Professional Documents
Culture Documents
Zoologi Echinodermata
Zoologi Echinodermata
ECHINODERMATA
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
“ZOOLOGI INVERTEBRATA”
Dosen Pengampu : Tika Mayang Sari, M.Pd
Disusun :
Kelompok 4
Abel Lavanie Revita Putri 2201080001
Era Fauzira 2201080012
Novi Antika 2201080027
Kelas : A
Puji syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga, kami berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul “ECHINODERMATA” terselesaikannya dalam penyusunan makalah ini
merupakan berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan kali ini
penyusun menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat:
1. Tika Mayang Sari, M.Pd. selaku dosen pengampu Mata Kuliah Zoologi Invertebrata
yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada kami sehingga, kami termotivasi untuk
menyelesaikan makalah ini.
2. Secara khusus Penyusun juga menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta, yang
telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada kami,
sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua. Dan kami
menyadari bahwa, makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Aamiin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
C. Tujuan .......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Echinodermata.........................................................................3
B. Struktur Tubuh Echinodermata.................................................................4
C. Ciri-ciri Echinodermata.............................................................................4
D. Morfologi dan Fisiologi Echinodermata...................................................4
E. Cara Hidup dan Habitat Echinodermata....................................................5
F. Sistem Pencernaan Echinodermata............................................................5
G. Sistem Pernafasan dan Ekskresi Echinodermata.......................................6
H. Sistem Peredaran Darah Echinodermata...................................................6
I. Sistem Reproduksi Echinodermata............................................................6
J. Sistem Saraf Echinodermata......................................................................7
K. Sistem Gerak Echinodermata....................................................................7
L. Sistem Pembuluh Air Echinodermata.......................................................7
M. Klasifikasi Echinodermata.........................................................................8
N. Peranan Echinodermata.............................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filum Echinodermata ( dari bahasa Yunani untuk kulit berduri) adalah sebuah
filum hewan laut yang mencakup bintang laut. Echinodermata adalah filum hewan
terbesar yang tidak memiliki anggota yang hidup di air tawar atau darat. Hewan-
hewan ini juga mudah dikenali dari bentuk tubuhnya: kebanyakan memiliki simetri
radial, khususnya simetri radial pentameral (terbagi lima). Walaupun terlihat primitif,
Echinodermata adalah filum yang berkerabat relatif dekat dengan Chordata (yang di
dalamnya tercakupVertebrata), dan simetri radialnya berevolusi secara sekunder.
Larva bintang laut misalnya, masih menunjukkan keserupaan yang cukup besar
dengan larva Hemichordata.
Banyak di antara anggotanya yang berperan besar dalam ekosistem laut,
terutama ekosistem litoral pantai berbatu, terumbu karang, perairan dangkal, dan
palung laut. Spesies bintang laut Pisaster ochraceus misalnya, menjadi predator
utama di ekosistem pantai berbatu di pesisir barat Amerika Utara, spesifiknya
mengendalikan populasi tiram biru (Mytilus edulis) sehingga spesies yang lain dapat
menghuni pantai tersebut dan bivalvia tersebut tidak mendominansi secara berlebihan.
Contoh lain adalah Acanthaster planci yang memakan polip karang di perairan Indo-
Pasifik. Kendati sering dianggap desktruktif, ada beberapa teori yang mengatakan
bahwa A. planci sebenarnya adalah predator yang penting untuk ekosistem terumbu
karang, sehingga terjadi rekruitmen karang baru yang menggantikan koloni-koloni
tua, juga mengurangi tekanan kompetisi antara satu spesies karang dengan yang lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Echinodermata?
