Indomaret di wilayah ini ditimbulkan akibat persaingan usaha di
belum ditemukan. Gerai-gerai Alfamart di antara keduanya.
wilayah tersebut memiliki lokasi yang Dampak negatif yang dirasakan oleh
berbeda, yaitu di Jalan Raya Bogor- hampir sebagian besar Pedagang
Sukabumi dan di Jalan Raya Wangun. Tradisional di antaranya adalah adanya
Selain itu, peningkatan gerai Alfamart penurunan kinerja secara keseluruhan.
yang sama juga terjadi di Kelurahan Rangga Mereka meyakini bahwa di masa
Mekar, pada tahun 2013, gerai Alfamart mendatang keberadaan gerai-gerai
belum ditemukan, kemudian di tahun 2014 Indomaret dan Alfamart yang kian marak
ditemukan sebuah gerai Alfamart. akan semakin mengganggu keberadaan
Sebaliknya, di wilayah ini terdapat sebuah para Pedagang Tradisional karena produk
gerai Indomaret. Gerai-gerai Indomaret yang dijual tidak berbeda dengan harga
dan Alfamart di wilayah tersebut saling yang sama atau bahkan lebih rendah.
bersebelahan dan memiliki lokasi yang Terlebih lagi, fasilitas dan infrastruktur di
sama, yaitu di sepanjang jalan raya Rangga kedua minimarket tersebut menjamin
Mekar. tersedianya rasa aman dan kenyamanan
Adapun para pedagang tradisional di yang lebih baik. Selain itu, Indomaret dan
beberapa wilayah Kecamatan Bogor Alfamart juga menyediakan potongan
Selatan tersebut di atas merupakan para harga pada akhir pekan.
pedagang tradisional dengan karakteristik Maraknya gerai-gerai Indomaret dan
yang sama, yakni mayoritas Pedagang Alfamart di Wilayah Kecamatan Bogor
Kelontong/Sembako yang memiliki jenis Selatan tidak hanya mengakibatkan
produk jualan yang sama dengan produk penurunan kinerja para pedagang
yang dijual di gerai-gerai Indomaret dan tradisional yang berada di sekitarnya,
Alfamart. Selain itu, para pedagang bahkan mereka mengakui adanya
tradisional di wilayah tersebut memiliki penurunan omzet penjualan yang
Jurnal Living Law ISSN 2087-4936 Volume 7 Nomor 1, Januari 2016 23

mengakibatkan menurunya pendapatan didirikan di sekitar pedagang tradisional,


usaha, sehingga tingkat keuntungan yang terkadang terdapat dua hingga empat
diperolehnya pun mengalami penurunan. usaha Indomaret dan Alfamart yang
Walaupun sebagian besar dari pedagang didirikan tepat bersebelahan atau
tradisional mengakui masih mampu berdekatan dengan usaha para pedagang
bertahan dan tidak sampai gulung tikar. tradisional sehingga membuat usaha para
Dari hasil pengamatan, ada beberapa pedagang tradisional semakin lesu. Hal ini
faktor yang dapat menjelaskan mengapa memicu persaingan usaha yang tidak sehat
para pedagang tradisional sampai terkena baik antara Indomaret dengan Alfamart
dampak persaingan usaha antara sendiri, atau sebaliknya dengan para
Indomaret dengan Alfamart. Pertama, Pedagang Tradisional sebagai akibat dari
faktor jarak usaha antara pedagang adanya kesamaan barang dagangan, yaitu
tradisional dengan Indomaret maupun seperti kebutuhan sehari-hari dimana
Alfamart relatif berdekatan sehingga komoditas tersebut sesungguhnya menjadi
merasakan dampaknya baik secara bagian dari kesulitan pedagang tradisional
langsung maupun tidak langsung. Kedua, untuk meraih pasar.
faktor lain yang tidak kalah penting adalah Sebaliknya, dampak positif yang juga
para pedagang tradisional tidak mampu dirasakan oleh sebagian besar Pedagang
mempertahankan loyalitas konsumen, Tradisional di antaranya adalah adanya
terutama konsumen yang berasal dari persaingan usaha antara Indomaret dengan
kalangan kelas menengah ke atas. Alfamart bisa merangsang para Pedagang
Pendapat konsumen yang semula Tradisional untuk meningkatkan mutu
berpihak kepada pedagang tradisional produk, pelayanan, fasilitas, maupun
dengan asumsi harga barang yang inovasi teknologi yang bertujuan untuk
ditawarkan jauh lebih murah daripada memperbesar pangsa pasar (market share).
harga di Indomaret dan Alfamart perlahan Kondisi persaingan ini membuat para
bergeser seiring dengan adanya kenaikan Pedagang Tradisional berusaha lebih baik
harga. Sebaliknya, pihak Indomaret dan lagi dalam meningkatkan kualitas produk
Alfamart justru berani memotong dan memberikan pelayanan kepada
keuntungan hingga seminimal mungkin konsumen. Ini berarti bahwa, secara tidak
demi mendapat simpati dari masyarakat langsung akan memberikan keuntungan
karena menjual barang dengan harga yang bagi konsumen dalam bentuk produk yang
nyaris sama dengan harga pedagang lebih berkualitas, harga yang bersaing, dan
tradisional. Selisih harga yang kecil pelayanan yang lebih baik.
tersebut menjadi pertimbangan lain bagi Adanya persaingan usaha antara kedua
konsumen ekonomi menengah ke atas minimarket Indomaret dengan Alfamart
karena beranggapan selisih harga tersebut mampu menciptakan peluang usaha yang
wajar, mengingat barang yang ditawarkan semakin besar bagi para Pedagang
oleh toko modern lebih berkualitas dengan Tradisional yang ada di sekitarnya.
kondisi toko yang lebih rapi dan bersih Keadaan ini akan memaksa para Pedagang
sehingga memiliki keterkaitan dengan Tradisional untuk lebih inovatif dalam
kenyamanan saat berbelanja seperti menciptakan dan memasarkan produk
keamanan, kemudahan, dan variasi produk (barang dan jasa) mereka. Jika hal ini tidak
yang beragam dimana hal tersebut tidak dilakukan, para konsumen akan beralih
dapat dibandingkan dengan keadaan kepada produk-produk yang dipasarkan di
pedagang tradisional.5 gerai-gerai Indomaret dan Alfamart dengan
Keadaan ini semakin berat manakala kualitas produk yang lebih baik dan harga
gerai-gerai Indomaret dan Alfamart banyak yang kompetitif.
Dampak positif lainnya yang tidak
kalah penting adalah mampu menciptakan
5
http://www.kppu.go.id/docs/PositioningPaper/ritel.pdf
24 Tini Kartini Dampak Persaingan Usaha ...

