You are on page 1of 25

MANAJEMEN MARKETING

TUGAS RESUME KELOMPOK I

ADHEA PRIYANKA INDIRA


AMALIA ZAHRIA SOAMOLE
ANGGA MEDA MAHARDHIKA
ASTI PRATIWI
CHRISTIN HERNYTA
TRESNA RIDHA NURRAMADHANI

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS ADHIRAJASA RESWARA SANJAYA
BANDUNG
2023
RESUME KULIAH I

Slide 7-8 : Marketing Dalam Kehidupan Masyarakat


Marketing dalam kehidupan masyarakat sangat diperlukan Pada tahun 2023, kita hidup melalui
masa perubahan dalam pemasaran pada masyarakat secara umum. Dan di antara perubahan
tersebut, tiga tren utama memandu konsumen dan merek menuju komunitas:

1. Pemasaran tradisional tidak berfungsi dengan baik lagi. Konsumen kewalahan dengan
iklan dan informasi, baik online maupun offline.
2. Internet berkembang. Web hadir, menghadirkan pendekatan baru dan terdesentralisasi
untuk berbagi informasi dan ide. Bukan hanya tentang token kripto dan NFT (Non-
fungible token), melainkan cara baru untuk menjadi bagian dan membangun komunitas.
3. Orang-orang sering merasa kesepian kesepian. Bukan rahasia lagi bahwa masyarakat kita
menghadapi krisis penyakit mental dan kesepian. Lima puluh satu persen orang Amerika
berusia 18-24 telah menerima perawatan medis untuk kesehatan mental mereka. Orang
sangat ingin menemukan koneksi dan komunitas—bukan untuk menonton lebih banyak
iklan atau membeli produk tanpa tujuan.

Slide 9-10: Marketing Merupakan Aktifitas Manusia Dalam Masyarakat


1. Homo Socius → Manusia disebut sebagai Homo Socius yang berarti makhluk sosial. Arti
dari makhluk sosial itu lebih mengarah kepada fungsi dari manusia itu sendiri. Manusia
sebagai makhluk sosial yang berarti tidak dapat hidup sendiri dan senantiasa
membutuhkan orang lain dalam aktivitasnya karena ia merupakan anggota masyarakat
dan bagian dari masyarakat. Dalam menjaga kehidupannya agar tetap harmonis maka
manusia perlu sekali untuk berinteraksi dengan manusia lainnya dan bersosialisasi
sehingga mereka dapat hidup di masyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial, maka
manusia pada dasarnya tidak mampu hidup sendiri di dalam dunia baik sendiri dalam
konteks fisik maupun dalam konteks sosial-budaya. Terutama dalam konteks sosial-
budaya, manusia membutuhkan manusia lain untuk saling berkolaborasi dalam
pemenuhan kebutuhan fungsi-fungsi sosial satu dengan lainnya.

2
2. Homo Economicus → Manusia disebut sebagai makhluk ekonomi, karena mereka selalu
ingin memenuhi kebutuhannya secara rasional untuk mencapai kesejahteraan serta
mempertahankan hidup. Sebagai homo economicus, manusia mempunyai kebutuhan dan
juga keinginan. Dimana kebutuhan merupakan hal hal yang diperlukan oleh manusia
untuk hidup.

3. Evolusi Peradaban→ Peradaban manusia dalam perkembangan evolusi budaya dan


adaptasi biologis dimulai setelah ditemukannya api sebagai alat untuk memenuhi
berbagai keperluan.

• Menurut Kuntjaraningrat masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi


menurut suatu sistem adat istiadat tertentu, yaitu dengan adanya interaksi, kehidupan
bersama, adanya suatu sistem yang mengatur kehidupan atau norma norma sosial.

• Malthus menyarankan dua hal untuk menjaga keseimbangan laju pertumbuhan penduduk
dengan ketersediaan pangan, yaitu preventive check dan positive check. Preventive check
merupakan upaya yang dilakukan agar pertumbuhan penduduk tetap terkendali, seperti
menghindari perkawinan dan membatasi jumlah kelahiran.

3
Slide 11: Apakah Marketing Perlu Untuk Semua Kalangan
5 alasan pemasaran (marketing) penting dalam bisnis, yaitu

1. Kesadaran merek

Kesadaran merek mengacu pada seberapa dikenali suatu organisasi berdasarkan logo, gaya, dan
reputasinya. Kesadaran merek membantu bisnis mempertahankan pelanggan dan menjangkau
pelanggan baru. Pemasaran yang efektif dapat membantu membangkitkan kesadaran merek
dengan menempatkan merek di tempat yang mungkin dilihat oleh konsumen atau bisnis lain.
Misalnya, merek yang target audiensnya adalah anak-anak mungkin menempatkan produk
mereka di toko anak-anak atau memasang iklan produk mereka selama program televisi anak-
anak untuk memperluas jangkauan mereka.

2. Keterlibatan dan komunikasi

Pemasaran keterlibatan mengacu pada interaksi dan komunikasi langsung atau online yang
mungkin digunakan bisnis untuk mempromosikan produk dan layanannya. Bisnis dapat terlibat
dengan pelanggan atau bisnis lain melalui media sosial, email, atau layanan pelanggan.
Komunikasi pemasaran juga penting karena dapat memengaruhi cara pelanggan memandang
bisnis. Misalnya, bisnis dengan keseimbangan yang tepat antara email informatif dan insentif,
seperti diskon promosi, dapat membantu membujuk pelanggan untuk terlibat kembali dengan
bisnis tersebut. Efek positif ini mungkin termasuk peningkatan penjualan, loyalitas pelanggan,
dan rujukan pelanggan.