2. Bagaimana struktur tubuh Echinodermata?
3. Bagaimana ciri-ciri Echinodermata?
4. Bagaimana morfologi dan fisiologi Echinodermata?
5. Bagaimana cara hidup dan habitat Echinodermata?
6. Bagaimana sistem pencernaan Echinodermata?
7. Bagaimana sistem pernafasan dan ekskresi Echinodermata?
8. Bagaimana sistem peredaran darah Echinodermata?
9. Bagaimana sistem reproduksi Echinodermata?
10. Bagaiana sistem saraf Echinodermata?
11. Bagaimana sistem gerak Echinodermata?
12. Bagaimana sistem pembuluh darah Echinodermata?
iv
13. Bagaimana klasifikasi Echinodermata?
14. Bagaimana Peranan Echinodermata?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Echinodermata.
2. Untuk mengetahui struktur tubuh Echinodermata.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri Echinodermata.
4. Untuk mengetahui morfologi dan fisiologi Echinodermata.
5. Untuk mengetahui cara hidup dan habitat Echinodermata.
6. Untuk mengetahui sistem pencernaan Echinodermata.
7. Untuk mengetahui sistem pernafasan dan ekskresi Echinodermata.
8. Untuk mengetahui sistem peredaran darah Echinodermata.
9. Untuk mengetahui sistem reproduksi Echinodermata.
10. Untuk mengetahui sistem saraf Echinodermata.
11. Untuk mengetahui sistem gerak Echnodermata.
12. Untuk mengetahui sistem pembuluh air pada Echinodermata.
13. Untuk mengetahui klasifikasi Echinodermata.
14. Untuk mengetahui peranan Echinodermata.
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Echinodermata
Echinodermata berasal dari bahasa Yunani Echinos artinya duri, derma artinya
kulit. Secara umum Echinodermata berarti hewan yang berkulit duri. Hewan ini
memiliki kemampuan autotomi serta regenerasi bagian tubuh yang hilang, putus atau
rusak. Semua hewan yang termasuk dalam kelas ini bentuk tubuhnya radial simetris
dan kebanyakan mempunyai endoskeleton dari zat kapur dengan memiliki tonjolan
berupa duri. Echinodermata adalah hewan invertebrata yang memiliki duri pada
permukaan kulitnya. Filum Echinodermata terdiri atas 5 kelas, yaitu Asteroidea
(bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea (bulu babi), holothuroidea
(timun laut), dan Crinoidea (lili laut). Masing- masing dari kelas tersebut memiliki
peranan tersendiri terhadap ekologi laut.
Asteroidea (bintang laut) dan Ophiuroidea (bintang mengular) memiliki
peranan sebagai pelindung karang dari pertumbuhan alga yang berlebihan.
Holothuroidea dan Echinoidea memiliki peranan sebagai pendaur ulang nutrien.
Echinodermata disebut sebagai kunci ekologi yang berperan dalam menjaga
keseimbangan ekosistem laut. Hewan ini dapat dijumpai di perairan laut Indonesia
dengan jumlah berlimpah karena keberadaannya dipengaruhi oleh ekosistem terumbu
karang yang merupakan salah satu habitat bagi Echinodermata. Selain pada ekosistem
terumbu karang. hewan ini juga dapat ditemukan pada zona pertumbuhan alga,
padang lamun dan zona tubir.
Walaupun terlihat primitif, Echinodermata diketahui berkerabat dekat dengan
filum chordate yang didalamnya tercakup Subfilum vertebrata, dengan simetri
radialnya berevolusi secara sekunder. Larva Bintang Laut misalnya menunjukan
kesamaan yang cukup besar dengan larva hemichordata.
Pada Echinodermata dewasa memiliki bagian tubuh berbentuk simteri radial
yaitu bagian tubuh yang mendistribusikan dalam susunan melingkar disekitar poros
tengah. Sedangkan pada bagian larvanya memiliki tubuh yang simeteri bilateral yaitu
bagian tubuh yang satu berdampingan dengan bagian tubuh yang lain dan jika ditarik
garis dari depan ke belakang terlihat bagian tubuh sama antara kiri dan kanan. Larva
Echinodermata merupakan hewan mikroskopis transparan, bersilia dan umumnya
berenang bebas di laut.
vi
Sumber: Heru triyanda (2012)
B. Struktur Tubuh Echinodermata
Echinodermata memiliki kulit keras yang tersusun dari zat kapur dengan lima
lengan berbentuk seperti jari dan organ-organ tubuh yang berjumlah/kelipatan lima.
Pada umumnya hewan ini bertubuh kasar karena terdapat tonjolan kerangka dan duri
di tubunya. Untuk bentuk tubuh Echinodermata ini pada umumnya seperti bintang
bulat, pipih, bulat memanjang dan seperti tumbuhan. Sedangakan pada bagian
tubuhnya oral (yang memiliki mulut) dan aboral (tidak memiliki mulut ). Pada
permukaan tubuh Echinodermata umumnya berduri, baik pendek tumpul maupun
panjang berduri. Echinodermata tidak memiliki otak dan memiliki Ambulakral yang
berfungsi dalam mengatur pergerakan.
C. Ciri-ciri Echinodermata
1. Tubuh Echinodermata terdiri atas 3 lapisan dan memiliki rongga tubuh atau
disebut dengan tripoblastik.
2. Memiliki bentuk tubuh yang simetri bilateral pada saat masih larva dan disaat
dewasa bentuk tubunya simteri radial.