lapangan kerja bagi usaha kecil lainnya Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko
yang memiliki produk jualan tidak sejenis, Modern.
seperti para pedagang makanan dan
minuman siap saji, salon, cuci steam, B. Upaya yang dilakukan oleh
bengkel, dan usaha kecil lainnya. Lokasi Pemerintah untuk Mencegah
para usaha kecil tersebut tidak saja Dampak yang ditimbulkan oleh
berdekatan dengan gerai-gerai Indomaret Persaingan Usaha antara Indomaret
dan Alfamart, bahkan memiliki jarak dengan Alfamart terhadap Pedagang
kurang dari 100 meter. Artinya, kehadiran Tradisional
gerai-gerai Indomaret dan Alfamart harus
memerhatikan keseimbangan antara Sebagaimana yang telah diuraikan
kepentingan pelaku usaha dan kepentingan sebelumnya, bahwa persaingan usaha
umum. Selain itu, kehadirannya harus antara Indomaret dengan Alfamart
mampu menciptakan asas keseimbangan menimbulkan dampak terhadap Pedagang
dan keadilan yang bertujuan untuk Tradisional yang tumbuh dan berkembang
pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan di wilayah sekitarnya. Dampak yang
Menengah (UMKM) sehingga diharapkan ditimbulkan akibat persaingan usaha
mampu mengurangi kesenjangan sosial tersebut dapat berupa dampak positif
ekonomi masyarakat. maupun dampak negatif. Dampak positif
Dalam hal ini, peranan pemerintah yang dirasakan oleh para Pedagang
dalam menengahi persoalan persaingan Tradisional mampu meningkatkan usaha
usaha yang terjadi antara Indomaret Pedagang Tradisional untuk lebih baik lagi
dengan Alfamart melalui berbagai dalam hal kualitas produk maupun
kebijakan peraturan harus segera pelayanan sehingga mereka mampu
dilakukan. Pemerintah Pusat telah bersaing di tengah maraknya kehadiran
menyerahkan sepenuhnya kewenangan gerai Indomaret dan Alfamart. Sebaliknya,
wilayah kepada Pemerintah Daerah dampak negatif yang dirasakan oleh para
termasuk pengaturan perizinan pendirian Pedagang Tradisional justru membuat
Indomaret dengan Alfamart yang usaha para Pedagang Tradisional semakin
seharusnya diatur secara khusus dalam lesu dan mengalami penurunan omzet
Peraturan Daerah. Permasalahannya penjualan. Oleh karena itu, diperlukan
adalah apakah kebijakan Pemerintah berbagai upaya Pemerintah Pusat maupun
Daerah Kota Bogor mengenai pengaturan Pemerintah Daerah untuk mencegah
perizinan pendirian usaha Toko Modern timbulnya dampak negatif akibat
yang dituangkan dalam Peraturan Walikota persaingan usaha antara Indomaret dengan
Bogor Nomor 16 Tahun 2014 tentang Alfamart tersebut.
Perubahan atas Peraturan Walikota Bogor Persaingan usaha yang tidak sehat
Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pelimpahan (unfair competition) dapat terjadi antara
Kewenangan Pelayanan Perizinan dan Non pelaku usaha Indomaret dengan Alfamart,
Perizinan di Lingkungan Pemerintah Kota apabila dalam arena pasar hanya dikuasai
Bogor sudah sesuai dengan pengaturan oleh kedua pelaku usaha tersebut. Hal ini
pendirian Toko Modern yaitu Peraturan dapat mengakibatkan terbukanya peluang
Presiden No. 112 Tahun 2007 tentang untuk mematikan mekanisme pasar
Penataan dan Pembinaan Pasar (market mechanism) sehingga terjadi
Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko pemusatan ekonomi pada pelaku usaha
Modern dan Peraturan Menteri Indomaret dan Alfamart yang dapat
Perdagangan RI Nomor: 53/M- menutup kesempatan usaha bagi para
DAG/PER/12/2008 tentang Pedoman pedagang tradisional. Oleh karena itu,
Penataan dan Pembinaan Pasar upaya menjamin iklim usaha yang sehat
dapat memberikan perlindungan hukum
Jurnal Living Law ISSN 2087-4936 Volume 7 Nomor 1, Januari 2016 25

