You are on page 1of 9

TEKNOLOGI PENGOLAHAN DAN PENGAWETAN JAHE SEBAGAI

KETERAMPILAN GURU SMK DALAM UPAYA


MENGEMBANGKAN KEWIRAUSAHAAN SEKOLAH

Oleh: Yuriani
FT Universitas Negeri Yogyakarta

Abstract
This civil serving program was aimed to give alternative skill for
vocational school`s teacher especially business and management group. It was
hoped can develop entrepreneur`s school, especially in technology and
processing and preservation technologies ginger.
This activity follow by vocational school’ teacher especially bussines and
management group in Sleman district. There are SMK N 1 Tempel, SMK N 1
Godean, SMK Muhammadiyah 2 Moyudan, SMK Muhammadiyah 1 Tempel,
SMK N 1 Depok, SMK YPKK 1 Sleman, dan SMK YPKK 2 Tempel. Twenty
teacher have deputy of the sample to this program. The teaching method which
is used to support this program successfully are speech, answering a question,
practice, and industrial survey. The practice was done twice by making seven
kinds product of ginger.
The result of civil service program by programmer and followers is very
satisfying. It can be seen by absence and follower’s anthusiasm. The result of
practice are well and maximum. Product which is made from ginger with good
procedure.

Keywords: vocational school`s teacher, entrepreneur`s school, and


preservation technologies ginger

A. PENDAHULUAN Sejalan dengan itu, otonomi pen-


Manajemen pendidikan selama didikan telah pula dilaksanakan me-
ini belum berjalan secara efektif dan lalui penerapan manajemen berbasis
efisien. Dengan dilaksanakannya de- sekolah yang memberikan wewenang
sentralisasi pendidikan, pemerintah yang lebih luas pada satuan pen-
kabupaten/kota memiliki kewenangan didikan untuk mengelola sumberdaya
yang lebih luas dalam membangun yang dimiliki termasuk mengalokasi-
pendidikan di masing-masing wilayah kannya sesuai dengan prioritas kebu-
sejak dalam penyusunan rencana, pe- tuhan. Dengan pelaksanaan desentra-
nentuan prioritas program serta mobi- lisasi dan otonomi pendidikan diha-
lisasi sumberdaya untuk merealisasi- rapkan daerah dan satuan pendidikan
kan rencana yang telah dirumuskan. lebih tanggap terhadap kebutuhan se-
86
87

tempat. Namun demikian pelaksanaan ngembangan kewirausahaan sekolah,


desentralisasi dan otonomi pendidikan sehingga diharapkan dapat berimbas
belum sepenuhnya dapat dilaksanakan pada peningkatan keterampilan siswa
karena belum mantapnya pembagian dalam mengaplikasikan teknologi
peran dan tanggung jawab masing- yang berpotensi bisnis.
masing tingkat pemerintahan terma-
suk kontribusinya dalam penyediaan 1. Karakteristik Tanaman Jahe
anggaran pendidikan, serta belum ter- Pengertian jahe di Indonesia
laksananya standar pelayanan minimal adalah batang yang tumbuh dalam ta-
yang seharusnya ditetapkan oleh ma- nah yang disebut rimpang. Berdasar-
sing-masing kabupaten/kota dengan kan ukuran, bentuk, dan warna rim-
acuan umum dari pemerintah pusat. pangnya, jahe dapat dibagi menjadi
Adanya kebijakan pemerintah tiga kelompok, yaitu jahe putih besar
tentang otonomi sekolah tersebut disebut juga jahe badak, jahe putih
mendorong sekolah menggalakkan kecil, dan jahe merah (jahe sunti)
upaya-upaya untuk memperoleh pen- (Farry B. Paimin dan Murhananto,
dapatan dengan memanfaatkan poten- 2007).
si yang dimiliki sekolah. Potensi yang Jahe tumbuh baik di kawasan
dimiliki sekolah salah satunya berasal beriklim lembab dan menyukai sinar
dari warga sekolah. Untuk mendu- matahari. Tanaman ini gampang tum-
kung terlaksananya upaya tersebut, buh di berbagai tempat, termasuk di
dibutuhkan adanya kewirausahaan se- hutan, ladang, semak belukar, daerah
kolah yang melibatkan sumber daya terbuka atau di bawah naungan seperti
manusia di sekolah termasuk juga di kebun bambu dan kopi. Jahe memi-
SMK (Sekolah Menengah Kejuruan). liki kandungan gingerol, minyak jahe
SMK merupakan sekolah mene- (zingeron), zingeberon, borneol, ci-
ngah kejuruan yang memberikan be- neol, dextro-kamfena dan beta-phe-
kal keterampilan yang memadai se- landrena. Jahe juga mengandung mi-
hingga lulusannya siap bekerja seba- nyak atsiri, berupa cairan kuning ke-
gai tenaga kerja tingkat menengah. hijauan dengan rasa pedas dan bau
Salah satu kelompok SMK adalah yang khas. Jahe mengandung atsiri
SMK kelompok bisnis dan manaje- sebanyak 48 sampai 60 persen, serat 7
men. SMK kelompok bisnis dan ma- sampai 11 persen, lemak 3 sampai 10
najemen memberikan bekal keteram- persen, air 12 sampai 18 persen dan
pilan bisnis dan manajemen pada sis- kadar abu 8 sampai 9 persen.
wanya namun dari segi keterampilan Akar rimpang jahe atau minyak-
teknologi yang berpotensi bisnis ma- nya kerap digunakan dalam ramuan
sih belum memadai. Oleh karena itu, obat-obatan. Sementara minyak jahe
perlu pengayaan keterampilan tekno- banyak digunakan untuk campuran
logi bagi guru SMK kelompok bisnis pewangi, pengawet makanan dan kos-
dan manajemen sehingga upaya pe- metik. Rimpang jahe umum dipakai

