You are on page 1of 22

Pendampingan Peningkatan Pemasaran Kuliner Daringan

Oleh :

Ketua Tim:
M. Setiawan Kusmulyono, M.M.

Anggota Tim:
Alvyn Langundo ( 13112010143 )
Muhammad Rafi Al Rasyid ( 13112010493 )
Joselyn Halim ( 13422010042 )
Joseline Nathania Winata ( 13112010041 )
Grant Brandon Koo ( 13132010013 )
Nixon Hermanto ( 13112010195 )
Devina Martina Sidarahardja ( 13132010045 )
Melvin Valentino ( 13412010023 )

Universitas Prasetiya Mulya


2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1
BAB 1 2
PENDAHULUAN 2
1.1 Analisis Situasi 2
1.1.1 Hasil Observasi 2
1.1.2 Hasil Wawancara 3
1.2 Rumusan Permasalahan 4
1.3 Keterkaitan Program-Program Kerja dengan SDGs 8
1.3.1 Pendidikan Desa Berkualitas (SDGs 4) 8
1.3.2 Pertumbuhan Ekonomi Desa yang Merata (SDGs 8) 8
BAB 2 9
PERKEMBANGAN PROGRAM KERJA 9
2.1 Program Kerja Primer 9
2.2 Program Kerja Sosial 9
2.2.1 Program Kewirausahaan Masyarakat 9
2.2.2 Program Sosial Kemasyarakatan 11
2.2.3 Lembar Monitoring Program Kerja 13
BAB 3 15
LAPORAN KEUANGAN PROGRAM KERJA 15
BAB 4 16
RENCANA KE DEPAN KELOMPOK 16
4.1 Rencana Tindak Lanjut 16
LAMPIRAN 18

1
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Kami dari kelompok E003 sudah melihat kondisi langsung dari objek yang dijadikan sebagai
target perubahan melalui Program Comdev 2023 selama kurang lebih 20 hari. Untuk analisis situasi di
sana ternyata bisa dibilang cukup kondusif dimana objek tersebut dapat dijangkau oleh kami dan dapat
melihat langsung aktivitas yang dilakukan di tempat tersebut serta juga kita dapat berinteraksi dengan
pemilik dan juga para pekerja di sana. Objek yang dijadikan target perubahan adalah Daringan Wisata
Kuliner yang terletak di Desa Kesongo, Kec. Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kami
melakukan riset dengan dua metode yaitu observasi dan juga wawancara. Ketika melakukan observasi,
kami mengamati aktivitas yang terjadi di Daringan. Kami melihat interaksi antara para pekerja dan juga
konsumen yang mengunjungi Daringan. Aktivitas di Daringan juga berjalan dengan lancar tanpa adanya
komplain dari pengunjung. Lalu, yang kedua adalah wawancara. Pada metode ini, kami berkesempatan
melakukan wawancara dengan pemilik dan para pekerja di Daringan. Beruntungnya, narasumber cukup
kooperatif dalam wawancara tentang Daringan jadi kami dapat memiliki banyak insight dari berbagai
narasumber yang kami wawancara. Berikut merupakan hasil observasi dan wawancara yang kami
lakukan selama 20 hari:

1.1.1 Hasil Observasi

Kuliner Daringan Kalah di Akses dan juga Penanda Jalan ke Daringan yang Kurang Terlihat
Saat kami berjalan dari tempat tinggal kami di Kesongo ke Daringan. Kami mendapati
bahwa kurangnya penanda jalan menuju ke Daringan. Hal ini menyebabkan orang-orang yang
ada di sekitar tersebut kurang mengetahui adanya tempat yang bernama Daringan di Desa
Kesongo, apalagi wisatawan dari luar desa tersebut. Hal ini sangat fatal karena Daringan sendiri
merupakan salah satu sumber pendapatan Desa dari segi Pariwisata. Karena itu, Daringan kurang
dikenal oleh orang banyak. Selain itu, ada penanda jalan ke Daringan yang posisi nya kurang
bagus sehingga membuat Daringan kalah saing dengan pesaingnya yang penanda jalannya lebih
jelas. Lalu, dari segi akses juga sangat kalah dengan pesaingnya. Aksesnya termasuk cukup sulit
untuk dijangkau karena tempatnya berada di pelosok dan untuk ke sana lebih baik menggunakan
motor ketimbang mobil atau jenis kendaraan roda empat lainnya karena tempatnya sangat kecil.
Tidak ada jalanan besar hingga itu sangat menyulitkan bagi pemilik kendaraan roda empat.

Kualitas dan Kuantitas Makanan dan Minuman yang Kurang


Saat kami memesan makanan di Daringan, kami merasa bahwa makanan yang
disediakan di Daringan sedikit dan biasa aja. Kami melihat bahwa menu di sana kurang tematik
jadi pilihan menunya juga terbatas. Selain itu, ada beberapa menu yang terdapat di papan menu
tapi ketika dipesan tidak tersedia dengan alasan orang yang membuat makanan tersebut tidak
ada/ libur. Hal ini membuat konsumen menjadi geram karena menurut kami sedikit aneh bila
dari mereka suka tidak tentu ada. Selain itu, kualitas makanan dan minumannya juga kurang

2
seperti kopi yang kebanyakan air, selain itu ayam geprek yang cabainya tidak sebanding dengan
ayamnya dan kurang sesuai request dari konsumen. Pihak mereka juga suka salah memberi
informasi tentang makanan sehingga membuat bingung konsumen. Lalu untuk fasilitas bakar dan
menu sate-satean angkringan yang sedikit dan tempat bakar yang sedikit kotor sehingga
membuat konsumen jadi tidak nyaman dan kurang menikmati makananya.

Kuantitas dan Kualitas Sumber Daya Manusia yang Kurang Memadai


Para pekerja di sana sangat kurang atau minim, padahal tempat nya sangat besar dan
tipe restoran yang cukup besar. Jika pengunjungnya sedang padat, membuat para pekerja
menjadi kewalahan untuk menangani pengunjung yang datang. Selain itu, para pekerja di sana
sepertinya kurang mengerti tentang manajemen restoran dan minim informasi terkait dengan
produk yang dijual sehingga terkadang membuat mereka suka salah memberikan informasi.
Menurut kami, itu disebabkan kurangnya komunikasi antara para pekerja sehingga membuat
informasi yang disampaikan kurang tersampaikan dengan baik.

