You are on page 1of 15

MAKALAH PUBLIC RELATION

tentang

“The Growth of Public Relation”

Dosen Pengampu :

Prof. Dr Irta Sulastri, M. Si

Putra Chaniago, M. Sos

Disusun oleh : Kelompok 4 KPI C

Muhammad Aufa Ibnu (2212010003)

Sofi Asri (2212010109)

Muhammad Ziqri Ramadhan (2212010140)

Zelzira Miky Lezia (2212010150)

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG

1445 H/2023 M
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah menempatkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah mengenai The Growth of
Public Relation(( PR as Activity, PR as Practice & Profession, PR as Science) Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Public
Relation, dalam program studi Komunikasi dan Penyiaran islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang.

Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang turut
memberikan kontribusinya dalam penyusunan makalah ini. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada Ibuk Prof. Dr Irta Sulastri, M. Si dan Bapak Putra Chaniago, M. Sos selaku
dosen pengajar Mata Kuliah Public Relation yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang ditekuni.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan terdapat
kekurangan didalamnya baik dari penyusunan maupun tata Bahasa penyampaian yang
digunakan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar dapat
menjadi acuan dalam membuat makalah yang lebih baik di masa mendatang.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaan dan juga inspirasi bagi
para pembaca serta seluruh pihak lainnya.

Padang, 22 September 2023

Pemakalah
iii

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3


A. Public Relations as Activity ................................................................................. 3
B. Public Relations as Practice and Profession........................................................4
C. Public Relations as Science....................................................................................7

BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 10


A. Kesimpulan ........................................................................................................... 10
B. Saran ..................................................................................................................... 11

Daftar Pustaka ................................................................................................................. 12


1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakanag
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang
sengajadilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling
pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Humas (PR) adalahsebuah
seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan,
meramalkankonsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga
danmelaksanakan program-program terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik
institusi maupun lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait.

Dalam era globalisasi dan teknologi informasi yang semakin maju,


komunikasimenjadi salah satu elemen kunci dalam berbagai aspek kehidupan. Public
Relations (PR) atau Hubungan Masyarakat muncul sebagai disiplin yang berkembang
pesat dalam konteks ini. PR tidak hanya menjadi bagian integral dari keberhasilan
organisasi dan bisnis, tetapi juga memainkan peran penting dalam membentuk opini
publik, mempengaruhi kebijakan pemerintah, dan membangun reputasi merek.
Perkembangan PR tidak hanya mencakup perubahan dalam metode komunikasi, tetapi
juga transformasi dalam pemahaman tentang hubungan antara organisasi dan berbagai
pemangku kepentingan mereka, termasuk konsumen, karyawan, masyarakat umum, dan
media. Dalam konteks ini, penting untuk menjelajahi sejarah dan evolusi PR sebagai
ilmu, praktik, dan disiplin yang terus berkembang.

Seiring waktu, PR telah mengalami perubahan yang signifikan dalam hal teori,etika,
dan teknik. Dari pendekatan tradisional seperti "media relations" hingga pendekatan yang
lebih holistik dan berkelanjutan, seperti "strategic communication," PR terusberadaptasi
dengan tuntutan zaman. Dengan memahami perkembangan PR dari kita dapat
merumuskan wawasan yang lebih baik tentang arah masa depan PR dan
bagaimanadisiplin ini akan terus berkontribusi pada dunia yang semakin terhubung dan
kompleks.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Public Relations dibahas sebagai suatu Kegiatan?
2

2. Bagaimana pembahasan Public Relations sebagai Praktek dan Profesi?


3. Kapan Public Relations dibahas sebagai suatu ilmu)

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pertumbuhan public relation ketika menjadi suatu kegiatan
2. Untuk mengetahui pertumbuhan public relation sebagai suatu profesi dan prrakteknya
3. Untuk mengetahui public relation sebagai suatu ilmu
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Public Relations as Activity (Public Relation sebagai Aktivitas)

Publik relations merupakan aktivitas komunikasi yang sangat dibutuhkan, baik


oleh organisasi, lembaga, dan perusahaan. Public relation digunakan untuk menjaga
hubungan baik antara perusahaan dengan publiknya. Public relations juga digunakan
untuk membangun citra positif dimata public baik yang terkait dengan publik internal
maupun publik eksternal, di dalam suatu proses komunikasi agar tercipta hubungan yang
efektif.