Teknologi Pengolahan dan Pengawetan Jahe sebagai Keterampilan Guru SMK


88

baik yang berusia muda maupun tua. a. Jahe Kering


Jahe muda biasanya rasanya lebih ri- Jahe kering adalah irisan rim-
ngan dan dalam pemakaiannya kerap pang jahe yang telah dikeringkan
tidak perlu dikupas kulitnya. Sedang- dengan tujuan menghindari kerusakan
kan jahe yang tua memiliki rasa yang jahe agar dapat diekstraksi minyak
lebih berat dan berserat. asiri dan oleoresin. Jahe kering me-
Ada beberapa jenis jahe yang rupakan bahan baku untuk pengolahan
dikenal yaitu jahe putih, jahe merah tepung jahe dan bumbu masak. Ada 4
dan jahe kuning. Jahe putih biasanya jenis jahe kering, yaitu scraped ginger
sering dipakai untuk minuman dan (jahe dikupas seluruhnya, diiris lalu
makanan. Jahe putih memiliki rim- dikeringkan), coated ginger (irisan
pang berwarna putih dan sering di- jahe dikeringkan sampai kulitnya cok-
gunakan dalam bumbu masakan. Jahe lat), bleached ginger (jahe dicelupkan
merah dikenal pula dengan sebutan pada air kapur sebelum dikeringkan),
jahe pahit dan mempunyai warna rim- dan black ginger (jahe segar dicelup-
pang merah atau merah keabu-abuan. kan air panas selama 10-15 menit se-
Umumnya jahe merah berukuran kecil belum dikeringkan) (Farry B. Paimin
dan digunakan untuk berbagai macam dan Murhananto, 2007). Proses pe-
obat. Di Jawa, jahe merah digunakan ngeringan jahe dapat dilakukan de-
untuk penawar bisa ular. Jahe kuning ngan sinar matahari langsung dan
memiliki rimpang yang berwarna ku- menggunakan alat pengering mekanis.
ning cerah dan umum digunakan un-
tuk obat (Haryoto, 1998). b. Tepung Jahe
Tepung jahe adalah butiran ke-
2. Teknologi Pengolahan dan Peng- ring dari hasil penggilingan jahe ke-
awetan Jahe ring. Produk ini digunakan untuk ke-
Dengan melihat manfaat yang perluan obat, farmasi, bumbu masak-
diperoleh dari tanaman jahe, dapat an, dan bahan minuman. Tepung jahe
dilakukan pengolahan dan pengawet- dapat langsung dibuat dari jahe kering
an jahe sehingga dapat memperpan- dengan penggilingan. Bahan jahe ke-
jang masa simpan. Pemakaian produk ring digiling hingga mencapai ukuran
dapat dilakukan sewaktu-waktu pada 50-60 mesh.
saat diperlukan. Pengolahan dan peng-
awetan jahe dapat dilakukan dengan c. Asinan Jahe
cara membuat jahe kering, jahe asin, Bentuk olahan jahe ini sangat
sirup jahe, jahe kristal, manisan jahe laku di pasar internasional. Ada dua
baik manisan basah maupun manisan jenis asinan jahe, yaitu jahe asin Cina
kering, tepung jahe, dan jahe serbuk dan jahe asin Australia. Jahe asin Cina
(jahe instan). dibuat dari jahe segar, garam dapur,
dan asam cuka. Mula-mula jahe dipo-
tong sesuai bagian-bagiannya, diku-