bagi terselenggaranya proses persaingan (barang dan jasa) mereka. Jika hal ini tidak
yang berorientasi pada mekanisme pasar. dilakukan, para konsumen akan beralih
Di Indonesia pengaturan hukum kepada produk yang lebih baik dan
persaingan usaha diatur dalam Undang- kompetitif. Ini berarti bahwa, secara tidak
Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang langsung Undang-Undang Nomor 5 Tahun
Larangan Praktek Monopoli dan 1999 akan memberikan keuntungan bagi
Persaingan Usaha Tidak Sehat. Di dalam konsumen dalam bentuk produk yang lebih
Undang-Undang tersebut, disebutkan berkualitas, harga yang bersaing, dan
bahwa pelaku usaha yaitu setiap orang atau pelayanan yang lebih baik. Namun perlu
badan usaha yang didirikan dan diingat bahwa Undang-Undang Nomor 5
berkedudukan atau melakukan kegiatan Tahun 1999 bukan merupakan ancaman
baik sendiri maupun bersama-sama bagi perusahaan-perusahaan besar yang
melalui perjanjian, menyelenggarakan telah berdiri sebelum undang-undang ini
berbagai kegiatan usaha dalam bidang diundangkan, selama perusahaan-
ekonomi. perusahaan tersebut tidak melakukan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 praktik-praktik yang dilarang oleh Undang-
tentang Larangan Monopoli dan Persaingan Undang Nomor 5 Tahun 1999.6
Usaha Tidak Sehat merupakan instrumen Di samping mengikat para pelaku
hukum yang menentukan tentang usaha, Undang-Undang Nomor 5 Tahun
bagaimana persaingan usaha antara 1999 mengikat pemerintah untuk tidak
Indomaret dengan Alfamart, serta mengeluarkan peraturan-peraturan yang
dampaknya terhadap usaha kecil, seperti bersifat memberikan kemudahan dan
Para Pedagang Tradisional. Instrumen fasilitas istimewa kepada para pelaku
hukum tersebut bertujuan untuk usaha tertentu yang bersifat monopolistik.
mengetahui apakah aturan mengenai Akibatnya, dunia usaha Indonesia menjadi
persaingan telah memadai atau belum tidak terbiasa dengan iklim kompetisi yang
dalam melindungi semua pelaku usaha sehat, yang pada akhirnya menimbulkan
agar tidak merugikan pelaku usaha pesaing kerugian yang harus ditanggung oleh
maupun pelaku usaha bukan pesaing. seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena
Disini terlihat adanya kesadaran mengenai itu, kehadiran Undang-Undang Nomor 5
asas keseimbangan kepentingan dan Tahun 1999 diharapkan mampu mengikat
keadilan. Hal ini dapat pula diterapkan pemerintah untuk lebih objektif dan
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun profesional dalam mengatur dunia usaha di
2008 tentang UMKM mengingat usaha kecil Indonesia. Di samping itu, juga dapat
termasuk di dalamnya para pedagang meningkatkan kepercayaan masyarakat
tradisional merupakan bagian dari UMKM. internasional terhadap Indonesia, sehingga
Di dalam Undang-Undang tersebut mereka akan terarik untuk menanamkan
disebutkan bahwa asas keseimbangan modalnya di Indonesia. Peningkatan
ditujukan untuk pemberdayaan Usaha kepercayaan ini dikarenakan adanya
Mikro, Kecil, dan Menengah yang berupaya jaminan untuk berkompetisi secara sehat.7
menjaga keseimbangan dan kemajuan Dalam Pasal 2 UU No. 5 Tahun 1999
ekonomi wilayah dalam kesatuan nasional. ditegaskan sebagai berikut: ”Pelaku Usaha
Dampak positif lain dari Undang- di Indonesia dalam menjalankan kegiatan
Undang Nomor 5 Tahun 1999 adalah usahanya berasaskan demokrasi ekonomi
terciptanya pasar yang tidak terdistorsi, dengan memerhatikan keseimbangan
sehingga menciptakan peluang usaha yang antara kepentingan pelaku usaha dan
semakin besar bagi para pelaku usaha. kepentingan umum.” Asas demokrasi
Keadaan ini akan memaksa para pelaku
usaha untuk lebih inovatif dalam
menciptakan dan memasarkan produk 6
Ibid
7
Ibid, hal. 54-55
26 Tini Kartini Dampak Persaingan Usaha ...