3. Personalisasi

Personalisasi pemasaran adalah ketika bisnis menyesuaikan pengalaman untuk pelanggan


individu. Komunikasi email bisnis kepada pelanggan dapat menghubungi mereka secara
langsung dengan menggunakan nama mereka, atau mereka dapat menerima promosi khusus
berdasarkan hubungan mereka dengan bisnis jika mereka adalah anggota. Jenis pemasaran
personalisasi ini mungkin membuat konsumen lebih cenderung membaca seluruh email dan
menggunakan produk atau layanan bisnis di masa mendatang.

4
4. Penjualan

Pemasaran penting untuk penjualan karena dapat memberi tahu konsumen tentang apa yang
ditawarkan bisnis, nilainya, dan apa yang membedakannya dari pesaing. Misalnya, bisnis yang
menawarkan layanan pajak mungkin meminta perhatian pada bagaimana mereka membuat pajak
lebih mudah dilakukan. Kampanye seperti ini dapat membantu mendorong pelanggan untuk
membeli produk atau layanan yang ditawarkan bisnis

5. Analisis

Analitik pemasaran dapat memberikan data dan angka untuk membantu para profesional
membuat keputusan pemasaran berdasarkan informasi yang akan mencapai ROI terbesar. Bisnis
dapat menggunakan analitik pemasaran untuk mengidentifikasi audiens yang sebelumnya tidak
terlibat dengan bisnis mereka, lalu mengembangkan kampanye mendatang yang secara khusus
ditujukan kepada audiens tersebut untuk melibatkan mereka.

Slide 11 : Apakah marketing perlu untuk profesi/institusi

Banyak orang percaya bahwa keterampilan pemasaran hanya dapat diterapkan pada tugas-tugas
pemasaran, seperti membuat situs web, membuat iklan, menulis konten, dan memimpin strategi
pemasaran. Tetapi pemasaran tidak hanya untuk pemasar. Ini juga membantu para profesional di
luar peran pemasaran tradisional dengan mengajari mereka nilai-nilai dasar yang
menghubungkan orang, merek, fungsi, dan bisnis. Mari kita cari tahu caranya dengan mendalami
pentingnya mempelajari pemasaran:

1. Kembangkan Wawasan Bisnis Esensial

Pemasaran lebih dari sekadar produk, layanan, promosi, dan penjualan. Ini adalah area penting
untuk bisnis apa pun yang membantunya mencapai tujuannya dan mendorong keuntungan.
Mempelajari pemasaran akan membantu memahami mengapa pelanggan berpikir atau

5
berperilaku dengan cara tertentu saat membeli sesuatu. juga akan memahami kebutuhan mereka,
cara membujuk mereka, dan bagaimana tindakan pelanggan dapat menguntungkan bisnis

2. Membaca, Memahami dan Menafsirkan Data

Pemasaran melibatkan interpretasi data untuk memahami dan menargetkan segmen pelanggan
yang tepat. Ini mengembangkan dan meningkatkan keterampilan dalam interpretasi data.
Kemampuan untuk membaca dan memahami data memainkan peran penting dalam membuat
keputusan strategis di setiap bidang dan industri. Inilah sebabnya mengapa banyak perusahaan
mencari kandidat yang tahu cara membaca data dan membantu fokus pada wawasan yang paling
penting. Ini membantu bisnis dalam membuat keputusan berdasarkan data untuk mendapatkan
lebih banyak pelanggan.

3. Peluang Karir yang Beragam dan Dibayar dengan Baik

Saat ini, hampir setiap perusahaan dan bisnis di setiap industri mengandalkan pemasaran untuk
menampilkan merek mereka dengan cara terbaik. Inilah sebabnya mengapa peluang karir bagi
para profesional dengan keterampilan pemasaran tidak terbatas seperti :

• Periklanan
• Pengembangan produk
• Media digital
• Pemasaran Acara
• Manajemen merek
• Promosi
• Hubungan Masyarakat

4. Tingkatkan Keterampilan Komunikasi dan Negosiasi

Keterampilan komunikasi dan negosiasi adalah bagian penting dari setiap fungsi bisnis. Setiap
jalur karier melibatkan komunikasi bisnis. Setiap bisnis membutuhkan profesional yang dapat

6
berkomunikasi secara efektif dengan manajemen, audiens, pemangku kepentingan, dan
pelanggan.

5. Menjadi Pemikir Kritis

Mempelajari pemasaran memungkinkan untuk menjadi pemikir kritis. Pelajar mendapatkan


keterampilan sempurna dalam interpretasi data dan pemikiran tingkat tinggi yang membantu
mereka mengubah analitik menjadi strategi. Mempelajari pemasaran akan membantu memahami
apa yang mendorong bisnis.

6. Pemasaran Akan Selalu Diminati

Alasan lain mengapa mungkin ingin mempelajari pemasaran adalah karena itu adalah salah satu
keterampilan yang paling diminati dan akan diminati di masa depan juga. Mereka yang
mempelajari pemasaran mengembangkan beragam keterampilan termasuk penelitian kritis,
analisis, dan keterampilan pemecahan masalah. Keterampilan ini dapat diterapkan pada
pekerjaan di bidang periklanan, pengembangan produk, hubungan masyarakat, dan lainnya di
berbagai perusahaan. Mempelajari pemasaran adalah kunci untuk karir yang panjang dan
menguntungkan dalam penjualan dan pemasaran.

Slide 12: Definisi Marketing

Marketing adalah proses mengenalkan produk atau jasa agar diketahui oleh masyarakat,
marketing juga merupakan proses pemasaran produk atau jasa mulai dari pembuatan strategis
hingga apa yang dirasakan oleh konsumen.

Marketing juga merupakan aktifitas bisnis yang mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan
pelanggan organisasi, menentukan pasar sasaran mana yang dapat dilanyani dengan baik dan
merancang produk, layanan dan program yang sesuai untuk melayani pasar.