3. Memiliki kulit tubuh yang terdiri atas zat kitin.
4. Bergerak dengan ambulakral yaitu kaki tabung dengan lubang-lubang kecil yang
berfungsi untuk menghisap.
5. Memiliki sistem pencernaan sempurna kecuali bintang laut yang tidak memiliki
anus.
6. Tidak memiliki sistem eksresi.
7. Perkembangbiakan secara seksual.
8. Pada permukaan tubuh terdiri atas tonjolan-tonjolan yang menyerupai duri.
9. Memiliki sistem tabung jaringan hidrolik.
vii
sistem ambulakral. Sistem ini digunakan untuk bergerak, bernafas, atau untuk
membuka mangsanya yang memiliki cangkok. Ciri umum lainnya adalah pada waktu
masih larva tubuhnya berbentuk simatris bilateral dan hidup sebagai plankton
kemudian bermetamorfosa menjadi simetris radial ketika dewasa, tidak berkepala,
tubuh tersusun dalam sumbu oval aboral.
Echinodermata tidak mempunyai sendi ataupun rangka untuk bergerak
(walaupun Echinodermata mempunyai rangka luar), melainkan bergerak
menggunakan sistem hidrolik saluran air (water vascular system) yang membantunya
dalam pergerakan. Sistem saluran air mempunyai banyak tonjolan-tonjolan yang
disebut sebagai kaki tabung (tube feet) pada bagian ventral lengan yang membantunya
dalam pergerakan dan makan. Tubuh tertutup epidermis tipis yang menyelubungi
rangka messodermal (rangka di dalam). Rangka terdiri atas ossicle atau pelat-pelat
kapur yang dapat digerakkan atau tidak.
viii
Gambar: Sistem Pencernaan Echinodermata
Sumber: materiipa.com
ix
aseksual dengan pembelahan fisi, yaitu penyekatan dan pemisahan pisin pusat
(piringan kecil di pusat tubuh), kemudian masing-masing bagian tubuh yang
terpisahakan melakukan regenerasi menjadi individu yang lengkap. Kebanyakan
anggota filum Echinodermata dioceus, bersaluran reproduksi sederhana, fertilisasi
berlangsung eksternal dan hewan ini memiliki sistem digesti lengkap walaupun anus
tidak berfungsi. Reproduksi seksual anggota filum Echinodermata pada umumnya
melibatkan individu jantan dan betina yang terpisah (dioceus) dan membebaskan
gametnya ke dalam air.
K. Sistem Gerak
Pada sebagian hewan dari filum Echinodermata bergerak dengan
menggunakan kaki ambulakral (kaki pembuluh). Gerakan pada kaki ambulakral dapat
terjadi akibat perbedaan tekanan air. Kaki ambulakral memiliki rongga dan
merupakan kelanjutan dari sistem pembuluh air yang berfungsi untuk bergerak atau
bahkan bernapas dan membuka cangkang mangsa buruannya.
x
5. Setiap kaki ambulakral (kaki tabung) berhubungan dengan gelembung otot yang
disebut ampula.
Pada sebagian hewan echinodermata yang pergerakannya tergantung pada kaki
ambulakral seperti bintang laut jika ampulanya berkontraksi, maka air akan tertekan
masuk kedalam kaki ambulakral, yang berakibat kaki ambulakral berubah menjulur
panjang, dan apabila bintang laut akan bergerak ke sebelah kanan, maka kaki
ambulakral di sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya sementara kaki lain
bebas. Selanjutnya ampula akan mengembang kembali dan air akan bergerak
berlawanan dengan arah masuk sehingga kaki ambulakral yang memegang benda tadi
memendek dan menyeret tubuh hewan ini kearahnya. Disamping kaki ambulakral
pergerakan bintang laut dalam air dibantu oleh lengan-lengannya.
M. Klasifikasi Echinodermata
1. Kelas Asteroidea
xi
Sesuai dengan namanya, maka tubuh berbentuk bintang dengan lima atau
bagian radial. Terdapat duri-duri dengan berbagai ukuran pada permukaan kulit
tubuh baik oral maupun aboral dan pada sekitar dasar duri terdapat bentuk jepitan
pada ujungnya yang disebut pedicellaria. Pada salah satu bagian antara dua bagian
tubuh radial atau lengan terdapat lempeng saringan madereporit sebagai tempat
masuknya air dalam sistem vascular air atau ambulakral. Anus terdapat di tengah
bagian dorsal sedang mulut di bagian oral. Penyokong tubuh tersusun dari
lembaran kapur atau ossicullus.