ekonomi tersebut merupakan penjabaran memperbaiki struktur harga, dan pada


Pasal 33 UUD 1945. akhirnya akan memunculkan alternatif
Menurut Pasal 1 ayat (6) UU No. 5 produksi dan/atau jasa tertentu bagi
Tahun 1999 ditegaskan sebagai berikut: konsumen.
“Persaingan Usaha Tidak Sehat adalah Diberlakukannya Undang-Undang
persaingan antarpelaku usaha dalam Larangan Praktek Monopoli dan
menjalankan kegiatan produksi dan atau Persaingan Usaha Tidak Sehat dan
pemasaran barang dan atau jasa yang dibentuknya Komisi Pengawas Persaingan
dilakukan dengan cara tidak jujur atau Usaha merupakan salah satu tonggak
melawan hukum atau menghambat penting dalam sistem perekonomian di
persaingan usaha. Dari definisi tersebut Indonesia. Terutama bagi Indonesia karena
dijelaskan persaingan usaha dalam dunia berkenaan dengan kondisi objektif
usaha pada hakikatnya diperbolehkan Indonesia sebagai negara sedang
selama tidak dilakukan dengan cara tidak berkembang yang berada pada masa
jujur, melawan hukum dan atau transisi menuju ekonomi pasar.8
menghambat persaingan usaha. Sistem ekonomi pasar berarti memberi
Esensi keberadaan Undang-Undang kesempatan berusaha bagi setiap pelaku
Persaingan Usaha juga memerlukan usaha dalam negeri maupun asing sehingga
pengawasan dalam rangka proteksi-proteksi dari pemerintah tidak
implementasinya. Berlakunya Undang- dikenal lagi. Penerapan sistem ekonomi
Undang Persaingan Usaha sebagai landasan pasar tersebut tentu memberikan
kebijakan persaingan diikuti pula dengan konsekuensi terhadap negara Indonesia
berdirinya Komisi Pengawas Persaingan menjadi terbuka bagi setiap pelaku usaha.
Usaha (KPPU). Dalam hal ini KPPU Terciptanya kondisi tersebut merupakan
ditujukan guna memastikan dan salah satu parameter bahwa tujuan
melakukan pengawasan terhadap memberi kesempatan berusaha bagi setiap
dipatuhinya ketentuan Undang-Undang pelaku usaha telah terpenuhi. Selain itu
Persaingan. penerapan tersebut memberikan implikasi
Berbagai pengaturan dan pengawasan semakin maraknya berbagai inovasi-
yang dikeluarkan oleh Pemerintah inovasi dalam dunia usaha.
Pusat maupun Pemerintah Daerah Faktanya, adalah maraknya pendirian
beserta KPPU merupakan salah satu wujud usaha minimarket Indomaret dan Alfamart
tindakan preventif agar para pelaku usaha dengan berbagai variasi sistem pelayanan
pada dasarnya dapat berjalan seiringan mandiri. Keberadaan gerai-gerai Indomaret
tanpa adanya usaha untuk melakukan dan Alfamart dengan sistem managerial
praktek monopoli maupun persaingan yang baik disertai modal yang kuat menjadi
usaha tidak sehat. Hal tersebut juga momok yang menakutkan bagi pelaku
dilakukan untuk menghindari terjadinya usaha kecil, terutama Pedagang
monopoli pada usaha Indomaret dan Tradisional. Dampaknya banyak tudingan
Alfamart yang mengakibatkan kurangnya muncul bahwa pemain dan pemodal besar
iklim persaingan usaha yang berdampak ini telah mendepak para para pelaku usaha
mematikan atau mengurangi pangsa pasar tradisional yang tumbuh dan berkembang
para pedagang tradisional yang bergerak di di sekitar wilayah Indomaret dan Alfamart
bidang yang sama. tersebut berdiri.
Dengan kata lain, menciptakan Persaingan antara Indomaret dengan
hambatan dalam persaingan usaha yang Alfamart di Wilayah Kecamatan Bogor
sehat dan bersifat anti monopoli. Selatan sangat ketat. Gerai-gerai Indomaret
Harapannya dengan adanya iklim usaha
tersebut, dapat menciptakan efisiensi 8
Hermansyah, ”Pokok-Pokok Hukum Persaingan
persaingan usaha yang secara langsung Usaha di Indonesia”,Kencana Media Group, Jakarta:
2008, hlm.16.
Jurnal Living Law ISSN 2087-4936 Volume 7 Nomor 1, Januari 2016 27

dengan Alfamart tidak hanya berdekatan sistem pelayanan mandiri, menjual


satu sama lain, bahkan sama-sama berbagai jenis barang secara eceran yang
memiliki ketersediaan variasi produk yang berbentuk minimarket, supermarket,
cukup seimbang dan beragam. Demikian departement store, hypermarket ataupun
juga mengenai tata ruang, hampir sama grosir yang berbentuk perkulakan.
persis. Sejauh ini, persaingan usaha antara Adapun pengertian Toko Modern
Indomaret dengan Alfamart belum berdasarkan Peraturan Presiden Nomor
terbukti adanya praktek kegiatan yang 112 Tahun 2007, tentang Penataan dan
dilarang maupun adanya perjanjian yang Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
dilarang, seperti yang dimaksud dalam UU Perbelanjaan, dan Toko Modern, Pasal 1
No. 5 tahun 1999 tentang larangan praktek ayat (5) dijelaskann bahwa Toko Modern
monopoli dan persaingan usaha tidak adalah toko dengan sistem pelayanan
sehat. Hanya saja, fakta di lapangan mandiri, menjual berbagai jenis barang
ternyata masih banyak ditemukan gerai- secara eceran yang berbentuk Minimarket,
gerai Indomaret dan Alfamart di ruas jalan Supermarket, Departement Store,
yang berbeda, namun secara lokasi dan Hypermarket ataupun grosir yang
zonasi jarak antargerai kurang dari 2 km, berbentuk Perkulakan. Toko Modern
bahkan relatif berdekatan kurang dari 1 dibangun dan dikelola dengan
km. menggunakan sistem manajemen dan
Berkaitan dengan permasalahan teknologi modern serta lebih
tersebut di atas, peranan Pemerintah mengutamakan pelayanan kenyamanan
Daerah sangat penting dalam mengatur dalam berbelanja.
perencanaan, pemanfaatan, dan Lebih lanjut lagi, berdasarkan
pengawasan tata ruang, penyediaan sarana Peraturan Walikota Bogor Nomor 16
dan prasarana umum, memfasilitasi Tahun 2014 tentang Perubahan Atas
pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Peraturan Walikota Bogor Nomor 7 Tahun
Menengah, serta pelayanan administrasi 2014 tentang Pelimpahan Kewenangan
penanaman modal. Hal ini pun ditandai Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di
dengan semakin terbukanya usaha lokal Lingkungan Pemerintahan Kota Bogor.
dan modern dengan manajemen yang lebih Menurut Pasal 2 peraturan tersebut
professional sebagai akibat dari proses disebutkan bahwa jenis pelayanan
globalisasi harus menjamin tumbuhnya perizinan urusan perdagangan di
dunia usaha dalam suatu persaingan yang antaranya meliputi Surat Izin Usaha
sehat dan wajar, serta menjamin Perdagangan (SIUP) dan Izin Usaha Toko
keseimbangan antara kepentingan Modern (IUTM). Namun, di dalam
konsumen dan produsen untuk menunjang peraturan tersebut tidak disebutkan
pelaksanaan pembangunan sehingga legalitas usaha terkait dengan Izin
diharapkan daerah dapat berkembang Mendirikan Bangunan (IMB). Hal ini
secara mandiri. dikhawatirkan akan memicu semakin
Dalam rangka pembinaan, maraknya usaha Indomaret dan Alfamart di
pengawasan, dan pengendalian terhadap wilayah Kota Bogor yang tidak memiliki
pertumbuhan ekonomi khususnya di IMB.
bidang perdagangan menuju terwujudnya Peraturan Walikota tersebut
Kota Bogor yang nyaman, maka diterbitkan dalam rangka untuk
Pemerintah Daerah Kota Bogor meningkatkan pelayanan kepada
mengeluarkan Peraturan Daerah No. 8 masyarakat, khususnya di bidang
Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang perizinan dan non perizinan serta untuk
Wilayah Kota Bogor 2011-2031. Pada Pasal mendorong pertumbuhan ekonomi melalui
1 ayat 47, disebutkan bahwa Pasar Modern peningkatan investasi, pelayanan yang
adalah area tempat jual beli barang dengan cepat, tepat, dan efesien, dan transparan.
28 Tini Kartini Dampak Persaingan Usaha ...

