Professional Documents
Culture Documents
Askep Gout
Askep Gout
a. Farmakologis
1) Stadium I (Asimtomatik)
a) Biasanya tidak membutuhkan pengobatan.
b) Turunkan kadar asam urat dengan obat-obat urikosurik
dan penghambat xanthin oksidase.
2) Stadium II (Artritis Gout akut)
a) Kalkisin diberikan 1 mg (2 tablet) kemudian 0,5 mg (1
tablet) setiap 2 jam sampai serangan akut menghilang.
b) Indometasin 4 x 50 mg sehari.
c) Fenil butazon 3 x 100-200 mg selama serangan, kemudian
diturunkan.
d) Penderita ini dianjurkan untuk diet rendah purin, hindari
alkohol dan obat- obatan yang menghambat ekskresi asam
urat.
3) Stadium III (Interkritis)
a) Hindari faktor pencetus timbulnya serangan seperti banyak
makan lemak, alkohol dan protein, trauma dan infeksi.
b) Berikan obat profilaktik (Kalkisin 0,5-1 mg indometasin tiap
hari).
4) Stadium IV (Gout Kronik)
a) Alopurinol 100 mg 2 kali/hari menghambat enzim xantin
oksidase sehingga mengurangi pembentukan asam urat.
b) Obat-obat urikosurik yaitu prebenesid 0,5 g/hari
dansulfinpyrazone (Anturane) pada pasien yang tidak tahan
terhadap benemid.
c) Tofi yang besar atau tidak hilang dengan pengobatan
konservatif perlu dieksisi (Aspiani, 2014).
b. Non Farmakologis
Penyakit asam urat memang sangat erat kaitannya dengan pola makan
seseorang. Pola makan yang tidak seimbang dengan jumlah protein yang
sangat tinggi merupakan penyebab penyakit ini. Meskipun demikian,
bukan berarti penderita asam urat tidak boleh mengkonsumsi makanan
yang mengandung protein asalkan jumlahnya dibatasi. Selain itu,
pengaturan diet yang tepat bagi penderita asam urat mampu mengontrol
kadar asam dan urat dalam darah. Berkaitan dengan diet tersebut, berikut
ini beberapa prinsip diet yang harus dipatuhi oleh penderita asam urat.
1) Membatasi asupan purin atau rendah purin
Pada diet normal, asupan purin biasanya mencapai 600-1000 mg per
hari. Namun penderita asam urat harus membatasi menjadi 120-150
mg per hari. Purin merupakan salah satu bagian dari protein.
Membatasi asupan purin berarti juga mengurangi konsumsi makanan
yang berprotein tinggi. Asupan protein yang dianjurkan bagi
penderita asam urat sekitar 50-70 gram bahan mentah per hari atau
0,8-1 gram/kg berat badan/hari
2) Asupan energi sesuai dengan kebutuhan
Jumlah asupan energi harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh
berdasarkan pada tinggi badan dan berat badan.
3) Mengonsumsi lebih banyak karbohidrat
Jenis karbohidrat yang dianjurkan untuk dikonsumsi penderita asam
urat adalah karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti, dan
ubi. Karbohidrat kompleks ini sebaiknya dikonsumsi tidak kurang
dari 100 gram per hari, yaitu sekitar 65-75% dari kebutuhan energi
total.
4) Mengurangi konsumsi lemak
Makanan yang mengandung lemak tinggi seperti jeroan, seafood,
makanan yang digoreng, makanan yang bersantan, margarin,
mentega, avokad, dan durian sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak
sebaiknya hanya 10-15% kebutuhan energi total.
5) Mengonsumsi banyak cairan
Penderita rematik dan asam urat disarankan untuk mengonsumsi
cairan minimum 2,5 liter atau 10 gelas sehari. Cairan ini bisa
diperoleh dari air putih, teh, kopi, cairan dari buah-buahan yang
mengandung banyak air seperti: apel, pir jeruk, semangka, melon,
blewah, dan belimbing.
6) Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
Alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini bisa
menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh. Karena itu, orang
yang sering mengonsumsi minuman beralkohol memiliki kadar asam
urat yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak
mengonsumsinya.
7) Mengonsumsi cukup vitamin dan mineral.
Konsumsi vitamin dan mineral yang cukup, sesuai dengan
kebutuhan tubuh akan dapat mempertahankan kondisi kesehatan
yang baik (Ode, 2012).