Inotek, Volume 14, Nomor 1, Februari 2010


89

pas, dicampur garam dengan perban- kayu manis, garam dapur, dan putih
dingan garam : jahe sebesar 1 : 3, telur, penyaringan sebanyak dua kali,
dimasukkan dalam wadah dan ditutup perebusan sari jahe dengan penam-
rapat menggunakan pemberat, didiam- bahan gula pasir, dan pengemasan
kan selama 24 jam hingga terbentuk (Haryoto, 1998).
cairan garam, buang cairan garam ter-
sebut dan tambahkan garam dan asam e. Jahe Kristal
cuka dengan perbandingan sama, dan Jahe kristal adalah produk yang
didiamkan selama 7 hari dalam wadah hampir mirip dengan manisan kering
yang tertutup rapat. jahe. Perbedaannya adalah dalam pro-
Jahe asin Australia dibuat dari ses pengolahan. Manisan kering jahe
jahe muda segar, larutan garam dapur dibuat tanpa melalui proses fermentasi
14-18%, larutan asam sitrat 1%, dan pikel di dalam larutan garam. Kristal
larutan sulfur diokasida 5%. Sulfur jahe dibuat dari jahe yang telah diolah
diokasida berfungsi mencegah terjadi- menjadi pikel manis.
nya reaksi browning yang menim- Ada dua jenis jahe kristal, yaitu
bulkan warna kecokelatan pada jahe jahe kristal Cina dan jahe kristal
sehingga jahe olahan ini mempunyai Autralia. Jahe kristal Cina dibuat de-
tekstur dan flavor yang baik. Proses ngan cara perlakuan jahe dalam sirup
pembuatan jahe asin Australia adalah dilanjutkan dengan perendaman jahe
jahe muda dicuci, kemudian dikupas dalam sirup selama 1-2 hari, perebus-
kulitnya serta dibentuk sesuai spesi- an ketiga kalinya, penirisan jahe dan
fikasi, diiris dan disimpan dalam bak dicampur dengan kristal gula kemudi-
semen yang sudah berisis larutan an dikemas. Untuk jahe kristal Austra-
garam, asam sitrat dan sulfur dioka- lia, setelah perlakuan jahe dalam si-
sida, dan disimpan selama 1-12 bulan. rup, jahe langsung ditiriskan kemudi-
(Farry B. Paimin dan Murhananto, an direndam dalam larutan gula pekat
2007). agar jahe terlapisi oleh gula. Selanjut-
nya jahe dilapisis dengan gula sukrosa
d. Sirup Jahe dan dikeringkan dalam dehidrator
Pembuatan sirup jahe pada da- pada suhu 50C selama 1-2 jam (Farry
sarnya adalah memisahkan cairan sari B. Paimin dan Murhananto, 2007).
jahe dan menyatukannya dengan la-
rutan gula konsentrasi tinggi sehingga f. Manisan Jahe
diperoleh larutan cukup kental dengan Manisan biasanya dibuat dari
rasa manis dan pedas jahe. Proses buah. Produk ini merupakan bahan
pembuatan sirup jahe adalah pemilih- setengah kering dengan kadar air se-
an bahan, pencucian, pengupasan kulit kitar 30 %, dan kadar gula tinggi
jahe, pencucian ulang, pemarutan, pe- (>60%). Kondisi ini memungkinkan
merasan, perebusan sari jahe dengan manisan dapat disimpan lama karena
ditambah bahan lain seperti sereh, kebanyakan mikroba tidak dapat