7
Menurut Kotler & Keller (2016) menyatakan bahwa Manajemen pemasaran sebagai seni dan
ilmu memilih target pasar dan mendapatkan, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan
dengan menciptakan penyampaian dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

Berdasarkan definisi pemasaran tersebut disimpulkan bahwa pemasaran merupakan proses


kegiatan untuk berinteraksi antara individu dan kelompok untuk memperoleh yang mereka
butuhkan dan inginkan dan menciptakan, menawarkan dan secara bebas menukarkan produk dan
jasa yang bernilai dengan orang lain.

Slide 13: Macam- Macam Marketing

Marketing dibagi menjadi 2, berdasarkan definisi sosial dan definisi manajerial.

Slide 14-16: Marketing berdasarkan Definisi Sosial

Marketing berdasarkan Definisi sosial dalam masyarakat adalah proses sosial dimana individu
dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan,
penawaran, dan pertukaran produk dan jasa yang bernilai secara bebas dengan orang lain.

Philip Kotler dan Nancy Lee dalam bukunya SOCIAL MARKETING : Changing
Behaviors for Good mengungkapkan pandanganya dan beberapa orang ahli dalam bidang
pemasaran. Menurutnya pemasaran sosial adalah tentang :

1. mempengaruhi perilaku,
2. memanfaatkan proses perencanaan sistematis yang berlaku pada prinsip-prinsip
pemasaran dan teknik,
3. fokus pada prioritas target yaitu masyarakat dan
4. memberikan manfaat positif bagi masyarakat.

Menurut Kotler dan Roberto (1989) pemasaran sosial memiliki tiga unsur yakni ide atau praktek
sosial, satu atau lebih target adopsi dan manajemen teknologi perubahan sosial. Kotler dan
Roberto (1989) juga mengatakan bahwa ide dan kebiasaan adalah produk yang akan dipasarkan.
Produk didefinisikan sebagai segala sesuatu yang ditawarkan dan dapat memuaskan kebutuhan
atau keinginan. Produk bisa berupa barang, jasa, orang, tempat, organisasi, dan ide.

8
Adapun defenisi dari produk-produk sosial adalah produk yang akan dipasarkan kepada
masyarakat untuk mengubah sikap dan perilaku masyarakat tersebut. Membuat sebuah produk di
pemasaran sosial lebih sulit dibandingkan dengan komersial, oleh karena:

• Inflexibility.
Pemasar komersial lebih mudah mendesain ulang produknya dibandingkan pemasar
sosial. Mereka bisa dengan mudah merubah warna, bentuk, desain, atau fitur yang lain.
Pemasar sosial lebih sulit dalam merubah produknya.
• Intangibility.
Produk di pemasaran komersial bentuknya lebih jelas dan mudah diamati. Produk di
pemasaran sosial lebih sulit diamati keluarannya (output) karena sering memberikan
pemahaman di dalam kesadaran manusia.
• Complexity.
Produk sosial lebih kompleks dibandingan produk komersial oleh karena produk
komersial dapat fokus pada satu manfaat. Produk sosial mempunyai manfaat lebih
banyak, tetapi tidak nampak jelas dan harus tetap dijelaskan efek negatifnya pada
masyarakat.
• Controversial.
Produk sosial sering kontradiksi dengan nilai atau norma yang ada di masyarakat.

Menurut kotler dan Roberto (1989) produk sosial marketing terbagi atas 3 yaitu ide, praktek dan
objek berwujud.

1. Ide sosial adalah sebuah gagasan yang muncul karena adanya permasalahan sosial yang
terjadi di tengah-tengah masyarakat. Produk yang berbentuk ide akan membentuk tiga hal
yakni kepercayaan (belief), sikap (attitude) dan nilai (value).
2. Praktek Sosial atau pelatihan sosial pada dasarnya bukanlah produk sosial, melainkan
cara untuk mempromosikan ide sosial.
3. Objek berwujud (tangible object) adalah produk fisik yang menyertai kampanye sosial.
Tangible object ini merupakan alat yang dilibatkan untuk mencapai suatu tujuan
perubahan sosial. Jenis ini mengharapkan masyarakat dapat menggunakan produk

9
tersebut sehingga terjadinya keselamatan atau terhindar dari hal yang dapat merugikan
baik langsung maupun tidak langsung terhadap dirinya..

Proses sosial yang terjadi dalam pemasaran misalnya menentukan jenis promosi yang paling
cocok untuk jenis produk. Bila produk yang dijual adalah produk bagi orang lanjut usia, maka
promosi secara langsung sangatlah cocok dibandingkan dengan promosi di media online.

Contoh dari marketing berdasarkan proses sosial (proses dalam masyarakat) berupa proses
interaksi antara manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Proses interaksi ini antara individu dan
kelompok berupa, kebutuhan primer, sekunder, tersier, dan kebutuhan umum.

1. Kebutuhan primer: kebutuhan pokok yang mutlak dipenuhi oleh semua manusia,
kebutuhan primer ini merupakan hal yang [aling penting untuk dipenuhi guna
melanjutkan keberlangsungan hidup. Contohnya : sandang, pangan daan rumah.
2. Kebutuhan sekunder: kebutuhan selanjutnya setelah kebutuhan primer sebagai pelengkap
atau tambahan yang dipenuhi, contohnya akses Kesehatan, pendididkan dan hiburan.
3. Kebutuhan tersier: kebutuhan akan sesuatu yang bersifat mewah, kebutuhan tersier ini
merupakan kebutuhan yang dipenuhi terakhir. Contonya berupa liburan, barang mewah,
perhiasan dan lain-lain.
4. Kebutuhan umum: berupa kebutuhan secara menyeluruh, contonya Pendidikan,
Kesehatan, keamanan/ketertiban, peribadatan, pariwisata.