Fasilitas di Daringan Kurang Memadai


Setelah kami mengeksplorasi tempatnya, kami merasa bahwa tempat di Daringan kurang
bisa memberikan kenyamanan bagi para pengunjungnya. Hal ini dikarenakan dari hasil
pengamatan kami, tempat di Daringan sedikit kotor terlebih saat cuaca sedang hujan membuat
sekitar Daringan menjadi kotor dan tempat lesehan menjadi basah diakibatkan dari angin
kencang yang meniup hujan tersebut. Selain itu, area lantai atas yang dijadikan sebagai tempat
meeting menurut kami kurang pas dikarenakan desain dari tempat meeting yang kurang
memadai dan terlalu terbuka dimana bisa saja terjadi disrupsi dari banyak variabel seperti
hujan, suara yang mengganggu dan lainnya. Lalu, untuk ke lantai atas tempat meeting tersebut
perlu menaiki tangga yang sedikit curam sehingga bisa mencelakai orang yang menaiki tangga
tersebut. Selain itu, fasilitas toilet menurut kami juga kurang karena hanya sedikit dan juga
sedikit kotor membuat orang terkadang menjadi ragu untuk ke toilet karena hal itu.

1.1.2 Hasil Wawancara

Manajemen Keuangan secara Manual Banyak Salah


Melalui wawancara dengan Pak Haryono selaku Kepala Bumdes mengatakan bahwa
dalam pencatatan keuangan dari Daringan sendiri masih banyak yang salah dan tidak teliti dalam
pencatatan keuangannya. Karena manual, maka banyak pencatatan yang mungkin tidak tercatat.
Lalu, pencatatan keuangan secara manual menimbulkan resiko hilangnya data keuangan.
Keuangan seharusnya dibuat dalam bentuk digital biar memudahkan dalam mengelola laporan
keuangan

Struktur Manajemen Daringan yang Masih Kacau


Hasil wawancara kami menyimpulkan bahwa Daringan memiliki struktur manajemen
yang salah. Hal ini disebabkan karena kurangnya sumber daya manusia nya dan ketidaksesuaian
kemampuan para pekerja dengan bidang kerja yang dikerjakan. Dari itu, perlu adanya perbaikan

3
dari struktur manajemen agar Daringan bisa bekerja secara optimal. Daringan juga tidak bisa
memakai struktur profesional dikarenakan keterbatasan pengetahuan dari para pekerjanya

1.2 Rumusan Permasalahan

Melalui program Community Development di Desa Kesongo terutama pada Daringan, kelompok
menemukan permasalahan utama yang menjadi target program primer dan sosial, yaitu:

1. Pemrograman Keuangan Daringan, Lumbung Padi, dan Pasar Desa yang masih tidak
terstruktur
Setelah kelompok mengamati sistem keuangan daringan, kelompok menemukan bahwa
sistem daringan sudah cukup baik dengan adanya cashier yang didalamnya telah menyimpan
data pemasukkan secara detail. Daringan dapat melakukan pencarian pemasukkan berdasarkan
kalender yang ada menurut bulan dan hari, sehingga mudah untuk diakses. Namun, kendalanya
adalah pelaporan pemasukan sehari-hari tersebut masih tradisional dengan melakukan
pencatatan yang kemudian akan di input oleh Ketua Bumdes di program excel miliknya.
Kelompok telah menawarkan untuk membuat program yang langsung otomatis terinput di excel
Bumdes, namun beliau mengatakan bahwa lebih mudah untuk input sendiri karena akan
dikelompokkan sesuai dengan kolom akuntansinya. Maka dari itu, disini kami menanyakan
kebutuhan program keuangan seperti apa yang dapat mempermudah Bumdes untuk melakukan
pencatatan. Akhirnya, beliau meminta untuk dibuatkan program keuangan melalui excel yang
mencangkup kas masuk, kas keluar, laporan laba rugi, neraca dan inventaris pada usaha
Daringan, Lumbung Padi, dan Pasar Desa. Kemudian, laporan masing-masing usaha tersebut
akan dikonsolidasikan dalam satu laporan keuangan bernamakan neraca dan laporan laba rugi
konsolidasi. Setelah kelompok membuat laporan keuangan tersebut, kami memberikannya
kepada Bumdes dan setelah beberapa kali revisi akhirnya Bumdes sepakat dan mengatakan
bahwa beliau sangat terbantu dengan program tersebut karena lebih mudah, rapi, dan
komprehensif.

2. Informasi Wisata Kuliner Daringan pada Google masih belum benar


Setelah kami melalui riset informasi Wisata Kuliner Daringan secara online di situs
google, kami menemukan bahwa terdapat kesalahan pada category usahanya. Wisata Kuliner
Daringan merupakan usaha kuliner atau restaurant, namun pada informasi google tercantum
bahwa Daringan merupakan kategori playground. Hal tersebut membuat ketika pengguna ingin
mencari tempat makan di daerah Kesongo, maka Wisata Kuliner Daringan tidak akan muncul
sebagai preferensi. Maka dari itu, kelompok akan membantu untuk memperbaharui informasi
Wisata Kuliner Daringan dan melengkapinya seperti operation hours, alamat, dan nomor
telepon.