8) Kompres hangat air rendaman jahe
Kompres jahe hangat dapat menurunkan nyeri. Kompres jahe
merupakan pengobatan tradisional atau terapi alternatif untuk
mengurangi nyeri. Kompres jahe hangat memiliki kandungan enzim
siklo-oksigenasi yang dapat mengurangi peradangan pada penderita
asam urat, selain itu jahe juga memiliki efek farmakologis yaitu rasa
panas dan pedas, dimana rasa panas ini dapat meredakan rasa nyeri,
kaku, dan spasme otot atau terjadinya vasodilatasi pembuluh darah,
manfaat yang maksimal akan dicapai dalam waktu 20 menit sesudah
aplikasi panas (Listyarini & Purnamasari, 2016)
1. Asuhan Keperawatan
Asuhan keperawatan keluarga merupakan suatu rangkaian kegiatan
dalam praktek keperawatan yang diberikan pada klien sebagai anggota
keluarga pada tatanan komunitas dengan menggunakan proses keperawatan,
berpedoman pada standar keperawatan dalam lingkup wewenang serta
tanggung jawab keperawatan (WHO, 2014).
Asuhan keperawatan keluarga adalah suatu rangkaian yang diberikan
melalui praktik keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan
untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan, yaitu sebagai berikut
(Heniwati, 2008) :
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan,
agar diperoleh data pengkajian yang akurat dan sesuai dengan keadaan
keluarga. Sumber informasi dari tahapan pengkaajian dapat
menggunakan metode wawancara keluarga, observasi fasilitas rumah,
pemeriksaan fisik pada anggota keluarga dan data sekunder.
Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :
a. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1) Nama kepala keluarga
2) Alamat dan telepon
3) Pekerjaan kepala keluarga
4) Pendidikan kepala keluarga
5) Komposisi keluarga dan genogram
6) Tipe keluarga
7) Suku bangsa
8) Agama
9) Status sosial ekonomi keluarga
10) Aktifitas rekreasi keluarga
c. Pengkajian Lingkungan
1) Karakteristik rumah
2) Karakteristik tetangga dan komunitas RW
3) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
4) Sistem pendukung keluarga
d. Struktur keluarga
1) Pola komunikasi keluarga yaitu menjelaskan mengenai cara
berkomunikasi antar anggota keluarga.
2) Struktur kekuatan keluarga yaitu kemampuan anggota
keluarga mengendalikan dan mempengaruhi orang lain untuk
merubah perilaku.
3) Struktur peran yaitu menjelaskan peran dari masing-masing
anggota keluarga baik secara formal maupun informal.
4) Nilai atau norma keluarga yaitu menjelaskan mengenai nilai
dan norma yang dianut oleh keluarga yang berhubungan
dengaan kesehatan.
5) Fungsi keluarga :
a. Fungsi afèktif, yaitu perlu dikaji gambaran diri anggota
keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga,
dukungan keluarga terhadap anggota keluarga lain,
bagaimana kehangatan tercipta pada anggota keluarga
dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai.
b. Fungsi sosialisai, yaitu perlu mengkaji bagaimana
berinteraksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh mana
anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya dan
perilaku.
c. Fungsi perawatan kesehatan, yaitu meenjelaskan sejauh
mana keluarga menyediakan makanan, pakaian, perlu
dukungan serta merawat anggota keluarga yang sakit.
Kesanggupan keluarga dalam melaksanakan perawatan
kesehatan dapat dilihat dari kemampuan keluarga dalam
melaksanakan tugas kesehatan keluarga, yaitu mampu
mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan
untuk melakukan tindakan, melakukan perawatan
kesehatan pada anggota keluarga yang sakit, menciptakan
lingkungan yang dapat meningkatan kesehatan dan
keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang
terdapat di lingkungan setempat.
d. Pemenuhan tugas keluarga. Hal yang perlu dikaji adalah
sejauh mana kemampuan keluarga dalam mengenal,
mengambil keputusan dalam tindakan, merawat anggota
keluarga yang sakit, menciptakan lingkungan yang
mendukung kesehatan dan memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan yang ada.
6) Stres dan koping keluarga
3. Perencanaan
Rencana keperawatan keluarga adalah kumpulan tindakan yang direncanakan
oleh perawat untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan atau mengatasi
masalah kesehatan/maslah keperawatan yang telah diidentifikasi.