Dari penjabaran Pasal tersebut terlihat Alfamart dalam hal izin pendirian usaha
bahwa Peraturan tersebut hanya mengatur sangat mempengaruhi pertumbuhan
tentang bagaimana pemberian pelayanan ekonomi di wilayah sekitarnya. Hal ini
izin usaha perdagangan yang meliputi tentu berkaitan erat dengan kebijakan
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan pemerintah daerah Kota Bogor yang
Izin Usaha Toko Modern (IUTM). kurang memperketat proses dan
Sebaliknya, peraturan tentang bagaimana persyaratan perizinan usaha tersebut tanpa
pengaturan perizinan pendirian usaha mempertimbangkan aspek kehidupan
terhadap pendirian toko modern yang sosial ekonomi para pedagang tradisional
terkait dengan IMB sama sekali tidak yang sedang berkembang di wilayah
disebutkan. Selain itu, peraturan yang sekitarnya.
menjelaskan tentang bagaimana upaya Adapun bentuk kebijakan Pemerintah
Pemerintah Daerah Kota Bogor dalam Daerah Kota Bogor lainnya yang saat ini
mencegah terjadinya persaingan usaha sudah ada ialah Peraturan Daerah (PERDA)
yang tidak sehat, penguasaan pasar, dan No. 8 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
pemusatan usaha belum dijabarkan. Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bogor 2011-
Pemerintah Daerah Kota Bogor sebagai 2031. Menurut Pasal 75 ayat (1)
pengendali dan pengawas pertumbuhan disebutkan bahwa setiap pemanfaatan
dan perkembangan sosial ekonomi ruang harus mendapat izin dari Pemerintah
masyarakat di wilayah sekitarnya perlu Daerah. Artinya, bahwa lokasi pendirian
mempertimbangkan seluruh kebijakannya Toko Modern Indomaret dan Alfamart
terutama terkait dengan pengaturan izin wajib mengacu pada RTRW Kota Bogor,
usaha. Selain itu, Pemerintah Daerah Kota termasuk Peraturan Zonasinya.
Bogor harus mampu menata letak setiap Sedangkan, Pasal 75 ayat (2a)
usaha Indomaret dengan Alfamart agar disebutkan bahwa perizinan pemanfaatan
tidak terlalu berdekatan, sekaligus juga ruang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
pengaturan jam operasinya agar tidak diberikan dalam rangka menghindari
nonstop selama 24 jam. Pendirian usaha dampak negatif yang mengganggu
kedua minimarket ini harus memiliki izin kepentingan umum. Artinya, bahwa lokasi
pendirian usaha yang resmi dari pendirian Toko Modern, termasuk
pemerintah setempat sesuai prosedur pendirian lokasi Indomaret dan Alfamart
dengan dasar hukum yang berlaku. Apabila wajib mempertimbangkan dampak sosial
usaha tersebut tidak memiliki izin resmi, ekonomi masyarakat dan keberadaan
maka sebaiknya Indomaret dengan pedagang tradisional sebagai bagian dari
Alfamart tersebut ditutup saja. Lokasi UMKM di wilayah sekitarnya. Hal ini
usaha Indomaret dengan Alfamart sejalan dengan Peraturan Menteri
sebaiknya tidak bertumpu di tengah kota, Perdagangan RI Nomor 53/M-DAG/PER/
tetapi diatur merata sampai di kawasan 12/2008 tentang Pedoman Penataan dan
pinggiran sehingga kehadirannya tidak Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
mematikan usaha para pedagang Perbelanjaan, dan Toko Modern.
tradisional. Sebaliknya, dalam Pasal 2 ayat (2)
Kebijakan perizinan yang dikeluarkan disebutkan bahwa Kabupaten/Kota yang
oleh Pemerintah Daerah Kota Bogor harus belum memiliki RTRW Kabupaten/Kota
dapat memberikan perlindungan hukum tidak diperbolehkan member izin lokasi
terhadap kelompok masyarakat yang untuk pembanguanan Pasar Tradisional,
tergabung dalam aktivitas sosial ekonomi Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern.
melalui UMKM di mana di dalamnya Penataan lokasi pendirian usaha
mencakup usaha para pedagang Indomaret dan Alfamart sebagai bagian
tradisional. Kemudahan yang diperoleh dari Toko Modern ini telah diatur dengan
dalam pendirian usaha Indomaret dengan Peraturan Presiden No.112 Tahun 2007
Jurnal Living Law ISSN 2087-4936 Volume 7 Nomor 1, Januari 2016 29