3. Wisata Kuliner Daringan yang sepi pengunjung daripada kompetitornya


Pada saat kami berdiskusi dengan Pengelola Daringan yaitu Pak Agus Haryono, beliau
mengatakan bahwa daringan memiliki pengunjung yang lebih sepi dibandingkan kompetitornya

4
yaitu Baloeng Gadjah. Hal tersebut membuat kami ingin mengetahui lebih lanjut apa yang
menjadi penyebab dari sepinya pengunjung. Awal mula, kami melakukan survey lokasi ke
Baloeng Gadjah (kompetitor) yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Daringan. Ketika sampai
disana, kami mengamati bahwa Baloeng Gadjah memiliki tempat yang sederhana, rapi, bersih,
dan menyajikan beraneka ragam sate angkringan serta nasi bungkus dengan harga yang murah
dan memiliki citarasa yang nikmat. Lalu, kemudian ketika kelompok tiba di lokasi Daringan dan
mengamati sekeliling, kelompok menemukan bahwa tempat dari Daringan jauh lebih bagus
karena lebih luas, terdapat taman dan view yang menarik langsung ke pegunungan dan Rawa
Pening. Tidak hanya itu, tempat makan Daringan juga dikelilingi oleh saung-saung (seperti
pendopo rumah kecil) dan terdapat spot untuk berfoto yang menarik. Hanya saja, saat kami ingin
memesan makanan kami menyadari bahwa pilihan dari sate angkringan jauh lebih sedikit dari
kompetitornya, serta saat kami melakukan testing rasa pada makanan di Daringan, rasanya
memang berbeda jauh dari Baloeng Gadjah. Dari situ, kami ingin melakukan survey lebih lanjut
terhadap kepuasan konsumen dan apa saja yang dapat dikembangkan untuk Daringan agar
dapat bersaing dan memiliki kualitas yang lebih baik lagi.

4. Petunjuk arah ke Lokasi Daringan yang minim


Ketika kami ingin melakukan survey lokasi ke Daringan, kami juga menyadari bahwa
petunjuk arah atau signage Daringan yang minim. Justru, lebih banyak terdapat petunjuk
mengarah ke Baloeng Gadjah. Tidak hanya itu, beberapa signage Daringan yang tertutup oleh
pohon ataupun jatuh sehingga sulit untuk dilihat oleh pengendara. Keberadaan signage sangat
penting melihat akses jalan menuju ke Daringan yang sedikit sulit dilewati oleh mobil karena
harus melewati sawah-sawah. Maka dari itu, disini kelompok ingin menambah dan
memperbanyak signage yang jelas arah menuju ke Daringan

5. Mekanisme Internal Daringan yang tidak terstruktur


Setelah kami melakukan diskusi dan mengamati kinerja internal daringan, kami
menyadari bahwa sistem di Daringan terlalu banyak yang ikut campur dari atasan yang
membuat kinerja Daringan menjadi tidak terstruktur. Selain itu, kami juga menyadari bahwa
pelayan yang ada disana tidak memiliki job requirements yang jelas. Padahal, requirements
tersebut sangat dibutuhkan untuk mengetahui skills yang sesuai dengan tugas yang
dijalankannya.

6. Lokasi UMKM Di Desa Kesongo yang masih sulit ditemukan informasinya


Sesuai dengan tugas kelompok kami sebagai explorer, kami ingin mengetahui lokasi
UMKM di daerah Desa Kesongo. Kami menyadari bahwa lokasi UMKM cukup berada di pelosok
sehingga dibutuhkan pencarian serta pendataan untuk memudahkan generasi selanjutnya yang
ingin melanjutkan Community Development 2 di Desa Kesongo ini.

5
BCG Matrix

Melalui analisa produk makanan yang ada di Daringan, kelompok melakukan analisis
BCG Matrix untuk melihat potensi menu makanan di Daringan yang dapat dikembangkan. Pada
pendataan menu makanan diatas, tidak semua menu kelompok tulis dikarenakan tidak semua
menu makanan kami coba. Kami hanya mendata makanan yang pernah kami coba dan
mengkategorikannya ke dalam 4 kelompok di atas.

1. Stars (High Growth, High Share): pada kategori ini menu makanan sate angkringan,
indomie, dan minuman sachet dapat diinvestasikan oleh Daringan lebih lanjut lagi.
Daringan dapat menyediakan kuantitas dari menu tersebut lebih banyak lagi dikarenakan
minat konsumen yang cukup laku. Secara keseluruhan, pendapatan makanan dan
minuman dari Daringan di dominasi oleh tiga menu diatas.
2. Question Marks (High Growth, Low Share): pada kategori ini Daringan dapat
memutuskan untuk tetap melakukan investasi (mempertahankan) atau melakukan
penghentian produksi berdasarkan pertimbangan apakah produk tersebut dapat
menjadi kategori stars. Pada kategori question marks, kelompok menuliskan air kelapa
karena minuman tersebut memiliki rasa yang enak hanya saja peminatnya tidak terlalu
banyak. Namun, terkadang produk minuman ini juga dicari oleh pembeli.
3. Cash Cows (Low Growth, High Share): kategori ini Daringan dapat terus melanjutkan
investasinya pada menu makanan ayam geprek, soto ayam/sapi, dan tongseng. Hal
tersebut dikarenakan selain rasa yang enak, harga yang terjangkau, peminatnya pun juga
banyak. Sehingga, dengan terus melakukan investasi pada ketiga menu ini dapat
meningkatkan pendapatan Daringan.

6
4. Dogs (Low Growth, Low Share): pada kategori ini Daringan dapat memutuskan untuk
mencairkan, menghilangkan, atau reposisi pada menu roti bakar dan jagung susu. Hal
tersebut dikarenakan rasa yang dimiliki menu tersebut sedikit kurang dan peminatpun
tidak terlalu banyak. Sehingga, Daringan dapat memutuskan untuk melakukan
penghilangan menu atau melakukan pembaharuan agar produknya dapat terus
berlanjut.