Slide 17: Marketing berdasarkan Definisi Manajerial

Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut
penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai konsumen.
Setiap produsen selalu berusaha melalui produk yang dihasilkannya dapatlah tujuan dan
sasarannya tercapai. Produk yang dihasilkan dapat terjual atau dibeli oleh konsumen akhir
dengan tingkat harga yang memberikan keuntungan perusahaan jangka panjang. Melalui produk
yang dapat dijualnya, perusahaan dapat menjamin kehidupannya atau menjaga kestabilan

10
usahanya dan berkembang. Dalam rangka inilah setiap produsen harus memikirkan kegiatan
pemasaran produknya, jauh sebelum produk ini dihasilkan sampai produk tersebut di konsumsi
oleh si konsumen akhir.
Konsep pemasaran adalah kegiatan perencanaan pemasaran untuk mencapai tujuan perusahaan
yaitu kepuasan pelanggan. Segala aktifitas yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan
untuk memenuhi tujuan tersebut.
Pengertian Manajemen Pemasaran menurut Sofjan Assauri (2013), adalah “Manajemen
pemasaran merupakan kegiatan penganalisisan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
programprogram yang dibuat untuk membentuk, membangun, dan memelihara keuntungan dari
pertukaran melalui sasaran pasar guna mencapai tujuan organisasi (perusahaan) dalam jangka
panjang”

Sedangkan Pengertian Manajemen Pemasaran menurut Philip Kotler (2005) adalah “Manajemen
Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan, pemikiran, penetapan harga promosi,
serta penyaluran gagasan barang, dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi
sasaran-sasaran individu dalam organisasi”

Adapun pemasaran sebagai proses managerial karena pemasaran harus diatur sedemikian rupa
agar bisa menopang proses sosial dan menghasilkan penjualan yang bagus. Pemasaran sebagai
proses manajerial mencakup proses berurutan berupa:
1. Penentuan misi, menetapkan tujuan yang ingin dicapai.
2. Menganalisis situasi, menganalisis kesempatan dalam meraih tujuan, selera pasar,
pesaing bisnis, modal, dan faktor-faktor lainnya yang berkenaan dengan misi yang
dingin dicapai.
3. Strategi pemasaran, menyiapkan anggaran dana pemasaran, menentukan harga produk,
menentukan pemasaran yang akan dilakukan (iklan, promosi, dan penjualan),
menentukan tempat penjualan, dan bagaimana pendistribusian produk penjualan.
4. Implementasi, merealisasikan strategi pemasaran dan memantau hasil penjualan.
Dalam implementasi juga dilakukan kontrol terhadap pemasaran, apakah pemasaran
sesuai dengan misi yang dituju, bagaimanakah reaksi pasar terhadap promosi, jenis
promosi apa yang paling efisien, tanggapan pasar, dan hasil penjualan.

11
Proses manajerial harus dibenahi untuk mendapatkan penjualan yang bagus. Namun jika hasil
penjualan bagus, proses manajerial tetap harus dilaksanakan untuk mempertahankan dan
mengembangkan penjualan.

Tujuan dari pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menciptakan suatu produk yang
sesuai dengan keinginan konsumen, menjanjikan nilai superior, menetapkan harga menarik,
mendistribusikan produk dengan mudah, mempromosikan secara efektif serta mempertahankan
pelanggan yang sudah ada dengan tetap memegang prinsip kepuasan pelanggan.

Contoh Marketing Managerial

Setiap manajemen pemasaran secara khusus memiliki tujuan yang berbeda namun tepat saling
mendukung untuk mencapai pertumbuhan bisnis. Dalam perusahaan besar, akan menemukan
peran manajer pemasaran yang berbeda dengan aktivitas masing-masing berikut ini:

1. Digital Marketing Manager

Manajer pemasaran digital bertugas untuk mengembangkan, menerapkan, dan mengelola


kampanye pemasaran online yang dirancang untuk mempromosikan produk atau layanan
perusahaan, serta meningkatkan nilai mereknya.

2. Product Marketing Manager

Manajer pemasaran produk bertugas merancang rencana pemasaran untuk mengomunikasikan


fitur dan manfaat produk baru kepada pelanggan.

3. Brand Marketing Manager

Manajer pemasaran merek bertugas untuk memastikan bahwa pesan dan citra merek digunakan
secara konsisten di seluruh perusahaan. Manajer ini juga merencanakan cara untuk meningkatkan
pengenalan merek di pasar.

12
4. Content Marketing Manager

Manajer pemasaran ini berfokus pada pembuatan konten yang efektif, bernilai, dan konsisten
yang menyoroti produk atau layanan perusahaan untuk dikenalkan dan ditawarkan kepada calon
pelanggan.

5. Social Media Marketing Manager

Manajer pemasaran bidang media sosial bekerja secara khusus untuk mengoptimalkan
komunikasi dan interaksi media sosial untuk perusahaan. Namun interaksi tersebut tidak terbatas
pada Facebook, Twitter, dan Instagram. Media berbasis video seperti YouTube atau TikTok kini
juga menjadi perhatian penting.

6. Marketing Campaign Manager

Manajer kampanye pemasaran bertanggung jawab atas siklus hidup kampanye pemasaran. Untuk
melaksanakan kampanye dan menyusun laporan tentang keefektifannya, manajer ini bekerja
sama dengan departemen lain, termasuk penjualan.

Slide 18: Hakikat Marketing

Terdiri dari hakikat normal untuk delivering costumer value dan hakikat kompetisi yaitu
delivering superior customer value.

Slide 19: Customer Value


Kotler menyatakan bahwa “Customer value adalah selisih antara evaluasi calon pelanggan atas
semua manfaat serta semua biaya tawaran tertentu dan alternatif-alternatif lain yang dipikirkan.”
Definisi yang diungkapkan Kotler menunjukan bahwa customer value menyangkut manfaat dan
pengorbanan, di mana pelanggan akan membandingkan perolehan dari manfaat dan pengorbanan
yang dilakukan. Apabila manfaat yang dirasakan lebih besar dari pengorbanan maka
kemungkinan besar ia akan memilih nilai tawaran tersebut, dan begitu pun sebaliknya apabila
manfaat yang dirasakan lebih sedikit dari pengorbanan yang dilakukan maka pelanggan tersebut
akan meninggalkan tawaran perusahaan.