Aktivitas Public Relations merupakan manajemen komunikasi antara organisasi


dan publiknya. Artinya aktivitas public relations menjalankan fungsi manajemen antar
lembaga yang diwakilinya dengan publik sebagai khalayak sasaran dan kepada
pemerintah. Setiap perusahaan yang bergerak dalam penjualan dan jasa, baik pemerintah
ataupun swasta, sangat memerlukan Public Relations untuk meningkatkan atau
memajukan perusahaannya. Public Relations menurut Frank Jefkins mengatakan bahwa
suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua jenis organisasi baik yang bersifat
komersial maupun non komersial disektor publik (pemerintah) maupun privat (pihak
swasta). keseluruhan elemen yang berada di luar perusahaan yang tidak berkaitan secara
langsung dengan perusahaan, seperti masyarakat sekitar perusahaan, pers, pemerintah,
konsumen, pesaing dan lain sebagainya. Sebagaimana organisasi lain, untuk organisasi
perusahaan public relations harus berfungsi secara internal maupun eksternal. Tugas
public relations eksternal adalah mengadakan komunikasi yang efektif, yang sifatnya
informatif dan persuasif, yang ditujukan kepada publik diluar badan itu.

1. PR as non organized activity periode (Periode tahun 1700 - 1800)


Periode dimana Public Relations muncul dalam bentuk aktivitas yang tidak
terorganisasi dengan baik, dikala itu banyak diwarnai dengan kegiatan penyatuan
pendapat rakyat umum untuk kemerdekaan/kebebasan dari perbudakan dan sistem
kolonialisme yang melanda dunia. Kegiatan diwarnai dengan acara yang
sederhana,penyelenggaraan pidato, pertemuan dan korespondensi antarindividu.
Banyaknya deklarasi kemerdekan membuat periode ini disebut juga dengan periode
4

“Public of Independence”

2. Periode tahun 1801-1865 (PR asorganized activity periode)


Seiring dengan adanya kemajuan atau perkembanganbidang industri, keuangan,
perdagangan dan teknologi. Aktivitas Public Relations mulai terorganisasi
denganbaik, hal ini dapat dilihat dari pesatnya perkembanganhubungan perdagangan
lokal, nasional maupun internasional. Periode ini disebut masa perkembangan
aktivitas Public Relations (PR of expansion) karenakeberhasilan aktivita Public
Relations Humas dan persyang mengkampanyekan anti perbudakan di kawasan
negara negara Eropa, Amerika, dan negara majulainnya.

3. PR as professional (Periode tahun 1866 – 1900)


Pada masa ini, aktivitas PR berubah bentuk menjadisuatu kegiatan profesional. Hal ini
dikarenakan adanyaperkembangan dari kemajuan teknologi industri berupa
meluasnya penggunaan listrik dan mesin pembakaran (internal combustion engine).
PR dimanfaatkan para robber barons (tuan tanah perampok) untuk kegiatanbisnisnya
yang menganut asas laissez faire, sistemekonomi monopoli yang tidak
memperdulikan nasibrakyat/pekerjanya.Karena itu, Public Relations pada masa ini
disebut masa the public to be damned periode (1811 – 1900).

B. Public Relations as Practice and Profession (Public Relation sebagai Praktek dan
Profesi)

Public relations (PR) dapat dianggap sebagai praktik dan profesi yang melibatkan
penggunaan berbagai teknik dan strategi komunikasi untuk menciptakan, menjaga, dan
meningkatkan hubungan antara organisasi atau individu dengan berbagai pihak terkait.
Dalam ranah kehumasan untuk dapat berjalan dengan semestinya, maka seorang public
relations tentunya harus dapat mengetahui dan melakukan beberapa praktik dari seorang
Public Relations ini seperti praktik Persuasi.