SWOT Analysis Manajemen Usaha


Strengths (S) Weaknesses (W)

- Memiliki harga makanan yang terjangkau - Akses jalan menuju wisata kuliner
- Tempat yang bersih dengan daringan masih cukup sulit
pemandangan yang indah - Marketing usaha yang masih kurang
- Cocok bagi wisatawan maupun - Kebersihan tempat makan yang masih
masyarakat lokal yang ingin berkumpul kurang (berdasarkan google review
dengan suasana alam pembeli)
- Memiliki spot foto yang menarik - Pengetahuan akan bisnis yang kurang
dari pengelolanya
- Tempat yang terpelosok, kurang
diketahui oleh orang banyak
- Keuangan belum berbentuk digital
dan tidak terstruktur
- Infrastruktur kurang terawat
- Manajemen internal Daringna masih
tidak teratur

Opportunities (O) Threats (T)

- Mitra akan mendirikan wisata edukasi - Apabila jajanan yang diproduksi


dan wisata air yang dapat menjadi berlebihan (tidak laku) maka dapat
keunggulan dari daringan lainnya menjadi sebuah kerugian karena harus
- Dengan adanya kuliner dan saran dibuang (tidak tahan lama)
edukasi, mitra dapat bekerjasama dengan - Apabila cuaca tidak memadai, maka
lembaga pendidikan, pemerintahan, dan pengunjung akan berkurang karena
perusahaan untuk berekreasi di daringan. udara yang dingin dan tidak dapat
Sehingga, dapat menambah profit usaha. menikmati lokasi outdoor.
- Menambah signage arah menuju
Daringan untuk lebih mudah diketahui

7
1.3 Keterkaitan Program-Program Kerja dengan SDGs

Kelompok bisa mengaitkan antara program kerja (primer & sosial) yang sudah ditetapkan dengan
tujuan-tujuan yang ada di SDGs.

1.3.1 Pendidikan Desa Berkualitas (SDGs 4)

Target utama dari tujuan ini adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM)
desa. Pendidikan merupakan bentuk investasi yang menentukan masa depan bangsa. Pendidikan
menjadi syarat peningkatan kualitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM) desa. Melalui
workshop yang akan diberikan mengenai kewirausahaan, kami berusaha memberikan
pengetahuan mengenai bisnis terkhusus dalam bidang kuliner. Dengan adanya workshop ini,
diharapkan bisa meningkatkan kualitas SDM yang ada di Kuliner Daringan.

1.3.2 Pertumbuhan Ekonomi Desa yang Merata (SDGs 8)

Dalam proses meningkatkan kualitas Kuliner Daringan, kami mendorong Kuliner


Daringan untuk bisa meningkatkan level bisnisnya sehingga dapat meningkatkan perekonomian
di desa tersebut dan meningkatkan pendapatan desa melalui Kuliner Daringan. Lalu, kami juga
mengajak umkm sekitar di daerah Kesongo untuk dapat meningkatkan perekonomian melalui
peran mereka dalam UMKM. SDGs Desa Nomor 8 dimaksudkan untuk mencapai pertumbuhan
ekonomi yang disertai pemerataan hasil pembangunan.

8
BAB 2
PERKEMBANGAN PROGRAM KERJA

2.1 Program Kerja Primer

Dalam Program Kerja Primer, kami melakukan pembagian kuesioner survei kepuasaan konsumen
antara Baloeng Gadjah dan juga Kuliner Daringan. Dengan pembagian kuesioner yang dibagikan, kami
dapat menganalisa beberapa orang yang puas atau tidak dalam service yang diberikan oleh setiap
tempatnya. Dari kuesioner ini, kami juga menganalisa barang-barang yang dibutuhkan oleh Daringan
kedepannya agar tetap bisa bertahan dan bersaing dengan Baloeng Gadjah. Kami juga menganalisa
tentang harga yang ditetapkan oleh Baloeng Gadjah dan juga Kuliner Daringan apakah sesuai dengan
harga pasaran di daerah Kesongo dan sekitarnya. Tidak hanya itu, kami juga melihat dari aspek jenis dan
varian dari makanan yang ada disana.

Kami juga sempat berdiskusi mengenai kebutuhan Kuliner Daringan. Kuliner Daringan
membutuhkan proyektor untuk menarik perhatian pengunjung. Proyektor tersebut diperlukan
mengadakan workshop atau event yang akan dilaksanakan di Kuliner Daringan. Menurut kami, ini
merupakan kesempatan untuk Kuliner Daringan itu sendiri untuk meningkatkan penjualan mereka
kedepannya, sehingga ini merupakan kesempatan dan ide yang ideal.

Dari survei yang telah kami buat untuk Baloeng Gadjah, semua responden menjawab puas
dengan pelayanan yang ada di Baloeng Gadjah. Dari kalangan anak muda dan juga kalangan yang sudah
berkeluarga juga memilih Baloeng Gadjah karena tempatnya yang nyaman dan mempunyai pelayanan
yang cukup baik serta harga yang cukup ramah untuk mereka. Lalu, survei yang dilakukan di Kuliner
Daringan menunjukkan hasil yang berbeda dari Baloeng Gadjah. Karena Kuliner Daringann hanya di
kunjungi oleh orang-orang yang hanya kebetulan lewat di daerah Kesongo, jumlah pengunjung per hari
nya sangatlah sedikit. Kepuasan pelanggan di Daringan tidak sebaik di Baloeng Gadjah, karena akses
serta pelayanan yang kurang baik dan memuaskan untuk mereka.

2.1.1 Program Usulan Pengembangan Infrastruktur Kuliner Daringan


Mendapatkan kesimpulan dari survei yang telah dilakukan, kami melihat ada 3 masalah
utama yang dialami konsumen Kuliner Daringan yaitu kebersihan, kenyamanan, dan akses
menuju tempat. Maka dari itu, kami mempunyai beberapa program kerja lanjutan untuk
meningkatkan 3 masalah tersebut. Mulai dari kebersihan, kami melihat terdapat beberapa hal
terkait kebersihan yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan pada Kuliner Daringan seperti
banyaknya serangga dan laba-laba seperti pada langit-langit Daringan, saung, meja, hingga kursi
selain itu juga kain yang disediakan untuk alas duduk di saung sudah usang dan kotor. Tentu ini
dapat dilakukan dengan melakukan deep cleaning secara rutin. Selanjutnya adalah masalah
kenyamanan, bambu dan kayu yang digunakan sebagai bahan baku perabotan di Daringan sudah
ada yang usang dan rusak sehingga tidak nyaman untuk digunakan. Hal ini bisa diperbaiki
dengan cara mengganti perabotan yang sudah tidak layak pakai. Pencahayaan yang kurang pada
malam hari sehingga Kuliner Daringan terlihat gelap dan kurang mengundang konsumen untuk

9
datang. Dengan menambahkan dekor maupun beberapa pencahayaan tentu akan lebih
meningkatkan awareness masyarakat tentang Kuliner Daringan dan mengundang lebih banyak
konsumen. Masalah terakhir adalah mengenai akses. Akses jalan yang sempit dan rusak sehingga
menyulitkan konsumen untuk datang dan juga mengingat lokasi Daringan yang cukup jauh dari
kota dan terletak di bagian dalam Desa Kesongo bawah. Ini bisa diatasi dengan menambahkan
arah petunjuk pada jalan-jalan besar menuju Kuliner Daringan dan juga melakukan perbaikan
jalan.

