You are on page 1of 2

1 Korintus 14: 26-40

Ada 5 Tipe karunia Roh yang dibahas Paulus:


1. Pembawa Mazmur (puji-pujian)
2. Pengajaran
3. Penyataan Allah
4. Bahasa Roh
5. Penerjemah Bahasa Roh

Latar Belakang

Paulus cukup kualahan menghadapi sifat dari Jemaat Korintus. Mengapa? karena mereka
nampaknya belum dewasa secara rohani (ketidakmatangan emosional; REO White).
Mungkin sekali karena situasi strategis, dan kondisi sosial seperti:
a. pusat penyembah berhala (dewi artemis: kesuburan)
b. disertai pesta pora , mabukmabukan
c. Judi
d. tempat bercampurnya segala bangsa dan peradaban
e. pusat niaga jalur laut (kota dermaga yunani terkenal)

memang memerlukan waktu, kesabaran, dan disiplin untuk mendewasakan orang-orang


pertama bertobat itu dalam hal tata krama, iman, dan stabilitas Kristen.
Dibandingkan gereja2 lain, Korintus tidak kekurangan 1 karunia pun; dan karuna2 Roh
sangat dipuji-puji dan dipergunakan dengan bebas.

Pada pembacaan kita ini, merupakan suatu pedoman dari Paulus tentang bagaimana
seharusnya semua karunia itu dipergunakan.

Menarik ayat 27 merujuk bahwa boleh tidak ada bahasa Roh dalam pertemuan jemaat,
kalau tidak ada yang bisa menafsirkan.
tetapi ayat 29 karunia bernubuat harus ada dalam pertemuan jemaat. mengapa?
apa beda dari 2 karunia ini? apakah 2 karunia ini sama saja?

Bhs Roh (Glosolalia) adalah suatu pengucapan atau pengungkapan yang lancar dari suku-
suku kata dan kata-kata yang tidak dapat dipahami secara langsung dalam bahasa daerah
pendengar di lingkungan wilayah tersebut, yang biasanya merupakan suatu bagian dari
kegiatan agamawi.
berNubuat adalah kegiatan menyampaikan tentang Firman Tuhan. dalam bahasa modern
diterjemahkan = Berkhotbah menyampaikan isi hati Tuhan. (bukan meramal dlsb).
mengungkapkan isi hati Tuhan berarti dalam setiap khotbah ada koreksi terhadap orang
yang mendengar khotbah tersebut.
Bnyk pengkhotbah hanya menyampaikan terang walau dilihatnya umatnya menuju
kegelapan
jika, sudah disampaikan tetapi kalau tidak mau mendengar teguran, itu meredupkan roh
kudus.

Jadi yang dapat kita pelajari


1. bahwa berbahasa Roh dan bernubuat itu berbeda, Tuhan tidak mau memboros2kan
kuasanya dan karunianya.
2. Bahwa boleh orang berbahasa Roh dalam persekutuan tetapi itu bukan yang utama.
3. lebih penting disini mengetahui apa yang Tuhan inginkan daripada apa yang kita
inginkan. “Jadilah kehendakMu”

saudara-saudara, kepada kita gereja masa kini pun telah memiliki pedoman yaitu Alkitab.
mungkin ini yang membedakan kita dengan gereja mula-mula. karena pedoman kita telah
dibukukan, sehingga gereja mula2 butuh penyetaan Allah dalam berbagai bentuk karunia2
Roh Kudus.
sekarang gereja semakin bertumbuh dan dewasa dalam iman. sehingga pedoman kita
bukan lagi berbicara tentang kemampuan pribadi yang ditonjolkan, tetapi pada Alkitab,
dimana di dalamnya kita mengetahui isi hati Allah.

Tuhan tidak menghendaki kekacauan dalam jemaat baik itu dalam kegiatan pelayanan atau
penunjang pelayanan. karena itu Dalam Gereja pun dengan berlandaskan Alkitab dibuat
Tata Gereja, serta petunjuk2 pelaksanaan dalam bergereja, supaya ada keteraturan dalam
berpelayanan. baik dalam peribadatan ataupun dalam praktek2 pelayanan lainnya (rapat,
katekisasi, pelayanan pastoral, misi dan penginjilan, dll)

Dan terakhir, pada semua kita anggota2 jemaat memiliki Karunia Roh masing2, handaklah
kita memberi diri dengan penuh KASIH dalam mempersembahkan karunia-karunia itu untuk
membangun persekutuan jemaat.

You might also like