tentang penataan dan pembinaan Pasar dengan Pasar Tradisional yang telah ada
Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko sebelumnya. Ketentuan tersebut hanya
Modern. Kemudian, dijabarkan lebih lanjut menyebut pengaturan jarak untuk kategori
lagi dalam Peraturan Menteri Perdagangan Hypermarket saja, sedangkan pengaturan
RI Nomor 53/M-DAG/PER/ 12/2008 jarak untuk Toko Modern berjenis
tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan minimarket tidak disebutkan.
Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Sebaliknya, pengaturan lokasi
Toko Modern. Dalam Peraturan ini, lebih minimarket dalam Pasal 5 ayat (4) Perpres
rinci lagi dijabarkan tentang bagaimana 112/2007 disebutkan bahwa minimarket
pengaturan zonasinya dan perizinan lokasi boleh berlokasi pada setiap sistem jaringan
pendiriannya. Namun, hingga saat ini jalan, termasuk sistem jaringan jalan
Pemerintah Daerah Kota Bogor belum lingkungan pada kawasan pelayanan
memiliki Peraturan khusus menangani lingkungan (perumahan) di dalam
bagaimana pengaturan perizinan pendirian kota/perkotaan. Artinya, minimarket
usaha dan jarak usaha antara Toko Modern Indomaret dengan Alfamart bisa membukai
yang baru dengan Toko Modern yang gerai-gerainya hingga ke wilayah
sudah ada sebelumnya. Adapun kebijakan pemukiman warga. Beragam variasi Toko
Peraturan Daerah yang akan dibuat Modern, seperti Indomaret dan Alfamart
tersebut wajib mengacu pada Perpres memang secara positif dapat memberikan
No.112/2007 dan PERMENDAG RI pemasukan dalam segi investasi usaha,
No.53/M-DAG/PER/12/2008. tetapi jika tidak dicermati atau diatur
Lebih jauh lagi, Peraturan Presiden No. secara benar kehadiran Toko Modern
112 Tahun 2007 tentang Penataan dan tersebut juga dapat memberikan dampak
Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat negatif terhadap usaha kecil, khususnya
Perbelanjaan, dan Toko Modern, Pasal 3 para pedagang tradisional.
ayat (1) disebutkan bahwa lokasi pendirian Dalam penjabaran Peraturan Menteri
Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern wajib Perdagangan Republik Indonesia Nomor
mengacu pada Rencana Tata Ruang 53/M-Dag/PER/12/2008 tentang
Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota, dan Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar
Rencana Detail Tata Ruang (RDTRW) Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko
Kabupaten/Kota, termasuk Peraturan Modern, Pasal 2 ayat (1) disebutkan bahwa
Zonasinya. Sedangkan Pasal 4 ayat (1) poin Pemerintah telah memberikan
a disebutkan pula bahwa pendirian Pusat penataan/pengaturan zonasi bagi
Perbelanjaan dan Toko Modern wajib keberadaan Toko Modern. Dalam
memperhitungkan kondisi sosial ekonomi Peraturan tersebut disebutkan bahwa
masyarakat, keberadaan Pasar Tradisional, lokasi pendirian Pasar Tradisional, Pusat
Usaha Kecil dan Usaha Menengah yang ada Perbelanjaan dan Toko Modern wajib
di wilayah yang bersangkutan. Selanjutnya, mengacu pada Rencana Tata Ruang
Pasal 4 ayat (1) poin b menyebutkan Wilayah Kabupaten/Kota dan Rencana
bahwa pendirian Pusat Perbelanjaan dan Detail Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota
Pasar Modern harus memperhatikan jarak termasuk Peraturan Zonasinya. Artinya,
antara Hypermarket dengan Pasar pengaturan tersebut memperlihatkan
Tradisional yang telah ada sebelumnya. bahwa pemerintah berupaya serius dalam
Dalam peraturan ini tidak disebutkan upaya memberdayakan Toko Modern baik
sebarapa jauh seharusnya jarak antara Indomaret maupun Alfamart agar dapat
Toko Modern dengan Usaha Kecil dan tumbuh dan berkembang di tengah
Usaha Menengah yang ada di wilayah yang semakin berkembangnya usaha
bersangkutan. Disini hanya disebutkan perdagangan eceran dalam skala kecil dan
bahwa pendirian Toko Modern wajib menengah, termasuk di dalamnya usaha
memperhatikan jarak antara Hypermarket para pedagang tradisional.
30 Tini Kartini Dampak Persaingan Usaha ...