Teknologi Pengolahan dan Pengawetan Jahe sebagai Keterampilan Guru SMK


90

tumbuh pada bahan. Manisan jahe tepat dapat memperpanjang umur sim-
belum dikenal oleh masyarakat, dan pan sampai kurang lebih 3 bulan.
produk ini belum tersedia di pasaran.
Walaupun demikian, produksi produk 3. Kewirausahaan
ini merupakan alternatif usaha yang Kewirausahaan adalah sema-
mungkin menguntungkan karena cara ngat, perilaku dan kemampuan untuk
pembuatannya sederhana, biaya tidak memberikan tanggapan yang positif
mahal, dan penampilan produk cukup terhadap peluang memperoleh keun-
menarik. tungan untuk diri sendiri dan atau
Ada dua jenis manisan, yaitu pelayanan yang lebih baik, serta men-
manisan basah dan manisan kering. ciptakan dan menyediakan produk
Manisan basah tidak dapat disimpan yang lebih bermanfaat dan menerap-
lama, dan penyimpanannya dianjur- kan cara kerja efisien, melalui kebera-
kan di dalam lemari kulkas. Sedang- nian mengambil resiko, kreativitas
kan manisan kering dapat disimpan dan inovasi serta kemampuan mana-
lama, dan dapat disimpan pada suhu jemen.
ruang. Pengertian di atas mencakup
esensi kewirausahaan yaitu tanggapan
g. Jahe Serbuk (Jahe Instan) yang positip terhadap peluang untuk
Minuman jahe serbuk adalah memperoleh keuntungan untuk diri
minuman jahe yang diproses dengan sendiri dan atau pelayanan yang lebih
kristalisasi gula sampai terbentuk bu- baik pada pelanggan dan masyarakat,
tiran jahe-gula sehingga lebih awet cara yang etis dan produktif untuk
dan tahan disimpan. Pembuatan mi- mencapai tujuan serta sikap mental
numan jahe serbuk dapat mengguna- untuk merealisasikan tanggapan yang
kan berbagai rimpang jahe muda atau positip tersebut. Semangat, perilaku
tua dan rempah-rempah lain dengan dan kemampuan wirausaha tentunya
penambahan gula konsentrasi tinggi. bervariasi satu sama lain dan alas da-
Proses pembuatan jahe serbuk adalah sar itu wirausaha dikelompokkan
jahe dicuci, dikupas kemudian dipa- menjadi tiga tingkatan yaitu: wira-
rut. Rempah-rempah direbus dengan 3 usaha awal, wirausaha tangguh, wira-
gelas air menjadi 1 gelas. Tambahkan usaha unggul. Wirausaha yang peri-
2 gelas air pada jahe yang telah laku dan kemampiannya yang lebih
diparut tadi. Air rempah-rempah dan menonjol dalam memobilisasi sumber
gula dimasak dengan wajan/peng- daya dan dana, serta mentransformasi-
gorengan hingga mengkristal. Bila kannya menjadi output dan memasar-
sudah kering dan mengkristal lalu kannya secara efisien lazim disebut
diayak, kemudian sisa ayakan tersebut Administrative Entrepreneur. Sebalik-
ditumbuk atau diulek kemudian di- nya wirausaha yaitu perilaku dan ke-
ayak lagi sampai tak bersisa. Penge- mampuannya menonjol dalam kreati-
masan minuman jahe serbuk yang fitas, inovasi serta mengantisipasi dan

Inotek, Volume 14, Nomor 1, Februari 2010


91

menghadapi resiko lazim disebut In- dicapai.