Tubuh Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek. Duri tersebut ada yang
termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria. Fungsi
pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh
dari kotoran. Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan
bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral. Pada hewan ini, kaki ambulakral
selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat
pada suatu dasar.
Sistem ambulakral Asteroidea terdiri dari Medreporit adalah lempengan
berpori pada permukaan cakram pusat dibagian dorsal tubuh. Saluran cincin
terdapat di rongga tubuh cakram pusat. Saluran radial merupakan cabang saluran
cincin ke setiap lenga. Kaki ambulakral merupakan juluran saluran radial yang
keluar. Asteroidea juga terdapat papilla derma yaitu penonjolan rongga tubuh
yang berguna untuk pertukaran gas. Asteroidea dapat beregenerasi jika tangannya
patah, contoh Allostichaster polyplax dan Coscinasterias calamaria.
Beberapa spesies asteroidea dari tangan yang patah dapat membentuk individu
yang baru, contoh Linkia multifora dan Echinaster luzonicus Asteroidea berdifat
dioecius dengan fertilisasi eksternal. Biasanya terdapat 10 gonad (2 dalam 1
tangan). Perkembangan tubuhnya mengalami dua tahap larva, yaitu bilpinaria
(tahap larva pertama) dan brachiola Kemampuan bintang luat untuk beradaptasi
dengan salinitasi ditunjukkan oleh beberapa spesies, misalnya Asterias rubens
hanya tahan terhadap salinitas rendah, sedangkan luidia clathrata mempunyai
toleransi tertentu terhadap salinitas di alam, hewan ini hidup pada salinitas sekitar
27%.
xii
2. Kelas Ophiuroidea
xiii
3. Kelas Echinoidea
4. Kelas Holothuroidea
xv
5. Kelas Crinoidea
xvi
bulu, fertilisasi berlangsung secara internal, bahkan zigot berkembang di dalam
tubuh.
N. Peranan Echinodermata
Untuk peranan pada Echinodermata ada yang menguntungkan dan ada pula yang
merugikan sebagai berikut ini.
Peran Echinodermata Yang Menguntungkan :
1. Bulu babi dapat diambil gonadnya untuk dikonsumsi. Di Jepang memiliki
petemakan bulu babi yang luas, di wilayah Indonesia terdapat di Nusa Tenggara
Timur (NTT) dan Kendari.
2. Holothuria ( mentimun laut) diperdagangkan sebagai teripang kering atau kerupuk
teripang. Hongkong merupakan pusat perdagangan teripang dunia. Di negeri
China mentimun laut dikeringkan dan dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan.
3. Echinodermata memakan bangkai-bangkai sehingga pantai menjadi bersih.
xvii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Echinodermata berasal dari bahasa Yunani Echinos artinya duri, derma artinya
kulit. Secara umum Echinodermata berarti hewan yang berkulit duri. Echinodermata
memiliki kulit keras yang tersusun dari zat kapur dengan lima lengan berbentuk
seperti jari dan organ-organ tubuh yang berjumlah/kelipatan lima. Ciri-ciri
Echinodermata, antara lain: tubuh tripoblastik, bentuk tubuh yang simetri bilateral
pada saat masih larva dan disaat dewasa bentuk tubunya simteri radial, memiliki kulit
tubuh yang terdiri atas zat kitin. Echinodermata merupakan hewan yang hidup bebas.
Makanannya adalah kerang, plankton, dan organisme yang mati. Echinodermata
bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae) yaitu
penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Sistem peredaran darah
Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati. Echinodermata bereproduksi
secara seksual dan aseksual. Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf pada
bagian lengan-lengannya. Pada sebagian hewan dari filum Echinodermata bergerak
dengan menggunakan kaki ambulakral (kaki pembuluh). Filum Echinodermata terdiri
atas 5 kelas, yaitu Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular),
Echinoidea (bulu babi), holothuroidea (timun laut), dan Crinoidea (lili laut). Untuk
peranan pada Echinodermata ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan.
B. Saran
Pada penyusunan makalah ini kami menyadari masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami tidak menutup diri dari para pembaca akan saran dan kritikan
yang bersifat membangun demi perbaikan dan peningkatan kualitas penyusunan
dimasa mendatang. Kami juga berharap semoga makalah ini bisa memberikan suatu
manfaat bagi kami penyusun dan para pembaca.
xviii
DAFTAR PUSTAKA
Jasin, M. (1992). Sistematik Hewan Invertebrata dan Vertebrata, Sinar Wijaya. Surabaya.
xix