Berbagai teknik komunikasi bisa digunakan dalam berkomunikasi, salah satunya


komunikasi seorang public relations dengan persuasif ini. Praktik persuasi ini adalah
bentuk dari membujuk, merayu, serta meyakinkan orang lain dengan bahasa yang
5

1
digunakan. Pada umumnya kondisi komunikasi sudah mencakup persuasi, karna
sebagimana yang dinyatakan oleh Erwin P. Betting House bahwa " komunikasi yang
dilakukan seseorang dengan sadar dapat mengubah tingkah laku orang lain ataupun
sekelompok orang dengan penyampaian pesan-pesan dari seorang public relations ini.

Sejalan dengan hal ini para ahli juga menyatakan bahwa persuasi adalah bentuk
kegiatan psikologis. Hal ini untuk membedakan nya koersi yang mempunyai tujuan yang
sama yaitu mengubah sikap, tingkah laku, dan pendapat orang lawan bicara atau yang
mendengarkan.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa menggunakan teknis komunikasi


persuasi ini oleh seorang public relations adalah bentuk usaha meyakinkan orang lain agar
berbuat seperti yang diharapkan konunikator (humas nya) dengan cara membujuk tanpa
memaksa ataupun kekerasan yang dapat menimbun kegaduahan dan pesan ataupun
persuasi nya ditolak. Oleh karna itu dalam public relations praktik dengan cara persuasi
ini guna mencapai tujuan dari kegiatan itu. Tujuan utama dari persuasi ini adalah untuk
memengaruhi pikiran, perasaan, untuk melakukan tindakan sesuai yang di kehendaki. Ini
tidak hanya sekadar membujuk tapi juga manfaatkan data dan fakta psikologis, sosiologis
dari orang yang memjadi lawan bicara seorang Pr.

2
Ton Kertapati dalam Bunga Rampai Asas-asaa Komunikasi, Penerangan dan
Komunikasi menyatakan bahwa persuasi ini suatu bentuk dari komunikasi, untuk itu
dengan sendirinya secara teoritis punya persyaratan tertentu sebagai berikut :

1. Pesan-pesan yang disampaikan kepada masyarakat atau pihak tertentu harus dapat
menstimulir sesuatu pada saran.

2. Pesan-pesan ini harus berisi lambang-lambang atau tanda komunikasi yang sesuai
dengan daya tangkap, serap, dan daya tafsir dari sebagian masyarakat tertentu.

3. Pesan-pesan harus dapat membangkitkan keperluan atau kepentingan (needs) tertentu


pada sasarannya dan menyarankan usaha-usaha untuk pemenuhan harapan itu.

4. Pesan-pesan yang menyarankan usaha dan upaya hendaknya disesuaikan dengan situasi
dan norma kelompok dimana berada.

1
Onong Uchyana E, Ilmu Komunikasi Teori Praktek, (Bandung: Remaja Karya, 1984),hal. 107
2
Ton Kertapati, Manajemen Penerangan, Pokok-pokok Pikiran dan Penerapan Dalam Praktek( Jakarta : PT.Bina
Aksara, 1984)
6

5. Pesan-pesan harus dapat membangkitkan harapan -harapan tertentu dan sebagiannya.

Situasi komunikasi yang bersifat memaksa akan dihindari oleh persuasi, sebab
persuasi tidaklah memakai sistem paksaan dan sanksi yang terlihat maupun tidak.
3
Persuasi ingin meyakinkan seseorang atau kelompok dengan keyakinan itu timbul atas
dasar keyakinan sendiri. Sebab dengan kesadaran efek komunikasi akan menjadi sangat
tinggi dan mantap.

Banyak argumen yang dikemukakan oleh berbagai praktisi dan pendidik


mengenai status humas saat ini sebagai sebuah profesi, kriteria yang diperlukan untuk
menjadikannya sebuah profesi, dan metode yang digunakan humas untuk memperoleh
status profesional. 4Seorang ilmuwan Jackson berpendapat bahwa sebagai sebuah profesi,
humas menggunakan psikologi, sosiologi dan ilmu-ilmu sosial lainnya untuk membangun
dan mempengaruhi hubungan, melayani kepentingan publik, dan memiliki Badan
Pengetahuan dan Kode Standar Profesional.