(Mubarrak,2011)
DAFTAR PUSTAKA
1. PENGKAJIAN
A. DATA UMUM
1. Identitas Kepala Keluarga
1) Nama KK : Tn. A
2) Usia : 53 Tahun
3) Pendidikan : SMP
4) Pekerjaan : Swasta
5) Alamat : Desa Jelimpo Kec. Jelimpo Kab. Landak
2. Komposisi keluarga :
Tabel 2. Komposisi keluarga
5 An. M L Cucu 5 - -
Genogram
: Laki – laki
: Perempuan
: Meninggal
: Kepala Keluarga Tn. A
: Serumah
3. Tipe keluarga
Tipe extended family yaitu dalam keluarga terdiri dari Ibu,ayah,
anak, menantu dan cucu.
4. Suku dan Bangsa
Keluarga klien berasal dari suku Dayak atau Indonesia kebudayaan
yang dianut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan, bahasa
sehari-hari yang digunakan yaitu bahasa Dayak
5. Agama
Tn. A beragama Katolik serta anak, menantu dan cucu beragama
yang sama, setiap hari minggu Tn. A ke gereja dan setiap ada
kegiatan di gereja.
6. Status sosial ekonomi keluarga :
Sumber pendapatan keluarga diperoleh dari bekerja sebagai
karyawan dan anaknya yang bekerja di perusahaan
Penghasilan : Rp. 3.000.000,00
Kebutuhan yang dibutuhkan keluarga
Makan : 1.000.000,00
Listrik : 200.000,00
Lain : 1.200.000,00+
2.400.000,00
Barang-barang yang dimiliki : televisi, kipas angin, sepeda, Kulkas,
mesin cuci, almari, 1 set kursi tamu, sepeda motor
7. Aktifitas rekreasi keluarga
Rekreasi digunakan untuk mengisi kekosongan waktu dengan
menonton televisi bersama dirumah, rekreasi di luar rumah kadang-
kadang kecuali ada libur kerja
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. A merupakan tahap VIII
keluarga usia lanjut.
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tn. R dan Ny. C berharap agar anaknya masih bersekolah dan dapat
terus melanjutkan pendidikan
3. Riwayat keluarga inti
- Tn. A kadang – kadang mengeluh sakit sakit di kaki kirinya.
Nyeri datang saat beraktivitas dan bangun dari duduk. Nyeri
seperti di tusuk-tusuk. Nyeri berkurang kalau minum obat. Sulit
beraktivitas kalau nyeri nya timbul
saat pengkajian :
E. FUNGSI KELUARGA
1. Keluarga afektif
Hubungan antara keluarga baik, mendukung bila ada yang sakit
langsung dibawa ke petugas kesehatan atau rumah sakit.
2. Fungsi sosial
Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah, hubungan dalam
keluarga baik dan selalu mentaati norma yang baik.
3. Fungsi perawatan keluarga
Keluarga Tn. A mengatakan tidak tahu mengenai Gout atritis dan
bagaimana pengobatanya. Keluarga mampu mengidentifikasi
masalah kesehatan yang terjadi bila ada anggota keluarga yang sakit.
Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat jika ada anggota
keluarga yang sakit dengan membawanya ke rumah sakit. Keluarga
belum dapat merawat anggota keluarga yang sakit. Keluarga belum
mampu memodifikasi lingkungan yang tepat untuk menunjang
kesehatan keluarga. Keluarga mampu memanfaatkan layanan
fasilitas dengan tepat. Dalam merawat Tn. A masih memberikan
makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lain
4. Fungsi reproduksi
Tn. A masih melakukan hubungan seksualakan tetapi jarang karena
merasa sudah tua.
5. Fungsi ekonomi
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan yang cukup, pakaian
untuk anak dan biaya untuk berobat.