novative Entrepreneur. c. Preferensi kepada resiko-resiko me-
Kompetensikewirausahaan men- nengah. Wirausahawan bukanlah
syaratkan tiga kompetensi dasar, yaitu penjudi. Mereka memilih menetap-
(1) berjiwa wirausaha (bisnis), (2) kan tujuan-tujuan yang membu-
mampu me-manage, dan (3) memiliki tuhkan tingkat kinerja yang tinggi,
kemampuan bidang yang diusahakan. suatu tingkatan yang mereka per-
Jiwa wirausaha dapat dibentuk me- caya akan menuntut usaha keras
lalui proses pembudayaan yang diin- tetapi yang dipercaya bisa mereka
tegrasikan dalam pembelajaran. Wira- penuhi.
usahawan umumnya memiliki sifat d. Persepsi pada kemungkinan ber-
yang sama, yaitu orang yang mem- hasil. Keyakinan pada kemampuan
punyai tenaga, keinginan untuk terli- untuk mencapai keberhasilan adalah
bat dalam petualangan inovatif, ke- kualitas kepribadian wirausahawan
mauan untuk menerima tanggung ja- yang penting. Mereka mempelajari
wab pribadi dalam mewujudkan suatu fakta-fakta yang dikumpulkan dan
peristiwa dengan cara yang mereka menilainya. Ketika semua fakta ti-
pilih, dan keinginan untuk berprestasi dak sepenuhnya tersedia, mereka
yang sangat tinggi, sikap optimis dan berpaling pada sikap percaya diri
kepercayaan terhadap masa depan. mereka yang tinggi dan melanjut-
Karakteristik wirausahawan ada- kan tugas-tugas tersebut.
lah sebagai berikut. e. Rangsangan oleh umpan balik. Wi-
a. Keinginan untuk berprestasi. Peng- rausahawan ingin mengetahui ba-
gerak psikologis utama yang me- gaimana hal yang mereka kerjakan,
motivasi wirausahawan adalah ke- apakah umpan baliknya baik atau
butuhan untuk berprestasi, yang buruk. Mereka dirangsang untuk
diidentifikasikan sebagai n Ach. mencapai hasil kerja yang lebih
Kebutuhan ini didefinisikan sebagai tinggi dengan mempelajari seberapa
keinginan atau dorongan dalam diri efektif usaha mereka.
orang yang memotivasi perilaku f. Aktivitas enerjik. Wirausahawan
kearah pencapaian tujuan. Penca- menunjukkan energi yang jauh
paian tujuan merupakan tantangan lebih tinggi dibandingkan rata-rata
bagi kompetensi individu. orang. Mereka bersifat aktif dan
b. Keinginan untuk bertanggung ja- mobil dan mempunyai proporsi
wab. Wirausahawan menginginkan waktu yang besar dalam menger-
tanggung jawab pribadi bagi pen- jakan tugas dengan cara baru. Me-
capaian tujuan. Mereka memilih reka sangat menyadari perjalanan
menggunakan sumber daya sendiri waktu. Kesadaran ini merangsang
dengan cara bekerja sendiri untuk mereka untuk terlibat secara men-
mencapai tujuan dan tanggung dalam pada kerja yang mereka
jawab sendiri terhadap hasil yang lakukan.

Teknologi Pengolahan dan Pengawetan Jahe sebagai Keterampilan Guru SMK


92

g. Orientasi ke masa depan. Wira- ngemasan dan labelling yang aman


usahawan melakukan perencanaan dan tepat, serta analisis usaha yang
dan berpikir ke depan. Mereka meliputi perhitungan harja jual dan
mencari dan mengantisipasi ke- Break Event Point.
mungkinan yang terjadi di masa
depan. 2. Praktik
h. Keterampilan dalam pengorganisa- Praktik/pelatihan dan pembim-
sian. Wirausahawan menunjukan bingan: peserta melaksanakan praktik
keterampilan dalam mengorganisasi pengolahan aneka produk olahan
kerja dan orang-orang dalam men- dengan bahan dasar jahe secara man-
capai tujuan. Mereka sangat ob- diri dengan pembimbingan, mulai dari
jektif di dalam memilih individu- perencanaan produksi, pemilihan ba-
individu untuk tugas tertentu. han baku, pengenalan alat produksi,
Mereka akan memilih yang ahli dan pengolahan, kontrol kualitas hingga
bukannya teman agar pekerjaan mendesain kemasan.
bisa dilakukan dengan efisien.
i. Sikap terhadap uang. Keuntungan 3. Pengujian
finansial adalah nomor dua diban- Pengujian tingkat kesukaan kon-
dingkan arti penting dari prestasi sumen terhadap produk olahan jahe
kerja mereka. Mereka hanya me- dengan menggunakan 15 orang pa-
mandang uang sebagai lambang nelis.
kongkret dari tercapainya tujuan
dan sabagai pembuktian bagi kom- 4. Penentuan Umur
petensi mereka. Penentuan umur simpan produk
olahan jahe secara sensoris dan uji
B.METODE PELAKSANAAN laboratorium sehingga dapat menge-
Metode kegiatan yang diguna- ahui waktu kadaluwarsa produk.
kan dalam pelatihan ini adalah sebagai
berikut. C. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Kegiatan
1. Ceramah Pelaksanaan pengabdian kepada
Memberikan motivasi, yaitu masyarakat yang telah dilaksanakan
memberikan dorongan dan inisiatif diharapkan dapat menambah pengeta-
dalam pengambangan kewirausahaan huan dan keterampilan guru SMK ke-
sekolah. Memberikan pengarahan me- lompok bisnis dan manajemen di Ka-
ngenai materi tentang karakteristik ta- bupaten Sleman sehingga dapat me-
naman jahe, manfaat tanaman jahe un- ngembangkan kewirausahaan sekolah.
tuk kesehatan dan produksi makanan, Dengan demikian dapat mendukung
cara berproduksi yang baik dengan pengembangan Unit Produksi Sekolah
memperhatikan sanitasi higiene, stan- yang berpotensi sebagai income gene-
dar mutu dan keamanan pangan, pe- rating.