2.1.2 Program Usulan Pengembangan Branding Kuliner Daringan


Selain dari pengembangan infrastruktur yang akan kami lakukan, kami juga memutuskan
untuk melakukan program kerja lanjutan untuk Kuliner Daringan mengenai branding yang bisa
dilakukan untuk kedepannya. Pertama, karena Kuliner Daringan belum memiliki target pasar
yang dituju dengan jelas, kami akan membangun brand image Kuliner Daringan yang lebih baik
agar tujuan dan target market yang ingin dicapai bisa terlihat dengan jelas. Tidak bisa dipungkiri
bahwa saat ini media sosial berperan penting dalam membangun brand image serta
meningkatkan brand awareness. Maka dari itu kami juga berniat untuk menyediakan lebih
banyak informasi dan melakukan pemasaran mengenai Kuliner Daringan melalui internet
sekaligus media sosial. Tidak hanya itu, kami juga akan melakukan pembuatan website untuk
Kuliner Daringan.

Selain itu, terlihat bahwa design dan font yang digunakan untuk brand image Kuliner
Daringan masih berbeda-beda atau tidak seragam. Ini membangun kesan dimana Kuliner
Daringan masih kurang profesional sekaligus tidak rapi dalam melakukan pemasarannya. Tentu
hal ini menjadi perhatian kami juga untuk kedepannya, maka dari itu kami juga melakukan
rencana untuk menyeragamkan design dan juga font yang digunakan Kuliner Daringan. Hal-hal
terkait seluruh program usulan infrastruktur dan branding secara lebih detail telah dilampirkan
pada lampiran 7.

2.1.3 Program Operasional Struktur Organisasi

Selain dari infrastruktur dan branding dari kuliner Daringan itu sendiri, kami juga
memutuskan untuk merombak dari sisi struktur operasionalnya. Dimana apa yang kami pantau
yaitu operasional dari kuliner Daringan itu sendiri belum maksimal dan perlu ditingkatkan lagi
seiring berjalannya waktu. Kami juga menganalisa, jika operasional yang saat ini dijalankan terus
- menerus akan menghambat flow dari kuliner Daringan itu sendiri. Oleh sebab itu kami akan
merubah dan menyarankan struktur operasionalnya menjadi lebih baik dan profesional, agar
tidak menghambat flow dari kuliner Daringan itu sendiri. Kami menyusun struktur secara
sistematis seiring dengan job description dan requirements yang sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan. Hal-hal terkait seluruh program usulan infrastruktur, struktur organisasi, dan
branding secara lebih detail telah dilampirkan pada lampiran 7.

10
2.2 Program Kerja Sosial

2.2.1 Program Kewirausahaan Masyarakat

Pemberian Materi dan Workshop Kewirausahaan


Dalam program kewirausahaan, kami melakukan workshop kepada para UMKM yang
berada di Desa Kesongo mengenai materi kewirausahaan yang meliputi hal-hal awal dalam
menjalankan usaha seperti problem identification melalui Why Why Diagram, juga analysis
dalam bentuk SWOT Analysis untuk mengidentifikasi kelebihan, kekurangan, peluang, dan
ancaman yang dimiliki oleh suatu bisnis. Program dilanjutkan dengan melaksanakan workshop
mengenai SWOT dengan cara memandu para pemilik UMKM untuk mengisi tabel SWOT sesuai
dengan kondisi usaha mereka saat ini. Program berjalan secara efektif dan kondusif dimana para
mahasiswa langsung turun tangan dan memegang 1-2 pemilik UMKM untuk membantu
memandu pengisian tabel SWOT. Pemberian materi dan workshop kewirausahaan berlangsung
selama kurang lebih 1 jam.

Pendataan UMKM
Pendataan UMKM dilakukan pada 7 dusun yang berada di Desa Kesongo yang meliputi,
Dusun Ngentaksari, Dusun Krajan, Dusun Kesongo Lor, Dusun Ngreco, Dusun Sejambu, Dusun
Widoro, dan Dusun Banjaran. Pendataan dilakukan secara serentak dengan membagi 4 sampai 5
orang di setiap dusun. Sebelum menjalankan program, kami menyiapkan rangkaian pertanyaan
yang bertujuan untuk menggali informasi UMKM terkait, seperti lama berdirinya usaha, kondisi
pasar, kesulitan yang dialami, hingga harapan di masa depan. Berdasarkan hasil pendataan yang
dilakukan secara langsung melalui wawancara, umumnya kesulitan atau keterbatasan yang
dimiliki oleh para UMKM adalah modal yang terbatas. Dengan adanya keterbatasan dalam
modal, para UMKM sulit untuk melakukan ekspansi. Walaupun ada juga beberapa UMKM yang
merasa sudah cukup puas dengan pencapaiannya saat ini. Selain modal, kami juga melihat
adanya kekurangan dalam segi pemasaran, terutama pemasaran secara digital. Kurangnya
pengetahuan dan keterampilan para UMKM terkait platform digital, membuat mereka hanya
mengandalkan konsumen secara fisik offline dan transaksi hanya bisa dilakukan di sekitar
lingkungan desa. Harapan kedepannya para UMKM tentunya untuk bisa memperbesar skala
usaha dan menjangkau lebih banyak konsumen. File berisikan hasil pemetaan dan pendataan
UMKM Desa Kesongo terdapat pada link berikut;