13
Sedangkan Kotler mendefinisikan customer value melalui faktor-faktor penentu customer value
yang meliputi sebundel manfaat serta semua biaya tawaran tertentu. Faktor penentu tersebut
adalah sebagai berikut:

1. Product Value
Product Value yaitu evaluasi pelanggan mengenai seberapa besar keuntungan yang dapat
dinikmati oleh pelanggan terhadap produk yang ditawarkan oleh produsen. Perusahaan dapat
memberikan keuntungan bagi pelanggan melalui fitur, performasi, konformasi, durabilitas atau
masa pakai, tingkat keandalan, kemudahan dalam perbaikan, model, dan desain.

2. Service Value
Yaitu value yang membedakan suatu produk dengan produk pesaingnya yang dirasakan pembeli
dalam pelayanan yang menyertai pembelian suatu produk atau jasa. Service value dapat dilihat
dalam bentuk proses pelayanan yang diterima oleh pelanggan, apakah cepat, tepat, memuaskan.

3. Personnel Value
Merupakan ukuran kemampuan, pengetahuan, dan keahlian karyawan dalam menangani
pelanggan. Personnel Value dapat dilihat dari kemampuan berkomunikasi, kecepatan dan
ketelitian karyawan menangani pelanggan, serta kesopanan dan keramahan dari karyawan
terhada[p pelanggan.

4.Image Value
Merupakan value yang didapat dari persepsi pelanggan terhadap keseluruhan komponen yang
menghasilkan jasa atau reputasi perusahaan di mata konsumen. Citra bisa didapatkan melalui
produk, merek, gedung, lokasi, langganan, dan sebagainya.

5. Cost Value
Merupakan biaya yang dibayar oleh pelanggan untuk mendapatkan produk atau jasa. Cost Value
ini meliputi :
a. Biaya moneter, yaitu uang yang dikeluarkan untuk melakukan pembelian terhadap suatu
produk (harga beli).
b. Biaya waktu, yaitu besarnya waktu yang harus dikeluarkan pelanggan untuk memperoleh
suatu produk. Misalnya waktu yang dihabiskan untuk mencapai lokasi, kecepatan transaksi.
c. Biaya energi, yaitu biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan untuk menggunakan
produk. Misalnya ongkos perawatan, konsumsi bahan bakar.
14
d. Biaya fisik, berupa rasa kesal, tidak sabar, atau senagn selama proses memperoleh servis.

Customer value yang diwakili oleh total produk yang meliputi keseluruhan nilai dalam suatu
produk atau jasa yang kemudian dilempar ke pasar sasaran untuk kemudian pasar sasaran
tersebut melakukan proses pengambilan keputusan berdasarkan persepsi mereka terhadap nilai
yang dirasakan.
Produk atau tidak hanya dibeli atau digunakan terhadap komponen material dan kemampuannya,
namun lebih kepada apa yang dapat dilakukan dan seberapa baik (what it does and how well it
does). Produk tidak hanya mencakup fungsi dari produk tapi hal- hal lain yang perlu
dikedepankan, seperti:
1. Performasi yang baik terhadap sejumlah pekerjaan atau fungsi.
2. Dapat menyelesaikan sejumlah pekerjaan yang telah teridentifikasi sebelumnya.
3. Memenuhi atau sesuai dengan gaya hidupnya dan dapat memberi pengalaman
berharga.
4. Memberikan sejumlah kenikmatan atau kesenangan (pleasure) yang spesifik dan unik.

Superior customer value didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan menawarkan produk


dengan persepsi kualitas atau manfaat jauh di atas persepsi harga atau pengorbanan. Dalam
penciptaan superior customer value tersebut, perusahaan tidak hanya mencari proposisi nilai
yang memuaskan target pelanggannya tetapi harus lebih efektif dibandingkan dengan pesaing.
Superior customer value dapat diciptakan sebelum transaksi terjadi. Transaksi terjadi jika
konsumen menganggap value produk atau jasa perusahaan di atas value pesaing.

Menurut Doyle yang dikutip Ratih Hurriyati, terdapat tiga pendekatan yang dapat dilakukan
perusahaan untuk menciptakan superior customer value yaitu sebagai berikut:

1. Economic Value to the Customer (EVC)


Pembentukan superior customer value dapat diciptakan jika perusahaan dapat meningkatkan
profitabilitas pelanggan dengan membantu pelanggan dalam hal peningkatan penjualan,
pengurangan biaya, peningkatan harga atau kebutuhan investasi yang rendah, di mana besarnya
nilai EVC tergantung pada kemampuan perusahaan untuk memberikan solusi yang dapat
meningkatkan performa pelanggannya.

15
2. Diferential Advantage
Pembentukan superior customer value dapat diciptakan jika pelanggan mempunyai persepsi
bahwa produk atau layanan yang ditawarkan oleh perusahaan memiliki keunggulan yang
dirasakan sangat penting sehingga mereka lebih menyukai produk atau layanan tersebut.

3. Brand Development
Pembentukan superior customer value dapat diciptakan dengan membentuk atribut, manfaat atau
personifikasi yang dimiliki oleh merek tersebut, di mana merek yang dapat merepresentasikan
personifikasi target pasarnya berpeluang besar dibeli dan sulit digoyahkan pesaing.

Slide 20 – 23: Manajemen Marketing Menurut Kotler


Manajemen pemasaran berasal dari dua kata yaitu manajemen dan pemasaran. Menurut
Kotler dan Armstrong pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian
dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara
pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.
Sedangakan manajemen adalah proses perencanaan (Planning), pengorganisasian
(organizing) penggerakan (Actuating) dan pengawasan. Jadi dapat diartikan bahwa Manajemen
Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun, dan mempertahankan pertukaran yang
menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan – tujuan
organisasi.