Berkaitan dengan peraturan-peraturan perizinan bagi usaha Indomaret dengan


tersebut di atas, maka perlu dilakukan Alfamart.
upaya yang nyata dari Pemerintah Daerah Kebijakan perizinan yang dikeluarkan
Kota Bogor untuk melakukan pencegahan oleh Pemerintah Daerah Kota Bogor harus
secara preventif adalah dengan dapat memberikan perlindungan hukum
menerbitkan Peraturan Daerah (PERDA) terhadap kelompok masyarakat yang
Kota Bogor yang secara khusus bertujuan tergabung dalam aktivitas sosial ekonomi
untuk mengatur masalah perizinan, lokasi melalui UMKM. Mengingat,
dan zonasi pendirian usaha Indomaret dan terselenggaranya good governance
Alfamart. Pengaturan lokasi dan zonasi merupakan prasyarat bagi setiap
tersebut harus disesuaikan dengan RTRW pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi
dan RDTRW Kota Bogor. Selain itu, perlu masyarakat dalam mencapai cita-cita
dipertegas bagaimana mengenai analisis berbangsa dan bernegara yang berdaya
kondisi sosial ekonomi masyarakat guna, berhasilguna, bersih dan
setempat, termasuk keberadaan para bertanggungjawab, serta bebas dari
pedagang tradisional di wilayah sekitarnya korupsi, kolusi, dan nepotisme.
yang telah ada sebelumnya. Oleh karena Oleh karena itu, peran pemerintah
itu, PERDA tersebut wajib mengacu kepada daerah melalui berbagai kebijakan
peraturan yang lebih tinggi yang sudah ada, publiknya sangat penting dalam
yakni Peraturan Presiden No. 112 Tahun memfasilitasi berjalannya mekanisme
2007 tentang Penataan dan Pembinaan pasar yang benar sehingga penyimpangan
Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan yang terjadi di dalam pasar dapat dihindari.
Toko Modern. Adapun penjabarannya Kebijakan hukum yang dikeluarkan oleh
dituangkan dalam Peraturan Menteri pemerintah daerah dalam bentuk regulasi
Perdagangan RI Nomor: 53/M- perizinan sebaiknya dilakukan dengan
DAG/PER/12/2008 tentang Pedoman tetap memperhatikan asas keseimbangan
Penataan dan Pembinaan Pasar kepentingan dan keadilan antara sektor
Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko dunia usaha waralaba dan masyarakat.
Modern. Upaya ini sangat penting dilakukan
Dalam hal ini, Pemerintah Daerah Kota dalam mewujudkan demokrasi ekonomi
Bogor harus berupaya menciptakan sektor demi terciptanya suatu sistem ekonomi
dunia usaha yang kondusif yang mampu yang efesien dan berpihak kepada
menciptakan pekerjaan, pendapatan, serta masyarakat sesuai dengan dasar pemikiran
mengajak kelompok masyarakat berperan bahwa9 pembangunan bidang ekonomi
dalam membangun interaksi sosial, harus berorientasi pada ekonomi
aktivitas ekonomi, dan politik. Oleh karena kerakyatan yang diamanatkan Pasal 33
itu, seluruh perangkat organisasi UUD 1945. Bahwasannya, ekonomi
pemerintah daerah Kota Bogor, di kerakyatan tidak berhenti pada
antaranya SETDAKOT (Sekretariat Daerah kelembagaan ekonomi koperasi,
Kota), BAPEDA, Kantor Koperasi dan BUMN/BUMD, dan swasta. Lebih dari itu
UMKM, Dinas Perindustrian dan yang fundamental justru kemandirian
Perdagangan, serta BPPT (Badan ekonomi rakyat sesuai jati diri ekonomi
Pelayanan dan Perijinan Terpadu), harus nasional kita sebagai negara agraris dan
berupaya menjamin terciptanya good maritim.
governance yang saling berinteraksi dalam
menjalankan tugas dan fungsinya masing-
masing agar dapat mewujudkan penerapan
sistem pertanggungjawaban yang tepat,
jelas, dan legitimat dalam mengeluarkan 9
Bernhard Limbong, Ekonomi Kerakyatan dan
Nasionalisme Ekonomi, Margaretha Pustaka, 2013.
Hlm. 10.
Jurnal Living Law ISSN 2087-4936 Volume 7 Nomor 1, Januari 2016 31

