Professional Documents
Culture Documents
A - 1 - Kepemimpinan Pendidikan - Revisi OK
A - 1 - Kepemimpinan Pendidikan - Revisi OK
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah
Administrasi Pendidikan
Oleh Kelompok 1:
KELAS A
Segala puji bagi Allah SWT atas nikmat, taufik, dan karunia-Nya yang tiada
habisnya, sehingga memungkinkan penulis makalah Kepemimpinan Pendidikan
menyelesaikan penyusunannya. Makalah ini merupakan salah satu prasyarat yang
diperlukan untuk berhasil menyelesaikan tugas mata kuliah dengan dosen pengampu:
Dr. Ratu Vina Rohmatika, M.Pd. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, penulis tidak akan dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini.
Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penulisan makalah ini. Penulis menyadari bahwa karya
tulis ini mengandung beberapa kekurangan. Ini karena penulis memiliki informasi dan
keterampilan yang terbatas untuk menulis sebuah maka.
Oleh karena itu, penulis dengan senang hati akan mempertimbangkan setiap dan
semua komentar serta saran yang diberikan oleh audiens untuk memperbaiki isi
makalah. Sebagai penutup, saya sangat berharap makalah ini, yang tidak sempurna,
akan bermanfaat.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah...............................................................................................3
B. Gaya Kepemimpinan..........................................................................................6
A. Simpulan...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1
menciptakan lingkungan belajar terbaik dengan melakukan hal-hal seperti
menciptakan lingkungan kerja yang positif, memotivasi siswa, dan mendorong
kolaborasi yang kuat dengan berbagai pemangku kepentingan. Meskipun
kepemimpinan sekolah merupakan sebuah konsep penting, ada sejumlah
masalah yang terus muncul. Permasalahan yang sudah ada terkait dengan
buruknya kepemimpinan sekolah. Namun, jelas bahwa sebagian besar
pemimpin sekolah tidak memiliki keterampilan, karakter, dan pengetahuan
yang setara.
Terdapat kekurangan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan.
Kepemimpinan pendidikan mencakup peran kolektif yang dimiliki bersama
oleh berbagai pemangku kepentingan, seperti lembaga pemerintah, anggota
masyarakat, dan sektor korporasi. Namun demikian, terdapat lembaga-
lembaga tertentu yang belum memberikan bantuan yang paling efektif kepada
kepemimpinan pendidikan, untuk menjaga relevansi Islam di tengah
perubahan zaman.
Beberapa negara telah melakukan inisiatif untuk meremajakan sistem
pendidikan mereka sebagai respons terhadap kesulitan yang ditimbulkan oleh
globalisasi, yang ditandai dengan persaingan global yang intens dan sengit.
Proses revitalisasi ini mencakup pergeseran paradigma kepemimpinan
pendidikan, khususnya struktur komando-hirarki hubungan atasan-bawahan.
Pergeseran ini memerlukan transisi menuju model kemitraan kolaboratif.
Dalam struktur komando yang hierarkis, terdapat kecenderungan bawahan
diposisikan sebagai individu yang memiliki kekuasaan dan keagenan terbatas.
Pemanfaatan paksaan dan pragmatik mewakili sikap dan perilaku umum
yang umumnya dikaitkan dengan kepemimpinan komando-birokrasi-hierarki.
Sayangnya, pendekatan-pendekatan ini pada akhirnya memberikan hasil yang
merugikan dengan menghambat pengembangan pola pikir inventif dan kreatif
di kalangan bawahan. Ketika memenuhi tanggung jawabnya, individu sering
kali menunjukkan perilaku apriori, hanya mengandalkan arahan dari
atasannya. Mengingat keadaan ini, pada akhirnya, mencapai kinerja luar biasa
akan menjadi sebuah tantangan. Menyadari pertimbangan-pertimbangan
tersebut di atas, maka penting untuk melakukan perubahan terhadap kebijakan
2
kepemimpinan pendidikan yang memiliki kapasitas untuk memberdayakan
mereka yang berada pada posisi inferior.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat ditarik rumusan masalahnya,
yakni:
1. Bagaimana yang dimaksud dengan Kepemimpinan Pendidikan?
2. Bagaimana yang dimaksud dengan Gaya Kepemimpinan?
3. Bagaimana yang dimaksud dengan Kepemimpinan Tranformasional?
4. Bagaimana yang dimaksud dengan Kepemimpinan Transaksional?
5. Bagaimana Peran Kepala Sekolah?
6. Bagaimana Keterampilan Kepala Sekolah?
a. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana yang dimaksud dengan Kepemimpinan
Pendidikan.
2. Untuk mengetahui bagaimana yang dimaksud dengan Gaya
Kepemimpinan.
3. Untuk mengetahui bagaimana yang dimaksud dengan Kepemimpinan
Tranformasional.