Dusun Ngentaksari: 5 UMKM


https://docs.google.com/document/d/1gouzI86GdVvHrKptVMWbeq86bPVT9Gj8L6J3rN4SYo4/e
dit?usp=sharing

Dusun Krajan: 5 UMKM


https://docs.google.com/document/d/18l9a6nFDV5qS3C8A2IwOQx6upGyzLqsUFl6zkk9MMzI/e
dit?usp=sharing

11
Dusun Kesongo Lor: 4 UMKM
https://docs.google.com/document/d/1HLPlZdukJEn3lDTCgBWASug9vOeDZUFdTmz8MAs-tGY/e
dit?usp=sharing

Dusun Ngreco : 1 UMKM


https://docs.google.com/document/d/150erOBOQzld7k65QQxIqYBkdRGHC44gl7we8N5FhPR8/e
dit?usp=sharing

Dusun Sejambu: 2 UMKM


https://docs.google.com/document/d/1FISkf1M8NeacMwyF2BeKdvDQ2oA7UnlS0npr3Qmh8Rc/
edit?usp=sharing

Dusun Widoro: 10 UMKM


https://docs.google.com/document/d/1-XA-Ta8kKBq51ZbhMvuqy6JfcHZ8JKKrPBXqyGjSHLA/edit
?usp=sharing

Dusun Banjaran: 3 UMKM


https://docs.google.com/document/d/1ug_jO1_m7oaNFIgUqYkTT8YCVLNdNmibzdysjO2gHJI/edi
t?usp=sharing

Pembaruan Excel untuk pelaporan Direktur BUMDes


Kami turut melakukan tugas untuk membantu Direktur BUMDes memiliki file Excel yang
lebih mudah digunakan dan terpusat. Kebutuhan akan excel yang lebih baru ini diutarakan oleh
Direktur BUMDes sendiri, Pak Haryono. Sebelumnya memang sudah terdapat file excel yang
dijadikan pelaporan kepada pihak pemerintahan yang lebih tinggi, namun dikarenakan file yang
belum rapi dan tidak terpusat, maka kami membantu membuatkan file yang baru sesuai dengan
kebutuhan beliau. Kami berusaha menjadikan pelaporan 3 usaha BUMDes (Kuliner Daringan,
Lumbung Pangan Padi, dan pasar) menjadi 1 file yang sama, juga melakukan perubahan
pembenaran pada neraca masing-masing unit usaha, juga neraca konsolidasian. Kami juga
melakukan perubahan pada bagian neraca, dimana kami menambahkan akun laba ditahan untuk
pelaporan yang semakin komprehensif. Perbedaan file excel terdahulu dan setelah perubahan
dapat dilihat pada lampiran.

2.2.2 Program Sosial Kemasyarakatan

Penerapan program sosial kemasyarakatan kami adalah hasil dari kolaborasi ketiga
kelompok explorer, dimana didalamnya terdapat rangkaian acara yang berisikan penyuluhan
mengenai sampah, karena kami rasa perlu untuk melakukan edukasi sampah sejak dini bagi
siswa/i SDN 01 Kesongo. Diharapkannya dengan pembinaan ini para siswa/i ini lebih sadar
mengenai pengelolaan sampah di Desa Kesongo. Para siswa/i ini diharapkan kedepannya bisa
menjadi pilar-pilar kebersihan dan pengolahan Desa kesongo untuk mewujudkan Desa Eduwisata

12
Kesongo berbasis pengelolaan lingkungan yang baik. Kegiatan ini mencakup penyuluhan sampah
dan kegiatan bersih bersih lingkungan sekolah. Tak hanya hal yang berhubungan dengan sampah,
kelompok juga melakukan kegiatan senam pagi bersama dengan modifikasi. Senam dilakukan
dengan mengikuti gerakan bebas oleh pemimpin dan akhirnya pemimpin akan ditunjuk lagi
secara acak.

Edukasi Mengenai Sampah


Kegiatan penyuluhan sampah oleh kelompok dilakukan juga dengan tujuan sosialisasi
TPS3R dan Bank Sampah. Sehubungan realisasi TPS3R akan dilaksanakan pada bulan maret,
diharapkan dengan penyuluhan ini siswa/i lebih sadar terhadap pengolahan, pencacahan, dan
jenis jenis sampah. Siswa/i didorong untuk melihat sampah bukan sebagai barang yang tidak ada
harganya, melainkan suatu benda yang dapat diolah kembali untuk menjadi sesuatu yang ada
harganya. Siswa/i juga diharapkan mengerti lagi terkait pemilahan sampah organik dan
anorganik untuk bereferensi terhadap slogan 3R (Recycle, Reuse, Reduce). Kegiatan bersih
bersih atau jumat bersih juga dilaksanakan untuk memupuk rasa pengolahan sampah dan
menciptakan Desa Kesongo yang lebih bersih lagi. Namun semuanya tidak dapat dilaksanakan
tanpa sifat kepemimpinan dan keberanian, dengan itu dilakukan senam modifikasi untuk
memupuk rasa kepemimpinan dan keberanian bagi siswa agar mau bertindak.

Kegiatan “Jumat Bersih”


Untuk Program Kerja Sosial Masyarakat yang pertama, kami bersama kedua kelompok
yang lainnya mengadakan kegiatan sosial ‘’Jumat Bersih” dimana dalam acara ini kami
memotivasi dan mengajak siswa-siswi SDN 01 Kesongo yang bermulai dari kelas 1 - 5 untuk
merapikan dan membersihkan lingkungan sekolah, seperti kelas, kamar mandi, halaman depan,
dan lokasi - lokasi lainnya. Dengan mengadakan acara ini kami berharap siswa dan siswi SDN 01
Kesongo dapat mengetahui pentingnya kebersihan dan meningkatkan kepedulian mereka
terhadap lingkungan sekitar. Kami juga memberi apresiasi untuk kelas terbersih berupa jajanan
untuk anak - anak. Kami mengusulkan program ini kepada sekolah dan berharap kegiatan ”Jumat
Bersih” dilaksanakan minimal setiap 2 minggu sekali.