Slide 24: Teori Maslow

Gambar 1. Diagram Maslow

16
Teori motivasi Maslow ini berguna untuk memberikan argument yang kuat dalam penggunaan
struktur kebutuhan sebagai penggerak motivasi manusia secara menyeluruh. Inilah yang menjadi
ciri khas pemikiran Maslow sebelum ada filsafat manusia sebelumnya. Yaitu tentang kebutuhan
manusia. Struktur teori Maslow yang menyeluruh dibangun atas landasan hierarki kebutuhan
yang lain. Maslow membagi hierarki kebutuhan dalam lima tingkat dasar kebutuhan yaitu:
1. Kebutuhan Fisiologis (Phisiological Needs) adalah kebututuhan yang memiliki prioritas
tertinggi dalam Hirarki Maslow. Sehingga seseorang yang belum memenuhi kebutuhan
dasar lainnya akan lebih dulu memenuhi kebutuhan fisiologisnya. Kebutuhan ini
memiliki delapan macam seperti: kebutuhan oksigen, cairan, makanan, eliminasi urin,
istirahat, aktivitas, kesehatan temperatur tubuh, dan seksual.
2. Keselamatan dan Rasa Aman (Safety and Security Needs) adalah kebutuhan yang perlu
mengidentifikasi jenis ancaman yang bisa membahayakan bagi manusia. Maslow
memberi contoh hal-hal yang bisa memuaskan kebutuhan keselamatan dan keamanan
seperti tempat dimana orang dapat merasa aman dari bahaya misalnya tempat
penampungan seperti rumah yang memberikan perlindungan dari bencana cuaca.
Kebutuhan ini bertujuan untuk mengembangkan hidup manusia supaya menjadi lebih
baik.
3. Kebutuhan akan kepemilikan dan cinta (The belongingness and love Needs) Setelah
kebutuhan fisik dan rasa aman terpenuhi, manusia akan cenderung mencari cinta orang
lain supaya bisa dimengerti dan dipahami oleh orang lain. Jadi, Kebutuhan akan cinta
tidak sama dengan kebutuhan akan seks. Sebaliknya, Maslow menegaskan, kebutuhan
akan seks justru dikategorikan sebagai kebutuhan fisik. Kebutuhan akan cinta ini
menguatkan bahwa dalam hidup, manusia tidak bisa terlepas dari sesama.
4. Kebutuhan untuk dihargai (The esteem Needs), Setelah ketiga kebutuhan di atas
terpenuhi, maka sudah menjadi naluri manusia untuk bisa dihargai oleh sesama bahkan
masyarakat. Maslow mengklasifikasikan kebutuhan ini menjadi dua bagian yaitu,
Pertama lebih mengarah pada harga diri. Kebutuhan ini dianggap kuat, mampu mencapai
sesuatu yang memadai, memiliki keahlian tertentu menghadapi dunia, bebas dan mandiri.
Sedangkan kebutuhan yang lainnya lebih pada sebuah penghargaan. Yaitu keinginan
untuk memiliki reputasi dan pretise tertentu (penghormatan atau penghargaan dari orang

17
lain). Kebutuhan ini akan memiliki dampak secara psikologis berupa rasa percaya diri,
bernilai, kuat dan sebagainya.
5. Kebutuhan aktualisasi diri (Self Actualization). Kebutuhan inilah yang menjadi puncak
tertinggi pencapaian manusia setalah kebutuhan-kebutuhan di atas terpenuhi. Pencapaian
aktualisasi diri ini berdampak pada kondisi psikologi yang meninggi pula seperti
perubahan persepsi, dan motivasi untuk selalu tumbuh dan berkembang.

Hirarki kebutuhan yang diungkapkan Maslow beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan dilevel


rendah harus terpenuhi atau paling tidak kebutuhan yang lain terpenuhi sebelum kebutuhan level
tinggi menjadi hal yang memotivasi. Lima kebutuhan yang membentuk hirarki adalah kebutuhan
konatif (conative needs), yang berarti bahwa kebutuhan-kebutuhan ini memiliki karakter
mendorong atau memotivasi untuk memenuhinya.

Slide 25 – 28: Tujuan Manajemen Marketing

Dari kebutuhan-kebutuhan tersebut maka dilakukan analisis kebutuhan untuk meningkatkan


penjualan yang berlimpah sesuai dengan tujuan dari ahli marketing yaitu Peter Drucker. Tujuan
ini menjadi dasar kita mengklasifikasikan tingkat kebutuhan pelanggan dengan baik. Idealnya,
pemasaran harus menghasilkan seorang pelanggan yang siap untuk membeli sesuai dengan
kebutuhannya. Dengan demikian yang dibutuhkan hanyalah memastikan produk dan jasa
tersedia sesuai dengan kebutuhanya.

Menurut Kotler dan Keller (2009), konsep inti dalam kegiatan pemasaran adalah kebutuhan,
keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah syarat hidup dasar manusia, kebutuhan manusia
tidak ada habis-habisnya. Semakin bertambah usia, semakin banyak pula kebutuhan yang harus
terpenuhi. Salah satunya keutuhan manusia yang sangat vital adalah udara, makanan, air, pakaian
dan tempat tinggal untuk bertahan hidup. Orang juga memiliki kebutuhan yang kuat akan
rekreasi, pendidikan, dan hiburan. Kebutuhan ini akan menjadi keinginan ketika diarahkan ke
objek tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut. Permintaan adalah keinginan akan
produk-produk tertentu yang didukung oleh kemampuan untuk membayar atau daya beli
manusia. Oleh karea itu suatu perusahaan haru membuat produk atau jasa berdasarkan kebutuhan

18
konsumen, keinginan konsumen, serta permintaan konsumen, sehingga pada saat melakukan
kegiatan pemasaran, produk tersebut akan lebih mudah mendapatkan kesan di hati konsumen.