4. Untuk mengetahui bagaimana yang dimaksud dengan Kepemimpinan
Transaksional.
5. Untuk mengetahui bagaimana Peran Kepala Sekolah.
6. Untuk mengetahui bagaimana Ketrampilan Kepala Sekolah.
b. Manfaat
Meningkatkan kesadaran akan tantangan yang dihadapi dalam
kepemimpinan pendidikan dan menawarkan solusi untuk mengatasi
tantangan dalam kepemimpinan pendidikan.
3
BAB II
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
2
Besse Marhawati, Kepemimpinan Pendidikan (Deepublish, 2021).
4
Menurut definisi di atas, kepemimpinan pendidikan mengacu pada
kesiapan dan kapasitas seseorang untuk memberikan pengaruh,
motivasi, bimbingan, pengarahan, dan mobilisasi pada individu yang
terkait dengan pelaksanaan dan kemajuan pendidikan dan petunjuk.
Tujuannya adalah untuk menjamin berjalannya seluruh kegiatan secara
efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pendidikan.
Selain itu, kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai praktik
terampil dalam memberikan pengaruh terhadap perilaku manusia,
memungkinkan seseorang untuk secara efektif mengelola dan
mengatur tindakan beberapa individu menuju tujuan dan sasaran
tertentu. 3
3
H. Masduki Duryat, Kepemimpinan Pendidikan: Meneguhkan Legitimasi
Dalam Berkontestasi Di Bidang Pendidikan (Penerbit Alfabeta, 2021).
5
pertimbangan-pertimbangan yang sehat untuk mengorganisir
maksud dan tujuan kelompok dengan baik.
Bantuan dalam mengorganisir ini harus berlangsung sepanjang
kepemimpinan untuk memahami administrasi kelompok serta
perasaan dan pengalaman anggota, agar masalah yang timbul dapat
diatasi secara optimal.
B. Gaya Kepemimpinan
1. Definisi Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan pada dasarnya mengacu pada cara seorang
pemimpin bertindak dan mengarahkan. Biasanya, cara ini membentuk
suatu pola atau bentuk khusus. Konsep gaya kepemimpinan ini sejalan
dengan pandangan yang diungkapkan oleh Davis dan Newstrom dalam
Aspizain Chaniago (2015). Menurut keduanya, pola tindakan
pemimpin secara keseluruhan, yang dilihat atau dipahami oleh
bawahannya, dikenal sebagai gaya kepemimpinan.4
4
Wahyudin Nur Nasution, “Kepemimpinan pendidikan di sekolah,” Jurnal
Tarbiyah 22, no. 1 (2016).
6
Gaya kepemimpinan, atau sering disebut sebagai "Leadership
style", mengacu pada bagaimana seorang pemimpin menjalankan peran
kepemimpinannya dengan seluruh filsafat, keterampilan, dan sikapnya.
Gaya ini dapat beragam tergantung pada motivasi, kekuasaan, atau
fokus terhadap tugas atau individu tertentu. Di antara berbagai gaya
kepemimpinan, ada pemimpin yang memiliki pengaruh positif dan ada
yang memiliki pengaruh negatif. Perbedaan ini didasarkan pada cara
dan usaha mereka dalam memotivasi karyawan.
Dengan gaya kepemimpinan, orang-orang dapat bekerja sama, dan
tujuan bersama organisasi dapat dicapai dengan visi dan tujuan
bersama. Gaya kepemimpinan adalah suatu cara bertindak yang
memadukan tujuan organisasi dengan tujuan seseorang untuk
mencapai tujuan tertentu.Bahwa lembaga pendidikan khususnya dinas
pendidikan cenderung dipimpin secara demokratis. Hal ini semakin
jelas terlihat dari adanya tingkat kelancaran yang tinggi dalam
penyampaian informasi dan tingginya tingkat kepemimpinan dalam
memenuhi kebutuhan spesifik. Sebaliknya di sekolah, gaya
kepemimpinan otoriter cenderung menjadi hal yang lumrah.
5
Karine Rizkita dan Achmad Supriyanto, “Komparasi kepemimpinan
pendidikan di Indonesia dan Malaysia dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan,” Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan 8, no. 2 (2020): 155–
64.
7
orang dalam organisasi diharapkan mampu menyelesaikan
masalahnya sendiri.
c. Gaya kepemimpinan birokratis: Memimpin berdasarkan aturan”
adalah ungkapan yang menggambarkan cara memimpin yang
formal. Cara seorang pemimpin bertindak ditentukan oleh seberapa
ketat dia mengikuti aturan yang telah ditetapkan untuk dirinya dan
para pengikutnya. Secara umum, pemimpin birokrasi akan
mengambil pilihan berdasarkan aturan yang selalu ada. Tidak ada
lagi ruang untuk perubahan.
d. Gaya Kepemimpinan Otoriter: Merupakan gaya pemimpin yang
telah menentukan segala pilihan dan menetapkan segala kebijakan
yang ingin diambilnya terhadap dirinya sendiri. Pemimpin yang
memiliki gaya otoriter akan memutuskan bagaimana tugas dan
tugasnya dipecah. Orang-orang yang berada di bawahnya hanya
akan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan kepadanya.