Namun, sebagian besar literatur menunjukkan bahwa bidang humas belum


menjadi sebuah profesi. Para ilmuan telah membahas kriteria yang harus dipenuhi oleh
suatu pekerjaan agar dapat menjadi sebuah profesi. Berdasarkan identifikasi delapan
kriteria dan mengevaluasi sentimen sampel akademisi dan profesional mengenai
keberadaan kriteria berikut dalam kurikulum hubungan masyarakat saat ini di Amerika
Serikat:
1. Memelihara kode etik dan nilai serta norma profesi.
2. Komitmen untuk melayani kepentingan umum dan bertanggung jawab secara sosial.
3. Memiliki kumpulan pengetahuan esoteris dan ilmiah.
4. Memiliki pendidikan khusus dan terstandar, termasuk studi pascasarjana.
5. Memiliki kemampuan teknis dan penelitian.
6. Memberikan pelayanan yang unik kepada suatu organisasi dan masyarakat.
7. Keanggotaan dalam organisasi profesi.
8. Memiliki otonomi dalam organisasi untuk mengambil keputusan terkait komunikasi.

Public Relations tidak sama dengan marketing, tetapi memiliki kaitan yang sangat

3
Sunarjo, Djoenaesih S. Sunarjo, Komunikasi Persuasi dan Retorika( Yogyakarta: Liberty, 1983),hal 31-32.
7

erat satu sama lain, jika Public Relations mengurus seluruh kegiatan komunikasi, maka
marketing berkonsentrasi pada penjualan. Public relations juga berperan penting dalam
mendukung pemasaran dengan membangun citra produk dan citra perusahaan,
mengembangkan loyalitas, hingga mengatasi berbagai masalah pelanggan.

C. Public Relations as Science (Public Relation sebagai suatu ilmu)

Pada tahun 1923 Public Relations Humas dijadikanbahan studi, pemikiran dan
penelitian di perguruantinggi sebagai sebuah profesi baru. Perkembangansekarang ini
menunjukan adanya penyesuaian,perubahan sikap, saling pengertian, saling
menghargaidan toleransi di berbagai kalangan organisasi dan publik.

Publik relations merupakan aktivitas komunikasi yang sangat dibutuhkan, baik


oleh organisasi, lembaga, dan perusahaan. Public relation digunakan untuk menjaga
hubungan baik antara perusahaan dengan publiknya. Public relations juga digunakan
untuk membangun citra positif dimata public baik yang terkait dengan publik internal
maupun publik eksternal, di dalam suatu proses komunikasi agar tercipta hubungan yang
efektif. Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui public relation sebagai
kajian ilmu aktivitas keilmuan dan disiplin ilmu dan teori dalam public relation.

Public relations sebagai kajian ilmu juga menunjukkan berbagai penelitian


mengenai public relations yang dilakukan untuk menguji teori (verifikatif), menemukan
teori ataupun pemecahan masalah yang berkaitan dengan public relations. Penelitian
mengenai public relations dilakukan untuk memahami masalah secara lebih akurat,
sehingga dapat mengusulkan suatu program dan pemecahan masalah yang tepat.
5
Penelitian public relation sebenarnya berkaitan dengan disiplin ilmu lain yang mendasari
ilmu public relation meliputi ilmu komunikasi, psikologis, sosiologi dan lebih lanjut
berkaitan dengan disiplin ilmu bisnis, perdagangan, ekonomi dan manajemen. Bukti
bahwa PR adalah kajian ilmu adalah karena PR memiliki objek material maupun objek
formal, memiliki metode, sisematis, dan universal. Objek material meliputi manusia atau
public, sedangkan objek formalnya adalah hubungan antara organisasi dengan publiknya.
Tedapat dua kategori public dalam PR, yakni public internal dan public eksternal. Public
internal adalah public yang berada didalam lingkungan organisasi, seperti karyawan,

5
Gold Paper No. 12, 1997, IPRA
8

manajer, dan pemegang saham. Sedangkan public eksternal adalah public yang berada
diluar organisasi, seperti lembaga pemerintah, pelanggan, pemasok, bank, media/pers,
dan komunitas. PR memiliki metode untuk diteliti, baik kualitatif maupun kuantitatif.