KESIMPULAN Upaya ini perlu dilakukan mengingat


kebijakan Pemerintah Daerah Kota
Berdasarkan hasil penelitian dan Bogor mengenai pengaturan perizinan
pembahasan yang telah dijelaskan di atas, pendirian usaha Toko Modern yang
maka dapat diambil kesimpulan sebagai dituangkan dalam Peraturan Walikota
berikut: Bogor Nomor 16 Tahun 2014 tentang
1. Dampak yang ditimbulkan oleh Perubahan atas Peraturan Walikota
persaingan usaha antara Indomaret Bogor Nomor 7 Tahun 2014 tentang
dengan Alfamart terhadap Pedagang Pelimpahan Kewenangan Pelayanan
Tradisional adalah berupa dampak Perizinan dan Non Perizinan di
negatif dan dampak positif. Dampak Lingkungan Pemerintah Kota Bogor
negatifnya adalah menciptakan dan Peraturan Daerah No. 8 Tahun
persaingan usaha yang tidak sehat baik 2011 tentang Rencana Tata Ruang
antara Indomaret dengan Alfamart Wilayah (RTRW) Kota Bogor 2011-
sendiri, atau sebaliknya dengan para 2031 belum sesuai dengan pengaturan
pedagang tradisional. Pedagang pendirian Toko Modern yang saat ini
Tradisional yang berjarak ±500 meter diatur dalam Peraturan Presiden No.
dari usaha minimarket Indomaret dan 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan
Alfamart menunjukkan adanya Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
penurunan kinerja karena produk yang Perbelanjaan, dan Toko Modern.
dijual tidak berbeda dengan harga yang Adapun penjabarannya dituangkan
sama atau bahkan lebih rendah. dalam Peraturan Menteri Perdagangan
Penurunan kinerja ini menimbulkan RI Nomor: 53/M-DAG/PER/12/2008
penurunan omzet penjualan yang tentang Pedoman Penataan dan
mengakibatkan penurunan pendapatan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
usaha, sehingga tingkat keuntungan Perbelanjaan, dan Toko Modern.
yang diperolehnya pun menurun.
Dampak positif lainnya yang tidak SARAN
kalah penting adalah mampu
menciptakan lapangan kerja bagi usaha 1. Kebijakan Peraturan Pemerintah Pusat
kecil lainnya yang memiliki produk yang sudah ada harus lebih dipertegas
jualan tidak sejenis sebagai wujud lagi sebagai upaya untuk menertibkan
pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan pendirian usaha Indomaret dan
Menengah (UMKM) sehingga Alfamart yang kian marak dan
diharapkan mampu mengurangi menimbulkan dampak bagi lingkungan
kesenjangan sosial ekonomi sekitarnya. Hal ini dilakukan tidak
masyarakat. hanya semata-mata untuk
2. Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah meningkatkan nilai investasi dan
untuk mencegah dampak negatif yang mendorong perekonomian masyarakat
ditimbulkan oleh persaingan usaha di sekitarnya, akan tetapi sebagai
antara Indomaret dengan Alfamart bentuk upaya dalam melindungi para
terhadap Pedagang Tradisional, di pelaku usaha kecil, terutama para
antaranya adalah melalui kewenangan pedagang tradisional. Kebijakan
Pemerintah Daerah untuk mengatur Pemerintah Pusat yang tertuang
pendirian Indomaret dan Alfamart didalam Peraturan Presiden No. 112
yang meliputi pengaturan perizinan, Tahun 2007 tentang Penataan dan
lokasi, dan zonasi serta analisis kondisi Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat
sosial ekonomi masyarakat setempat Perbelanjaan, dan Toko Modern masih
yang seharusnya diatur secara khusus belum memberikan perlindungan
dalam Kebijakan Peraturan Daerah.
32 Tini Kartini Dampak Persaingan Usaha ...

hukum bagi para pedagang tradisional pelaku usaha dapat saling tumbuh dan
yang telah ada sebelumnya. berkembang beriringan di wilayah
2. Kebijakan Peraturan Pemerintah yang sama. Lebih lanjut lagi, dengan
Daerah, khususnya di Kota Bogor harus diterbitkannya PERDA Kota Bogor
segera diwujudkan melalui instrumen dimana didalamnya mengatur tentang
hukum di antaranya adalah dengan penataaan dan pembinaan antara toko
membuat kebijakan yang memperketat modern dengan pedagang tradisional,
prosedur perizinan pendirian usaha maka PERDA tersebut merupakan
terhadap kedua usaha Indomaret dan salah satu wujud upaya perlindungan
Alfamart melalui kebijakan Peraturan hukum Pemerintah Kota Bogor
Daerah (PERDA) khusus sehingga terhadap para pedagang tradisional
dapat memberikan keadilan dan dalam menjalankan usahanya.
keseimbangan terhadap usaha
Indomaret, Alfamart, dan para
Pedagang Tradisional, sehingga para

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terima kasih diucapkan kepada Ketua Umum Yayasan Pusat Studi
Pengembangan Islam Amaliyah Indonesia (YPSPIAI), Rektor Universitas Djuanda
Bogor, Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Djuanda Bogor, Pemerintah
Provinsi Jawa Barat (PEMPROV JABAR), Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
(KESBANGPOL), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DEPERINDAG) Kota Bogor,
Kantor Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kota Bogor,
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPTPM) Kota Bogor
dan Bagian Perekonomian (SETDAKOT) Kota Bogor, beserta seluruh pihak yang
telah membantu sehingga penelitian ini terlaksana dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Hermansyah, ”Pokok-Pokok Hukum Persaingan Usaha di Indonesia”,Kencana


Media Group, Jakarta: 2008.

Nasution, S. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif, Tarsito, Bandung, 1992.

Yuningsih, Erni, Dampak Sosial Perkembangan Pasar Modern terhadap Usaha


Pedagang Tradisional di wilayah Kota Bogor, 2009.

Soekanto, Soerjono dan Manuji, Sri Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan
Singkat, Rajawali Press, Jakarta, 1998.

Soekanto, Soeryono, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia, Jakarta,


1982, hlm.72.

Subagyo, P. Joko, metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, PT. Rineka Cipta,
Jakarta 1991.
Jurnal Living Law ISSN 2087-4936 Volume 7 Nomor 1, Januari 2016 33

Limbong, Bernhard, Ekonomi Kerakyatan dan Nasionalisme Ekonomi, Margaretha


Pustaka, 2013.

Website

http://www.indomaret.co.id

http://www.kppu.go.id/docs/PositioningPaper/ritel.pdf

Undang-Undang

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan


Peraturan Perundang-undangan.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Monopoli dan Persaingan


Usaha Tidak Sehat.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM.

Peraturan-Peraturan

Peraturan Presiden RI No. 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar
Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern.

Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 53/M-DAG/PER/12/2008 tentang Pedoman


Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko
Modern.

Peraturan Pemerintah RI No. 42 Tahun 2007 tentang Waralaba

Peraturan Daerah Kota Bogor Nomor 8 Tahun 2011, tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Bogor.

Peraturan Walikota Bogor No. 16 Tahun 2014, tentang Perubahan atas Peraturan
atas Peraturan Walikota Bogor Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pelimpahan
Kewenangan Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan di Lingkungan Pemerintah
Kota Bogor.

You might also like