Senam pagi kreatif


Kami melakukan kegiatan senam pagi bersama untuk memulai rangkaian kegiatan pada
SDN 01 Kesongo. Kami melakukan kegiatan senam bersama dengan peserta SD kelas 1-5 dan
guru-guru dari SD 01 Desa Kesongo. Dengan kegiatan ini kami berharap semua peserta yang
mengikuti senam pagi kreatif ini merasa senang dan mempunyai sikap leadership yang baik
karena kami memanggil beberapa anak SD untuk memimpin senam agar mulai tumbuh jiwa
leadership.

Berbagi makanan untuk nelayan


Untuk kegiatan selanjutnya kami melakukan pembagian makanan untuk para nelayan di
rawa pening sebanyak 53 paket yang kami bagikan langsung kepada para nelayan yang sedang

13
berada di daerah Rawa Pening. Tujuan dari kegiatan ini diadakan supaya para nelayan di Rawa
Pening merasakan kedatangan kami di Desa Kesongo dan membantu nelayan Rawa Pening.

14
2.2.3 Lembar Monitoring Program Kerja

Prioritas Kondisi Alternatif Indikator Waktu


Output Perkembangan
No Masalah Before Solusi Sukses Penyelesaian

Program Kerja Primer

1. Mana- Struktur Pemberian usul Penerapan 1.Struktur Waktu penyelesaian* 50%


emen operasional yang struktur usulan operasional Pemberian usulan sudah
Operasi- kurang tertata manajemen 2.Job dilakukan, tetapi
onal dan kurang operasional description penerapan usulan
efektif. baru dengan setiap posisi belum dilaksanakan.
job description.

Bangunan Kuliner Pembelian Renovasi dan Cat tembok, Waktu penyelesaian* 0%


Daringan yang peralatan peremajaan cat vernish Dikarenakan Kuliner
sudah mulai bantuan bangunan Daringan yang sedang
rusak dan laouk renovasi Kuliner dalam renovasi sehingga
Daringan libur dan dalam
perubahan struktur
kepengurusan

2. Mana- Pembukuan Pembuatan File excel File excel 28 Februari 2023 80%, file sudah
jemen untuk pelaporan pembukuan memuat konsolidasia diberikan dan dijelaskan
Keuangan unit BUMDes yang terpusat seluruh n dapat kepada Pak Haryono
termasuk Kuliner bagi setiap unit laporan unit digunakan sekalu direktur
Daringan tidak usaha BUMDes usaha setiap bulan BUMDes, hanya perlu
terpusat sehingga dalam satu file BUMDes untuk masa pembimbingan
harus membuka excel yang dalam satu file yang akan
banyak file excel sama datang
sekaligus

Penggunaan Penggunaan SDM mampu Penggunaan Rabu, 10 Mei 2023 0%


point of sales point of sales menggunakan sistem POS Dikarenakan Kuliner
yang yang lebih point of sales MOKA/Qasir Daringan yang sedang
konvensional modern modern dan /lainnya dalam renovasi sehingga
durasi libur dan dalam
transaksi perubahan struktur
menjadi lebih kepengurusan
singkat bagi
konsumen

15
Pembayaran di Penambahan Durasi Terdapat Rabu, 10 Mei 2023 0%
kasir hanya pembayaran transaksi QRis yang Dikarenakan Kuliner
cash/transfer menggunakan menjadi lebih fungsional di daringan yang sedang
rekening BRI QRis singkat bagi kasir dalam renovasi sehingga
konsumen libur dan dalam
perubahan struktur
kepengurusan, dan
belum ada nomor
rekening aktif bagi
kelanjutan Kuliner
Daringan

3. Kegiatan Media dan Memberikan Media sosial 1.Pemakaian Waktu penyelesaian* 25%
Promosi kegiatan usulan kegiatan Instagram Google Ads Lokasi penempatan
pemasaran yang pemasaran yang lebih 2.Pemasanga signage sudah
terbatas. offline dan aktif dan n signage ditentukan, tetapi
online engagement penempatan signage
yang lebih akan dilakukan setelah
tinggi. renovasi selesai
dilakukan.

Misinformasi Penyuntingan Terdapat Lokasi dan Jumat, 31 Maret 2023 75%


yang ada di ulang di Google informasi informasi Penyuntingan sudah
Google Maps Maps terbaru lengkap di sempat dilakukan, tetapi
mengenai Google Map belum berhasil karena
Kuliner harus menunggu
Daringan approval dari pemegang
akun.

Program Kerja Sosial

1. Program Mitra UMKM Melakukan Mitra UMKM Lembar Minggu, 26 Februari 100%
Kewira- Desa Kesongo workshop/ Desa Kesongo analisa 2023 Mitra UMKM sudah
usahaan belum memiliki penyuluhan. memiliki SWOT memiliki dan mengisi
Masya- ilmu dasar terkait analisa SWOT lembar SWOT tentang
rakat business. terhadap UMKM mereka.
UMKM
mereka.

2. Program Belum ada Memulai SDN Kesongo Jadwal rutin Jumat, 24 Februari 50%
Sosial kesadaran untuk gerakan Jumat 01 melakukan Jumat Bersih 2023 SDN Kesongo 01 sudah
Kemasy- melakukan Bersih Jumat Bersih sukses melakukan Jumat
arakatan rutinias Jumat secara berkala Bersih, tetapi belum ada
Bersih laporan pelaksanaan
secara rutin.

*Waktu penyelesaian menyesuaikan dengan keputusan Pemerintah Desa dan BUMDes.

16
BAB 3
LAPORAN KEUANGAN PROGRAM KERJA

Dari total dana Rp2.900.000 yang dipercayakan kepada kami, sebesar Rp900.000 telah kami gunakan dan
Rp2.000.000 sisanya akan segera direalisasikan untuk digunakan bagi kepentingan mitra.