Slide 29:

Marketing adalah suatu aktivitas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan yang ada melalui
penciptaan proses pertukaran yang saling menguntungkan. Aktivitas pemasaran tersebut antara
lain perencanaan produk, kebijakan harga, melakukan promosi, distribusi, penjualan, pelayanan,
membuat strategi pemasaran, riset pemasaran, sistem informasi pemasaran dan lain-lain yang
terkait dengan pemasaran.

Marketing dimulai dengan adanya kebutuhan dan keinginan, kemudian adanya


permintaan,munculnya usaha-usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan, terjadi transaksi
dan pertukaran, semuanya harus berakhir dengan saling menguntungkan kepuasan semua pihak

Ada 3 tahap marketing sukses dimulai dari paling kecil ke besar.

1. Tahap pertama: Entrepreneur marketing (marketing kewiraushaan)

Perusahaan menugaskan seseorang untuk menawarkan produk/jasa dari rumah ke rumah


pelanggan dengan tujuan untuk mencari perhatian pelanggan. Tahap ini dilakukan di awal
penjual melakukan usaha.

2. Tahap kedua: Formulated marketing (marketing yang terformulasi)

Setelah sukses pada tahap pertama, dalam tahap ini penjual merumuskan strategi
pemasaran, apa yang hendak dilakukan berikutnya untuk skala yang lebih besar. Penjual
juga memiliki departemen khusus pemasaran dan pemasaran dikelola secara professional.

3. Tahap terakhir: Intrepreneurial marketing

Pada tahap ini secara rutin dilakukan evaluasi marketing yang sedang berjalan. Penjual
juga membina hubungan dengan pelanggan untuk mendapatkan umpan balik terkait
produk/jasa. Umpan balik yang didapat berguna bagi penjual untuk meningkatkan nilai
produk/jasa

19
Slide 30:

1. Entrepeneur marketing (marketing kewirausahaan)

Ketika perusahaan masih kecil dan baru berdiri, dimana jumlah produk yang dijual tidak
begitu banyak dan pengusaha baru belajar, maka pemasaran dilakukan dari individu ke
individu, dari pintu ke pintu, dari toko ke toko, serta memasarkan sendiri-sendiri.

• Marketing ini cocok dilakukan oleh orang yang memiliki pengetahuan dan
pengalaman serta mengenal dengan betul produk atau layanan yang akan
ditawarkan ke pasaran

• Marketing ini tidak memerlukan modal yang banyak seperti pemasaran pada
umumnya jadi sangat cocok untuk usaha mikro sampai menengah

• Keuntungan utama dari marketing ini bagi orang yang sedang memulai usaha,
marketing ini sangat cocok karena sedikit sekali modal yang dibutuhkan dalam
melakukannya

• Keuntungan lain yang didapatkan adalah lebih bebas dalam memasarkan produk
atau layanan sehingga lebih mudah untuk memilih rencana terbaik yang cocok
dengan usaha yang sedang dijalankan

• Contoh entrepreneur marketing melingkupi promosi mulut ke mulut, periklanan


melalui email,sosmed pemasaran secara langsung dan relasi public

• Promosi mulut ke mulut adalah ketika pelanggan menceritakan produk atau jasa
yang telah mereka beli kepada keluarga atau kerabatnya

• Promosi email adalah promosi yang dilakukan ketika sebagai wirausahawan


mengirim email dengan informasi mengenai produk untuk menarik konsumen-
konsumen baru

• Promosi social media adalah promosi yang memanfaatkan berbagai macam


platform social media untuk membagikan informasi mengenai usaha dan produk
milik sendiri

20
• Promosi langsung (direct marketing) adalah melakukan promosi produk secara
langsung menggunakan media seperti banner,iklan televise,kartu ucapan,iklan
majalah dan sebagainya

• Public relations atau relasi public adalah ketika mengundang media massa seperti
koran atau majalah untuk meliput usaha kita atau mengajak salah satu influencer
untuk mempromosikan produk kita sehingga orang-orang akan lebih mengenal
mengenai produk yang kita jual

Slide 31:

2. Formulated marketing (formulasi marketing)

Selanjutnya,setelah perusahaan semakin sukses dan berkembang, diperlukan pemasaran yang


terformulasikan. Ada departemen pemasaran, pemasangan iklan,sales force,marketing research
dan lain-lain.

• Sukses tahap pertama

Bila kita memiliki produk atau layanan terbaik di pasar tetapi jika tidak merencanakan
pemasaran dengan hati-hati, penjualan mungkin tidak cukup berkembang untuk
mempertahankan bisnis. Memahami strategi dan opsi pemasaran membutuhkan lebih dari
sekedar pandangan sekilas dari pemilik bisnis. Pemasaran yang diformulasikan adalah
salah satu contoh yang mungkin merupakan taktik yang berguna untuk mencapai
penjualan. Namun perlu memahami beberapa dasar sebelum merencanakan formula
kesuksesan

• Dasar pertama yaitu merumuskan strategi pemasaran:

Perusahaan mendekati pasar dengan terlbih dahulu memilih strategi. Strategi pemasaran
dapat dibagi menjadi 5 fokus atau kategori:

1. Produk –menciptakan produk dan kemudian menemukan pasar.

2. Penjualan—menjual sebanyak mungkin selama produknya layak

21
3. Profitabilitas—menempatkan laba diatas nilai

4. Pelanggan—berfokus pada apa yang diinginkan dan dibutuhkan pelanggan dan


kemudian mengembangkan produk atau layanan

5. dan dipimpin departemen

• Pemasaran yang diformulasikan

Formulasi pemasaran mulai berperan begitu perusahaan telah memilih strastegi


pemasaran dan meneliti dengan cermat serta menyusun formula pemasaran yang
terperinci untuk diikuti untuk mencapai hasil yang diinginkan. Formula
pemasaran juga disebut sebagai model pemasaran adalah kombinasi taktik dan
saluran pemasaran yang terbukti menjangkau audiens yang diinginkan.