H. HARAPAN KELUARGA
Keluarga berharap pada petugas kesehatan agar meningkatkan mutu
pelayanan dan membantu masalah Tn. A dengan memberi edukasi dan
bimbingan tentang perawatan pasien Gout agar Tn. A dapat sembuh dan
menjalankan kegiatan seperti biasanya
ANALISA DATA
No Data Subyektif Masalah Penyebab
1. DS : Nyeri Akut Ketidakmampuan
1. Klien mengeluhkan nyeri merawat anggota
pada pergelangan kaki dan keluarga yang sakit
lutut
2. Klien mengatakan nyeri
seperti ditusuk-tusuk
3. Klien mengatakan nyeri
timbul saat melakukan
aktifitas yang berlebihan
dan saat duduk melipat
kaki terlalu lama
4. keluarga Tn. A menyatakan
tidak tahu cara mengurangi
rasa sakit saat penyakit
asaam uratnya kambuh
DO:
1. Skala nyeri: 5 dari NRS
2. Kadar asam urat : 8
3. Klien tampak meringis
4. Pemeriksaan TTV
TD : 130/70
HR : 80 R
R : 20
T :36,4
2 DS: Intoleransi Ketidakmampuan
1. Klien mengatakan aktivitas merawat anggota
pergelangan kaki terasa keluarga yang sakit
nyeri dan kesemutan dan
tidak bisa melakukan
aktifitas
DO:
1. Kien mengurut kakinya -
Kaki pasien sedikit
membengkak
2. klien terlihat sedikit
pincang saat berjalan
3. klien dibantu oleh keluarga
untuk melakukan aktivitas
jika lagi kambuh.
2. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
a. Prioritas Masalah
1) Nyeri Akut b/d Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit
2) Intoleransi Aktivitas b/d Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang
sakit
Skoring data :
Skoring data Dx Keperawatan Nyeri Akut
No Kriteria Score Bo Nilai Pembenaran
bot
1 Sifat masalah Tn. A sering sakit
keadaan 3 1 3/3 x1= 1 dipergelangan kaki dan
masalah merasakan nyeri
Keluarga dapat
2 Kemungkinan
2 2 2/2 x2=2 mengatasinya dengan
masalah dapat
membeli obat ke
diubah sebagian
warung, atau pelayanan
kesehatan terdekat.
Keluarga membantu
2 Kemungkinan
2 2 2/2 x2=2 untuk memenuhi
masalah dapat
kebutuhan Tn. A jika
diubah sebagian
mengalammi
kekambuhan
b. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut pada keluarga Tn.A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota yang sakit ditandai
dengan Tn. A sering sakit pada pergelangan kaki, nyeri seperti
tertusuk dan sering kambuh.
2) Intoleransi aktifitas pada keluarga Tn.A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
ditandai dengan Tn. A kurang mampu melakukan aktifitas dengan
mandiri jika kambuh karena nyeri dan keluarga membantu untuk
memenuhi kebutuhan Tn. A
3. Intervensi Keperawatan
KRITERIA
TUJUAN
HASIL
NO DIAGNOSA INTERV ENSI
UMUM Khusus Kriteria Standar
1 Nyeri akut pada Setelah dilakukan Keluarga Verbal - Keluarga dapat - Ajarkan keluarga
keluarga Tn .A tindakan mengetahui menjawab bagaimana cara
berhubungan dengan keperawatan 3x24 bagaiman a cara pertanyaan yang perwatan bagi
ketidakmampuan jam diharapk an merawat anggota diberikan Keluarga penderita asam urat
keluarga merawat nyeri teratasi keluarga yang sakit. dapat membawa - Ajarkan pada Keluarga
anggota Atau hilang keluarga yang sakit teknik relaksasi
ditaandai dengan ke tempat progresif, kompres
pasien tidak sering pelayanan kesehatan hangat pada bangian
kesakitan pada - Keluarga mampu kaki
pergelangan kaki. merawat anggota - Ajarkan
keluarga yang sakit keluarga bagaimana
cara mengkaji skala
nyeri untuk
pencegahan dini.
2 intoleransi aktivitas pada Banyak istirahat Keluarga dapat - Keluarga mampu - Berikan penjelasan
keluarga Tn.A merawat dan menjawab kepada pasien untuk
berhubungan dengan memenuhi pertanyaan yang melatih pergeraka n
ketidakmampuan kebutuhan dasar diberikan sendi
keluarga merawat anggota keluarga - Keluarga dapat - Ajarkan keluarga
keluarga yang sakit yang sakit. memenuhi untuk memotivas I
kebutuhan klien untuk
keluarga yang sakit. melakukan aktivitas
- Keluarga mampu dengan mandiri.
merawat anggota - Ajarkan kepada
keluarga yang sakit keluarga cara merawat
pasien untuk
memenuhi kebutuhan
dasarnya.
- anjurkan klien untuk
berobat ke pelayanan
kesehatan terdekat.
4. CATATAN PERKEMBANGAN