You are on page 1of 1

Penyuntingan biasanya mencakup pemeriksaan konten terjemahan secara

keseluruhan, kesesuaian gaya bahasa yang digunakan dengan pembaca sasaran,


struktur penulisan, alur terjemahan, dan ketepatan penerjemahan kata, istilah,
atau kalimat. Klien akan memberitahu teks terjemahan diperuntukkan bagi
kalangan mana dan gaya bahasa seperti apa yang harus digunakan dalam teks
agar pesan yang disampaikan bisa tepat sasaran. Misalnya, teks untuk iklan
produk kecantikan tidak boleh diterjemahkan dengan kata-kata dan gaya bahasa
formal seperti terjemahan untuk dokumen pelatihan karyawan korporat.
Penerjemah juga harus memastikan bahwa terjemahan yang dihasilkan terkesan
alami dan tidak kaku saat dibaca. Inilah pentingnya terjemahan dibaca oleh
penyunting atau penerjemah lain. Ini untuk memastikan bahwa susunan kalimat
dan penggunaan kata sudah sesuai dengan keinginan klien dan pembaca sasaran.
Penerjemah bisa saja melakukan swasunting, tapi terjemahan tetap wajib dibaca
oleh sepasang atau dua pasang mata lain untuk melihatnya secara keseluruhan
dari sudut pandang berbeda.
Struktur kalimat dan konsistensi istilah yang digunakan dalam teks terjemahan
yang disunting juga harus disesuaikan dengan tuntutan klien. Penyunting dan
penerjemah buku dan novel biasanya bekerja sama sejak awal proses
penerjemahan untuk memastikan pemenuhan tenggat terjemahan yang biasanya
tidak terlalu panjang dan mempermudah proses secara keseluruhan, terutama
konsistensi penerjemahan idiom atau kata-kata tertentu di dalam buku atau novel
yang diterjemahkan. Sedangkan penerjemahan teks iklan, modul pelatihan, situs
web, iklan, atau jenis teks lainnya biasanya mengikuti alur TEP,
yaitu Translation, Editing, and Proofreading secara berturut-turut. Terkadang,
penerjemah tidak tahu siapa yang menyunting atau mengoreksi terjemahannya.
Ini berlaku jika proyek yang dikerjakan berasal dari agensi, bukan klien langsung.

You might also like