Berikut adalah penjabaran dari dana yang telah kami pergunakan. Sebesar Rp500.000 digunakan
sebagaimana mestinya untuk biaya sewa rumah, biaya listrik dan air yang kami gunakan semasa singgah
di rumah penduduk. Kemudian sebesar Rp300.000 yang seharusnya digunakan untuk biaya transportasi
menuju rumah tempat tinggal kami, kami pergunakan untuk biaya konsumsi perpisahan dengan anggota
Karang Taruna. Lokasi drop-off dari bus yang tidak jauh menuju tempat tinggal kami membuat tidak
diperlukannya biaya untuk menuju ke tempat tinggal kami, sehingga dana dapat digunakan bagi
keperluan lain, yaitu untuk perpisahan dengan anggota Karang Taruna yang banyak membantu proses
kerja kami selama berada di Desa Kesongo, dimana bantuannya meliputi; arahan ketika melakukan
pemetaan lokasi UMKM, mendapatkan gambaran dan sudut pandang dari masyarakat mengenai
pemerintahan desa, dan bantuan lainnya. Untuk dana sebesar Rp100.000 yang kami dapatkan untuk
menjalankan program sosial, kami gunakan untuk membeli hadiah berupa snack yang akan diberikan
kepada kelas dengan ruangan kelas paling bersih dalam rangkaian acara jumat bersih bersama anak-anak
SD Negeri Kesongo 01.

Kemudian dana program kerja primer yang kami dapatkan sebesar Rp2.000.000 memang belum
dapat kami realisasikan dalam bentuk barang, namun perealisasian dana akan kami gunakan sehubungan
dengan rencana renovasi bangunan Kuliner daringan yang akan segera dilaksanakan (terencana pada
bulan puasa tahun 2023). Kami akan membantu menyuplai cat tembok dan vernish kayu demi
pengindahan kembali Kuliner Daringan, menjadi lebih asri dan bersih sehingga dapat memberi
kenyamanan dan kepuasan estetika bagi konsumen yang akan datang.

17
BAB 4
RENCANA KE DEPAN KELOMPOK

4.1 Rencana Tindak Lanjut

Dari perumusan masalah pada bab 1.2 Penyusunan rencana tindak lanjut (RTL) akan dilakukan
dengan tujuan untuk mempersiapkan kuliner Daringan sebagai tempat makan Food Court yang dapat
menjadi venue dengan target jangka panjang.

Berikut juga kami agendakan roadmap selama tahun 2023, seperti berikut:

Periode Kegiatan Tujuan Sasaran Keterangan

Maret Pemberian usulan pembuatan Pembenahan agar lebih Manajemen Struktur usulan sudah
struktur operasional profesional dan Kuliner Daringan dibuat dan menunggu
peningkatan operasional sosialisasi
serta kepemimpinan

Pembenahan Infrastruktur di Peningkatan Bangunan Sehubungan dengan


dalam Wisata Kuliner Daringan kenyamanan konsumen Kuliner Daringan pembenahan, Kuliner
Daringan tutup sementara
semasa puasa

April Konsultasi financing dari kuliner Mengolah data terkait Kasir dan Mengolah data dan
daringan kas masuk keluar manajemen mengetahui berapa
menjadi informasi Kuliner Daringan banyak dana yang dapat
penting bagi diolah kembali
perkembangan Kuliner
Daringan

Mengadakan zoom meeting Penyuluhan data dan Susunan baru Mengusulkan struktur
dengan struktur organisasi baru informasi penting terkait manajemen management baru
Daringan pengembangan yang Kuliner Daringan
telah kami lakukan

Mei Pembenahan Infrastruktur Peningkatan Bangunan renovasi


Wisata Desa Kesongo kenyamanan konsumen Kuliner Daringan

Konsultasi pembenahan Untuk mengevaluasi hasil Bangunan dan reorganisasi


infrastruktur dan struktur perubahan yang terjadi struktur
organisasi Daringan dan pendataan biaya organisasi yang
keperluan daringan lebih baik

Juni Usulan untuk branding kuliner Mengusulkan brand branding Membantu mencari brand
daringan daringan ingin menjadi daringan, identity yang pas sesuai
seperti sebuah restoran menemukan dengan potensi yang
yang bagaimana font dan dimiliki daringan
template

18
konsisten

Juli Perencanaan mengubah Mengusulkan dan Business B2B Menjadikan daringan tidak
jaringan menjadi business membantu membuat hanya restoran namun
foodcourt dengan target alur bisnis daringan juga gedung serba guna
market B2B untuk menjadi business
food court dan venue
acara

Agustus Penyampaian usulan dan Mengusulkan strategi Fokus ke sosial Meningkatkan


materi terkait marketing untuk marketing media menaikan engagement
Daringan daringan lebih baik. engagement

Konsultasi financing dari kuliner Mengolah data terkait Kasir dan Mengolah data dan
daringan kas masuk keluar manajemen mengetahui berapa
menjadi informasi Kuliner Daringan banyak dana yang dapat
penting bagi diolah kembali
perkembangan Kuliner
Daringan

September Realisasi dan konsultasi seluruh Meninjau seluruh Segala aspek


program kuliner daringan perubahan yang terjadi internal
selama masa kerja sama daringan
dengan daringan

Pelepasan kuliner daringan Berpamitan dengan Mitra daringan Via zoom


mitra dan Pemdes
kesongo

19
LAMPIRAN
Lampiran 1. Laporan kas masuk BUMDes sebelum perubahan

Lampiran 2. Laporan kas masuk BUMDes setelah perubahan

Lampiran 3. Penambahan ringkasan kas masuk BUMDes pada setiap bulan

20
Lampiran 5. Neraca unit usaha Kuliner Daringan setelah dan sebelum perubahan

Lampiran 6. Link Laporan Keuangan BUMDes Kesongo setelah perubahan


https://docs.google.com/spreadsheets/d/16NlQ2H36Yp1_UssK4qvUBhRqH5z4u3bx/edit#gid=2005731224

Lampiran 7. Proposal usulan perubahan management Kuliner Daringan


https://docs.google.com/document/d/1hWkDnIVIXV1Nd5u5DQuIikrNw20b_q2_1X5mW3jVY1U/edit?us
p=sharing

21

You might also like