8
atau cara yang digunakan seorang pemimpin untuk mempengaruhi
pengikut atau bawahannya agar bekerja sama mencapai tujuan
organisasi yang telah ditentukan.Asal kata "transformasional" berasal
dari kata "to transform," yang berarti mengubah sesuatu menjadi
berbeda dari yang sebelumnya.
Ciri-ciri lain dari seorang pemimpin transformasional meliputi
kemampuan untuk selalu menghadapi dan mengatasi hambatan atau
rintangan yang mungkin muncul di dalam organisasi, kecenderungan
untuk berbagi kekuasaan dengan para pengikutnya, memberikan
pelatihan, nasihat, dan panduan untuk kemajuan organisasi serta
perkembangan karier para pengikutnya.
9
b) Pimpinan bertanggung jawab memantau kinerja seluruh anggota
kelompok, dan apabila ditentukan bahwa pekerjaan anggota tidak
sesuai dengan ketentuan perjanjian kerja sebelumnya, maka
Pimpinan berwenang mengambil tindakan. tindakan disipliner
yang tegas terhadap anggota yang kinerjanya dianggap di bawah
standar.
c) Pemimpin hanya turun tangan ketika benar-benar diperlukan.7
7
Bagus Rachmad Saputra, “Kepemimpinan Transaksional dalam Bidang
Pendidikan,” Revitalisasi Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Era
Revolusi Industri 4.0, 2019.
10
Kepala sekolah merupakan pemimpin di bidang pendidikan yang
mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kinerja staf pengajar
secara keseluruhan. Upaya yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk
meningkatkan kinerja guru berkaitan dengan perannya sebagai pemimpin
pendidikan di sekolah. Secara spesifik upaya tersebut antara lain:
1) memaksimalkan fokus peningkatan kompetensi guru;
2) mengalokasikan anggaran yang cukup untuk meningkatkan
profesionalisme guru;
3) memberikan nasihat dan bimbingan profesional kepada guru;
4) menciptakan budaya organisasi sekolah yang kondusif;
5) menciptakan pembaharuan dan keunggulan; dan
6) pemberian penghargaan bagi guru yang berhasil.
11
Tanggung jawab kepala sekolah sebagai manajer pendidikan adalah
menjamin kelancaran penyelenggaraan pendidikan dengan memastikan
terlaksananya seluruh aspek administrasi sekolah. Sebagai pemimpin suatu
lembaga pendidikan, kepala sekolah diharapkan memiliki paling sedikit
kemampuan manajerial dasar sebagai berikut:
a) Kemampuan Teknis (Capabilities Techniques)
Kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas dengan
menggunakan informasi, metode, dan prosedur tertentu memerlukan
keterampilan tertentu. Dalam situasi aktual, jumlah keterlibatan
seorang pemimpin dalam berbagai bentuk keterampilan teknis
diperhitungkan ketika menentukan seberapa besar keterlibatan
pemimpin tersebut.
b) Keterampilan Manusia (Human Skill)
Keterampilan ini merupakan keterampilan yang menampilkan
kemampuan seorang pemimpin untuk bekerja secara efektif dengan
orang lain dan berkolaborasi dengan orang lain. Selain kapasitas
seorang pemimpin untuk berkolaborasi, kemampuan ini merupakan
satu-satunya faktor terpenting dalam menentukan siapa yang akan
sukses.Kompetensi ini akan menunjukkan bagaimana seorang
pemimpin memperlakukan bawahannya dalam hal kemampuan mereka
untuk terlibat dan berkomunikasi.
c) Keterampilan Konseptual (Conceptual)
Bakat terakhir ini menunjukkan kemampuan berpikir seorang
pemimpin, seperti melalui penilaian suatu situasi, pengambilan
keputusan, dan pemecahan masalah secara efektif.
12
77.
13
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
a. Kepemimpinan pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk
kualitas pendidikan. Seorang kepala sekolah yang efektif dapat
memengaruhi budaya sekolah, kebijakan, dan praktik pengajaran yang
berdampak positif pada prestasi siswa. Fungsi kepemimpinan
pendidikan yaitu; memikir, memberi dorongan ,membantu anggota
kelompok.
b. Gaya kepemimpinan, atau sering disebut sebagai "leadership style",
mengacu pada bagaimana seorang pemimpin menjalankan peran
kepemimpinannya dengan seluruh filsafat, keterampilan, dan sikapnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Tondok, Marselius Sampe, dan Rita Andarika. “Hubungan antara persepsi gaya
15