PR sebagai ilmu tentunya bersifat sistematis, yang berarti proses yang dilakukan
dalam penelitian PR menggunakan langkah-langkah tertentu bersifat logis. PR bersifat
sistematis karena tahapan dalam penelitian PR sistematis mulai dari latar belakang
penelitian sampai kesimpulan penelitian dan saran penelitian. Perkembangan publik
relation sehingga menjadi sebuah sejarah saat ini karena publik relations berawal dari
retrorika. Public Relation tidak hanya berkembang dibidang aktivitas sosial ataupun
pofesi. Public relation juga telah menjadi sebuah kajian ilmu. Seperti yang kita ketahui,
kajian ilmu Public Relation merupakan sebuah metateori yang terdiri dari 4 teori, yaitu
retorika, evolusi, psikoanalisis, dan marxisme. Berikut penjelasan mengenai teori-teori
tersebut:

1. Teori retorika
Menurut KBBI, kata retorika memiliki arti ketrampilan berbahasa secara efektif; studi
tentang pemakian bahasa secara efektif dalam karang-mengarang. Dalam ilmu
komunikasi, retorika disebut pula sebagai komunikasi publik. Dalam berbicara di
depan public, para pembicara biasanya memiliki tiga tujuan utama dalam benak
mereka: memberi informasi, menghibur, dan membujuk (West, 2008). Tujuan terakhir
tersebut lah yang menjadi inti dari komunikasi retorika. Ilmu mengenai retorika pada
awalnya dikembangkan di Yunani dan dikemukakan oleh Aristoteles. Dikatakan
bahwa teori retorika berpusat pada pemikiran mengenai retorika atau sebagai alat
persuasi yang tersedia (West, 2008). Selain itu, diungkapkan pula bahwa retorika
digambarkan sebagai suatu seni yang dapat menyatukan baik pembicara maupun
khalayak. Ada beberapa elemen yang mencakup teori retorika, yaitu komunikator,
pesan, dan audiens.

2. Teori evolusi
Kata evolusi tidak lagi terasa asing dalam pendengaran kita. “Mahluk paling kuat
adalah mahluk yang bertahan di alam ini”, begitu bunyi inti dari teori evolusi tersebut.
Charles Darwin yang merupakan pakar teori ini mulai merambah pernyataan-
pernyataan tersebut ke dalam keilmuan sosial. Darwinisme pun telah mempengaruhi
9

perkembangan ilmu komunikasi. Ia mengemukakan mengenai pemahaman tentang


bahasa tubuh atau komunikasi non verbal dalam bukunya “The Expression in Men
and Animals”.

3. Teori psikoanalisis
Merupakan sebuah teori yang dibangun oleh Sigmund Freud. Dalam teori ini
menjelaskan perilaku manusia di dalam diri individu manusia itu. Ajaran
psikoanalisis menyatakan bahwa perilaku seseorang itu lebih rumitdari pada apa yang
dibayangkan pada orang tersebut. Menurut Sigmund Freud, perilaku manusia itu
ditentukan oleh kekuatan irrasionalyang tidak disadari dari dorongan biologis dan
dorongan naluri psikoseksual tertentu padamasa enam tahun pertama dalam
kehidupannya.

4. Marxisme
Merupakan teori yang dikembangkan oleh Karl Marx yang membagi perihal
masyarakat kapitalis. Terkait dengan ini Kriyantono (2012) menyebutkan bahwa
dalam komunikasi dan PR, teori kritis berhubungan mengubah struktur sosial politik,
dan ekonomi yang membatasi petensi individu. Teori kritis digunakan untuk
mengungkap realitas. PR yang berhubungan dengan ideologi dan kepentingan apa
yang diperoleh dalam suatu program PR dan mengkritik dan kesan yang sedang
berlangsung di area PR.