Inotek, Volume 14, Nomor 1, Februari 2010


93

Hasil pelatihan adalah penge- khususnya dalam hal teknologi peng-


tahuan dan ketrampilan dalam bidang olahan dan pengawetan jahe yang
boga terutama dalam pengolahan dan belum pernah dilakukan. Oleh karena
pengawetan jahe dengan diolah men- itu dirasa sebagai hal yang baru dan
jadi berbagai macam produk-produk menarik serta peluang untuk dikem-
seperti jahe serbuk (jahe instan), jahe bangkan. Selanjutnya terdapat hara-
kering dan sirup jahe dengan nilai jual pan terjalinnya kerja sama antara
yang lebih tinggi. pihak UNY dan pihak sekolah me-
Berdasarkan materi yang telah nengah kejuruan (SMK) kelompok
disampaikan, maka para peserta sudah bisnis dan manajemen sekabupaten
dapat membuat produk pengawetan Sleman.
jahe sesuai dengan prosedur dan ma-
teri yang telah disampaikan dan sege- D. KESIMPULAN
ra akan mewujudkan langkah-langkah Berdasarkan hasil pelaksanaan
untuk mengembangkan kewirausaha- pengabdian kepada masyarakat yang
an sekolah bidang boga khususnya telah dilakukan dapat disimpulkan
berupa teknologi pengolahan dan pe- sebagai berikut.
ngawetan jahe. 1. Kegiatan pengabdian kepada ma-
syarakat yang telah dilakukan ini
2. Pembahasan banyak memberikan manfaat ter-
Pelaksanaan program pengabdi- utama menambah wawasan lebih
an kepada masyarakat yang telah di- luas dalam memahami konsep pe-
lakukan ini dapat dikatakan berjalan ngembangan usaha makanan ter-
dengan lancar dan cukup sukses. Hal utama dalam pemanfaatan jahe.
ini terlihat antara lain para peserta pe- 2. Kegiatan pengabdian kepada ma-
latihan merasa bertambah pengeta- syarakat ini dapat dijadikan sebagai
huan dan keterampilannya dalam bi- peluang baru untuk mengembang-
dang boga terutama dalam hal Tekno- kan kewirausahaan sekolah.
logi Pengolahan dan pengawetan jahe.
Disamping itu pelatihan ini juga men-
dapat respon positif dari masing- DAFTAR PUSTAKA
masing kepala sekolah SMK dan juga
para peserta pelatihan sejak dari awal Anonim, 2001. Pangan dan Gizi,
kegiatan hingga proses pelatihan ini Buku 2. Bidang Jasa Informasi
berakhir tampak keseriusan dan ke- Teknologi PDII LIPI, Bandung,
sungguhan serta keaktifan para pe- hal 5-6
serta terutama pada saat mengikuti ke-
giatan ini. Anonim, 2002. DIY Dalam Angka.
Situasi pelaksanaan praktik tam- BPS Kabupaten Sleman
pak hidup, karena kegiatan pengabdi-
an yang melibatkan ketrampilan boga

Teknologi Pengolahan dan Pengawetan Jahe sebagai Keterampilan Guru SMK


94

Departemen Kesehatan RI. 1989. W. David Downey, dkk., 1992.


Lembar Analisa Gizi Sayuran, Manajemen Agribisnis. Penerbit
Jakarta Erlangga: Jakarta
Website Pemerintah Kabupaten
Farry B. P, Murhananto. 2007. Budi Sleman, 2004.
Daya, Pengolahan, Perdagangan
Jahe. Penebar Swadaya: Jakarta. www.bappenas.go.id
www.depdiknas.go.id
Haryoto. 1998. Sirup Jahe. Penerbit www.ristek.go.id
Kanisius: Yogyakarta.

Inotek, Volume 14, Nomor 1, Februari 2010

You might also like