• Memiliki departemen pemasaran

departemen pemasaran yang mapan membuat keputusan tentang produk apa yang
dikembangkan, diproduksi, dan diproduksi. Strategi pemasaran yang digunakan
oleh perusahaan seringkali merupakan campuran dari satu atau lebih dari lima
kategori ini.

• Pemasaran dikelola secara professional

Pemasaran yang diformulasikan dapat mencakup pesan yang dibuat dengan baik
yang dikirim melalui kombinasi tertentu dan pengulangan iklan yang disampaikan
melalui televisi, radio, Internet, dan surat langsung.

Contohnya termasuk iklan televisi yang ditayangkan empat kali sehari selama
jam menonton tertentu ditambah iklan promosi besar di surat kabar harian yang
ditayangkan pada hari yang sama dengan iklan televisi. Kombinasi tersebut dapat
diperluas dengan menambahkan komponen surat langsung yang tiba di rumah
atau bisnis selama iklan surat kabar dan iklan televisi sedang berjalan. Untuk hasil
maksimal, semua iklan harus menyampaikan pesan yang sama

22
Slide 32:

3. Intrepreneurial marketing

Menurut Business News, intrepreneurial marketing merupakan pemasaran yang mendorong


pekerjanya menjadi entrepreneur di dalam lingkungan kerja. Intrapreneurship memotivasi
pekerja untuk berinovasi dan menjadi proaktif untuk mencapai hal tersebut.

• Evaluasi marketing berjalan

Setelah semua rencana dilakukan,pada bagian akhir dari proses ini akan dilakukan
evaluasi. Tujuannya sederhana, untuk membandingkan target dengan capaian yang
diperoleh dalam eksekusi proses yang sudah dilakukan. Cara ini dilakukan juga untuk
mengetahui poin apa yang biasa ditingkatkan, sehingga pada proses yang akan datang
bias mendapatkan hasil optimal

• Membina hubungan dengan pelanggan.

Strategi membina hubungan dengan pelanggan dapat dilakukan dalam bentuk


penyediaan fasilitas informasi yang lebih lengkap untuk konsumen. Cara ini adalah
upaya yang biasa kita lakukan agar tetap terhubung dengan konsumen dan
membangun komunikasi yang lebih baik. Dari informasi tersebut dapat mendengar
keluhan konsumen serta berusaha untuk memperbaikinya

• Meningkatkan nilai produk

Nilai produk atau value produk adalah nilai yang diberikan pelanggan untuk produk
atau layanan yang dapat memecahkan masalah mereka. Ada 6 cara meningkatkan nilai
produk:

1. Lebih cepat lebih baik

2. Tawarkan kualitas lebih baik

3. Nilai tambah

4. Tingkatkan kenyamanan

5. Tingkatkan layanan pelanggan

23
6. Mengubah gaya hidup

Slide 33: Marketing Value

1. Menurut Kotler: delivering customer value.

Definisi managerial dari marketing menurut Kotler adalah marketing seringkali didefinisikan
sebagai seni menjual produk. Esensi atau hakikat dari marketing dibagi menjadi dua. Yang
pertama adalah hakikat normal yaitu delivering customer value, dimana penjual menyerahkan
atau berbuat sesuatu untuk mencapai kepuasan konsumen ketika membeli produk atau layanan
yang sesuai dengan harga yang dibayar oleh konsumen (sepadan). Hakikat yang kedua adalah
hakikat kompetisi, yaitu delivering superior customer value, dimana penjual memberikan
kepuasan bagi konsumen ketika membeli barang atau jasa yang memiliki persepsi kualitas atau
manfaat yang jauh diatas persepsi harga yang dibayarkan. Hakikat kompetisi terjadi ketika ada
dua atau lebih penjual dan pembeli harus membeli satu pembeli. Delivering customer value
memiliki makna menyerahkan sesuatu atau berbuat sesuatu bagi pelanggan atau pembeli untuk
memberikan manfaat atau kebahagiaan bagi mereka

2. Menurut Paul Gamble: relationship with customers, staff, managers, suppliers, and owners

Marketing merupakan suatu sikap pikiran dan pandangan organisasi dengan tujuan utama jangka
pendek (untuk mendapatkan pelanggan) dan selanjutnya atau jangka panjang untuk membuat
para pelanggan,staf,supplier dan pemilik yang berjalan bersama sesuai dengan keinginan
bersama

3. Menurut J. Stanton: customers satisfaction

Pemasaran merupakan kegiatan merencanakan, menentukan harga, promosi serta distribusi


barang atau jasa yang dapat memuaskan konsumen. Tujuan inti dari pemasaran adalah mencapai
kepuasan konsumen. Jika tujuan dari pemasaran hanya menjual barang/jasa,konsumen belum

24
tentu akan kembali ke tempat kita untuk kembali membeli barang/jasa. Jika penjual berhasil
mencapai kepuasan konsumen, konsumen mungkin akan kembali lagi ke tempat penjual tersebut.

4. Menurut Peter Drucker: customers who are ready to buy.

Menurut Peter Drucker, tujuan manajemen pemasaran adalah untuk membuat penjualan berlebih,
untuk mengetahui dan memahami pelanggan dengan sangat baik sehingga produk atau
layanannya cocok bagi konnsumen. Idealnya, pemasaran harus menghasilkan pelanggan yang
siap membeli produk atau jasa

Tujuan manajemen pemasaran adalah untuk membuat penjualan berlebih, untuk mengetahui
dan memahami pelanggan dengan sangat baik sehingga produk atau layanannya cocok bagi
konsumen. Idealnya pemasaran harus menghasilkan pelanggan yang siap membeli produk atau
jasa

25

You might also like