Dalam teori teori publik relations dan pengaplikasiaanya ini menelaahan,


secara hati-hati, buku-buku teks PR dan sejumlah jurnal ilmiah PR di perguruantinggi,
menunjukkan Ilmu PR masih terkait dengan disiplin lain yang mendasari ilmu PR.
Disiplin ilmu yang mendasari ilmu PR ini termasuk ilmu komunikasi, komunikasi
massa, psikologi, sosiologi, dan lebih jauh lagi terkait dengan disiplin ilmu bisnis,
perdagangan, ekonomi, dan manajemen.
10

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Publik relations merupakan aktivitas komunikasi yang sangat dibutuhkan, baik


oleh organisasi, lembaga, dan perusahaan. Aktivitas Public Relations merupakan
manajemen komunikasi antara organisasi dan publiknya. Artinya aktivitas public relations
menjalankan fungsi manajemen antar lembaga yang diwakilinya dengan publik sebagai
khalayak sasaran dan kepada pemerintah. Periode perkembangan public relation terbagi
menjadi tiga, yakni PR as non organized activity periode, PR asorganized activity
periode, dan PR as professional.

Public relations (PR) dapat dianggap sebagai praktik dan profesi yang melibatkan
penggunaan berbagai teknik dan strategi komunikasi untuk menciptakan, menjaga, dan
meningkatkan hubungan antara organisasi atau individu dengan berbagai pihak terkait.
Berbagai teknik komunikasi bisa digunakan dalam berkomunikasi, salah satunya
komunikasi seorang public relations dengan persuasif ini. Praktik persuasi ini adalah
bentuk dari membujuk, merayu, serta meyakinkan orang lain dengan bahasa yang
digunakan.

Publik relations merupakan aktivitas komunikasi yang sangat dibutuhkan, baik


oleh organisasi, lembaga, dan perusahaan. Public relations sebagai kajian ilmu juga
menunjukkan berbagai penelitian mengenai public relations yang dilakukan untuk
menguji teori (verifikatif), menemukan teori ataupun pemecahan masalah yang berkaitan
dengan public relations. Penelitian mengenai public relations dilakukan untuk memahami
masalah secara lebih akurat, sehingga dapat mengusulkan suatu program dan pemecahan
masalah yang tepat.

B. SARAN

Pastinya sebagai umat islam hendaknya kita mengetahui serta memahami,


Pengantar Antropologi Budaya dan Sejarah Antropologi Budaya sehingga dengan begitu
11

setidaknya kita dapat mengambil pelajaran. Demikianlah makalah ini kami susun, kami
sadar dalam maklah ini masih jauh dari kesempurnaan dari segi materi maupun
penyampaiannya. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangatlah
kami harapkan guna perbaikan makalah kami selanjutnya.
12

DAFTAR PUSTAKA
Sunarjo, Djoenaesih S. Sunarjo, Komunikasi Persuasi dan Retorika( Yogyakarta: Liberty,
1983)

Ton Kertapati, Manajemen Penerangan, Pokok-pokok Pikiran dan Penerapan Dalam


Praktek( Jakarta : PT.Bina Aksara, 1984)

Onong Uchyana E, Ilmu Komunikasi Teori Praktek, (Bandung: Remaja Karya, 1984)

KRISHNAMURTHY SRIRAMESH AND LISA B. HORNAMAN.2006.Public Relations as


a Profession.Journal of Creative Communications 1:2 (2006)

Soemirat Soleh dan Ardianto Elvinaro. (2002). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung. PT.
Remaja Rosda Karya.
V, Theresia. 20 Maret 2017. Public Relations Sebagai Kajian Ilmu dan Teori.
https://theresiavinda.blogspot.com/2017/03/public-relations-sebagai-kajian-ilmu
https://www.academia.edu/43191321/Professional_Public_Relations
https://www.academia.edu/38632734/Makalah_Konsep_Hubungan_Masyarakat

You might also like